2. Manual Based
PEMANFAATAN
COMMUNICATION
ASPEK KEHIDUPAN TIDAK TERLEPAS DARI PENGGUNAAN DAN
TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (INFORMATION AND
TECHNOLOGIES)
TERJADI PERGESERAN POLA POLA FIKIR, POLA SIKAP DAN POLA TINDAK
MASYARAKATDALAM AKSESDAN DISTRIBUSIKANINFORMASI
MASYARAKATINDONESIA AKAN SEMAKINMUDAHDALAMMENGAKSES
INFORMASI MELALUIBERBAGAI PLATFORMTEKNOLOGIDIGITALYANG
MENAWARKANINOVASIFITURDARI MEDIUM KOMUNIKASI YANGKIAN
INTERAKTIF
MASYARAKATINDONESIA
BERADAPADA ERADIGITAL
Electronic Based
KopiDarat Skype, Line, WA,
dsb
Pasar,tatap
mukalangsung
BelanjaOnline
Tanpatatap
muka
TRANSFORMASI
DI ERADIGITAL
PENDIDIKAN
SOSIAL
BUDAYA
“Masyarakat digital (digital society)
adalah realitas hidup di abad 21
sector kehidupannya terpaut dengan
ITC dan Teknologi Digital”
MASYARAKAT DIGITAL dimana Manusia dalam berbagai
Sumber : Diskominfo
salatiga
3. GenerasiDigital Ramai-Ramai Membuat
Akun di Facebook, T
witter
, Path,
Instagram, Y
outube, dan Lain-lain untuk
membuktikankepadadunia merekaeksis
Ciri Generasi Digital
Identitas
Proses
Belajar
GenerasiDigital Selalu MengaksesDengan
Google,Yahoo,atau mesin pencarilainnya
kemampuanbelajar jauhlebih cepat
karenasegala informasi ada di ujung jari
mereka
Generasi digital cenderung ingin
memperoleh kebebasan. Mereka tidak
suka diatur an dikekang. Mereka ingin
memegang kontrol dan internet
menawarkankebebasanberekspresi
Kebebasan
Berekspresi
Generasi digital cenderung lebih
terbuka,blak-blakan dan berfikiragresif
Privasi
Sumber : Diskominfo
salatiga
5. Teknologi Informasi (TI) merupakan teknologi yang
selalu berkembang baik secara revolusioner
(seperti misalnya perkembangan perangkat keras)
maupun yang lebih bersifat evolusioner (seperti
yang terjadi pada perangkat lunak).
Dengan berkembangnya Teknologi Informasi
secara pesat, muncul berbagai permasalahan
dalam penerapannya di masyarakat sehingga
diperlukannya suatu tata cara atau etika dalam
Teknologi Informasi tersebut.
Etika Dalam TI
6. Etika dan Etiket Berinternet
Sumber: Laquey (1997), Yuhefizar (2008)
7. Menyeleksi Perilaku
Seleksi dan analisis informasi Sesuai netiket Seleksi dan Analisis Informasi Tidak Sesuai
netiket
Ingatlah akan keberadaan orang lain di dunia
maya
Menyebarkan Berita Hoaks atau berita bohong
dan palsu
Taat kepada standar perilaku online yang sama
dengan yang kita jalani dalam kehidupan nyata
Ujaran Kebencian (provokasi, hasutan atau
hinaan)
Tidak melakukan hal-hal yang dapat merugikan
para pengguna internet lainnya
Pornografi
Membentuk citra diri yang positif Pencemaran Nama Baik
Menghormati privasi orang lain Penyebaran Konten Negatif
Memberi saran atau komentar yang baik Modus Penipuan Online (voucher diskon,
penipuan transaksi shopping online)
Hormati waktu dan bandwith orang lain Cyber Bullying
Mengakses hal -hal yang baik dan bersifat tidak
dilarang
Perjudian Online (judi bola online, blackjack,
casino online)
Tidak melakukan seruan atau ajakan ajakan
yang sifatnya tidak baik
Cyber Crime, yaitu ancaman keamanan siber
(pencurian identitas, pemerasan, hacking)
Sumber: Limbong (2018)
8. Waspadai Konten Negatif
Konten negatif atau konten ilegal di dalam Undang-Undang No. 11 Tahun 2008
tentang Informasi dan Transaksi Elektronik yang telah diubah melalui UU
Nomor 19 Tahun 2016 (UU ITE)dijelaskan sebagai informasi dan/atau dokumen
elektronik yang memiliki muatan yang melanggar kesusilaan, perjudian,
penghinaan atau pencemaran nama baik, pemerasan dan/atau pengancaman,
penyebaran berita bohong dan menyesatkan sehingga mengakibatkan kerugian
pengguna. Selain itu, konten negatif juga diartikan sebagai substansi yang
mengarah pada penyebaran kebencian atau permusuhan berdasarkan suku,
agama, ras, dan golongan
11. Hoax
Mastel (2019)
Menurut Utami (2018), pergerakan
hoaks ditentukan oleh keberadaan
media sosial. Sebelum ada media
sosial, kontrol informasi ada di media
massa sehingga ada pihak resmi yang
menyaring isi informasi. Namun di era
media sosial, kontrol informasi ini
sepenuhnya ada di tangan masyarakat.
Sayangnya kebebasan akses ini tidak
diimbangi oleh kemampuan pengguna
informasi. Supriatma (2017)
mengatakan bahwa hoaks
memanfaatkan masyarakat yang tidak
memiliki pengetahuan atau awam
dalam mengelola informasi.
12. Cyberbullying
Kata tersebut diterjemahkan ke dalam Bahasa Indonesia sebagai
perundungan di dunia maya. Pengertiannya, tindakan agresif dari seseorang
atau sekelompok orang terhadap orang lain yang lebih lemah (secara fisik
maupun mental), dengan menggunakan media digital
Ujaran Kebencian
hate speech adalah ungkapan atau
Pengertian ujaran kebencian atau
ekspresi yang menganjurkan untuk mendiskreditkan, menyakiti
ajakan
orang dengan tujuan membangkitkan
seseorang atau sekelompok
permusuhan, kekerasan, dan diskriminasi kepada orang atau kelompok
tersebut (Gagliardone, Gal, Alves, & Martinez, 2015)
13. Bagaimana Memverifikasi Konten
Negatif?
Kita melakukan cross check untuk menguji kebenaran suatu informasi.
Langkah verifikasi akan mengurangi resiko menjadi korban dari konten
negatif. Kita menguji kebenarannya dengan mencari informasi dari
sumber-sumber lain yang kredibel.
Sumber yang kredibel adalah yang memiliki rekam jejak yang baik,
memiliki keahlian di bidangnya, dan kita ketahui tidak memiliki bias
kepentingan