SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ( Temuan Awal )
1. Diskripsi Lokasi Penelitian
Tempat penelitian adalah MIN 8 Srengseng Sawah, yang di Jl. RM. Kahfi II
no. 49 Rt. 011/08, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mulai beroperasi sejak tahun 1990,
jumlah tenaga pengajar 24 guru Negeri, 2 guru honorer, jumlah karyawan/tata
usaha/pesuruh berjumlah 11 orang. Madrasah dipimpin oleh seorang kepala
madrasah bernama Ibu HJ. Haniah Mase, Lc. M.A.
Pelaksanaan penelitian tentang penggunaan metode eksperimen akan
dilaksanakan di kelas V MIN 8 Srengseng Sawah yang jumlah siswanya 80 siswa
tahun pelajaran 2014-2015. Adapun Visi, Misi, dan Tujuan dari penyelengaraan
pendidikan tersebut adalah:
a. Visi
Unggul dalam Prestasi, Santun dalam Pekerti dan Berilmu Pengetahuan
Berdasarkan Iman dan Taqwa
b. Misi
1) Menyelengarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi
akademik dan non akademik
2) Menyelenggarakan penggalian bakat siswa untuk mencetak generasi generasi
yang berprestasi
3) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari ketrampilan-
ketrampilan
4) Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu mengaktualisasikan
diri dalam masyarakat
5) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai
dengan perkembangan dunia pendidikan serta menyelengarakan tata kelola
madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
34
2. Diskripsi Data Obyek Penelitian
Proses pembelajaran yang berlangsung di MIN 8 Srengseng Sawah cenderung
masih konvensional, artinya dalam melaksanakan pembelajaran masih banyak
menggunakan metode ceramah saja.
Pada awal pembelajaran guru tidak menggunakan apersepsi, guru kurang
membangkitkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, model pembelajaran
kurang menarik, tidak mengkaitkan dengan dunia nyata, guru juga jarang
menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam menjelaskan atau
menyampaikan pelajaran yang bersifat abstrak agar menjadi konkrit sehingga
siswa lebih mudah paham. Hal ini mungkin dapat dimaklumi karena kurangnya
fasilitas dalam penyediaan alat-alat serta media pembelajaran.
Permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran selama ini adalah
sebagai berikut :
a. Guru belum mempergunakan model pembelajaran yang inovatif, lebih banyak
menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan tugas.
b. Pembelajaran masih bersifat text book oriented atau orientasi pada buku, belum
memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan tidak mengkaitkan
materi pembelajaran dengan dunia nyata.
c. Guru dalam pembelajaran belum mempergunakan alat peraga yang beragam
atau bervariasi dari produk pabrik maupun buatan sendiri.
d. Pengetahuan yang diperoleh siswa kebanyakan hanya bersifat kognitif dan
tidak tahan lama. Proses pembelajaran masih didominasi guru, siswa kurang
terlibat aktif dalam pembelajaran. Nilai prestasi belajar IPA rendah terutama
tentang konsep listrik dimana KKM-KD “Menyajikan Informasi tentang
Pemanfaatan dan Perubahan Energi Listrik” sangat rendah, hanya 55,
sedangkan KKM keseluruhan IPA 70. Hal itu membuktikan dalam KD
“Menyajikan Informasi tentang Pemanfaatan dan Perubahan Energi Listrik”
guru mengalami kesulitan.
35
3. Diskripsi Data Instrumen Penelitian
Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item tes ( butir soal ), data
observasi berupa pengamatan pengelolaan belajar dengan metode eksperimen dan
pengamatan aktivitas siswa pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa
pada setiap siklus.
Data hasil uji coba item tes digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul
mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas,
reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah
diterapkan metode pembelajaran dengan metode eksperimen.
a. Analisis Item Butir Soal
Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrumen penelitian
berupa tes dan agar mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji
dan dianalisis terlebih dahulu. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran
penelitian yaitu siswa di kelas VI. Analisis tes yang dilakukan meliputi:
1) Validitas
Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga
dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari 40 soal yang
diujikan pada siswa kelas VI, 10 soal diantaranya tidak dapat dikerjakan oleh
lebih dari 50% siswa kelas VI. Peneliti memutuskan 10 soal yang dianggap
sukar untuk dibatalkan (gugur), hanya dengan menggunakan 30 soal untuk
dipergunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian siklus I. Yang kemudian
akan diuji lebih lanjut dalam perhitungan menggunakan SPSS 22. Hasil
analisis yang diperoleh 7 soal tidak valid dan 23 soal valid. Hasil dari validitas
soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.1. Soal Valid dan Tidak Valid
Tes Formatif Siswa Siklus I
Soal Valid Soal Tidak Valid
1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16,
17, 18, 21, 22, 24, 27, 28, 29, 30.
4, 7, 19, 20, 23, 25, 26
36
Demikian halnya dengan 40 soal berikutnya yang diujikan pada siswa kelas
VI pada hari kedua. Peneliti memutuskan 10 soal yang dianggap sukar untuk
dibatalkan (gugur) dan hanya dengan menggunakan 30 soal untuk
dipergunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian siklus II. Yang
kemudian akan diuji lebih lanjut dalam perhitungan menggunakan SPSS 22.
Hasil analisis yang diperoleh 6 soal tidak valid dan 24 soal valid. Hasil dari
validitas soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini.
Tabel 4.2. Soal Valid dan Tidak Valid
Tes Formatif Siswa Siklus II
Soal Valid Soal Tidak Valid
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15,
16, 17, 18, 21, 22, 24, 27, 28, 29, 30.
7, 19, 20, 23, 25, 26.
2) Reliabilitas
Soal-soal yang telah memenuhi syarat validitas diuji reliabilitasnya.
Instrumen butir soal tes siklus I yang valid seperti disebutkan dalam tabel 4.1
sejumlah 23 butir soal dianalisis mengunakan SPSS. Hasil perhitungan
diperoleh koefisien reliabilitas r11 sebesar 0, 853. Nilai ini lebih besar dari
nilai r product moment dalam tabel pada signifikasi 0,05. Dengan uji 2 sisi
dan jumlah data (N = 40), maka di dapat r tabel sebesar 0,444. Oleh karena
nilai r = 0,853 > r tabel = 0,312 maka dapat disimpulkan bahwa item-item
tersebut reliabel. Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah
memenuhi syarat reliabilitas.
Tabel 4.3. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen
Tes Formatif Siklus I
Sedangkan untuk instrumen butir soal tes siklus II yang valid seperti
disebutkan dalam tabel 4.2 sejumlah 24 butir soal dianalisis mengunakan
SPSS. Hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r11 sebesar 0, 876.
Nilai ini lebih besar dari nilai r product moment dalam tabel pada signifikasi
Cronbach's
Alpha N of Items
,579 23
Reliability Statistics
37
0,05. Dengan uji 2 sisi dan jumlah data (N = 40), maka di dapat r tabel sebesar
0,444. Oleh karena nilai r = 0,876 > r tabel = 0,312 maka dapat disimpulkan
bahwa item-item soal tes siklus II tersebut reliabel. Dengan demikian soal-
soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas.
Tabel 4.4. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen
Tes Formatif Siklus II
3) Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal.
Bermutu atau tidaknya butir-butir soal hasil tes siswa pertama dapat diketahui
dari derajat kesukaran atau tingkat kesulitan pada masing-masing soal
tersebut. Butir-butir soal hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir
soal yang baik apabila butir-butir soal tersebut tidak terlalu sukar atau tidak
pula terlalu mudah. Dengan kata lain, derajat kesukaran soal tersebut sedang
atau cukup. Tingkat kesulitan soal yang diujikan mempunyai tujuan agar soal-
soal yang diujikan sesuai dengan kemampuan siswa. Akan tetapi, soal
tersebut harus tetap sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Untuk mengukur tingkat kesulitan soal digunakan rumus sebagai berikut:
P =
𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠
Keterangan:
P = Indeks taraf kesukaran
Cronbach's
Alpha N of Items
,876 24
Reliability Statistics
38
Tabel 4.6 Taraf Kesukaran
Instrumen Soal Tes Formatif
4) Daya Pembeda
Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal dalam
membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang
berkemampuan rendah.
Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria jelek
sebanyak 16 soal, berkriteria cukup 22 soal, berkriteria baik 8 soal. Dengan
demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat-syarat
validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda.
Tabel 4.8 Daya Pembeda
Instrumen SoalTes Formatif
Sukar
0.000 - 0,300
Sedang
0,301 - 0,700
Mudah
0,701 - 1,000
Sukar
0.000 - 0,300
Sedang
0,301 - 0,700
Mudah
0,701 - 1,000
1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 15,
28, 29, 30.
7, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20,
21, 22, 23, 24, 25, 26, 27.
Siklus I
Siklus II
1, 6, 8, 9, 10,11, 12, 15, 24, 25,
26, 27, 28, 29.
2, 3, 4, 5, 7, 13, 14, 16,1 7, 18,
19, 20, 21, 22, 23, 30
Klasifikasi ( D ) No. Soal
Sangat Baik
0.701 - 1,000
Baik
0,401 - 0,700
Cukup
0,201 - 0,400
Jelek
0,001 - 0,200
Sangat Jelek
≤ 0.000
10. 16, 17, 18, 19, 20, 23, 27,
29, 30
4, 7, 24, 26, 28.
6, 8.
1, 2, 3, 5, 9, 11, 12, 13, 14,
15, 21, 22, 25,
39
4. Diskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan
Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang
dilakukan di kelas V MIN 8 Srengseng Sawah. Proses penelitian metode
eksperimen ini dilakukan sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari
dua kali pertemuan ditambah satu kali pertemuan berupa pemberian tes akhir
siklus. Pada setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan,
pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan dan refleksi.
Pertemuan pertama di lakukan pada hari Kamis tanggal 02 Oktober 2014
dan pertemuan kedua dilakukan pada hari Selasa tanggal 07 Oktober 2014.
Pertemuan untuk pemberian tes siklus I pada hari Kamis tanggal 09 Oktober
2014 ( 2 x 35 menit ).
Pelaksanaan penelitian siklus 1 terdiri dari beberapa tahap, antara lain:
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebelum proses pembelajaran di mulai, pertama-tama adalah menyusun
RPP. Dalam RPP berisi langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
oleh guru dan siswa pada saat proses pembelajaran, RPP inilah yang
nantinya dijadikan acuan pada saat pembelajaran berlangsung, yang
diharapkan dapat diimplementasikan.
2) Menyiapkan instrument penelitian
Setelah menyusun RPP, selanjutnya ialah menyiapkan instrument
penelitian, instrument penelitian ini berisi lembar evaluasi, lembar jawaban.
Instrument penelitian ini adalah alat pengumpulan data yang akan
digunakan untuk mengetahui hasil penelitian pada siklus 1.
3) Menyiapkan alat pembelajaran
Sebelum pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dimulai, terlebih dahulu
menyiapkan alat atau media pembelajaran yang akan digunakan pada saat
pembelajaran dan percobaan berlangsung. Buku pelajaran, alat peraga,
lembar kerja siswa.
b. Pelaksanaan pada siklus 1 pertemuan pertama :
1) Kegiatan Awal (5 menit)
40
Pada awal pembelajaran diawali dengan berdoa yang diikuti semua siswa
dengan tertib. Kemudian dilanjutkan oleh guru dengan mengabsen siswa
dimulai dari absen pertama sampai pada siswa terakhir. Setelah mengabsen
kemudian guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif
dilanjutkan dengan memberikan apersepsi tentang materi konsep listrik
kepada siswa yang dilanjutkan dengan memberikan gambaran umum
tentang materi yang dipelajari. Mengenal rangkaian listrik sederhana dan
sifat magnet serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
Setelah memberikan gambaran materi dan pentunjuk pelaksanaan
pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan membagi siswa menjadi
beberapa kelompok dengan tidak membedakan jenis kelamin. Adapun
tujuan pengelompokan dengan tidak membedakan jenis kelamin agar
tercipta komunikasi, kerjasama dan pertukakaran pendapat antar siswa.
Sebagai apersepsi, saat guru menunjukkan alat setrika listrik yang sudah
dibawa kemudian menanyakan pada siswa: Siapa yang tahu, ini alat apa ?
Setrika Listrik, dihidupkan dengan menggunakan listrik.
Gambar 4.1 Setrika Listrik
Pegangannya tidak panas disebut isolator, sedangkan alasnya sangat panas
gunanya untuk melicinkan pakaian, namanya konduktor.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Menyebutkan nama-nama
benda yang dapat/tidak dapat dialiri arus listrik
2) Kegiatan Inti.
Tahapan pelaksanaannya digambarkan dalam tabel 4.9.
41
Tabel 4.9. Tahap Kegiatan Inti
Gambar 4.2 Percobaan Rangkaian Listrik Sederhana
3) Kegiatan Akhir
Guru membacakan hasil simpulan, dan sedikit mengulang menjelaskan
percobaan yang telah dilakukan seperti dalam gambar 4.2. Siswa mencatat
simpulan kemudian mengerjakan evaluasi. Mencatat tugas / PR sebagai
tindak lanjut yang disampaikan guru.
c. Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan siswa. Siswa kemudian
berdoa dan duduk rapi di tempatnya masing-masing.
Setelah itu guru menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan- pertanyaan
mengenai rangkaian listrik sederhana. Setelah itu guru menyampaikan
Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok
Guru membagikan lembar kerja siswa
Siswa melalukan percobaan konsep listrik LKS, guru berkeliling
mengamati tiap kelompok.
Siswa melakukan percobaan rangkaian listrik sederhana, alat yang
digunakan untuk percobaan konsep listrik adalah Rangkaian listrik
sederhana yaitu suatu rangkaian yang terdiri atas:
·      Sumber listrik-Batu baterai
·      Kabel sebagai penghantar listrik 
·      Lampu bohlam 2,5 V - 4 buah
Pembahasan LKS. Guru membimbing hingga sampai simpulan dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Siswa mengamati benda-benda yang menggunakan energi listrik
serta mencoba pemakaiannya kemudian mengerjakan LKS.
42
tujuan pembelajaran pada siswa, hal ini di lakukan agar siswa mengetahui
tujuan dari mempelajari rangkaian listrik dan sifat magnet.
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan inti ini pertama-tama guru menjelaskan tentang rangkaian
listrik yaitu rangkaian seri dan paralel yang dapat dimanfaatkan dalam
kehidupan sehari-hari dengan tenaga listrik. Energy listrik dapat dirubah
dijadikan energy magnet. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan
oleh guru.
Setelah itu siswa di bagi menjadi 5 kelompok belajar, dimana setiap
kelompok belajar terdiri dari 7-8 siswa. Siswa melakukan percobaan
sederhana tentang rangkaian alat listrik sederhana yaitu rangkaian seri dan
paralel secara berkelompok dengan menggunakan rangkaian kit, siswa
membuktikan apakah benar bahwa lampu tersebut hidup karena energy
listrik.
Gambar 4.3 Rangkaian Listrik Seri dan Paralel
Setelah melakukan percobaan, siswa mengerjakan Lembar Kerja (LK)
secara berkelompok dimana setiap kelompok maju kedepan untuk
membacakan hasil diskusi kelompoknya yang diwakili oleh ketua
kelompoknya.
Setelah itu guru membahas kembali hasil percobaan yang dilakukan oleh
siswa, yang dijadikan sebuah rangkuman untuk siswa. Setelah membuat
rangkuman siswa mengerjakan soal evaluasi yang selanjutnya dikoreksi
bersama-sama dan ditukar dengan teman sebangku.
43
3) Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ini guru menyampaikan pesan moral yang berkaitan
dengan materi pembelajaran. Setelah menyampaikan pesan moral guru
menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang, dan mengakhiri
pembelajaran dengan berdoa.
d. Pelaksanaan postes siklus I
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan kelas dan siswa dipimpin
untuk berdo’a. Setelah selesai berdo’a guru menanyakan kembali materi
pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengingatkan siswa pada
materi yang lalu.
Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi yang
berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari yaitu tentang rangkaian listrik
dan penggunaanya pada alat elektrik sederhana, dan sedikit menyinggung
materi bahasan magnet.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan evaluasi setelah pembelajaran
tahap yang lalu.
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan inti pertama-tama guru menyampaikan aturan dan tata tertib
dalam mengerjakan tes. Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil duduk
rapih. Setelah memberikan penjelasan, guru mengatur tempat duduk masing-
masing siswa. Agar dapat mengerjakan tes dengan jujur dan mandiri.
3) Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ini guru memberikan pesan moral yang sesuai dengan
materi kejujuran dan menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdo’a.
e. Pengumpulan Data
Dari hasil penelitian siklus 1 yang di laksanakan selama 2 x pertemuan yaitu
pada tanggal 02 dan 07 Oktober 2014, prestasi belajar siswa masih bisa
dikatakan rendah, karena masih banyak siswa yang belum tuntas belajar,
artinya nilai siswa masih banyak yang belum memenuhi KKM 70. Pada siklus
44
1 siswa yang telah memenuhi KKM hanya 17 siswa atau 42,5% sedangkan
sisanya 23 siswa atau 57,5% siswa nilainya masih dibawah standar ketuntasan.
Artinya prestasi belajar siswa masih rendah, sehingga perlu dilakukan upaya
perbaikan pembelajaran lagi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa.
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
f. Refleksi
Pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1 baik pertemuan
pertama maupun pertemuan kedua prestasi belajar siswa masih tergolong rendah
tampak pada hasil tes akkhri siklus I yaitu sebanyak 17 siswa atau 42,5% siswa
telah tuntas belajar, sedangkan untuk motivasi siswa tergolong baik, rata-rata
motivasi siswa yang masuk kategori baik.untuk siklus 1 yaitu 79,12%.
Diagram 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I
Namun diharapkan guru bisa lebih membangkitkan motivasi belajar siswa
menjadi lebih baik lagi agar prestasi belajar siswa bisa meningkat. Aktivitas
yang dilakukan siswa didalam proses pembelajaran tergolong baik, namun hanya
NILAI JUMLAH SISWA
1. ≥80 8
2. 70 - 79 10
3. 60 - 69 15
4. <60 7
Jumlah 40
Nilai Rata-rata 74
45
beberapa anak saja yang mau bertanya dan aktif menjawab pertanyaan guru.
Sehingga perlu dilakukan perbaikan kembali pada saat pembelajaran di siklus 2.
Pelaksanaan Siklus II
Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus 2 dilakukan 2 x pertemuan,
pertemuan pertama di lakukan pada hari Selasa tanggal 21 Oktober 2014 dan
pertemuan kedua dilakukan pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014. Tes akhir
dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 04 Nopember 2014.
Pelaksanaan penelitian siklus 2 terdiri dari beberapa tahap, antara lain:
a. Perencanaan
1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Sebelum pelaksanaan pembelajaran siklus 2, maka terlebih dahulu
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP, hal ini dilakukan
untuk mempermudah guru sekaligus sebagai pegangan pada saat proses
pembelajaran berlangsung. Dalam RPP ini terdapat langkah-langkah
pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa pada saat proses
pembelajaran, berisi lembar kerja siswa, berisi langkah-langkah
eksperimen/percobaan yang akan dilakukan oleh siswa, dan juga berisi soal
evaluasi beserta lembar jawabnya.
2) Menyiapkan instrument penelitian
Setelah menyusun RPP, selanjutnya ialah menyiapkan instrument
penelitian yang terdiri dari lembar kerja siswa, lembar evaluasi siswa, dan
lembar aktivitas siswa. Instrument penelitian ini nantinya digunakan sebagai
alat untuk mencari hasil dari proses pembelajaran pada siklus 2 ini.
3) Menyiapkan alat pembelajaran
Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, terlebih dahulu disiapkan alat
atau media pembelajaran yang akan digunakan pada saat pembelajaran. Pada
siklus 2 pertemuan pertama alat atau media yang disiapkan dan digunakan
pada saat percobaan mengubah energi listrik menjadi cahaya dan panas.
Lampu menghasilkan sinar yang dapat memberi manfaat terang, dan setrika
listrik. Sedangkan pada pertemuan kedua, alat atau media yang digunakan
untuk percobaan konsep listrik adalah rangkaian listrik sederhana yang terdiri
46
atas: sumber listrik- kabel sebagai penghantar listrik, elektronik atau alat
listirk yang terdiri disertai bahan pembantu : dua baterai 1,5 volt, dua kabel
kecil, lampu 2,5 volt dan Fiting.
b. Pelaksanaan kegiatan siklus II pertemuan 1
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan siswa. Siswa kemudian
berdoa dan duduk rapi di tempatnya masing-masing. Setelah itu guru
menyampaikan apersepsi berupa penjelasan mengenai listrik sudah menjadi
kebutuhan primer sebagian besar manusia. Aktivitas manusia akan terhambat
jika pengadaan listrik terganggu.
Perubahan Bentuk Energi Listrik Ke Bentuk Energi Lain Energi harus
diubah agar energi yang ada dapat dimanfatkan sesuai kebutuhan manusia.
pertanyaan-pertanyaan mengenai perubahan energi listrik, yaitu cahaya dapat
menghasilkan terang dan dapat di pantulkan.
Setelah memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa, guru
menyampaikan tujuan pembelajaran
2) Kegiatan inti : (a) guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok (b)
guru membagikan lembar kerja siswa (c) siswa mengamati benda-benda
komponen listrik, mengerjakan LKS (d) siswa mengamati benda-benda
yang menggunakan energi listrik serta mencoba pemakaiannya kemudian
mengerjakan LKS. (e) guru membimbing siswa dalam pembahasan LKS
hingga sampai simpulan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. (f)
setelah melakukan percobaan, siswa mengerjakan LKS secara berkelompok
dimana setiap kelompok maju kedepan untuk membacakan hasil diskusi
kelompoknya yang diwakili oleh ketua kelompoknya. Setelah itu guru
membahas kembali hasil percobaan yang dilakukan oleh siswa, yang
dijadikan sebuah rangkuman untuk siswa. Setelah membuat rangkuman
siswa mengerjakan soal evaluasi yang selanjutnya dikoreksi bersama-sama
dan ditukar dengan teman sebangku.
47
Gambar 4.4 Rangkaian Listrik, Voltage Berbeda
3) Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ini guru menyampaikan pesan moral yang berkaitan
dengan materi pembelajaran. Setelah menyampaikan pesan moral guru
menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang, dan mengakhiri
pembelajaran dengan berdoa.
c. Siklus II Pertemuan 2
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan kelas dan siswa dipimpin
untuk berdo’a. Setelah selesai berdo’a guru menanyakan kembali materi
pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengingatkan siswa pada
materi yang lalu.
Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi yang
berkaitan dengan materi yang akan dipelajari yaitu tentang sifat cahaya yang
keempat, cahaya dapat dibiaskan. Kemudian guru menyampaikan tujuan
pembelajaran.
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi pembelajaran tentang konsep
listrik yang terakhir, yaitu energi listrik dapat dirubah menjadi sinar terang.
Pada saat guru memberikan penjelasan mengenai sifat cahaya dapat
dipantulkan, siswa mendengarkan penjelasan guru dan membuat catatan.
48
Gambar 4.5 Percobaan Rangkaian Listrik
Setelah memberikan penjelasan materi, guru membagi siswa sesuai
kelompok belajarnya untuk melakukan percobaan dan mengerjakan LKS.
Siswa melakukan percobaan sederhana yaitu melakukan percobaan
rangkaian listrik seri dan paralel dengan kekuatan voltage sumber listrik yang
berbeda, dengan cara menyediakan 2 batu baterai, 2 bohlam dan kabel.
Setelah melakukan percobaan siswa mengisi LKS. Setelah selesai
membacakan hasil diskusi kelompok, guru menyempurnakan hasil diskusi
siswa dengan memberikan rangkuman pembelajaran. Setelah memberikan
rangkuman pembelajaran guru membagikan lembar evalusi kepada siswa.
Setelah siswa selesai memngerjakan evaluasi, lembar evaluasi ditukar
dengan teman sebangku untuk dicocokkan dan dikoreksi.
3) Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ini guru melakukan penguatan materi berupa
pengulangan kembali materi yang telah diajarkan secara singkat dan
memberikan pesan moral yang sesuai dengan materi pembelajaran.
Setelah itu guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membaca do’a
bersama-sama.
d. Siklus II Pertemuan untuk pelaksanaan evaluasi
1) Kegiatan awal
Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan kelas dan siswa dipimpin
untuk berdo’a. Setelah selesai berdo’a guru menanyakan kembali materi
pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengingatkan siswa pada
materi yang lalu.
49
Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi yang
berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari yaitu tentang rangkaian listrik
dan penggunaanya pada alat elektrik sederhana, dan sedikit menyinggung
materi bahasan magnet.
Selanjutnya guru menyampaikan tujuan evaluasi setelah pembelajaran
tahap yang lalu.
2) Kegiatan inti
Pada kegiatan inti pertama-tama guru menyampaikan aturan dan tata tertib
dalam mengerjakan tes. Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil duduk
rapih. Setelah memberikan penjelasan, guru mengatur tempat duduk masing-
masing siswa. Agar dapat mengerjakan tes dengan jujur dan mandiri.
3) Kegiatan akhir
Pada kegiatan akhir ini guru memberikan pesan moral yang sesuai dengan
materi kejujuran dan menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang.
Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdo’a.
e. Pengumpulan Data
Dari hasil penelitian siklus II yang di laksanakan selama 2 x pertemuan
yaitu pada tanggal 21 dan 23 Oktober 2014, prestasi belajar siswa meningkat
dibandingkan hasil belajar pada siklus I, karena pada siklus II jumlah siswa
yang telah memenuhi KKM 70 mencapai jumlah 38 siswa atau 95%
sedangkan siswa yang belum tuntas belajar hanya 2 siswa atau 5%. Artinya
prestasi belajar siswa berhasil ditingkatkan
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
.
NILAI JUMLAH SISWA
1. ≥80 24
2. 70 - 79 14
3. 60 - 69 2
4. <60 0
Jumlah 40
Nilai Rata-rata 88
50
f. Refleksi
Pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II baik pertemuan
pertama maupun pertemuan kedua berhasil meningkatkan prestasi belajar
siswa terlihat pada tes akhir siklus II, adanya peningkatan motivasi dan
prestasi siswa jika dibandingkan pada siklus I. Prestasi belajar siswa
meningkat, yaitu sebanyak 38 siswa atau 95% siswa nilainya telah memenuhi
KKM 70. Aktivitas siswa pun terlihat aktif, banyak siswa yang mulai aktif
bertanya pada guru, menjawab pertanyaan guru dan berdiskusi dengan teman
kelompoknya. Terlihat pada diagram berikut:
Diagram 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II
B. Pembahasan
Dari hasil penelitian siklus I dan siklus II yang dilakukan selama 8 x 35
menit atau 4 kali pertemuan, diperoleh data sebagai berikut :
1. Peningkatan motivasi belajar
Peningkatan motivasi belajar siswa ini dikarenakan adanya proses
pembelajaran yang efektif selama proses pembelajaran, siswa aktif bertanya pada
guru, adanya percobaan yang dilakukan oleh siswa dan juga adanya penghargaan
yang membuat siswa termotivasi untuk aktif berpartisipasi selama pembelajaran
berlangsung. Siswa secara bergantian menanyakan hal-hal yang belum jelas
kepada guru sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik tentang materi yang
telah diajarkan oleh guru, dengan meningkatnya motivasi siswa dari siklus ke
siklus berdampak pada suasana kelas yang menjadi lebih ramai, karena
51
kebanyakan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga suasana
kelas terlihat lebih hidup.
2. Hasil prestasi belajar siswa
Berikut adalah hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II
Tabel 4.3 Hasil prestasi belajar siswa siklus I dan II
Diagram 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II
Berdasarkan pada tabel diatas terlihat adanya peningkatan prestasi belajar
siswa pada siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa yang telah memenuhi KKM
70 adalah 17 siswa atau 42,5% sedangkan pada siklus II prestasi belajar siswa
meningkat, siswa yang nilainya telah memenuhi KKM 70 adalah 38 siswa atau
95% siswa. Artinya pembelajaran IPA pada kompetensi dasar mendeskripsikan
konsep listrik dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan
prestasi belajar siswa di kelas V MIN 8 Srengseng Sawah. Untuk lebih jelasnya
AWAL I II
1 ≥80 2 7 23
2 70 - 79 2 10 14
3 60 - 69 8 15 3
4 <60 28 8 0
40 40 40
58 74 88
Jml
Siswa
No. NILAI
Jumlah
Nilai Rata-rata
Jml
Siswa
Jml
Siswa
52
dapat dilihat pada tabel perbandingan peningkatan prestasi belajar siswa pada
awal sebelum tindakan dan setelah tindakan yaitu prestasi belajar siswa pada
siklus I dan siklus II.
Berdasarkan hasil analisis data yang ada dapat dilihat adanya peningkatan yang
signifikan pemahaman siswa kelas V MIN 8 Srengseng Sawah tentang konsep
listrik pada pembelajaran IPA. Peningkatan tersebut antara lain :
a. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru.
b. Siswa timbul kreativitasnya untuk melakukan percobaan-percobaan pada
pembelajaran IPA.
c. Siswa tidak malu bertanya dan sudah mulai berani berpendapat.
d. Siswa lebih aktif menjawab pertanyaan guru.
e. Siswa lebih aktif mengerjakan tugas-tugas dari guru.
f. Rasa ingin tahu terhadap pembelajaran IPA semakin besar.
Perbandingan nilai kondisi awal sebelum PTK, nilai siklus I dan nilai siklus
II, terlihat semakin meningkat seperti terlihat pada tabel dan diagram di
bawah ini :
Tabel 4.4 Perbandingan hasil prestasi belajar siswa pada
pretes dan postes
1 ≥80 2 5,00 7 17,50 24 60,00
2 70 - 79 2 5,00 10 25,00 14 35,00
3 60 - 69 8 20,00 15 37,50 2 5,00
4 <60 28 70,00 8 20,00 0 0,00
40 100 40 100 40 100
58 74 88
Siklus II
Jml
Siswa
%
Jumlah
Nilai Rata-rata
No. NILAI
Kondisi Awal
Jml
Siswa
%
Siklus I
Jml
Siswa
%
53
Diagram 4.4 Perbandingan hasil prestasi belajar siswa pada
kondisi awal, siklus I hingga Siklus II
Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat
disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman konsep listrik siswa kelas V MIN 8
Srengseng Sawah, pada pembelajaran IPA melalui pendekatan eksperimen ada
peningkatan yang tampak jelas terbukti dari nilai rata-rata pada kondisi awal 58,
pada siklus I menjadi 74 dan pada siklus II naik menjadi 88, yang berarti pula
pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan baik.
3. Nilai Normal Gain (N-Gain)
Berdasarkan hasil uji beda rata-rata posttest, terlihat bahwa rata-rata nilai kelas
eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa
perlakuan yang dikenai pada kelas eksperimen lebih efektif dibandingkan kelas
kontrol. Untuk memperkuat keefektifan pada kelas eksperimen, maka dapat
dianalisis dengan dilakukannya uji normalitas gain. Analisis hasil uji normalitas
gain untuk melihat efektivitas model pembelajaran yang digunakan dapat dilihat
pada tabel di bawah ini. Nilai peroleh N-Gain dari Kelas VIII dijelaskan secara rinci
pada lampiran . berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya. Nilai perolehan N-
Gain dari kelas Problem Based Learning dan Cooperative Learning dijelaskan
secara rinci pada Lampiran 8 dan 9. Berikut ini adalah diagram nilai rata-rata gain
kedua kelas. Hasil uji normalitas gain kelas eksperimen menunjukan bahwa rata-
54
rata kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 0,67 yang berarti N-gain rata-
rata kelas eksperimen termasuk peningkatan kategori sedang. Siswa yang
mempunyai hasil belajarnya naik dengan kategori tinggi sebanyak 13 siswa, sedang
sebanyak 11 siswa dan rendah sebanyak 2 siswa. Tabel N-gain menunjukkan bahwa
semua atau 100% siswa mengalami kenaikan hasil belajar.
Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel frekuensi kategori uji normalitas gain di
bawah ini.

More Related Content

What's hot

Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalNova Wardany
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktorSukiman Fitk
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAbu Abdirrahman
 
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranModul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranNaita Novia Sari
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgAfrina Astuti
 
6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlisvinaserevina
 
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...aseprosadi29
 
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Tohir Haliwaza
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soalAznurRan
 
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDRAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDNaita Novia Sari
 
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Cha Aisyah
 
KPN 4043 -PENGUJIAN, PENGUKURAN & PENILAIAN PENDIDIKAN
KPN 4043 -PENGUJIAN, PENGUKURAN & PENILAIAN PENDIDIKAN KPN 4043 -PENGUJIAN, PENGUKURAN & PENILAIAN PENDIDIKAN
KPN 4043 -PENGUJIAN, PENGUKURAN & PENILAIAN PENDIDIKAN Zuzan Michael Japang
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasVOCATIONAL HIGH SCHOOL KAINUI SERUI
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalwantemas
 

What's hot (20)

Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktorAnalisis  kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
Analisis kesukaran dan daya beda soal dan distraktor
 
Analisis soal secara manual
Analisis soal secara manualAnalisis soal secara manual
Analisis soal secara manual
 
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam PembelajaranModul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
Modul 1. Konsep Dasar Penilaian Dalam Pembelajaran
 
Laporan 1
Laporan 1Laporan 1
Laporan 1
 
Contoh Proposal Kajian Tindakan
Contoh Proposal Kajian TindakanContoh Proposal Kajian Tindakan
Contoh Proposal Kajian Tindakan
 
Makalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pgMakalah analisis soal pg
Makalah analisis soal pg
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis6.vina serevina roni jarlis
6.vina serevina roni jarlis
 
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...
ANALISIS KESALAHAN SISWA SMP DALAM MENYELESAIKAN SOAL BERBASIS PISA BERDASARK...
 
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
Pedoman Penulisan Soal SD_Juni 2017
 
Analisis butir soal
Analisis butir soalAnalisis butir soal
Analisis butir soal
 
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SDRAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
RAT EVALUASI PEMBELAJARAN DI SD
 
Rubrik
RubrikRubrik
Rubrik
 
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
Hasil analisis-kesalahan-siswa-dalam-menyelesaikan-soal-matematika--pada-mate...
 
KPN 4043 -PENGUJIAN, PENGUKURAN & PENILAIAN PENDIDIKAN
KPN 4043 -PENGUJIAN, PENGUKURAN & PENILAIAN PENDIDIKAN KPN 4043 -PENGUJIAN, PENGUKURAN & PENILAIAN PENDIDIKAN
KPN 4043 -PENGUJIAN, PENGUKURAN & PENILAIAN PENDIDIKAN
 
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitasBagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
Bagaimana perkiraan, interpretasikan, dan meningkatkan reliabilitas
 
Bab iv
Bab ivBab iv
Bab iv
 
instrumen dan uji syarat instrumen
instrumen dan uji syarat instrumeninstrumen dan uji syarat instrumen
instrumen dan uji syarat instrumen
 
Panduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soalPanduan analisis-butir-soal
Panduan analisis-butir-soal
 

Viewers also liked

American History
American HistoryAmerican History
American Historybonarekm
 
Opp Pres Eng
Opp Pres EngOpp Pres Eng
Opp Pres Engpatamino
 
Seven Paradoxes of Organizational Development
Seven Paradoxes of Organizational DevelopmentSeven Paradoxes of Organizational Development
Seven Paradoxes of Organizational DevelopmentStack Strategy
 
e-politics project
e-politics projecte-politics project
e-politics projectjasonmeyers
 
Maths Starter
Maths StarterMaths Starter
Maths Starternaazfn83
 
Presentation To The Sub Committee
Presentation To The Sub CommitteePresentation To The Sub Committee
Presentation To The Sub Committeejasonmeyers
 
Our Skype Session! (Estonia Spain)
Our Skype Session! (Estonia Spain)Our Skype Session! (Estonia Spain)
Our Skype Session! (Estonia Spain)guestf7f617
 
Green Schools Program in Baltimore City
Green Schools Program in Baltimore CityGreen Schools Program in Baltimore City
Green Schools Program in Baltimore CityStack Strategy
 

Viewers also liked (9)

American History
American HistoryAmerican History
American History
 
bab iv r2
bab iv r2bab iv r2
bab iv r2
 
Opp Pres Eng
Opp Pres EngOpp Pres Eng
Opp Pres Eng
 
Seven Paradoxes of Organizational Development
Seven Paradoxes of Organizational DevelopmentSeven Paradoxes of Organizational Development
Seven Paradoxes of Organizational Development
 
e-politics project
e-politics projecte-politics project
e-politics project
 
Maths Starter
Maths StarterMaths Starter
Maths Starter
 
Presentation To The Sub Committee
Presentation To The Sub CommitteePresentation To The Sub Committee
Presentation To The Sub Committee
 
Our Skype Session! (Estonia Spain)
Our Skype Session! (Estonia Spain)Our Skype Session! (Estonia Spain)
Our Skype Session! (Estonia Spain)
 
Green Schools Program in Baltimore City
Green Schools Program in Baltimore CityGreen Schools Program in Baltimore City
Green Schools Program in Baltimore City
 

Similar to MIN 8 Srengseng Sawah

Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdftawakal17
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Abdul Majid
 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfBasahbasahproject
 
PTT ANCESIDANGG.pptx
PTT ANCESIDANGG.pptxPTT ANCESIDANGG.pptx
PTT ANCESIDANGG.pptxribkarohani
 
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfKelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfbadzlan752
 
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...Rian vebrianto
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxIrawatiAmsar
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanUHN
 
EEEVALUASIIII PEEEMEBELAJARANNN_PLP3.pptx
EEEVALUASIIII PEEEMEBELAJARANNN_PLP3.pptxEEEVALUASIIII PEEEMEBELAJARANNN_PLP3.pptx
EEEVALUASIIII PEEEMEBELAJARANNN_PLP3.pptxelshadewia
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxChrodtianTian
 
Power point djuwita (sem nas pgri)
Power point  djuwita (sem nas pgri)Power point  djuwita (sem nas pgri)
Power point djuwita (sem nas pgri)trisnawatidjuwita
 
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...FATHIAPRAMESTHI
 
Mira linakpr 5063
Mira linakpr 5063Mira linakpr 5063
Mira linakpr 5063linamira
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiMul Yadi
 
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFsabilal123
 

Similar to MIN 8 Srengseng Sawah (20)

Evaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdfEvaluasi Belajar KB 3.pdf
Evaluasi Belajar KB 3.pdf
 
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
Jbptunpaspp gdl-anggaangri-2538-3-babiii-
 
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdfKELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
KELOMPOK 4 EVALUASI PEMBELAJARAN.pdf
 
PTT ANCESIDANGG.pptx
PTT ANCESIDANGG.pptxPTT ANCESIDANGG.pptx
PTT ANCESIDANGG.pptx
 
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdfKelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
Kelompok 4 - Evaluasi Pembelajaran SD modul 4.pdf
 
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...Jurnal  sutayanti-  rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
Jurnal sutayanti- rian vebrianto.(Hasil Belajar Siswa dalam pembelajaran IP...
 
Bab iii part 1
Bab iii part 1Bab iii part 1
Bab iii part 1
 
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docxTUGAS A  ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
TUGAS A ASSESMEN PEMBELAJARANn.docx
 
Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3Modul 3 kb 3
Modul 3 kb 3
 
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatanEvaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
Evaluasi pendidikan tentang test standar dan buatan
 
EEEVALUASIIII PEEEMEBELAJARANNN_PLP3.pptx
EEEVALUASIIII PEEEMEBELAJARANNN_PLP3.pptxEEEVALUASIIII PEEEMEBELAJARANNN_PLP3.pptx
EEEVALUASIIII PEEEMEBELAJARANNN_PLP3.pptx
 
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptxPTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
PTT Kelompok 5 28 mei 2023.pptx
 
Power point djuwita (sem nas pgri)
Power point  djuwita (sem nas pgri)Power point  djuwita (sem nas pgri)
Power point djuwita (sem nas pgri)
 
Penggunaan LKS
Penggunaan LKSPenggunaan LKS
Penggunaan LKS
 
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
Laporan Pengolahan Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik Pada...
 
Mira linakpr 5063
Mira linakpr 5063Mira linakpr 5063
Mira linakpr 5063
 
Bab 4
Bab 4Bab 4
Bab 4
 
PPT SIDANG MA.pptx
PPT SIDANG MA.pptxPPT SIDANG MA.pptx
PPT SIDANG MA.pptx
 
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iiiProposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
Proposal Penelitian "Kemampuan Membaca Tabel dan Diagram" Bab iii
 
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIFANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
ANALISIS KUALITAS PERANGKAT TES SECARA KUALITATIF
 

Recently uploaded

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anakbekamalayniasinta
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaNadia Putri Ayu
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxDwiYuniarti14
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdfMMeizaFachri
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxsyafnasir
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasHardaminOde2
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...Kanaidi ken
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiIntanHanifah4
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxsudianaade137
 

Recently uploaded (20)

HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada AnakPpt tentang perkembangan Moral Pada Anak
Ppt tentang perkembangan Moral Pada Anak
 
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional DuniaKarakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
Karakteristik Negara Brazil, Geografi Regional Dunia
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptxKesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
Kesebangunan Segitiga matematika kelas 7 kurikulum merdeka.pptx
 
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdfPEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques  Rousseau.pdf
PEMIKIRAN POLITIK Jean Jacques Rousseau.pdf
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptxTopik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
Topik 1 - Pengenalan Penghayatan Etika dan Peradaban Acuan Malaysia.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam KelasMembuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
Membuat Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di dalam Kelas
 
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
PELAKSANAAN + Link2 Materi Pelatihan "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN & ...
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajiiEdukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
Edukasi Haji 2023 pembinaan jemaah hajii
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptxPanduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
Panduan Substansi_ Pengelolaan Kinerja Kepala Sekolah Tahap Pelaksanaan.pptx
 

MIN 8 Srengseng Sawah

  • 1. 33 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data ( Temuan Awal ) 1. Diskripsi Lokasi Penelitian Tempat penelitian adalah MIN 8 Srengseng Sawah, yang di Jl. RM. Kahfi II no. 49 Rt. 011/08, Jagakarsa, Jakarta Selatan. Mulai beroperasi sejak tahun 1990, jumlah tenaga pengajar 24 guru Negeri, 2 guru honorer, jumlah karyawan/tata usaha/pesuruh berjumlah 11 orang. Madrasah dipimpin oleh seorang kepala madrasah bernama Ibu HJ. Haniah Mase, Lc. M.A. Pelaksanaan penelitian tentang penggunaan metode eksperimen akan dilaksanakan di kelas V MIN 8 Srengseng Sawah yang jumlah siswanya 80 siswa tahun pelajaran 2014-2015. Adapun Visi, Misi, dan Tujuan dari penyelengaraan pendidikan tersebut adalah: a. Visi Unggul dalam Prestasi, Santun dalam Pekerti dan Berilmu Pengetahuan Berdasarkan Iman dan Taqwa b. Misi 1) Menyelengarakan pendidikan yang berkualitas dalam pencapaian prestasi akademik dan non akademik 2) Menyelenggarakan penggalian bakat siswa untuk mencetak generasi generasi yang berprestasi 3) Mewujudkan pembelajaran dan pembiasaan dalam mempelajari ketrampilan- ketrampilan 4) Mewujudkan pembentukan karakter Islami yang mampu mengaktualisasikan diri dalam masyarakat 5) Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme tenaga kependidikan sesuai dengan perkembangan dunia pendidikan serta menyelengarakan tata kelola madrasah yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel.
  • 2. 34 2. Diskripsi Data Obyek Penelitian Proses pembelajaran yang berlangsung di MIN 8 Srengseng Sawah cenderung masih konvensional, artinya dalam melaksanakan pembelajaran masih banyak menggunakan metode ceramah saja. Pada awal pembelajaran guru tidak menggunakan apersepsi, guru kurang membangkitkan motivasi siswa terhadap pembelajaran, model pembelajaran kurang menarik, tidak mengkaitkan dengan dunia nyata, guru juga jarang menggunakan alat peraga sebagai alat bantu dalam menjelaskan atau menyampaikan pelajaran yang bersifat abstrak agar menjadi konkrit sehingga siswa lebih mudah paham. Hal ini mungkin dapat dimaklumi karena kurangnya fasilitas dalam penyediaan alat-alat serta media pembelajaran. Permasalahan yang dihadapi selama proses pembelajaran selama ini adalah sebagai berikut : a. Guru belum mempergunakan model pembelajaran yang inovatif, lebih banyak menggunakan metode ceramah, tanya jawab dan tugas. b. Pembelajaran masih bersifat text book oriented atau orientasi pada buku, belum memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar dan tidak mengkaitkan materi pembelajaran dengan dunia nyata. c. Guru dalam pembelajaran belum mempergunakan alat peraga yang beragam atau bervariasi dari produk pabrik maupun buatan sendiri. d. Pengetahuan yang diperoleh siswa kebanyakan hanya bersifat kognitif dan tidak tahan lama. Proses pembelajaran masih didominasi guru, siswa kurang terlibat aktif dalam pembelajaran. Nilai prestasi belajar IPA rendah terutama tentang konsep listrik dimana KKM-KD “Menyajikan Informasi tentang Pemanfaatan dan Perubahan Energi Listrik” sangat rendah, hanya 55, sedangkan KKM keseluruhan IPA 70. Hal itu membuktikan dalam KD “Menyajikan Informasi tentang Pemanfaatan dan Perubahan Energi Listrik” guru mengalami kesulitan.
  • 3. 35 3. Diskripsi Data Instrumen Penelitian Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item tes ( butir soal ), data observasi berupa pengamatan pengelolaan belajar dengan metode eksperimen dan pengamatan aktivitas siswa pada akhir pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus. Data hasil uji coba item tes digunakan untuk mendapatkan tes yang betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data ini selanjutnya dianalisis tingkat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa setelah diterapkan metode pembelajaran dengan metode eksperimen. a. Analisis Item Butir Soal Sebelum melaksanakan pengambilan data melalui instrumen penelitian berupa tes dan agar mendapatkan tes yang baik, maka data tes tersebut diuji dan dianalisis terlebih dahulu. Uji coba dilakukan pada siswa di luar sasaran penelitian yaitu siswa di kelas VI. Analisis tes yang dilakukan meliputi: 1) Validitas Validitas butir soal dimaksudkan untuk mengetahui kelayakan tes sehingga dapat digunakan sebagai instrument dalam penelitian ini. Dari 40 soal yang diujikan pada siswa kelas VI, 10 soal diantaranya tidak dapat dikerjakan oleh lebih dari 50% siswa kelas VI. Peneliti memutuskan 10 soal yang dianggap sukar untuk dibatalkan (gugur), hanya dengan menggunakan 30 soal untuk dipergunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian siklus I. Yang kemudian akan diuji lebih lanjut dalam perhitungan menggunakan SPSS 22. Hasil analisis yang diperoleh 7 soal tidak valid dan 23 soal valid. Hasil dari validitas soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.1. Soal Valid dan Tidak Valid Tes Formatif Siswa Siklus I Soal Valid Soal Tidak Valid 1, 2, 3, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 27, 28, 29, 30. 4, 7, 19, 20, 23, 25, 26
  • 4. 36 Demikian halnya dengan 40 soal berikutnya yang diujikan pada siswa kelas VI pada hari kedua. Peneliti memutuskan 10 soal yang dianggap sukar untuk dibatalkan (gugur) dan hanya dengan menggunakan 30 soal untuk dipergunakan sebagai instrumen tes dalam penelitian siklus II. Yang kemudian akan diuji lebih lanjut dalam perhitungan menggunakan SPSS 22. Hasil analisis yang diperoleh 6 soal tidak valid dan 24 soal valid. Hasil dari validitas soal-soal dirangkum dalam tabel di bawah ini. Tabel 4.2. Soal Valid dan Tidak Valid Tes Formatif Siswa Siklus II Soal Valid Soal Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 18, 21, 22, 24, 27, 28, 29, 30. 7, 19, 20, 23, 25, 26. 2) Reliabilitas Soal-soal yang telah memenuhi syarat validitas diuji reliabilitasnya. Instrumen butir soal tes siklus I yang valid seperti disebutkan dalam tabel 4.1 sejumlah 23 butir soal dianalisis mengunakan SPSS. Hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r11 sebesar 0, 853. Nilai ini lebih besar dari nilai r product moment dalam tabel pada signifikasi 0,05. Dengan uji 2 sisi dan jumlah data (N = 40), maka di dapat r tabel sebesar 0,444. Oleh karena nilai r = 0,853 > r tabel = 0,312 maka dapat disimpulkan bahwa item-item tersebut reliabel. Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas. Tabel 4.3. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Tes Formatif Siklus I Sedangkan untuk instrumen butir soal tes siklus II yang valid seperti disebutkan dalam tabel 4.2 sejumlah 24 butir soal dianalisis mengunakan SPSS. Hasil perhitungan diperoleh koefisien reliabilitas r11 sebesar 0, 876. Nilai ini lebih besar dari nilai r product moment dalam tabel pada signifikasi Cronbach's Alpha N of Items ,579 23 Reliability Statistics
  • 5. 37 0,05. Dengan uji 2 sisi dan jumlah data (N = 40), maka di dapat r tabel sebesar 0,444. Oleh karena nilai r = 0,876 > r tabel = 0,312 maka dapat disimpulkan bahwa item-item soal tes siklus II tersebut reliabel. Dengan demikian soal- soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat reliabilitas. Tabel 4.4. Hasil Analisis Reliabilitas Instrumen Tes Formatif Siklus II 3) Taraf Kesukaran Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui tingkat kesukaran soal. Bermutu atau tidaknya butir-butir soal hasil tes siswa pertama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau tingkat kesulitan pada masing-masing soal tersebut. Butir-butir soal hasil belajar dapat dinyatakan sebagai butir-butir soal yang baik apabila butir-butir soal tersebut tidak terlalu sukar atau tidak pula terlalu mudah. Dengan kata lain, derajat kesukaran soal tersebut sedang atau cukup. Tingkat kesulitan soal yang diujikan mempunyai tujuan agar soal- soal yang diujikan sesuai dengan kemampuan siswa. Akan tetapi, soal tersebut harus tetap sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk mengukur tingkat kesulitan soal digunakan rumus sebagai berikut: P = 𝐵𝑎𝑛𝑦𝑎𝑘 𝑆𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑀𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝐵𝑒𝑛𝑎𝑟 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑝𝑒𝑠𝑒𝑟𝑡𝑎 𝑡𝑒𝑠 Keterangan: P = Indeks taraf kesukaran Cronbach's Alpha N of Items ,876 24 Reliability Statistics
  • 6. 38 Tabel 4.6 Taraf Kesukaran Instrumen Soal Tes Formatif 4) Daya Pembeda Analisis daya pembeda dilakukan untuk mengetahui kemampuan soal dalam membedakan siswa yang berkemampuan tinggi dengan siswa yang berkemampuan rendah. Dari hasil analisis daya pembeda diperoleh soal yang berkriteria jelek sebanyak 16 soal, berkriteria cukup 22 soal, berkriteria baik 8 soal. Dengan demikian soal-soal tes yang digunakan telah memenuhi syarat-syarat validitas, reliabilitas, taraf kesukaran, dan daya pembeda. Tabel 4.8 Daya Pembeda Instrumen SoalTes Formatif Sukar 0.000 - 0,300 Sedang 0,301 - 0,700 Mudah 0,701 - 1,000 Sukar 0.000 - 0,300 Sedang 0,301 - 0,700 Mudah 0,701 - 1,000 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 11, 12, 15, 28, 29, 30. 7, 10, 13, 14, 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 27. Siklus I Siklus II 1, 6, 8, 9, 10,11, 12, 15, 24, 25, 26, 27, 28, 29. 2, 3, 4, 5, 7, 13, 14, 16,1 7, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 30 Klasifikasi ( D ) No. Soal Sangat Baik 0.701 - 1,000 Baik 0,401 - 0,700 Cukup 0,201 - 0,400 Jelek 0,001 - 0,200 Sangat Jelek ≤ 0.000 10. 16, 17, 18, 19, 20, 23, 27, 29, 30 4, 7, 24, 26, 28. 6, 8. 1, 2, 3, 5, 9, 11, 12, 13, 14, 15, 21, 22, 25,
  • 7. 39 4. Diskripsi Data Hasil Intervensi Tindakan Data dalam penelitian ini diperoleh dari hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan di kelas V MIN 8 Srengseng Sawah. Proses penelitian metode eksperimen ini dilakukan sebanyak dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari dua kali pertemuan ditambah satu kali pertemuan berupa pemberian tes akhir siklus. Pada setiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu tahap perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi atau pengamatan dan refleksi. Pertemuan pertama di lakukan pada hari Kamis tanggal 02 Oktober 2014 dan pertemuan kedua dilakukan pada hari Selasa tanggal 07 Oktober 2014. Pertemuan untuk pemberian tes siklus I pada hari Kamis tanggal 09 Oktober 2014 ( 2 x 35 menit ). Pelaksanaan penelitian siklus 1 terdiri dari beberapa tahap, antara lain: a. Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebelum proses pembelajaran di mulai, pertama-tama adalah menyusun RPP. Dalam RPP berisi langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan oleh guru dan siswa pada saat proses pembelajaran, RPP inilah yang nantinya dijadikan acuan pada saat pembelajaran berlangsung, yang diharapkan dapat diimplementasikan. 2) Menyiapkan instrument penelitian Setelah menyusun RPP, selanjutnya ialah menyiapkan instrument penelitian, instrument penelitian ini berisi lembar evaluasi, lembar jawaban. Instrument penelitian ini adalah alat pengumpulan data yang akan digunakan untuk mengetahui hasil penelitian pada siklus 1. 3) Menyiapkan alat pembelajaran Sebelum pelaksanaan pembelajaran siklus 1 dimulai, terlebih dahulu menyiapkan alat atau media pembelajaran yang akan digunakan pada saat pembelajaran dan percobaan berlangsung. Buku pelajaran, alat peraga, lembar kerja siswa. b. Pelaksanaan pada siklus 1 pertemuan pertama : 1) Kegiatan Awal (5 menit)
  • 8. 40 Pada awal pembelajaran diawali dengan berdoa yang diikuti semua siswa dengan tertib. Kemudian dilanjutkan oleh guru dengan mengabsen siswa dimulai dari absen pertama sampai pada siswa terakhir. Setelah mengabsen kemudian guru mengkondisikan siswa kearah pembelajaran yang kondusif dilanjutkan dengan memberikan apersepsi tentang materi konsep listrik kepada siswa yang dilanjutkan dengan memberikan gambaran umum tentang materi yang dipelajari. Mengenal rangkaian listrik sederhana dan sifat magnet serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari Setelah memberikan gambaran materi dan pentunjuk pelaksanaan pembelajaran kemudian dilanjutkan dengan membagi siswa menjadi beberapa kelompok dengan tidak membedakan jenis kelamin. Adapun tujuan pengelompokan dengan tidak membedakan jenis kelamin agar tercipta komunikasi, kerjasama dan pertukakaran pendapat antar siswa. Sebagai apersepsi, saat guru menunjukkan alat setrika listrik yang sudah dibawa kemudian menanyakan pada siswa: Siapa yang tahu, ini alat apa ? Setrika Listrik, dihidupkan dengan menggunakan listrik. Gambar 4.1 Setrika Listrik Pegangannya tidak panas disebut isolator, sedangkan alasnya sangat panas gunanya untuk melicinkan pakaian, namanya konduktor. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran. Menyebutkan nama-nama benda yang dapat/tidak dapat dialiri arus listrik 2) Kegiatan Inti. Tahapan pelaksanaannya digambarkan dalam tabel 4.9.
  • 9. 41 Tabel 4.9. Tahap Kegiatan Inti Gambar 4.2 Percobaan Rangkaian Listrik Sederhana 3) Kegiatan Akhir Guru membacakan hasil simpulan, dan sedikit mengulang menjelaskan percobaan yang telah dilakukan seperti dalam gambar 4.2. Siswa mencatat simpulan kemudian mengerjakan evaluasi. Mencatat tugas / PR sebagai tindak lanjut yang disampaikan guru. c. Pelaksanaan siklus I pertemuan kedua 1) Kegiatan awal Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan siswa. Siswa kemudian berdoa dan duduk rapi di tempatnya masing-masing. Setelah itu guru menyampaikan apersepsi berupa pertanyaan- pertanyaan mengenai rangkaian listrik sederhana. Setelah itu guru menyampaikan Guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok Guru membagikan lembar kerja siswa Siswa melalukan percobaan konsep listrik LKS, guru berkeliling mengamati tiap kelompok. Siswa melakukan percobaan rangkaian listrik sederhana, alat yang digunakan untuk percobaan konsep listrik adalah Rangkaian listrik sederhana yaitu suatu rangkaian yang terdiri atas: ·      Sumber listrik-Batu baterai ·      Kabel sebagai penghantar listrik  ·      Lampu bohlam 2,5 V - 4 buah Pembahasan LKS. Guru membimbing hingga sampai simpulan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa mengamati benda-benda yang menggunakan energi listrik serta mencoba pemakaiannya kemudian mengerjakan LKS.
  • 10. 42 tujuan pembelajaran pada siswa, hal ini di lakukan agar siswa mengetahui tujuan dari mempelajari rangkaian listrik dan sifat magnet. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti ini pertama-tama guru menjelaskan tentang rangkaian listrik yaitu rangkaian seri dan paralel yang dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari dengan tenaga listrik. Energy listrik dapat dirubah dijadikan energy magnet. Siswa mendengarkan penjelasan yang diberikan oleh guru. Setelah itu siswa di bagi menjadi 5 kelompok belajar, dimana setiap kelompok belajar terdiri dari 7-8 siswa. Siswa melakukan percobaan sederhana tentang rangkaian alat listrik sederhana yaitu rangkaian seri dan paralel secara berkelompok dengan menggunakan rangkaian kit, siswa membuktikan apakah benar bahwa lampu tersebut hidup karena energy listrik. Gambar 4.3 Rangkaian Listrik Seri dan Paralel Setelah melakukan percobaan, siswa mengerjakan Lembar Kerja (LK) secara berkelompok dimana setiap kelompok maju kedepan untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya yang diwakili oleh ketua kelompoknya. Setelah itu guru membahas kembali hasil percobaan yang dilakukan oleh siswa, yang dijadikan sebuah rangkuman untuk siswa. Setelah membuat rangkuman siswa mengerjakan soal evaluasi yang selanjutnya dikoreksi bersama-sama dan ditukar dengan teman sebangku.
  • 11. 43 3) Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir ini guru menyampaikan pesan moral yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Setelah menyampaikan pesan moral guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang, dan mengakhiri pembelajaran dengan berdoa. d. Pelaksanaan postes siklus I 1) Kegiatan awal Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan kelas dan siswa dipimpin untuk berdo’a. Setelah selesai berdo’a guru menanyakan kembali materi pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengingatkan siswa pada materi yang lalu. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari yaitu tentang rangkaian listrik dan penggunaanya pada alat elektrik sederhana, dan sedikit menyinggung materi bahasan magnet. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan evaluasi setelah pembelajaran tahap yang lalu. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti pertama-tama guru menyampaikan aturan dan tata tertib dalam mengerjakan tes. Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil duduk rapih. Setelah memberikan penjelasan, guru mengatur tempat duduk masing- masing siswa. Agar dapat mengerjakan tes dengan jujur dan mandiri. 3) Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir ini guru memberikan pesan moral yang sesuai dengan materi kejujuran dan menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdo’a. e. Pengumpulan Data Dari hasil penelitian siklus 1 yang di laksanakan selama 2 x pertemuan yaitu pada tanggal 02 dan 07 Oktober 2014, prestasi belajar siswa masih bisa dikatakan rendah, karena masih banyak siswa yang belum tuntas belajar, artinya nilai siswa masih banyak yang belum memenuhi KKM 70. Pada siklus
  • 12. 44 1 siswa yang telah memenuhi KKM hanya 17 siswa atau 42,5% sedangkan sisanya 23 siswa atau 57,5% siswa nilainya masih dibawah standar ketuntasan. Artinya prestasi belajar siswa masih rendah, sehingga perlu dilakukan upaya perbaikan pembelajaran lagi untuk meningkatkan prestasi belajar siswa. Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I f. Refleksi Pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus 1 baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua prestasi belajar siswa masih tergolong rendah tampak pada hasil tes akkhri siklus I yaitu sebanyak 17 siswa atau 42,5% siswa telah tuntas belajar, sedangkan untuk motivasi siswa tergolong baik, rata-rata motivasi siswa yang masuk kategori baik.untuk siklus 1 yaitu 79,12%. Diagram 4.1 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I Namun diharapkan guru bisa lebih membangkitkan motivasi belajar siswa menjadi lebih baik lagi agar prestasi belajar siswa bisa meningkat. Aktivitas yang dilakukan siswa didalam proses pembelajaran tergolong baik, namun hanya NILAI JUMLAH SISWA 1. ≥80 8 2. 70 - 79 10 3. 60 - 69 15 4. <60 7 Jumlah 40 Nilai Rata-rata 74
  • 13. 45 beberapa anak saja yang mau bertanya dan aktif menjawab pertanyaan guru. Sehingga perlu dilakukan perbaikan kembali pada saat pembelajaran di siklus 2. Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan penelitian tindakan kelas siklus 2 dilakukan 2 x pertemuan, pertemuan pertama di lakukan pada hari Selasa tanggal 21 Oktober 2014 dan pertemuan kedua dilakukan pada hari Kamis tanggal 23 Oktober 2014. Tes akhir dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 04 Nopember 2014. Pelaksanaan penelitian siklus 2 terdiri dari beberapa tahap, antara lain: a. Perencanaan 1) Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Sebelum pelaksanaan pembelajaran siklus 2, maka terlebih dahulu menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran atau RPP, hal ini dilakukan untuk mempermudah guru sekaligus sebagai pegangan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam RPP ini terdapat langkah-langkah pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh guru dan siswa pada saat proses pembelajaran, berisi lembar kerja siswa, berisi langkah-langkah eksperimen/percobaan yang akan dilakukan oleh siswa, dan juga berisi soal evaluasi beserta lembar jawabnya. 2) Menyiapkan instrument penelitian Setelah menyusun RPP, selanjutnya ialah menyiapkan instrument penelitian yang terdiri dari lembar kerja siswa, lembar evaluasi siswa, dan lembar aktivitas siswa. Instrument penelitian ini nantinya digunakan sebagai alat untuk mencari hasil dari proses pembelajaran pada siklus 2 ini. 3) Menyiapkan alat pembelajaran Sebelum proses pembelajaran dilaksanakan, terlebih dahulu disiapkan alat atau media pembelajaran yang akan digunakan pada saat pembelajaran. Pada siklus 2 pertemuan pertama alat atau media yang disiapkan dan digunakan pada saat percobaan mengubah energi listrik menjadi cahaya dan panas. Lampu menghasilkan sinar yang dapat memberi manfaat terang, dan setrika listrik. Sedangkan pada pertemuan kedua, alat atau media yang digunakan untuk percobaan konsep listrik adalah rangkaian listrik sederhana yang terdiri
  • 14. 46 atas: sumber listrik- kabel sebagai penghantar listrik, elektronik atau alat listirk yang terdiri disertai bahan pembantu : dua baterai 1,5 volt, dua kabel kecil, lampu 2,5 volt dan Fiting. b. Pelaksanaan kegiatan siklus II pertemuan 1 1) Kegiatan awal Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan siswa. Siswa kemudian berdoa dan duduk rapi di tempatnya masing-masing. Setelah itu guru menyampaikan apersepsi berupa penjelasan mengenai listrik sudah menjadi kebutuhan primer sebagian besar manusia. Aktivitas manusia akan terhambat jika pengadaan listrik terganggu. Perubahan Bentuk Energi Listrik Ke Bentuk Energi Lain Energi harus diubah agar energi yang ada dapat dimanfatkan sesuai kebutuhan manusia. pertanyaan-pertanyaan mengenai perubahan energi listrik, yaitu cahaya dapat menghasilkan terang dan dapat di pantulkan. Setelah memberikan beberapa pertanyaan kepada siswa, guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2) Kegiatan inti : (a) guru mengelompokkan siswa menjadi 5 kelompok (b) guru membagikan lembar kerja siswa (c) siswa mengamati benda-benda komponen listrik, mengerjakan LKS (d) siswa mengamati benda-benda yang menggunakan energi listrik serta mencoba pemakaiannya kemudian mengerjakan LKS. (e) guru membimbing siswa dalam pembahasan LKS hingga sampai simpulan dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. (f) setelah melakukan percobaan, siswa mengerjakan LKS secara berkelompok dimana setiap kelompok maju kedepan untuk membacakan hasil diskusi kelompoknya yang diwakili oleh ketua kelompoknya. Setelah itu guru membahas kembali hasil percobaan yang dilakukan oleh siswa, yang dijadikan sebuah rangkuman untuk siswa. Setelah membuat rangkuman siswa mengerjakan soal evaluasi yang selanjutnya dikoreksi bersama-sama dan ditukar dengan teman sebangku.
  • 15. 47 Gambar 4.4 Rangkaian Listrik, Voltage Berbeda 3) Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir ini guru menyampaikan pesan moral yang berkaitan dengan materi pembelajaran. Setelah menyampaikan pesan moral guru menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang, dan mengakhiri pembelajaran dengan berdoa. c. Siklus II Pertemuan 2 1) Kegiatan awal Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan kelas dan siswa dipimpin untuk berdo’a. Setelah selesai berdo’a guru menanyakan kembali materi pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengingatkan siswa pada materi yang lalu. Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi yang berkaitan dengan materi yang akan dipelajari yaitu tentang sifat cahaya yang keempat, cahaya dapat dibiaskan. Kemudian guru menyampaikan tujuan pembelajaran. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti guru menjelaskan materi pembelajaran tentang konsep listrik yang terakhir, yaitu energi listrik dapat dirubah menjadi sinar terang. Pada saat guru memberikan penjelasan mengenai sifat cahaya dapat dipantulkan, siswa mendengarkan penjelasan guru dan membuat catatan.
  • 16. 48 Gambar 4.5 Percobaan Rangkaian Listrik Setelah memberikan penjelasan materi, guru membagi siswa sesuai kelompok belajarnya untuk melakukan percobaan dan mengerjakan LKS. Siswa melakukan percobaan sederhana yaitu melakukan percobaan rangkaian listrik seri dan paralel dengan kekuatan voltage sumber listrik yang berbeda, dengan cara menyediakan 2 batu baterai, 2 bohlam dan kabel. Setelah melakukan percobaan siswa mengisi LKS. Setelah selesai membacakan hasil diskusi kelompok, guru menyempurnakan hasil diskusi siswa dengan memberikan rangkuman pembelajaran. Setelah memberikan rangkuman pembelajaran guru membagikan lembar evalusi kepada siswa. Setelah siswa selesai memngerjakan evaluasi, lembar evaluasi ditukar dengan teman sebangku untuk dicocokkan dan dikoreksi. 3) Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir ini guru melakukan penguatan materi berupa pengulangan kembali materi yang telah diajarkan secara singkat dan memberikan pesan moral yang sesuai dengan materi pembelajaran. Setelah itu guru mengakhiri proses pembelajaran dengan membaca do’a bersama-sama. d. Siklus II Pertemuan untuk pelaksanaan evaluasi 1) Kegiatan awal Pada kegiatan awal ini, guru mengkondisikan kelas dan siswa dipimpin untuk berdo’a. Setelah selesai berdo’a guru menanyakan kembali materi pertemuan sebelumnya, hal ini dilakukan untuk mengingatkan siswa pada materi yang lalu.
  • 17. 49 Selanjutnya guru memberikan apersepsi dengan menanyakan materi yang berkaitan dengan materi yang sudah dipelajari yaitu tentang rangkaian listrik dan penggunaanya pada alat elektrik sederhana, dan sedikit menyinggung materi bahasan magnet. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan evaluasi setelah pembelajaran tahap yang lalu. 2) Kegiatan inti Pada kegiatan inti pertama-tama guru menyampaikan aturan dan tata tertib dalam mengerjakan tes. Siswa mendengarkan penjelasan guru sambil duduk rapih. Setelah memberikan penjelasan, guru mengatur tempat duduk masing- masing siswa. Agar dapat mengerjakan tes dengan jujur dan mandiri. 3) Kegiatan akhir Pada kegiatan akhir ini guru memberikan pesan moral yang sesuai dengan materi kejujuran dan menyampaikan materi pembelajaran yang akan datang. Kegiatan pembelajaran diakhiri dengan berdo’a. e. Pengumpulan Data Dari hasil penelitian siklus II yang di laksanakan selama 2 x pertemuan yaitu pada tanggal 21 dan 23 Oktober 2014, prestasi belajar siswa meningkat dibandingkan hasil belajar pada siklus I, karena pada siklus II jumlah siswa yang telah memenuhi KKM 70 mencapai jumlah 38 siswa atau 95% sedangkan siswa yang belum tuntas belajar hanya 2 siswa atau 5%. Artinya prestasi belajar siswa berhasil ditingkatkan Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II . NILAI JUMLAH SISWA 1. ≥80 24 2. 70 - 79 14 3. 60 - 69 2 4. <60 0 Jumlah 40 Nilai Rata-rata 88
  • 18. 50 f. Refleksi Pada proses pembelajaran yang dilakukan pada siklus II baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua berhasil meningkatkan prestasi belajar siswa terlihat pada tes akhir siklus II, adanya peningkatan motivasi dan prestasi siswa jika dibandingkan pada siklus I. Prestasi belajar siswa meningkat, yaitu sebanyak 38 siswa atau 95% siswa nilainya telah memenuhi KKM 70. Aktivitas siswa pun terlihat aktif, banyak siswa yang mulai aktif bertanya pada guru, menjawab pertanyaan guru dan berdiskusi dengan teman kelompoknya. Terlihat pada diagram berikut: Diagram 4.2 Hasil Belajar Siswa pada Siklus II B. Pembahasan Dari hasil penelitian siklus I dan siklus II yang dilakukan selama 8 x 35 menit atau 4 kali pertemuan, diperoleh data sebagai berikut : 1. Peningkatan motivasi belajar Peningkatan motivasi belajar siswa ini dikarenakan adanya proses pembelajaran yang efektif selama proses pembelajaran, siswa aktif bertanya pada guru, adanya percobaan yang dilakukan oleh siswa dan juga adanya penghargaan yang membuat siswa termotivasi untuk aktif berpartisipasi selama pembelajaran berlangsung. Siswa secara bergantian menanyakan hal-hal yang belum jelas kepada guru sehingga pemahaman siswa menjadi lebih baik tentang materi yang telah diajarkan oleh guru, dengan meningkatnya motivasi siswa dari siklus ke siklus berdampak pada suasana kelas yang menjadi lebih ramai, karena
  • 19. 51 kebanyakan siswa berperan aktif dalam proses pembelajaran sehingga suasana kelas terlihat lebih hidup. 2. Hasil prestasi belajar siswa Berikut adalah hasil prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II Tabel 4.3 Hasil prestasi belajar siswa siklus I dan II Diagram 4.3 Hasil Belajar Siswa pada Siklus I dan Siklus II Berdasarkan pada tabel diatas terlihat adanya peningkatan prestasi belajar siswa pada siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa yang telah memenuhi KKM 70 adalah 17 siswa atau 42,5% sedangkan pada siklus II prestasi belajar siswa meningkat, siswa yang nilainya telah memenuhi KKM 70 adalah 38 siswa atau 95% siswa. Artinya pembelajaran IPA pada kompetensi dasar mendeskripsikan konsep listrik dengan menggunakan metode eksperimen dapat meningkatkan prestasi belajar siswa di kelas V MIN 8 Srengseng Sawah. Untuk lebih jelasnya AWAL I II 1 ≥80 2 7 23 2 70 - 79 2 10 14 3 60 - 69 8 15 3 4 <60 28 8 0 40 40 40 58 74 88 Jml Siswa No. NILAI Jumlah Nilai Rata-rata Jml Siswa Jml Siswa
  • 20. 52 dapat dilihat pada tabel perbandingan peningkatan prestasi belajar siswa pada awal sebelum tindakan dan setelah tindakan yaitu prestasi belajar siswa pada siklus I dan siklus II. Berdasarkan hasil analisis data yang ada dapat dilihat adanya peningkatan yang signifikan pemahaman siswa kelas V MIN 8 Srengseng Sawah tentang konsep listrik pada pembelajaran IPA. Peningkatan tersebut antara lain : a. Siswa lebih aktif memperhatikan penjelasan guru. b. Siswa timbul kreativitasnya untuk melakukan percobaan-percobaan pada pembelajaran IPA. c. Siswa tidak malu bertanya dan sudah mulai berani berpendapat. d. Siswa lebih aktif menjawab pertanyaan guru. e. Siswa lebih aktif mengerjakan tugas-tugas dari guru. f. Rasa ingin tahu terhadap pembelajaran IPA semakin besar. Perbandingan nilai kondisi awal sebelum PTK, nilai siklus I dan nilai siklus II, terlihat semakin meningkat seperti terlihat pada tabel dan diagram di bawah ini : Tabel 4.4 Perbandingan hasil prestasi belajar siswa pada pretes dan postes 1 ≥80 2 5,00 7 17,50 24 60,00 2 70 - 79 2 5,00 10 25,00 14 35,00 3 60 - 69 8 20,00 15 37,50 2 5,00 4 <60 28 70,00 8 20,00 0 0,00 40 100 40 100 40 100 58 74 88 Siklus II Jml Siswa % Jumlah Nilai Rata-rata No. NILAI Kondisi Awal Jml Siswa % Siklus I Jml Siswa %
  • 21. 53 Diagram 4.4 Perbandingan hasil prestasi belajar siswa pada kondisi awal, siklus I hingga Siklus II Dari keseluruhan tindakan atau siklus yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan bahwa peningkatan pemahaman konsep listrik siswa kelas V MIN 8 Srengseng Sawah, pada pembelajaran IPA melalui pendekatan eksperimen ada peningkatan yang tampak jelas terbukti dari nilai rata-rata pada kondisi awal 58, pada siklus I menjadi 74 dan pada siklus II naik menjadi 88, yang berarti pula pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini berhasil dengan baik. 3. Nilai Normal Gain (N-Gain) Berdasarkan hasil uji beda rata-rata posttest, terlihat bahwa rata-rata nilai kelas eksperimen lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan yang dikenai pada kelas eksperimen lebih efektif dibandingkan kelas kontrol. Untuk memperkuat keefektifan pada kelas eksperimen, maka dapat dianalisis dengan dilakukannya uji normalitas gain. Analisis hasil uji normalitas gain untuk melihat efektivitas model pembelajaran yang digunakan dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Nilai peroleh N-Gain dari Kelas VIII dijelaskan secara rinci pada lampiran . berikut ini adalah tabel distribusi frekuensinya. Nilai perolehan N- Gain dari kelas Problem Based Learning dan Cooperative Learning dijelaskan secara rinci pada Lampiran 8 dan 9. Berikut ini adalah diagram nilai rata-rata gain kedua kelas. Hasil uji normalitas gain kelas eksperimen menunjukan bahwa rata-
  • 22. 54 rata kelas eksperimen mengalami kenaikan sebesar 0,67 yang berarti N-gain rata- rata kelas eksperimen termasuk peningkatan kategori sedang. Siswa yang mempunyai hasil belajarnya naik dengan kategori tinggi sebanyak 13 siswa, sedang sebanyak 11 siswa dan rendah sebanyak 2 siswa. Tabel N-gain menunjukkan bahwa semua atau 100% siswa mengalami kenaikan hasil belajar. Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel frekuensi kategori uji normalitas gain di bawah ini.