Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab iv
1. 21
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Pada bab IV ini diuraikan dua hal terkait dengan hasil penelitian dan
pembahasan yang meliputi Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus dan
Pembahasan Hasil Penelitian Persiklus.
A. Deskripsi Hasil Penelitian Persiklus
Hasil penelitian tindakan kelas ini diperoleh dari pra siklus, tindakan
kelas pada siklus I, dan siklus II. Hasil penelitian berupa tes dan hasil non
tes.
Hasil tes pratindakan adalah hasil tes pada kompetensi menyelesaikan
soal tentang makhluk hidup sebelum menggunakan teknik pengajaran
permainan mencocokkan gambar , sedangkan hasil tes pada tindakan siklus
I, dan siklus II adalah hasil tes pada kompetensi tentang makhluk hidup
menggunakan teknik pengajaran permainan mencocokkan gambar.
Hasil non tes berupa hasil observasi yang dilakukan oleh teman sejawat.
Observasi yang dilakukan meliputi seluruh proses pembelajaran, yaitu
pelaksanaan metode yang telah ditentukan, respon positif dan negatif peserta
didik, serta kekurangan atau kelebihan pelaksanaan perbaikan yang
dilaksanakan. Disertakan juga foto-foto yang menunjukkan proses
pelaksanaan perbaikan pembelajaran.
21
1. Hasil Tes Pra Siklus
Hasil tes prasiklus menunjukkan kondisi awal siswa pada kompetensi
menyelesaikan soal tentang makhluk hidup. Jumlah siswa yang mengikuti
tes prasiklus ini sebanyak 38 anak. Hasil tes prasiklus ini dapat dilihat pada
tabel berikut.
2. 22
60-74
Cukup
22
No Kategori
Rentang
Nilai
Frekwensi
Bobot
Skor
% Rata-rata
1 Sangat Baik 85-100 0 0 0 0
2 Baik 75-84 2 160 5,26 80,00
3 Cukup 60-74 6 400 15,79 66,67
4 Kurang 50-59 7 355 18,42 50,71
5 Sangat Kurang 0-49 23 695 60,53 30,22
Jumlah 38 1610 100 42,40
Pada tabel di atas menunjukkan bahwa kompetensi menyelesaikan soal
tentang makhluk hidup bagi siswa kelas III SD Negeri Grabag 1 termasuk
dalam kategori sangat kurang. Dari 38 siswa, sebanyak 5, 26% termasuk
kategori baik, 15,79% termasuk kategori cukup, 18,42 % termasuk dalam
kategori kurang dan 60,53% masuk dalam kategori sangat kurang.
Dari tabel hasil tes tersebut dapat digambarkan dalam diagram batang
berikut ini :
25
20
15
10
5
0
85-100
Sangat
Baik
75-84
Baik
50-59
Kurang
0-49
Sangat
Kurang
Frekuensi
Pada diagram batang 1 di atas terlihat batang paling tinggi adalah batang
untuk kategori sangat kurang yaitu sebanyak 23 siswa. Ini berarti bahwa
60,53% dari 38 siswa kemampuan menyelesaikan soal tentang makhluk
hidup termasuk kategori sangat kurang, 7 siswa termasuk kategori kurang,
6 siswa termasuk kategori cukup dan 2 siswa termasuk kategori baik.
3. 23
Setelah melihat hasil tes prasiklus tersebut, maka perlu dilakukan upaya
untuk meningkatkan kompetensi siswa. Upaya yang dilakukan adalah
penggunaan teknik permaianan mencocokkan gambar.
23
2. Hasil Penelitian Siklus I
a. Hasil Non tes
Data Nontes diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh supervisor
2 dan angket yang diisi oleh siswa setelah selesai pembelajaran. Dari data
tersebut dapat diketahui perilaku siswa, jumlah siswa yang melakukan
perilaku positif dan negatif.
Berdasarkan data observasi yang diperoleh (terlampir), sebagian
besar siswa atau sebanyak 30 siswa atau 78,94% dari keseluruhan siswa
yang berjumlah 38 siswa, memperhatikan penjelasan guru dengan baik,
berpartisipasi aktif dalam permainan mencocokkan gambar dan
mengikuti instruksi guru dalam pembelajaran. Sedangkan sisanya 21,05
% atau 8 siswa tidak/kurang memperhatikan penjelasan guru dengan
baik, kurang berpartisipasi aktif dalam permainan mencocokkan gambar
dan tidak mengikuti instruksi dari guru selama pembelajaran. Siswa yang
tidak/kurang memperhatikan penjelasan guru perilakunya bermacam-macam,
seperti berbicara dengan teman, hanya melamun atau diam saja
ketika teman teman bermain mencocokkan gambar, atau tidak/kurang
konsentrasi.
Meskipun jumlah siswa yang melakukan perilaku positif lebih
banyak daripada perilaku negatif, tetapi pembelajaran IPA pada
kompetensi ini perlu ditingkatkan lagi.
Data nontes yang lain, diperoleh dari dokumen foto pada saat
perbaikan pembelajaran. (terlampir)
b. Hasil Tes
Siklus I merupakan tahap awal penelitian kelas melalui penggunaan
Teknik Permaianan mencocokkan gambar. Hasil tes pada siklus I
dapat dilihat pada tabel 4.2 berikut.
4. 24
24
No Kategori
Rentang
Nilai
Frekwensi
Bobot
Skor
% Rata-rata
1 Sangat Baik 85-100 13 1165 34,21 89,62
2 Baik 75-84 11 845 28,95 76,82
3 Cukup 60-74 9 600 23,68 66,67
4 Kurang 50-59 4 220 10,53 55,00
5 Sangat Kurang 0-49 1 45 2,63 45,00
Jumlah 38 2875 100 75,66
Dari tabel diatas terlihat bahwa ada peningkatan kompetensi siswa
pada siklus I. 34,21 % atau sebanyak 13 siswa termasuk kategori
sangat baik, 28,95 % atau sebanyak 11 siswa termasuk kategori baik,
23,68 % atau 9 siswa termasuk kategori cukup, 10,53 % atau 4 siswa
termasuk kategori kurang dan 2,63 % atau sebanyak 1 siswa termasuk
kategori sangat kurang,
Kompetensi siswa juga bisa dicermati dalam diagram batang (2).
Masih ada 1 siswa termasuk kategori sangat kurang,4 siswa termasuk
kategori kurang, 9 siswa termasuk kategori cukup, 11 siswa termasuk
kategori baik dan 13 siswa dalam kategori sangat baik, Untuk lebih
jelasnya, hasil tes siklus I juga dapat dilihat pada diagram batang
berikut ini.
14
12
10
8
6
4
2
0
85-100
Sangat
Baik
75-84
Baik
60-74
Cukup
50-59
Kurang
0-49
Sangat
Kurang
Frekuensi
5. 25
Diagram Batang 2 : Hasil Tes Siklus I
25
b. Hasil Non tes
Data Nontes diperoleh dari observasi yang dilakukan oleh supervisor
2 dan angket yang diisi oleh siswa setelah selesai pembelajaran. Dari
data tersebut dapat diketahui perilaku siswa, jumlah siswa yang
melakukan perilaku positif dan negatif.
Berdasarkan data observasi yang diperoleh (terlampir), sebagian
besar siswa atau sebanyak 30 siswa atau 78,94% dari keseluruhan
siswa yang berjumlah 38 siswa, memperhatikan penjelasan guru
dengan baik, berpartisipasi aktif dalam permainan mencocokkan
gambar dan mengikuti instruksi guru dalam pembelajaran. Sedangkan
sisanya 21,05 % atau 8 siswa tidak/kurang memperhatikan penjelasan
guru dengan baik, kurang berpartisipasi aktif dalam permainan
mencocokkan gambar dan tidak mengikuti instruksi dari guru selama
pembelajaran. Siswa yang tidak/kurang memperhatikan penjelasan
guru perilakunya bermacam-macam, seperti berbicara dengan teman,
hanya melamun atau diam saja ketika teman teman bermain
mencocokkan gambar, atau tidak/kurang konsentrasi.
Meskipun jumlah siswa yang melakukan perilaku positif lebih
banyak daripada perilaku negatif, tetapi pembelajaran IPA pada
kompetensi ini perlu ditingkatkan lagi.
Data nontes yang lain, diperoleh dari dokumen foto pada saat
perbaikan pembelajaran. (terlampir)
3. Hasil Penelitian Siklus II
a. Hasil Tes
Tindakan siklus II ini dilakukan sebagai upaya untuk
memperbaiki dan memecahkan masalah yang muncul pada siklus
I. Hasil tes siklus II dapat dilihat pada tabel berikut ini.
No Kategori
Rentang
Nilai
Frekwensi
Bobot
Skor
%
Rata-rata
1 Sangat Baik 85-100 17 1580 44,74 92,94
6. 26
2 Baik 75-84 7 560 18,42 80,00
3 Cukup 60-74 14 900 36,84 64,29
4 Kurang 50-59 0 0 0 0.00
75-84
Baik
26
5
Sangat
Kurang
0-49 0 0 0 0.00
Jumlah 38 3040 100 80,00
Hasil tes siklus II juga dapat dilihat pada diagram batang berikut.
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
85-100
Sangat
Baik
Diagram Batang 3. Hasil Tes Siklus II
Pada tabel 4.3 dan diagram batang 3 di atas terlihat bahwa
hasil tes pada siklus II cukup menggembirakan. Tidak tampak
nilai di bawah kategori cukup. Dari 38 siswa, 17 siswa atau 44,74
% termasuk kategori sangat baik, 7 siswa atau 18,42 % termasuk
kategori baik, dan 36,84 % atau 14 anak termasuk kategori cukup.
Data nontes diperoleh dari observasi (terlampir) dan angket
yang diisi oleh siswa setelah selesai pembelajaran serta foto-foto
proses perbaikan pembelajaran siklus II sebagai pendukung data
nontes juga terlampir.
B.Pembahasan Dari Setiap Siklus
60-74
Cukup
50-59
Kurang
0-49
Sangat
Kurang
Frekuensi
7. 27
Pelajaran IPA kelas III pada kompetensi menyelesaikan soal tentang
Makhluk Hidup di SD Negeri Grabag 1, menunjukkan adanya peningkatan
yang baik. Hasil analisa nilai maupun proses pembelajaran setelah
menggunakan teknik permainan Mencocokkan Gambar cukup memuaskan.
Hal ini ditunjukkan dengan adanya peningkatan nilai dan peningkatan hasil
observasi.
27
1. Kondisi Awal/ pra siklus
Hasil analisa nilai tes pada kondisi awal/prasiklus menunjukkan nilai
rata-rata sebesar 42,40 .Nilai ini termasuk dalam kategori sangat kurang.
Perhatian, peran aktif, dan semangat siswa juga dirasakan kurang baik.
Berdasarkan hasil tes dan perilaku siswa ini, maka penulis dan teman
sejawat melakukan upaya untuk meningkatkan kompetensi siswa. Upaya
yang diambil yaitu dengan melakukan perbaikan pembelajaran dengan
memilih dan menggunakan Permainan Mencocokkan Gambar.
2. Siklus I
Fokus pembahasan pada siklus ini adalah penggunaan yang sesuai
untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap kompetensi dasar
Makhluk Hidup.
Berdasarkan hasil pengamatan dan kolaborasi dengan teman sejawat
diperoleh masukan sebagai berikut :
a. Perbaikan pembelajaran sudah ada peningkatan ,Sebagian besar
siswa berpartisipasi aktif dalam pembelajaran karena adanya motivasi
dan arahan dari peneliti sehingga siswa sadar akan tanggung jawab dalam
belajar.
b. Hasil tes formatif sudah meningkat dengan nilai rata-rata kelas
mencapai 75, 66. Hal ini dikarenakan siswa termotivasi untuk menghafal
pelajaran untuk memenangkan permainan mencocokkan gambar. Dan
mau mengikuti pembahasan jawaban permainan mencocokkan gambar.
3. Siklus II
8. 28
Pelaksanaan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini berfokus pada
Penggunaan Teknik Permainan Mencocokkan Gambar pada kompetensi
dasar penggolongan tumbuhan.
Berdasarkan hasil pengamatan dan kolaborasi dengan teman sejawat
dan memperhatikan jawaban dari angket yang diisi oleh siswa serta
memperhatikan hasil tes formatif,proses perbaikan pembelajaran siklus II
benar-benar mengalami peningkatan. Sebagian besar siswa termotivasi
untuk belajar IPA dan tingkat pemahaman siswa benar-benar mengalami
kenaikan.
Rata-rata kelas nilai formatif mencapai 80,00. Siswa yang mendapat
nilai 85-100 ada 17 siswa,yang mendapat nilai 75-84 ada 7 siswa, yang
mendapat nilai 60- 74 ada 14 siswa.
28