2. Apa Itu Pelecehan Seksual?
Suatu bentuk penghinaan atau memandang rendah
seseorang karena hal -hal yang berkenan dengan seks,
jenis kelamin atau aktivitas seksual antara laki -laki dan
perempuan.
Sexual Harassment
3. Pengertian
Sexual hal-hal yang menyangkut
seks/jenis kelamin
Harassment penggangguan ketenangan
yang sifatnya tidak diundang oleh subject
yang diganggu
Leceh membuat kecil, mengejek,
merendahkan martabat
Pelecehan adalah tindakan menurunkan
martabat
4. Menurut BKKBN (Badan Kependudukan
dan Keluarga Berencana Nasional, 2012)
“
Pelecehan seksual adalah segala macam
bentuk perilaku yang berkonotasi atau
mengarah kepada hal-hal seksual yang
dilakukan secara sepihak dan tidak
diharapkan oleh orang yang menjadi sasaran
sehingga menimbulkan reaksi negatif seperti
malu, marah, benci, tersinggung, dan
sebagainya pada diri individu yang menjadi
korban pelecehan tersebut.”
Pengertian
5. Menurut Mboiek, (1992:1) dan
Stanko (1996:56) pengertian pelecehan
seksual adalah suatu perbuatan yang
biasanya dilakukan laki -laki dan
ditujukan kepada perempuan dalam
bidang seksual, yang tidak disukai oleh
perempuan sebab ia merasa terhina,
tetapi kalau perbuatan itu ditolak ada
kemungkinan ia menerima akibat buruk
lainnya.
Lanjutan
6. Unsur-Unsur Dalam Pelecehan
Seksual
suatu perbuatan yang berhubungan
dengan seksual
pada umumnya pelakunya laki -laki dan
korbannya peerempuan
wujud perbuatan berupa fisik dan
nonfisik dan,
tidak ada kesukarelaan
7. Pelaku dan Korban
Pelaku pelecehan seksual bisa siapa saja terlepas dari jenis
kelamin, umur, pendidikan, nilai-nilai budaya, nilai-nilai
agama, warga negara, latar belakang, maupun status sosial.
Korban dari perilaku pelecehan sosial dianjurkan untuk
mencatat setiap insiden termasuk identitas pelaku, lokasi,
waktu, tempat, saksi.
Saksi bisa jadi seseorang yang mendengar atau melihat
kejadian
8. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Terjadinya Pelecehan Seksual
Faktor
Fisik
Faktor
Hubungan
Faktor
Gaya
Hidup
Faktor
Harga Diri
Faktor yang Mempengaruhi
Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi
perilaku seksual
Faktor Internal
seksual
(fisik/psikologis)
Pengetahuan
kesehatan
reproduksi
Motivasi
Faktor
Eksternal
Keluarga
Pergaulan
Media massa
9. Kategori Pelecehan Seksual
Quid pro quo
pelecehan seksual yang biasanya
dilakukan oleh seseorang yang memiliki
kekuasaan otoritas terhadap korbannya,
disertai iming-iming pekerjaan atau
kenaikan gaji atau promosi.
Hostile work environment
Pelecehan seksual yang terjadi tanpa janji
atau iming-iming maupun ancaman.
Kategori Pelecehan
Seksual
Kategori pelecehan seksual menurut Nichaus:
• pelecehan seksual yang terjadi sangat cepat,
sedangkan pelaku tidak saling kenal.
Blitz rape
• pelecehan seksual dengan penipuan, hal ini
jarang dilaporkan karena malu.
Confidenc
e rape
• pelecehan seksual yang saling tidak mengenal,
pelaku bertindak cepat dan menguasai korban,
dilakukan oleh orang yang berpengalaman dan
yakin korban akan menikmati.
Power
rape
• pelecehan seksual dimana korban menjadi
marah dan balas dendam.
Anger
rape
• pelecehan seksual dengan ciri kekejaman
atau sampai pembunuhan
Sadistie
rape
11. Pasal 289-296 tentang pencabulan
Pasal 295-298 dan pasal 506 tentang penghubungan
pencabulan
Pasal 286-288 tentang persetubuhan dengan wanita di
bawah umur
Pasal 281-283 tentang tindak pidana terhadap kesopanan
Undang-undang Perlindungan Anak (UUPA) no 23 tahun
2003
Undang-undang no 23 tahun 2004 tentang penghapusan
kekerasan dalam rumah tangga (KDRT)
Perlindungan Hukum
Undang-undang
12. Dampak
Peleceha
n
Seksual
Dampak Psikologis
• ”Sindrom Pelecehan Seksual” yang berhubungan dengan gejala
psikologi, mencakup depresi, rasa tidak berdaya, merasa
terasing (isolasi), mudah marah, takut, kecemasan, dan
penyalahgunaan zat adiktif.
Dampak Fisik
• sakit kepala, gangguan makan, gangguan pencernaan (perut),
rasa mual, serta menurun atau bertambahnya berat badan
tanpa sebab yang jelas.
• Ini semua terjadi karena perbuatan tersebut menimbulkan rasa
bersalah pada diri sendiri yang amat sangat.
Dampak Sosial
• Korban pelecehan seksual di tempat kerja juga dapat memiliki
komitmen yang rendah terhadap tempat kerjanya, dan korban
dengan tingkat frekuensi pelecehan yang tinggi lebih memilih
untuk mengundurkan diri dari pekerjaan mereka
Dampak Pelecehan
Seksual
14. Bangun pemahaman tentang pelecehan seksual
Jangan tinggal diam bila mengetahui adanya
tindak pelecehan seksual. Segera laporkan pada
pihak berwajib
Temani korban pelecehan seksual, bangun
keyakinan korban untuk tidak menyalahkan
dirinya sendiri
Temani dan dukung korban bila ia hendak
melapor. Bila korban enggan melapor, jangan
dihakimi keputusannya itu.
Berikan informasi kepada korban hak-haknya dan
juga keberadaan lembaga-lembaga yang dapat ia
hubungi untuk memperoleh informasi lebih lanjut
ataupun masukan bagi upaya pencarian keadilan
dan pemulihan
15. Berikan informasi tentang pelecehan seksual kepada
anggota keluarga, teman,tetangga, teman sekerja
atau lainnya
Ajak mereka untuk ikut mendukung korban dengan
cara tidak menyalahkan korban, tidak menstigma,
tidak mengucilkan apalagi mengusir korban
Ikut serta dalam advokasi perubahan hukum untuk
kepentingan korban pelecehan, termasuk dengan
memantau jalannya proses penegakan hokum
Dukung kerja-kerja lembaga pengada layanan bagi
korban pelecehan dengan mengumpulkan informasi
tentang pelecehan seksual yang terjadi
disekelilingnya, memberikan dukungan, ikut serta
dalam kampanye atau dalam penggalangan dana
bagi penanganan korban.
16. Jika terjadi pelecehan seksual pada
anak, beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Ciptakan kondisi sehingga anak merasa
leluasa dalam menceritakan tentang bagian
tubuhnya dan menggambarkan kejadian
dengan akurat.
Yakinkan anak bahwa orang dewasa yang
melakukannya adalah salah, sedangkan
anaknya sendiri adalah benar.Orang tua
harus bisa mengkontrol ekspresi
emosional didepan anak.