Makalah ini membahas tentang media pembelajaran berbasis jarak jauh. Media pembelajaran jarak jauh memungkinkan penyampaian materi pendidikan tanpa terbatas ruang dan waktu dengan menggunakan teknologi informasi seperti internet. Pembelajaran jarak jauh memiliki ciri kegiatan belajar dan mengajar yang terpisah, namun tetap memungkinkan interaksi melalui berbagai media.
2. MEDIA PEMBELAJARAN
(Media Pembelajaran Berbasis Jarak Jauh)
Di Susun Oleh :
Kelompok: 10
Misda : 17010101044
Fiana : 17010101055
Mila : 16010101134
Prodi PAI
FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
INSTIUT AGAMA ISLAM (IAIN)
KENDARI
3. KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami ucapkan puja dan puji syukur kepada Allah SWT, karena atas
berkat rohmat dan hidayah-Nyalah makalah ini dapat diselesaikan pada waktunya.
Adapun penyusunan makalah ini yang berjudul “Media Pembelajaran Berbasis
Jarak Jauh”, bertujuan untuk memenuhi syarat menunaikan tugas mata kuliah “Media
Pembelajaran”. Namun, saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan. Oleh karena itu, kami memohon maaf jika ada hal-hal yang kurang
berkenan. Kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dan membangun
untuk menjadikan ini lebih sempurna. Semoga ini bisa dapat bermanfaat bagi semua.
Kendari,11Desember2018
Penulis
4. DAFTAR ISI
COVER
KATA PENGATAR..........................................................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................................
A. Latar Belakang.......................................................................................................................................
B. Rumusan Masalah................................................................................................................................
C. Tujuan.....................................................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................................................
A. Pengertian Jarak Jauh.................................................................................4
B. Sistem Pendidkan Jarak Jauh.....................................................................5
C. Pendidikan jarak jauh secara online...........................................................6
D. Ciri-ciri Pembelajaran Jarak jauh................................................................7
E. Pendidkan Jarak Jauh Berbasis Web Secara Online...................................8
F. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh..................................9
BAB III PENUTUP............................................................................................................................................
A. Kesimpulan ............................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA .....................................................................................................................................
5. BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Diera informasi globalisasi informasi seperti saat ini terdapat beberapa trend
dibidang tellekomunikasi yaitu sudah saatnya diaplikasikan dalam proses pembelajaran.
Pemanfaatan teknologi informasi dalam sistem pembeelajaran khususnya pada
pembelajaran jarak jauh dimaksudkan agar meningkatkan kemandiria, individualisasi dan
otonomi peserta belajar didalam proses pembelajarannya sesuai dengan karakteristik dari
pembelajaran jarak jauh itu sendiri. Kondisi yang ada selama ini bahwa sisem
pembelajaran yang ada dalam pendidikan jarak jauh belum fleksibel dan masih berupa
refleksi dari pembelajaran yang centralized. seiring dengan pes atnya teknologi informasi,
sistem pembelajaran jarak jauh sebenarnya dapat berupa menjadi sebuah sistemm yang
interaktif, dapat melibatkan kelompok-kelompok tanpa mengurangi keindividuan masing-
masing peserta didik, dilain pihak dapat pula bersifat sangat private dimana peserta didik
dapat dikonttrol disegala situasi tanpa dibatasi oleh waktu dan ruang.
Persoalan pendidikan bukanlah lagi masalah yang harus diselesaikan oleh satu
pihak saja namun harus menjadi pola pikir banyak pihak, tetapi bukan berarti semua pihak
juga ikut memutuskan masalah pendidikan ini. Karena jika semua ikut memutuskan maka
“centang prenanglah” dunia pendidikan Indonesia. Banyak hal yang harus diselesaikan
dalam tubuh pendidikan itu sendiri, terutama tuntutan atas peran strategis pen didikan
sebagai suatu pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk mewujudkan pencerdasan
kehidupan bangsa, telah mendorong tumbuhnya berbagai inovasi dalam sistem
pendidikan.
Usaha pembangunan pendidikan dengan caracara yang konvensional seperti
membangun gedung-gedung sekolah dan mengangkat guru baru, hal ini tidak lagi dapat
dipandang sebagai langkah yang mampu memecahkan masalah pendidikan. Pembaharuan
pendidikan tidak mungkin lagi dapat dilakukan dengan cara-cara yang lama dengan
menggunakan metode yang lama. Seiring dengan perkembangan di banyak bidang yang
cenderung tidak menentu, tuntutan akan peningkatan kualitas sumber daya manusia
semakin muncul kepermukaan. Kedudukan strategis, baik disektor umum maupun swasta,
menuntut sumber daya manusia yang memiliki latar belakang pendidikan yang lebih
6. tinggi. Sehingga wajar jika motivasi publik untuk terus menambah pengetahuannya
melalui institusi pendidikan tinggi semakin meningkat.
7. BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengjaran dimana aktifitas
pengajaran dilaksankan secara terpisah dari aktifitas belajar. Pemisah kedua kegiatan
tersebut dapat nerupa jarak fisik, mislanyang memaksa karena peserta ajar bertempat
tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula non fisik, yaitu berupa
keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi
pendidkan, namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut.
Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari
pendidikan jarak jauh. Sistem pendidikan jarak jauh merupakan suatu alternatif
pemerataan kesempatan dalam bidang pendidikan. Sistem ini dapat mengatasi beberapa
masalah yang di timbulkan akibat pengajar dan peserta didik tidakharus berbeda
lingkungan geografis yang sama.1
Tujuan dari pembangunan sistem ini anatara lain menerapkan aplikasi pendidikan
jarak jauh berbasis web pada situs-situs pendidikan jarak jauh yang dikembangkan
diwilayah indonesia, yakni bekerja sama dengan mitra-mitra lainnya. Secara sederhana
dapat dipahami bahwa sistem ini terdiri dari kumpulan aplikasi yang dapat digunakan
sebagai alat bantu dalam kegiatan pendidikan jarak jauh sehingga penyampaian materi
pendidikan jarak jauh dapat dilakukan dengan baik. Sarana penujang dari pendidikan jarak
jauh ini adalah teknologi informasi. Kemunculan teknologi informasi dan komunikasi
pada pendidikan jaraj jauh sangat membantu. Seperti dapat dilihat dengan munculnya
berbagai penddikan secara online, baik pendidikan formal atau nonformal, dengan
1 1 B. Uno Hamzah, Model Pembelajaran. Jakarta: 2008. Hal:34
8. menggunsksn fasilitas internet. Pendekatan sistempengajaran yang dapat dilakukan adalah
dengan melakukan pegajaran secara langsung (Real Time atau pun dengan cara
menggunakan sistem sebagai tempat pemusatan pengetahuan ( kowledge).
Hal ini memungkinkan terbentuknya kesempatan bagi siapa saja untuk mengikuti
berbagai jenjang pendidikan .
B. Sistem Pendidikan Jarak Jauh
Meskipun teknologi merupakan bagian integral dari pendidikan dari jarak jauh,
namun program pendidikan harus fokus pada kebutuhan intruksional mahasiswa dari pada
teknologinya sendiri. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan umur, kultur, ;atar
belakang sosioekonomi, inters, pengalaman, level pendidikan, dan terbiaa atau tidaknya
dengan metode pendididkan jarak jauh. Faktor yang penting untuk keberhasilan sistem
pendidikan jarak jauh adalah perhatian, percaya diri dosen, pengalaman, mudah
menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interaksi dengan
mahasiswa.
Pada pembangunan sistem perlu di perhatikan tentang desain dan pengembangan sistem,
interactivity, activite learning, visual imagery, dan komunikasi yang efektif.
1. Desain dan pengembangan sistem. Proses pengembangan intruksional untuk
pendidikan jarak jauh terdiri dari tahap perancangan, pengembangan, efaluasi, dan refisi.
Dalam mendesain intruksi pendidikan jarak jauh yang efektif, harus di perhatikan, tidak
saja tujuan, kebutuhan, dan karakteristik dosen dan mahasiswa, tetapi juga kebutuhan isi
dan hambatan teknis yang mungkin terjadi. Refisi dilakukan berdasarkan masukan dari
instrktur, spesialis pembuatan isi, dan mahasis selama dalam proses berajalan.
2. Intaraktiviti. Keberhasilan sistem pendidikan jarak jauh anatara lain di tentukan
oleh adanya interaksi antara dosen dan mahasiswa, antara mahasiswa dan lingkungan
pendidikan, dan antara mahasiswa dengan mahasiswa
3. Active Learning. Partisipasi aktif peserta pendidikan jarak jauh mempengaruhi
cara bagaimana mereka berhubungan dengan materi yang akan dipelajari.
9. 4. Visual imagery. Pembelajaran melalui televisi dapat memotivasi dan merangsang
keinginan dalam proses pembelajaran. Namun jangan sampai terjadi distorsi karena
adanya hiburan. Harus ada penyeleksian antara informasi yang tidak berguna dengan yan g
berkualitas, menentukan mana yang layak dan tidak, mengidentivikasi penyimpangan
membedakan fakta dari yang bukan fakta dan mengerti bagaimana teknologi dapat
memberikan informasi berkualitas.
5. Komunikasi yang efektif. Desaian instruksional dimulai dengan mengerti
harapan, dan mengenal mereka sebagai individual yang mempuanya pandangan berbeda
dengan perancang sistem dengan memehami keinginan pemakai maka dapat dibangun
suatu komunikasi yang efektif.
C. Pendidikan jarak jauh secara online
Perkembangan teknologi selalu mempunyai peran yang sangat tinggi dan ikut memberikan
arah perkembangan dunia pendidikan. Dalam sejarah perkembangan pendidikan, teknologi
informasi adalah bagian dari media yang digunakan untuk menyampaikan pesan ilmu pada
orang banyak, mulai dariteknologi percetakan beberapa abad yang lalu, seperti uku yang
dicetak hingga media telekomunikasi ,seperti suara yang direkam ppada kaset, video,
televisi, dan CD. Perkembangan teknologi informasi saat ini –internet-mengarahkan
sejarah teknologi pendidikan pada alur yang baru. Layanan online dalam pendidikan baik
bergerak maupun tidak bergelar pada dasarnya adalah memberikan layanan pendidikan
bagi pengguna (mahasiswa) dengan menggunak internet sebagai media. Layanan online
ini sebagai media. Layanan online ini dapat terdiri atas berbagai tahapan dari proses
program pendidikan, seperti pendaftaran, tes masuk, pembayaran, perkuliahan, penugasan
kasus, pembahasan kasusu, ujian, penilaian, diskusi, pengumuman, dan lain-lain.
Pendidikan jarak jauh dapat memanfaatkan teknologi internet secara maksimal sehingga
memberikan efektivitas dalam hal waktu, temapat, bahkan meningkatkan kualaitas
pendidikan. 2
2 Ibid, hal: 36
10. Faktor utama dalam pendidikan jarak jauh secara online dikenal sebagai distance learning,
yang selama ini dianggap selama ini di anggap masaalh adalah tidak adanya interkasi
antara dosen dan mahasiswanya.
Namun demikian, dengan Media internet sangat di mungkinkan untuk melakukan
interaksi antara dosen dengan siswa, baik dalambentuk real time (waktu nyata) atau tidak.
Dalam bentuk real time dapat dilakukan misalnya dalam suatu chartom, interaksi langsung
dengan real audio dan real video, dan online meeting. Sedangkan untuk tidak real time
bisa dilakukan mealalui mailing list, discussion group, newgroup, dan buletin board.
Dengan cara diatas interaksi dosen dan mahasiswa dikelas mungkin akan tergantikan
walaupun tidak 100%. Betnuk-bentuk materi, ujian, kuis dan cara pendidikan lainnya
dapat juga dimplementasikan kedalam web,seperti materi dosen dibuat dalam bentuk
presentasi di web dan dapat di download oleh siswa. Demikian pula dengan tujuan dan
kuis yang dibuat oleh dosen, dapat dilakukan dengan cara yang sama. Penyelesaian
administrasi pun dapat diselesaikan langsung dalam satu proses registrasi saja, apa lagi
didukung dengan metode pembayaran online.
Pendidikan jarak jauh secara online mengatasi keterbatasan yang ada pada jenis -
jenis pendidikan jarak jauh yang lain (yang sebenanya juga sudah sarat teknologi), yaitu
pendidkan jarak jauh dengan satelit serta teknologi televisi. Pada kedua teknologi di atas,
mahasiswa masih harus berjalan kevasilitas pendidikannya, sedangkan perlatannya bersifat
khusus dan mahal. Kini dengan pendidikan online melaui internet, mahasiswa dapat
belajar sendiri dari rumah dengan perlatan komputer sendiri.
D. Ciri-ciri Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), yang dimaksud dengan Pendidikan Jarak Jauh (PPJ) adalah
pendidikan yang pesertanya didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya
menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi komunikasi, informasi, dan
media lainnya. Soekartawi memberikan ciri-ciri yang lebih spesifik dari PJJ yaitu sebagai
berikut:
11. 1. Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran. Selama proses belajar siswa
selaku peserta didik dan guru selaku pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak
geografis dan waktu atau kombinasi dari ketiganya.
2. Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi diantara keduanya dibantu
dengan media pembelajaran, baik media cetak (bahan ajar berupa modul) maupun
media elektronik (CD-ROM, VCD, telepon, radio, video, televisi, komputer).
3. Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru, misalnya resource
learning center atau pusat sumber belajar, bahan ajar, infrastruktur pembelajaran).
Dengan demikian, baik siswa maupun guru tidak harus mengusahakan sendiri
keperluan dalam proses pembelajaran.
4. Komunikasi antara siswa dan guru bisa dilakukan baik melalui satu arah maupun dua
arah (two ways communication). Contoh komunikasi dua arah ini, misalnya tele-
conferencing, video-conferencing, emoderating).
5. Proses pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan melakukan pertemuan tatap
muka (tutorial) dan ini bukan merupakan suatu keharusan.
6. Selama kegiatan belajar, siswa cenderung membentuk kelompok belajar, walaupun
sifatnya tidak tetap dan tidak wajib. Kegiatan berkelompok diperlukan untuk
memudahkan siswa belajar.
7. Peran guru lebih bersifat sebagai fasilitator dan siswa bertindak sebagai participant.
E. Pendidkan Jarak Jauh Berbasis Web Secara Online
Apabila kembali ke konsep dasar pada suatu sistem pendidikan tradisional yang
dilakukan saat ini, para mahasiswa dan dosen bertemu pada suatu tempat dan
waktu tertentu. Sistem pedidikan tradisionak kelak akan bergeser pada
pendidikan jarak jauh dengan dlandasi bahwa agak sulit untuk mengumpulkan
peserta khusus , training atau pendidikan lainnya pada suatu waktu dan tempat
tertentu, sedangkan peserta tersebar diwilayayah yang berbedda-beda dan pada
dasarnya materi-materi yang seharusnya disampaikan dikelas ,dapat diberikan
tanpa kehadiran para mahasiswa dan dosen secara langsung dikelas.3
3 Opcit hal:38
12. Perkembangan teknologi informasiyang sangat pesat dewasa ini,
khususnya oerkembangan teknologiiternet turut mendorong berkembangnya
konsep pembelajaran jarak jauh. Ciri teknologi internet yang selalu dapat diakses
kapan saja, dimana saja, multiuser, serta menawarkan segala kemudahannya
telah menjadikan internet suatu media yang sangat tepat bagi perkembangan
pendidikan jarak jauh selanjutnya.
F. Tingkat pendidikan dalam Pembelajaran Jarak Jauh
1. Pendidikan Dasar
Pada tingkat sekolah dasar, guru cenderung menggunakan kaset video rekaman
daripada program televisi siaran langsung. Beberapa seri siaran yang sering digunakan di
tingkat sekolah dasar awal, Sesame Street dan Clifford; pada tingkat menengah, Reading
Rainbow, Between the Lions, Arthur, dan ZOOM. Program ini digunakan sebagai
pengayaan bukan sebagai inti dari instruksi. Guru yang menggunakan program televisi
pendidikan cenderung menggunakan lebih dari satu program (biasanya dua atau tiga),
tetapi tidak seluruh rangkaian (Children’s Television Workshop, 1990).
2. Pendidikan Menengah
Pendidikan sekunder adalah tahap pendidikan setelah sekolah dasar. Pendidikan
sekunder umumnya tahap akhir dari pendidikan wajib. Tahap selanjutnya pendidikan yaitu
perguruan tinggi atau universitas. Pendidikan menengah ditandai dengan adanya transisi
dari wajib belajar pendidikan dasar untuk anak-anak ke pendidikan ke yang lebih tinggi
untuk orang dewasa (misalnya, universitas atau sekolah kejuruan). Di tingkat menengah
menggunakan televisi dapat terhubung dengan beberapa sekolah, sehingga menciptakan
cukup besar “kelas” yang terjangkau, sebagai contoh, jaringan StarNet. Jaringan satelit
yang berbasis di Texas, menjangkau siswa sekolah menengah di seluruh Amerika Serikat
melalui satelit. StarNet menawarkan kursus eperti bahasa asing (Spanyol, Perancis,
Jerman, Latin, dan Jepang), calculus, fisika, psikologi, dan sejarah seni.
3. Pendidikan Tinggi
Pada tingkat tinggi, sistem telekomunikasi yang digunakan di kampus dan di luar
kampus lebih ekstensif. Ratusan perguruan tinggi menggunakan telekomunikasi sebagai
bagian dari program rutin. Tujuan umumnya adalah untuk menambah jumlah siswa yang
dapat dicapai oleh satu pengajar. Misalnya, untuk seorang profesor memberikan materi
dengan berbicara dari sebuah studio atau ruang kelas yang dilengkapi kamera. Pendidikan
tinggi adalah tingkat pendidikan yang mengikuti penyelesaian sekolah pendidikan
menengah seperti sekolah tinggi, sekolah menengah, atau olahraga. Pendidikan tinggi
13. biasanya diambil untuk mendapatkan gelar sarjana dan atau pascasarjana, serta pendidikan
kejuruan dan pelatihan. Penyempurnaan pendidikan tinggi umumnya has il dalam
pemberiansertifikat , ijazah , atau gelar akademik.
4. Pendidikan Informal
Pendidikan informal merupakan pembelajaran yang terjadi dalam kehidupan
sehari-hari. Misal, seorang teman dapat mendorong orang lain untuk berbicara tentang hal-
hal yang telah terjadi dalam hidup mereka sehingga mereka dapat menangani perasaan
mereka dan berpikir tentang apa yang harus dilakukan selanjutnya. Pendidikan informal
terjadi melalui dan didorong oleh percakapan, juga melibatkan pengalamanpengalaman
yang telah dimilki dan dapat terjadi dalam keadaan apapun.
G. Kelemahan dan Kelebihan Pembelajaran Jarak Jauh (E-Learning)
Kesuksesan Pembelajaran Jarak Jauh yang meninggalkan ketaatan pada jadwal
seperti pada proses pembelajaran tatap muka, bukanlah merupakan suatu pilihan yang
mudah baik bagi instruktur maupun peserta didik. Maka dari itu PJJ memiliki keterbatasan
sekaligus kelebihan.
1. Kelebihan pembelajaran jarak jauh
a) Tersedianya fasilitas e-moderating di mana pendidik dan peserta didik dapat
berkomunikasi secara mudah melalui fasilitas internet tanpa dibatasi oleh jarak,
tempat, waktu.
b) Peserta didik dapat belajar atau me-review bahan pelajaran setiap saat dan di mana
saja kalau diperlukan.
c) Bila peserta didik memerlukan tambahan informasi yang berkaitan dengan bahan
yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara mudah.
d) Baik pendidik maupun peserta didik dapat melakukan diskusi melalui internet yang
dapat diikuti dengan jumlah peserta yang banyak, sehingga menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan yang lebih luas.
e) Peserta didik dapat benar-benar menjadi titik pusat kegiatan belajar-mengajar
karena ia senantiasa mengacu kepada pembelajaran mandiri untuk pengembangan
diri pribadi (Oemar Hamalik, 1994:52)
14. f) Adanya pemerataan pendidikan ke berbagai tempat, bahkan ke tempat terpencil
atau pedalaman sekalipun.
g) Kapasitas daya tampung pembelajaran jarak jauh online tidak terbatas, karena tidak
memerlukan ruang kelas, sehingga antara pengajar dengan pembelajar tidak perlu
bertatap muka secara langsung dalam ruang kelas. Pengajar dan pembelajar dalam
proses pembelajaran memanfaatkan fasilitas komputer yang dihubungkan dengan
internet atau intranet.
h) Tidak diperlukannya ruang kelas untuk tatap muka dalam proses pembelajaran
akan mengurangi biaya operasional pendidikan, seperti biaya pembangunan dan
pemeliharaan kelas atau gedung sekolah, transportasi, atau alat tulis menulis, dan
sebagainya.
i) Proses pembelajaran tidak terbatas oleh waktu, sehingga pembelajar dapat
menentukan sendiri waktunya untuk belajar, sesuai dengan kemampuan dan
ketersediaan waktu yang dimilikinya.
j) Karena tidak terbatas oleh waktu, maka proses pembelajaran ini sangat tepat
diterapkan bagi orang yang memiliki waktu terbatas atau tidak tentu, misalnya
karyawan, pegawai, pengajar, dan sebagainya. Mereka dapat mengikuti proses
pendidikan dan tidak perlu mengganggu waktu bekerja mereka. Mereka masih tetap
bekerja sambil belajar.
k) Pembelajar dapat menentukan materi pembelajaran yang dipelajarinya sesuai
dengan minat, keinginan dan kebutuhannya, sehingga pembelajaran akan efektif
untuk mencapai tujuan pembelajaran.
l) Pembelajaran berlangsung bergantung pada kemampuan masing-masing
pembelajar. Jika pembelajar telah mencapai tujuan pembelajaran, maka dia dapat
menghentikan proses pembelajaran yang berkaitan dengan suatu materi
pembelajaran dan berpindah ke materi pembelajaran berikutnya. Namun, jika
pembelajar masih belum memahami materi pembelajaran yang dipelajarinya
tersebut, maka diberi kesempatan untuk mengulangi kembali mempelajari materi
15. pembelajaran tersebut. Pembelajar mengulangi pembelajaran tanpa tergantung pada
pengajar atau pembelajar lainnya, sehingga dapat belajar sampai tuntas (mastery
learning).
m) Materi pembelajaran selalu akurat dan mutakhir (up to date), karena pembelajar
dapat berinteraksi langsung dengan berbagai sumber informasi, terutama jika ada
materi pembelajaran yang belum atau kurang dipahami, sehingga keakuratan materi
pembelajaran yang disampaikan dapat terjamin. pembelajaran dapat diakses setiap
waktu lalu disimpan dalam komputer, sehingga materi pembelajaran itu mudah
diperbarui sesuai dengan perkembangan informasi dan ilmu pengetahuan serta
teknologi yang terus berkembang setiap saat.
n) Dapat menarik perhatian dan minat pembelajar karena pembelajaran jarak jauh
dilaksanakan secara interaktif.
2. Faktor-faktor keberhasilan pembelajaran jarak jauh:
a) Instruktur harus semangat dan konsisten (committed).
b) Tim harus melibatkan dukungan
c) administratif yang baik, tergantung pada jenis bahan dan metode-metode
penyampaian yang dipergunakan, serta staf perancangan dan pembuatan yang baik
d) Bahan-bahan pengajaran harus direncanakan dengan baik sehingga mereka dapat
diuji dan selalu tersedia. Sebagian besar pekerjaan dilakukan sebelum bahanbahan
tersebut diterima oleh para peserta
e) Harus ada fasilitasi dan dorongan terhadap
f) interaksi peserta baik dengan instruktur maupun dengan para peserta sendiri.
g) Pelatih harus tetap berkomunikasi secara rutin dengan semua peserta didik
h) Kemampuan untuk menggunakan setiap teknologi yang digunakan merupakan
keharusan. Harus diujikan dan dijelaskan kepada para peserta sepenuhnya sehingga
mereka mereka mengenali dengan baik dan merasa nyaman dengannya.
i) Masalah-masalah komunikasi dan teknis harus diselesaikan begitu muncul.
16. j) Instruktur perlu menggunakan berbagai metode interaksi dan feedback (misalnya
komunikasi satu per satu conference calls, snail-mails, e-mail, video dan
komunikasi tatap muka dengan menggunakan komputer (computer conferencing)
k) Para peserta dapat menyimpan buku hariannya mengenai pandangan-pandangan
mereka terhadap kemajuan dan isi dari kursus tersebut dan selanjutnya
mengirimkan atau menyampaikan secara berkala.
l) Sangat penting untuk dapat melakukan kursus langsung tatap muka paling tidak
satu kali, yang akan lebih baik bila dilakukan diawal dalam rangka membantu para
peserta terbiasa dengan rutinitas pembelajaran jarak jauh dan untuk memberikan
beberapa arahan mengenai teknik-teknik belajar.
3. Walaupun demikian, pembelajaran jarak jauh juga tidak terlepas dari berbagai
kekurangan, antara lain:
a) Kurangnya interaksi antara pendidik dan peserta didik atau bahkan antarsesama
peserta didik itu sendiri. Kurangnya interaksi ini bisa memperlambat terbentuknya
values dalam proses pembelajaran.
b) Kecenderungan mengabaikan aspek akademik atau aspek sosial dan sebaliknya
mendorong tumbuhnya aspek bisnis/komersial.
c) Masalah ketepatan dan kecepatan pengiriman modul dari puast pengelolaan
pembelajaran jarak jauh kepada para peserta di daerah sering tidak tepat Dukungan
administratif untuk proses pembelajaran jarak jauh dibutuhkan untuk melayani
jumlah peserta didik yang mungkin sangat banyak.
d) waktu, dan karenanya dapat menghambat kegiatan pembelajaran. (Oemar Hamalik)
e) Peserta didik yang tidak mempunyai motivasi belajar yang tinggi cenderung gagal.
f) Tingginya kemungkinan gangguan belajar yang akan menggagalkan proses
pembelajaran karena pembelajaran jarak jauh menuntut pembelajar untuk belajar
mandiri atau belajar individual. Jika pembelajar tidak disiplin belajar secara
mandiri, maka ada kemungkinan akan terjadi gangguan selama belajar, bahkan
mungkin pula kegagalan dengan terhentinya programpembelajaran.
17. g) Pembelajar ketika membuka internetnya tidak mendapatkan materi pembelajaran
yang diperlukannya, sehingga perlu menghubungi pengajar atau tutornya. Namun
jika harus menunggu pengajar atau tutornya untuk online melalui internet, maka
pembelajar akan mengalami kesulitan mendapat penjelasan pengajar atau tutor
secepat mungkin.
18. BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah:
1. Sistem Belajar Jarak Jauh adalah sekumpulan metode pengajaran di mana aktivitas
pengajaran dilaksanakan secara terpisah dari aktivitas belajar
2. Ciri-ciri pembelajaran Jarak Jauh yaitu Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan
pembelajaran, Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi diantara
keduanya dibantu dengan media pembelajaran, Jasa pelayanan disediakan baik
untuk siswa maupun untuk guru, Komunikasi antara siswa dan guru bisa dilakukan
baik melalui satu arah maupun dua arah (two ways communication), Proses
pembelajaran di PJJ masih dimungkinkan dengan melakukan pertemuan tatap muka
(tutorial) dan ini bukan merupakan suatu keharusan, Selama kegiatan belajar, siswa
cenderung membentuk kelompok belajar, Peran guru lebih bersifat sebagai
fasilitator dan siswa bertindak sebagai participant.
3. Tingkatan Pendidikan Tinggi, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah.
Pendidikan Informal.
19. RANGKUMAN
Pembelajaran jarak jauh adalah sekumpulan metode pengjaran dimana aktifitas
pengajaran dilaksankan secara terpisah dari aktifitas belajar. Pemisah kedua kegiatan
tersebut dapat nerupa jarak fisik, mislanyang memaksa karena peserta ajar bertempat
tinggal jauh dari lokasi institusi pendidikan. Pemisah dapat pula non fisik, yaitu berupa
keadaan yang memaksa seseorang yang tempat tinggalnya dekat dari lokasi institusi
pendidkan, namun tidak dapat mengikuti kegiatan pembelajaran di institusi tersebut.
Keterpisahan kegiatan pengajaran dari kegiatan belajar adalah ciri yang khas dari
pendidikan jarak jauh
Meskipun teknologi merupakan bagian integral dari pendidikan dari jarak jauh,
namun program pendidikan harus fokus pada kebutuhan intruksional mahasiswa dari pada
teknologinya sendiri. Selain itu, perlu juga mempertimbangkan umur, kultur, ;atar
belakang sosioekonomi, inters, pengalaman, level pendidikan, dan terbiaa atau tidaknya
dengan metode pendididkan jarak jauh. Faktor yang penting untuk keberhasilan sistem
pendidikan jarak jauh adalah perhatian, percaya diri dosen, pengalaman, mudah
menggunakan peralatan, kreatif menggunakan alat, dan menjalin interaksi dengan
mahasiswa.
Ciri-ciri Pembelajaran Jarak Jauh
Menurut Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas), yang dimaksud dengan Pendidikan Jarak Jauh (PPJ) adalah
Kegiatan belajar terpisah dengan kegiatan pembelajaran. Selama proses belajar siswa
selaku peserta didik dan guru selaku pendidik terpisahkan oleh tempat, jarak geografis dan
waktu atau kombinasi dari ketiganya.
Siswa dan guru terpisah selama pembelajaran, komunikasi diantara keduanya dibantu
dengan media pembelajaran, baik media cetak (bahan ajar berupa modul) maupun media
elektronik (CD-ROM, VCD, telepon, radio, video, televisi, komputer).
Jasa pelayanan disediakan baik untuk siswa maupun untuk guru, misalnya resource
learning center atau pusat sumber belajar, bahan ajar, infrastruktur pembelajaran). Dengan
demikian, baik siswa maupun guru tidak harus mengusahakan sendiri keperluan dalam
proses pembelajara
20. LATIHAN :
1. Susunlah sistempembelajaran jarak jauh diatas dengan benar dan teratur?
a. 5-4-3-2 dan 1
b. 1-2-4-3 dan 5
c. 1-2-3-4- dan 5
d. 1-5-2-3 dan 4
2. Yang tidak termasuk tingkatan pendidikan jarak jauh adalah
a. Pendidikan dasar
b. Pendidikan menengah
c. Pendidikan tinggi
d. Pendidikan nonformal
3. Sekumpulan metode pengajaran dimana aktivitas pengajaran dilaksanakan secara
terpisah dari aktivitas belajar.
Kalimat diatas merupakan media yang digunakan pada saat
a. Media pembelajaran simulasi
b. Media pembelajaran berbasis web multimedia
c. Media pembelajaran berbasis jarak jauh
d. Media pembelajaran berbasis game
DAFTAR PUSTAKA
Asri Budiningsih. 2008. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
21. Hamalik Oemar. 1994. Sistem Pembelajaran Jarak Jauh dan pembinaan Ketenagaan.
Bandung: Trigenda Karya.
Uno B. Hamzah, 2008. Model Pembelajaran menciptakan proses belajar
Mengajar yang keratif dan efektif . Jakarta : PT Bumi Aksara