Pemanfaatan ict sebagai sumber belajar dalam pembelajarandesips_1012
Â
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dibimbing oleh Meryansumayeka,S.Pd.,M.Sc mengenai Pemanfaatan ICT Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran. Disusun oleh Damai, Desi, Shinta, dan Suep (Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya).
Pemanfaatan ict sebagai sumber belajar dalam pembelajarandesips_1012
Â
Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran dibimbing oleh Meryansumayeka,S.Pd.,M.Sc mengenai Pemanfaatan ICT Sebagai Sumber Belajar Dalam Pembelajaran. Disusun oleh Damai, Desi, Shinta, dan Suep (Mahasiswa Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya).
4. E-Learning atau elektornik learning adalah
pembelajaran yang dilaksanakan dengan
memanfaatkan fungsi internet dalam kegiatan
pembelajaran dengan menjadikan fasilitas
elektronik sebagai media pembelajaran.
Salah satu definisi umum dari e-learning diberikan
Gilbert & Jones (2001), yaitu : pengiriman materi
pembelajaran melalui suatu media elektronik
seperti internet, intranet/extranet, satellite
broadcast, audio/video tape, interactive TV, CD-
ROM, dan computer-based training (CBT).
5. • E-pembelajaran atau pembelajaran
elektronik pertama kali diperkenalkan
oleh universitas Illinois di Urbana-
Champaign dengan menggunakan sistem
instruksi berbasis komputer (computer-
assisted instruction ) dan komputer
bernama PLATO.
6. Perkembangan E-learning dari masa ke
masa
(1) Tahun 1990 : Era CBT (Computer-Based Training)
di mana mulai bermunculan aplikasi e-learning yang
berjalan dalam PC standlone ataupun berbentuk
kemasan CD-ROM. Isi materi dalam bentuk tulisan
maupun multimedia (Video dan AUDIO) DALAM
FORMAT mov, mpeg-1, atau avi.
(2) Tahun 1994 : Seiring dengan diterimanya CBT
oleh masyarakat sejak tahun 1994 CBT muncul
dalam bentuk paket-paket yang lebih menarik dan
diproduksi secara massal.
7. (3) Tahun 1997 : LMS (Learning Management
System). Seiring dengan perkembangan teknologi
internet, masyarakat di dunia mulai terkoneksi
dengan internet. Dari sinilah muncul LMS.
Perkembangan LMS yang makin pesat membuat
pemikiran baru untuk mengatasi masalah
interoperability antar LMS yang satu dengan lainnya
secara standar. Bentuk standar yang muncul
misalnya standar yang dikeluarkan oleh AICC
(Airline Industry CBT Commettee), IMS, SCORM,
IEEE LOM, ARIADNE, dsb.
(4) Tahun 1999 sebagai tahun Aplikasi E-learning
berbasis Web.
8. Prinsip E-Learning
• Prinsip Multimedia
Penggunaan grafik yang tepat sesuai dengan teks dan
tujuan pembelajaran dapat meningkatkan pembelajaran.
Misalnya untuk menampilkan sebuah proses penyebaran
virus lebih efektif menggunakan animasi daripada grafik
yang statis.
• Prinsip Hubungan
Penempatan teks harus berdekatan dengan grafik. Untuk
teks yang banyak, diatur sedemikian rupa sehingga
antara teks dan grafik tidak terpisah (misalnya
menggunakan kombinasi scrolling yang tepat).
Penggunaan teks yang panjang sehingga ilustrasi jauh
dibawahnya akan menyulitkan penggunanya.
9. • .Prinsip Modalitas
Penggunaan audio dapat meningkatkan
pembelajaran terutama untuk menjelaskan suatu
animasi atau visualisasi dari materi yang komplek
dan tidak familiar.
• Prinsip Redundansi
Penjelasan grafik melalui audio dan teks yang
berlebihan dapat merugikan pembelajaran.
Misalnya suatu grafik cukup dilengkapi dengan
teks. Pemberian narasi bisa mengganggu
kenyamanan pengguna saat mengamati grafik
tersebut.
10. • Prinsip Koherensi
Penggunaan tampilan visual, teks dan sound
yang tidak tepat dapat merugikan
pembelajaran.
• Prinsip Personalisasi.
Penggunaan bahasa sehari-hari dan nara
sumber lain dapat meningkatkan
pembelajaran. Misalnya suatu CD
pembelajaran akan lebih menarik jika
digunakan bahasa keseharian dan diiringi
dengan narasi dari nara sumber.
11. Fungsi E-Learning
(1) Suplemen (Tambahan) Dikatakan berfungsi
sebagai supplemen (tambahan), apabila peserta
didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan
memanfaatkan materi pembelajaran elektronik
atau tidak
(2) Komplemen (Pelengkap) Dikatakan berfungsi
sebagai komplemen (pelengkap) apabila materi
pembelajaran elektronik diprogramkan untuk
melengkapi materi pembelajaran yang diterima
peserta didik
Fungsi e-learning
12. (3) Substitusi (Pengganti). Beberapa institusi di
negara-negara maju memberikan beberapa
alternatif model kegiatan pembelajaran kepada
para peserta didiknya. Tujuannya agar para
peserta didik dapat secara fleksibel mengelola
kegiatan perkuliahannya sesuai dengan waktu
dan aktivitas lain sehari-hari peserta didik.
13. Manfaat E-Learning
1. Menghemat biaya pendidikan (pembelian buku-
buku sekolah/kuliah, alat tulis-menulis).
2. Siswa / mahasiswa memiliki waktu yang fleksibel
dalam belajar.
3. Dapat digunakan di seluruh penjuru Indonesia.
4. Menghemat biaya perjalanan ke
sekolah/kampus.
5. Mendidik siswa/mahasiswa menjadi lebih
mandiri dalam proses belajar mengajar.
14. Kelebihan E-Learning
1. Pembelajar dapat belajar kapan dan dimana
saja mereka punya akses internet.
2. Efisiensi waktu dan biaya perjalanan.
3. Fleksibilitas untuk bergabung dalam forum
diskusi setiap saat, atau menjumpai teman
sekelas dan pengajar secara remote melalui
ruang chatting.
15. 4. Pengembangan keterampilan TIK yang
mampu mendukung aktivitas lain
pembelajar.
5. Keberhasilan menyelesaikan
pembelajaran/perkuliahan online mampu
membangun kemampuan belajar mandiri
dan kepercayaan diri pembelajar serta
mendorong pembelajar untuk lebih
bertanggung jawab dalam studinya.
16. 6. Mempersingkat waktu pembelajaran dan
membuat biaya studi lebih ekonomis.
7. Mempermudah interaksi antara peserta didik
dengan materi, peserta didik dengan guru
maupun sesama peserta didik.
8. Peserta didik dapat saling berbagi informasi
dan dapat mengakses bahan belajar setiap
saat dan berulang-ulang.
17. 9. Siswa dapat belajar atau me-review bahan
ajar setiap saat dan di mana saja kalau
diperlukan mengingat bahan ajar tersimpan di
komputer.
18. Kekurangan E-Learning
1. Pengajar tidak mungkin selalu dapat
menyediakan waktu pada saat dibutuhkan.
2. Koneksi internet yang lambat dan tidak
handal dapat menimbulkan rasa frustasi.
3. Beberapa subjek/mata kuliah bisa saja sulit
direalisasikan dalam bentuk e-learning.
4. Tidak semua tempat tersedia fasilitas
internet.
19. Daftar Pustaka
• Siahaan, S. 2004. E-learning (Pembelajaran Elektronik) Sebagai
Salah Satu Alternatif Pembelajaran
http://www.depdiknas.go.id/Jurnal/42/ sudirman.htm (16 Maret
2014)
• ANTA. (2003). Definition of key terms used in e-learning (version
1.00). Retrieved 7 October, 2005, from
http://www.flexiblelearning.net.au/guides/keyterms.pdf
• Gilbert, & Jones, M. G. (2001). E-learning is e-normous. Electric
Perspectives, 26(3), 66-82.
• ILRT. (2005). Institute for learning & research technology of Bristol
University. Retrieved 7 October 2005, from
http://www.ilrt.bris.ac.uk/projects/elearning
• Rosenberg, M. J. (2001). E-learning: Strategies for delivering
knowledge in the digital age. New York: McGraw-Hill.