Dokumen tersebut merangkum tentang perubahan perilaku masyarakat akibat penggunaan internet dan media sosial. Internet telah mengubah cara komunikasi menjadi lebih visual dan multitasking. Hal ini berdampak pada generasi muda yang lahir setelah 1995. Dokumen juga membahas mengenai pentingnya privasi data pribadi di internet.
3. Pengguna
Internet
Aktif di Media
Sosial
Jumlah
Transaksi
171.17 Juta
(68%)
(Survey APJII 2018)
130 Juta
(Survey We Are
Social, Hootsuite
2018)
77,76 T
(Survey Bank Indonesia 2018
dari 8 e-commerce)
Pengguna
Smartphone
265 Juta
(Data Kependudukan
2018)
103 Juta
(Survey e-marketer
2018)
INDONESIA
DALAM DATA
Jumlah
Penduduk
4. Lahir Sebelum 1995
Digital Immigrat/Gaptek
Pikiran Fokus Pada Satu Hal
Verbal
Lahir Setelah 1995
Digital Native/Fasih
Multitasking
Visual
GENERASI X GENERASI Z
13. Cyberbully (Perundungan Siber) adalah sebuah
perilaku yang melecehkan ataupun merendahkan
seseorang, kebanyakan menimpa anak-anak dan
remaja.
Dilakukan melalui media digital
(cyber). Cyberbully dapat dilakukan
melalui SMS, email, instant messaging,
blog, media sosial.
Bentuknya bisa berupa menyebarkan
isu-isu palsu, memposting foto-foto
memalukan, pelecehan seksual, ancaman,
Hingga tindakan yang
Berbuntut pemerasan.
14. 1. Flaming (mengirim pesan yang kasar dan berapi-api mengenai seseorang)
2. Online harassment--pelecehan (berkali-kali mengirim pesan/gambar hinaan,
menyerang dan menyakiti hati melalui e-mail dan pesan teks)
3. Denigration--fitnah (mengirim pernyataan yang merugikan, tidak benar atau
kejam atau menggosip tantang seseorang ke orang lainnya atau memposting hal
tersebut secara online)
4. Impersonation--peniruan (berpura-pura menjadi orang lain dengan membobol
akun orang yang menjadi korban, dan mengirim atau memposting materi yang
membuat orang itu menjadi terlihat buruk, membuat orang tersebut dalam
masalah atau bahaya, ataupun merusak reputasi)
15. 5. Outing and trickery—menyebarkan rahasia (meneruskan pesan atau gambar
pribadi dengan menipu seseorang agar mengungkapkan rahasia atau informasi
memalukan yang kemudian disebarkan secara online)
6. Exclusion--pengucilan (secara sengaja mengucilkan atau mengeluarkan seseorang
dari grup online),
7. Cyberstalking--penguntitan (berulang kali mengirim pesan yang mengandung
ancaman atau aktivitas online lainnya yang membuat orang lain merasa ketakutan
karena keamanan pribadinya
16.
17. 1. Simpan dan/ atau cetak bukti-bukti cyberbully.
2. Identifikasi pelaku cyberbully.
3. Mintalah pelaku cyberbully untuk menghentikan aksinya.
4. Hubungi orang tua pelaku cyberbully. Ceritakan dengan jelas apa yang telah
terjadi dengan tunjukkan bukti-bukti.
5. Hubungi pihak sekolah anak Anda jika cyberbully terjadi di sekolah, seperti
kepada guru dan kepala sekolah.
6. Jika terjadi di lingkungan rumah, sampaikan dan diskusikan dengan pemuka
warga setempat.
7. Jika cyberbully sudah mengarah ke tindak kekerasan, pemeriksaan, atau seksual,
segera hubungi pihak kepolisian.
TINDAK LANJUT:
Jika menjadi/menemukan korban Cyberbully
19. Merupakan keseluruhan data digital yang membentuk jejak digital
yang tersimpan di perangkat maupun yang tersimpan online.
20. DATA
PRIBADI
“Data pribadi adalah setiap data
tentang kehidupan seseorang baik
Yang teridentifikasi dan / atau
dapat diidentifikasi secara tersendiri
atau dikombinasi dengan informasi
lainnya baik secara langsung
maupun tidak langsung melalui
sistem Elektronik Dan / atau non
elektronik”.
Draft RUU PDP
22. APA YANG PERLU KITA LAKUKAN?
Pertimbangkan segala bentuk resiko sebelum memberikan data pribadi
diri sendiri, anggota keluarga ataupun milik orang lain baik secara online
maupun offline kepada pihak manapun, dan sersikaplah kritis.
Pelajari dan pahami teknologi yang kita gunakan, baik itu gadge maupun
layanan online seperti media sosial. Jangan dibiarkan diset “default”
karena bisa merugikan kita.
Batasi posting data pribadi di internet. Karena data pribadi tersebut akan
selamanya dapat diakses oleh pihak lain.
Privasy Check: Google dan Facebook