SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
Nama : Asep Sopian
Semester : IV (Empat)
Jurusan/ Program Studi : Tarbiyyah/ PAI
Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf
Dosen Pengampu : Entin Muthmainnah, S.Ag.
Manusia, Remaja Dan Kebobrokan Akhlaknya
Akhlak merupakan pengaplikasian dari pada hati, dan hati merupakan inti
dibandingkjan dengan yang lainnya. Apabila hati jernih maka cendrung akan melahirkan
ahlak yang baik, sebaliknya apabila hati sudah dipenuhi butiran-butiran kotor maka ia akan
cendrung melahirkan akhlak jelek.
Kita tahu, bahwa pada dasarnya manusia adalah baik. Namun, kita menyaksikan
banyak tindak kejahatan, emosi-emosi negatif, dan fikiran-fikiran yang menghancurkan yang
sering kali terlihat dilingkungan sekitar kita. Mengapa terjadi hal demikian? Kita kembalikan
lagi pada hati karena segala sesuatu yang kita lakukan adalah pengaplikasian daripada fikiran
dan hati tentunya, sejenak kita merenung apa hati kita sudah diberi asupan nilai-nilai positif
atau belum? Ini merupakan faktor pertama yang menyebabkan bobroknya akhlak remaja kita,
yaitu kurangnya asupan nilai-nilai agama.
Khrisna Wardana dalam bukunya “Jalan spiritual. Hal 2” ia menjelaskan factor-faktor
manusia menjadi jahat antara lain:
1. Manusia menjadi jahat karena ia mengidentikan dirinya dengan level bawah, dan
kemudian mencoba untuk menggunakan ssemua sarana yang ada untuk mempertahankan
keberlangsungan hidup atau kesenangan bagian itu saja.
2. Wajah lain dari kristalisasi dapat di definisikan sebagai ketidakmampuan untuk tumbuh
jika kita telaah terkristalisasi dalam prasangka kita sendiri, ilusi, glamour dan kebiasaan
kita sendiri kita tidak dapat tumbuh. Jika seseorang tidak dapat tumbuh secara spiritual di
bidang apapun, ia menjadi satu hambatan bagi kemajuan.
3. Manusia di identikkan dengan uang, karenanya ia masuk kedalam lubang kejahatan.
Masa remaja adalah masa pertumbuhan. Kebebasan adalah keinginannya. Tentu saja
itu akan membahayakan dirinya sendiri dan masyarakatnya. Oleh karena itu, ia harus diberi
batasan. Husain Mazhahiri dalam bukunya “Mengendalikan Naluri hal. 67” menjelaskan
delapan factor yang menguasai naluri manusia.
1. Akal. Dikatakan bahwa bila mana kematangan seseorang dalam berfikir dapat
membedakan kebaikan dan keburukan. Maka akal dapat menguasainya dan memberikan
hidayah kepadanya.
2. Ilmu pengetahuan. Plato, ketika menjelaskan criteria utopianya, mengatakan “Kalau
manusia mengetahui sifat-sifat buruk dan sifat-sifat baik, kalau ia mengetahui bahaya
sifat-sifat tercela dan manfaat keutamaan kemanusiaan maka pengetahuan itu dapat
memberikan petunjuk kepadanya dan menguasainya”.
3. Nurani Al-Qur’an menamainya nafsu lawwamah, para ulama akhlak dan para ahli
psikologi sangat memperhatikannya. Perhatian Al-Qur’an terhadapnya sangat besar. Al-
Qur’an mengatakan bahwa kalau naluri pada manusia itu hidup (sadar) maka ia akan
mampu membimbingnya.
Ketiga kekuatan ini adalah kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam diri manusia.
4. Pendidikan. Kalau seseorang pernah mengecap pendidikan kemanusiaan yang benar, hal
itu dapat memberikan petunjuk kepadanya dan masyarakatnya. Artinya, pendidikan yang
benar tersebut mampu membimbing manusia dan masyarakat.
5. Hokum. Masa lalu dan masa sekarang berjalan diatas asasnya. Para ulama mengatakan,
“Hukum, dapat mendominasi manusia dan mencegahnya dari perbuatan buruk.
Selanjutnya, hukum dapat mewujudkan utopia (pulau atau kota impian).
6. Kontrol sosial, yaitu amar ma’ruf nahi munkar yang disebutkan dalam islam. Dikatakan
bahwa kalau manusia saling melakukan pengawasan satu sama lainnya dalam ucapan dan
perbuatan mereka maka kontrol sosial ini dapat mendominasi manusia dan memberikan
bimbingan masyarakat.
7. Dan 8. Keimanan. Keimanan terbagi menjadi dua bagian, yaitu:
Pertama, keimanan yang berkaitan dengan akal, burhan dan argumentasi. Di dalam
filsafat, keimanan seperti ini dinamakan pengetahuan pengetahuan terhadap eksistensi
Allah, pengetahuan terhadap kenabian dan kepemimpinan, pengetahuan ini diperoleh
melalui burhan, kalau keimanan yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan ini telah
dicapai maka kekuatan ini dapat membimbing manusia dan memperbaiki dirinya
Kedua, keimanan emosional atau keimanan qolbi bukan keimanan yang bersumber
dari akal, didalam filsafat keimanan ini dinamakan ma’rifat, artinya keimanan yang
berkaitan dengan akal dapat mendidik manusia dan memperbaiki dirinya yang dapat
melakukan hal itu adalah keimanan yang terpatri didalam hati.
Dengan adanya batasan-batasan diatas, maka hidup manusia akan teratur. Kata
manusia adalah umum didalamnya terdapat banyak afrad (jenis). Nah, disini kita lebih
spesifikan kepada manusia remaja. Masa remaja adalah masa pubertasi, nalurinya
cendrung dinamis (berubah-ubah) disini tergantung faktor lingkungannya itu sendiri, bisa
menjadi remaja yang baik bisa juga sebaliknya yakni tidak baik, kita singgung beberapa
faktor yang dapat merusak akhlak pada remaja antara lain:
Faktor lingkungan yang buruk, hal ini sangat berpengaruh sekali bagi anak remaja
baik itu lingkungan internal seperti muncul dari ketidak harmonisan keluarga
seperti terjadinya perceraian orang tua yang hal ini tidak diingini anak remaja
sehingga melahirkan sebuah keinginan pada remaja untuk mencari kesenangan
sesaat. Dan bisa juga dari faktor eksternal seperti pergaulan bebas anak sekarang
dan hal ini tentu akan berpengaruh negatif bagi akhlaknya
Kekurangan nilai-nilai agama pada remaja, ini sangat berpengaruh sekali pada
akhlaknya sehingga apabila nilai-nilai agama ini kurang, maka tidak ada pondasi
bagi naluri kaum remaja, dan apabila ada pengaruh jelak kepadanya, ia tidak akan
mampu untuk menolaknya, secara logika segala sesuatu yang sifatnya kurang tentu
akan mudah rusak ini berlaku bagi apa saja.
Kurangnya pengawasan pada lingkungan yang akhirnya menjerumuskan para
remaja kedalam akhlak tercela, dan hal ini berlaku bagi segala sesuatu yang ada
pada lingkungan yang sifatnya jelek. Contoh kecil seperti orang tua yang
membiarkan anak perempuannya berpakaian yang tidak layak (seksi), ini
merupakan kesalahan yang sangat patal karena disamping akan berpengaruh bagi
remaja laki-laki juga besar kemungkinan akan mencelakakan anaknya sendiri secara
tidak disengaja. Maka tidak heran peda dewasa ini manusia banyak yang bobrok
akhlaknya.
Sungguh tidak terbayang bagai mana jadinya, bila remaja kita telah bobrok ahlaknya,
bagai mana kelangsungan hidup nanti? Sedangkan seperti yang telah dikatakan Nabi
Muhammad SAW “Remaja yang ada pada masa sekarang adalah remaja yang akan
menjadi generasi penerus dimasa yang akan datang“.
Tentunya ini menjadi pelajarang yang berharga bagi kita, khususnya untuk kaum yang
tua, berilah uswah (teladan) yang baik bagi remaja kita, dan bagi para orang tua
luruskanlah akhlak remaja kita dari segala bentuk kejelekan.

More Related Content

What's hot

KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYA
KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYAKEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYA
KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYAMiftahuddin Marzuqi
 
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorangKematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorangSanti Susanti
 
Aqidah akhlak ma.sma
Aqidah akhlak ma.smaAqidah akhlak ma.sma
Aqidah akhlak ma.smaHazana Itriya
 
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertimakna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertiwicildewikecil
 
ISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANTika Nafisah
 
Akhlak tasawuf pembaruan
Akhlak tasawuf pembaruanAkhlak tasawuf pembaruan
Akhlak tasawuf pembaruanMAbdulNasir
 
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIUKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIDewi Sanusi Noor
 
Manifesto generasi berencana
Manifesto generasi berencanaManifesto generasi berencana
Manifesto generasi berencanaswirawan
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernSastra Diharlan
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamlizelwati
 
Uas munawaroh 1622230031_pendidikan kimia_2016_ipi
Uas munawaroh 1622230031_pendidikan kimia_2016_ipiUas munawaroh 1622230031_pendidikan kimia_2016_ipi
Uas munawaroh 1622230031_pendidikan kimia_2016_ipiMunaw2802
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agamaRudi Ajip
 
PEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASI
PEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASIPEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASI
PEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASIyizreel nicholas
 
Karya tulis ilmiah al qur’an
Karya tulis ilmiah al qur’anKarya tulis ilmiah al qur’an
Karya tulis ilmiah al qur’anYulian Hadi
 

What's hot (20)

Agama
AgamaAgama
Agama
 
Ilmu jiwa agama
Ilmu jiwa agamaIlmu jiwa agama
Ilmu jiwa agama
 
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agamaHubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
Hubungan tasawuf dan ilmu jiwa agama
 
KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYA
KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYAKEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYA
KEPRIBADIAN MUSLIM DAN CIRI-CIRINYA
 
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorangKematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
Kematangan beragama, problem keimanan dan gangguan keberagamaan seseorang
 
Aqidah akhlak ma.sma
Aqidah akhlak ma.smaAqidah akhlak ma.sma
Aqidah akhlak ma.sma
 
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekertimakna baik dan buruk dalam budi pekerti
makna baik dan buruk dalam budi pekerti
 
ISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKANISLAM DAN PENDIDIKAN
ISLAM DAN PENDIDIKAN
 
Akhlak tasawuf pembaruan
Akhlak tasawuf pembaruanAkhlak tasawuf pembaruan
Akhlak tasawuf pembaruan
 
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMIUKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
UKURAN NILAI BAIK DAN BURUK DALAM AKHLAK ISLAMI
 
Manifesto generasi berencana
Manifesto generasi berencanaManifesto generasi berencana
Manifesto generasi berencana
 
Akhlak islami
Akhlak islamiAkhlak islami
Akhlak islami
 
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan ModernImplementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
Implementasi Iman dan Takwa dalam Kehidupan Modern
 
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islamPendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
Pendidikan anak usia dini dalam perspektif islam
 
1.1 konsep komunikasi
1.1 konsep komunikasi1.1 konsep komunikasi
1.1 konsep komunikasi
 
Uas munawaroh 1622230031_pendidikan kimia_2016_ipi
Uas munawaroh 1622230031_pendidikan kimia_2016_ipiUas munawaroh 1622230031_pendidikan kimia_2016_ipi
Uas munawaroh 1622230031_pendidikan kimia_2016_ipi
 
Makalah agama
Makalah agamaMakalah agama
Makalah agama
 
Modul 5 kb 4
Modul 5 kb 4Modul 5 kb 4
Modul 5 kb 4
 
PEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASI
PEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASIPEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASI
PEMANTAPAN KOMPONEN AKHLAK DALAM PENDIDIKAN ISLAM BAGI MENANGANI ERA GLOBALISASI
 
Karya tulis ilmiah al qur’an
Karya tulis ilmiah al qur’anKarya tulis ilmiah al qur’an
Karya tulis ilmiah al qur’an
 

Similar to 13 04-2013 (02)

AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docxAKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docxzeashakila
 
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganIIPUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganIImfrids
 
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Qonita Aliyatunnuha
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiNabilaMaulinanm
 
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptxDASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptxronilegisman
 
Akhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaAkhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaSigitpga
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakativansahrulmubaroq
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanovindaaa
 
Perkembangan Personaliti Remaja Menurut Islam
Perkembangan Personaliti Remaja Menurut IslamPerkembangan Personaliti Remaja Menurut Islam
Perkembangan Personaliti Remaja Menurut IslamBudak Baik
 
Pergaulan bebas bimtek
Pergaulan bebas bimtekPergaulan bebas bimtek
Pergaulan bebas bimtektiyo noiss
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Erta Erta
 
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...vinkaput11
 
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaBimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaZuraHarahap20
 
Pergaulan bebas
Pergaulan bebasPergaulan bebas
Pergaulan bebastiyo noiss
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikAinul Mukarrob
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHariyatunnisa Ahmad
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaNova Ci Necis
 
1573823442919 ilmu budaya dasar (1)
1573823442919 ilmu budaya dasar (1)1573823442919 ilmu budaya dasar (1)
1573823442919 ilmu budaya dasar (1)aryapanji123
 

Similar to 13 04-2013 (02) (20)

AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docxAKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
AKHLAK KEPADA DIRI SENDIRI.docx
 
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganIIPUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
PUM1 - 9PsikologiPerkembanganII
 
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
Rangkuman "AKHLAK TASAWUF" (PAI SMST IV) - 2018
 
13 04-2013
13 04-201313 04-2013
13 04-2013
 
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas JambiHakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
Hakikat Manusia dan Implikasinya Terhadap Pendidikan- Universitas Jambi
 
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptxDASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
DASAR-DASAR BIMBINGAN DAN KONSELING.pptx
 
Akhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remajaAkhlak dalam pergaulan remaja
Akhlak dalam pergaulan remaja
 
Individu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakatIndividu,keluarga,dan masyarakat
Individu,keluarga,dan masyarakat
 
Uts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikanUts pengantar pendidikan
Uts pengantar pendidikan
 
Perkembangan Personaliti Remaja Menurut Islam
Perkembangan Personaliti Remaja Menurut IslamPerkembangan Personaliti Remaja Menurut Islam
Perkembangan Personaliti Remaja Menurut Islam
 
Pergaulan bebas bimtek
Pergaulan bebas bimtekPergaulan bebas bimtek
Pergaulan bebas bimtek
 
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
Pendidikan emosional (hadits tarbawiy)
 
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
Makalah ini dibuat untuk mengetahui apa itu kenakalan remaja dan pencegahanny...
 
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral RemajaBimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
Bimbingan Konseling Untuk Optimalisasi Perkembangan Moral Remaja
 
Pergaulan bebas
Pergaulan bebasPergaulan bebas
Pergaulan bebas
 
Makalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistikMakalah psikologi sufistik
Makalah psikologi sufistik
 
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan PengembangannyaHakikat Manusia dan Pengembangannya
Hakikat Manusia dan Pengembangannya
 
Asas kurikulum
Asas kurikulumAsas kurikulum
Asas kurikulum
 
Masa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remajaMasa puber, remaja dan gadis remaja
Masa puber, remaja dan gadis remaja
 
1573823442919 ilmu budaya dasar (1)
1573823442919 ilmu budaya dasar (1)1573823442919 ilmu budaya dasar (1)
1573823442919 ilmu budaya dasar (1)
 

13 04-2013 (02)

  • 1. Nama : Asep Sopian Semester : IV (Empat) Jurusan/ Program Studi : Tarbiyyah/ PAI Mata Kuliah : Akhlak Tasawuf Dosen Pengampu : Entin Muthmainnah, S.Ag. Manusia, Remaja Dan Kebobrokan Akhlaknya Akhlak merupakan pengaplikasian dari pada hati, dan hati merupakan inti dibandingkjan dengan yang lainnya. Apabila hati jernih maka cendrung akan melahirkan ahlak yang baik, sebaliknya apabila hati sudah dipenuhi butiran-butiran kotor maka ia akan cendrung melahirkan akhlak jelek. Kita tahu, bahwa pada dasarnya manusia adalah baik. Namun, kita menyaksikan banyak tindak kejahatan, emosi-emosi negatif, dan fikiran-fikiran yang menghancurkan yang sering kali terlihat dilingkungan sekitar kita. Mengapa terjadi hal demikian? Kita kembalikan lagi pada hati karena segala sesuatu yang kita lakukan adalah pengaplikasian daripada fikiran dan hati tentunya, sejenak kita merenung apa hati kita sudah diberi asupan nilai-nilai positif atau belum? Ini merupakan faktor pertama yang menyebabkan bobroknya akhlak remaja kita, yaitu kurangnya asupan nilai-nilai agama. Khrisna Wardana dalam bukunya “Jalan spiritual. Hal 2” ia menjelaskan factor-faktor manusia menjadi jahat antara lain: 1. Manusia menjadi jahat karena ia mengidentikan dirinya dengan level bawah, dan kemudian mencoba untuk menggunakan ssemua sarana yang ada untuk mempertahankan keberlangsungan hidup atau kesenangan bagian itu saja. 2. Wajah lain dari kristalisasi dapat di definisikan sebagai ketidakmampuan untuk tumbuh jika kita telaah terkristalisasi dalam prasangka kita sendiri, ilusi, glamour dan kebiasaan kita sendiri kita tidak dapat tumbuh. Jika seseorang tidak dapat tumbuh secara spiritual di bidang apapun, ia menjadi satu hambatan bagi kemajuan. 3. Manusia di identikkan dengan uang, karenanya ia masuk kedalam lubang kejahatan.
  • 2. Masa remaja adalah masa pertumbuhan. Kebebasan adalah keinginannya. Tentu saja itu akan membahayakan dirinya sendiri dan masyarakatnya. Oleh karena itu, ia harus diberi batasan. Husain Mazhahiri dalam bukunya “Mengendalikan Naluri hal. 67” menjelaskan delapan factor yang menguasai naluri manusia. 1. Akal. Dikatakan bahwa bila mana kematangan seseorang dalam berfikir dapat membedakan kebaikan dan keburukan. Maka akal dapat menguasainya dan memberikan hidayah kepadanya. 2. Ilmu pengetahuan. Plato, ketika menjelaskan criteria utopianya, mengatakan “Kalau manusia mengetahui sifat-sifat buruk dan sifat-sifat baik, kalau ia mengetahui bahaya sifat-sifat tercela dan manfaat keutamaan kemanusiaan maka pengetahuan itu dapat memberikan petunjuk kepadanya dan menguasainya”. 3. Nurani Al-Qur’an menamainya nafsu lawwamah, para ulama akhlak dan para ahli psikologi sangat memperhatikannya. Perhatian Al-Qur’an terhadapnya sangat besar. Al- Qur’an mengatakan bahwa kalau naluri pada manusia itu hidup (sadar) maka ia akan mampu membimbingnya. Ketiga kekuatan ini adalah kekuatan-kekuatan yang berasal dari dalam diri manusia. 4. Pendidikan. Kalau seseorang pernah mengecap pendidikan kemanusiaan yang benar, hal itu dapat memberikan petunjuk kepadanya dan masyarakatnya. Artinya, pendidikan yang benar tersebut mampu membimbing manusia dan masyarakat. 5. Hokum. Masa lalu dan masa sekarang berjalan diatas asasnya. Para ulama mengatakan, “Hukum, dapat mendominasi manusia dan mencegahnya dari perbuatan buruk. Selanjutnya, hukum dapat mewujudkan utopia (pulau atau kota impian). 6. Kontrol sosial, yaitu amar ma’ruf nahi munkar yang disebutkan dalam islam. Dikatakan bahwa kalau manusia saling melakukan pengawasan satu sama lainnya dalam ucapan dan perbuatan mereka maka kontrol sosial ini dapat mendominasi manusia dan memberikan bimbingan masyarakat. 7. Dan 8. Keimanan. Keimanan terbagi menjadi dua bagian, yaitu: Pertama, keimanan yang berkaitan dengan akal, burhan dan argumentasi. Di dalam filsafat, keimanan seperti ini dinamakan pengetahuan pengetahuan terhadap eksistensi Allah, pengetahuan terhadap kenabian dan kepemimpinan, pengetahuan ini diperoleh melalui burhan, kalau keimanan yang diperoleh melalui ilmu pengetahuan ini telah dicapai maka kekuatan ini dapat membimbing manusia dan memperbaiki dirinya
  • 3. Kedua, keimanan emosional atau keimanan qolbi bukan keimanan yang bersumber dari akal, didalam filsafat keimanan ini dinamakan ma’rifat, artinya keimanan yang berkaitan dengan akal dapat mendidik manusia dan memperbaiki dirinya yang dapat melakukan hal itu adalah keimanan yang terpatri didalam hati. Dengan adanya batasan-batasan diatas, maka hidup manusia akan teratur. Kata manusia adalah umum didalamnya terdapat banyak afrad (jenis). Nah, disini kita lebih spesifikan kepada manusia remaja. Masa remaja adalah masa pubertasi, nalurinya cendrung dinamis (berubah-ubah) disini tergantung faktor lingkungannya itu sendiri, bisa menjadi remaja yang baik bisa juga sebaliknya yakni tidak baik, kita singgung beberapa faktor yang dapat merusak akhlak pada remaja antara lain: Faktor lingkungan yang buruk, hal ini sangat berpengaruh sekali bagi anak remaja baik itu lingkungan internal seperti muncul dari ketidak harmonisan keluarga seperti terjadinya perceraian orang tua yang hal ini tidak diingini anak remaja sehingga melahirkan sebuah keinginan pada remaja untuk mencari kesenangan sesaat. Dan bisa juga dari faktor eksternal seperti pergaulan bebas anak sekarang dan hal ini tentu akan berpengaruh negatif bagi akhlaknya Kekurangan nilai-nilai agama pada remaja, ini sangat berpengaruh sekali pada akhlaknya sehingga apabila nilai-nilai agama ini kurang, maka tidak ada pondasi bagi naluri kaum remaja, dan apabila ada pengaruh jelak kepadanya, ia tidak akan mampu untuk menolaknya, secara logika segala sesuatu yang sifatnya kurang tentu akan mudah rusak ini berlaku bagi apa saja. Kurangnya pengawasan pada lingkungan yang akhirnya menjerumuskan para remaja kedalam akhlak tercela, dan hal ini berlaku bagi segala sesuatu yang ada pada lingkungan yang sifatnya jelek. Contoh kecil seperti orang tua yang membiarkan anak perempuannya berpakaian yang tidak layak (seksi), ini merupakan kesalahan yang sangat patal karena disamping akan berpengaruh bagi remaja laki-laki juga besar kemungkinan akan mencelakakan anaknya sendiri secara tidak disengaja. Maka tidak heran peda dewasa ini manusia banyak yang bobrok akhlaknya. Sungguh tidak terbayang bagai mana jadinya, bila remaja kita telah bobrok ahlaknya, bagai mana kelangsungan hidup nanti? Sedangkan seperti yang telah dikatakan Nabi Muhammad SAW “Remaja yang ada pada masa sekarang adalah remaja yang akan menjadi generasi penerus dimasa yang akan datang“.
  • 4. Tentunya ini menjadi pelajarang yang berharga bagi kita, khususnya untuk kaum yang tua, berilah uswah (teladan) yang baik bagi remaja kita, dan bagi para orang tua luruskanlah akhlak remaja kita dari segala bentuk kejelekan.