Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
ANALISIS HASIL BELAJAR
1. PENGUMPULAN dan
PENGOLAHAN INFORMASI
HASIL BELAJAR
KELOMPOK 4
Anggi Safitri 855799514
Badzlan Hasbi 855797227
Desnatari 855798891
Lutfi Mu’ayanah 855797187
Ostarica Alqoriani A 855791899
Modul 04 | PDGK4301 (Evaluasi Pembelajaran SD)
2. PENDAHULUAN
1 Mengumpulkan dan Mengolah Informasi Hasil Belajar
2 Memeriksa Hasil Tes Objektif
3 Memeriksa Hasil Tes Uraian
4 Mengolah Data Hasil Tes
5 Menginterpretasikan Hasil Belajar
6 Menilai Hasil Belajar dan Perkembangan Siswa
Mengingat kembali modul sebelumnya:
Konsep dasar Penilian dalam Pembelajaran (Modul 1)
Pengembangan Tes Hasil Belajar (Modul 2)
Pengembangan Asesmen Alternatif (Modul 3)
3. MENGUMPULKAN DAN MENGOLAH
INFORMASI HASIL BELAJAR
02
04
03
Aspek yang akan diukur:
kognitif, afektif. atau
psikomotor
01
Tujuan utama dari kegiatan penilaian adalah untuk mengetahui apakah kompetensi dasar
yang telah ditetapkan sudah dapat dicapai oleh siswa atau belum. Untuk keperluan tersebut
guru perlu menyusun prosedur penilaian dalam bentuk kisi-kisi pengukuran.
Jenis alat ukur yang
digunakan:
tes atau non-tes
Cara penskoran serta
pengolahannya
Teknik atau cara
pengukurannya:
tertulis,lisan.atau
perbuatan
4. Memeriksa Hasil Tes Objektif
membuat master kunci
jawaban pada lembar
jawaban kosong
Secara Manual
Pembacaan jawaban
siswa dapat dilakukan
dengan menggunakan
bantuan mesin pembaca
(scanner)
Fasilitas Komputer
a. Semua jawaban siswa di-scan.
b. Identitas data siswa yang terisi benar
dipisahkan dari yang terisi salah melalui
proses editing. Data yang salah diperbaiki
melalui proses up-dating.
c. Setelah semua identitas siswa benar,
kunci jawaban dimasukkan ke dalam
komputer. Menghitung juwaban yang benar
dari setiap siswa melalui proses scoring.
Prinsip Kerja pemeriksaan
dengan Komputer :
5. Memeriksa Hasil
Tes Uraian
Menurut Hopkins dan kawan-kawan (1990), terdapat lima faktor yang
menjadi permasalahan pada saat memeriksa hasil tes uraian yaitu
ketidaktetapan pemeriksa dalam memberikan skor, adanya hallo
effect, carry over effect, order effect, dan adanya efek penggunaan
bahasa serta tulisan siswa.
6. Untuk memeriksa hasil tes uraian
sebaiknya mengikuti cara-cara berikut:
a. Setiap lembar jawaban siswa sebaiknya diperiksa oleh dua orang
pemeriksa
b. Prosedur Pemeriksaan:
● Kedua pemeriksa menyamakan persepsi untuk mencari
kesepakatan memeriksa jawaban siswa.
● Pemeriksa menguji cobakan pedoman penskoran yang sudah
disepakati dengan memeriksa 5-10 lembar jawaban siswa
● Pemeriksaan jawaban siswa dilaksanakan setelah uji coba
pemeriksaan menunjukkan hasil pemeriksaan yang baik.
● Pemeriksa menentukan skor yang diperoleh setiap siswa.
7. Mengolah Data Hasil Tes
Skor mentah perlu diolah agar mudah dipahami oleh murid atau orang tua.
Cara yang paling mudah dan umum digunakan untuk mengolah hasil tes
adalah dengan mengubah skor tersebut dalam bentuk presentase.
1.) Untuk tes objektif
Jumlah jawaban benar
Persentase Penguasaan = -------------------- X 100%
Jumlah butir soal
2.) Untuk tes uraian
Jumlah Skor yang Diperoleh Siswa
Persentase Penguasaan = ------------------------------ X 100%
Jumlah skor maximal
8. Pengumpulan dan Pengolahan Informasi
Hasil Belajar dari Unjuk Kerja Siswa
Hal yang tidak kalah penting adalah informasi yang berkenaan dengan
proses selama menghasilkan karya tersebut. Untuk memperoleh informasi
tersebut sudah barang tentu guru harus mempersiapkan pedoman pengamatan
yang dilengkapi dengan kriteria penskoran, yang dikenal dengan rubrik.
Pengolahan Data dari Pengukuran Unjuk Kerja Siswa (melalui Skala Rating
atau Skala Sikap dari Likert), dapat dilakukan dengan langkah-langkah berikut:
a. Hitung jumlah skor maksimal dan minimal yang mungkin diperoleh siswa
untuk semua indikator.
b. Jumlahkan skor yang diperoleh setiap siswa. Bandingkan skor yang
diperoleh dengan standar kompetensi yang telah ditetapkan atau bagi
jumlah skor yang diperoleh siswa dengan skor maksimal kali 100%.
9. PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI
Informasi hasil belajar siswa yang diperoleh dari tes, pada awalnya
masih berupa skor mentah (raw score) yang berupa data terserak
(belum tertata). Untuk menghindari kesulitan memperoleh gambaran
tentang hasil belajar siswa, maka perlu diatur diurutkan mulai data
terbesar sampai dengan data terkecil.
A. Pengorganisasian Informasi Hasil Belajar Siswa
10. PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI
1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
Merupakan pendekatan untuk menginterpretasikan hasil belajar siswa
dimana hasil belajar yang diperoleh seorang siswa dibandingkan dengan
hasil belajar yang diperoleh kelompoknya. Artinya pemberian nilai
mengacu pada perolehan nilai di kelompok itu.
B. Pendekatan Dalam Penilaian
Sebaran skor yang sudah diubah dalam persentase
No. Nama siswa Skor Persentase
1 Dita 37 74%
2 Andi 33 66%
3 Imam 30 60%
4 Tina 30 60%
5 Amin 27 54%
Sebaran Skor Siswa
No. Nama siswa Skor
1 Dita 37
2 Andi 33
3 Imam 30
4 Tina 30
5 Amin 27
11. PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI
1. Pendekatan Penilaian Acuan Norma (PAN)
B. Pendekatan Dalam Penilaian
Pengubahan skor mentah menjadi nilai skala 1-10
No. Nama siswa Skor
Jika skor 37 diberi
nilai 10 maka
1 Dita 37 10.0
2 Andi 33 8.9
3 Imam 30 8.1
4 Tina 30 8.1
5 Amin 27 7.3
Jika jumlah siswa sedikit maka pengolahan
dengan cara seperti berikut dapat dengan
mudah dilakukan. Tetapi jika jumlah siswa
banyak (mencapai ratusan) maka
penggunaa statistika sederhana seperti
harga rata-rata (mean), simpangan baku
(BK), dan penggunaan kurva normal akan
sangat membantu dalam memberikan nilai
untuk seluruh siswa.
12. PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI
Berkebalikkan dengan Penilaian Acuan Norma (PAN), dalam PAK
keberhasilan setiap anak akan dibandingkan dengan kriteria yang telah
ditetapkan sebelumnya. Penentuan kriteria atau patokan berorientasi
pada pencapaian kompetensi atau tujuan pembelajaran yang telah
ditetapkan. Jika seorang anak berhasil mencapai kriteria atau bahkan
melebihi kriteria yang telah ditetapkan maka anak tersebut dinyatakan
berhasil. Sebaliknya apabila anak tersebut belum mampu mencapai
kriteria yang telah ditetapkan maka dia dinyatakan belum berhasil.
Dengan demikian dalam pembelajaran berbasis kompetensi, pendekatan
penilaian yang harus digunakan adalah pendekatan Penilaian Acuan
Kriteria bukan pendekatan Penilaian Acuan Norma.
2. Pendekatan Penilaian Acuan Kriteria (PAK)
13. PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI
Prinsip-prinsip yang harus diperhatikan dalam penilaian:
1. Berorientasi pada pencapaian kompetensi
2. Valid
3. Mendidik
4. Terbuka
5. Adil dan objektif
6. Berkesinambungan
7. Menyeluruh
8. bermakna
3. Penilaian
14. PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI
4. Penyajian Hasil Penilaian
Terdapat empat bentuk penilaian dalam penilaian berbasis kompetensi, yaitu:
1. Penilaian menggunakan angka
2. Penilaian menggunakan kategori
3. Penilaian dengan uraian atau narasi
4. Penilaian kombinasi
Penilaian kategori dapat diterapkan pada penilaian kecenderungan siswa dalam merespon
atau melakukan sesuatu. Skor yang diperoleh siswa kita bandingkan dengan kriteria tertentu
yang telah kita siapkan. Kriteria tersebut dapat kita peroleh menggunakna statistik
sederhana yaitu median atau kuartil. Median kita gunakan jika kita mengelompokkan hasil
penilaian menjadi 2 kelompok yaitu baik atau buruk, tinggi atau rendah, dan sebagainya.
Sedangkan kuartil kita gunakan jika mengelompokkan hasil penilaian menjadi 3 kelompok
misalnya terampil, cukup terampil, dan kurang terampil.
15. PENDEKATAN DALAM PEMBERIAN NILAI
5. Proses Pemberian Nilai
Pelaksanaan penilaian harus dilakukan pada semua aspek hasil belajar (kognitif, afektif, psikomotorik)
sesuai dengan tuntutan kompetensi yang terdapat dalam kurikulum.
Beberapa jenis alat ukur dan jenis tagihan yang digunakan, antara lain:
1. Kuis, dapat berupa tes lisan atau isian singkat sebelum palajaran dimulai untuk menanyakan pelajaran
yang lalu.
2. Pertanyaan lisan di kelas, digunakan untuk mengungkapkan penguasaan konsep, prinsip, atau teori
saat proses pembelajaran berlangsung
3. Ulangan harian, digunakan secara periodik untuk mengungkap pemahaman atau keterampilan siswa
4. Tugas individu atau kelompok, digunakan untuk menilai kemampuan siswa dalam menerapkan
berbagai konsep, prinsip, atau teori serta melatih kerja sama dalam menyelesaikan suatu tugas
5. Ulangan semesteran, digunakan untuk mengukur pencapaian kompetensi siswa setelah
menyelesaikan pembelajaran selama satu semester
6. Laporan tugas atau laporan kerja, digunakan untuk melihat kemampuan siswa dalam membuat
laporan dari tugas praktik yang diberikan
7. Ujian praktik, digunakan untuk mengungkapkan keterampilan siswa dalam melakukan sesuatu