ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan

IGF Indonesia
IGF IndonesiaIGF Indonesia

ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan

DIALOG NASIONAL ID-IGF 2018
PERPUSTAKAAN NASIONAL INDONESIA
1 NOVEMBER 2018
Ringkasan
Internet Yang Dapat Dipercaya:
KEBEBASAN, KEAMANAN,
DAN KEDAULATAN
[IG]   @IGF.ID     |     [E]   INFO@IGF.ID     |     [W]   IGF.ID
3
Daftar Isi
Pengantar
4 TataKelolaDataPribadidanPrivasidiIndonesia
Antonius Alexander Tigor (Telkomsel), Bambang Pratama (Univ. BINUS),
Hendri S. Yuda (Kemkominfo), Mira Fajriyah (PANDI), Wahyudi Djafar (ELSAM)
Moderator: Dinita A. Putri (Open Data Lab Jakarta)   |   Pelapor: Shita Laksmi (DiploFoundation)
Mariam F. Barata (Kemkominfo)
Shita Laksmi (DiploFoundation)
5 MemberantasHoaksdiIndonesia
Aris Kurniawan (Kemkominfo), Mataharitimoer (Youtube Trusted Flagger),
Rizky Edmi Edison (Univ. HAMKA), Wien Muldian (Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud)
Moderator: Sherly Haristya (ICT Watch)   |   Pelapor: Mustika Sari (Mahasiswa BINUS)
6 BersamaMelawanHoaks
Dedy Permadi (SiBerkreasi), Dhany A. (Polda Metro Jaya), Yan Kurniawan (Drone Emprit)
Moderator: Wahyudi Djafar (ELSAM)   |   Pelapor: Mustika Sari (Mahasiswa BINUS)
7 InternetIndonesiaMenujuKeandalandanKetahanan
Achmad Syarifuddin (ACHI), Mariam F. Barata (Kemkominfo), Sarwani Dwinanto (Detik.com)
Moderator: Basuki Suhardiman (ITB)   |   Pelapor: Rexy Hernando Hutabarat (Mahasiswa BINUS)
8 InternetMenujuKetahanandanKeandalan
Benjamin Naibaho (APJII), M. Taufik (Indosat), Ashwin Sasongko (LIPI)
Moderator: Basuki Suhardiman (ITB)   |   Pelapor: Andika Tarigan (Mahasiswa BINUS)
9 PartisipasiAnakMudadalamMelawanHoaks
Astari Yanuarti (Redaxi), Bhredipta Socarana (Youth ID-IGF), Chika Hayuningtyas (PANDI)
Moderator: Ellen Kusuma (SAFEnet)   |   Pelapor: Emir Hartato (MAG ID-IGF)
10 MemberikanKontekspadaHoaks,PerundunganSiber,
danUjaranKebencian
Ellen Kusuma (SAFEnet), Emir Hartato (MAG ID-IGF), N. M. Agita Pasaribu (Indonesia
Youth Ambassador for the UN-IGF)
Moderator: Bhredipta Socarana (Youth ID-IGF)   |   Pelapor: Astari Yanuarti (Redaxi)
11 StatistikPesertaDialogNasionalID-IGF2018
P E N G A N T A R
Mariam F. Barata (Kementerian Komunikasi
dan Informatika) membuka Dialog Nasional
ID-IGF ke-5 dengan mencatat bahwa
Indonesia, seperti negara-negara lain, secara
aktif berpartisipasi dalam berbagai wacana
di forum internasional yang terkait dengan
teknologi dan internet - seperti IGF, ICANN,
ITU, WSIS, dan lainnya - untuk mendapatkan
update perkembangan teknologi terbaru di
seluruh dunia, serta masalah yang berkaitan
dengan penggunaan internet dan tata
kelolanya.
Dalam sambutannya, Mariam juga
membahas pentingnya keterlibatan semua
pemangku kepentingan dan
memperhatikan regenerasi semua
pemangku kepentingan yang hadir dalam
diskusi tata kelola internet, seperti Dialog
Nasional ID-IGF itu sendiri.
Sejak 2018, Mariam menjelaskan bahwa ID-
IGF telah membentuk Multistakeholder
Advisory Group (MAG), di mana ada
perwakilan dari berbagai sektor -
pemerintah, komunitas teknis, sektor swasta,
komunitas sosial dan budaya, serta
perwakilan pemuda dengan pembentukan
Youth IG-IDF - menjadi motor diskusi ID-IGF.
Shita Laksmi (DiploFoundation) dalam pengantar
untuk pidato ID-IGF menekankan kompleksitas
tata kelola internet karena ada banyak perspektif
dan dampak dari penggunaan teknologi dan
internet dalam kehidupan manusia yang harus
dipertimbangkan, bahkan melebihi batas-batas
geografis dan administrasi negara.
Kasus Cambridge Analytica adalah contoh jelas
dari kerumitan kasus yang terkait internet. Shita
juga mengatakan bahwa di dunia global,
percakapan tentang perkembangan teknologi
telah bergeser ke keberadaan kecerdasan buatan
(AI) yang tak terhindarkan dalam waktu dekat,
seperti kendaraan otonom yang diciptakan untuk
mengurangi kecelakaan di jalan. Ini menimbulkan
pertanyaan lain, seperti: ketika kecelakaan jalan
masih terjadi, siapa yang harus disalahkan?
Kendaraan otonom? Operatornya? Oleh karena itu
penting untuk berdiskusi tentang tata kelola
internet agar lebih inklusif dan aktif.
Ke depannya, Dialog Nasional ID-IGF harus
menyajikan topik-topik yang lebih relevan dan
sesuai dengan konteks di Indonesia. Terakhir, Shita
mengakhiri pidatonya dengan membahas
pekerjaan rumah ID-IGF, yaitu bagi semua
pemangku kepentingan untuk mendorong diskusi
dalam Dialog Nasional agar memberikan saran
yang lebih konkrit untuk kebijakan publik dan tata
kelola internet di Indonesia yang lebih baik.
3 ID-IGF 2018 1 NOVEMBER 2018
TATA
KELOLA
DATA PRIBADI
DAN PRIVASI
DI
INDONESIA
( K A S U S :
R E G U L A S I P E R L I N D U N G A N
D A T A U M U M ( G D P R ) D A N
H A K U N T U K D I L U P A K A N )
HUKUM
Tantangan dalam tata kelola data pribadi dan privasi di Indonesia adalah pesatnya datanomics
(produksi, distribusi, aksesibilitas, dan penggunaan data sebagai komoditas ekonomi), serta
menyeimbangkan pemaknaan hak privasi, termasuk mekanisme check-and-balance. Siapa yang
akan menjadi otoritas independen untuk melakukan hal tersebut? Selain itu, perlu juga untuk
menyeimbangkan kepentingan dari masing-masing pemangku kepentingan majemuk, juga
kepentingan sektoral. Tantangan lainnya adalah kesadaran masyarakat Indonesia yang masih
rendah soal data pribadi dan privasi. Faktor budaya yang berbeda berpengaruh di sini.
4 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018
Indonesia sudah mengakui hak privasi
dalam UUD 1945, juga tercermin dalam
beberapa peraturan perundangan berlaku,
seperti Peraturan Menteri 2016, walaupun
pada proses pelaksanaannya masih sektoral.
Rancangan Undang-Undang Perlindungan
Data Pribadi (RUU PDP) saat ini masih
dalam proses harmonisasi dan merujuk
pada konsep yang berkembang di Eropa.
Terkait dengan hak untuk dilupakan (right
to be forgotten) yang tercantum pada Pasal
26 dalam Revisi UU ITE, tidak ada hak untuk
menghapus informasi mengenai data
pribadi seseorang, namun kewajiban
penyelenggara platform untuk menghapus
informasi yang sudah tidak sesuai lagi
dengan keadaan di lapangan. Konsep ini
samar dan tumpang tindih dengan hak
untuk dihapus (right to erasure) yang
diterapkan di Eropa. Di dalam UU ITE
konsep dari hak untuk dilupakan lebih pada
menghapus dan bukan melupakan. Pihak
pemerintah berargumen bahwa terkait data
pribadi terdapat asas yang dalam
konsepnya tidak mengatur pada
teknologinya secara rinci, karena teknologi
berkembang dengan pesat, yang jika diatur
akan terus mengalami perubahan drastis.
Memberantas hoaks memang
membutuhkan kolaborasi. Untuk hal ini,
Kementerian Komunikasi dan
Informatika harus menjadi fasilitator dan
akselerator. Ia tidak boleh bergerak
sendiri. Misalnya dalam kasus
penyebaran konten pornografi,
walaupun sudah ada undang-undang
yang mengatur tentang pornografi,
harus diakui bahwa setiap orang dalam
masyarakat memiliki standar pornografi
yang berbeda. Oleh karena itu, adanya
revisi standar pornografi yang
melibatkan pihak-pihak yang lebih
beragam akan membantu dalam
mengukur pelanggaran konten
pornografi di internet.
ICT Watch, salah satu organisasi
masyarakat sipil yang ditunjuk sebagai
mitra Youtube Trusted Flagger,
melaporkan bahwa dari 17 Februari 2018
sampai Oktober 2018 mereka berhasil
menghapus 2.046 konten dari 2.897
konten yang sudah ditandai, kebanyakan
merupakan konten pornografi atau
kekerasan. Tetapi, masih ada 494 konten
(21% dari konten yang ditandai) yang
dapat diakses secara bebas oleh
masyarakat. Artinya, masyarakat dituntut
untuk belajar memilih dan memilah
informasi yang mereka konsumsi.
Konten berbahaya lain di internet adalah
hoaks. Ada banyak faktor yang
mempengaruhi seseorang sehingga ia
tidak dapat berpikir rasional dan
membedakan fakta dengan hoaks. Salah
satunya adalah faktor emosi manusia.
Maka, langkah pertama yang perlu
dilakukan untuk menghindari
penyebaran hoaks adalah meleburkan
kelompok-kelompok yang
menimbulkan berbagai identifikasi atas
dasar emosi.
5 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018
BELAJAR DARI
CERITA SUKSES,
PENGALAMAN,
DAN
RENCANA MASA
DEPAN
M E M B E R A N T A S H O A K S
D I I N D O N E S I A
SOSIAL DAN BUDAYA #1
BERSAMA
MELAWAN HOAKS
H O A K S K I N I S U D A H
M E N J A D I S E B U A H
I N D U S T R I , I A A D A
D A L A M K E S E H A R I A N
D A N M E N J A D I B A G I A N
D A R I R E A L I T A .
Ada sekitar 143 juta pengguna internet di
Indonesia, 66% di antaranya adalah orang
muda yang dengan rentang usia 13-34
tahun. Sementara itu, volume
perbincangan di media sosial yang begitu
besar memunculkan 3 potensi, yaitu
misinformasi, disinformasi, dan
malinformasi, menyebabkan para orang
muda ini berpeluang besar menjadi pelaku
penyebarannya. Di sisi lain, mereka juga
menjadi garda terdepan untuk memerangi
hoaks. Indonesia masih memiliki harapan,
karena masyarakatnya cukup kritis.
Di sisi penegakan hukum, pihak kepolisian
membutuhkan usaha cukup besar untuk
menangani kasus-kasus terkait kejahatan
siber, termasuk penyebaran hoaks yang
berpotensi memecah belah bangsa. Dari
sekian banyak anggota kepolisian yang
tersebar di Indonesia, hanya 60-70% yang
memiliki kemampuan menggunakan
produk-produk digital, padahal kini banyak
tindak kejahatan konvensional beralih
menggunakan teknologi digital.
6 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018
P A D A B U L A N O K T O B E R
2 0 1 8 , D R O N E E M P R I T
M E N C A T A T A D A 1 8 8 . 2 7 6
K A T A “ H O A K S ” Y A N G
D I P E R B I N C A N G K A N D I
I N T E R N E T , D E N G A N
R A T A - R A T A K E M U N C U L A N
6 . 0 7 3 K A L I S E H A R I .
SOSIAL DAN BUDAYA #2
INTERNET INDONESIA MENUJU
KEANDALAN DAN KETAHANAN
Di Indonesia sudah ada 3,79 juta UMKM yang go online,
dan diprediksi akan tumbuh menjadi 8 juta sampai
2019 nanti.
Dengan 1.706 startup, Indonesia berada di urutan
keempat sebagai negara dengan startup terbanyak,
tepat di bawah Amerika Serikat (28.793), India (4.714)
dan Inggris (2.971).
Menurut data APJII, penetrasi internet negara ini
mencapai 54,68% dengan jumlah pengguna internet
mencapai 143,26 juta dari populasi 262 juta jiwa
penduduk Indonesia.
Negara ini diprediksi menjadi Negara Ekonomi Digital
terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 dengan
1.000 technopreneur, valuasi bisnis 100 miliar USD, dan
total e-commerce 130 miliar USD.
Di era ekonomi digital ini Kemkominfo
mengambil peranan menjadi “Less of a
REGULATOR, more of a FACILITATOR, even
more of an ACCELERATOR”. Upaya
berkesinambungan yang dilakukan adalah
peningkatan akses informasi secara
universal di seluruh Indonesia. Pemerintah
juga berupaya meningkatkan kualitas
pelayanan publik bagi masyarakat dengan
melakukan otomatisasi dan simplifikasi
regulasi. Untuk menanggulangi radikalisme
dan terorisme, pemerintah menggiatkan
program-program literasi digital dengan
banyak pihak dan pemangku kepentingan
majemuk. Ada pun penanganan konten
bermuatan negatif dilakukan masih dengan
cara-cara seperti  penapisan atau
pemblokiran. Ada juga upaya untuk
memfasilitasi pertumbuhan ekonomi digital,
di antaranya dengan program-program
seperti UKM Go Online, Petani dan Nelayan
Go Online, Gerakan Nasional 1.000 Startup,
dan Next Indonesian Unicorns (NEXTICORN).
Ada banyak tantangan menuju internet
Indonesia yang tahan dan andal, antara lain
dari permasalahan hosting (kendala akses
website) sampai dengan pihak lain, seperti
dengan pusat data (blackout, keamanan
data), ISP (FO Cut, Latency, DDOS Attack),
Registrar atau Registry Domain, dan lainnya
(spamcop, real-time blackhole list (RBL),
jumlah penyidik dalam kasus-kasus hukum
siber). Dari segi infrastruktur tantangan bagi
pemerintah adalah menerapkan
penanganan yang sama (equal treatment)
terhadap konten lokal dan asing, baik dari
kecepatan akses, pembiayaan, maupun
kemudahan dalam mengakses.
7 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018
INFRASTRUKTUR #1
INTERNET
MENUJU
KETAHANAN
DAN
KEANDALAN
Di era modern ini seluruh kegiatan bisnis tidak
bisa lepas dari unsur TI, keberadaan infrastruktur
yang baik akan memberikan dampak positif yang
beragam. Salah satu infrastruktur yang harus
dipertimbangkan adalah pusat data (data center),
khususnya bagi para pelaku bisnis. Sebagai inti
dari layanan bisnis, maka pusat data harus
mampu memberikan pelayanan optimal,
sekalipun terjadi bencana, sehingga bisnis dan
perekonomian tetap bisa berjalan. Melihat peran
pusat data yang krusial, serta isu-isu terkait seperti
Rencana Pemulihan Bencana (disaster recovery
plan), maka kajian secara komprehensif dan
holistik mengenai pusat data menjadi kebutuhan
yang mendesak, terutama untuk sektor bisnis.
Pembangunan infrastruktur di Indonesia
sendiri terkendala Peraturan Pemerintah No.
82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan
Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) yang
sedang dalam proses revisi. Peraturan
tersebut dianggap sudah tidak sesuai lagi
dengan perkembangan teknologi pada saat
ini.  Pembangunan infrastruktur internet di
Indonesia juga membutuhkan inovasi dan
kolaborasi dari semua pemangku
kepentingan. Hal tersebut diperlukan agar
gairah ekonomi digital bisa dirasakan
manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat.
Di sisi lain ada upaya untuk membentuk
interkoneksi nasional. APJII berinisiatif
meluncurkan program Indonesia Internet
Exchange (IIX) yang menjadi tempat
terhubungnya berbagai penyelenggara jasa
internet (Internet Service Provider) di
Indonesia. Tujuannya adalah untuk
membentuk jaringan interkoneksi nasional
agar dapat saling bertukar data,
meningkatkan kecepatan lalu lintas data,
mengurangi ketergantungan pada
interkoneksi internet di luar negeri, dan
menjadi sarana komunikasi penyedia
konten. Saat ini IIX telah ada di 11 provinsi,
antara lain di Medan, Kepulauan Riau,
Semarang, Lampung, Yogyakarta, Surabaya,
Bali, dan Palembang. IIX akan
dikembangkan terus sampai menyentuh
seluruh Indonesia.
8 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018
INFRASTRUKTUR #2
PARTISIPASI ANAK MUDA
DALAM MELAWAN HOAKS
Keterlibatan orang muda dalam tata kelola
internet adalah hal yang penting. Orang
muda dapat berperan secara substantif
mengingat karakteristik dan kondisi jumlah
orang muda di Indonesia. Oleh karenanya,
penting pula bagi orang muda untuk
mengenal Youth Indonesia Internet
Governance Forum (Youth ID-IGF), yang
merupakan forum diskusi orang muda
Indonesia untuk menyampaikan pendapat
dan masukannya untuk pengelolaan internet
yang melindungi kepentingan orang muda.
Kepedulian dan permintaan dari publik,
termasuk orang muda, dapat memberikan
perubahan pada tata kelola internet, baik
pada kebijakan pemerintah maupun
kegiatan yang dilakukan oleh pelaku internet
lainnya, misalnya sehubungan dengan
penyebaran hoaks di dunia maya.
9 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018
Hoaks bisa berdampak besar bagi suatu
lingkungan sosial, bahkan dapat
menyebabkan konflik sosial. Partisipasi anak
muda dalam melawan hoaks akan
memudahkan penyebaran tips dan trik untuk
melawan hoaks itu sendiri. Memperhatikan
nama domain website bisa menjadi salah
satu cara untuk melawan penyebaran hoaks.
Situs web yang menggunakan domain level
top kode negara, seperti .id, lebih kredibel
dibandingkan dengan situs web yang
menggunakan domain lainnya.
Tantangan dalam melawan hoaks adalah
ketika menghadapi isu terkait politik maupun
kesehatan yang lebih susah untuk dicek
validitas atau kredibilitas sumbernya.
Pemblokiran situs-situs web belum dapat
mencegah penyebaran hoaks dengan efektif.
YOUTH ID-IGF #1
MEMBERIKAN
KONTEKS
PADA HOAKS,
PERUNDUNGAN
SIBER, DAN
UJARAN
KEBENCIAN
Isu-isu negatif terkait dunia maya, seperti
penyebaran hoaks, perundungan siber, sampai
pada ujaran kebencian yang bisa berujung
pada persekusi, adalah hal-hal yang perlu
dipahami terlebih dahulu konteksnya.
Mengenalkan isu-isu ini harus dimulai dengan
contoh-contoh riil, misalnya bagaimana
penduduk lokal di Pulau Lombok atau di
Tomohon, Sulawesi Utara, melawan
penyebaran hoaks mengenai bencana alam
dengan menggunakan pengetahuan dan
kearifan lokal.
Terlepas dari peraturan dan hukum yang telah
mengatur mengenai ujaran kebencian dan
perundungan siber, masih banyak
kegamangan di antara orang muda tentang
kedua isu ini,  terutama untuk penyebaran
ujaran kebencian yang sudah menjadi
komoditas ekonomi dan politik. Penting untuk
mendorong anak muda berpikir kritis sehingga
bisa menyadari konteks dan latar belakang
kasus-kasus ujaran kebencian dan
perundungan siber.
Media sosial sebagai sebuah platform di dunia
maya telah memfasilitasi hoaks, perundungan
siber, dan ujaran kebencian, sehingga mungkin
diperlukan pembatasan dan kontrol atas
konten-konten yang ada. Orang-orang muda
paham mengenai isu-isu ini, karena mereka
berada di dalamnya. Maka dari itu, pendapat
orang muda tidak boleh diabaikan para
pengambil kebijakan, terutama terkait
kebijakan pembatasan internet yang
proporsional dan tetap melindungi kebebasan
berekspresi dan berpendapat di Indonesia.
10 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018
YOUTH ID-IGF #2
236
TOTAL PESERTA
IGF.ID
Statistik Peserta Dialog Nasional ID-IGF 2018
Laki-Laki:
61.4%
145 91
Perempuan:
38.6%
Akademisi
32.2%
LSM
21%
Publik Umum
13.9%
Mahasiswa
11.1%
Sektor Swasta
9%
Media Massa
9%
Pemerintah
3.8%
12 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018

Recommended

ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan by
ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan
ID-IGF 2019 Dialog Nasional Ringkasan dan LaporanIGF Indonesia
352 views8 slides
Sea igf 2021 report by
Sea igf 2021 reportSea igf 2021 report
Sea igf 2021 reportMohamad Shidiq Purnama
291 views108 slides
Modul Tata Kelola Internet - APCICT by
Modul Tata Kelola Internet - APCICTModul Tata Kelola Internet - APCICT
Modul Tata Kelola Internet - APCICTIGF Indonesia
1.7K views71 slides
SUMMARY DIALOG NASIONAL ID-IGF 2017 (BAHASA) by
SUMMARY DIALOG NASIONAL ID-IGF 2017 (BAHASA)SUMMARY DIALOG NASIONAL ID-IGF 2017 (BAHASA)
SUMMARY DIALOG NASIONAL ID-IGF 2017 (BAHASA)Dialog Nasional ID-IGF 2017
656 views8 slides
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014 by
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog Nasional ID-IGF 2014IGF Indonesia
675 views8 slides
Tata Kelola Internet dan HAM - ELSAM by
Tata Kelola Internet dan HAM - ELSAMTata Kelola Internet dan HAM - ELSAM
Tata Kelola Internet dan HAM - ELSAMIGF Indonesia
1.7K views52 slides

More Related Content

What's hot

Netizen Indonesia Kini (Juli - September 2015) by
Netizen Indonesia Kini (Juli - September 2015)Netizen Indonesia Kini (Juli - September 2015)
Netizen Indonesia Kini (Juli - September 2015)ICT Watch
3.3K views2 slides
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2015) by
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2015)Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2015)
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2015)ICT Watch
2.9K views2 slides
MODUL TATA KELOLA INTERNET by
MODUL TATA KELOLA INTERNET MODUL TATA KELOLA INTERNET
MODUL TATA KELOLA INTERNET Alvidha Septianingrum
664 views95 slides
NOTULENSI DISKUSI TERBUKA ID-IGF by
NOTULENSI DISKUSI TERBUKA ID-IGFNOTULENSI DISKUSI TERBUKA ID-IGF
NOTULENSI DISKUSI TERBUKA ID-IGFDialog Nasional ID-IGF 2017
3.7K views8 slides
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014 by
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014Ringkasan Dialog ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014ICT Watch
1.3K views8 slides
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014) by
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)Indriyatno Banyumurti
523 views8 slides

What's hot(20)

Netizen Indonesia Kini (Juli - September 2015) by ICT Watch
Netizen Indonesia Kini (Juli - September 2015)Netizen Indonesia Kini (Juli - September 2015)
Netizen Indonesia Kini (Juli - September 2015)
ICT Watch3.3K views
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2015) by ICT Watch
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2015)Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2015)
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2015)
ICT Watch2.9K views
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014 by ICT Watch
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014Ringkasan Dialog ID-IGF 2014
Ringkasan Dialog ID-IGF 2014
ICT Watch1.3K views
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014) by Indriyatno Banyumurti
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)
Ringkasan Hasil Dialog Nasional ID-IGF (20 Agustus 2014)
ID IGF 2016 - Opening - Mengenal Tata Kelola internet by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Opening - Mengenal Tata Kelola internetID IGF 2016 - Opening - Mengenal Tata Kelola internet
ID IGF 2016 - Opening - Mengenal Tata Kelola internet
IGF Indonesia2.2K views
World Development Report 2016 Digital Dividends East Asia by ICT Watch
World Development Report 2016 Digital Dividends East AsiaWorld Development Report 2016 Digital Dividends East Asia
World Development Report 2016 Digital Dividends East Asia
ICT Watch777 views
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016) by ICT Watch
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2016)
ICT Watch3.1K views
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2016) by ICT Watch
 Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2016)  Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2016)
Netizen Indonesia Kini (Oktober - Desember 2016)
ICT Watch4.1K views
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015) by ICT Watch
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)
Netizen Indonesia Kini (April - Juni 2015)
ICT Watch368 views
Internet Sehat Indonesia by ICT Watch
Internet Sehat IndonesiaInternet Sehat Indonesia
Internet Sehat Indonesia
ICT Watch17.3K views
Konvergensi Indonesia: Kultur dan Masyarakat (Indonesia Convergence: Culture ... by ICT Watch
Konvergensi Indonesia: Kultur dan Masyarakat (Indonesia Convergence: Culture ...Konvergensi Indonesia: Kultur dan Masyarakat (Indonesia Convergence: Culture ...
Konvergensi Indonesia: Kultur dan Masyarakat (Indonesia Convergence: Culture ...
ICT Watch1.6K views
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi Kedepannya by Ismail Fahmi
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi KedepannyaID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi Kedepannya
ID-IGF: Rekomendasi Dan Masukan Perbaikan Aplikasi PeduliLindungi Kedepannya
Ismail Fahmi1K views
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar) by ICT Watch
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet  (Sebuah Pengantar)Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet  (Sebuah Pengantar)
Peta Jalan Perlindungan Anak Indonesia di Internet (Sebuah Pengantar)
ICT Watch4.1K views
Ringkasan Dialog ID-IGF (bahasa Indonesia) by ID-IGF
Ringkasan Dialog ID-IGF (bahasa Indonesia)Ringkasan Dialog ID-IGF (bahasa Indonesia)
Ringkasan Dialog ID-IGF (bahasa Indonesia)
ID-IGF989 views
Masukan ict watch pd FGD Tayangan bermuatan SARA dan Terorisme, 21 september ... by ICT Watch
Masukan ict watch pd FGD Tayangan bermuatan SARA dan Terorisme, 21 september ...Masukan ict watch pd FGD Tayangan bermuatan SARA dan Terorisme, 21 september ...
Masukan ict watch pd FGD Tayangan bermuatan SARA dan Terorisme, 21 september ...
ICT Watch882 views
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT Watch by IGF Indonesia
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT WatchPengantar Tata Kelola Internet - ICT Watch
Pengantar Tata Kelola Internet - ICT Watch
IGF Indonesia1.8K views
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018... by literasi digital
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...
Seri buku literasi digital - pengantar tata kelola internet edisi revisi 2018...
literasi digital5.8K views

Similar to ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan

Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial by
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media SosialPakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media SosialPakar SEO Indonesia
40 views64 slides
Pengantar Tata Kelola Internet by
Pengantar Tata Kelola InternetPengantar Tata Kelola Internet
Pengantar Tata Kelola InternetIGF Indonesia
11.8K views96 slides
Perkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia by
Perkembangan jaringan telekomunikasi di IndonesiaPerkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia
Perkembangan jaringan telekomunikasi di IndonesiaLutfiyand
873 views7 slides
73375-1021-231844-1-10-20210819.pdf by
73375-1021-231844-1-10-20210819.pdf73375-1021-231844-1-10-20210819.pdf
73375-1021-231844-1-10-20210819.pdfRubySkatepunk
50 views12 slides
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio by
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tioPencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tioPprasetya
6.1K views8 slides
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ... by
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...Danielwatloly18
93 views8 slides

Similar to ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan(20)

Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial by Pakar SEO Indonesia
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media SosialPakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pakar SEO Indonesia : Strategi Menjaga Citra Polri Di Media Sosial
Pengantar Tata Kelola Internet by IGF Indonesia
Pengantar Tata Kelola InternetPengantar Tata Kelola Internet
Pengantar Tata Kelola Internet
IGF Indonesia11.8K views
Perkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia by Lutfiyand
Perkembangan jaringan telekomunikasi di IndonesiaPerkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia
Perkembangan jaringan telekomunikasi di Indonesia
Lutfiyand873 views
73375-1021-231844-1-10-20210819.pdf by RubySkatepunk
73375-1021-231844-1-10-20210819.pdf73375-1021-231844-1-10-20210819.pdf
73375-1021-231844-1-10-20210819.pdf
RubySkatepunk50 views
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio by Pprasetya
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tioPencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio
Pencegahan penyalahgunaan teknologi informasi dan tio
Pprasetya6.1K views
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ... by Danielwatloly18
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik  dalam sistem ...
Si-pi, Daniel Watloly, Hapzi Ali, isu etika sosial dan politik dalam sistem ...
Danielwatloly1893 views
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporer by literasi digital
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporerSeri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporer
Seri buku literasi digital isu-isu masyarakat digital kontemporer
literasi digital8.2K views
Template proposalpenelitian kelompok riset final ok print (1) by LuhMaharaniMerta1
Template proposalpenelitian kelompok riset final ok print (1)Template proposalpenelitian kelompok riset final ok print (1)
Template proposalpenelitian kelompok riset final ok print (1)
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055 by NurAzizah262
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
Bijak bersosmed - Nur Azizah - 1104618055
NurAzizah262273 views
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE... by asyaaisyah
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...
TUGAS SISTEM INFORMASI MANAJEMEN: IMPLIKASI ETIS TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PE...
asyaaisyah135 views
Implikasi etis dari pemanfaatan teknologi informasi pada pegawai sekretariat ... by AzhyqaRereanticaMart
Implikasi etis dari pemanfaatan teknologi informasi pada pegawai sekretariat ...Implikasi etis dari pemanfaatan teknologi informasi pada pegawai sekretariat ...
Implikasi etis dari pemanfaatan teknologi informasi pada pegawai sekretariat ...
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru by Damar Juniarto
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus BaruRevisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru
Revisi UU ITE Nafas Lama Dalam Bungkus Baru
Damar Juniarto792 views
Revisi UU ITE Nafas Lama by ICT Watch
Revisi UU ITE Nafas LamaRevisi UU ITE Nafas Lama
Revisi UU ITE Nafas Lama
ICT Watch1.6K views
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum by Rahmat Inggi
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukumMasalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum
Masalah privacy dan freedom of speech kaitanya dengan etika dan hukum
Rahmat Inggi747 views
etikadigital-200916061633.pptx by AkhiBaim
etikadigital-200916061633.pptxetikadigital-200916061633.pptx
etikadigital-200916061633.pptx
AkhiBaim16 views
Peran social media networking for gov 2 by anis fuad
Peran social media networking for gov 2Peran social media networking for gov 2
Peran social media networking for gov 2
anis fuad855 views
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf by ARRYWIDODO1
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
55032-Article Text-156754-1-10-20220222.pdf
ARRYWIDODO14 views
E-Literasi di Indonesia by LPSR
E-Literasi di IndonesiaE-Literasi di Indonesia
E-Literasi di Indonesia
LPSR3.1K views

More from IGF Indonesia

ID-IGF 2019 National Dialogue Summary and Report by
ID-IGF 2019 National Dialogue Summary and Report ID-IGF 2019 National Dialogue Summary and Report
ID-IGF 2019 National Dialogue Summary and Report IGF Indonesia
340 views8 slides
Kebijakan Cybersecurity Dalam Perspektif Multistakeholder by
Kebijakan Cybersecurity Dalam Perspektif MultistakeholderKebijakan Cybersecurity Dalam Perspektif Multistakeholder
Kebijakan Cybersecurity Dalam Perspektif MultistakeholderIGF Indonesia
1.4K views86 slides
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Privasi Online dan PDP by
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Privasi Online dan PDPID IGF 2016 - Hukum 1 - Privasi Online dan PDP
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Privasi Online dan PDPIGF Indonesia
449 views48 slides
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Kedaulatan dan Ketahanan Cyber Nasional by
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Kedaulatan dan Ketahanan Cyber NasionalID IGF 2016 - Hukum 3 - Kedaulatan dan Ketahanan Cyber Nasional
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Kedaulatan dan Ketahanan Cyber NasionalIGF Indonesia
663 views22 slides
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Cyberspace Perkembangan Diplomasi Multilateral by
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Cyberspace Perkembangan Diplomasi MultilateralID IGF 2016 - Hukum 3 - Cyberspace Perkembangan Diplomasi Multilateral
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Cyberspace Perkembangan Diplomasi MultilateralIGF Indonesia
422 views6 slides
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Siber by
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan SiberID IGF 2016 - Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Siber
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan SiberIGF Indonesia
356 views11 slides

More from IGF Indonesia(20)

ID-IGF 2019 National Dialogue Summary and Report by IGF Indonesia
ID-IGF 2019 National Dialogue Summary and Report ID-IGF 2019 National Dialogue Summary and Report
ID-IGF 2019 National Dialogue Summary and Report
IGF Indonesia340 views
Kebijakan Cybersecurity Dalam Perspektif Multistakeholder by IGF Indonesia
Kebijakan Cybersecurity Dalam Perspektif MultistakeholderKebijakan Cybersecurity Dalam Perspektif Multistakeholder
Kebijakan Cybersecurity Dalam Perspektif Multistakeholder
IGF Indonesia1.4K views
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Privasi Online dan PDP by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Privasi Online dan PDPID IGF 2016 - Hukum 1 - Privasi Online dan PDP
ID IGF 2016 - Hukum 1 - Privasi Online dan PDP
IGF Indonesia449 views
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Kedaulatan dan Ketahanan Cyber Nasional by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Kedaulatan dan Ketahanan Cyber NasionalID IGF 2016 - Hukum 3 - Kedaulatan dan Ketahanan Cyber Nasional
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Kedaulatan dan Ketahanan Cyber Nasional
IGF Indonesia663 views
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Cyberspace Perkembangan Diplomasi Multilateral by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Cyberspace Perkembangan Diplomasi MultilateralID IGF 2016 - Hukum 3 - Cyberspace Perkembangan Diplomasi Multilateral
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Cyberspace Perkembangan Diplomasi Multilateral
IGF Indonesia422 views
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Siber by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan SiberID IGF 2016 - Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Siber
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Mewujudkan Kedaulatan dan Ketahanan Siber
IGF Indonesia356 views
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Peran Negara dalam Kedaulatan Siber by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Peran Negara dalam Kedaulatan SiberID IGF 2016 - Hukum 3 - Peran Negara dalam Kedaulatan Siber
ID IGF 2016 - Hukum 3 - Peran Negara dalam Kedaulatan Siber
IGF Indonesia467 views
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Cyber Security Solution through Lemsaneg Fram... by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Cyber Security Solution through Lemsaneg Fram...ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Cyber Security Solution through Lemsaneg Fram...
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Cyber Security Solution through Lemsaneg Fram...
IGF Indonesia404 views
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Towards National Cyber Security Framework by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Towards National Cyber Security FrameworkID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Towards National Cyber Security Framework
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Towards National Cyber Security Framework
IGF Indonesia294 views
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Security Governance Framework by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Security Governance FrameworkID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Security Governance Framework
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Security Governance Framework
IGF Indonesia334 views
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Tim Tanggap Darurat by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Tim Tanggap Darurat ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Tim Tanggap Darurat
ID IGF 2016 - Infrastruktur 3 - Tim Tanggap Darurat
IGF Indonesia184 views
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital Keniscayaan Perlindungan Anak by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital Keniscayaan Perlindungan AnakID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital Keniscayaan Perlindungan Anak
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital Keniscayaan Perlindungan Anak
IGF Indonesia515 views
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital dan Penapisan by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital dan PenapisanID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital dan Penapisan
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital dan Penapisan
IGF Indonesia341 views
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital untuk Keluarga by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital untuk KeluargaID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital untuk Keluarga
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Literasi Digital untuk Keluarga
IGF Indonesia8K views
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Trends internet dalam eksploitasi seksual anak by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Trends internet dalam eksploitasi seksual anakID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Trends internet dalam eksploitasi seksual anak
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Trends internet dalam eksploitasi seksual anak
IGF Indonesia230 views
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Indorelawan by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - IndorelawanID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Indorelawan
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 3 - Indorelawan
IGF Indonesia216 views
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 2 - Aktivisme Digital ala Indonesia by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 2 - Aktivisme Digital ala IndonesiaID IGF 2016 - Sosial Budaya 2 - Aktivisme Digital ala Indonesia
ID IGF 2016 - Sosial Budaya 2 - Aktivisme Digital ala Indonesia
IGF Indonesia360 views
ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAM by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAMID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAM
ID IGF 2016 - Hukum 2 - Cybersecurity dan HAM
IGF Indonesia250 views
ID IGF 2016 - Hukum 2 - HAM dan Cybersecurity + resilience by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 2 - HAM dan Cybersecurity + resilienceID IGF 2016 - Hukum 2 - HAM dan Cybersecurity + resilience
ID IGF 2016 - Hukum 2 - HAM dan Cybersecurity + resilience
IGF Indonesia640 views
ID IGF 2016 - Hukum 2 - HAM dalam National Cybersecurity by IGF Indonesia
ID IGF 2016 - Hukum 2 - HAM dalam National CybersecurityID IGF 2016 - Hukum 2 - HAM dalam National Cybersecurity
ID IGF 2016 - Hukum 2 - HAM dalam National Cybersecurity
IGF Indonesia155 views

ID-IGF 2018 Dialog Nasional Ringkasan dan Laporan

  • 1. DIALOG NASIONAL ID-IGF 2018 PERPUSTAKAAN NASIONAL INDONESIA 1 NOVEMBER 2018 Ringkasan Internet Yang Dapat Dipercaya: KEBEBASAN, KEAMANAN, DAN KEDAULATAN [IG]   @IGF.ID     |     [E]   INFO@IGF.ID     |     [W]   IGF.ID
  • 2. 3 Daftar Isi Pengantar 4 TataKelolaDataPribadidanPrivasidiIndonesia Antonius Alexander Tigor (Telkomsel), Bambang Pratama (Univ. BINUS), Hendri S. Yuda (Kemkominfo), Mira Fajriyah (PANDI), Wahyudi Djafar (ELSAM) Moderator: Dinita A. Putri (Open Data Lab Jakarta)   |   Pelapor: Shita Laksmi (DiploFoundation) Mariam F. Barata (Kemkominfo) Shita Laksmi (DiploFoundation) 5 MemberantasHoaksdiIndonesia Aris Kurniawan (Kemkominfo), Mataharitimoer (Youtube Trusted Flagger), Rizky Edmi Edison (Univ. HAMKA), Wien Muldian (Gerakan Literasi Sekolah Kemendikbud) Moderator: Sherly Haristya (ICT Watch)   |   Pelapor: Mustika Sari (Mahasiswa BINUS) 6 BersamaMelawanHoaks Dedy Permadi (SiBerkreasi), Dhany A. (Polda Metro Jaya), Yan Kurniawan (Drone Emprit) Moderator: Wahyudi Djafar (ELSAM)   |   Pelapor: Mustika Sari (Mahasiswa BINUS) 7 InternetIndonesiaMenujuKeandalandanKetahanan Achmad Syarifuddin (ACHI), Mariam F. Barata (Kemkominfo), Sarwani Dwinanto (Detik.com) Moderator: Basuki Suhardiman (ITB)   |   Pelapor: Rexy Hernando Hutabarat (Mahasiswa BINUS) 8 InternetMenujuKetahanandanKeandalan Benjamin Naibaho (APJII), M. Taufik (Indosat), Ashwin Sasongko (LIPI) Moderator: Basuki Suhardiman (ITB)   |   Pelapor: Andika Tarigan (Mahasiswa BINUS) 9 PartisipasiAnakMudadalamMelawanHoaks Astari Yanuarti (Redaxi), Bhredipta Socarana (Youth ID-IGF), Chika Hayuningtyas (PANDI) Moderator: Ellen Kusuma (SAFEnet)   |   Pelapor: Emir Hartato (MAG ID-IGF) 10 MemberikanKontekspadaHoaks,PerundunganSiber, danUjaranKebencian Ellen Kusuma (SAFEnet), Emir Hartato (MAG ID-IGF), N. M. Agita Pasaribu (Indonesia Youth Ambassador for the UN-IGF) Moderator: Bhredipta Socarana (Youth ID-IGF)   |   Pelapor: Astari Yanuarti (Redaxi) 11 StatistikPesertaDialogNasionalID-IGF2018
  • 3. P E N G A N T A R Mariam F. Barata (Kementerian Komunikasi dan Informatika) membuka Dialog Nasional ID-IGF ke-5 dengan mencatat bahwa Indonesia, seperti negara-negara lain, secara aktif berpartisipasi dalam berbagai wacana di forum internasional yang terkait dengan teknologi dan internet - seperti IGF, ICANN, ITU, WSIS, dan lainnya - untuk mendapatkan update perkembangan teknologi terbaru di seluruh dunia, serta masalah yang berkaitan dengan penggunaan internet dan tata kelolanya. Dalam sambutannya, Mariam juga membahas pentingnya keterlibatan semua pemangku kepentingan dan memperhatikan regenerasi semua pemangku kepentingan yang hadir dalam diskusi tata kelola internet, seperti Dialog Nasional ID-IGF itu sendiri. Sejak 2018, Mariam menjelaskan bahwa ID- IGF telah membentuk Multistakeholder Advisory Group (MAG), di mana ada perwakilan dari berbagai sektor - pemerintah, komunitas teknis, sektor swasta, komunitas sosial dan budaya, serta perwakilan pemuda dengan pembentukan Youth IG-IDF - menjadi motor diskusi ID-IGF. Shita Laksmi (DiploFoundation) dalam pengantar untuk pidato ID-IGF menekankan kompleksitas tata kelola internet karena ada banyak perspektif dan dampak dari penggunaan teknologi dan internet dalam kehidupan manusia yang harus dipertimbangkan, bahkan melebihi batas-batas geografis dan administrasi negara. Kasus Cambridge Analytica adalah contoh jelas dari kerumitan kasus yang terkait internet. Shita juga mengatakan bahwa di dunia global, percakapan tentang perkembangan teknologi telah bergeser ke keberadaan kecerdasan buatan (AI) yang tak terhindarkan dalam waktu dekat, seperti kendaraan otonom yang diciptakan untuk mengurangi kecelakaan di jalan. Ini menimbulkan pertanyaan lain, seperti: ketika kecelakaan jalan masih terjadi, siapa yang harus disalahkan? Kendaraan otonom? Operatornya? Oleh karena itu penting untuk berdiskusi tentang tata kelola internet agar lebih inklusif dan aktif. Ke depannya, Dialog Nasional ID-IGF harus menyajikan topik-topik yang lebih relevan dan sesuai dengan konteks di Indonesia. Terakhir, Shita mengakhiri pidatonya dengan membahas pekerjaan rumah ID-IGF, yaitu bagi semua pemangku kepentingan untuk mendorong diskusi dalam Dialog Nasional agar memberikan saran yang lebih konkrit untuk kebijakan publik dan tata kelola internet di Indonesia yang lebih baik. 3 ID-IGF 2018 1 NOVEMBER 2018
  • 4. TATA KELOLA DATA PRIBADI DAN PRIVASI DI INDONESIA ( K A S U S : R E G U L A S I P E R L I N D U N G A N D A T A U M U M ( G D P R ) D A N H A K U N T U K D I L U P A K A N ) HUKUM Tantangan dalam tata kelola data pribadi dan privasi di Indonesia adalah pesatnya datanomics (produksi, distribusi, aksesibilitas, dan penggunaan data sebagai komoditas ekonomi), serta menyeimbangkan pemaknaan hak privasi, termasuk mekanisme check-and-balance. Siapa yang akan menjadi otoritas independen untuk melakukan hal tersebut? Selain itu, perlu juga untuk menyeimbangkan kepentingan dari masing-masing pemangku kepentingan majemuk, juga kepentingan sektoral. Tantangan lainnya adalah kesadaran masyarakat Indonesia yang masih rendah soal data pribadi dan privasi. Faktor budaya yang berbeda berpengaruh di sini. 4 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018 Indonesia sudah mengakui hak privasi dalam UUD 1945, juga tercermin dalam beberapa peraturan perundangan berlaku, seperti Peraturan Menteri 2016, walaupun pada proses pelaksanaannya masih sektoral. Rancangan Undang-Undang Perlindungan Data Pribadi (RUU PDP) saat ini masih dalam proses harmonisasi dan merujuk pada konsep yang berkembang di Eropa. Terkait dengan hak untuk dilupakan (right to be forgotten) yang tercantum pada Pasal 26 dalam Revisi UU ITE, tidak ada hak untuk menghapus informasi mengenai data pribadi seseorang, namun kewajiban penyelenggara platform untuk menghapus informasi yang sudah tidak sesuai lagi dengan keadaan di lapangan. Konsep ini samar dan tumpang tindih dengan hak untuk dihapus (right to erasure) yang diterapkan di Eropa. Di dalam UU ITE konsep dari hak untuk dilupakan lebih pada menghapus dan bukan melupakan. Pihak pemerintah berargumen bahwa terkait data pribadi terdapat asas yang dalam konsepnya tidak mengatur pada teknologinya secara rinci, karena teknologi berkembang dengan pesat, yang jika diatur akan terus mengalami perubahan drastis.
  • 5. Memberantas hoaks memang membutuhkan kolaborasi. Untuk hal ini, Kementerian Komunikasi dan Informatika harus menjadi fasilitator dan akselerator. Ia tidak boleh bergerak sendiri. Misalnya dalam kasus penyebaran konten pornografi, walaupun sudah ada undang-undang yang mengatur tentang pornografi, harus diakui bahwa setiap orang dalam masyarakat memiliki standar pornografi yang berbeda. Oleh karena itu, adanya revisi standar pornografi yang melibatkan pihak-pihak yang lebih beragam akan membantu dalam mengukur pelanggaran konten pornografi di internet. ICT Watch, salah satu organisasi masyarakat sipil yang ditunjuk sebagai mitra Youtube Trusted Flagger, melaporkan bahwa dari 17 Februari 2018 sampai Oktober 2018 mereka berhasil menghapus 2.046 konten dari 2.897 konten yang sudah ditandai, kebanyakan merupakan konten pornografi atau kekerasan. Tetapi, masih ada 494 konten (21% dari konten yang ditandai) yang dapat diakses secara bebas oleh masyarakat. Artinya, masyarakat dituntut untuk belajar memilih dan memilah informasi yang mereka konsumsi. Konten berbahaya lain di internet adalah hoaks. Ada banyak faktor yang mempengaruhi seseorang sehingga ia tidak dapat berpikir rasional dan membedakan fakta dengan hoaks. Salah satunya adalah faktor emosi manusia. Maka, langkah pertama yang perlu dilakukan untuk menghindari penyebaran hoaks adalah meleburkan kelompok-kelompok yang menimbulkan berbagai identifikasi atas dasar emosi. 5 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018 BELAJAR DARI CERITA SUKSES, PENGALAMAN, DAN RENCANA MASA DEPAN M E M B E R A N T A S H O A K S D I I N D O N E S I A SOSIAL DAN BUDAYA #1
  • 6. BERSAMA MELAWAN HOAKS H O A K S K I N I S U D A H M E N J A D I S E B U A H I N D U S T R I , I A A D A D A L A M K E S E H A R I A N D A N M E N J A D I B A G I A N D A R I R E A L I T A . Ada sekitar 143 juta pengguna internet di Indonesia, 66% di antaranya adalah orang muda yang dengan rentang usia 13-34 tahun. Sementara itu, volume perbincangan di media sosial yang begitu besar memunculkan 3 potensi, yaitu misinformasi, disinformasi, dan malinformasi, menyebabkan para orang muda ini berpeluang besar menjadi pelaku penyebarannya. Di sisi lain, mereka juga menjadi garda terdepan untuk memerangi hoaks. Indonesia masih memiliki harapan, karena masyarakatnya cukup kritis. Di sisi penegakan hukum, pihak kepolisian membutuhkan usaha cukup besar untuk menangani kasus-kasus terkait kejahatan siber, termasuk penyebaran hoaks yang berpotensi memecah belah bangsa. Dari sekian banyak anggota kepolisian yang tersebar di Indonesia, hanya 60-70% yang memiliki kemampuan menggunakan produk-produk digital, padahal kini banyak tindak kejahatan konvensional beralih menggunakan teknologi digital. 6 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018 P A D A B U L A N O K T O B E R 2 0 1 8 , D R O N E E M P R I T M E N C A T A T A D A 1 8 8 . 2 7 6 K A T A “ H O A K S ” Y A N G D I P E R B I N C A N G K A N D I I N T E R N E T , D E N G A N R A T A - R A T A K E M U N C U L A N 6 . 0 7 3 K A L I S E H A R I . SOSIAL DAN BUDAYA #2
  • 7. INTERNET INDONESIA MENUJU KEANDALAN DAN KETAHANAN Di Indonesia sudah ada 3,79 juta UMKM yang go online, dan diprediksi akan tumbuh menjadi 8 juta sampai 2019 nanti. Dengan 1.706 startup, Indonesia berada di urutan keempat sebagai negara dengan startup terbanyak, tepat di bawah Amerika Serikat (28.793), India (4.714) dan Inggris (2.971). Menurut data APJII, penetrasi internet negara ini mencapai 54,68% dengan jumlah pengguna internet mencapai 143,26 juta dari populasi 262 juta jiwa penduduk Indonesia. Negara ini diprediksi menjadi Negara Ekonomi Digital terbesar di Asia Tenggara pada tahun 2020 dengan 1.000 technopreneur, valuasi bisnis 100 miliar USD, dan total e-commerce 130 miliar USD. Di era ekonomi digital ini Kemkominfo mengambil peranan menjadi “Less of a REGULATOR, more of a FACILITATOR, even more of an ACCELERATOR”. Upaya berkesinambungan yang dilakukan adalah peningkatan akses informasi secara universal di seluruh Indonesia. Pemerintah juga berupaya meningkatkan kualitas pelayanan publik bagi masyarakat dengan melakukan otomatisasi dan simplifikasi regulasi. Untuk menanggulangi radikalisme dan terorisme, pemerintah menggiatkan program-program literasi digital dengan banyak pihak dan pemangku kepentingan majemuk. Ada pun penanganan konten bermuatan negatif dilakukan masih dengan cara-cara seperti  penapisan atau pemblokiran. Ada juga upaya untuk memfasilitasi pertumbuhan ekonomi digital, di antaranya dengan program-program seperti UKM Go Online, Petani dan Nelayan Go Online, Gerakan Nasional 1.000 Startup, dan Next Indonesian Unicorns (NEXTICORN). Ada banyak tantangan menuju internet Indonesia yang tahan dan andal, antara lain dari permasalahan hosting (kendala akses website) sampai dengan pihak lain, seperti dengan pusat data (blackout, keamanan data), ISP (FO Cut, Latency, DDOS Attack), Registrar atau Registry Domain, dan lainnya (spamcop, real-time blackhole list (RBL), jumlah penyidik dalam kasus-kasus hukum siber). Dari segi infrastruktur tantangan bagi pemerintah adalah menerapkan penanganan yang sama (equal treatment) terhadap konten lokal dan asing, baik dari kecepatan akses, pembiayaan, maupun kemudahan dalam mengakses. 7 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018 INFRASTRUKTUR #1
  • 8. INTERNET MENUJU KETAHANAN DAN KEANDALAN Di era modern ini seluruh kegiatan bisnis tidak bisa lepas dari unsur TI, keberadaan infrastruktur yang baik akan memberikan dampak positif yang beragam. Salah satu infrastruktur yang harus dipertimbangkan adalah pusat data (data center), khususnya bagi para pelaku bisnis. Sebagai inti dari layanan bisnis, maka pusat data harus mampu memberikan pelayanan optimal, sekalipun terjadi bencana, sehingga bisnis dan perekonomian tetap bisa berjalan. Melihat peran pusat data yang krusial, serta isu-isu terkait seperti Rencana Pemulihan Bencana (disaster recovery plan), maka kajian secara komprehensif dan holistik mengenai pusat data menjadi kebutuhan yang mendesak, terutama untuk sektor bisnis. Pembangunan infrastruktur di Indonesia sendiri terkendala Peraturan Pemerintah No. 82 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Sistem dan Transaksi Elektronik (PSTE) yang sedang dalam proses revisi. Peraturan tersebut dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan perkembangan teknologi pada saat ini.  Pembangunan infrastruktur internet di Indonesia juga membutuhkan inovasi dan kolaborasi dari semua pemangku kepentingan. Hal tersebut diperlukan agar gairah ekonomi digital bisa dirasakan manfaatnya oleh semua lapisan masyarakat. Di sisi lain ada upaya untuk membentuk interkoneksi nasional. APJII berinisiatif meluncurkan program Indonesia Internet Exchange (IIX) yang menjadi tempat terhubungnya berbagai penyelenggara jasa internet (Internet Service Provider) di Indonesia. Tujuannya adalah untuk membentuk jaringan interkoneksi nasional agar dapat saling bertukar data, meningkatkan kecepatan lalu lintas data, mengurangi ketergantungan pada interkoneksi internet di luar negeri, dan menjadi sarana komunikasi penyedia konten. Saat ini IIX telah ada di 11 provinsi, antara lain di Medan, Kepulauan Riau, Semarang, Lampung, Yogyakarta, Surabaya, Bali, dan Palembang. IIX akan dikembangkan terus sampai menyentuh seluruh Indonesia. 8 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018 INFRASTRUKTUR #2
  • 9. PARTISIPASI ANAK MUDA DALAM MELAWAN HOAKS Keterlibatan orang muda dalam tata kelola internet adalah hal yang penting. Orang muda dapat berperan secara substantif mengingat karakteristik dan kondisi jumlah orang muda di Indonesia. Oleh karenanya, penting pula bagi orang muda untuk mengenal Youth Indonesia Internet Governance Forum (Youth ID-IGF), yang merupakan forum diskusi orang muda Indonesia untuk menyampaikan pendapat dan masukannya untuk pengelolaan internet yang melindungi kepentingan orang muda. Kepedulian dan permintaan dari publik, termasuk orang muda, dapat memberikan perubahan pada tata kelola internet, baik pada kebijakan pemerintah maupun kegiatan yang dilakukan oleh pelaku internet lainnya, misalnya sehubungan dengan penyebaran hoaks di dunia maya. 9 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018 Hoaks bisa berdampak besar bagi suatu lingkungan sosial, bahkan dapat menyebabkan konflik sosial. Partisipasi anak muda dalam melawan hoaks akan memudahkan penyebaran tips dan trik untuk melawan hoaks itu sendiri. Memperhatikan nama domain website bisa menjadi salah satu cara untuk melawan penyebaran hoaks. Situs web yang menggunakan domain level top kode negara, seperti .id, lebih kredibel dibandingkan dengan situs web yang menggunakan domain lainnya. Tantangan dalam melawan hoaks adalah ketika menghadapi isu terkait politik maupun kesehatan yang lebih susah untuk dicek validitas atau kredibilitas sumbernya. Pemblokiran situs-situs web belum dapat mencegah penyebaran hoaks dengan efektif. YOUTH ID-IGF #1
  • 10. MEMBERIKAN KONTEKS PADA HOAKS, PERUNDUNGAN SIBER, DAN UJARAN KEBENCIAN Isu-isu negatif terkait dunia maya, seperti penyebaran hoaks, perundungan siber, sampai pada ujaran kebencian yang bisa berujung pada persekusi, adalah hal-hal yang perlu dipahami terlebih dahulu konteksnya. Mengenalkan isu-isu ini harus dimulai dengan contoh-contoh riil, misalnya bagaimana penduduk lokal di Pulau Lombok atau di Tomohon, Sulawesi Utara, melawan penyebaran hoaks mengenai bencana alam dengan menggunakan pengetahuan dan kearifan lokal. Terlepas dari peraturan dan hukum yang telah mengatur mengenai ujaran kebencian dan perundungan siber, masih banyak kegamangan di antara orang muda tentang kedua isu ini,  terutama untuk penyebaran ujaran kebencian yang sudah menjadi komoditas ekonomi dan politik. Penting untuk mendorong anak muda berpikir kritis sehingga bisa menyadari konteks dan latar belakang kasus-kasus ujaran kebencian dan perundungan siber. Media sosial sebagai sebuah platform di dunia maya telah memfasilitasi hoaks, perundungan siber, dan ujaran kebencian, sehingga mungkin diperlukan pembatasan dan kontrol atas konten-konten yang ada. Orang-orang muda paham mengenai isu-isu ini, karena mereka berada di dalamnya. Maka dari itu, pendapat orang muda tidak boleh diabaikan para pengambil kebijakan, terutama terkait kebijakan pembatasan internet yang proporsional dan tetap melindungi kebebasan berekspresi dan berpendapat di Indonesia. 10 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018 YOUTH ID-IGF #2
  • 11. 236 TOTAL PESERTA IGF.ID Statistik Peserta Dialog Nasional ID-IGF 2018 Laki-Laki: 61.4% 145 91 Perempuan: 38.6% Akademisi 32.2% LSM 21% Publik Umum 13.9% Mahasiswa 11.1% Sektor Swasta 9% Media Massa 9% Pemerintah 3.8%
  • 12. 12 1 NOVEMBER 2018ID-IGF 2018