Dokumen ini membahas analisis kualitas butir soal materi gelombang mekanik untuk siswa SMA melalui tiga tahap yaitu pra-observasi, observasi, dan pasca observasi. Pada tahap pra-observasi dilakukan persiapan seperti memilih sekolah tujuan, membuat soal dan kisi-kisi, serta merevisinya. Tahap observasi meliputi pelaksanaan uji coba soal dan dokumentasi. Pasca observasi berisi koreksi jawaban, analisis
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Β
AnalisisGelombang
1. Analisis Kualitas Butir Soal Materi Gelombang Mekanik
Pada Siswa Kelas 11 SMA
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Assesmen Pembelajaran Fisika
Yang dibimbing oleh Ibu Ardiana Hanatan, S.Pd., M.Sc.
Disusun oleh:
Agustina Mahdifahira (200321614892)
Fathia Pramesthi (200321614893)
Leony Cahyaning Ramadhan (200321614811)
Nur Azizah (200321614894)
Safiratul Labibah (200321614903)
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMPROGRAM
STUDI PENDIDIKAN FISIKA
April 2022
2. Dalam proses observasi untuk melakukan pengujian soal uraian dengan materi
gelombang mekanik pada siswa kelas 11 SMA Negeri 5 Malang menggunakan 3 tahap yakni
pra-observasi, observasi, dan pasca observasi. Tahap pra-observasi yaitu tahapan yang
dilakukan sebelum pengujian soal dilakukan atau dapat disebut sebagai tahap persiapannya.
Tahap observasi adalah tahapan dimana hari dilakukannya pengujian soal kepada testee.
Tahapan yang ketiga yaitu tahap pasca observasi, pada tahap ini dilakukannya kegiatan
koreksi jawaban dari responden serta dilakukannya analisis terhadap hasil yang diperoleh dari
pengujian soal hingga pembuatan laporan.
1. Pra-Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini yaitu:
1. 1 Memilih sekolah yang akan dituju (SMA Negeri 5 Malang)
Langkah pertama dan paling penting yaitu memilih sekolah/instansi tujuan.
Langkah ini penting dilakukan pertama kali dikarenakan untuk mengurus perijinan
yang mana proses tersebut memakan waktu yang lama. Selain itu pemilihan
sekolah dilakukan pertama untuk mengetahui juga pada tingkatan kelas di sekolah
tersebut sudah memasuki bab apa pada saat dilakukannya penguji-cobaan soal.
1. 2 Setelah menemukan sekolah yang dituju menghubungi guru pengampu pada
sekolahan tersebut untuk menjelaskan tujuan dan meminta izin untuk melakukan
observasi yang berupa pengujian soal kepada kelas yang diampu.
1. 3 Melakukan kesepakatan dengan guru kelas mengenai materi dan soal yang akan
diujikan.
1. 4 Mencari informasi melalui staff tata usaha tentang persyaratan yang diperlukan
(dalam hal ini berupa surat pengantar dari fakultas dan surat dari cabang dinas).
1. 5 Mengurus surat tugas ke fakultas yang akan dikirimkan kepada cabang dinas.
1. 6 Menunggu surat cabang dinas keluar dengan batas waktu 10 hari kerja.
1. 7 Membuat kisi-kisi yang akan dipakai pada saat observasi.
3. 1. 8 Membuat soal tes dan non tes.
Soal tes
Non tes
1. 9 Kisi-kisi beserta soal yang telah selesai dibuat, dikirimkan kepada dosen pengampu
melalui email untuk konsultasi.
4. 1. 10 Selain mengirimkan kisi-kisi dan soal melalui email, konsultasi juga diakukan
melalui WhatsApp.
1. 11 Mendapatkan revisi dari dosen pembimbing.
1. 12 Merevisi kisi-kisi dan soal.
1. 13 Menambahkan rubrik penilaian tiap soal.
1. 14 Memberikan kisi-kisi dan soal yang telah direvisi kepada dosen pengampu.
1. 15 Mencetak soal-soal dan kisi-kisi yang telah selesai direvisi untuk digunakan pada
saat uji coba.
1. 16 Mengambil surat dari cabang dinas untuk diberikan kepada pihak sekolah
1. 17 Mempersiapkan soal-soal, kisi-kisi, lembar jawaban, dan juga persuratan yang
dibutuhkan.
2. Observasi
2.1 Ke sekolahan yang dituju untuk menemui guru pengampu yang selanjutnya penguji
diantarkan ke kelas yang akan digunakan untuk observasi.
2.2 Memberikan salam kepada siswa dan menjelaskan maksud tujuan kedatangan di
kelas tersebut.
2.3 Membagikan soal-soal yang digunakan untuk uji coba.
2.4 Memberitahukan petunjuk soal sebelum dikerjakan.
2.5 Menginformasikan lama pengerjaan soal 30 menit.
2.6 Uji coba soal Gelombang Mekanik pada Kelas XI MIPA 2 dimulai pukul 10.00-
10.30 WIB pada 31 Maret 2022.
2.7 Mengawasi siswa-siswa dalam mengerjakan soal agar tetap kondusif dan untuk
5. meminimalisir terjadinya kecurangan.
2.8 Menjawab pertanyaan dari siswa jika ada soal-soal yang kurang jelas.
2.9 Mengingatkan jika pengerjaan soal akan diakhiri dalam 10 menit kedepan.
2.10 Siswa mengumpulkan jawaban dari soal ujian pada pukul 10.30 WIB.
2.11 Memberikan angket observasi kepada siswa yang telah mengumpulkan jawaban.
2.12 Siswa mengumpulkan angket observasi.
2.13 Mengucapkan terima kasih kepada siswa telah meluangkan waktu untuk
mengerjakan soal-soal ujian.
2.14 Sesi dokumentasi saat observasi belangsung bersama siswa.
2.15 Mengucapkan terima kasih kepada guru kelas karena telah diijinkan untuk
menggunakan kelas yang diampu sebagai testee.
3. Pasca Observasi
3.1 Melakukan koreksi lembar jawaban ujian siswa serta angket observasi.
3.2 Membuat daftar nilai ujian siswa.
Nama Siswa Total Skor
Siswa 1 55
Siswa 2 19
Siswa 3 60
Siswa 4 45
Siswa 5 75
Siswa 6 57
Siswa 7 80
Siswa 8 49
Siswa 9 64
Siswa 10 59
Siswa 11 50
Siswa 12 21
Siswa 13 51
Siswa 14 43
Siswa 15 41
Siswa 16 67
Siswa 17 60
7. 1. Tingkat kesukaran soal
Tingkat kesukaran soal dapat dilihat dari seberapa banyak siswa yang menjawab soal
dengan benar. Semakin banyak siswa yang menjawab benar, maka tingkat kesukaran butir
soal semakin mudah. Berlaku sebaliknya, jika semakin sedikit peserta didik yang
menjawab benar, maka semakin sukar butir soal tersebut. Untuk menginterpretasi tingkat
kesukaran suatu butir soal digunakan kriteria indeks kesukaran menurut (Erman 2003)
seperti yang terlihat pada tabel berikut
Tingkat kesukaran Nilai p
Sukar
Sedang
Mudah
0,00 β 0,25
0,26 β 0,75
0,76 β 1,00
a) Soal nomor 1
Mean =
Jumlah skor siswa pada suatu soal
Banyak siswa yang ikut tes
=
465
28
= 16,61
p =
Mean
Skor maksimum tiap butir soal
=
16,61
25
= 0,66 Sedang
b) Soal nomor 2
Mean =
Jumlah skor siswa pada suatu soal
Banyak siswa yang ikut tes
=
539
28
= 19,25
p =
Mean
Skor maksimum tiap butir soal
=
19,25
25
= 0,77 Mudah
c) Soal nomor 3
Mean =
Jumlah skor siswa pada suatu soal
Banyak siswa yang ikut tes
=
335
28
= 11,96
p =
Mean
Skor maksimum tiap butir soal
=
11,96
25
= 0,48 Sedang
d) Soal nomor 4
Mean =
Jumlah skor siswa pada suatu soal
Banyak siswa yang ikut tes
=
25
28
= 0,89
p =
Mean
Skor maksimum tiap butir soal
=
0,89
25
= 0,04 Sukar
e) Soal nomor 5
Mean =
Jumlah skor siswa pada suatu soal
Banyak siswa yang ikut tes
=
71
28
= 2,54
p =
Mean
Skor maksimum tiap butir soal
=
2,54
25
= 0,1 Sukar
Nomor Soal Hasil Persentase
1, 3 Sedang 40%
2 Mudah 20%
4, 5 Sukar 40%
8. Tingkat kesukaran yang digunakan oleh observator/penguji beragam, dengan semua
tingkat kesukarannya terpenuhi mulai dari soal yang mudah, sedang, hingga sukar/sulit.
Sebenarnya penguji, membuat soal dengan tipe yang sedang. Para siswa merasa
kesulitan/banyak yang tidak menyelesaikan soal yang diujikan dikarenakan kurangnya waktu
pengerjaan ditandai dengan padasaat pelaksanaan pengujian soal, ketika waktu 30 menit telah
selesai, siswa hanya mampu mengerjakan 2-3 soal saja.
2. Daya pembeda
Daya pembeda untuk menentukan sejauh mana pemahaman peserta didik dalam
menguasai materi. Semakin tinggi koefisien daya pembeda suatu butir soal, maka semakin
mudah untuk membedakan antara peserta didik yang mampu menguasai materi dengan
peserta didik yang kurang menguasai materi.
- Skor 1 Skor 2 Skor 3 Skor 4 Skor 5
Kelompok Atas
25 25 25 0 5
20 25 25 0 5
14 25 20 11 5
14 25 23 0 5
14 25 20 0 5
14 25 20 0 5
20 25 15 0 0
20 18 11 3 8
14 25 20 0 0
20 21 13 0 4
20 21 13 0 3
20 21 14 0 0
11 19 21 0 0
14 21 15 0 0
Jumlah 240 321 255 14 45
Kelompok Bawah
20 13 11 0 6
18 21 10 0 0
16 21 11 0 0
20 25 3 0 0
9 18 13 0 8
11 24 11 0 0
20 18 0 0 8
20 25 0 0 0
25 7 4 3 4
11 21 9 0 0
25 4 8 0 0
9 4 0 8 0
7 12 0 0 0
14 5 0 0 0
Jumlah 225 218 80 11 26
πΌπ·π΅ =
ππ΄βππ΅
ππππ ππππ πππ’π π πππ
MA : Mean kelompok atas
MB : Mean kelompok bawah
9. Tingkat kesukaran Nilai IDB
Baik
Sedang (tidak perlu revisi)
Perlu revisi
Tidak baik
0,4 β 1,00
0,3 β 0,39
0,2 β 0,29
-1,00 β 0,19
a) Soal nomor 1
ππ΄ =
240
14
= 17.14 ππ΅ =
225
14
= 16,07
πΌπ·π΅ =
ππ΄βππ΅
ππππ ππππ πππ’π π πππ
=
1,07
25
= 0,04 Tidak Baik
b) Soal nomor 2
ππ΄ =
321
14
= 22,93 ππ΅ =
218
14
= 15,57
πΌπ·π΅ =
ππ΄βππ΅
ππππ ππππ πππ’π π πππ
=
7,36
25
= 0,29 Perlu revisi
c) Soal nomor 3
ππ΄ =
255
14
= 18,21 ππ΅ =
80
14
= 5,71
πΌπ·π΅ =
ππ΄βππ΅
ππππ ππππ πππ’π π πππ
=
12,50
25
= 0,50 Baik
d) Soal nomor 4
ππ΄ =
14
14
= 1,00 ππ΅ =
11
14
= 0,79
πΌπ·π΅ =
ππ΄βππ΅
ππππ ππππ πππ’π π πππ
=
0,21
25
= 0,01 Tidak baik
e) Soal nomor 5
ππ΄ =
45
14
= 3,21 ππ΅ =
26
14
= 1,86
πΌπ·π΅ =
ππ΄βππ΅
ππππ ππππ πππ’π π πππ
=
1,36
25
= 0,05 Tidak Baik
Nomor Soal Hasil Persentase
1, 2, 4, 5 Tidak Baik 80%
3 Baik 20%
Setelah dilakukan analisis Daya Pembeda, diketahui bahwa bentuk soal yang diujikan
hanya terdapat 1 soal yang sudah memiliki kriteria baik di antara 5 soal yang diujikan yaitu soal
nomor 3. Dari hasil analisis menunjukkan bahwa, soal-soal yang diujikan belum mampu
untuk membedakan kelompok yang berprestasi tinggi (kelompok atas) dengan kelompok
bawah sehingga soal-soal yang telah diujikan tersebut masih memerlukan revisi jika ingin
digunakan/diujikan kembali pada tahun ajaran berikutnya pada materi yang sama.
3. Uji Validitas Soal
Uji Validitas merupakan sejauh mana ketepatan suatu alat ukur (dalam hal ini
instrumen/soal) dalam melakukan fungsinya. Uji validitas butir soal dilakukan dengan
11. Klasifikasi uji validitas dapat diketahui berdasarkan tabel berikut:
Klasifikasi Uji Validitas
Valid rhitung β₯ rtabel
Tidak valid rhitung < rtabel
Kemudian rhitung validitas soal dikelompokkan dalam beberapa tingkatan yang dikemukakan
oleh Guilford (1956, h.145) pada tabel berikut:
Tingkatan Klasifikasi Validitas
0,80 < rxy β€ 1,00 Validitas sangat tinggi (sangat baik)
0,60 < rxy β€ 0,80 Validitas tinggi (baik)
0,40 < rxy β€ 0,60 Validitas sedang (cukup)
0,20 < rxy β€ 0,40 Validitas rendah (kurang)
0,00 < rxy β€ 0,20 Validitas sangat rendah (jelek)
rxy β€ 0,00 Tidak valid
a) Soal nomor 1
R tabel = 0,3739
R hitung = 0,3581
0,3581<0,3739 = Tidak valid
b) Soal nomor 2
R tabel = 0,3739
R hitung = 0,7591
0,7591 β₯ 0,3739 = Valid
0,60 < 0,7591 β€ 0,80 = Validitas tinggi (baik)
c) Soal nomor 3
R tabel = 0,3739
R hitung = 0,8519
0,8519 β₯ 0,3739 = Valid
0,80 < 0,8519 β€ 1,00 = Validitas sangat tinggi (sangat baik)
d) Soal nomor 4
R tabel = 0,3739
R hitung = 0,01939
0,01939 < 0,3739 = Tidak valid
e) Soal nomor 5
R tabel = 0,3739
R hitung = 0,482
0,482 β₯ 0,3739 = Valid
0,40 < 0,482 β€ 0,60 = Validitas sedang (cukup)
12. No. Soal Hasil Kategori Persentase
1, 4 Tidak valid - 40%
2, 3, 5 Valid
Tinggi
60%
Sangat tinggi
Sedang
Setelah dilakukan analisis uji validitas soal, diketahui bahwa dari 5 soal yang diujikan
hanya 3 soal yang memenuhi uji validitas dengan masing-masing kategori validitas pada soal
nomor 2 dikategorikan dengan validitas tinggi (baik), soal nomor 3 dikategorikan dengan
validitas sangat tinggi (sangat baik), dan soal nomor 5 dikategorikan dengan validitas sedang
(cukup). Sedangkan pada soal nomor 1 dan 3 dikategorikan tidak valid karena nilai r hitung
lebih kecil daripada rtabel.
4. Uji Realibilitas soal
Suatu tes dapat dikatakan mempunyai taraf kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut
dapat memberikan hasil yang tetap/ajeg (Arikunto, 2011). Semakin tinggi nilai reliabilitas
suatu instrument/soal menandakan semakin tinggi tingkat kepercayaan instrumen tersebut.
No. Nama Siswa Soal 2 Soal 3 Soal 5 Skor Total
1. Siswa 1 21 14 0 35
2. Siswa 2 12 0 0 12
3. Siswa 3 25 15 0 40
4. Siswa 4 25 0 0 25
5. Siswa 5 25 25 5 55
6. Siswa 6 21 13 3 37
7. Siswa 7 25 25 5 55
8. Siswa 8 21 10 0 31
9. Siswa 9 25 20 5 50
10. Siswa 10 25 20 0 45
11. Siswa 11 21 15 0 36
12. Siswa 12 4 0 0 4
13. Siswa 13 19 21 0 40
14. Siswa 14 7 4 4 15
15. Siswa 15 21 9 0 30
16. Siswa 16 25 23 5 53
17. Siswa 17 18 11 8 37
18. Siswa 18 21 11 0 32
19. Siswa 19 5 0 0 5
20. Siswa 20 13 11 6 30
21. Siswa 21 21 13 4 38
22. Siswa 22 25 3 0 28
23. Siswa 23 18 13 8 39
24. Siswa 24 24 11 0 35
25. Siswa 25 4 8 0 12
26. Siswa 26 25 20 5 50
27. Siswa 27 25 20 5 50
28. Siswa 28 18 0 8 26
Jumlah 539 335 71 945
r tabel 0,3739 0,3739 0,3739 0,3739
r hitung 0,759 0,852 0,482 -
13. r hitung > r tabel = valid Valid Valid Valid -
Kategori validitas Tinggi Sangat tinggi Sedang -
Variansi 46,045 61,392 8,534 198,688
Rumus realibilitas yang digunakan adalah Alpha Cronbath:
π = (
π
πβ1
) [1 β
Ξ£ππ
2
ππ‘
2 ]
Keterangan:
k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal
r = koefisien realiabilitas intrumen (Cronbachβs Alpha)
Ξ£ππ
2
= total variansi butir
ππ‘
2
= total variansi
Adapun interpretasinya dapat dilihat pada tabel 6. Untuk mendapatkan setiap nilai pada
rumus realibiltas kita menggunakan excel diperoleh data sebagai berikut:
k=3
Ξ£ππ
2
= 115,971
ππ‘
2
= 198,687
π = (
3
3β1
) [1 β
115,971
198,687
]
π = (1,5)[1 β 0,584]
π = (1,5)[0,416]
π = 0,624 (ππ’π§π π π’)
Setelah dilakukan analisis uji realibilitas diketahui bahwa 3 soal yang digunakan
memiliki tingkat realibilitas yang tinggi yang berarti pengujian itu dapat memberikan hasil
yang relatif tidak berbeda bila dilakukan pengujian kembali terhadap subjek yang sama.
3.4 Membuat laporan observasi
Laporan pengolahan
14. Artikel ilmiah
3.5 Melakukan revisi artikel yang akan disubmit dalam jurnal.
3.6 Melakukan submit artikel pada e-journal perpusnas.go.id
3.7 Melakukan presentasi laporan pengolahan beserta artikel.
3.8 Mengumpulkan laporan pengolahan dan bukti submit artikel pada tempat yang telah
disediakan.
15. Kesimpulan
Berdasarkan hasil observasi beserta pembahasan dari analisis butir soal yang mencakup
tingkat kesukaran soal, daya pembeda, uji validitas, serta uji realibilitas pada soal uraian
dalam pengujian materi gelombang mekanik dengan testee siswa kelas XI MIPA 2 SMA
Negeri 5 Malang tahun pelajaran 2021/2022, dapat disimpulkan bahwa dari 5 (lima) butir
soal yang diujikan yang ditinjau berdasarkan validitas item, 3 (tiga) butir soal dinyatakan
valid dengan tingkat validitas sedang, tinggi, dan sangat tinggi sedangkan 2 (dua) butir soal
yang lain dinyatakan tidak valid. Soal uraian yang diujikan dan telah melalui tahap analisis
butir soal yang ditinjau dari realibilitasnya, termasuk ke dalam kategori tinggi dengan
koefisien realibilitasnya sebesar 0,624 sehingga jika 3 (tiga) soal yang valid diujikan kembali
maka dapat memberikan hasil yang relatif tidak berbeda atau tingkat kepercayaan
instrumen/soal yang diberikan tinggi. Ditinjau dari tingkat kesukaran, diperoleh 2 butir soal
(40%) termasuk kategori sukar, 2 butir soal (40%) termasuk kategori sedang, dan 1 butir soal
(20%) termasuk kategori mudah. Sedangkan ditinjau berdasarkan daya pembedanya, terdapat
4 dari 5 butir soal termasuk kategori tidak baik (jelek) yang berarti soal yang diujikan oleh
penguji masih belum mampu untuk membedakan antara siswa yang termasuk dalam
kelompok atas dengan kelompok bawah, sehingga soal perlu direvisi/diganti dengan yang
lebih baik.