Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Melalui LKS
1. Penggunaan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam
Pemecahan Masalah Matematika Pada Materi
Sistem Persamaan Linear dan Kuadrat di Kelas X
SMA Negeri 2 Palembang
Oleh:
Djuwita Trisnawati, S.Pd.
Mahasiswa Program Pascasarjana Pendidikan Matematika
Universitas Sriwijaya Palembang
2. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan pemecahan
masalah siswa setelah menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS)
dalam pemecahan masalah matematika di SMA Negeri 2 Palembang.
Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X.1 SMA Negeri 2
Palembang tahun ajaran 2010-2011 yang berjumlah 35 orang,
Teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah tes tertulis. Hasil
analisis tes tertulis selama tiga kali pertemuan dan tes akhir siswa
diperoleh nilai rata-rata kemampuan pemecahan masalah siswa
yaitu 74,29 yang tergolong kategori baik.
Kata kunci: Lembar Kerja Siswa (LKS), Kemampuan
Pemecahan Masalah Siswa
3. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Prestasi belajar siswa pada mata pelajaran matematika masih
rendah
Kemampuan pemecahan masalah merupakan bagian dari tujuan
kurikulum pelajaran matematika yang sangat penting
Sebagian besar siswa mengalami kesulitan saat dihadapkan dengan
soal pemecahan masalah
Tersedianya perangkat pembelajaran yang berkualitas merupakan
salah faktor yang dapat menunjang proses pembelajaran berjalan
dengan baik dan mampu meningkatkan mutu pendidikan
LKS dapat dijadikan alternatif untuk mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah siswa
4. 2. RUMUSAN MASALAH
Bagaimana kemampuan pemecahan
masalah siswa setelah menggunakan
LKS pada materi sistem persamaan
linear dan kuadrat di kelas X SMA Negeri
2 Palembang
5. 3. TUJUAN PENELITIAN
Untuk mendapatkan gambaran mengenai
kemampuan pemecahan masalah siswa
setelah menggunakan LKS pada materi
sistem persamaan linear dan kuadrat di
kelas X SMA Negeri 2 Palembang
6. 4. MANFAAT PENELITIAN
Siswa, dapat mengembangkan kemampuan
pemecahan masalah matematika
Guru, dapat digunakan sebagai bahan masukan
dan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran dan sebagai bahan masukan untuk
mengembangkan kemampuan pemecahan
masalah siswa
Sekolah, sebagai masukan untuk meningkatkan
kualitas pendidikan menjadi lebih baik.
7. METODE PENELITIAN
Rancangan Penelitian
Tahap pembuatan perangkat penelitian
Tahap pelaksanaan kegiatan Pembelajaran
Tahap analisis data
Subjek Penelitian
Siswa kelas X.1 SMA Negeri 2 Palembang
Variabel Penelitian
Kemampuan pemecahan masalah siswa
8. Teknik Pengumpulan Data
Dalam Penelitian ini pengumpulan data dilakukan dengan
memberikan tes berupa soal essay yaitu tes pada setiap
akhir pertemuan dan tes akhir pada pertemuan terakhir.
Selain itu, dilakukan juga validasi dan reliabilitas terhadap
butir LKS dan butir soal tes. Validasi dilakukan
menggunakan validasi empiris, sedangkan perhitungan
reliabilitas dilakukan dengan menggunakan rumus Alpa.
9. Teknik Analisis Data
Hasil tes siswa diperoleh dengan memerika jawaban siswa,
sesuai dengan pedoman penskoran.
Nilai siswa dikonversikan ke data kualitatif.
Validitas dan reliabilitas instrumen dihitung berdasarkan
hasil nilai siswa, sehingga didapat kesimpulan valid dan
reliabel.
10. HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Penelitian
hasil penelitian terlihat bahwa kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa setelah menggunakan Lembar Kerja Siswa
dikategorikan baik dengan nila rata-rata 76,07. Hal ini dapat dilihat
pada tabel berikut
Nilai Akhir Banyak Persentase Kategori
Siswa
80 – 100 5 14,29% Sangat baik
65 – 79 28 80% Baik
56 – 64 2 5,71% Cukup
Jumlah 35 100%
Rata-rata 76,07 Baik
11. Lanjutan Hasil Penelitian
Dari hasil perhitungan reliabilitas dapat diketahui bahwa
koefisien reliabilitas Lembar Kerja Siswa (LKS) yang
digunakan dalam penelitian ini adalah 0,75. Artinya hasil
perhitungan dalam penelitian reliabel atau dapat dipercaya.
Sedangkan dari hasil perhitungan reliabilitas dapat diketahui
juga bahwa koefisien reliabilitas butir soal yang digunakan
dalam penelitian ini adalah 0,70. Artinya hasil perhitungan
dalam penelitian reliabel atau dapat dipercaya.
12. Pembahasan
Dari keempat indikator kemampuan pemecahan masalah
matematika yang ada, hanya indikator 1 yang termasuk
dalam kategori sangat baik, yaitu indikator memahami
masalah.
Sedangkan ketiga indikator lainnya termasuk dalam kategori
baik dengan skor terendah yang diperoleh sebesar 66,88%
yaitu pada indikator 4 (memeriksa hasil yang diperoleh).
Penyebab rendahnya indikator keempat ini dikarenakan masih
ada siswa yang tidak melakukan pengecekan kembali
terhadap hasil yang diperoleh, kurangnya ketelitian siswa
dalam mengecek kembali jawaban yang telah diperoleh yang
disebabkan oleh kesalahan dalam melakukan operasi hitung,
serta jawaban akhir siswa yang tidak sesuai dengan yang
ditanyakan.
13. KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
setelah menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam
pemecahan masalah matematika secara keseluruhan
dikategorikan baik dengan nilai rata-rata 76,07.
dilihat perindikator kemampuan pemecahan masalah
matematika siswa setelah menggunakan Lembar Kerja
Siswa (LKS) juga dikategorikan baik dengan nilai rata-rata
73,94%.
14. Saran
Siswa hendaknya lebih memperhatikan kembali langkah-langkah
dalam penyelesaian pemecahan masalah khususnya dalam
melakukan pengecekan terhadap hasil yang telah diperoleh.
Guru hendaknya senantiasa membimbing siswa dalam
menyelesaikan soal pemecahan masalah dan menggunakan Lembar
Kerja Siswa (LKS) dalam pembelajaran untuk mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.
Sekolah dapat memberikan fasilitas kepada guru agar dapat
menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) untuk mengembangkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.