Dokumen tersebut membahas revolusi mental melalui agen perubahan informatika untuk menciptakan generasi Indonesia yang cerdas, kreatif, dan produktif. Dokumen ini menjelaskan peran Kominfo dalam mendorong revolusi mental dengan pendekatan teknologi, hukum, dan sosial budaya untuk mencegah dampak negatif internet seperti pornografi dan judi online.
Perlindungan privasi dan data pribadi sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi digital di suatu negara, tanpa terkecuali Indonesia. Perlindungan tersebut merupakan faktor penentu akan adanya kepercayaan daring (online trust), yang merupakan hal penting dalam transaksi digital. Privasi dan data pribadi menjadi sebuah hal yang penting karena pengguna dalam jaringan tidak akan melakukan sebuah transaksi digital apabila merasa keamanan akan privasi dan data pribadinya terancam. Salah satu perlindungan privasi dan data pribadi tersebut berkenaan bagaimana data pribadi tersebut akan diproses termasuk data sensitif dari pengguna yang apabila disebarkan ke pihak yang tidak bertanggung jawab akan berpotensi menimbulkan kerugian finansial, bahkan mengancam keamanan dan keselamatan pemiliknya. Ancaman-ancaman yang timbul dari lemahnya perlindungan privasi dan data pribadi tersebut memiliki korelasi garis lurus dengan pertubuhan ekonomi yang dihasilkan dari transaksitransaksi dalam jaringan (online)
Dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menyebutkan Pemerintah Negara Indonesia mempunyai kewajiban konstitusional melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam konteks perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, tujuan bernegara tersebut diwujudkan dalam bentuk perlindungan data pribadi dari setiap penduduk atau warga negara Indonesia
Perlindungan privasi dan data pribadi sangat mempengaruhi perkembangan ekonomi digital di suatu negara, tanpa terkecuali Indonesia. Perlindungan tersebut merupakan faktor penentu akan adanya kepercayaan daring (online trust), yang merupakan hal penting dalam transaksi digital. Privasi dan data pribadi menjadi sebuah hal yang penting karena pengguna dalam jaringan tidak akan melakukan sebuah transaksi digital apabila merasa keamanan akan privasi dan data pribadinya terancam. Salah satu perlindungan privasi dan data pribadi tersebut berkenaan bagaimana data pribadi tersebut akan diproses termasuk data sensitif dari pengguna yang apabila disebarkan ke pihak yang tidak bertanggung jawab akan berpotensi menimbulkan kerugian finansial, bahkan mengancam keamanan dan keselamatan pemiliknya. Ancaman-ancaman yang timbul dari lemahnya perlindungan privasi dan data pribadi tersebut memiliki korelasi garis lurus dengan pertubuhan ekonomi yang dihasilkan dari transaksitransaksi dalam jaringan (online)
Dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, menyebutkan Pemerintah Negara Indonesia mempunyai kewajiban konstitusional melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Dalam konteks perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, tujuan bernegara tersebut diwujudkan dalam bentuk perlindungan data pribadi dari setiap penduduk atau warga negara Indonesia
Privasi dan Keamanan Internet
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan DigitalBukik Setiawan
Presentasi untuk forum #Rabuan @BCFF_BDG & @BincangEdukasi, Rabu, 15 Januari 2014 yang memaparkan pentingnya literasi digital dan 8 kemampuan digital yang perlu dipelajari anak-anak kita, generasi digital native
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Materi yang membahas mengenai pengantar dan konsep sistem informasi dalam bentuk powerpoint (PPT) yang mana untuk memenuhi tugas mata kuliah keamanan teknologi informasi.
Privasi dan Keamanan Internet
Kerahasiaan pribadi atau keleluasaan pribadi (Bahasa Inggris: privacy) adalah kemampuan satu atau sekelompok individu untuk menutup atau melindungi kehidupan dan urusan personalnya dari publik, atau untuk mengontrol arus informasi mengenai diri mereka.
Literasi Digital: Membekali Anak Kita dengan Kemampuan DigitalBukik Setiawan
Presentasi untuk forum #Rabuan @BCFF_BDG & @BincangEdukasi, Rabu, 15 Januari 2014 yang memaparkan pentingnya literasi digital dan 8 kemampuan digital yang perlu dipelajari anak-anak kita, generasi digital native
Untuk file versi pptx (245 MB), pdf (10 MB) dan video clip terkait, silakan unduh di https://s.id/litdigictw | Informasi lebih lanjut silakan hubungi email info@ictwatch.id
Presentasi ini bebas digunakan dengan lisensi Creative Commons BY-NC-SA.
Literasi Digital Cerdas Paham Daring ICT Watch Hoax Hoaks UU ITE Informasi Transaksi Elektronik Ujaran Kebencian Perlindung Anak Child Online Protection Data Pribadi Online Privasi Internet Sehat Indonesia
Materi yang membahas mengenai pengantar dan konsep sistem informasi dalam bentuk powerpoint (PPT) yang mana untuk memenuhi tugas mata kuliah keamanan teknologi informasi.
Survey Guru: Literasi Digital / Internet Sangat Perlu Masuk Sekolah!ICT Watch
Literasi digital / Internet diyakini penting untuk diberikan kepada para siswa. Sebanyak 73% dari 165 responden Bapak / Ibu guru Bimbingan dan Konseling (BK) SMA se-Jabodetabek, Sukabumi dan Cilegon menyatakan bahwa materi literasi digital / Internet “sangat perlu” diberikan kepada siswa. Sedangkan 26% menyatakan “perlu” dan hanya 1% yang menyatakan “belum perlu” bagi para siswa. Lalu bagaimana sebaiknya materi literasi digital / Internet diposisikan dalam kegiatan belajar mengajar? Apa yang dianggap sebagai "bahaya"-nya Internet? Baca selengkapnya hasil jajak pendapat sederhana yang dilakukan ICT Watch terhadap 165 (seratus enam puluh lima) Bapak/Ibu Guru BK, 8 Desember 2015.
During the Forum on Communication for Development and Community Media for Family Farming (FCCM), held at FAO Headquarters in Rome, Italy, a set of brief
Becoming an Agent of Change at your OrganizationBeck Tench
A presentation about doing things that inspire personal and institutional creativity in the aim of making museums and libraries more relevant, sustainable and capable of changing the world in ways we are uniquely suited to do.
Video on slide #51 can be seen here: http://www.youtube.com/watch?v=0uDDEEHDf1Y
Evaluasi hasil belajar adalah suatu proses yang dilakukan untuk mengetahui tingkat kinerja akademik. Evaluasi hasil belajar dilakukan secara menyeluruh dan kontinyu dengan cara yang sesuai dengan ciri-ciri pendidikan keahlian yang bersangkutan.
Terima kasih kepada Renie Tri Herdiani, S.Psi., S.Pd., M.Pd.
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital Keniscayaan Perlindungan AnakIGF Indonesia
Presented by Maria Advianti (Komisi Perlindungan Anak Indonesia)
ID IGF 2016
Sesi Sosial Budaya 3 - Literasi Digital, Pilar Perlindungan Anak di Internet
Jakarta, 15 November 2016
Sulit dipungkiri bahwa di masa depan tidak ada bangsa yang dapat bersembunyi dari arus tanpa batas di era globalisasi. Era dimana pergaulan dunia semakin terbuka lebar yang bukan saja membawa keuntungan, namun juga diikuti dengan dampak yang sulit dikendalikan. Masa depan menjadi semakin sulit ditebak dan terkadang terjadi diluar dugaan sehingga memberikan kejutan-kejutan yang mengancam kehidupan masyarakat baik dari dimensi politik, ekonomi, sosial maupun budaya. Arus lintas batas di era globalisasi pun masuk dalam ranah-ranah yang sulit dikendalikan, termasuk pornografi yang tidak hanya melibatkan orang dewasa tetapi juga anak-anak. Bahkan, pornografi anak menjadi ladang bisnis yang menjanjikan keuntungan yang besar sehingga anak-anak kerap dijadikan target baik sebagai objek maupun sebagai konsumen. Maraknya pornografi yang melibatkan anak-anak ini tidak terlepas dari pengaruh internet dan pengaruh media sosial yang menggandrungi kehidupan anak-anak.
Meskipun belum tersedia data secara global, namun beberapa lembaga yang melakukan pendataan menemukan pornografi yang melibatkan anak-anak meningkat secara tajam. The NCMEC (National Center for Missing and Exploited Children) Cybertipline, lembaga yang berada di Amerika Serikat dan menangani laporan eksploitasi seksual anak di ranah siber memaparkan, telah lebih dari 7,5 juta laporan eksploitasi seksual anak di ranah siber tercatat sejak tahun 1998. Menariknya, laporan meningkat tajam sejak tahun 2015 dengan jumlah laporan mencapai sekitar 4,4 juta atau lebih dari separuhnya. Pada tahun 2016, INHOPE, asosiasi pengaduan
konten melalui internet, menemukan bahwa terdapat 8,4 juta URL/situs yang mengandung konten pornografi anak dan tersebar di seluruh dunia.
Terdapat juga indikasi bahwa konten pornografi anak diedarkan oleh pelaku melalui platform yang lebih tersembunyi, seperti jaringan berbagi file online (termasuk peer-to-peer) atau melalui ‘Dark Net’ atau teknik perangkat lunak yang di enkripsi. Dalam konteks Indonesia, anak-anak Indonesia mengalami dua hal yaitu menjadi target kejahatan pornografi dan terpapar pornografi. Ditemukan sejumlah fakta bahwa anak-anak di Indonesia dijadikan objek pornografi baik oleh pelaku kejahatan yang tidak terorganisir maupun oleh pelaku kejahatan yang terorganisir untuk dikomersialisasikan. Sebut saja kasus
Tjandra di Surabaya yang berhasil mengumpulkan lebih dari 10.000 gambar yang mengandung konten pornografi anak yang dia dapat melalui media sosial yang kemudian diketahui bahwa beliau menyebarkan dan memperjual belikan gambar-gambar tersebut ke jaringan pedofil internasional.
Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anakk menginisiasi lahirnya Desa/Kelurahan Bebas Pornografi
anak. Desa/Kelurahan Bebas Pornografi anak adalah suatu kawasan desa/ kelurahan yang pemerintah, penduduk, dan pihak yang berkepentingan memiliki komitmen dan program konkret dan berkelanjutan dalam mencegah dan menanggulangi pornografi anak.
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola interne...ICT Watch - Indonesia
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2019 - Bahasa Indonesia (tata kelola internet / internet governance). Situs: igf.id. E-mail: contact [at] igf.id. Pengunggah: donnybu.id
Paparan incakap MELALUI AGEN PERUBAHAN INFORMATIKA DALAM MEWUJUDKAN GENERASI CERDAS, KREATIF, DAN PRODUKTIF
1. REVOLUSI MENTAL
MELALUI AGEN PERUBAHAN INFORMATIKA
DALAM MEWUJUDKAN GENERASI CERDAS,
KREATIF, DAN PRODUKTIF
UNTUK INDONESIA YANG BERDAULAT
Banda Aceh, 22 Januari 2016
Septriana Tangkary SE, MM
Direktur Pemberdayaan Informatika
DIREKTORAT PEMBERDAYAAN INFORMATIKA
DIREKTORAT JENDERAL APLIKASI INFORMATIKA
KEMENTERIAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA
4. Kerugian 33,29
Milliar Rupiah
36,6 Juta
Serangan
497 Orang
Tersangka,
398 WNA
108 WNI
DATA CYBER CRIME
INDONESIA
2012-2015
SUMBER : Dit. Tindak Pidana Ekonomi Khusus Bareskrim POLRI
5. Revolusi Mental adalah gerakan seluruh rakyat
Indonesia bersama Pemerintah untuk memperbaiki
karakter bangsa menjadi Indonesia yang lebih baik.
Revolusi Mental bukanlah pilihan, tetapi suatu
keharusan, agar bangsa kita bisa berdiri sejajar dengan
bangsa-bangsa lain di dunia.
Kita bisa membuat Indonesia menjadi lebih baik dengan
memulai Revolusi Mental dari diri sendiri, sejak saat ini.
6. SIAPA PENGGERAK REVOLUSI MENTAL?
AGEN
PERUBAHAN
INFORMATIKA
PENGGERAK
REVOLUSI MENTAL
DI BIDANG INFORMATIKA
7. AGEN
PERUBAHAN
INFORMATIKA
• Agen Perubahan Informatika adalah Penggerak Revolusi Mental di
Bidang Informatika yang dimotori oleh Relawan TIK yang mampu
menggunakan dan memanfaatkan TIK dan Internet secara Cerdas,
Kreatif dan Produktif dan dapat mempromosikan, menularkan serta
memberikan edukasi kepada masyarakat di bidang Informatika
• Agen Perubahan Informatika bisa siapa saja : Relawan TIK, Pelajar,
Mahasiswa, Guru, Dosen, PNS, Pegawai Swasta, Ibu Rumah Tangga,
dsb.
8. Tugas
Agen Perubahan Informatika
1. Mempromosikan dan Mengedukasi Pemanfaatan Internet secara
Cerdas, Kreatif dan Produktif
2. Mempromosikan Pemanfaatan Sistem Blacklist dan Sistem Whitelist
Nusantara untuk mengurangi akses terhadap Konten Negatif
3. Memberikan pendampingan terhadap masyarakat
4. Melakukan pengawasan terhadap akses konten-konten negatif dan
Radikalisme di daerah dimana Agen Perubahan Informatika berada
5. Melaporkan konten negatif ke Kementerian Komunikasi dan Informatika
6. Mempromosikan Konten Positif di daerah dimana Agen Perubahan
Informatika berada
7. Melakukan Parenting kepada Generasi Muda.
10. • Kekerasan
dan
Pelecehan
melalui
internet
• Informasi
tidak
benar di
internet
(hoax)
• Penipuan
transaksi
online
Cyber
Bullying
Cyber
Fraud
• Penculikan
dengan
kenalan di
social
media
Cyber
Stalking
MEMAHAMI BAHAYA TERSEMBUNYI
DALAM MEMANFAATKAN INTERNET
• Permainan
judi
berkedok
game
social
media
Cyber
Gambling
• Pornografi
melalui
internet
• Gambar –
gambar
bugil dan
tidak
senonoh
• Video
Asusila
Porn
11. Kenali Kode-Kode di Internet yang sebaiknya diketahui
Orang Tua
Kode untuk Seks:
1. IWSN - I want sex now.
2. GNOC - Get naked on camera.
3. NIFOC - Naked in front of computer.
4. PIR - Parent in room.
5 CU46 - See you for sex.
6. 53X - Sex.
7. 9 - Parent watching.
8. 99 - Parent gone.
9. 1174' - Party meeting place.
10. THOT - That hoe over there.
11. CID - Acid (the drug).
12. Broken - Hungover from alcohol.
13. 420 - Marijuana.
14. POS - Parent over shoulder.
15. SUGARPIC - Suggestive or erotic photo.
16. KOTL - Kiss on the lips.
17. (L)MIRL - Let's meet in real life.
18. PRON - Porn.
19. TDTM - Talk dirty to me.
20. 8 - Oral sex.
21. CD9 - Parents around/Code 9.
22. IPN - I'm posting naked.
23. LH6 - Let's have sex.
24. WTTP - Want to trade pictures?
25. DOC - Drug of choice.
26. TWD - Texting while driving.
27. GYPO - Get your pants off.
28. KPC- Keeping parents clueless
29. PAP- Post a Picture
15. Tujuan & Manfaat DNS Whitelist Nusantara
1. Tujuan dari penerapan sistem Whitelist adalah untuk melindungi pelajar di tingkat SD,
SMP, SMA, para santri, perempuan dan kaum difable serta mencegah akses situs
eksternal yang dianggap tidak dapat dipercaya, dan atau untuk menghentikan lalu lintas
data dari situs yang tidak dipercaya sehingga para pelajar dan para santri dapat
memperoleh ilmu pengetahuan yang berdampak cerdas dan positif.
2. Manfaat dari penggunaan whitelist adalah melindungi pelajar tingkat SD, SMP dan
SMA/Sederajat di Institusi Pendidikan dan para Santri di pesantren agar tidak
mengakses situs negatif. Whitelist sangat bermanfaat untuk menciptakan lingkungan
internet yang lebih baik, namun perlu diterapkan secara selektif dan bertahap untuk
menghindari adanya tentangan dari pengguna selain itu dapat memfokuskan dan
merekomendasikan pengguna pada situs-situs positif dan bermanfaat. Manfaat lain dari
sistem whitelist adalah dalam rangka keamanan internet khususnya dari situs atau
penyedia aplikasi yang menyebabkan phising, malware, dan piracy.
3. Penerima manfaat dari Program Pembuatan Sistem Whitelist Nusantara untuk
Menciptakan Internet Positif adalah masyarakat terutama bagi para pelajar tingkat SD,
SMP dan SMA/sederajat pada Institusi Pendidikan serta kalangan Santri dari Pesantren
16. UU No 11 Tahun 2008 tentang
Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE)
Perbuatan Yang Dilarang:
*) Pasal 27 : Kesusilaan, Perjudian, Penghinaan dan Pemerasan
*) Pasal 28 : Berita bohong dan SARA
*) Pasal 29 : Ancaman Kekerasan
Ancaman Pidana :
Penjara maks 6 - 12 tahun dan/atau
denda maks 1 - 2 milyar (Pasal 45)
2. Pendekatan Hukum (1)
17. UU No 19 Tahun 2002
Tentang Hak Cipta
Pembatasan Hak Cipta
*) Pasal 14 : Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta (perbanyakan
lambang negara, pengambilan berita aktual dari kantor berita, lembaga
penyiaran dan surat kabar)
*) Pasal 15 : Tidak dianggap sebagai pelanggaran hak cipta dengan syarat
mencantumkan sumber (kepentingan pendidikan, pengadilan dan ceramah)
UU No 44 Tahun 2008
Tentang Pornografi
Larangan dan Batasan:
*) Pasal 5 : Mengunduh Pornografi
*) Pasal 6 : memperdengarkan, mempertontonkan, memanfaatkan, memiliki,
atau menyimpan produk pornografi
*) Pasal 13 : Pembuatan, penyebarluasan, dan penggunaan pornografi
2. Pendekatan Hukum (2)
18. 27
3. Pendekatan Socio Kultural
Pelatihan Agen Perubahan Informatika (Internet
CAKAP, Desa dan Relawan TIK)
Video Animasi Digital Hero Indonesia
Kompetisi : INAICTA, APICTA, AICTA, Duta
Internet CAKAP, Kartini Next Generation
Agen Perubahan Informatika (Relawan TIK)
19. PENGADUAN KONTEN NEGATIF
MELALUI EMAIL :
aduankonten@mail.kominfo.go.id
APABILA KONTEN NEGATIF SUDAH MEMASUKI RANAH
KRIMINAL MAKA
DAPAT DIADUKAN LANGSUNG KE :
Subdit Penyidikan dan Penindakan
Direktorat Keamanan Informasi, Kemkominfo
cybercrimes@mail.kominfo.go.id
021-3845786
22. Apabila ditemukan warga yang kecanduan
atau menjadi korban pornografi maka bisa
dilakukan :
1. Jika Mengetahui Sumber Pornografi berasal dari situs, maka laporkan ke bagian
pelaporan situs negatif Kominfo melalui alamat email
aduankonten@mail.kominfo.go.id atau telpon aduan Konten Kominfo (021 3899
7800)
2. Jika belum berani melapor kepada yang berwenang bisa konsultasi ke call center
yang menangani pornografi dan melakukan konseling via telepon ke Komisi
Perlindungan Anak Indonesia (021 3190 1446)
3. Menyampaikan secara berjenjang kepada ketua RT/RT, Kepala Desa dan Camat.
Camat memerintahkan tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan untuk melakukan
pendampingan sosial atau dirujuk ke Lembaga Konsultasi Kesejahteraan
Keluarga (LK3) atau Lembaga Kesejahteraan Sosial/Lembaga Swadaya
Masyarakat untuk memperoleh pelayanan Sosial
4. Jika diperlukan maka korban atau pelaku pornografi dapat dikirim ke Rumah
Perlindungan Sosial Anak (RSPA) yang berfungsi sebagai tempat tinggal
sementara dan rumah perlindungan, diharapkan bisa memberikan perlindungan,
pemulihan, rehabilitasi, advokasi bagi anak yang mengalami masalah pornografi
23. Apabila ditemukan Judi Online di
sekitar kita dapat dilakukan :
1. Jika Mengetahui ada Judi Online, maka laporkan ke bagian
pelaporan situs negatif Kominfo melalui alamat email
aduankonten@mail.kominfo.go.id atau telpon aduan
Konten Kominfo (021 3899 7800)
2. Laporkan Judi Online tersebut ke Kepolisian setempat
untuk dapat ditindak.
3. Untuk mencegah Judi Online gunakan selalu DNS Blacklist
dan juga DNS Whitelist
4. Edukasi ke masyarakat bahwa melakukan judi itu
melanggar aturan hukum, perundangan dan agama
24. Bahasan Khusus
Beberapa Pemda yang memiliki Perda mengatur mengenai Warnet :
1. Depok
2. Bukittinggi : http://www.djpp.kemenkumham.go.id/files/ld/2013/KotaBukittinggi-2013-7.pdf
3. Kota Medan : http://pemkomedan.go.id/file/perwal%20no%2028.pdf
4. Kab. Kudus : http://hukum.kuduskab.go.id/dokumen/perdawarnet.pdf
5. Kab. Purwakarta : http://bagianhukum.purwakartakab.go.id/wp-content/uploads/2014/06/PERBUP-NO-39-THN-2013-TTG-LARANGAN-GO-DAN-PS.pdf
6. Kab. Cilacap : http://hukum.cilacapkab.go.id/download/perda/Perda_Clp_2014_01.pdf
7. Kab. Tangerang : http://jdih.tangerangkab.go.id/webjdih/peraturan/PERDA%207-
2014%20Penyelenggaraan%20Warnet.pdf
8. Kota Batam : http://skpd.batamkota.go.id/sagulungkota/files/2015/04/Perwako-3-2015-Warnet1.pdf
9. Dsb.
Aturan Dasar :
1. Jam Buka Warnet, terutama untuk Pelajar tidak boleh pada saat jam sekolah
kecuali ada izin tertulis dari Sekolah dan pelajar tidak diperkenankan
berinternet hingga pukul 18.00
2. Apabila menggunakan sekat, diatur batas tinggi sekat 120 cm
3. Penggunaan CCTV
4. dsb