Dokumen tersebut membahas dampak psikologis kekerasan dan penyimpangan seksual. Kekerasan seksual umumnya terjadi di lingkungan pribadi oleh anggota keluarga dan menyebabkan berbagai trauma seperti gangguan stres pasca trauma, perasaan tidak berdaya, dan stigmatisasi. Dokumen tersebut juga menjelaskan berbagai jenis penyimpangan seksual dan upaya pencegahan serta penanganannya.
1. Dampak psikologis
kekerasan &
penyimpangan seksual
Seminar Nasional HMJ BK UM
10 OKTOBER 2014
Dr Carolina L Radjah, M.Kes
Universitas Negeri Malang
2. APA ITU KEKERASAN
SEKSUAL?
Sexual abuse merupakan
pemaksaan hubungan seksual
dengan cara tidak wajar atau tidak
disukai
Untuk tujuan komersial atau
tujuan tertentu
Kekerasan seksual merupakan
penting & rumit dr seluruh
kekerasan terhadap perempuan
3. Kks terutama pada anak ibarat
fenomena gunung es
Kks sulit terdeteksi dan
teridentifikasi sejak dini – sebab
pelaku kks tidak selalu memiliki
defisian moral atau defek moral
Pelaku kks secara umum berstatus
sosial sebagai “orang baik”
5. Perbandingan antara jumlah kekerasan umum dengan kekerasan seksual
Kekerasan
seksual
93.960
kasus
Kekerasa
n 306.979
kasus
Kekerasan
306.979 kasus
KEKER
n: 400.939
6. Mengapa kekerasan seksual
terjadi secara berulang ?
Kks hanya dianggap sebagai
kejahatan kesusilaan
KUHP: kks seperti perkosaan
dianggap sbg pelanggaran
kesusilaaan
Kks adalah hanya persoalan
moralitas saja
Oki dipandang kurang penting
7. Siapa korban kks?
Kaum yang dianggap lemah, dan
tidak terbatas pada usia
Tower, mengungkapkan
mayoritas korban kks adalah
perempuan
Anak perempuan 4 x lebih besar
kemungkinan menjadi korban kks
8. Dimana kks terjadi?
Ranah personal, artinya kks
dilakukan oleh orang yg memiliki
hubungan darah (ayah, kakak,
adik, kakek, paman) dan kerabat
dekat lainnya spt ipar atau pacar =
70.115 kasus dr N: 93.960
Ranah publik, kks terjadi dimana
antara korban dan pelaku tidak
memiliki hubungan kekerabatan
9. lanjutan
Ranah publik, kks terjadi
dimana antara korban dan
pelaku tidak memiliki
hubungan kekerabatan ,
darah ataupun perkawinan =
22.284 kasus dr N: 93.960
Pelaku kks adalah aparatur
negara sebanyak 1.561 kasus
10. Kks berdasar identitas pelaku
Familial abuse – sexual abuse yg
masih dalam hubungan darah.
Derajat trauma tergantung pada
tipe kks
Extrafamilial abuse, dilakukan
oleh orang lain diluar keluarga &
hanya 40% yg melaporkan adanya
peristiwa kekerasan
12. Kondisi traumatik mempengaruhi
sikap, cara pandang, orientasi
seksual dan memicu munculnya
perilaku amoral
Sebagai bentuk perlawanan
terhadap perlakuan tidak
menyenangkan yg dialami anak.
13. Efek trauma akibat kks
Betrayal (penghianatan)-
kepercayaan merupakan dasar
utama bagi korban kks.
Kepercayaan anak & otoritas
orang tua menjadi hal yg
mengancam anak
Traumatic sexualzation
(trauma secara seksual)
14. lanjutan
Perempuan yg mengalami kks
cendrung menolak hubungan
seksual, konsekuensinya menjadi
korban kks dlm rumah tangga
Korban lebih memilih pasangan
sesama jenis.
Powerlessness (merasa tidak
berdaya)
15. lanjutan
Rasa takut, mimpi buruk, phobia,
cemas disertai rasa sakit. Perasaan
tidak berdaya mengakibatkan
individu merasa lemah, tidak
mampu dan kurang efektif dlm
bekerja
Stigmatization, mendapat stigma
negatif dr lingkungan shg merasa
takut ditolak, korban kks merasa
bersalah, malu, memiliki
16. Jenis kks
Perdagangan perempuan untuk
tujuan seksual
Pelecehan seksual
Penyiksaan seksual
Eksploitasi seksual
Perbudakan seksual
Intimidasi/ serangan bernuansa
seksual
17. Lanjutan jenis kks
Pemaksaan aborsi
Pemaksaan perkawinan, termasuk
kawin paksa dan kawin gantung
18. Penyimpangan seksual/
Parafilia
Cenderung kompulsif dan
destruktif
Pedophilia: seks dg anak,
penganiyaan anak
Ekshibisionisme: pamer genital pd
mrk yg tdk ingin melihat
Sadisme seksual: kepuasan
seksual melalui tindakan
menyakiti
19. lanjutan
Masochisme seksual: kepuasan
melalui tindak disakiti
Frotteurism: sentuhan atau rabaan
seksual pd orang yg tdk
menyetujuinya. Biasanya terjadi
ditempat umum spt bis/ kereta
Fetishism: kepuasan seksual pada
obyek yg tidak hidup – pakaian
dalam, sepatu wanita
20. Homo seksual- Gay & Lesbian
Secara seksual tertarik pada
sesama jenis
Tetapi tidak berarti mempunyai
kesehatan mental yang buruk
Voyeurisme: kegemaran
mengintip orang yg lagi
berhubungan seks
Sodomi: melakukan hubungan
seks melalui anus korban
21. Transvetisme: seseorang yg secara
antomis laki- laki, ttp secara
psikologis merasa dan
menganggap dirinya seorang
perempuan
Masturbasi: memuaskan diri
sendiri
Trolisme: Melakukan senggama
dgn pasangannya dgn mengajak
org lain sebagai penonton
22. Bestialitas: Persetubuhan dengan
hewan
Penyebab timbulnya
penyimpangan seksual (intern –
kelainan fisik,pengaruh obat,
problem emosional dan ekstern),
kurangnya informasi ttg seks
23. Upaya untuk mengatasi kks
Preventif & protektif –
memberikan pendidikan seksual
sejak dini kepada anak
Melatih keterampilan asertif
Konseling individual
Meningkatkan kesadaran hukum
Penanggulangan yg bersifat
represif – sanksi hukum
Medis