Aktivitas penggunaan internet meninggalkan jejak digital yang merupakan jejak elektronik yang ditinggalkan selama beraktivitas atau menggunakan internet
2. 01
Latar Belakang
Jejak Digital
Pro & Cons Rekam
Jejak Digital
02
03
04
05
06
Ancaman Digital Masa Kini
Ancaman Digital terhadap
Generasi Bangsa
Kesimpulan
Outline
3. Latar Belakang
77,02%
Jumlah Penduduk
Terkoneksi Internet
2021-2022
210.026.769 jiwa
dari total populasi
272.682.600 jiwa
penduduk Indonesia
Tahun 2021.
Konten Akses Internet yang sering diakses
Aktivitas penggunaan internet meninggalkan jejak digital
yang merupakan jejak elektronik yang ditinggalkan selama
beraktivitas atau menggunakan internet
Jejak
Digital
Aktif
Jejak
Digital
Pasif
Jejak digital aktif merupakan jejak digital
saat user sengaja berbagi informasi terkait
dengan data mereka sendiri. Contoh mengisi
form survey online atau registrasi.
Jejak digital pasif dibuat ketika informasi
dikumpulkan tentang data pengguna tanpa
mereka sadari ketika mereka berselancar di
internet.
Jejak Digital
4. Kenapa Rekam Jejak Digital Penting ?
PENDAFTARAN
DATA YANG KITA BUAT
DATA YANG KITA BAGI
DATA PERILAKU
Nama lengkap, nama ibu, alias, dll
NAMA
NIK, NPWP, SIM, nomor Paspor, Plat
Kendaraan, Nomor Kartu Anggota RS, dll
NOMOR IDENTITAS
Alamat rumah, email
ALAMAT PRIBADI
Ponsel Pribadi, Telepon Rumah
NOMOR KONTAK PERSONAL
Gambar fotografik (paras wajah), sidik jari,
tulisan tangan
KARAKTERISTIK PERSONAL
Scan Retina, Tanda Suara, Sidik Jari,
Geometri Wajah
DATA BIOMETRIK
Akta Tanah dan Bangunan, alamat IP atau MAC
Address yang secara konsisten terhubung
INFORMASI ASET DAN PROPERTI
Tempat Tanggal Lahir, Nomor Telepon Bisnis, Email
Bisnis, Ras, Agama, Pekerjaan, Kesehatan dll
LAINNYA
o Apa yang Kamu Cari
o Website yang Kamu Kunjungi
o Video yang Kamu Tonton
o Iklan yang Kamu Klik
o Informasi Perangkat
o Alamat IP Dan Data Cookie
DATA APA SAJA YANG DIKUASAI GOOGLE?
o Email yang Kamu Kirim dan
Terima di Gmail
o Kontak yang Kamu Tambahkan
o Agenda dalam Kalender
o Foto, Video dan File lainnya
yang Diunggah di Google Drive
h t t p s: //myact ivit y.g o o g le.co m/myact ivit y
PERILAKU DARING
TANGGAL LAHIR
PENDIDIKAN
KONTAK
STATUS DAN PEKERJAAN
FOTO
PEKERJAAN
EMAIL
TEMPAT TINGGAL
5. Pro & Cons Rekam Jejak Digital
Interaksi secara online akan
meninggalkan jejak digital
Jejak digital dapat dicari
dan dibagikan.
Jejak digital positif akan
bermanfaat, namun jejak
digital negative dapat
merugikan reputasi
pengguna di masa
sekarang dan masa depan.
Sekali online, segala
sesuatu akan tersimpan
selamanya walaupun telah
dihapus.
Berpikir dahulu sebelum
memposting atau
membagikan sesuatu
secara online.
Googling diri sendiri dengan
memasukkan nama di
google merupakan cara
untuk melihat jejak digital
kita.
Akun lama atau akun yang
tidak aktif lebih baik
dihapus.
Rahasiakan informasi pribadi
dan control pengaturan
privasi akun kita.
Pertimbangkan kembali
jejak digital orang lain
misalnya dengan meminta
ijin dahulu sebelum
menandai foto ke akun
teman.
Implementasi Jejak Digital
Penipuan
Online
Spam
Phising
Hacking
Scam
kemampuan
analisis
kemampuan
verifikasi
kemampuan
evaluasi
Bisa ditangkal
7 Manfaat Persona Branding
Meningkatkan kredibilitas.
Meningkatkan kepercayaan diri.
Membangun koneksi
Memperluas jaringan
Memperkuat bisnis
Lebih fokus terhadap peluang yang
ada
6. Ancaman Digital Masa Kini
8 Ancaman
Perangkat Digital
(Kurnia et al, 2020)
Kebocoran data
terjadi karena kita
memberikan
akses data-data
pada aplikasi
yang terinstal di
ponsel kita baik
secara sadar atau
tidak sadar.
Gangguan pada
Wi-Fi (Wi-Fi
interface), hal ini
terjadi saat gadget
kita terkoneksi
dengan Wi-Fi di
tempat umum yang
biasanya gratis.
Kebocoran data pada
perangkat secara fisik
(Physical device
breaches) yaitu
kebocoran data
akibat tidak
terkuncinya gadget
sehingga data dapat
diakses oleh pihak
lain
Software yang
tidak
diperbaharui (out
of date devices)
memiliki resiko
keamanan yang
lebih besar
Serangan
Cryptojacking
adalah jenis
serangan yang
menggunakan
perangkat orang
lain untuk
menambang mata
uang digital tanpa
sepengetahuan
pemilik
Penipuan melalui
iklan seluler.
Penggunaan kata
sandi yang buruk
(poor password
hygiene) misalnya
adalah
penggunaan kata
sandi yang dapat
dengan mudah
ditebak
Rekayasa Sosial
(social engineering)
berupa adanya pihak
yang berpura-pura
menggali informasi
pribadi korban
misalnya dengan
memberikan tautan
link untuk
mengelabuhi
korbannya.
Menggunakan jaringan Wi-Fi yang
aman. Waspada ketika
menggunakan wi-fi umum yang gratis
dengan tidak memasukkan informasi
sensitive saat gawai kita terkoneksi
dengan jaringan tersebut.
Memperkuat keamanan akun dengan
membuat kata sandi yang kuat dan
berbeda untuk masing-masing akun
serta mengaktifkan otentikasi dua
faktor.
Menghindari phising dengan
berwaspada saat ada yang
melakukan permintaan informasi
pribadi, berwaspada pada email yang
berisi tawaran hadiah.
Melindungi smartphone dengan
selalu memperbaharui aplikasi yang
terpasang, tidak memasang aplikasi
yang tidak dikenal, serta
menggunakan kunci pada layar
smartphone.
4 Upaya
Perlindungan
Digital
7. Ancaman Digital Terhadap Generasi Bangsa
1.Perundungan yang terjadi secara daring
2.Perdagangan anak
3.Pencurian data pribadi
4.Pelecehan seksual dan pornografi
5.Penipuan digital
6.Kekerasan
7.Kecanduan
1. Batasi informasi pribadi, ingatkan anak agar tidak gegabah
saat memberikan informasi yang sifatnya pribadi ketika
berinteraksi di media digital.
2. Batasi penggunaan smartphone, beri batasan waktu yang
tegas kepada anak saat menggunakan media digital.
3. Kenali ancaman keselamatan, ajak dan tunjukan kepada
anak-anak berbagai potensi ancaman termasuk modus yang
biasa digunakan. Biasakan agar anak terbuka dan menjalin
diskusi dengan anak.
4. Saring sebelum sharing, pikirkan dengan baik sebelum
berbagi pesan. Biasakan anak untuk tidak begitu saja
membuka pesan termasuk tautan yang diterima. Pastikan
dahulu kejelasan pengirimnya.
Parental Control membantu memberikan
keamanan bagi anak dalam mengakses
internet dari ancaman siber, mulai dari
cyberbullying, predator online, hingga
paparan konten yang tidak pantas.
Aplikasi Rekomendasi
SAFE
8. Kesimpulan
Aktivitas penggunaan internet meninggalkan jejak digital yang merupakan jejak elektronik yang ditinggalkan selama beraktivitas atau
menggunakan internet, dibagi menjadi 2 jenis yaknis rekam jejak digital aktif dan pasif.
Identitas di dunia digital tidak sama dengan identitas di dunia nyata. Identitas di dunia nyata adalah kesatuan karakteristik
(nama, tempat lahir, tanggal lahir, alamat rumah, jenis kelamin, pekerjaan, hobi, dll) sedangkan identitas di dunia maya
merupakan gabungan antara karakteristik dan interaksi atau gabungan dari berbagai identitas parsial.
Data yang diupload ke internet, baik itu yang berupa status update, tulisan, maupun gambar, akan tersimpan di big data
dalam waktu yang lama meskipun kita sudah menghapusnya.
Kita harus memiliki kemampuan atau kompetensi literasi digital agar dapat terhindar dari ancaman digital serta penipuan
memanfaatkan rekam digital kita.
Aplikasi parental control salah satu aplikasi yang sangat penting untuk langkah preventive berfungsi memberikan keamanan bagi anak
dalam mengakses internet dari ancaman siber, mulai dari cyberbullying, predator online, hingga paparan konten yang tidak pantas.
10. ● Profile Internet Indonesia 2022, APJII, diakses tanggal 20 Februari 2023.
● Materi Kenali dan Pahami Rekam Jejak Digital, Ulil Abab, diakses tanggal 20 Februari 2023.
● Modul Creative Digital Education, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Anak Republik Indonesia, diakses tanggal 20 Februari 2023.
● Modul Indonesia Cakap Digital, Arya Fendha Ibnu Shina, dkk, diakses tanggal 20 februari 2023.
● https://www.telkomsel.com/about-us/blogs/rekomendasi-aplikasi-parental-control-pengawas-
aktivitas-internet-anak, diakses tanggal 20 Februari 2023.
● https://digimind.id/apa-itu-jejak-digital-dan-bagaimana-cara-melindunginya-dari-peretas/,
diakses tanggal 20 Februari 2023.
● https://aptika.kominfo.go.id/2021/08/waspada-rekam-jejak-digital-kita-di-internet/ , diakses
tanggal 20 Februari 2023.
Referensi