2. Anggota Kelompok:
Dinan Izzan Abhsari 041114026
Al Amiri Octadianto 041114028
Nilna Sa’adah 041114036
Suci Martina N 041114042
Faricha Mafula 041114066
Nia Kartika Putri 041114153
3. Komponen Asuransi Jiwa:
◦ Pengalihan risiko
◦ Tertanggung, pihak yang memiliki resiko
◦ Pemegang Polis, pihak yang melakukan pengalihan
resiko
◦ Penanggung, pihak yang menerima pengalihan resiko
◦ Premi, sejumlah uang yang dibayarkan pemegang polis
kepada pihak penanggung
◦ Uang pertanggungan, sejumlah uang yang dijamin akan
dibayarkan oleh pihak penanggung jika terjadi resiko
pada tertanggung
Sedangkan asuransi jiwa adalah usaha manusia
untuk mengantisipasi kerugian finansial akibat
meninggalnya tertanggung ataupun akibat
tertanggung memasuki usia lanjut ( pensiun ).
4. Pemegang Polis dengan Tertanggung bisa
merupakan dua pihak yang berbeda dan bisa
juga merupakan pihak yang sama.
Dalam hal Pemegang Polis berbeda dengan
Tertanggung, ini artinya adalah bahwa
Pemegang Polis mengasuransikan pihak lain.
Dalam hal Pemegang Polis dengan
Tertanggung, ini berarti Pemegang Polis
mengasuransikan dirinya sendiri.
5. 1. Segi Masyarakat Umum (Sosial)
a. Menenteramkan kepala keluarga
b. Sebagai alat untuk menabung (saving)
c. Sebagai sumber penghasilan (earning power).
2. Segi Pemerintah/Publik
Tujuan perusahaan asuransi ialah untuk turut
membangun ekonomi nasional di bidang per
asuransi jiwa sesuai dengan Repelita, dengan
mengutamakan kebutuhan rakyat dan
ketenteraman serta kesenangan bekerja dalam
perusahaan menuju masyarakat adil dan makmur
6. 1. Al-qur’an
a. Perintah Allah untuk Mempersiapkan Hari
Depan (QS.Al-Hasyr:18)
b. Perintah Allah untuk Saling Menolong dan
bekerjasama (QS.AL-Maidah:2)
c. Perintah Allah untuk Saling Melindungi dalam
keadaan susah (QS.Al-Quraisy:4)
d. Perintah Allah untuk Bertawakal dan Optimis
Berusaha (Qs. Al-Taghaabun: 11)
e. Penghargaan Allah Terhadap Perbuatan Mulia
yang Dilakukan Manusia (Qs.Al Baqarah: 261)
7. 2. Sunnah Nabi Muhammad
a. Hadits tentang Anjuran Meninggalkan Ahli
Waris yang Kaya
Diriwayatkan oleh Amir bin Sa’ad bin Abi
Waqasy , telah bersabda Rasulullah SAW:
“Lebih baik jika engkau meninggalkan anak–
anak kamu (ahli waris) dalam keadaan kaya
raya, daripada meninggalkan mereka dalam
keadaan miskin (kelaparan) yang meminta –
minta kepada manusia lainnya.” (HR.Bukhari)
b. Hadits Menghindari Risiko
Diriwayatkan dari Anas bin Malik r.a, bertanya
seseorang kepada Rasulullah SAW. tentang
(untanya): “apa (unta) ini saya ikat saja atau
langsung saya bertawakal pada Allah SWT ?”
Bersabda Rasulullah SAW: “Pertama ikatlah
unta itu kemudian bertakwalah kepada
Allah SWT.” (HR. At-Tarmidz)
8. Yaitu suatu bentuk perlindungan untuk
perorangan yang bermaksud menyediakan dana
pendidikan.
Ketentuan Asuransi Jiwa Syariah:
a. Bila peserta mengundurkan diri sebelum
perjanjian berakhir, maka peserta akan
mendapatkan hal berikut :
Dana rekening tabungan yang telah disetor
Bagian keuntungan atas hasil keuntungan
tabarru’ (Mudharabah)
b. Bila peserta ditakdirkan meninggal dalam masa
perjanjian, maka ahli warisnya akan
mendapatkan hal berikut :
Dana rekening tabungan yang telah disetor.
Bagian keuntungan atas hasil investasi rekening
tabungan (Mudharabah)
Selisih dari manfaat Takaful awal (rencana
menabung) denga premi yang sudah dibayar.
9. c. Bila peserta hidup sampai perjanjian berakhir
dan bila anak (sebagai penerima hibah)
Hidup sampai dengan 4 tahun di perguruan
tinggi, yang bersangkutan akan mendapatkan
dana pendidikan sesuai dengan tabel.
Meninggal sebelum seluruh dana
pendidikannya diterima, maka kepada peserta
akan mendapatkan semua saldo rekening
tabungan dan sebagian keuntungan atas
investasi rekening tabungan.
10. Yaitu produk asuransi kesehatan syariah
merupakan bentuk perlindungan terhadap resiko
kesehatan pemegang polis menggunakan prinsip
Islam.
a. Karakteristik asuransi non unit link
◦ Premi dibayarkan setiap tahun;
◦ Premi meningkat berdasarkan usia, semakin tahun
biaya premi semakin tinggi;
◦ Terdapat renewal guarantee atau garansi polis yang
dapat diperpanjang saat sakit berat;
◦ Sifatnya dapat diambil sepaket dengan asuransi jiwa
dan atau hanya asuransi kesehatan saja.
b. Jenis asuransi kesehatan ditinjau dari macam
klaim yang diterima:
◦ Hospital Cash Plan
◦ Hospital Benefit
11. Dana pensiun adalah badan hukum yang
mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun.
Jenis Dana Pensiun:
Berdasarkan UU No 11 tahun 1992, di
Indonesia mengenal 3 jenis dana pensiun
yaitu:
a. Dana pensiun pemberi kerja
b. Dana pensiun lembaga keuangan
c. Dana pensiun berdasarkan keuntungan
12. Manfaat Dana Pensiun:
1. Manfaat pensiun normal
2. Manfaat pensiun dipercepat
3. Manfaat pensiun cacat
Tujuan Dana Pensiun:
Tujuan Setiap pihak memiliki tujuan
masing-masing yang berbeda, yaitu pihak
pemberi kerja, Lembaga Pengelola dan
karyawan.
13. Unit link syariah adalah perlindungan
asuransi syariah melalui usaha saling
melindungi dan tolong menolong di antara
sejumlah orang atau pihak melalui investasi
dalam bentuk aset.
Sisi asuransinya menggunakan prinsip risiko
bersama. Sementara akad yang digunakan
adalah akad perwakilan(wakalah bil
ujrah) atau bagi hasil (mudharabah) untuk
premi asuransinya. Dalam investasinya, unit
link syariah hanya boleh ditempatkan di
produk keuangan yang sesuai dengan
syariah.
14. Kepemilikan dana pada unit link syariah pun
merupakan hak peserta. Perusahaan hanya
sebagai pemegang amanah untuk
mengelolanya.
Pembagian keuntungan pada unit link syariah
dibagi antara perusahaan dengan peserta
sesuai prinsip bagi hasil dengan proporsi
yang telah ditentukan jika terdapat untung
dalam pengelolaannya.
Peserta pun bebas menentukan jenis dana
investasi yang diinginkannya. Setidaknya
terdapat empat pilihan, yaitu Cash fund,
Fixed Income, Balance Fund.