SlideShare a Scribd company logo
1 of 69
RESUME
PERTEMUAN KE 2-7
Oleh:
INTAN RATNA SARI
11150629
6K-MKP
C.1.3.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN
2018
RESUME PERTEMUAN KE 2 SAMPAI PERTEMUAN KE 7
Pertemuan 2 ( Ruang lingkup Ekonomi Internasional )
1. Pengertian Ekonomi internasional
Pengertian menurut para ahli.
 Harry Waluya
menjelaskan pengertian ekonomi internasional sebagai aplikasi dari ilmu ekonomi mikro
dan ekonomi makro, selanjutnya dapay dilakukan suatu penerapan teori yang khusus
mempelajari masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya, yaitu
dalam cabang ilmu ekonomi internasional sebagai cabang ilmu ekonomi yang benar-
benar telah diperas menjadi materi tersendiri yang disebut Teori Murni Perdagangan
Internasional (The Pure Theory on International Trade)
 Nopirin mendefinisikan ekonomi internasional seperti ilmu ekonomi biasa yang
mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia,
hanya saja problematikanya berada dalam lingkup internasional. Ilmu ekonomi
internasional berusaha mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar satu negara
dengan negara lain yang dapat berpengaruh pada alokasi sumber daya baik dikedua
negara maupun di negara yang lain.
wujud hubungan ekonomi antar negara ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman,
bantuan serta kerja sama internasional
 Dari beberapa pengertian diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa studi
ekonomi internasional mempelajari tentang hubungan ekonomi antar negara yang
berkaitan dengan alokasi sumber daya yang ada sebagai dampak langsungnya
yang dijalankan melalui mekanisme perdagangan, investasi dan kerjasama
internasional
 Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang
mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi
Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau
moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama
ekonomi antar negara.
 Faktor penyebab terjadinya ekonomi internasional
a. Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki : Sumber daya alam yang dimiliki
masing-masing negara berbeda. Jarang sekali suatu negara dapat memenuhi seluruh
kebutuhannya dengan sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu masing-
masing negara harus melakukan pertukaran.
b. Efisiensi (penghematan biaya produksi) : dengan adanya perdagangan internasional
suatu negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara
tersebut berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi.
Barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang
diproduksi dalam jumlah kecil.
c. Tingkat teknologi yang digunakan : Beberapa negara yang telah menggunakan
teknologi lebih modern dapat memproduksi barang dengan harga lebih murah
daripada yang menggunakan teknologi sederhana. Sebagai conto indonesia
mengimpor mobil dari jepang karena jepang telah maju dalam teknologi pembuatan
mobi
d. Selera : Indonesia mengimpor buah apel dari Amerika Serikat padahalbuah apel dapat
dihasilkan di dalam negeri. Buah apel dari Amerika Serikat menurut sebagian orang
lebih mengundang selera dibandingkan buah apel lokal.
 Pembatasan study ekonomi internasional
1. Dengan mengurangi atau membatasi impor, devisa dihemat (keeping money at
home); barang dan uang dinikmati di negara sendiri
2. Melindungi pasar sendiri, hanya bagi produsen domestik; bisa berakibat
pemanfaatan sumberdaya domestik tidak efisien
3. Dengan menyamakan harga domestik dengan harga impor (scientific tariff),
memungkinkan produsen domestik bersaing dgn luar negeri; tetapi akan
mengeliminasi persaingan internasional
4. Menciptakan kesempatan kerja pd industri domestik 5) Mengurangi defisit
neraca perdagangan (balance of payment/BOP)
 Ruang lingkup Ekonomi internasional
 Teori dan kebijakan moneter internasional
 Teori dan kebijakan perdagangan internasional
 Organisasi dan kerjasama ekonomi internasional
 Perusahan dan bisnis internasiona
 Permasalahan Ekonomi internasional
a. Masalah Proteksionisme
Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari
globalisasi dan pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan perdagangan,
namun kebijakan proteksionisme di berbagai negara-negara maju (developed
countries) masih saja berlangsung. Negara maju masih melindungi petaninya
dari persaingan internasional. pemberian subsidi ekspor dan bantuan domestik
masih tetap dilakukan.
b. Masalah Fluktuasi Kurs
Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang
sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan
menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs dapat berada jauh diluar
keseimbangan untuk jangka waktu lama). Ketidakstabilan ini ikut memberi
sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia.
c. Masalah Pengangguran
Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam
jangka waktu lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya.
Pengangguran bukan lagi merupakan masalah yang menerpa penduduk miskin
dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa penduduk
kata dan berpenghasilan tinggi.
 Manfaat Ekonomi Internasional
1. Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan
2. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa
3. Harga barang dan jasa akan lebih murah
4. Menambah sumber pendapatan Negara
5. Meningkatkan perkembangan teknologi
Pertemuan ke 2 (Konsep teori Perdagangan Internasional)
TEORI KEUNGGULAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Teori keunggulan perdagangan Internasional
 Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori yang
dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa setiap negara akan
memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada
produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan
perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi
pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Menurutnya,
suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara
tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain.
2. Teori Keunggulan Perdagangan Internasional
 Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang
dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila
ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan
komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih
banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh,
Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu
memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam
memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu
memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki
 keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan
komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika
kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.
 Dampak Terhadap Produktifitas dan Konsumsi Negara yang bersangkutan
a. Terhadap Produktivitas
- Produktivitas Tinggi
- Biaya Rendah
- Kualitas Barang Tinggi
- Persaingan Sehat
b. Terhadap konsumsi
- Harga Bersaing
- Banyak pilihan
- Kualitas konsumsi tinggi
- Kuantitas konsumsi meningkat
 DEVISA
Devisa adalah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai seluruh transaksi
perdagangan internasional atau perdagangan antarnegara.
 Fungsi Devisa
1. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya
2. Menjadi alat pembayaran barang-barang dan jasa impor.
3. Sebagai Sumber pendapatan negara dalam membiayai pembangunan nasional.
4. Pembiayaan hubungan luar negeri, seperti biaya misi pendidikan dan kesenian, biaya
perjalanan dinas pejabat, biaya diplomatik, dan bantuan luar negeri.
5. Sebagai stabilisator nilai mata uang dalam negeri.
 Sumber penerimaan Devisa
1. Kegiatan ekspor
2. Perdagangan jasa
3. Kegiatan pariwisata
4. Pinjaman luar negeri
5. Hibah atau hadiah dari luar negeri
 Fungsi Kurs
a. Untuk memperlancar kegiatan impor dan ekspor
b. Untuk mempermudah proses transaksi perdagangan internasional.
c. Untuk memperlancar pemindahan atau transfer dana dari suatu negara ke negara lain.
d. Sebagai wadah penjual valuta asing dalam melakukan spekulasi.
 KURS
1. Kurs Jual → merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin
menjual uang asing (valuta asing/valas) kepada kita atau jika Anda ingin menukarkan
rupiah dengan uang asing. Atau bisa diartikan kurs jual merupakan harga jual mata
uang/valas oleh bank/money changer.
2. Kurs beli→ merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin
membeli uang asing dari kita atau jika kita ingin menukarkan uang asing dengan
rupiah. Atau bisa diartikan sebagai kurs yang telah diberlakukan bank apabila
melakukan pembelian mata uang asing atau valas.
Pertemuan 3 (teoi perdagangan internasional)
Teori pra-klasik : Merkantilisme
Merkantilisme
Merkantilisme adalah praktik dan teori ekonomi, yang dominan di Eropa abad 16 ke abad ke-
18, yang dipromosikan lewat peraturan ekonomi pemerintahan suatu negara untuk tujuan
menambah kekuasaan negara dengan mengorbankan kekuatan nasional saingannya. Ini adalah
mitra dari politik ekonomi absolutisme atau monarki absolut. Merkantilisme termasuk
kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui
keseimbangan perdagangan positif, terutama barang jadi. Secara historis, kebijakan tersebut
sering menyebabkan perang dan juga termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Teori
merkantilis bervariasi dalam penerapannya terkini dari satu penulis ke yang penulis lain dan
telah berkembang dari waktu ke waktu. Tarif tinggi, terutama pada barang-barang manufaktur,
merupakan fitur yang hampir universal dari kebijakan merkantilis.
System ekonomi Merkantilisme
Ciri- ciri system ekonomi merkantilisme
1. Peningkatan ekspor dengan cara menggunakan industri dalam neger
2. Menerapkan bea masuk yang tinggi guna mencegah masuknya hasil industri dari negara-
negara lain
3. Hanya bahan mentah / baku yang diimpor dari negara-negara yang dijajah
4. Mencari negara-negara jajahan untuk mencari kekayaan
Teori pra-klasik Merkantilisme
Ide pokok merkantilisme
1. suatu negara/raja akan kaya/makmur dan kuat bial ekspor lebih besar daripada impor (X-
M)
2. surplus yang diperoleh dari selisih (X-M) atau ekspor neto yang positif tersebut
diselesaikan dengan pemsukan logam mulia (LM), terutama emas dan perak dari luar
negeri. Dengan demikian, semakin besar ekspor neto, maka akan semakin banyak LM
yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri.
3. pada waktu itu LM (emas maupun perak) digunakan sebagai alat pembayaran (uang),
sehingga negara / raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya / makmur dan kuat.
4. LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja untuk membiayai armada perang guna
memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama.
5. penggunaan kekuatan armada perang untuk memeprluas perdagangan luar negeri ini
diikuti dengan kolonialisasi di Amerika Latin, Afrika dan aAsia terutama dari abad XVI
s.d XVIII.
Kebijakan Merkantilisme
1. Mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali logam mulia (LM)
2. Melarang/membatasi impor dengan ketat, kecuali logam mulia (LM)
 Kebijakan Neo Merkantilisme
Kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan
menggunakan kebijakan tarif atau tarif barrier (TB) seperti; countervailling duty, bea anti
dumping dan surcharge dan kebijakan Nontariff Barrier (NTB) seperti larangan sistem kuota,
ketentuan teknis, harga patokan (custom value), peraturan kesehatan/karantina.
Kritik david Hume ( Negara kaya akan miskin )
Ide atau pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja akan kaya/makmur
bila X>M, sehingga LM yang dimiliki akan semakin banyak. Dengan kata lain,
kekayaan/kemakmuarn suatu negara/raja identik dengan jumlah Lm yang dimilikinya. Lm pada
waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran/uang sehingga bila LM banyak, maka ini berarti
Money Supply (Ms) atau jumlah uang beredar banyak. Bila jumlah uang beredar naik, sedangkan
produksi tetap tentu akan terjadi inflasi atau kenaikan harga. Kenaikan harga didalam negeri
tentu akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan
menurun.
Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi di dalam negeri tentu akan
menyebabkan harga barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impor (QWm)
akan meningkat. Perkembangan yang demikian ini tentu akan menyebabkan ekspor (X) menjadi
lebih kecil daripada impor (M). Atau impor menjadi lebih besar daripada ekspor sehingga
akhirnya LM akanmenurun atau berkurang. Dengan berkurangnya LM yang dimiliki, maka
berarti raja menjadi miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran.
Perubahan dari negara / raja yang kaya/makmur menjadi negara/raja yang miskin menurut paham
merkantilisme ini dikritik oleh David Hume sebagai “Mekanisme Otomatis”dari “price-specie
Flow Mechanism” atau PSFM
Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori Pra-Klasik atau merkantilisme dianggap tidak
relevan, selanjutnya muncullah teori klasik atu absolute advantage dari adam Smith.
Berdasarkan PSFM dari Hume, Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan mengemukakan
pendapatnya sebagai berikut:
1. ukuran kemakmuran suatu negara,bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang
dimilikinya
2. kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan perdagangan
luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut
3. untuk meningkatkan GDP dan perdaganagn luar negeri, maka pemerintah harus
mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade.
4. dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Hal
ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian
kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolut yang dimiliki masing-
masing negara.
5. spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada absolute
advantage , akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi
peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau internasional.
 Teori klasik
Absolute Advantage dari adam smith (1937) menjelaskan bahwa suatu negara akan bertambah
kekayaan jika sejalan dengan peningkatan keterampilan dan efisiensi keterlibatan para tenaga
kerja dan penduduk di negara tersebut dalam proses produksi. Suatu negara dikatakan memiliki
keunggulan absolut ketika negara tersebut melakukan spesialisasi dalam memproduksi
komoditi dengan negara lain.
BERDASARKAN PRICE SPECIE FLOW MECHANISM (PSFM)
DARI DAVID HUME, ADAM SMITH MENGKRITIK ALIRAN
MERKANTILISME :
1. .Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang
dimilikinya.
2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic Product (GDP) dan
sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut.
3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus
mengurangi campurtangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade.
4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition yang
semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan
spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan
absolute atau absolute advantage yang Spesialisasi dan pembagian kerja internasional
yang didasarkan pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan
efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri.dimiliki masing-
masing negara.
5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute advantage
akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP
dan perdagangan luar negeri
6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan peningkatan
kemakmuran suatu negara.
Menurut teori klasik Adam Smith, suatu negara akan memperoleh manfaat perdagangan
internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila :
a. Terdapat free trade (perdagangan bebas)
b. Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut (absolute advantage) yang
dimilikinya.
Berdasarkan kritik Adam Smith terhadap merkantilisme :
a. Peningkatan ekspor berarti peningkatan income, employment dan devisa.
b. Meningkatnya impor tentu akan diiringi dengan peningkatan transfer of technology,
penanaman modal, dan demonstrations effect yang terjadi, maka monopoli didalam
negeri akan menurun, sedangkan persaingan akan meningkat sehingga mendorong
peningkatan produktivitas dan efisiens.
c. Peningkatan produktivitas dan efisiensi terjadi, maka harga barang menjadi lebih
murah dan kualitas serta pelayanan (service) akan lebih baik. Sehingga daya saing
produk dalam negeri akan meningkat.
Pertemuan 4(teori klasik: teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif)
A. ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY
 ASUMSI
1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja
2. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama
3. Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang
4. Biaya ditanspor ditiadakan.
 Syarat terjadinya perdagangan internasional
- Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) dalam Menghasilkan
Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi
barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam
mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulanmutlak.
- Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi
Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang
yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang
bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan,
sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi
dalam memproduksi barang.
B. COMPARATIVE ADVANTAGE THEORY DAVID RICARDO
Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak
mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai
keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara yang
sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju.
Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo membedakan
perdagangan menjadi dua keadaanyaitu:
1. Perdagangan dalam negeri.
2. Perdagangan luar negeri.
Menurut Ricardo keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat berlaku di
dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar ongkos tenaga kerja, karena adanya
persaingan bebas dankebebasan bergerak dari faktor-faktor produksi tenaga kerja dan modal.
Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang-
barang tertentu apabila memiliki ongkos tenaga kerja yang paling kecil.
Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau ongkos
mutlak. Karenafaktor-faktorproduksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat bergerak
bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu Negara mungkin akan ditukarkan
dengan barang-barang dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
membuat barang tersebut berlainan. Dengan demikian inti Keuntungan komparatif dapat
dikemukakan sebagaiberikut:
Bahwa suatu Negara akan menspesialisasi dalam memproduksi barang yang lebih efisien di
mana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatif. ( Budiono, 1990:35)
Atau dengan kata lain dapat dikemukakan sebagai berikut:
Kemampuan untuk menemukan barang-barang yang dapat di produksi pada tingkat biaya relatif
yang lebih rendah dari pada barang lainnya. ( Charles P.Kidllebergerdan Peter H. Lindert,
Ekonomi Internasional (terjemahanBurhanuddin Abdullah,1991:30). Untuk itu bagi negara yang
tidak memiliki faktor-faktor produksi yang menguntungkan, dapat melakukan perdagangan
internasional, asalkan Negara tersebut mampu menghasilkan satu atau beberapa jenis barang
yang paling produktif dibandingkan Negara lainnya.
MODEL KLASIK DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UANG
Politik Autarki
Kebijakan autarki merupakan kebijakan perdagangan yang dilakukan untuk menghindarkan
pengaruh negara lain masuk ke dalam negeri, baik pengaruh, ekonomi, maupun militer, atau
politik.
Kebijakan ini sangat bertolak belakang dengan prinsip perdagangan internasional dimana
perdagangan bebas sangat dianjurkan. Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang
dollar terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada
eksportir di Amerika.
Pertemuan 5 (teori modern perdagangan internasional)
Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain
disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi
dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah:
1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu Negara
2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor
intensity atau capital intensity
A. The Proportional Factors Theory
Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva
isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant
yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi
mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi
dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan
diperoleh sejumlah produk tertentu.
Analisis teori H-O :
1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor
produksi yang dimiliki masing-masing Negara
2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara
akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya.
3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor
barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan
murah untuk memproduksinya
4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara
tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya
- Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang
dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama
pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.
- Kelemahan teori H-O dalam menjelaskan perdagangan internasional akan
dikemukakan beberapa asumsi yang kurang valid :
1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi
adalah tidak valid.
2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih
menjadi masalah.
3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional.
4. Tempat asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam produksi suatu komoditi jika
melakukan perdagangan tidak sepernuhnya berlaku banyak negara yang masih
memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor.
A. Paradoks Leontief
Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study
empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur
perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan
dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontie
Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox
liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu :
A. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan
B. Tariff and Non tariff barrier
C. Pebedaan dalam skill dan human capital
D. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam
Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik
maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki
tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.
B. Teori Opportunity Cost
Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve ( PPC ) yang
menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu Negara dengan
sejumlah faktor produksi secara full employment. Dalam hal ini bentuk PPC akan
tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost
dan PPC increasing cost
C. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD)
Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan Edgeworth
yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk
menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan
harga.
Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari
perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi.
Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi
tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada
akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola
perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi
adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional.
Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.
Pertemuan 6( Kebijakan Ekonomi Internasional kebijakan tarif )
Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan
ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan
mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi
komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus
pada tarif, quota, namun juga mencangkup kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara tidak
langsung akan memberikan pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran internasional,
misalnya peran kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter.
Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau
kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara
langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional.
Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan
yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam kebijakan ekonomi
internasional yaitu :
1. Kebijakan perdagangan internasional
Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang
dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan
transaksinya dari neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan
dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari
kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih
banyak lainnya
2. Kebijakan pembayaran internasional
Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan
pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya
pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti
pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan
terhadap lalu lintas modal jangka panjang.
3. Kebijakan bantuan luar negeri
ebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan
oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu
berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan
bantuan meiliter kepada negara lain.
Tujuan Kebijakan Internasional
1. Autarki
Autarki ialah usaha untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik
dari pengaruh ekonomi, politik, maupun militer.
Sebenarnya, Autarki bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional secara
bebas.
2. Kesejahteraan (Walfare)
Tujuan diadadakannya perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan
kesejejahteraan masyarakatnya
Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang lebih mahal jika
diproduksi di dalam negera
3. Proteksi
Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri melalui
tarif dan kuota. Biasanya, kebijakan proteksi dilakukan dengan membatasi jumlah barang
yang di impor dan menaikkan bea masuk.
4. Keseimbangan Neraca Pembayaran
Neraca pembayaran merupakan catatan tentang penerimaan dan pembayaran uang ke luar
negeri. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit (jumlah yang diterima
lebih sedikit dari pada jumlah yang dikeluarkan), maka cadangan devisa negara tersebut
menurun.
5. Peningkatan Pembangunan Ekonomi
Untuk melindungi industri dalam negeri, maka pemerintah membatasi impor barang
industri yang bersangkutan.
MACAM- MACAM KEBIJAKAN INTERNASIONAL
Adapun macam-macam kebijakan perdagangan internasional yaitu kebijakan perdagangan bebas
dan kebijakan perdagangan proteksionis.
a. Kebijakan Perdagangan Bebas
kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya
kebebesan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk
dari dan ke luar negeri.
b. macam-macam kebijakan perdagangan proteksionis antara lain:
1. Tarif Impor
Kebijakan dengan mengenakan tarif/bea impor yang tinggi terhadap barang yang datang
dari luar negeri sehingga harga barang impor akan menjadi lebih mahal.
2. Tarif Ekspor
Kebijakan dengan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diekspor dengan nilai
yang lebih rendah dengan tujuan untuk merangsang kegiatan ekspor.
3. Kuota Impor
Kebijakan yang menetapkan batas jumlah barang yang boleh diimpor dengan tujuan
untuk melindungi produsen dan produk dalam negeri.
4. Kuota Ekspor
Kebijakan dengan menetapkan batas jumlah barang yang diekspor dengan tujuan untuk
menjamin persediaan barang tersebut guna memenuhi kebutuhan dalam negeri.
5. Subsidi
Kebijakan dengan cara memberikan tunjangan kepada perusahaan-perusahaan yang
memproduksi barang untuk keperluan ekspor, sehingga harga barang tersebut bisa
bersaing dengan barang luar negeri
6. Premi
Kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang mampu
memproduksi barang dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi. Pemberian premi ini
diharapkan dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi.
7. Diskriminasi harga
Kebijakan melalui penetapan harga produk secara berlainan dengan negara tertentu, yang
dilakukan dalam rangka perang tarif agar negara tertentu yang dijadikan target mau
menurunkan harga.
8. Larangan ekspor
Kebijakan larangan ekspor untuk mengekspor jenis barang-barang tertentu dilakukan
dengan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan budaya dalam negeri.
9. Larangan Impor
Kebijakan melarang impor untuk barang-barang tertentu dilakukan dengan alasan untuk
melindungi produk-produk dalam negeri atau dengan alasan untuk menghemat devisa.
10. Dumping
Dumping merupakan kebijakan menjual barang ke luar negeri dengan harga lebih murah
dibandingkan dengan harga penjualan didalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah
untuk memperluas dan menguasai pasar. Dumping ini bisa dilakukan jika terdapat
aturan/hambatan yang jelas dan tegas sehingga konsumen di dalam negeri tidak mampu
membeli barang yang didumping dari luar negeri.
SURPLUS KONSUMEN
Surplus Konsumen adalah kelebihan atau perbedaan antara kepuasaan total atau total utility
(yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang
tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau
mengkonsumsikan jumlah barang tersebut. (Dr.Boediono, 1999).
Atau pengertian yang lebih sederhana yaitu : Surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk
membayar dikurangi dengan jumlah yang sebenarnnya dibeli pembeli. (N.Gregory Mankiw,
2014).
PRODUSEN SURPLUS
Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan
jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen.
ALASAN PEMBEBANAN TARIF
a. Melindungi tenaga kerja dan produsen dalam negeri
b. Stabilitasi harga barang
c. Mengurangi penganggguran dalam negeri.
d. Menghilangkan defisit neraca pembayarn nasional
e. Memperbaiki kesejahteraan nasional
f. Mendorong sector industri dalam negeri untuk bersaing denganprodusen luar negeri.
g. Melindungi industry penting nasional.
PENGGOLONGAN TARIF
Penggolongan tarif dapat dilakukan ke dalam kategori :
1. Menurut aspek komoditi dibagi atas:
- Bea ekspor, adalah bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara
lain.
- Bea transito, adalah bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah
suatu Negara dengan tujuan lain.
- Bea impor, adalah bea yang dikenakan terhadap barang- barang yang masuk ke dalam
suatu negara, dimana negara tersebut adalah tujuan akhirnya.
2. Menurut mekanisme perhitungannya, dibagi atas:
- Ad valorem duties, yakni biaya pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentasi
dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut
- Specific duties, yakni biaya pabean yang tingginya dinyatakan untuk setiap ukuran
fisik dari barang yang dikenakan bea tersebut.
- Compound duties, yakni biaya pabean yang tingginya adalah hasil kombinasi dari ad
valorem dan specific duties.
Macam- macam penentuan tarif atau Bea masuk
1. Exports Duties (bea ekspor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. jadi
pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut
pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak
dikenai bea pabean. atas custom area ini biasanya sama dengan batas Wilayah suatu
Negara.
2. Transit Duties(bea transit)
Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara
dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain.
3. Import Duties (bea impor)
Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area
suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
JENIS TARIF
1. Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentase dari
nilai barang yang dikenakan bea tersebut. "esarnya pungutan bea masuk atas barang
impor ditentukan oleh tingkat prosentase.
2. Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik
daripada barang. pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu
dari barang impor.
3. Specific ad valorem atau compound duties, yakni bea yang merupakan kombinasi antara
specific dan ad valorem. Misalnya suatu barang tertentu dikenakan 10 % tarif ad valorem
ditambah RP 20.000 untuk setiap unit.
Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea
masuk tersebut, antra lain
1. Dasar Nilai ( Ad Valeroom) bersifat proprsional
Keuntungan
a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi.
b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai lualitasnya.
Kerugian
a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea
cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap.
b. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea
masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau
kemacetan arus barang di pelabuhan.
SISTEM TARIF
Ada beberapa sistem tarif dalam perdagangan internasional :
4. Single – column tarifs.
System di mana untuk masing-masing barang hanya mempunyai 1 macam tariff atau
sifatnya autonomous tarifs.
5. Double- column tarifs.
System di mana untuk masing-masing barang mempunyai dua tariff. Keduatariff ini
ditentukan sendri oleh undang-undang. Namanya bentuk maksimumdan minimum
6. Triple- column tariffs
System ini digunakan oleh suatu Negara yang menjajah Negara lain. Sistem ini
merupakan perluasan dari sistem double- column tariffs. Di sini ditambah dengan satu
macam tarif preference.
EFEK TARIF
Pembebanan tariff atas suatu barang dapat mempunyai efek terhadap perekonomiansuatu
Negara. Khususnya di dalam pasar barang tersebut. Beberapa efek yang terjadi karena
diberlakukannya tariff dalam perdagangan
1. Efek terhdap harga, dapat menyebabkan naik turunyya harga suatu barang di dalam
negeri.
2. Efffek terhadap konsumsi, dapat menyebabkan naik turunnya jumlah konsumsi atas suatu
barang di dalam negeri
3. Efek terhadap produk, dapat menyebabkan naik turunnya jumlah produksi suatu barang
dalam negeri.
4. Efek terhadap distribusi pendapatan, dapat menyebabkan perubahan pola dalam
pendapatan masyarakat di dalam negeri.
EFEK TARIF TERHADAP KONSUMEN
1. Surplus konsumen mengukur besarnya keuntungan konsumen dari pembelian karena
perbedaan antara harga yang sebenarnya dibayar dengan harga yang bersedia dibayar.
2. Pembeli barang impor akan dirugikan dengan adanya tarif. Sebagian barang yang di
impor berarti konsumen merasa lebih baik membeli barang dari luar negeri daripada
membeli barang produksi dalam negeri.
3. Apabila pemerintah mengenakan tarif terhadap impor barang maka konsumen akhirnya
harus membayar lebih tinggi, membeli barangnya lebih sedikit atau kedua-duanya.
EFEK TERHADAP PRODUSEN
1. Pengenaan tarif akan memberikan manfaat bagi para produsen dalam negeri yang
menghadapi persaingan impor karena tarif tsb merupakan pajak pada barang-barang
produksi luar negeri.
2. Semakin besar tarif yang dibebankan bagi para konsumen untuk membeli barang luar
negeri akan semakin banyak yg beralih ke pemasok dalam negeri yg mendapatkan
keuntungan karena adanya tambahan penjualan dan harga yang lebih tinggi karena
adanya tarif.
Pertemuan 7 ( Kebijakan Non-tarif : Kuota, Subsidi, Dumping )
1. Penetapan Tarif atau Bea Masuk
Tarif adalah pembebanan pajak atau Costum Duties terhadap barang-barang yang
melewati batas suatu negara. Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang impor. Tarif
atau bea masuk ini juga biasa disebut dengan pajak atas barang-barang impor. Setiap
barang yang masuk ke dalam pasar dalam negeri dikenai bea masuk. Tujuan penetapan
tarif atau bea masuk ini adalah sebagai berikut.
a. Menghambat Impor Barang-barang/Jasa Luar Negeri dengan Penetapan Pajak yang
Tinggi Atas Barang-barang Impor.
b. Melindungi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri
Untuk melindungi produk dalam negeri yang lebih mahal daripada harga barang
impor maka pemerintah menetapkan tarif yang tinggi. Dengan demikian, harga jual
barang impor di dalam negeri menjadi lebih tinggi daripada harga barang produksi
dalam negeri sehingga produk dalam negeri tetap dapat bersaing. Pajak atau bea
masuk akan menambah harga jual suatu barang/jasa impor.
c. Menambah Pendapatan Pemerintah dari Pajak
Penarikan tarif pajak barang/jasa impor merupakan pemasukan bagi anggaran
pendapatan dan belanja negara khususnya dalam subpenerimaan pajak.
Kebijakan tarif ada tiga macam, yaitu bea ad. valorem atau bea harga, bea specific,
dan bea compound, yang perbedaan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Bea ad. valorem adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas
dasar persentase tertentu terhadap nilai barang impor (atau persen tarif dikalikan
harga barang).
b. Bea specific adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar
satuan/ukuran fisik tertentu dari barang yang diimpor.
c. Bea compound atau disebut juga specific ad valorem adalah kombinasi antara bea
masuk ad. valorem dan bea masuk specific.
2. Kuota
Kuota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang masuk (kuota impor) dan
keluar (kuota ekspor). Kuota biasanya dilakukan sebagai alat proteksi bagi neraca
pembayaran yang mengalami keadaan kritis, dan dapat pula untuk membatasi impor
dalam rangka menggalakkan ekspor nasional (Ikbar, 1995: 135). Dalam penjelasan
Nopirin (1999: 65-68), kuota dibagi sebagai berikut:
1. Kuota impor dibagi beberapa jenis, sebagai berikut:
a. Absolute atau unilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan
sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain
b. Negotiated atau bilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan
berdasarkan perjanjian antara dua negara atau lebih.
c. Tarif quota, adalah gabungan antara tarif dan quota. Untuk sejumlah barang
tertentu diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu, tambahan impor masih
diizinkan tetapi dikenakan tarif yang lebih tinggi.
d. Mixing quota, yakni membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam
proporsi tertentu dalam produksi barang akhir. Pembatasan ini untuk mendorong
berkembangnya industri di dalam negeri.
Dampak dari pemberlakuan kuota, antara lain, adalah harga barang impor akan naik dan
permintaan (konsumsi) terhadap barang tersebut di pasar domestik akan turun sehingga
produksi barang yang sama di dalam negeri meningkat.
Menurut GATT/WTO, sistem kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal sebagai berikut:
1. untuk melindungi hasil pertanian
2. untuk menjaga keseimbangan balance of payment
3. untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional
4. Larangan Ekspor
Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa dijual
keluar melewati batas negara (ekspor) karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat
ekonomi maupun politis. Pada umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan
kebijakan tersebut seperti alasan keamanan atau kesehatan.
5. Larangan Impor
Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak
impor komoditas tertentu karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun
politis.
 Kebijakan Kebijakan di bidang ekspor :
1. Pembatasan ekspor (retriksi ekspor), yaitu pembatasan ekspor untuk barang-barang
tertentu karena untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri.
2. Subsidi ekspor, yaitu pemberian beberapa macam bantuan untuk meningkatkan
ekspor.
Misalnya :
a. Menurunkan pajak ekspor
b. Menyederhanakan prosedur ekspor.
c. Memberikan kredit kepada eksportir.
 Kebijakan di bidang impor
1. Tarif impor, yaitu pengenaan pajak atas barang impor.
Tujuannya:
a. Melindungi produksi dalam negeri.
b. Menjaga stabilitas neraca pembayaran.
c. Meningkatkan sumber pendapatan negara.
2. Pembatasan impor (quota impor), yaitu pembatasan jumlah barang yang boleh
diimpor dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu.
Tujuannya:
a. Melindungi produksi dalam negeri
b. Mendorong perluasan industri.
c. Mengurangi (membatasi) konsumsi barang impor
d. Memperluas lapangan kerja.
3. Pelarangan impor (embargo), yaitu pelarangan impor terhadap beberapa jenis barang
tertentu. Tujuannya adalah untuk melindungi produksi dalam neger.
6. Subsidi
Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada
industry dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit,
subsidi harga dan lain- lain,dengan tujuan :
1. Menambah produksi dalam negeri
2. Mempertahankan konsumen dalam negeri, dan
3. Menjual dengan harga lebih murah daripada produk impor.
Selain itu ada dua tujuan pemberian subsidi terkait dengan perdagangan internasional yaitu
untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan untuk mendorong produsen
dalam negeri agar mampu memproduksi lebih
banyak. Pemberian subsidi kepada produsen akan menyebabkan biaya produksi
menjadi lebih rendah, sehingga jumlah yang diproduksi produsen menjadi lebih banyak
dan pada gilirannya akan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.
7. Premi
Premi merupakan pemberian dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil
mencapai target produksi seperti yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan adanya premi
dan subsidi kepada produsen dalam negeri maka harga jual barang menjadi lebih murah
sehingga terjangkau masyarakat, hasil produksi meningkat dan perusahaan akan terjaga
kelangsungan hidupnya.
8. Diskriminasi Harga
Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda untuk barang yang sama
pada dua pasar atau lebih yang berbeda. Dalam perdagangan internasional, diskriminasi
harga dapat diberlakukan di negara yang berbeda untuk barang yang sama.
9. Dumping
Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah
dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menguasai
pasar internasional.
RESUME
PERTEMUAN KE 9-14
Oleh:
INTAN RATNA SARI
11150629
6K-MKP
C.1.3.
UNIVERSITAS BINA BANGSA
FAKULTAS EKONOMI & BISNIS
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN
2018
Valuta Asing: Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-Istilah Kurs Dalam Valuta Asing (
Pertemuan ke 9)
Pengertian Kurs Valuta Asing
Pertukaran barang yang terjadi dalam perdagangan internasional tidak akan terlepas dari uang
sebagai alat pembayarannya. Namun, masalah muncul jika uang yang digunakan setiap negara
berbeda. Oleh karena itu, perlu diadakan perbandingan antar mata uang sehingga transaksi
perdagangan dapat berjalan dengan baik. Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis-jenis
mata uang yang digunakan di negara lain. Misalnya, di Singapura (Dolar Singapura), Malaysia
(Ringgit) dan Amerika Serikat (US Dolar). Seseorang yang mengimpor barang dari Singapura
harus membeli dolar Singapura dan jika ingin membeli barang dari Malaysia, perlu mencari
ringgit. Dengan kata lain, untuk membiayai impor dan beberapa transaksi luar negeri lainnya
diperlukan mata uang asing sebagai alat pembayaran. Nilai valuta asing adalah suatu nilai yang
menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapat satu unit mata
uang asing.
Nilai berbagai mata uang asing yang berbeda akan mendorong orang untuk bertanya, mengapa
nilainya berbeda untuk setiap mata uang asing dan mengapa nilainya selalu mengalami
perubahan dari waktu ke waktu?
Untuk mendapat jawaban atas pertanyaan tersebut akan diterangkan cara penentuan nilai mata
uang asing dan faktor-faktor yang mengakibatkan nilai pertukarannya mengalami perubahan
dalam jangka panjang.
Penentuan nilai mata uang asing dapat dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu permintaan dan
penawaran valuta asing.
a. Permintaan Valuta Asing
Keinginan penduduk suatu negara untuk memperoleh suatu jenis mata uang asing dapat
dipandang sebagai permintaan valuta asing oleh penduduk negara itu. Keinginan masyarakat
yang bertambah besar untuk memperoleh barang dari suatu negara akan menaikkan permintaan
mata uang negara tersebut. Sebaliknya, jika tidak ada keinginan untuk memperoleh barang dari
suatu negara akan menurunkan permintaan mata uang negara tersebut.
Misalkan, permintaan orang Indonesia terhadap dolar untuk membeli komputer? Katakanlah,
harga komputer tersebut sebesar US$500. Berapakah nilainya dalam rupiah? Hal ini, bergantung
pada kurs dolar. Misalnya, ada tiga kurs, yaitu (i) satu dolar bernilai Rp9.000,00; (ii) satu dolar
bernilai Rp10.000,00; dan (iii) satu dolar bernilai Rp8.000,00. Untuk kurs yang bernilai
Rp9.000,00 harga komputer tersebut sebesar Rp4.500.000,00. Namun, jika kursnya bernilai
Rp10.000,00 harga komputer tersebut sebesar Rp5.000.000,00 dan jika kurs Rp8.000,00 harga
komputer tersebut Rp4.000.000,00. Semakin murah nilai dolar, semakin murah harga barangnya,
jika dinyatakan dalam mata uang dalam negeri.
b. Penawaran Valuta Asing
Keinginan penduduk suatu negara untuk membeli uang rupiah merupakan penawaran valuta
asing. Keinginan itu menunjukkan banyaknya uang dolar yang akan digunakan untuk membeli
barang-barang buatan Indonesia. Misalnya, seorang Amerika ingin membeli sepotong kemeja
batik sutera seharga Rp360.000,00. Berapakah harganya dalam dolar Amerika? Untuk kurs
US$1= Rp9.000,00, harganya adalah US$40, untuk kurs US$1= Rp10.000,00 harganya adalah
US$36, dan jika kursnya adalah US$1= Rp12.000 kemeja batik tersebut harganya US$30.
Semakin mahal harga mata uang dolar, makin banyak penawarannya. Sebaliknya, jika harga
dolar murah, penawarannya semakin sedikit.
2. Fungsi Kurs Valuta Asing
Pasar valuta asing memiliki beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu lintas
pembayaran internasional, di antaranya sebagai berikut.
a. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain.
Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti
halnya yang dilakukan oleh bank-bank dan pedagang.
b. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan
pembayaran dan penyerahan barangnya, pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk
dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli secara kredit.
c. Memungkinkan dilakukannya hedging (penarikan dana). Seorang pedagang melakukan
hedging jika pada saat yang sama melakukan transaksi jual dan beli valuta asing di pasar yang
berbeda. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kerugian
akibat perubahan kurs. Hedging dapat dilakukan pada pasar jangka (forward market). Pasar
jangka adalah pasar tempat transaksi jual-beli terjadi dengan harga yang disetujui pada saat
transaksi dilakukan, tetapi penyerahan barangnya dilakukan kemudian hari.
Hal ini, berbeda dengan spot market, yaitu transaksi dan penyerahan barang terjadi pada saat
yang bersamaan.
3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing
Karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan, ada beberapa faktor penting yang memiliki
pengaruh besar terhadap perubahan dalam kurs pertukaran, yaitu sebagai berikut.
a. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat
Perubahan ini akan memengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih menyukai
barang-barang dari negara lain, permintaan atas mata uang negara lain tersebut bertambah.
Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan nilai mata uang negara lain.
b. Perubahan Harga dari Barang-Barang Ekspor
Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan memengaruhi
permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai uang negara
yang mengalami kenaikan barang ekspor.
c. Kenaikan Harga-Harga Umum (Inflasi)
Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut semakin
banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta asing akan
bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan akan mengurangi
permintaannya sehingga akan menurunkan penawaran valuta asing.
d. Perubahan dalam Tingkat Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi
Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat mempengaruhi jumlah serta arah aliran
modal jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat pendapatan investasi yang lebih menarik akan
mendorong pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing yang
bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang menerima modal tersebut.
e. Perkembangan Ekonomi
Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing akan
bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh hal-hal di luar
ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing.
4. Sistem Kurs Valuta Asing
Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi perubahan kurs tersebut, diperlukan adannya
penetapan sistem kurs yang dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut.
a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate)
Penentuan kurs mata uang dilakukan dengan jual beli valas. Jika valas banyak masuk ke suatu
negara, pemerintah melalui bank sentral harus membeli kelebihan valuta asing tersebut. Kurs
tetap, yaitu kurs mata uang yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak di pengaruhi oleh
fluktuasi ekonomi atau permintaan dan penawaran.
b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate)
Kurs yang ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran atau oleh kekuatan pasar, yang
dibedakan atas clean float dan dirty float.
1) Clean float, adalah besar kecilnya kurs ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar
dan pemerintah tidak ikut campur di dalamnya.
2) Dirty float, adalah kurs yang dibiarkan mengambang, tetapi masih ada campur tangan dari
pemerintah.
c. Kurs Stabil (Stable Exchange Rate)
Kurs yang ditentukan melalui kebijakan pemerintah untuk menstabilkannya. Kestabilan kurs
dapat dicapai dengan cara:
1) aktif, pemerintah menyediakan dana untuk stabilisasi kurs;
2) pasif, pemerintah menggunakan sistem standar emas.
d. Kurs Multiple
Kurs yang digunakan dalam jual beli valuta asing, meliputi kurs jual dan kurs beli.
1) Kurs jual, adalah nilai kurs yang ditentukan oleh bank pada saat menjual valuta asing.
2) Kurs beli, adalah nilai kurs yang ditentukan oleh bank pada saat membeli valuta asing.
Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC): Sifat Perusahaan Multinasional, Faktor
Yang Mempengaruhi Keputusan Perusahaan Multinasional ( Pertemuan Ke 10)
PERUSAHAAN MULTINASIONAL
Karena begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company (MNC) maka sangat sukar untuk
memberi definisi yang dapat mencakup semua karakteristik sehingga suatu perusahaan dapat
dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus
dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya apakah
perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua aktivitas yang mendatangkan pendapatan
dibeberapa Negara. Sedang yang lain memberi definisi lebih pragmatic seperti misalmya jumlah
Negara dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang dilakukan oleh
cabangnya di Negara lain. Untuk lebih sederhananya baiklah MNC kita beri definisi saja sebagai
perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak
dibeberapa Negara. Cabang di luar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga
operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk.
SIFAT MNC
Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola
pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri.
Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara
mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri.
Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain.
Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari
100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures).
Tijuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda. Ada MNC
yang brmaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk (yang memproses
lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih
lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertiakal ini misalnya perusahaan minyak
dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat
di proses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal dengan
cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan
perusahaan induk.
Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya
telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil
produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukkan peningkatan. Dengan
berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar
luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan
perusahaan dapat membuka kantor pemasaran.
Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi
dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau
memakai nama perusahaannya.
Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar
negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah
laku konsumen serta pemerintah Negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan
tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya, dan politik yang dapat
menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu
keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi
risiko yang tinggi.
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC
Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari
keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya.
Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat
memperoleh beberapa manfaat, antara lain :
a. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin
diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera
konsumen. Di samping itucabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan
pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efisien apabila
dilakukan oleh cabang luar negeri
b. Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara lain. Dengan
mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di Negara tersebut maka
masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh
perubahan kurs mata uang. Apabila mata uang Negara asal perusahaan induk mengalami
apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor.
Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri.
Apabila tujuan pendirian cabang di luar negeri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka
pertimbangan efesiensi biaya di berbagai Negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC
tertarik untuk melakukan ekspansi di Negara yang upah buruhnya rendah (biasanya Negara
berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu sifatnya padat tenaga kerja. Aspek
tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering
terjadinya pemogokan.
Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transport. Dengan membuka
cabang, biaya transport dapat ditekan di samping biaya transport, pajak yang relatif lebih rendah
dapat merupakan daya tarik bagi MNC.
FAKTOR NONEKONOMI
Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial
dan politik di Negara hendak dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan
asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap
perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat dikirim ke
perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan
bahan yang berasal dari Negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat
perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah)
kebijaksanaan Negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan
ekspansi ke sana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik Negara penerima.
Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di Negara itu.
Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC): Kekuatan Bersaing Efek Global (
Pertemuan Ke 11)
KEKUATAN BERSAING MNC
Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang dilakukan
adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi
canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi
antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar
pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama
“institutional comparative advantage” dari MNC.
b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi
melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari
dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen
c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara
sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui
cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang
untuk dievaluasi dan diimpleentasikan.
d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui
pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi.
e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional.
Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana
internasional.
f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun
vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar.
g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara
lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan
proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni
dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa
bias dideteksi.
EFEK GLOBAL MNC
Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia,
merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif maupun
negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan.
MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin
dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak
mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana
internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan
pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti
apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah
menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa
investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada
pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di
Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih
dipertanyakan.
MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini
ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi
alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses
yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan
biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses
pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan
efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah
timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek
comparative advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong
spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan
perdagangan internasional.
Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul
karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong
persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi
monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan
saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat
memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran
produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang
ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu
kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta
asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang
ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat.
Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak
negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli
sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat
merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar
input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan
atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah
negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi
persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena
MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal
(external costs) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan
pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara
lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke
negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost).
Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif
terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi
sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi
alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun
demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan
dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih
merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan.
MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK
Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam
bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi.
Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta
upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor
produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang
jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari pada kerugiannya.
Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan
negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian
kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang
bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana
terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah.
KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK
Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh
pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara
spesifik efek tersebut berupa penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan
teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri.
a. Pergeseran tenaga kerja
Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terhadap
pasar tenaga kerja di dala negeri masih diperdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa
beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. Kegiatan
produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri tetapi dilakukan di luar negeri sehingga
tenaga kerja di dalam negeri menjadi kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri
ini dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya masih belum pasti
apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau sebaliknya lebih besar penciptaan lapangan
kerja.
b. Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi
MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan dikombinasikan dengan tenaga kerja
yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal
teknologi di dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri dapat
menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri
(berupa keuntunagn MNC yang dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat
terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri.
c. Penghindaran pajak
Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang
sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara
peneriman MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka
negara induk akan dirugikan.
d. Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk
Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal
terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk
tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang
MNC di negara lain.
Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal internasional yang dapat
dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan moneter negra asal yang sifatnya restriktif.
MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA
Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal, menaikan pendapatan
dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran.
Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah
benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha local dapat
terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika
tidak maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC.
Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan.
Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta
bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang diperoleh.
Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya
menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan
training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja.
Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek,
teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan kualitas produk serta mendorong peningkatan
efesiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat
mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC
telah pergi.
KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA
Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki
impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai
melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan
produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC
untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali
keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan
di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke
negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di
pasar lokal.
Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi negara
penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi
ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan
ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima.
PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA
Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah :
a. Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan
efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening
biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak
kehadirannya.
b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau penentuan
pemilikian, sehingga memberi peluang pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan
atau mengambil keputusan.
c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang di
impor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang
efeknya terhadap lingkungan.
d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke
negara induk.
e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC
Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC,
india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya
memberi toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang
PMA dan daftar negatif untuk investasi.
Neraca Pembayaran Internasional: 1. Masalah-masalah transaksi ekonomi internaional 2.
Pos- pos dalam neraca pembayaran internasional (Pertemuan Ke 12)
A. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional
Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan
sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan
Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun.
Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang
dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian
adalah :
1. Orang perorangan/individu
Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis)
dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana
mereka memperoleh center of interest.
2. Badan hukum
Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum
tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri
dianggap sebagai penduduk luar negeri.
3. Pemerintah
Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang
diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara
yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi
ekonomi internasional.
B. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang
ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang,
hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran.
2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter
dan fiscal.
3. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi
internasional terhadap pendapatan nasional.
4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang politik
perdagangan Internasional.
C. Pos-pos Neraca Pembayaran
1. Pos Transaksi Dagang
Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang
dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit.
Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi
dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata
atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri
dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran
Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways
dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit.
Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport
lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi-
publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan.Impor ekspor emas sebagai barang
dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam
pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau
berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi
akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri.
Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran-
pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing
di luar negeri.
2. Pos Pendapatan Modal
Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil
modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk
negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan
deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal
di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos
pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri,
sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet
pada pos pendapatan modal.
3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral
Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah
(gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer).
a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya
kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu
juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk
menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut
sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi
sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak
diimbangi dengan prestasi balasan.
b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan
makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga
termasuk transaksi sepihak.
c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi
sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan
menjadi debet dan kredit.
4. Pos Penanaman Modal Langsung
Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh
transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu
negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung
oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain.
Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari
penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di
kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain
yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri.
5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang
Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih
dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk
negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran
Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang
apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang
jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian:
a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan)
b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan)
6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek
Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya
tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel.
Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka
pendek sering diusahakan menjadi:
a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan)
b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan)
7. pos Sektor Moneter
Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter(Monetary
Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi
pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan
(current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer
unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung
(investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek
bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari
penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu
perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor
moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor
moneter (monetary sector account).
Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari :
a. Bank Sentral
(1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF)
(2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(3) Mutasi cadangan devisa
(4) Mutasi cadangan emas moneter
b. Bank-bank Devisa
(1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek
(2) Mutasi cadangan devisa
Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan
tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama
antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas
luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat
dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat
pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek.
Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan
pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan
valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing
ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos.
Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada
besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat
sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet.
8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions)
Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama
dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah
total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama
(balance).
D. Beberapa Pengertian “Balance” dalam Neraca Pembayaran Internasional
Konsep “balance” dalam neraca pembayaran mempunyai arti yang berbeda-beda. Pada
dasarnya ada empat pengertian balance.
1. Basic Balance
Basic balance terdiri dari balance dalam transaksi yang sedang berjalan (current account
balance) ditambah dengan transaksi modal jangka panjang. Basic balance akan berubah-ubah
apabila terjadi perubahan prinsipil dalam perekonomian seperti perubahan harga, kurs valuta
asing dan pertumbuhan ekonomi. Perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam
perubahan aliran modal jangka pendek dan selisih perhitungan (Errors and Ommissions).
Dengan demikian, basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan perkonomian
terhadap neraca pembayaran, yaitu akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek. Menurut
pandangan ini, dalam jangka panjang basic balance akan menjadi nol.
2. Basic Transaksi “Autonomous”
Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran modal jangka pendek. Dalam
hal ini pemerintah seharusnya lebih memperhatikan balance transaksi autonomous yang
diimbangi dengan transaksi reserves pemerintah dan selisih perhitungan daripada basic balance
sebab kenyataanya aliran modal jangka pendek jarang sekali sama dengan nol. Defisit atau
surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yang kemudian
tercermin dalam transaksi accomodating yaitu aliran modal pemerintah jangka pendek.
Transaksi accomodating merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya
transaksi lain sedangkan transaksi autonomous merupakan transaksi yang muncul dengan
sendirinya tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. yang termasuk dalam transaksi autonomous
adalah transaksi sedang berjalan, transaksi kapital dan transaksi satu arah. Ketidakseimbangan
antara transaksi autonomous debit dan kredit menimbulkan transaksi lalu lintas moneter seperti
misalnya mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri serta aktiva luar negeri. Defisit
atau surplus suatu neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut.
3. Liquidity Balance
Konsep liquidity balance ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengukur posisi
neraca pembayarannya. Perbedaannya dengan balance autonomous adalah dalam perlakuan
terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek. Kekayaan asing (seperti surat berharga
jangka pendek atau deposito bank) yang dimiliki oleh penduduk Amerika diperhitungkan sebagai
faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan neraca pembayaran. Liquidity balance bersama
basic balance dan selisih yang diperhitungkan merupakan faktor yang menyebabkan
ketidakseimbangan neraca pembayaran. Sebaliknya, kekayaan jangka pendek Amerika yang
dimiliki oleh penduduk lain dianggap sebagai sumber pembiayaan ketidakseimbangan yang
timbul dalam neraca pembayaran.
4. Balance Transaksi Pemerintah Jangka Pendek
Konsep ini juga berkembang di Amerika Serikat. Menurut konsep ini, neraca pembayaran
terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka
pendek (sesudah dikurangi dengan modal Amerika jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga
moneter negara lain). Ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan
dengan cadangan modal pemerintah serta modal pemerintah jangka pendek yang dimiliki oleh
lembaga moneter asing.
E. Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia
Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain
:
1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan
setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik
Indonesia.
2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk
masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia.
3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank
Indonesia.
4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh BadanPusat
Statistik setahun sekali.
5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali.
Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai
penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka – angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan –
perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat :
1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda.
2. Penggunaan sistematika yang berbeda.
3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai.
4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih merupakan
angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang sudah diperbaiki.
Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan
Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk
yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund (IMF).
F. Masalah Dalam Analisis Neraca Pembayaran
Basic balance, balance transaksi autonomous, liquidity balance, dan balance transaksi
pemerintah jangka pendek merupakan hal yang sangat membantu di dalam analisis suatu neraca
pembayaran. Namun sangat sukar untuk menentukan konsep balance yang relevan karena setiap
konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda, misalnya untuk pengambilan keputusan bagi
pemerintah.
Beberapa masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran:
1. Sering mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang
lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi
saja tanpa melihat hubungannya denagn yang lain.
2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya jika
mengalami deficit maka akan dianggap jelek. Anggpan semacam ini tidak selalu benar. Sebagi
contoh, Amerika sErikat, penerimaan keuntungan dari investasi luar negerinya lebih besart
daripadainvestasinya. Untuk mengimbangi aliran keuntungan yang masuk, maka transaksi yang
sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini, bahwa deficit tidak selalu buruk.
3. Keputusan untuk member bantuan seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi
Negara secara keseluruhan bukan atas dasra pertimbangan neraca pembayaran. misalnya,
Indonesia mempunyai surplus neraca pembayaran dan inggris menaglami deficit, tidak berarti
Indonesia harusmemberi bantuan pada Inggris.
Neraca Pembayaran Internasional : 1. Mekanisme Pembukuan 2. Klasifikasi Pos-Pos
Dalam Neraca Pembayaran (Pertemuan Ke- 13)
Neraca pembayaran merupakan sinyal kuat untuk mengetahui sistem perekonomian suatu
negara, apakah negara tersebut mengalami kemajuan atau penurunan semua dapat diprediksi
melalui sistem neraca pembayaraan ini juga dapat memberikan informasi – informasi seputar
keuangan suatu negara oleh karena itu neraca pembayaran memiliki dimensi waktu yang sama
dengan akuntansi pendapatan nasional. Secara singkat neraca pembayaran dapat diartikan
sebagai catatan statistikal atas transaksi internasional suatu negara pada akhir periode waktu
tertentu yang disajikan dalam bentuk pencatatan buku ganda. Seluruh kinerja suatu negara dalam
persaingan ekonomi internasional dapat di evaluasi, dan segala transaksi pada neraca
pembayaran yang meningkatkan pembayaran ke luar negeri akan di catat di debit, begitu pun
sebaliknya pada transaksi yang menimbulkan penerimaan dari luar negeri akan di catat di sisi
kredit dan dalam neraca pembayaran sisi kredit = debit, sebaliknya pun juga.
B. PEMBAHASAN
Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara
penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu ( 1tahun ).
Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu
dan pemerintah asing, dan transaksi finansial.
Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal
dan finansial, dan item – item finansial.
Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
1. Transaksi debit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang
menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari
luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang
menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara.
Transaksi yang tercatat dalam Neraca Pembayaran adalah:
Transaksi kredit:
a. ekspor barang dan jasa.
b. penerimaan dari hasil investasi.
c. transfer.
d. bertambahnya hutang negara atau swasta.
e. berkurangnya aset-aset keuangan.
Transaksi debit:
a. impor barang dan jasa.
b. pembayaran atau hasil investasi.
c. transfer.
d. berkurangnya hutang.
e. bertambahnya aset-aset keuangan
Neraca pembayaran digolongkan menjadi beberapa komponen, yaitu sebagai berikut:
Neraca Transaksi berjalan (Current Account )
Neraca transaksi berjalan mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang, perbandingan nilai
ekspor dan impor barang, pendapatan investasi, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri,
serta saldo kiriman dan transfer uang dari Bank ke luar negeri baik yang dilakukan oleh
pemerintah maupun swasta.
• Rekening transaksi berjalan dibagi menjadi empat kategori:
1. Perdagangan barang : Perdagangan dalam jasa disebut perdagangan tidak nyata.
menunjukkan ekspor & impor atas barang nyata, seperti minyak, gandum, pakaian, mobil,
komputer, dsb.
2. Jasa : meliputi pembayaran dan penerimaan untuk jasa2 hukum, konsultasi, dan rekayasa;
royelti untuk paten dan kekayaan intelektual, premi asuransi, fee pengapalan, dan pengeluaran
turis.
3. Pendapatan faktor ; berisi sebagian besar pembayaran dan penerimaan atas bunga,
dividen, dan pendapatan lain dari investasi luar negeri yang dibuat sebelumnya
4. Transfer unilateral : meliputi pembayaran “tak berbalas”, seperti bantuan luar negeri,
reparasi, hibah resmi dan swasta, dan hadiah.
Neraca Transaksi Modal ( Capital Account )
Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing ( Foreign Ditect
Invesdment ), pinjaman luar negeri yang diberikan oleh perbankan swasta internasional, serta
pinjaman dan hibah dari negara lain atau lembaga – lembaga donor seperti IMF bank dunia juga
meliputi: semua pembelian dan penjualan aset, seperti saham, obligasi, rekening bank, real
estate, & bisnis. mengukur perbedaan antara penjualan aset2 suatu negara kepada luar negeri
dengan pembeliannya terhadap aset2 luar negeri.
Penjualan (pembelian) atas aset2 dicatat sebagai kredit (debit) dan menghasilkan arus masuk
modal (arus keluar modal).
Rekening modal dibagi menjadi tiga kategori:
1. Investasi langsung;
2. Investasi portofolio;
3. Investasi lain;
Neraca Tunai ( Cash Account ) atau Neraca Internasional
Neraca tunai pada dasarnya hanyalah transaksi penyeimbang antara total pengeluaran yang ada
pada transaksi berjalan dengan transaksi modal melebihi total penerimaan.
• Aset2 cadangan resmi meliputi: emas, valas, dan pinjaman baru dari bank sentral luar
negeri.
• Aset2 cadangan resmi digunakan oleh bank sentral untuk melakukan pembayaran bersih
kepada luar negeri karena BOP defisit.
Rekening cadangan resmi melibatkan transaksi yang diambil oleh otoritas untuk membelanjai
semua neraca & mengintervensi di pasar valas
Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, Dan Seimbang
Neraca Pembayaran defisit, terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah
penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor
dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi
cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total.
Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar negeri,
Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah
pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet). Jika BOP surplus, bank sentral dapat
membayar utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri.
Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan
jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet).
Dampak Neraca Pembayaran Surplus, Defisit, Seimbang
Dampak Neraca Pembayaran Surplus
Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga
dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus ke arah kenaikan harga
(inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif.
Dampak Neraca Pembayaran Defisit
Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka dampak yang akan terjadi
sebagai berikut:
* Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor
* Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar
* Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari
PHK
Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan
harga (deflasi).
Dampak Neraca Pembayaran Seimbang
Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu
Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran,
maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari neraca
pembayaran yang defisit
Transaksi Dalam Neraca Pembayaran
Pos Transaksi Dagang (Transaction of Trade)
Pos transaksi dagang mencatat seluruh transaksi, baik dalam kegiatan ekspor maupun impor
barang (berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Transaksi ekspor dicatat di sisi kredit (+) dan
transaksi impor dicatat di sisi debet (-).
Pos Pendapatan Modal (Income on Invesment)
Dalam Pos ini dicatat seluruh penerimaan dan pendapatan seperti hasil penanaman modal di luar
negeri dan hasil penerimaan modal asing di dalam negeri dalam bentuk keuntungan.
Pos Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction)
Transaksi unilateral adalah transaksi searah. artinya, transaksi yang terjadi tanpa ada kontrak
transaksi lainnya. Misalnya, pengiriman hadiah, pengiriman bantuan-bantuan bencana alam,
pendidikan, dan sosial.
Pos Penanaman Modal Langsung
Pos ini mencatat transaksi modal yang langsung dilaksanakan oleh penduduk suatu negara
dengan penduduk negara lain. contohnya penenman modal penduduk suatu negara dengan
penduduk negara lain. contohnya penanaman modal penduduk di Indonesia dengan membiuka
usaha properti dan transaksi jual beli saham antara penduduk Indonesia dengn penduduk
Malaysia.
Pos Utang Piutang (Jangka Panjang/ Jangka Pendek)
Pada pos ini mencatat seluruh transaksi kredit (pinjaman) jangka panjang yaitu transaksi kredit
yang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan transaksi utang-piutang jangka pendek
(kurang dari satu tahun).
Pos Sektor Moneter (Pos Lalu Lintas Moneter)
Pada pos ini mencaqtat semua transaksi pada saat terjadi pembayaran pada transaksi-transaksi di
atas dari mulai transaksi dagang, pendapatan modal sampai pada utang-piutang. Keadaan pos ini
dapat menunjukan posisi cadangan devisa suatu negara.
Persamaan neraca pembayaraan
Kombinasi pada nerca di rekening berjalan ( BCA ), rekening modal ( BKA ) dan rekening
cadangan resmi ( BRA ) harus nol. Atau BCA + BKA + BRA = 0. Penurunan atau kenaikan
cadangan resmi suatu negara dapat mengindentifikasikan apakah negara tersebut menglami
defisit atau surplus. Suatu negara memiliki Neraca disekuilibrium untuk mempertahankan
cadangan resminya pada regim kurs tetap.
BCA + BKA tidak sama dengan 0
Namun pada regim kurs tetap..
BCA + BKA = – BRA
Surplus atau defisit rekening transaksi berjalan harus diselaraskan dengan defisit atau surplus
rekening modal, dan sebaliknya.
Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran
Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut :
1. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan
Internasional dan posisi pembayaran/keuangan internasional.
2. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter
3. Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara terhadap luar
negeri
4. Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu
negara dengan dunia internasional
5. Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu negara.
6. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara.
7. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan bantuan
keuangan.
8. Indokator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan sebagainya.
Neraca pembayaran di negara – negara utama
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14

More Related Content

What's hot

Makalah Bisnis Perdagangan Internasional
Makalah Bisnis Perdagangan InternasionalMakalah Bisnis Perdagangan Internasional
Makalah Bisnis Perdagangan InternasionalThomasmalua Thomasmalua
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalnova santi
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasionalyessyaryanti
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilamielasieuzzumaki
 
Makalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalMakalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalSumandikaAdhy
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeDamayYanti
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Ikmall Aziiezz
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalDisty Ridha H
 
EKONOMI INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONALEKONOMI INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONALselvi sampouw
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Vera Handayani
 
H.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasionalH.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasionalMaria Virginingsih
 
perdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptperdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptputri indriati
 
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsEkonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsIntan Kurniasari
 
Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)ine srinurjanah
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalNenta1005
 

What's hot (18)

Makalah perdagangan internasional
Makalah    perdagangan internasionalMakalah    perdagangan internasional
Makalah perdagangan internasional
 
Makalah Bisnis Perdagangan Internasional
Makalah Bisnis Perdagangan InternasionalMakalah Bisnis Perdagangan Internasional
Makalah Bisnis Perdagangan Internasional
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Resume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamilaResume uts - Laily nur kamila
Resume uts - Laily nur kamila
 
Makalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasionalMakalah teori klasik perdagangan internasional
Makalah teori klasik perdagangan internasional
 
Ekonomi internasional resume
Ekonomi internasional resumeEkonomi internasional resume
Ekonomi internasional resume
 
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
Tugas Ekonomi IkmallAziiezz XI MIPA 5 Ranti Pusriana S.Pd Konsep & Kebijakan ...
 
Perdagangan Internasional
Perdagangan InternasionalPerdagangan Internasional
Perdagangan Internasional
 
EKONOMI INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONALEKONOMI INTERNASIONAL
EKONOMI INTERNASIONAL
 
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
Tugas 1 Ekonomi Internasional - Vera Handayani - 11150546
 
H.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasionalH.o. perdagangan internasional
H.o. perdagangan internasional
 
perdagangan internasional ppt
perdagangan internasional pptperdagangan internasional ppt
perdagangan internasional ppt
 
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) utsEkonomi internasional (intan 11150013) uts
Ekonomi internasional (intan 11150013) uts
 
Resume i
Resume iResume i
Resume i
 
Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)Ekonomi internasional (1)
Ekonomi internasional (1)
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7Resume ekonomi internasional bab 2-7
Resume ekonomi internasional bab 2-7
 

Similar to Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14

Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7meri yulina
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...fya classic
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tamara Aisa
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalAnisa Emas
 
RPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XIIRPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XIIDiva Pendidikan
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasionalpanamjayait
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosarosa wati
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdaganganFahmi Rizani
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasionalyeniok11
 
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknyaKebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknyaagus imam
 
Resume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASResume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASAnggi Ferdianza
 
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdfPERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdfSaleh375958
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalherlina lina
 
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptxMuhammadFarrasNasrid
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasionalnurdetyprin
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...erika herawati
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume utsPutriUniba
 

Similar to Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 (20)

Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7
 
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
Tugas Ekonomi ALIFYA NURUL W XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Pe...
 
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
Tugas Ekonomi Tamara XI MIPA 5 Ranti Pusriana Konsep Dan Kebijakan Perdaganga...
 
Resume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasionalResume uts ekonomi internasional
Resume uts ekonomi internasional
 
RPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XIIRPP SMA Ekonomi Kelas XII
RPP SMA Ekonomi Kelas XII
 
Ekonomi Internasional
Ekonomi InternasionalEkonomi Internasional
Ekonomi Internasional
 
Perdagangan internasional
Perdagangan internasionalPerdagangan internasional
Perdagangan internasional
 
Tugas 1 rosa
Tugas 1 rosaTugas 1 rosa
Tugas 1 rosa
 
Modul 3 KB 3
Modul 3 KB 3Modul 3 KB 3
Modul 3 KB 3
 
Neraca perdagangan
Neraca perdaganganNeraca perdagangan
Neraca perdagangan
 
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi InternasionalResume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
Resume Pertemuan 2-7 Ekonomi Internasional
 
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknyaKebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
Kebijaksanaan perdagangan antar negara dan dampaknya
 
Resume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UASResume Ekonomi Internasional UAS
Resume Ekonomi Internasional UAS
 
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdfPERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
PERDAGANGAN-INTERNASIONAL.pdf
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasionalBab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
Bab 1 ruang lingkup ekonomi internasional
 
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx
1.Ruang_Lingkup_Manajemen_Internasional_.pptx
 
Ekonomi internasional
Ekonomi internasionalEkonomi internasional
Ekonomi internasional
 
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
Resume pertemuan ke 2 sampai 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14 EKONOMI INTERNASI...
 
Tugas resume uts
Tugas resume utsTugas resume uts
Tugas resume uts
 

Recently uploaded

Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikrokhei4
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../stfatimah131
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 202420NurKhusnaFahrani
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptlangkahgontay88
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5SubhiMunir3
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfsoftraxindo
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfIndahPuspitaMaharani1
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...BagaimanaCaraMenggug
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxgulieglue
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxULFAHASNAAZIZAH
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxRizkiMuhammad58
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatlangkahgontay88
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptxdokumentasiutnd
 

Recently uploaded (20)

Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi MikroPenentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
Penentuan Harga Faktor Produksi Ekonomi Mikro
 
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
Presentasi Akad Wadiah#';/'..';'[]//'../
 
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
Sosialisasi Pelaporan Proyeksi Target dan Realiasi Capaian Output TA 2024
 
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.pptNilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
Nilai saat ini dalam studi kelayakan.ppt
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di SorongJual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
Jual Obat Aborsi Sorong, Wa : 0822/2310/9953 Apotik Jual Obat Cytotec Di Sorong
 
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdfKemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
Kemenkop LAPORAN KEUANGAN KOPERASI- SAK EP (25042024).pdf
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdfMATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
MATERI EKONOMI MANAJERIAL: TEORI DAN ESTIMASI BIAYA.pdf
 
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
5 CARA MENGGUGURKAN KANDUNGAN DAN Jual Obat ABORSI + obat PENGGUGUR KANDUNGAN...
 
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptxSosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
Sosialisasi Permendag 7 Tahun 2024 Rev 02052024.pptx
 
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptxKonsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
Konsep Dasar One Way Anova dalam Ilmu Statistik.pptx
 
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptxAsam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
Asam karboksilat dan esternya serta senyawa .pptx
 
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
Jual Obat Aborsi Banjarbaru ( ASLI ) 082223109953 Kami Jual Obat Penggugur Ka...
 
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
analisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaatanalisis biaya dan manfaat
 
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
509777263-PPT-Monetarisme-Versus-Ekonomika-Keynesian.pptx
 
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di PalembangKlinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953  Klinik Aborsi Di Palembang
Klinik Obat Aborsi Di Palembang Wa 0822/2310/9953 Klinik Aborsi Di Palembang
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
Jual Obat Aborsi Serang wa 082223109953 Klinik Jual Obat Penggugur Kandungan ...
 

Resume pertemuan ke 2 sampai pertemuan ke 7 dan pertemuan ke 9 sampai 14

  • 1. RESUME PERTEMUAN KE 2-7 Oleh: INTAN RATNA SARI 11150629 6K-MKP C.1.3. UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN 2018
  • 2. RESUME PERTEMUAN KE 2 SAMPAI PERTEMUAN KE 7 Pertemuan 2 ( Ruang lingkup Ekonomi Internasional ) 1. Pengertian Ekonomi internasional Pengertian menurut para ahli.  Harry Waluya menjelaskan pengertian ekonomi internasional sebagai aplikasi dari ilmu ekonomi mikro dan ekonomi makro, selanjutnya dapay dilakukan suatu penerapan teori yang khusus mempelajari masalah hubungan ekonomi antar suatu negara dengan negara lainnya, yaitu dalam cabang ilmu ekonomi internasional sebagai cabang ilmu ekonomi yang benar- benar telah diperas menjadi materi tersendiri yang disebut Teori Murni Perdagangan Internasional (The Pure Theory on International Trade)  Nopirin mendefinisikan ekonomi internasional seperti ilmu ekonomi biasa yang mempelajari alokasi sumber daya yang langka guna memenuhi kebutuhan manusia, hanya saja problematikanya berada dalam lingkup internasional. Ilmu ekonomi internasional berusaha mempelajari bagaimana hubungan ekonomi antar satu negara dengan negara lain yang dapat berpengaruh pada alokasi sumber daya baik dikedua negara maupun di negara yang lain.
  • 3. wujud hubungan ekonomi antar negara ini dapat berupa perdagangan, investasi, pinjaman, bantuan serta kerja sama internasional  Dari beberapa pengertian diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa studi ekonomi internasional mempelajari tentang hubungan ekonomi antar negara yang berkaitan dengan alokasi sumber daya yang ada sebagai dampak langsungnya yang dijalankan melalui mekanisme perdagangan, investasi dan kerjasama internasional  Ekonomi Internasional adalah Sebagai cabang dari ilmu ekonomi yang mempelajari dan menganalisis tentang transaanksi dan permasalahan Ekonomi Internasional (Eksport-Import) yang meliputi perdagangan dan keuanga atau moneter serta organisasi ekonomi (Swasta maupun Pemerintah) dan kerjasama ekonomi antar negara.  Faktor penyebab terjadinya ekonomi internasional a. Perbedaan sumber daya alam yang dimiliki : Sumber daya alam yang dimiliki masing-masing negara berbeda. Jarang sekali suatu negara dapat memenuhi seluruh kebutuhannya dengan sumber daya alam yang dimilikinya. Oleh karena itu masing- masing negara harus melakukan pertukaran. b. Efisiensi (penghematan biaya produksi) : dengan adanya perdagangan internasional suatu negara dapat memasarkan hasil produksinya pada banyak negara. Negara tersebut berproduksi dalam jumlah besar sehingga dapat menurunkan biaya produksi. Barang yang diproduksi dalam jumlah besar akan lebih murah daripada barang yang diproduksi dalam jumlah kecil.
  • 4. c. Tingkat teknologi yang digunakan : Beberapa negara yang telah menggunakan teknologi lebih modern dapat memproduksi barang dengan harga lebih murah daripada yang menggunakan teknologi sederhana. Sebagai conto indonesia mengimpor mobil dari jepang karena jepang telah maju dalam teknologi pembuatan mobi d. Selera : Indonesia mengimpor buah apel dari Amerika Serikat padahalbuah apel dapat dihasilkan di dalam negeri. Buah apel dari Amerika Serikat menurut sebagian orang lebih mengundang selera dibandingkan buah apel lokal.  Pembatasan study ekonomi internasional 1. Dengan mengurangi atau membatasi impor, devisa dihemat (keeping money at home); barang dan uang dinikmati di negara sendiri 2. Melindungi pasar sendiri, hanya bagi produsen domestik; bisa berakibat pemanfaatan sumberdaya domestik tidak efisien 3. Dengan menyamakan harga domestik dengan harga impor (scientific tariff), memungkinkan produsen domestik bersaing dgn luar negeri; tetapi akan mengeliminasi persaingan internasional 4. Menciptakan kesempatan kerja pd industri domestik 5) Mengurangi defisit neraca perdagangan (balance of payment/BOP)  Ruang lingkup Ekonomi internasional  Teori dan kebijakan moneter internasional  Teori dan kebijakan perdagangan internasional  Organisasi dan kerjasama ekonomi internasional  Perusahan dan bisnis internasiona
  • 5.  Permasalahan Ekonomi internasional a. Masalah Proteksionisme Meski negara-negara maju mengklaim bahwa mereka adalah motor dari globalisasi dan pelopor dalam menghapus hambatan-hambatan perdagangan, namun kebijakan proteksionisme di berbagai negara-negara maju (developed countries) masih saja berlangsung. Negara maju masih melindungi petaninya dari persaingan internasional. pemberian subsidi ekspor dan bantuan domestik masih tetap dilakukan. b. Masalah Fluktuasi Kurs Ketidakstabilan kurs valuta asing yang terus berlanjut (yaitu fluktuasi yang sangat besar dari nilai mata uang internasional). Serta besarnya dan menetapnya misalignment (yaitu fakta bahwa kurs dapat berada jauh diluar keseimbangan untuk jangka waktu lama). Ketidakstabilan ini ikut memberi sumbangan terhadap memburuknya perekonomian dunia. c. Masalah Pengangguran Munculnya tingkat pengangguran struktural yang cukup tinggi dan dalam jangka waktu lama di negara-negara eropa dan negara-negara maju lainnya. Pengangguran bukan lagi merupakan masalah yang menerpa penduduk miskin dan kelompok berpendidikan rendah. Pengangguran juga menerpa penduduk kata dan berpenghasilan tinggi.  Manfaat Ekonomi Internasional 1. Banyaknya ketersediaan lapangan pekerjaan 2. Untuk memenuhi kebutuhan terhadap barang dan jasa 3. Harga barang dan jasa akan lebih murah 4. Menambah sumber pendapatan Negara 5. Meningkatkan perkembangan teknologi
  • 6. Pertemuan ke 2 (Konsep teori Perdagangan Internasional) TEORI KEUNGGULAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL 1. Teori keunggulan perdagangan Internasional  Teori keunggulan mutlak (theory of absolute advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh Adam Smith. Teori ini menyatakan bahwa setiap negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional apabila melakukan spesialisasi pada produk yang mempunyai efisiensi produksi lebih baik dari negara lain, dan melakukan perdagangan internasional dengan negara lain yang mempunyai kemampuan spesialisasi pada produk yang tidak dapat diproduksi di negara tersebut secara efisien. Menurutnya, suatu negara dapat disebut memiliki keunggulan mutlak dari negara lain jika negara tersebut memproduksi barang atau jasa yang tidak dapat diproduksi oleh negara lain. 2. Teori Keunggulan Perdagangan Internasional  Teori keunggulan komparatif (theory of comparative advantage) merupakan teori yang dikemukakan oleh David Ricardo. Menurutnya, perdagangan internasional terjadi bila ada perbedaan keunggulan komparatif antarnegara. Ia berpendapat bahwa keunggulan komparatif akan tercapai jika suatu negara mampu memproduksi barang dan jasa lebih banyak dengan biaya yang lebih murah daripada negara lainnya. Sebagai contoh, Indonesia dan Malaysia sama-sama memproduksi kopi dan timah. Indonesia mampu memproduksi kopi secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi timah secara efisien dan murah. Sebaliknya, Malaysia mampu dalam memproduksi timah secara efisien dan dengan biaya yang murah, tetapi tidak mampu memproduksi kopi secara efisien dan murah. Dengan demikian, Indonesia memiliki
  • 7.  keunggulan komparatif dalam memproduksi kopi dan Malaysia memiliki keunggulan komparatif dalam memproduksi timah. Perdagangan akan saling menguntungkan jika kedua negara bersedia bertukar kopi dan timah.  Dampak Terhadap Produktifitas dan Konsumsi Negara yang bersangkutan a. Terhadap Produktivitas - Produktivitas Tinggi - Biaya Rendah - Kualitas Barang Tinggi - Persaingan Sehat b. Terhadap konsumsi - Harga Bersaing - Banyak pilihan - Kualitas konsumsi tinggi - Kuantitas konsumsi meningkat  DEVISA Devisa adalah sejumlah valuta asing yang berguna untuk membiayai seluruh transaksi perdagangan internasional atau perdagangan antarnegara.  Fungsi Devisa 1. Sebagai alat pembayaran cicilan utang luar negeri khususnya bunganya 2. Menjadi alat pembayaran barang-barang dan jasa impor. 3. Sebagai Sumber pendapatan negara dalam membiayai pembangunan nasional. 4. Pembiayaan hubungan luar negeri, seperti biaya misi pendidikan dan kesenian, biaya perjalanan dinas pejabat, biaya diplomatik, dan bantuan luar negeri. 5. Sebagai stabilisator nilai mata uang dalam negeri.
  • 8.  Sumber penerimaan Devisa 1. Kegiatan ekspor 2. Perdagangan jasa 3. Kegiatan pariwisata 4. Pinjaman luar negeri 5. Hibah atau hadiah dari luar negeri  Fungsi Kurs a. Untuk memperlancar kegiatan impor dan ekspor b. Untuk mempermudah proses transaksi perdagangan internasional. c. Untuk memperlancar pemindahan atau transfer dana dari suatu negara ke negara lain. d. Sebagai wadah penjual valuta asing dalam melakukan spekulasi.  KURS 1. Kurs Jual → merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin menjual uang asing (valuta asing/valas) kepada kita atau jika Anda ingin menukarkan rupiah dengan uang asing. Atau bisa diartikan kurs jual merupakan harga jual mata uang/valas oleh bank/money changer. 2. Kurs beli→ merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin membeli uang asing dari kita atau jika kita ingin menukarkan uang asing dengan rupiah. Atau bisa diartikan sebagai kurs yang telah diberlakukan bank apabila melakukan pembelian mata uang asing atau valas.
  • 9. Pertemuan 3 (teoi perdagangan internasional) Teori pra-klasik : Merkantilisme Merkantilisme Merkantilisme adalah praktik dan teori ekonomi, yang dominan di Eropa abad 16 ke abad ke- 18, yang dipromosikan lewat peraturan ekonomi pemerintahan suatu negara untuk tujuan menambah kekuasaan negara dengan mengorbankan kekuatan nasional saingannya. Ini adalah mitra dari politik ekonomi absolutisme atau monarki absolut. Merkantilisme termasuk kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk mengumpulkan cadangan moneter melalui keseimbangan perdagangan positif, terutama barang jadi. Secara historis, kebijakan tersebut sering menyebabkan perang dan juga termotivasi untuk melakukan ekspansi kolonial. Teori merkantilis bervariasi dalam penerapannya terkini dari satu penulis ke yang penulis lain dan telah berkembang dari waktu ke waktu. Tarif tinggi, terutama pada barang-barang manufaktur, merupakan fitur yang hampir universal dari kebijakan merkantilis. System ekonomi Merkantilisme Ciri- ciri system ekonomi merkantilisme 1. Peningkatan ekspor dengan cara menggunakan industri dalam neger 2. Menerapkan bea masuk yang tinggi guna mencegah masuknya hasil industri dari negara- negara lain 3. Hanya bahan mentah / baku yang diimpor dari negara-negara yang dijajah 4. Mencari negara-negara jajahan untuk mencari kekayaan
  • 10. Teori pra-klasik Merkantilisme Ide pokok merkantilisme 1. suatu negara/raja akan kaya/makmur dan kuat bial ekspor lebih besar daripada impor (X- M) 2. surplus yang diperoleh dari selisih (X-M) atau ekspor neto yang positif tersebut diselesaikan dengan pemsukan logam mulia (LM), terutama emas dan perak dari luar negeri. Dengan demikian, semakin besar ekspor neto, maka akan semakin banyak LM yang dimiliki atau diperoleh dari luar negeri. 3. pada waktu itu LM (emas maupun perak) digunakan sebagai alat pembayaran (uang), sehingga negara / raja yang memiliki LM yang banyak akan kaya / makmur dan kuat. 4. LM yang banyak tersebut digunakan oleh raja untuk membiayai armada perang guna memperluas perdagangan luar negeri dan penyebaran agama. 5. penggunaan kekuatan armada perang untuk memeprluas perdagangan luar negeri ini diikuti dengan kolonialisasi di Amerika Latin, Afrika dan aAsia terutama dari abad XVI s.d XVIII. Kebijakan Merkantilisme 1. Mendorong ekspor sebesar-besarnya kecuali logam mulia (LM) 2. Melarang/membatasi impor dengan ketat, kecuali logam mulia (LM)  Kebijakan Neo Merkantilisme Kebijakan proteksi untuk melindungi dan mendorong ekonomi industri nasional dengan menggunakan kebijakan tarif atau tarif barrier (TB) seperti; countervailling duty, bea anti dumping dan surcharge dan kebijakan Nontariff Barrier (NTB) seperti larangan sistem kuota, ketentuan teknis, harga patokan (custom value), peraturan kesehatan/karantina.
  • 11. Kritik david Hume ( Negara kaya akan miskin ) Ide atau pokok pikiran dari merkantilisme mengatakan bahwa negara/raja akan kaya/makmur bila X>M, sehingga LM yang dimiliki akan semakin banyak. Dengan kata lain, kekayaan/kemakmuarn suatu negara/raja identik dengan jumlah Lm yang dimilikinya. Lm pada waktu itu digunakan sebagai alat pembayaran/uang sehingga bila LM banyak, maka ini berarti Money Supply (Ms) atau jumlah uang beredar banyak. Bila jumlah uang beredar naik, sedangkan produksi tetap tentu akan terjadi inflasi atau kenaikan harga. Kenaikan harga didalam negeri tentu akan menaikkan harga barang-barang ekspor (Px) sehingga kuantitas ekspor (Qx) akan menurun. Naiknya jumlah uang beredar yang diikuti dengan peningkatan inflasi di dalam negeri tentu akan menyebabkan harga barang impor (Pm) menjadi lebih rendah sehingga kuantitas impor (QWm) akan meningkat. Perkembangan yang demikian ini tentu akan menyebabkan ekspor (X) menjadi lebih kecil daripada impor (M). Atau impor menjadi lebih besar daripada ekspor sehingga akhirnya LM akanmenurun atau berkurang. Dengan berkurangnya LM yang dimiliki, maka berarti raja menjadi miskin karena LM identik dengan kekayaan/kemakmuran. Perubahan dari negara / raja yang kaya/makmur menjadi negara/raja yang miskin menurut paham merkantilisme ini dikritik oleh David Hume sebagai “Mekanisme Otomatis”dari “price-specie Flow Mechanism” atau PSFM Dengan adanya kritik David Hume ini, maka teori Pra-Klasik atau merkantilisme dianggap tidak relevan, selanjutnya muncullah teori klasik atu absolute advantage dari adam Smith.
  • 12. Berdasarkan PSFM dari Hume, Smith mengkritik aliran merkantilisme dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut: 1. ukuran kemakmuran suatu negara,bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang dimilikinya 2. kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya GDP dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut 3. untuk meningkatkan GDP dan perdaganagn luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi campur tangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade. 4. dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolut yang dimiliki masing- masing negara. 5. spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan kepada absolute advantage , akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri atau internasional.  Teori klasik Absolute Advantage dari adam smith (1937) menjelaskan bahwa suatu negara akan bertambah kekayaan jika sejalan dengan peningkatan keterampilan dan efisiensi keterlibatan para tenaga kerja dan penduduk di negara tersebut dalam proses produksi. Suatu negara dikatakan memiliki keunggulan absolut ketika negara tersebut melakukan spesialisasi dalam memproduksi komoditi dengan negara lain.
  • 13. BERDASARKAN PRICE SPECIE FLOW MECHANISM (PSFM) DARI DAVID HUME, ADAM SMITH MENGKRITIK ALIRAN MERKANTILISME : 1. .Ukuran kemakmuran suatu negara bukanlah ditentukan oleh banyaknya LM yang dimilikinya. 2. Kemakmuran suatu negara ditentukan oleh besarnya Gross Domestic Product (GDP) dan sumbangan perdagangan luar negeri terhadap pembentukan GDP negara tersebut. 3. Untuk meningkatkan GDP dan perdagangan luar negeri, maka pemerintah harus mengurangi campurtangannya sehingga tercipta perdagangan bebas atau free trade. 4. Dengan adanya free trade maka akan menimbulkan persaingan atau competition yang semakin ketat. Hal ini akan mendorong masing-masing negara untuk melakukan spesialisasi dan pembagian kerja internasional dengan berdasarkan kepada keunggulan absolute atau absolute advantage yang Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri.dimiliki masing- masing negara. 5. Spesialisasi dan pembagian kerja internasional yang didasarkan pada absolute advantage akan memacu peningkatan produktivitas dan efisiensi sehingga terjadi peningkatan GDP dan perdagangan luar negeri 6. Peningkatan GDP dan perdagangan internasional ini identik dengan peningkatan kemakmuran suatu negara. Menurut teori klasik Adam Smith, suatu negara akan memperoleh manfaat perdagangan internasional (gain from trade) dan meningkatkan kemakmurannya bila : a. Terdapat free trade (perdagangan bebas) b. Melakukan spesialisasi berdasarkan keunggulan absolut (absolute advantage) yang dimilikinya.
  • 14. Berdasarkan kritik Adam Smith terhadap merkantilisme : a. Peningkatan ekspor berarti peningkatan income, employment dan devisa. b. Meningkatnya impor tentu akan diiringi dengan peningkatan transfer of technology, penanaman modal, dan demonstrations effect yang terjadi, maka monopoli didalam negeri akan menurun, sedangkan persaingan akan meningkat sehingga mendorong peningkatan produktivitas dan efisiens. c. Peningkatan produktivitas dan efisiensi terjadi, maka harga barang menjadi lebih murah dan kualitas serta pelayanan (service) akan lebih baik. Sehingga daya saing produk dalam negeri akan meningkat. Pertemuan 4(teori klasik: teori keunggulan mutlak, teori keunggulan komparatif) A. ABSOLUTE ADVANTAGE THEORY  ASUMSI 1. Faktor produksi yang digunakan hanya tenaga kerja 2. Kualitas barang yang diproduksi kedua Negara sama 3. Pertukaran dilakukan secara barter tanpa mengeluarkan uang 4. Biaya ditanspor ditiadakan.  Syarat terjadinya perdagangan internasional - Adanya Division of Labour (Pembagian Kerja Internasional) dalam Menghasilkan Sejenis Barang Dengan adanya pembagian kerja, suatu negara dapat memproduksi barang dengan biaya yang lebih murah dibanding negara lain, sehingga dalam mengadakan perdagangan negara tersebut memperoleh keunggulanmutlak. - Spesialisasi Internasional dan Efisiensi Produksi Dengan spesialisasi, suatu negara akan mengkhususkan pada produksi barang yang memiliki keuntungan. Suatu Negara akan mengimpor barang-barang yang bila diproduksi sendiri (dalam negeri) tidak efisien atau kurang menguntungkan, sehingga keunggulan mutlak diperoleh bila suatu Negara mengadakan spesialisasi dalam memproduksi barang.
  • 15. B. COMPARATIVE ADVANTAGE THEORY DAVID RICARDO Teori ini dikemukakan oleh David Ricardo untuk melengkapi teori Adam Smith yang tidak mempersoalkan kemungkinan adanya negara-negara yang sama sekali tidak mempunyai keuntungan mutlak dalam memproduksi suatu barang terhadap negara lain misalnya negara yang sedang berkembang terhadap negara yang sudah maju. Untuk melengkapi kelemahan-kelemahan dari teori Adam Smith, Ricardo membedakan perdagangan menjadi dua keadaanyaitu: 1. Perdagangan dalam negeri. 2. Perdagangan luar negeri. Menurut Ricardo keuntungan mutlak yang dikemukakan oleh Adam Smith dapat berlaku di dalam perdagangan dalam negeri yang dijalankan atas dasar ongkos tenaga kerja, karena adanya persaingan bebas dankebebasan bergerak dari faktor-faktor produksi tenaga kerja dan modal. Karena itu masing-masing tempat akan melakukan spesialisasi dalam memproduksi barang- barang tertentu apabila memiliki ongkos tenaga kerja yang paling kecil. Sedangkan untuk perdagangan luar negeri tidak dapat didasarkan pada keuntungan atau ongkos mutlak. Karenafaktor-faktorproduksi di dalam perdagangan luar negeri tidak dapat bergerak bebas sehingga barang-barang yang dihasilkan oleh suatu Negara mungkin akan ditukarkan dengan barang-barang dari negara lain meskipun ongkos tenaga kerja yang dibutuhkan untuk membuat barang tersebut berlainan. Dengan demikian inti Keuntungan komparatif dapat dikemukakan sebagaiberikut:
  • 16. Bahwa suatu Negara akan menspesialisasi dalam memproduksi barang yang lebih efisien di mana Negara tersebut memiliki keunggulan komparatif. ( Budiono, 1990:35) Atau dengan kata lain dapat dikemukakan sebagai berikut: Kemampuan untuk menemukan barang-barang yang dapat di produksi pada tingkat biaya relatif yang lebih rendah dari pada barang lainnya. ( Charles P.Kidllebergerdan Peter H. Lindert, Ekonomi Internasional (terjemahanBurhanuddin Abdullah,1991:30). Untuk itu bagi negara yang tidak memiliki faktor-faktor produksi yang menguntungkan, dapat melakukan perdagangan internasional, asalkan Negara tersebut mampu menghasilkan satu atau beberapa jenis barang yang paling produktif dibandingkan Negara lainnya. MODEL KLASIK DALAM HUBUNGANNYA DENGAN UANG Politik Autarki Kebijakan autarki merupakan kebijakan perdagangan yang dilakukan untuk menghindarkan pengaruh negara lain masuk ke dalam negeri, baik pengaruh, ekonomi, maupun militer, atau politik. Kebijakan ini sangat bertolak belakang dengan prinsip perdagangan internasional dimana perdagangan bebas sangat dianjurkan. Contohnya adalah seorang importir harus membeli uang dollar terlebih dahulu sebelum melaksanakan pembayaran, kemudian membayarkannya kepada eksportir di Amerika. Pertemuan 5 (teori modern perdagangan internasional) Menurut Heckscher-Ohlin, suatu negara akan melakukan perdagangan dengan negara lain disebabkan negara tersebut memiliki keunggulan komparatif yaitu keunggulan dalam teknologi dan keunggulan faktor produksi. Basis dari keunggulan komparatif adalah: 1. Faktor endowment, yaitu kepemilikan faktor-faktor produksi didalam suatu Negara 2. Faktor intensity, yaitu teksnologi yang digunakan didalam proses produksi, apakah labor intensity atau capital intensity
  • 17. A. The Proportional Factors Theory Teori modern Heckescher-ohlin atau teori H-O menggunakan dua kurva pertama adalah kurva isocost yaitu kurva yang menggabarkan total biaya produksi yang sama. Dan kurva isoquant yaitu kurva yang menggabarkan total kuantitas produk yang sama. Menurut teori ekonomi mikro kurva isocost akan bersinggungan dengan kurva isoquant pada suatu titik optimal. Jadi dengan biaya tertentu akan diperoleh produk yang maksimal atau dengan biaya minimal akan diperoleh sejumlah produk tertentu. Analisis teori H-O : 1. Harga atau biaya produksi suatu barang akan ditentukan oleh jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing Negara 2. Comparative Advantage dari suatu jenis produk yang dimiliki masing-masing negara akan ditentukan oleh struktur dan proporsi faktor produksi yang dimilkinya. 3. Masing-masing negara akan cenderung melakukan spesialisasi produksi dan mengekspor barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif banyak dan murah untuk memproduksinya 4. Sebaliknya masing-masing negara akan mengimpor barang-barang tertentu karena negara tersebut memilki faktor produksi yang relatif sedikit dan mahal untuk memproduksinya - Kelemahan dari teori H-O yaitu jika jumlah atau proporsi faktor produksi yang dimiliki masing-masing negara relatif sama maka harga barang yang sejenis akan sama pula sehingga perdagangan internasional tidak akan terjadi.
  • 18. - Kelemahan teori H-O dalam menjelaskan perdagangan internasional akan dikemukakan beberapa asumsi yang kurang valid : 1. Asumsi bahwa kedua negara menggunakan teknologi yang sama dalam memproduksi adalah tidak valid. 2. Asumsi persaingan sempurna dalam semua pasar produk dan faktor produksi lebih menjadi masalah. 3. Asumsi tidak ada mobilitas faktor internasional. 4. Tempat asumsi spesialisasi penuh suatu negara dalam produksi suatu komoditi jika melakukan perdagangan tidak sepernuhnya berlaku banyak negara yang masih memproduksi komoditi yang sebagian besar adalah dari impor. A. Paradoks Leontief Wassily Leontief seorang pelopor utama dalam analisis input-output matriks, melalui study empiris yang dilakukannya pada tahun 1953 menemukan fakta, fakta itu mengenai struktur perdagangan luar negri (ekspor dan impor). Amerika serikat tahun 1947 yang bertentangan dengan teori H-O sehingga disebut sebagai paradoks leontie Berdasarkan penelitian lebiih lanjut yang dilakukan ahli ekonomi perdagangan ternyata paradox liontief tersebut dapat terjadi karena empat sebab utama yaitu : A. Intensitas faktor produksi yang berkebalikan B. Tariff and Non tariff barrier C. Pebedaan dalam skill dan human capital D. Perbedaan dalam faktor sumberdaya alam Kelebihan dari teori ini adalah jika suatu negara memiliki banyak tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih banyak. Sebaliknya jika suatu negara kurang memiliki tenaga kerja terdidik maka ekspornya akan lebih sedikit.
  • 19. B. Teori Opportunity Cost Opportunity Cost digambarkan sebagai production possibility curve ( PPC ) yang menunjukkan kemungkinan kombinasi output yang dihasilkan suatu Negara dengan sejumlah faktor produksi secara full employment. Dalam hal ini bentuk PPC akan tergantung pada asusmsi tentang Opportunity Cost yang digunakan yaitu PPC Constant cost dan PPC increasing cost C. Offer Curve/Reciprocal Demand (OC/RD) Teori Offer Curve ini diperkenalkan oleh dua ekonom inggris yaitu Marshall dan Edgeworth yang menggambarkan sebagai kurva yang menunjukkan kesediaan suatu Negara untuk menawarkan/menukarkan suatu barang dengan barang lainnya pada berbagai kemungkinan harga. Kelebihan dari offer curve yaitu masing-masing Negara akan memperoleh manfaat dari perdagangan internasional yaitu mencapai tingkat kepuasan yang lebih tinggi. Permintaan dan penawaran pada faktor produksi akan menentukan harga factor produksi tersebut dan dengan pengaruh teknologi akan menentukan harga suatu produk. Pada akhirnya semua itu akan bermuara kepada penentuan comparative advantage dan pola perdagangan (trade pattern) suatu negara. Kualitas sumber daya manusia dan teknologi adalah dua faktor yang senantiasa diperlukan untuk dapat bersaing di pasar internasional. Teori perdagangan yang baik untuk diterapkan adalah teori modern yaitu teori Offer Curve.
  • 20. Pertemuan 6( Kebijakan Ekonomi Internasional kebijakan tarif ) Kebijakan ekonomi internasional dalam artian luas adalah sebuah tindakan atau kebijakan ekonomi yang dilakukan oleh pmerintah yang secara langsung maupun tidak langsung akan mempengaruhi segala bentuk perdagangan dan pembayaran internasional baik itu dari sisi komposisi, arah dan lainnya. Perlu digaris bawahi bahwasannya kebijakan ini tidak berfokus pada tarif, quota, namun juga mencangkup kebijakan pemerintah dalam negeri yang secara tidak langsung akan memberikan pengaruh terhadap roda perdagangan serta pembayaran internasional, misalnya peran kebijakan fiskal dan peran kebijakan moneter. Sedangkan arti kebijakan ekonomi internasional secara sempit yakni sebuah tindakan atau kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah dan memberikan dampak dan pengaruh secara langsung pada perdagangan dan pembayaran internasional. Instrumen kebijkan ekonomi internasional ini dibedakan berdasarkan kegiatan atau tindakan yang dilakukan. Setidaknya ada tiga instrumen penting yang ada dalam kebijakan ekonomi internasional yaitu : 1. Kebijakan perdagangan internasional Ruang lingkup kebijakan perdagangan internasional meliputi segala tindakan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap sebuah rekening yang masih atau sedang berjalan transaksinya dari neraca pembayaran internasional, khususnya hal-hal yang berhubungan dengan kegiatan ekspor dan impor suatu produk baik barang ataupun jasa. Jenis dari kebijakan ini seperti kebijakan tarif terhadap impor, bilateral trade agreement dan masih banyak lainnya 2. Kebijakan pembayaran internasional Untuk kebijakan pembayaran ini mecangkup beberapa hal mengenai kebijakan pemerintah terhadap rekening modal dalam neraca pembayaran internasional tepatnya pada pengawasan terhadap pembayaran internasional. Contoh dari kebijakan ini seperti pengawasan yang dilakukan oleh pemerintah terhadap lalu lintas devisa atau pengawasan terhadap lalu lintas modal jangka panjang.
  • 21. 3. Kebijakan bantuan luar negeri ebijakan bantuan luar negeri merupakan sebuah tindakan atau kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah yang berhubungan dengan bantuan, pinjaman dan lainnya. Bantuan itu berupa bantuan dengan tujuan untuk membantu rehabilitasi serta pembangunan dan bantuan meiliter kepada negara lain. Tujuan Kebijakan Internasional 1. Autarki Autarki ialah usaha untuk menghindarkan diri dari pengaruh-pengaruh negara lain, baik dari pengaruh ekonomi, politik, maupun militer. Sebenarnya, Autarki bertentangan dengan prinsip perdagangan internasional secara bebas. 2. Kesejahteraan (Walfare) Tujuan diadadakannya perdagangan internasional adalah untuk meningkatkan kesejejahteraan masyarakatnya Impor dilakukan untuk memenuhi kebutuhan barang-barang yang lebih mahal jika diproduksi di dalam negera 3. Proteksi Proteksi adalah kebijakan pemerintah untuk melindungi industri dalam negeri melalui tarif dan kuota. Biasanya, kebijakan proteksi dilakukan dengan membatasi jumlah barang yang di impor dan menaikkan bea masuk. 4. Keseimbangan Neraca Pembayaran Neraca pembayaran merupakan catatan tentang penerimaan dan pembayaran uang ke luar negeri. Jika neraca pembayaran suatu negara mengalami defisit (jumlah yang diterima lebih sedikit dari pada jumlah yang dikeluarkan), maka cadangan devisa negara tersebut menurun. 5. Peningkatan Pembangunan Ekonomi Untuk melindungi industri dalam negeri, maka pemerintah membatasi impor barang industri yang bersangkutan.
  • 22. MACAM- MACAM KEBIJAKAN INTERNASIONAL Adapun macam-macam kebijakan perdagangan internasional yaitu kebijakan perdagangan bebas dan kebijakan perdagangan proteksionis. a. Kebijakan Perdagangan Bebas kebijakan perdagangan bebas adalah kebijakan perdagangan yang menginginkan adanya kebebesan dalam perdagangan, sehingga tidak ada rintangan yang menghalangi arus produk dari dan ke luar negeri. b. macam-macam kebijakan perdagangan proteksionis antara lain: 1. Tarif Impor Kebijakan dengan mengenakan tarif/bea impor yang tinggi terhadap barang yang datang dari luar negeri sehingga harga barang impor akan menjadi lebih mahal. 2. Tarif Ekspor Kebijakan dengan mengenakan tarif atau bea terhadap barang yang diekspor dengan nilai yang lebih rendah dengan tujuan untuk merangsang kegiatan ekspor. 3. Kuota Impor Kebijakan yang menetapkan batas jumlah barang yang boleh diimpor dengan tujuan untuk melindungi produsen dan produk dalam negeri. 4. Kuota Ekspor Kebijakan dengan menetapkan batas jumlah barang yang diekspor dengan tujuan untuk menjamin persediaan barang tersebut guna memenuhi kebutuhan dalam negeri. 5. Subsidi Kebijakan dengan cara memberikan tunjangan kepada perusahaan-perusahaan yang memproduksi barang untuk keperluan ekspor, sehingga harga barang tersebut bisa bersaing dengan barang luar negeri
  • 23. 6. Premi Kebijakan berupa pemberian hadiah atau penghargaan kepada perusahaan yang mampu memproduksi barang dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi. Pemberian premi ini diharapkan dapat menghasilkan produk-produk yang berkualitas tinggi. 7. Diskriminasi harga Kebijakan melalui penetapan harga produk secara berlainan dengan negara tertentu, yang dilakukan dalam rangka perang tarif agar negara tertentu yang dijadikan target mau menurunkan harga. 8. Larangan ekspor Kebijakan larangan ekspor untuk mengekspor jenis barang-barang tertentu dilakukan dengan pertimbangan ekonomi, politik, sosial dan budaya dalam negeri. 9. Larangan Impor Kebijakan melarang impor untuk barang-barang tertentu dilakukan dengan alasan untuk melindungi produk-produk dalam negeri atau dengan alasan untuk menghemat devisa. 10. Dumping Dumping merupakan kebijakan menjual barang ke luar negeri dengan harga lebih murah dibandingkan dengan harga penjualan didalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk memperluas dan menguasai pasar. Dumping ini bisa dilakukan jika terdapat aturan/hambatan yang jelas dan tegas sehingga konsumen di dalam negeri tidak mampu membeli barang yang didumping dari luar negeri.
  • 24. SURPLUS KONSUMEN Surplus Konsumen adalah kelebihan atau perbedaan antara kepuasaan total atau total utility (yang dinilai dengan uang) yang dinikmati konsumen dari mengkonsumsikan sejumlah barang tertentu dengan pengorbanan totalnya (yang dinilai dengan uang) untuk memperoleh atau mengkonsumsikan jumlah barang tersebut. (Dr.Boediono, 1999). Atau pengertian yang lebih sederhana yaitu : Surplus konsumen adalah kerelaan pembeli untuk membayar dikurangi dengan jumlah yang sebenarnnya dibeli pembeli. (N.Gregory Mankiw, 2014). PRODUSEN SURPLUS Surplus produsen adalah selisih antara harga produsen yang sudah disediakan dengan baik dan jumlah harga yang sebenarnya mereka terima dari konsumen. ALASAN PEMBEBANAN TARIF a. Melindungi tenaga kerja dan produsen dalam negeri b. Stabilitasi harga barang c. Mengurangi penganggguran dalam negeri. d. Menghilangkan defisit neraca pembayarn nasional e. Memperbaiki kesejahteraan nasional f. Mendorong sector industri dalam negeri untuk bersaing denganprodusen luar negeri. g. Melindungi industry penting nasional.
  • 25. PENGGOLONGAN TARIF Penggolongan tarif dapat dilakukan ke dalam kategori : 1. Menurut aspek komoditi dibagi atas: - Bea ekspor, adalah bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju negara lain. - Bea transito, adalah bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu Negara dengan tujuan lain. - Bea impor, adalah bea yang dikenakan terhadap barang- barang yang masuk ke dalam suatu negara, dimana negara tersebut adalah tujuan akhirnya. 2. Menurut mekanisme perhitungannya, dibagi atas: - Ad valorem duties, yakni biaya pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentasi dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut - Specific duties, yakni biaya pabean yang tingginya dinyatakan untuk setiap ukuran fisik dari barang yang dikenakan bea tersebut. - Compound duties, yakni biaya pabean yang tingginya adalah hasil kombinasi dari ad valorem dan specific duties. Macam- macam penentuan tarif atau Bea masuk 1. Exports Duties (bea ekspor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang yang diangkut menuju ke negara lain. jadi pajak untuk barang-barang yang keluar dari custom area suatu negara yang memungut pajak. Custom area adalah daerah di mana barang-barang bebas bergerak dengan tidak dikenai bea pabean. atas custom area ini biasanya sama dengan batas Wilayah suatu Negara. 2. Transit Duties(bea transit) Pajak atau bea yang dikenkan terhadap barang-barang yang melalui wilayah suatu negara dengan ketentuan bahwa barang tersebut sebagai tujuan akhirnya adalah negara lain. 3. Import Duties (bea impor) Pajak atau bea yang dikenakan terhadap barang-barang yang masuk dalam custom area suatu negara dengan ketentuan bahwa negara tersebut sebagai tujuan akhir.
  • 26. JENIS TARIF 1. Ad valorem duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan dalam presentase dari nilai barang yang dikenakan bea tersebut. "esarnya pungutan bea masuk atas barang impor ditentukan oleh tingkat prosentase. 2. Specific duties, yakni bea pabean yang tingginya dinyatakan untuk tiap ukuran fisik daripada barang. pungutan bea masuk ini didasarkan pada ukuran atau satuan tertentu dari barang impor. 3. Specific ad valorem atau compound duties, yakni bea yang merupakan kombinasi antara specific dan ad valorem. Misalnya suatu barang tertentu dikenakan 10 % tarif ad valorem ditambah RP 20.000 untuk setiap unit. Keuntungan dan kelemahan dari masing-masing sistem atau cara pemungutan tarif bea masuk tersebut, antra lain 1. Dasar Nilai ( Ad Valeroom) bersifat proprsional Keuntungan a. dapat mengikuti perkembangan tingkat harga atau inflasi. b. terdapat diferensiasi harga produk sesuai lualitasnya. Kerugian a. memberikan beban yang cukup berat bagi administrasi pemerintah, khususnya bea cukai karena memerlukan data dan perincian harga yang lengkap. b. sering menimbulkan perselisihan dalam penetapan harga untuk perhitungan bea masuk antara importir dan bea cukai, sehingga dapat menimbulkan stagnasi atau kemacetan arus barang di pelabuhan.
  • 27. SISTEM TARIF Ada beberapa sistem tarif dalam perdagangan internasional : 4. Single – column tarifs. System di mana untuk masing-masing barang hanya mempunyai 1 macam tariff atau sifatnya autonomous tarifs. 5. Double- column tarifs. System di mana untuk masing-masing barang mempunyai dua tariff. Keduatariff ini ditentukan sendri oleh undang-undang. Namanya bentuk maksimumdan minimum 6. Triple- column tariffs System ini digunakan oleh suatu Negara yang menjajah Negara lain. Sistem ini merupakan perluasan dari sistem double- column tariffs. Di sini ditambah dengan satu macam tarif preference. EFEK TARIF Pembebanan tariff atas suatu barang dapat mempunyai efek terhadap perekonomiansuatu Negara. Khususnya di dalam pasar barang tersebut. Beberapa efek yang terjadi karena diberlakukannya tariff dalam perdagangan 1. Efek terhdap harga, dapat menyebabkan naik turunyya harga suatu barang di dalam negeri. 2. Efffek terhadap konsumsi, dapat menyebabkan naik turunnya jumlah konsumsi atas suatu barang di dalam negeri 3. Efek terhadap produk, dapat menyebabkan naik turunnya jumlah produksi suatu barang dalam negeri. 4. Efek terhadap distribusi pendapatan, dapat menyebabkan perubahan pola dalam pendapatan masyarakat di dalam negeri.
  • 28. EFEK TARIF TERHADAP KONSUMEN 1. Surplus konsumen mengukur besarnya keuntungan konsumen dari pembelian karena perbedaan antara harga yang sebenarnya dibayar dengan harga yang bersedia dibayar. 2. Pembeli barang impor akan dirugikan dengan adanya tarif. Sebagian barang yang di impor berarti konsumen merasa lebih baik membeli barang dari luar negeri daripada membeli barang produksi dalam negeri. 3. Apabila pemerintah mengenakan tarif terhadap impor barang maka konsumen akhirnya harus membayar lebih tinggi, membeli barangnya lebih sedikit atau kedua-duanya. EFEK TERHADAP PRODUSEN 1. Pengenaan tarif akan memberikan manfaat bagi para produsen dalam negeri yang menghadapi persaingan impor karena tarif tsb merupakan pajak pada barang-barang produksi luar negeri. 2. Semakin besar tarif yang dibebankan bagi para konsumen untuk membeli barang luar negeri akan semakin banyak yg beralih ke pemasok dalam negeri yg mendapatkan keuntungan karena adanya tambahan penjualan dan harga yang lebih tinggi karena adanya tarif.
  • 29. Pertemuan 7 ( Kebijakan Non-tarif : Kuota, Subsidi, Dumping ) 1. Penetapan Tarif atau Bea Masuk Tarif adalah pembebanan pajak atau Costum Duties terhadap barang-barang yang melewati batas suatu negara. Tarif atau bea masuk dikenakan pada barang impor. Tarif atau bea masuk ini juga biasa disebut dengan pajak atas barang-barang impor. Setiap barang yang masuk ke dalam pasar dalam negeri dikenai bea masuk. Tujuan penetapan tarif atau bea masuk ini adalah sebagai berikut. a. Menghambat Impor Barang-barang/Jasa Luar Negeri dengan Penetapan Pajak yang Tinggi Atas Barang-barang Impor. b. Melindungi Barang/Jasa Produksi Dalam Negeri Untuk melindungi produk dalam negeri yang lebih mahal daripada harga barang impor maka pemerintah menetapkan tarif yang tinggi. Dengan demikian, harga jual barang impor di dalam negeri menjadi lebih tinggi daripada harga barang produksi dalam negeri sehingga produk dalam negeri tetap dapat bersaing. Pajak atau bea masuk akan menambah harga jual suatu barang/jasa impor. c. Menambah Pendapatan Pemerintah dari Pajak Penarikan tarif pajak barang/jasa impor merupakan pemasukan bagi anggaran pendapatan dan belanja negara khususnya dalam subpenerimaan pajak. Kebijakan tarif ada tiga macam, yaitu bea ad. valorem atau bea harga, bea specific, dan bea compound, yang perbedaan di antaranya adalah sebagai berikut. a. Bea ad. valorem adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar persentase tertentu terhadap nilai barang impor (atau persen tarif dikalikan harga barang). b. Bea specific adalah pembebanan pungutan bea masuk yang dihitung atas dasar satuan/ukuran fisik tertentu dari barang yang diimpor. c. Bea compound atau disebut juga specific ad valorem adalah kombinasi antara bea masuk ad. valorem dan bea masuk specific.
  • 30. 2. Kuota Kuota adalah pembatasan jumlah fisik terhadap barang yang masuk (kuota impor) dan keluar (kuota ekspor). Kuota biasanya dilakukan sebagai alat proteksi bagi neraca pembayaran yang mengalami keadaan kritis, dan dapat pula untuk membatasi impor dalam rangka menggalakkan ekspor nasional (Ikbar, 1995: 135). Dalam penjelasan Nopirin (1999: 65-68), kuota dibagi sebagai berikut: 1. Kuota impor dibagi beberapa jenis, sebagai berikut: a. Absolute atau unilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan sendiri oleh suatu negara tanpa persetujuan dengan negara lain b. Negotiated atau bilateral quota, adalah kuota yang besar/kecilnya ditentukan berdasarkan perjanjian antara dua negara atau lebih. c. Tarif quota, adalah gabungan antara tarif dan quota. Untuk sejumlah barang tertentu diizinkan masuk (impor) dengan tarif tertentu, tambahan impor masih diizinkan tetapi dikenakan tarif yang lebih tinggi. d. Mixing quota, yakni membatasi penggunaan bahan mentah yang diimpor dalam proporsi tertentu dalam produksi barang akhir. Pembatasan ini untuk mendorong berkembangnya industri di dalam negeri. Dampak dari pemberlakuan kuota, antara lain, adalah harga barang impor akan naik dan permintaan (konsumsi) terhadap barang tersebut di pasar domestik akan turun sehingga produksi barang yang sama di dalam negeri meningkat.
  • 31. Menurut GATT/WTO, sistem kuota ini hanya dapat digunakan dalam hal sebagai berikut: 1. untuk melindungi hasil pertanian 2. untuk menjaga keseimbangan balance of payment 3. untuk melindungi kepentingan ekonomi nasional 4. Larangan Ekspor Larangan ekspor merupakan kebijakan pemerintah yang melarang barang dan jasa dijual keluar melewati batas negara (ekspor) karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun politis. Pada umumnya ada dalih yang digunakan untuk memberlakukan kebijakan tersebut seperti alasan keamanan atau kesehatan. 5. Larangan Impor Larangan impor adalah kebijakan perdagangan internasional yang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu karena alasan-alasan khusus, baik yang bersifat ekonomi maupun politis.  Kebijakan Kebijakan di bidang ekspor : 1. Pembatasan ekspor (retriksi ekspor), yaitu pembatasan ekspor untuk barang-barang tertentu karena untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri. 2. Subsidi ekspor, yaitu pemberian beberapa macam bantuan untuk meningkatkan ekspor. Misalnya : a. Menurunkan pajak ekspor b. Menyederhanakan prosedur ekspor. c. Memberikan kredit kepada eksportir.  Kebijakan di bidang impor 1. Tarif impor, yaitu pengenaan pajak atas barang impor. Tujuannya: a. Melindungi produksi dalam negeri. b. Menjaga stabilitas neraca pembayaran. c. Meningkatkan sumber pendapatan negara.
  • 32. 2. Pembatasan impor (quota impor), yaitu pembatasan jumlah barang yang boleh diimpor dari suatu negara dalam kurun waktu tertentu. Tujuannya: a. Melindungi produksi dalam negeri b. Mendorong perluasan industri. c. Mengurangi (membatasi) konsumsi barang impor d. Memperluas lapangan kerja. 3. Pelarangan impor (embargo), yaitu pelarangan impor terhadap beberapa jenis barang tertentu. Tujuannya adalah untuk melindungi produksi dalam neger. 6. Subsidi Subsidi adalah kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan atau bantuan kepada industry dalam negeri dalam bentuk keringanan pajak, pengembalian pajak, fasilitas kredit, subsidi harga dan lain- lain,dengan tujuan : 1. Menambah produksi dalam negeri 2. Mempertahankan konsumen dalam negeri, dan 3. Menjual dengan harga lebih murah daripada produk impor. Selain itu ada dua tujuan pemberian subsidi terkait dengan perdagangan internasional yaitu untuk mengurangi ketergantungan terhadap barang impor dan untuk mendorong produsen dalam negeri agar mampu memproduksi lebih banyak. Pemberian subsidi kepada produsen akan menyebabkan biaya produksi menjadi lebih rendah, sehingga jumlah yang diproduksi produsen menjadi lebih banyak dan pada gilirannya akan mengurangi ketergantungan terhadap barang impor.
  • 33. 7. Premi Premi merupakan pemberian dana (dalam bentuk uang) kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi seperti yang ditentukan oleh pemerintah. Dengan adanya premi dan subsidi kepada produsen dalam negeri maka harga jual barang menjadi lebih murah sehingga terjangkau masyarakat, hasil produksi meningkat dan perusahaan akan terjaga kelangsungan hidupnya. 8. Diskriminasi Harga Diskriminasi harga adalah penetapan harga jual yang berbeda untuk barang yang sama pada dua pasar atau lebih yang berbeda. Dalam perdagangan internasional, diskriminasi harga dapat diberlakukan di negara yang berbeda untuk barang yang sama. 9. Dumping Dumping adalah kebijakan yang menetapkan harga jual di luar negeri lebih murah dibandingkan harga di dalam negeri. Tujuan dari kebijakan ini adalah untuk menguasai pasar internasional.
  • 34. RESUME PERTEMUAN KE 9-14 Oleh: INTAN RATNA SARI 11150629 6K-MKP C.1.3. UNIVERSITAS BINA BANGSA FAKULTAS EKONOMI & BISNIS JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN 2018
  • 35. Valuta Asing: Sistem Kurs Valuta Asing, Istilah-Istilah Kurs Dalam Valuta Asing ( Pertemuan ke 9) Pengertian Kurs Valuta Asing Pertukaran barang yang terjadi dalam perdagangan internasional tidak akan terlepas dari uang sebagai alat pembayarannya. Namun, masalah muncul jika uang yang digunakan setiap negara berbeda. Oleh karena itu, perlu diadakan perbandingan antar mata uang sehingga transaksi perdagangan dapat berjalan dengan baik. Valuta asing atau mata uang asing adalah jenis-jenis mata uang yang digunakan di negara lain. Misalnya, di Singapura (Dolar Singapura), Malaysia (Ringgit) dan Amerika Serikat (US Dolar). Seseorang yang mengimpor barang dari Singapura harus membeli dolar Singapura dan jika ingin membeli barang dari Malaysia, perlu mencari ringgit. Dengan kata lain, untuk membiayai impor dan beberapa transaksi luar negeri lainnya diperlukan mata uang asing sebagai alat pembayaran. Nilai valuta asing adalah suatu nilai yang menunjukkan jumlah mata uang dalam negeri yang diperlukan untuk mendapat satu unit mata uang asing. Nilai berbagai mata uang asing yang berbeda akan mendorong orang untuk bertanya, mengapa nilainya berbeda untuk setiap mata uang asing dan mengapa nilainya selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu? Untuk mendapat jawaban atas pertanyaan tersebut akan diterangkan cara penentuan nilai mata uang asing dan faktor-faktor yang mengakibatkan nilai pertukarannya mengalami perubahan dalam jangka panjang. Penentuan nilai mata uang asing dapat dibedakan menjadi dua pendekatan yaitu permintaan dan penawaran valuta asing. a. Permintaan Valuta Asing Keinginan penduduk suatu negara untuk memperoleh suatu jenis mata uang asing dapat dipandang sebagai permintaan valuta asing oleh penduduk negara itu. Keinginan masyarakat yang bertambah besar untuk memperoleh barang dari suatu negara akan menaikkan permintaan mata uang negara tersebut. Sebaliknya, jika tidak ada keinginan untuk memperoleh barang dari suatu negara akan menurunkan permintaan mata uang negara tersebut.
  • 36. Misalkan, permintaan orang Indonesia terhadap dolar untuk membeli komputer? Katakanlah, harga komputer tersebut sebesar US$500. Berapakah nilainya dalam rupiah? Hal ini, bergantung pada kurs dolar. Misalnya, ada tiga kurs, yaitu (i) satu dolar bernilai Rp9.000,00; (ii) satu dolar bernilai Rp10.000,00; dan (iii) satu dolar bernilai Rp8.000,00. Untuk kurs yang bernilai Rp9.000,00 harga komputer tersebut sebesar Rp4.500.000,00. Namun, jika kursnya bernilai Rp10.000,00 harga komputer tersebut sebesar Rp5.000.000,00 dan jika kurs Rp8.000,00 harga komputer tersebut Rp4.000.000,00. Semakin murah nilai dolar, semakin murah harga barangnya, jika dinyatakan dalam mata uang dalam negeri. b. Penawaran Valuta Asing Keinginan penduduk suatu negara untuk membeli uang rupiah merupakan penawaran valuta asing. Keinginan itu menunjukkan banyaknya uang dolar yang akan digunakan untuk membeli barang-barang buatan Indonesia. Misalnya, seorang Amerika ingin membeli sepotong kemeja batik sutera seharga Rp360.000,00. Berapakah harganya dalam dolar Amerika? Untuk kurs US$1= Rp9.000,00, harganya adalah US$40, untuk kurs US$1= Rp10.000,00 harganya adalah US$36, dan jika kursnya adalah US$1= Rp12.000 kemeja batik tersebut harganya US$30. Semakin mahal harga mata uang dolar, makin banyak penawarannya. Sebaliknya, jika harga dolar murah, penawarannya semakin sedikit. 2. Fungsi Kurs Valuta Asing Pasar valuta asing memiliki beberapa fungsi pokok dalam membantu kelancaran lalu lintas pembayaran internasional, di antaranya sebagai berikut. a. Mempermudah penukaran valuta asing serta pemindahan dana dari satu negara ke negara lain. Proses penukaran atau pemindahan dana ini dapat dilakukan dengan sistem clearing seperti halnya yang dilakukan oleh bank-bank dan pedagang. b. Karena sering terdapat transaksi internasional yang tidak perlu segera diselesaikan pembayaran dan penyerahan barangnya, pasar valuta asing memberikan kemudahan untuk dilaksanakannya perjanjian atau kontrak jual beli secara kredit. c. Memungkinkan dilakukannya hedging (penarikan dana). Seorang pedagang melakukan hedging jika pada saat yang sama melakukan transaksi jual dan beli valuta asing di pasar yang
  • 37. berbeda. Hal ini biasanya dilakukan untuk menghilangkan atau mengurangi risiko kerugian akibat perubahan kurs. Hedging dapat dilakukan pada pasar jangka (forward market). Pasar jangka adalah pasar tempat transaksi jual-beli terjadi dengan harga yang disetujui pada saat transaksi dilakukan, tetapi penyerahan barangnya dilakukan kemudian hari. Hal ini, berbeda dengan spot market, yaitu transaksi dan penyerahan barang terjadi pada saat yang bersamaan. 3. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kurs Valuta Asing Karena sifatnya yang selalu mengalami perubahan, ada beberapa faktor penting yang memiliki pengaruh besar terhadap perubahan dalam kurs pertukaran, yaitu sebagai berikut. a. Perubahan dalam Citarasa Masyarakat Perubahan ini akan memengaruhi permintaan. Jika penduduk suatu negara lebih menyukai barang-barang dari negara lain, permintaan atas mata uang negara lain tersebut bertambah. Perubahan seperti itu memiliki kecenderungan untuk menaikkan nilai mata uang negara lain. b. Perubahan Harga dari Barang-Barang Ekspor Jika barang-barang ekspor mengalami kenaikan, kenaikan tersebut akan memengaruhi permintaan barang ekspor dan kurs valuta asing sehingga akan menjatuhkan nilai uang negara yang mengalami kenaikan barang ekspor. c. Kenaikan Harga-Harga Umum (Inflasi) Di satu pihak, kenaikan harga-harga akan menyebabkan penduduk negara tersebut semakin banyak mengimpor dari negara lain. Oleh karena itu, permintaan atas valuta asing akan bertambah. Di lain pihak, ekspor negara tersebut bertambah mahal dan akan mengurangi permintaannya sehingga akan menurunkan penawaran valuta asing.
  • 38. d. Perubahan dalam Tingkat Bunga dan Tingkat Pengembalian Investasi Tingkat bunga dan tingkat pengembalian investasi sangat mempengaruhi jumlah serta arah aliran modal jangka panjang dan jangka pendek. Tingkat pendapatan investasi yang lebih menarik akan mendorong pemasukan modal ke negara tersebut sehingga penawaran valuta asing yang bertambah akan menaikkan nilai mata uang negara yang menerima modal tersebut. e. Perkembangan Ekonomi Jika valuta asing dipengaruhi oleh perkembangan ekspor, penawaran valuta asing akan bertambah dan menaikkan nilai mata uang. Sebaliknya, jika dipengaruhi oleh hal-hal di luar ekspor, akan menurunkan nilai mata uang asing. 4. Sistem Kurs Valuta Asing Berdasarkan faktor-faktor yang memengaruhi perubahan kurs tersebut, diperlukan adannya penetapan sistem kurs yang dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut. a. Kurs Tetap (Fixed Exchange Rate) Penentuan kurs mata uang dilakukan dengan jual beli valas. Jika valas banyak masuk ke suatu negara, pemerintah melalui bank sentral harus membeli kelebihan valuta asing tersebut. Kurs tetap, yaitu kurs mata uang yang ditetapkan oleh pemerintah dan tidak di pengaruhi oleh fluktuasi ekonomi atau permintaan dan penawaran. b. Kurs Mengambang (Floating Exchange Rate) Kurs yang ditentukan oleh hukum permintaan dan penawaran atau oleh kekuatan pasar, yang dibedakan atas clean float dan dirty float.
  • 39. 1) Clean float, adalah besar kecilnya kurs ditentukan oleh permintaan dan penawaran di pasar dan pemerintah tidak ikut campur di dalamnya. 2) Dirty float, adalah kurs yang dibiarkan mengambang, tetapi masih ada campur tangan dari pemerintah. c. Kurs Stabil (Stable Exchange Rate) Kurs yang ditentukan melalui kebijakan pemerintah untuk menstabilkannya. Kestabilan kurs dapat dicapai dengan cara: 1) aktif, pemerintah menyediakan dana untuk stabilisasi kurs; 2) pasif, pemerintah menggunakan sistem standar emas. d. Kurs Multiple Kurs yang digunakan dalam jual beli valuta asing, meliputi kurs jual dan kurs beli. 1) Kurs jual, adalah nilai kurs yang ditentukan oleh bank pada saat menjual valuta asing. 2) Kurs beli, adalah nilai kurs yang ditentukan oleh bank pada saat membeli valuta asing. Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC): Sifat Perusahaan Multinasional, Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Perusahaan Multinasional ( Pertemuan Ke 10) PERUSAHAAN MULTINASIONAL Karena begitu banyaknya karakteristik Multinasional Company (MNC) maka sangat sukar untuk memberi definisi yang dapat mencakup semua karakteristik sehingga suatu perusahaan dapat dengan pasti disebut MNC. Beberapa definisi menyebutkan kriteria kualitatif yang harus dipenuhi sehingga perusahaan tersebut digolongkan sebagai MNC, seperti misalnya apakah perusahaan itu beroperasi dan mengendalikan semua aktivitas yang mendatangkan pendapatan dibeberapa Negara. Sedang yang lain memberi definisi lebih pragmatic seperti misalmya jumlah Negara dimana perusahaan itu beroperasi atau total assets atau penjualan yang dilakukan oleh
  • 40. cabangnya di Negara lain. Untuk lebih sederhananya baiklah MNC kita beri definisi saja sebagai perusahaan yang kegiatan bisnisnya bersifat internasional dan lokasi produksinya terletak dibeberapa Negara. Cabang di luar negeri tidak hanya dimiliki oleh perusahaan induk, tetapi juga operasi/kegiatan cabang tersebut dikontrol dan diawasi oleh perusahaan induk. SIFAT MNC Karakter MNC sangat bervariasi, tergantung dari cara pendirian cabang di luar negeri, pola pemilikan dan tujuan operasi di luar negeri. Pendirian cabang di luar negeri biasanya dilakukan dengan investasi langsung yakni dengan cara mendirikan perusahaan baru, ekspansi atau membeli perusahaan di luar negeri. Pengaturan pemilikan dan cabang luar negeri bervariasi antara MNC yang satu dengan yang lain. Dengan beberapa pertimbangan perusahaan induk mungkin menghendaki pemilikan kurang dari 100% modalnya. Namun yang banyak dilakukan adalah melalui patungan (joint ventures). Tijuan dan motif MNC melakukan investasi langsung di luar negeri juga berbeda. Ada MNC yang brmaksud untuk melakukan ekspansi secara vertikal. Perusahaan induk (yang memproses lebih lanjut) mendirikan cabang di luar negeri untuk menghasilkan input untuk diproses lebih lanjut oleh perusahaan induk. Contoh untuk ekspansi vertiakal ini misalnya perusahaan minyak dengan mendirikan cabang di luar negeri dimana terdapat sumber minyak yang kemudian dapat di proses lebih lanjut oleh perusahaan induk. MNC dapat melakukan ekspansi horizontal dengan cara mendirikan cabang di luar negeri dengan melakukan kegiatan yang hamper sama dengan perusahaan induk. Sebelum produsen itu mempertimbangkan untuk menghasilkan barang di luar negeri seyogyanya telah mempunyai pengalaman dibidang bisnis internasional seperti misalnya ekspor barang hasil produksinya ke pasar internasional yang selalu menunjukkan peningkatan. Dengan berkembangnya ekspor ini perusahaan kemudian dapat menempatkan staf pemasaran di pasar luar negeri. Pada waktu yang bersamaan dapat melakukan penelitian pasar dan bahkan perusahaan dapat membuka kantor pemasaran.
  • 41. Perusahaan dapat pula melakukan penetrasi pasar dengan cara mengadakan perjanjian lisensi dengan perusahaan luar negeri, misalnya untuk pemasaran produk menggunakan teknologi atau memakai nama perusahaannya. Akhirnya perusahaan mempertimbangkan dapat tidaknya mendirikan cabang produksi di luar negeri. Langkah ini perlu dengan perhitungan yang cermat menyangkut karakteristik dan tingkah laku konsumen serta pemerintah Negara dimana cabang itu akan didirikan. Pertimbangan tersebut hanya merupakan sebagian kecil saja dari faktor social, budaya, dan politik yang dapat menyebabkan investasi di luar negeri lebih riskan daripada di dalam negeri. Oleh karena itu keuntungan ekonomis investasi di luar negeri ini harus cukup besar sehingga dapat mengimbangi risiko yang tinggi. FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN MNC Untuk mudahnya, kita anggap saja tujuan investasi langsung di luar negeri adalah mencari keuntungan maksimum, penjualan maksimum atau kedua-duanya. Dalam kaitannya dengan tujuan penjualan maksimum, mendirikan cabang di luar negeri dapat memperoleh beberapa manfaat, antara lain : a. Apabila perusahaan tersebut telah melayani pasar luar negeri melalui ekspor, mungkin diperlukan hubungan yang lebih dekat dengan langganan untuk mengetahui kebutuhan dan selera konsumen. Di samping itucabang di luar negeri dapat merupakan basis untuk memberikan pelayanan purna jual sangat penting. Pelayanan purna jual ini akan lebih efisien apabila dilakukan oleh cabang luar negeri b. Ekspor ke luar negeri sering dihambat oleh kebijaksanaan tariff Negara lain. Dengan mendirikan cabang di luar negeri yang dapat menghasilkan produk di Negara tersebut maka masalah hambatan tarif dapat teratasi. Masalah lain yang berkaitan dengan ini adalah pengaruh perubahan kurs mata uang. Apabila mata uang Negara asal perusahaan induk mengalami apresiasi maka harga barang ekspornya akan naik sehingga dapat menurunkan volume ekspor. Masalah ini dapat teratasi apabila perusahaan tersebut mendirikan cabang di luar negeri. Apabila tujuan pendirian cabang di luar negeri itu untuk mencapai keuntungan maksimum maka pertimbangan efesiensi biaya di berbagai Negara menjadi pertimbangan utama. Banyak MNC
  • 42. tertarik untuk melakukan ekspansi di Negara yang upah buruhnya rendah (biasanya Negara berkembang), terutama apakah produk yang dihasilkan itu sifatnya padat tenaga kerja. Aspek tenaga kerja lain yang sering menjadi daya tarik MNC adalah kerajinan serta tidak sering terjadinya pemogokan. Faktor biaya lain yang kerapkali dipertimbangkan adalah biaya transport. Dengan membuka cabang, biaya transport dapat ditekan di samping biaya transport, pajak yang relatif lebih rendah dapat merupakan daya tarik bagi MNC. FAKTOR NONEKONOMI Di samping faktor ekonomi yang mempengaruhi keputusan MNC untuk ekspansi, faktor sosial dan politik di Negara hendak dituju perlu diperhatikan. Sikap pemerintah terhadap perusahaan asing perlu dipelajari. Negara penerima MNC sering mengadakan pengaturan terhadap perusahaan asing. Aturan ini biasanya berupa pembatasan keuntungan yang dapat dikirim ke perusahaan induk atau pengaturan mengenai keharusan menggunakan sebagian tenaga kerja dan bahan yang berasal dari Negara penerima MNC. Jelas bahwa pengaturan ini dapat menghambat perkembangan MNC. Oleh karena itu MNC terlebih dahulu mempelajari pengalaman (sejarah) kebijaksanaan Negara penerima terhadap perusahaan asing sebelum MNC tersebut melakukan ekspansi ke sana. Hal lain yang tak kalah pentingnya adalah kestabilan politik Negara penerima. Keadaan politik yang tidak stabil akan sangat mengganggu kegiatan MNC di Negara itu. Teori Tentang Perusahaan Multinasional (MNC): Kekuatan Bersaing Efek Global ( Pertemuan Ke 11) KEKUATAN BERSAING MNC Sumber kekuatan bersaing MNC dapat dijelaskan sebagai berikut : a. MNC dipandang sebagai perusahaan yang superior sifat transaksi internasional yang dilakukan adalah barangnya relative sophisticated, sangat berariasi, kompleks, penggunaan teknologi canggih dan dilakukan oleh beberapa perusahaan besar saja dala keadaan demikian ini transaksi antar perusahaan dalam satu MNC (intrafirm) mungkin lebih efisien dibanding kontrak antar
  • 43. pembeli dan penjual yang independent. Keuntungan inilah yang sering dikenal dengan nama “institutional comparative advantage” dari MNC. b. MNC dipandang memiliki kekuatan monopoli yang diperoleh karena penggunaan teknologi melalui riset dan pengebangan ( R & D). MNC dapat menyerap pengetahuan/informasi baik dari dalam maupun luar negeri tentang produk, proses produksi, marketing maupun manajemen c. MNC kadang disebut sebagai “perusahaan informasi’’, yakni mengorganisir dan secara sistematis mengumpulkan informasi tentang perkebangan pasar biaya dan teknologi melalui cabang-cabangnya di luar negeri informasi ini secara terus menerus disebarkan ke semua cabang untuk dievaluasi dan diimpleentasikan. d. MNC biasanya dapat menikmati adanya skala yang ekonomis dengan cara misalnya, melalui pemusatan seluruh mesin produksi pada satu bagian tertentu dari proses produksi. e. MNC juga memperoleh manfaat dari besarnya/luasnya jaringan keuangan internasional. Ukuran serta tersebarnya letak geografis perusahaan memudahkan MNC mencari sumber dana internasional. f. MNC sering mempunyai monopoli pemasaran baik melalui integrasi horizontal maupun vertical dan tidak jarang mereka melakukan perang harga atau subsidi untuk merebut pasar. g. MNC sering dapat menghindar dari kebijaksanaan tarif atau quota yang diambil oleh Negara lain. Hal ini dapat dilakukan dengan cara memindahkan produksi ke Negara yang mengenakan proteksi tersebut atau dengan melakukan transfer pricing dengan cabang di luar negeri, yakni dengan membuat teknik pembuatan faktur (invoice) sehingga keuntungan dapat ditransfer tanpa bias dideteksi. EFEK GLOBAL MNC Apakah kehadiran MNC itu menaikkan atau bahkan menurunkan kesejahtaraan dunia, merupakan pertanyaan yang jawabannya belum pasti. MNC dapat mepunyai efek positif maupun negatif terhadap perekonomian dunia secara keseluruhan. MNC akan mempengaruhi alokasi investasi antarnegara. Jumlah total investor dunia mungkin dapat naik dengan munculnya MNC apabila naiknya investasi di cabang luar negeri tidak
  • 44. mengakibatkan turunnya investasi di Negara asal. MNC juga mempunyai eksek sumber dana internasional yang lebih luas dan kemudian menanamkan di Negara yang menjanjikan pendapatan tinggi serta risiko yang rendah. Banyak studi empiris dilakukan untuk meneliti apakah investasi luar negeri yang dilakukan oleh MNC itu menambah atau justru malah menggeser/mengganti investasi di Negara yang didatangi. Umumnya menyimpulkan bahwa investasi luar negeri ini sebagai suplemen (menambah) investasi di negara itu. Sebaliknya ada pula yang berkesimpulan bahwa investasi MNC tersebut menggeser pembentukan modal di Negara yang didatangi. Oleh karena itu efek netonya terhadap investasi global masih dipertanyakan. MNC dapat menimbulkan alokasi efisiensi produksi antarnegara. Dalam kaitannya dengan ini ada dua macam efisiensi yakni efesiensi alokasi dan efisiensi operasi. Yang pertama,efisiensi alokasi,dapat dijelaskan sebagai berikut: proses produksi MNC dipecah-pecah menjadi proses yang relatif kecil diletakkan dibeberapa Negara dengan dasar harga faktor produksi,perbedaan biaya angkut,dan kebijaksanaan proteksi. Dengan dukungan informasi yang komplit,dan proses pengambilan keputusan yang tepat maka proses produksi yang dijalankan akan lebih baik dan efisien sehingga dapat mendorong adanya spesialisasi antaranegara. Spesialisasi ini apakah timbul karena perbedaan faktor produksi yang dimiliki, kualitas input, fungsi produksi atau aspek comparative advantage yang lain tidak menjadi soal, kekuatan ekonomi ini akan mendorong spesialisasi internasional dibidang produksi dan dengan demikian menaikkan keuntungan perdagangan internasional. Sebagai tambahan, MNC mungkin dapat menaikkan efisiensi. Pertama, hal ini dapat timbul karena adanya persaingan. Dengan masuknya cabang MNC disatu Negara akan mendorong persaingan dengan perusahaan lokal sehingga efisiensi cenderung meningkat dan mengurangi monopoli. Namun tidak jarang MNC melakukan kebijakasanaan harga rendah untuk mematikan saingan sehingga dapat mengaraah pada monopoli. Lagipula MNC mungkin dapat memperngaruhi pemerintah sehingga mendapatkan perlakuan khusus dalam pemasaran produknya. Aspek kedua dalaam kaitannya dengan persaingaan adalah skala perusahaan yang ekonomis yang timbul karena semakin besarnya perusahaan atau karena sentralisasi satu kegiatan untuk seluruh cabang, misalnya riset dan penghembangan (R & D ), penelolaan valuta
  • 45. asing atau perencanaan perusahaan apakah MNC ini dapat mencapai skala perusahaan yang ekonomis sehingga secara global efisiensi ekonomi akan meningkat. Meskipuin MNC dapat mendorong efisiensi namun kegiatan mereka dpaat menimbukan dampak negatif. Pertama, seperti ialah dijelaskan diatas MNC juara dapat menimbulkan monopoli sehingga alokasi sumber daya kurang optimal. Kedua, kekuatan pasar MNC mungkin dapat merupakan alat untuk menghambat pesaingnya yang tidak memiliki keunggulan dalam pasar input, produk ataupun keuangan. Kekuatan ini selanjutnya dapat mendorong kearah pemusatan atau monolopi pasar. Ketiga, MNC kadangkala dapat mempengaruhi kebijaksanaan pemerintah negara induknya ataupun negara tempat lokasi baru. Kalau berhasil tentu akan mengurangi persaingan sehingga efesiensi dan outout potensial menurun. Keempat, dari aspek global, karena MNC itu lebih fleksibel maka mereka sering dapat menimbulkan adanya biaya eksternal (external costs) bagi perekonomian dunia misalnya, MNC dapat dengan mudah memindahkan pabrik ynag mengakibatkan polusi dari negara asal (yang aturan tentang polusi ketat) ke negara lain ynag kurang ketat aturan tentang polusi. Apabila dampak lingkungan ini merembet ke negara lain maka dunia secara keseluruhan akan menderita kenaikan biaya sosial (social cost). Akhirnya, dapat dikatakan bahwa MNC dapat mempunyai dampak positif maupun negatif terhadap kesejahteraan secara global. Dengan kapasitasnya untuk dapat memobilisasi sumberdaya dan fleksibilitas yang dimiliki maka MNC tidak hanya dapat menaikan efesiensi alokasi dan operasi saja tetapi juga dapat mendorong investasi dan perubahan teknologi. Namun demikian MNC dapat berdampak negatif. Apakah dampak positif itu sama atau tidak dengan dampak negatif masih belim pasti. Dampak neto terhadap kesejahteraan secara global masih merupakan isyu yang sampai kini belum terpecahkan. MANFAAT MNC BAGI NEGARA INDUK Dalam kerangka analisa general equilibrium, manfaat kegiatan MNC di luar negeri adalah dalam bentuk kenaikan pendapatan ataupun resiko yang lebih kecil dari pemilik faktor produksi. Pendapatan ini dapat berbentuk kenaikan deviden bagi pemilik saham, gaji bagi pimpinan serta upah bagi karyawan. Menurut prediksi teori klasik tentang perdagangan internasional, faktor produksi yang melimpah di negara induk akan memperoleh manfaat sedang faktor produksi yang jarang akan rugi. Namun secara keseluruhan manfaatnya akan lebih besar dari pada kerugiannya.
  • 46. Manfaat lain adalah dapat diperolehnya produk dengan harga yang lebih murah yang dihasilkan negara lain yang biaya produksinya lebih rendah. Biasanya MNC mengalihkan sebagian kegiatannya di luar negeri untuk memperoleh biaya yang lebih murah. Untuk perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan manfaat ini jelas Nampak. Produksi di negara lain di mana terdapat tambang tersebut akan jauh lebih murah. KONFLIK YANG MUNCUL DI NEGARA INDUK Penolakan terhadap investasi langsung dan transfer teknologi oleh MNC biasanya didasari oleh pemikiran tentang efek jangka pendek baik secara sektoral, regional, maupun pendapatan. Secara spesifik efek tersebut berupa penggeseran tenaga kerja, berkurangnya keunggulan modal dan teknologi, penghindaran pajak serta dapat merongrong ekonomi dalam negeri. a. Pergeseran tenaga kerja Isyu mengenai efek investasi langsung (dengan mendirikan perusahaan) di luar negeri terhadap pasar tenaga kerja di dala negeri masih diperdebatkan. Banyak bukti menunjukan bahwa beberapa pekerjaan dapat dihilangkan oleh adanya kegiatan MNC di luar negeri. Kegiatan produksi ynag mestinya dapat dilakukan di dalam negeri tetapi dilakukan di luar negeri sehingga tenaga kerja di dalam negeri menjadi kelebihan. Namun demikain kegiatan MNC di luar negeri ini dapat pula menciptakan lapangan kerja di dalam negeri. Efek netonya masih belum pasti apakah lebih besar penggeseran tenaga kerja atau sebaliknya lebih besar penciptaan lapangan kerja. b. Berkurangnya keunggulan modal dan teknologi MNC sering dituduh mengekspor modal dan teknologi dan dikombinasikan dengan tenaga kerja yang murah di luar negeri. Hal ini akan mengakibatkan pertama keunggulan di bidang modal teknologi di dalam negeri dapat berkurang ; kedua kegiatan industri dalam negeri dapat menyusut digantikan di luar negeri dan sumber pendapatan nasional yang berasal dari luar negeri (berupa keuntunagn MNC yang dikirim balik) meningkat sehingga ekonomi dalam negeri dapat terpengaruh oleh perusahaan ekonomi dan politik yang terjadi di luar negeri. c. Penghindaran pajak
  • 47. Melalui praktek-praktek penilaian dalam faktur jual-beli (terutama dengan cabang MNC) yang sering disebut transfer pricing serta tax holiday dan insentif yang diberikan oleh negara peneriman MNC dapat menghindar pengenaan pajak yang wajar. Apabila ahl ini terjadi maka negara induk akan dirugikan. d. Merongrong kebijaksanaan ekonomi negara induk Jaringan yang luas dari MNC sering mengakibatkan kebijaksanaan ekonomi negara asal terganggu. Kebijaksanaan anti trust dan kebijaksanaan untuk membatasi satu jenis produk tertentu jatuh ke negara tertentu misalnya, dapat tidak/kurang efektif dengan adanya cabang MNC di negara lain. Secara makro ekonomi, MNC mempunayi akses terhadap pasar modal internasional yang dapat dipergunakan untuk menghindari kebijaksanaan moneter negra asal yang sifatnya restriktif. MANFAAT BAGI NEGARA PENERIMA Keuntungan potensial kehadiran MNC mencakup; pembentukan modal, menaikan pendapatan dan kesempatan kerja, transfer teknologi serta memperbaiki posisi neraca pembayaran. Dalam kaitannya dengan pembentukan modal, pertanyaan yang sering muncul adalah apakah benar kehadiran MNC dapat menambah stock modal nasional. Apabila pengusaha local dapat terdorong untuk melakukan investasi maka akan terjadi penambahan stock modal nasional, jika tidak maka kenaikan stock modal ini semuanya berasal dari MNC. Efek kehadiran MNC terhadap neraca pembayaran itu juga masih menjadi perdebatan. Keuntungan atau kerugiannya sangat tergantung aliran modal masuk, impor barang modal serta bahan baku, dan pengiriman kembali ke negara induk keuntungan yang diperoleh. Seperti halnya efek terhadap pendapatan dan kesempatan kerja kehadiran MNC tidak hanya menaikkan pendapatan dan menambah kesempatan kerja, tetapi juga dapat menyelenggarakan training sehingga dengan demikian dapat mempertinggi keahlian/skill tenaga kerja. Efek yang nyata nampak adalah adanya transfer teknologi. Paling tidak dalam jangka pendek, teknologi yang dibawa MNC dapat menaikkan kualitas produk serta mendorong peningkatan efesiensi di negara penerima. Di dalam jangka panjang mungkin negara penerima dapat
  • 48. mempunyai kesempatan untuk merubah struktur perekonomiannya meskipun nantinya MNC telah pergi. KERUGIAN BAGI NEGARA PENERIMA Konflik memang sering terjadi di negara penerima. Negara penerima umumnya menghendaki impor barang modal dengan sesedikit mungkin penggunaan bahan impor. Tujuan ini dicapai melalui kebijaksanaan pembatasan perdagangan, pengawasan devisa atau syarat mengguanakan produk lokal (local content). Kebijaksanaan ini sering menimbulkan konflik dengan tujuan MNC untuk menekan biaya, mencapai target kualitas produk tertentu atau mengirim kembali keuntungan yang diperoleh. Tujuan-tujuan ini akan dihambat oleh kebijaksanaan-kebijaksanaan di atas. Negara penerima sering pula mengharuskan MNC untuk mengekspor produknya ke negara tertentu yang ini mungkin tidak sejalan dengan tujuan MNC untuk menjual barang di pasar lokal. Masalah lain adalah bahewa MNC dapat menyebabkan ketidakstabilan ekonomi negara penerima. Terutama untuk kegiatan MNC yang bersifat padat modal atau yang berorientasi ekspor, seperti pada assembling barang elektronik, perginya MNC tersebut karena perubahan ekonomi atau politik akan berakibat ketidakstabilan di negara penerima. PENGATURAN MNC OLEH NEGARA PENERIMA Ada beberapa cara untuk mengatur MNC, diantaranya adalah : a. Pengaturan tentang masuknya MNC. Pengaturan meliputi pernilaian tentang kemungkinan efek MNC di masa mendatang terhadap ekonomi dan politik nasional. Pendaftaran dan screening biasanya dilakukan dan apabila efek dikemudian hari sangat buruk maka MNC tersebut ditolak kehadirannya. b. Penentuan sektor-sektor tertentu yang sudah tertutup untuk investasi asing atau penentuan pemilikian, sehingga memberi peluang pada wiraswasta lokal untuk ikut melakukan kegiatan atau mengambil keputusan.
  • 49. c. Negara penerima dapat mengatur kegiatan MNC tersebut misalnya membatasi bahan yang di impor, penentuan harga produk, pengaturan tentang kredit, pemilikan serta pengaturan tentang efeknya terhadap lingkungan. d. Negara penerima melakukan pengaturan tentang keuntungan yang boleh dikirim balik ke negara induk. e. Negara penerima dapat mengambil tindakan nasionalisasi MNC Setiap negara caranya berbeda-beda, misalnya pilipina lebih pada pengaturan masuknya MNC, india lebih pada pengaturan kegiatan/operasi, brazilia sedikit lebih bebas, jepang umumnya memberi toleransi untuk patungan dan Indonesia dengan pengaturan melalui Undang-undang PMA dan daftar negatif untuk investasi. Neraca Pembayaran Internasional: 1. Masalah-masalah transaksi ekonomi internaional 2. Pos- pos dalam neraca pembayaran internasional (Pertemuan Ke 12) A. Pengertian Neraca Pembayaran Internasional Neraca pembayaran internasional biasa didefinisikan sebagai suatu ikhtisar atau catatan sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksi antarpenduduk dari suatu Negara dengan Negara lainnya yang dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun. Seperti dijelaskan diatas bahwa neraca pembayaran suatu negara mencatat transaksi yang dilakukan oleh penduduknya dengan penduduk negara yang lain. penduduk disini dalam artian adalah : 1. Orang perorangan/individu Orang perorangan yang tidak mewakili pemerintah suatu negara (misalnya para turis) dianggap sebagai penduduk di mana mereka mempunyai tempat tinggal tetap atau tempat dimana mereka memperoleh center of interest. 2. Badan hukum Suatu Badan Hukum dianggap sebagai penduduk dari negara dimana Badan Hukum tersebut memperoleh status sebagai Badan Hukum. Cabang-cabangnya yang ada di luar negeri dianggap sebagai penduduk luar negeri.
  • 50. 3. Pemerintah Badan-badan pemerintah adalah jelas sebagai penduduk dari negara yang diwakilinya. Misalnya, para diplomat kedutaan besar dianggap sebagai penduduk dari negara yang mereaka wakili. Transaksi yang mereka adakan di negara lain merupakan transaksi ekonomi internasional. B. Tujuan Neraca Pembayaran Internasional Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut : 1. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil langkah-langkah di bidang ekonomi. Bidang ekonomi di sini termasuk ekspor dan impor, hubungan utang piutang, hubungan penanaman modal, dan hubungan lainnya yang menyangkut neraca pembayaran. 2. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengambil kebijkan di bidang moneter dan fiscal. 3. Sebagai bahan pertimbnagan bagi pemerintah untuk mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapatan nasional. 4. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah untuk mengambil kebijakn di bidang politik perdagangan Internasional. C. Pos-pos Neraca Pembayaran 1. Pos Transaksi Dagang Pos transaksi dagang mencatat seluruh ekspor dan impor barang dan jasa. Impor barang dan jasa dicatat di sebelah debet, sedangkan ekspor barang dan jasa dicatat di sebelah kredit. Apabila pos ini meliputi barang-barang yang berwujud atau nyata disebut sebagai transaksi dagang nyata (visible trade transaction), sebaliknya jika meliputi barang-barang yang tidak nyata atau transaksi jasa (invisible trade transaction). Contohnya ekspor kopi Indonesia ke luar negeri dijumpai dalam pos transaksi dagang yang nyata pada sebelah kredit neraca pembayaran Indonesia. Sebaliknya apabila orang Malaysia yang menaiki pesawat Garuda Indonesia Airways dari Kuala Lumpur ke Jakarta, pos transaksinya termasuk dalam transaksi jasa di sebelah kredit. Dalam pos transaksi jasa (invisible trade transaction) termasuk juga biaya-biaya transport lainnya dan semua pengeluaran turis asing. Transaksi jasa lainnya ialah langganan publikasi- publikasi luar negeri, sewa tanah, dan sewa bangunan.Impor ekspor emas sebagai barang dagangan yang biasanya dipergunakan untuk bahan pembuatan perhiasan dimasukkan ke dalam
  • 51. pos transaksi dagang yang nyata, sebaliknya impor ekspor emas dalam arti moneter atau berfungsi sebagai uang tidak akan dimasukkan ke dalam pos transaksi dagang yang nyata, tetapi akan dimasukkan ke dalam pos tersendiri. Dalam pos transaksi dagang nyata (visible trade transaction) termasuk pula pengeluaran- pengeluaran pemerintah yang belum termasuk dalam pos-pos lainnya, seperti gaji pegawai asing di luar negeri. 2. Pos Pendapatan Modal Pos pendapatan modal (income on investment) adalah semua transaksi penerimaan hasil modal penduduk yang ditanam di luar negeri mereka, dan penerimaan pendapatan oleh penduduk negara lain yang menanam modalnya di dalam negeri kita. Umumnya berbentuk keuntungan deviden dan bunga. Keuntungan, dividen dan bunga yang diterima dari hasil penanaman modal di luar negeri dalam neraca pembayaran akan terlihat pada transaksi kredit, dalam pos pendapatan modal. Sebaliknya, keuntungan, deviden dan bunga yang dikirim ke luar negeri, sebagai hasil dari penanaman modal di dalam negeri kita, akan ditemui dalam transaksi debet pada pos pendapatan modal. 3. Pos Transaksi-transaksi Unilateral Transaksi unilateral (unilateral transaction), antara lain termasuk di dalamnya hadiah (gift), bantuan (aids), dan transfer unilateral (unilateral transfer). a. Transaksi hadiah berbeda dengan transaksi lain. Transaksi ini tidak mengakibatkan timbulnya kewajiban bagi si penerima untuk membayar harga hadiah yang telah diterima tersebut. Begitu juga bagi si pemberi hadiah, transaksi penyerahan barang tidak menimbulkan hak baginya untuk menerima pembayaran. Transaksi yang tidak menimbulkan hak dan kewajiban ini disebut sebagai transaksi unilateral (unilateral transaction), atau sering pula disebut sebagai transaksi sepihak (one way transaction), atau “transaksi tanpa quit pro quo”, dimana suatu prestasi tidak diimbangi dengan prestasi balasan. b. Bantuan (aids) yang sering kita jumpai dalam pemberitaan media massa, seperti bantuan makanan dan obat-obatan ke negara-negara tertentu yang sedang dilanda bencana alam juga termasuk transaksi sepihak. c. Pos transaksi transfer unilateral adalah pos pengimbang dari transaksi unilateral atau transaksi sepihak. Untuk mengimbangi transaksi sepeihak debet atau kredit, maka pos transfer akan menjadi debet dan kredit.
  • 52. 4. Pos Penanaman Modal Langsung Yang tergolong dalam pos penanaman modal langsung (direct investment), ialah seluruh transaksi yang berhubungan dengan jual beli saham atau perusahaan antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain, termasuk dalam hal ini adalah penanaman modal langsung oleh penduduk suatu negara seperti mendirikan perusahan baru di negara lain. Bila terjadi pembelian saham atau pembelian perusahaan oleh penduduk suatu negara dari penduduk negara lain, maka pos penanaman modal langsung akan di debet. Sebaliknya akan di kredit jika terjadi penjualan saham kepada penduduk negara lain atau ada penduduk negara lain yang mendirikaan perusahaan di dalam negeri. 5. Pos Hutang Piutang Jangka Panjang Pos hutang piutang jangka panjang (long term loan), meliputi kredit yang jangkanya lebih dari satu tahun. Termasuk juga di dalamnya jual beli surat obligasi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. Penjualan obligasi oleh penduduk Indonesia kepada penduduk negara lain, akan terlihat dalam pos hutang piutang jangka panjang dalam neraca pembayaran Indonesia di sebelah kredit, sebaliknya akan terlihat di debet pos hutang piutang jangka panjang apabila penduduk Indonesia membeli obligasi dari penduduk negara lain. Pos hutang piutang jangka panjang ini dipisahkan menjadi dua bagian: a. Pos hutang piutang jangka panjang pemerintah (official long term loan) b. Pos hutang piutang jangka panjang swasta (private long term loan) 6. Pos Hutang Piutang Jangka Pendek Hutang piutang jangka pendek (short term loan) merupakan kredit yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun. Umumnya terdiri dari penarikan dan pembayaran surat-surat wesel. Hal-hal lainnya sama dengan pos hutang piutang jangka panjang. Pos hutang piutang jangka pendek sering diusahakan menjadi: a. Pos hutang piutang jangka pendek pemerintah (official short term loan) b. Pos hutang piutang jangka pendek swasta (private short term loan) 7. pos Sektor Moneter Pos sektor moneter (monetary sector) atau biasa disebut lalu-lintas moneter(Monetary Acomodating) pada dasarnya adalah transaksi-transaksi pembayaran. Pembayaran itu meliputi pembayaran-pembayaran terhadap transaksi-transaksi yang tercatat dalam rekening berjalan (current account), seperti transaksi-transaksi perdagangan, pendapatan modal dan transfer
  • 53. unilateral. Di samping itu termasuk pula transaksi-transaksi penanaman modal langsung (investment account), seperti hutang piutang jangka panjang dan hutang piutang jangka pendek bukan moneter. Jika pengeluaran current account dan investment account lebih besar dari penerimaan pada current account dan investment account, maka akan terdapat suatu perbedaan tersebut merupakan defisit yang harus ditutup dengan saldo kredit pada pos sektor moneter (monetary sector) atau sering juga disebut sebagai neraca pembayaran sektor moneter (monetary sector account). Biasanya dalam neraca pembayaran sektor moneter ini terdiri dari : a. Bank Sentral (1) Hubungan dengan Dana Moneter Internasional (IMF) (2) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (3) Mutasi cadangan devisa (4) Mutasi cadangan emas moneter b. Bank-bank Devisa (1) Kewajiban-kewajiban jangka pendek (2) Mutasi cadangan devisa Pos hubungan dengan Dana Moneter Internasional akan terdapat jika cadangan pada badan tersebut dan saldo hak dari SDR (Special Drawing Right) mengalami perubahan. Kerjasama antar bank sentral berbagai negara akan membantu memecahkan kesulitan-kesulitan likuiditas luar negeri negara-negara anggota yang sangat mendesak dan berjangka pendek, hal ini dapat dilakukan dengan fasilitas-fasilitas yang disebut swap. Transaksi-transaksi swap ini akan dicatat pula dalam kewajiban-kewajiban jangka pendek. Mutasi cadangan devisa merupakan pos dimana dicatat transaksi-transaksi penerimaan dan pemakaian valuta asing. Baik untuk bank sentral maupun untuk bank-bank swasta, penerimaan valuta asing dari luar negeri akan merupakan transaksi debet, sedangkan pemakaian valuta asing ke luar negeri merupakan transaksi kredit pada masing-masing pos. Dalam pos mutasi cadangan emas moneter dicatat perubahan-perubahan yang terjadi pada besarnya cadangan emas moneter. Yaitu gold out flow atau aliran emas ke luar negeri dicatat sebagai kredit, sedangkan gold in flow atau aliran emas ke dalam negeri dicatat di sebelah debet.
  • 54. 8. Pos Selisih Perhitungan (Errors and Omissions) Pos ini merupakan pos penyeimbang apabila nilai transaksi-transaksi kredit tidak sama dengan nilai transaksi-transaksi debet. Dengan adanya pos selisih perhitungan ini, maka jumlah total nilai sebelah kredit dan debet dalam neraca pembayaran internasional akan selalu sama (balance). D. Beberapa Pengertian “Balance” dalam Neraca Pembayaran Internasional Konsep “balance” dalam neraca pembayaran mempunyai arti yang berbeda-beda. Pada dasarnya ada empat pengertian balance. 1. Basic Balance Basic balance terdiri dari balance dalam transaksi yang sedang berjalan (current account balance) ditambah dengan transaksi modal jangka panjang. Basic balance akan berubah-ubah apabila terjadi perubahan prinsipil dalam perekonomian seperti perubahan harga, kurs valuta asing dan pertumbuhan ekonomi. Perubahan dalam basic balance akan tercermin dalam perubahan aliran modal jangka pendek dan selisih perhitungan (Errors and Ommissions). Dengan demikian, basic balance memberikan informasi tentang akibat perubahan perkonomian terhadap neraca pembayaran, yaitu akibatnya terhadap aliran modal jangka pendek. Menurut pandangan ini, dalam jangka panjang basic balance akan menjadi nol. 2. Basic Transaksi “Autonomous” Balance ini terdiri dari basic balance ditambah dengan aliran modal jangka pendek. Dalam hal ini pemerintah seharusnya lebih memperhatikan balance transaksi autonomous yang diimbangi dengan transaksi reserves pemerintah dan selisih perhitungan daripada basic balance sebab kenyataanya aliran modal jangka pendek jarang sekali sama dengan nol. Defisit atau surplus suatu neraca pembayaran dilihat dari balance transaksi autonomous yang kemudian tercermin dalam transaksi accomodating yaitu aliran modal pemerintah jangka pendek. Transaksi accomodating merupakan transaksi yang timbul sebagai akibat dari adanya transaksi lain sedangkan transaksi autonomous merupakan transaksi yang muncul dengan sendirinya tanpa dipengaruhi oleh transaksi lain. yang termasuk dalam transaksi autonomous adalah transaksi sedang berjalan, transaksi kapital dan transaksi satu arah. Ketidakseimbangan antara transaksi autonomous debit dan kredit menimbulkan transaksi lalu lintas moneter seperti
  • 55. misalnya mutasi dalam hubungan dengan IMF, pasiva luar negeri serta aktiva luar negeri. Defisit atau surplus suatu neraca pembayaran dapat diketahui dari transaksi autonomous tersebut. 3. Liquidity Balance Konsep liquidity balance ini dikembangkan di Amerika Serikat untuk mengukur posisi neraca pembayarannya. Perbedaannya dengan balance autonomous adalah dalam perlakuan terhadap pemilikan kekayaan (assets) jangka pendek. Kekayaan asing (seperti surat berharga jangka pendek atau deposito bank) yang dimiliki oleh penduduk Amerika diperhitungkan sebagai faktor yang mempengaruhi ketidakseimbangan neraca pembayaran. Liquidity balance bersama basic balance dan selisih yang diperhitungkan merupakan faktor yang menyebabkan ketidakseimbangan neraca pembayaran. Sebaliknya, kekayaan jangka pendek Amerika yang dimiliki oleh penduduk lain dianggap sebagai sumber pembiayaan ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran. 4. Balance Transaksi Pemerintah Jangka Pendek Konsep ini juga berkembang di Amerika Serikat. Menurut konsep ini, neraca pembayaran terdiri dari penjumlahan basic balance, selisih yang diperhitungkan dan rekening modal jangka pendek (sesudah dikurangi dengan modal Amerika jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga moneter negara lain). Ketidakseimbangan yang timbul dalam neraca pembayaran diseimbangkan dengan cadangan modal pemerintah serta modal pemerintah jangka pendek yang dimiliki oleh lembaga moneter asing. E. Beberapa Sumber Neraca Pembayaran Indonesia Neraca pembayaran luar negeri Indonesia dapat diperoleh dari penerbitan resmi, antara lain : 1. Nota Keuangan dan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Departemen Keuangan Republik Indonesia. 2. Bank Indonesia : Laporan Tahun Pembukuan, yang diterbitkan setiap tahun sekali untuk masing – masing tahun anggaran oleh Bank Indonesia. 3. Statistik Ekonomi – Keuangan Indonesia, yang diterbitkan dua bulan sekali oleh Bank Indonesia.
  • 56. 4. Statistik Indonesia : Statistical Yearbook of Indonesia, yang diterbitkan oleh BadanPusat Statistik setahun sekali. 5. Indikator Ekonomi, yang diterbitkan oleh Biro Pusat Statistik sebulan sekali. Namun perlu diingat bahwa neraca-neraca pembayaran yang diterbitkan oleh berbagai penerbit resmi tersebut di atas susunan dan angka – angkanya tidak selalu sesuai. Perbedaan – perbedaan tersebut kemungkinan merupakan akibat : 1. Penggunaan dasar waktu yang berbeda. 2. Penggunaan sistematika yang berbeda. 3. Perbedaan sumber statistik yang dipakai. 4. Perbedaan – perbedaan yang timbul disebabkan karena angka yang satu masih merupakan angka sementara, sedangkan angka yang lainnya merupakan angka yang sudah diperbaiki. Dari segi bentuk susunannya neraca pembayaran yang termuat dalam Laporan Tahunan Bank Indonesia merupakan neraca pembayaran yang bentuknya paling sesuai dengan bentuk yang disarankan oleh lembaga moneter dunia yaitu International Monetary Fund (IMF). F. Masalah Dalam Analisis Neraca Pembayaran Basic balance, balance transaksi autonomous, liquidity balance, dan balance transaksi pemerintah jangka pendek merupakan hal yang sangat membantu di dalam analisis suatu neraca pembayaran. Namun sangat sukar untuk menentukan konsep balance yang relevan karena setiap konsep balance menunjukkan aspek yang berbeda, misalnya untuk pengambilan keputusan bagi pemerintah. Beberapa masalah yang timbul dalam analisis neraca pembayaran: 1. Sering mengabaikan saling hubungan antara transaksi internasional yang satu dengan yang lain, sehingga ketidakseimbangan dalam neraca pembayaran diasosiasikan dengan satu transaksi saja tanpa melihat hubungannya denagn yang lain. 2. Surplus dalam transaksi yang sedang berjalan sering dianggap baik, sebaliknya jika mengalami deficit maka akan dianggap jelek. Anggpan semacam ini tidak selalu benar. Sebagi contoh, Amerika sErikat, penerimaan keuntungan dari investasi luar negerinya lebih besart daripadainvestasinya. Untuk mengimbangi aliran keuntungan yang masuk, maka transaksi yang sedang berjalan harus deficit. Dalam hal ini, bahwa deficit tidak selalu buruk.
  • 57. 3. Keputusan untuk member bantuan seharusnya lebih didasarkan pada kekuatan ekonomi Negara secara keseluruhan bukan atas dasra pertimbangan neraca pembayaran. misalnya, Indonesia mempunyai surplus neraca pembayaran dan inggris menaglami deficit, tidak berarti Indonesia harusmemberi bantuan pada Inggris. Neraca Pembayaran Internasional : 1. Mekanisme Pembukuan 2. Klasifikasi Pos-Pos Dalam Neraca Pembayaran (Pertemuan Ke- 13) Neraca pembayaran merupakan sinyal kuat untuk mengetahui sistem perekonomian suatu negara, apakah negara tersebut mengalami kemajuan atau penurunan semua dapat diprediksi melalui sistem neraca pembayaraan ini juga dapat memberikan informasi – informasi seputar keuangan suatu negara oleh karena itu neraca pembayaran memiliki dimensi waktu yang sama dengan akuntansi pendapatan nasional. Secara singkat neraca pembayaran dapat diartikan sebagai catatan statistikal atas transaksi internasional suatu negara pada akhir periode waktu tertentu yang disajikan dalam bentuk pencatatan buku ganda. Seluruh kinerja suatu negara dalam persaingan ekonomi internasional dapat di evaluasi, dan segala transaksi pada neraca pembayaran yang meningkatkan pembayaran ke luar negeri akan di catat di debit, begitu pun sebaliknya pada transaksi yang menimbulkan penerimaan dari luar negeri akan di catat di sisi kredit dan dalam neraca pembayaran sisi kredit = debit, sebaliknya pun juga. B. PEMBAHASAN Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu ( 1tahun ). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item – item finansial. Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.
  • 58. 1. Transaksi debit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa. 2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara. Transaksi yang tercatat dalam Neraca Pembayaran adalah: Transaksi kredit: a. ekspor barang dan jasa. b. penerimaan dari hasil investasi. c. transfer. d. bertambahnya hutang negara atau swasta. e. berkurangnya aset-aset keuangan. Transaksi debit: a. impor barang dan jasa. b. pembayaran atau hasil investasi. c. transfer. d. berkurangnya hutang. e. bertambahnya aset-aset keuangan
  • 59. Neraca pembayaran digolongkan menjadi beberapa komponen, yaitu sebagai berikut: Neraca Transaksi berjalan (Current Account ) Neraca transaksi berjalan mencatat semua transaksi ekspor dan impor barang, perbandingan nilai ekspor dan impor barang, pendapatan investasi, pembayaran cicilan pokok utang luar negeri, serta saldo kiriman dan transfer uang dari Bank ke luar negeri baik yang dilakukan oleh pemerintah maupun swasta. • Rekening transaksi berjalan dibagi menjadi empat kategori: 1. Perdagangan barang : Perdagangan dalam jasa disebut perdagangan tidak nyata. menunjukkan ekspor & impor atas barang nyata, seperti minyak, gandum, pakaian, mobil, komputer, dsb. 2. Jasa : meliputi pembayaran dan penerimaan untuk jasa2 hukum, konsultasi, dan rekayasa; royelti untuk paten dan kekayaan intelektual, premi asuransi, fee pengapalan, dan pengeluaran turis. 3. Pendapatan faktor ; berisi sebagian besar pembayaran dan penerimaan atas bunga, dividen, dan pendapatan lain dari investasi luar negeri yang dibuat sebelumnya 4. Transfer unilateral : meliputi pembayaran “tak berbalas”, seperti bantuan luar negeri, reparasi, hibah resmi dan swasta, dan hadiah. Neraca Transaksi Modal ( Capital Account ) Neraca transaksi modal mencatat nilai investasi langsung pihak swasta asing ( Foreign Ditect Invesdment ), pinjaman luar negeri yang diberikan oleh perbankan swasta internasional, serta pinjaman dan hibah dari negara lain atau lembaga – lembaga donor seperti IMF bank dunia juga meliputi: semua pembelian dan penjualan aset, seperti saham, obligasi, rekening bank, real estate, & bisnis. mengukur perbedaan antara penjualan aset2 suatu negara kepada luar negeri dengan pembeliannya terhadap aset2 luar negeri.
  • 60. Penjualan (pembelian) atas aset2 dicatat sebagai kredit (debit) dan menghasilkan arus masuk modal (arus keluar modal). Rekening modal dibagi menjadi tiga kategori: 1. Investasi langsung; 2. Investasi portofolio; 3. Investasi lain; Neraca Tunai ( Cash Account ) atau Neraca Internasional Neraca tunai pada dasarnya hanyalah transaksi penyeimbang antara total pengeluaran yang ada pada transaksi berjalan dengan transaksi modal melebihi total penerimaan. • Aset2 cadangan resmi meliputi: emas, valas, dan pinjaman baru dari bank sentral luar negeri. • Aset2 cadangan resmi digunakan oleh bank sentral untuk melakukan pembayaran bersih kepada luar negeri karena BOP defisit. Rekening cadangan resmi melibatkan transaksi yang diambil oleh otoritas untuk membelanjai semua neraca & mengintervensi di pasar valas Neraca Pembayaran Defisit, Surplus, Dan Seimbang Neraca Pembayaran defisit, terjadi apabila jumlah pembayaran lebih besar daripada jumlah penerimaan (transaksi kredit < transaksi debet). Suatu Negara jika mengalami kelebihan impor dan kelebihan tersebut ditutup dengan menambah pinjaman akomodatif dan mengurangi cadangan (stok) nasional maka Negara tersebut sedang mengalami defisit total. Pembayaran defisit dapat juga dilakukan dengan meminjam dari bank sentral luar negeri, Neraca pembayaran surplus, adalah apabila jumlah penerimaan lebih besar daripada jumlah pembayaran/ utang (transaksi kredit> transaksi debet). Jika BOP surplus, bank sentral dapat membayar utang luar negerinya atau memperoleh aset cadangan tambahan dari luar negeri.
  • 61. Neraca Pembayaran seimbang, adalah apabila jumlah pembayaran atau utang sama dengan jumlah penerimaan (transaksi kredit = transaksi debet). Dampak Neraca Pembayaran Surplus, Defisit, Seimbang Dampak Neraca Pembayaran Surplus Secara ekonomi neraca pembayaran yang surplus akan berpengaruh terhadap tingkat harga dalam negeri, yaitu mempunyai pengaruh inflatoir mendorong/ menjurus ke arah kenaikan harga (inflasi). Hal ini disebabkan oleh adanya penambahan permintaan efektif. Dampak Neraca Pembayaran Defisit Apabila neraca pembayaran suatu Negara mengalami deficit, maka dampak yang akan terjadi sebagai berikut: * Produsen dalam negeri tidak dapat bersaing dengan barang-barang impor * Pendapatan Negara sedikit, sehingga utang Negara bertambah besar * Perusahaan banyak yang gulung tikar, sehingga pengangguran meningkat akibat dari PHK Ketiga dampak di atas disebut pengaruh deflatoir yang mendorong/ menjurus ke arah penurunan harga (deflasi). Dampak Neraca Pembayaran Seimbang Neraca pembayaran yang seimbang tidak terlalu berpengaruh terhadap kegiatan ekonomi suatu Negara. Sehingga apabila suatu Negara tidak dapat mencapai surplus dalam neraca pembayaran, maka minimal harus dalam kondisi seimbang. Dengan demikian akan dapat menghindari neraca pembayaran yang defisit Transaksi Dalam Neraca Pembayaran
  • 62. Pos Transaksi Dagang (Transaction of Trade) Pos transaksi dagang mencatat seluruh transaksi, baik dalam kegiatan ekspor maupun impor barang (berwujud) dan jasa (tidak berwujud). Transaksi ekspor dicatat di sisi kredit (+) dan transaksi impor dicatat di sisi debet (-). Pos Pendapatan Modal (Income on Invesment) Dalam Pos ini dicatat seluruh penerimaan dan pendapatan seperti hasil penanaman modal di luar negeri dan hasil penerimaan modal asing di dalam negeri dalam bentuk keuntungan. Pos Transaksi Unilateral (Unilateral Transaction) Transaksi unilateral adalah transaksi searah. artinya, transaksi yang terjadi tanpa ada kontrak transaksi lainnya. Misalnya, pengiriman hadiah, pengiriman bantuan-bantuan bencana alam, pendidikan, dan sosial. Pos Penanaman Modal Langsung Pos ini mencatat transaksi modal yang langsung dilaksanakan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya penenman modal penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain. contohnya penanaman modal penduduk di Indonesia dengan membiuka usaha properti dan transaksi jual beli saham antara penduduk Indonesia dengn penduduk Malaysia. Pos Utang Piutang (Jangka Panjang/ Jangka Pendek) Pada pos ini mencatat seluruh transaksi kredit (pinjaman) jangka panjang yaitu transaksi kredit yang yang jangka waktunya lebih dari satu tahun dan transaksi utang-piutang jangka pendek (kurang dari satu tahun). Pos Sektor Moneter (Pos Lalu Lintas Moneter) Pada pos ini mencaqtat semua transaksi pada saat terjadi pembayaran pada transaksi-transaksi di atas dari mulai transaksi dagang, pendapatan modal sampai pada utang-piutang. Keadaan pos ini dapat menunjukan posisi cadangan devisa suatu negara. Persamaan neraca pembayaraan Kombinasi pada nerca di rekening berjalan ( BCA ), rekening modal ( BKA ) dan rekening cadangan resmi ( BRA ) harus nol. Atau BCA + BKA + BRA = 0. Penurunan atau kenaikan cadangan resmi suatu negara dapat mengindentifikasikan apakah negara tersebut menglami
  • 63. defisit atau surplus. Suatu negara memiliki Neraca disekuilibrium untuk mempertahankan cadangan resminya pada regim kurs tetap. BCA + BKA tidak sama dengan 0 Namun pada regim kurs tetap.. BCA + BKA = – BRA Surplus atau defisit rekening transaksi berjalan harus diselaraskan dengan defisit atau surplus rekening modal, dan sebaliknya. Tujuan dan Fungsi Neraca Pembayaran Penyusunan neraca pembayaran mempunyai beberapa tujuan, yaitu sebagai berikut : 1. Memberikan informasi kepada pemerintah mengenai posisi negara di perdagangan Internasional dan posisi pembayaran/keuangan internasional. 2. Membantu pemerintah dalam menetapkan kebijakan fiskal dan moneter 3. Merupakan alat untuk mengukur berapa besar utang dan piutang negara terhadap luar negeri 4. Merupakan alat untuk mengukur struktur dan komposisi transaksi ekonomi suatu negara dengan dunia internasional 5. Mengukur keadaan perekonomian dan posisi keuangan internasional suatu negara. 6. Mengetahui struktur dan komposisi transaksi ekonomi internasional suatu negara. 7. Indikator yang akan dipertimbangkan oleh negara donor untuk memberikan bantuan keuangan. 8. Indokator fundamental ekonomi selain tingkat inflasi, pertumbuhan GNP dan sebagainya. Neraca pembayaran di negara – negara utama