2. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
AGENDA PENYAMAAN
PERSEPSI
Alur Modul (45’)
Substansi Materi Ajar (90’)
Sistem Penilaian + LMS (30’)
Asesmen Pemahaman (15’)
3. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Hari 1
Mulai dari Diri 1 JP
10.30 - 11.15 Asinkron Refleksi diri terhadap pengalamanan dalam melakukan
pendampingan
Eksplorasi Konsep 1 JP
11.15 - 12.00 Asinkron Belajar Mandiri membaca materi dan menonton video definisi
coaching, perbedaan dan persamaan peran, Paradigm
Berpikir dan Prinsip Coaching, Kompetensi Coaching, Alur
TIRTA, Simulasi Percakapan Coaching
4. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Hari 2
Eksplorasi Konsep 3 JP
07.30 - 08.15 Sinkron Definisi coaching + Persamaan dan Perbedaan Coaching dengan
Peran lain
08.15 - 09.00 Sinkron Prinsip dan Paradigma Berpikir Coaching
09.00 - 09.45 Sinkron Kompetensi Coaching dan Latihan
09.45 - 10.00 Istirahat
Ruang Kolaborasi 3 JP
10.00 - 10.45 Sinkron Alur Percakapan Coaching dengan TIRTA
10.45 - 11.30 Sinkron Latihan Percakapan Coaching TIRTA
11.30 - 13.00 Istirahat
13.00 - 13.45 Sinkron Latihan Percakapan Coaching TIRTA + Debrief
Refleksi Terbimbing
+ Demonstrasi
Kontekstual
1.5 JP
13.45 - 14.30 Asinkron Refleksi Pembelajaran
Menonton 4 video Jenis Percakapan Coaching
5. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Hari 3
Elaborasi
Pemahaman
3 JP
08.00 - 08.45 Sinkron 4 Jenis Percakapan Coaching
08.45 - 09.30 Sinkron Latihan Percakapan Perencanaan + Debrief
09.30 - 10.15 Sinkron Latihan Percakapan Salah Satu Jenis Percakapan + Debrief
10.15 - 10.30 Istirahat
Koneksi Antar Materi 1 JP
10.30 - 11.15 Sinkron Peran Pengawas
Aksi Nyata 0.5 JP
11.15 - 12.00 Sinkron Refleksi dan Sematkan Video Latihan Percakapan di LMS
9. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PERTANYAAN PANDUAN
Di akhir sesi ini, peserta dapat menjawab pertanyaan panduan berikut ini:
● Apa itu coaching?
● Apa bedanya coaching dengan training, mentoring, konseling, dan fasilitasi?
● Pola pikir apa yang perlu yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
● Prinsip apa saja yang perlu dipegang oleh seorang coach?
● Kompetensi apa yang perlu dimiliki oleh seorang coach?
● Bagaimana jalannya alur percakapan coaching?
10. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
AGENDA
Definisi Coaching
Coaching dan Pendekatan Lain
Prinsip dan Paradigma Berpikir
Coaching
Kompetensi Coaching
12. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Orang yang membimbing
siswa untuk lulus
1500
1830
1860
1960
1995
Oxford University
Kereta kuda dari
desa Kocs
(Hungaria)
Dunia Olah Raga ICF lahir
Human Development
Digunakan dalam
gerakan Human
Development
Menginovasi kereta
dengan keahlian
pandai besi
Menjadi manager
klub olah raga
Definisi
coaching sesuai
ICF lahir
Sejarah
Coaching
14. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Coaching vs Pendekatan Lain
Coaching Mentoring Fasilitasi Training Konseling
Tujuan • Memaksimalkan
Potensi
• Menimbulkan
Kesadaran Baru
• Transfer
pengetahuan &
keterampilan
• Mendapatkan
kejelasan
• Mengajari
pengetahuan
• Memecahkan
masalah
emosi/psikologis
Sifat
Komunikasi
• Dua arah • Biasanya satu arah • Dua arah • Satu arah • Dua arah
Individu atau
Kelompok
• Individu
• Kelompok kecil
• Individu
• Kelompok kecil
• Kelompok besar • Kelompok • Individu
Penentu Topik • Coachee • Mentor • Peserta • Trainer • Konselee
Keahlian
terkait topik
• Tidak perlu • Harus • Tidak Perlu • Harus • Harus
Frekuensi • Rutin, lebih dari 1 • Rutin, lebih dari 1 • Satu kali • Satu kali • Rutin, lebih dari 1
15. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Fasilitasi
• Gunakan untuk
memetakan/memahami suatu situasi
• Fasilitator memastikan proses sesuai
tujuan fasilitasi berjalan dengan
benar (misalnya mengambil
keputusan, menyelesaikan konflik,
membuat rencana tindakan
• Dilakukan untuk grup (lebih dari 10
orang)
16. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mentoring
● Gunakan untuk mengajarkan
keterampilan tertentu
● Gunakan untuk mengajarkan
pemahaman yang benar tentang
sesuatu
● Dilakukan secara one on one
● Berlangsung dalam periode tertentu
(tidak 1 kali)
● Mentor harus ahli di bidangnya
17. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Konseling
• Digunakan untuk menyelesaikan
masalah yang terkait
emosi/psikologis
• Seringkali perlu mundur ke masa
lalu dalam percakapannya
• Melibatkan terapi atau tindakan
remedial
• Biasanya untuk individu
18. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Coaching
Gunakan untuk :
• membuat orang mengembangkan
potensinya
• membuat strategi ke masa depan
• mengeksplorasi situasi yang sama
sekali baru atau rumit
• mendorong perubahan mindset
dan/atau perilaku
19. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kasus 1
“Saya sangat ingin mengembangkan kompetensi diri untuk bisa terus berkontribusi
dalam memajukan pendidikan di Indonesia. Suatu hari saya membaca adanya kegiatan
bimtek untuk Pengawas Sekolah Penggerak . Wah kesempatan ini. Dan hari ini saya
duduk di kelas ini sebagai peserta bimtek.”
Kasus 2
“Saya sudah selesai bimtek Pengawas sekolah penggerak. Sekarang waktunya bekerja menjadi
pengawas sekolah penggerak. Namun saya masih merasa belum terampil melakukan percakapan
coaching. Saya kemudian menghubungi instruktur saya saat bimtek dan memintanya untuk
membantu saya agar menjadi lebih terampil dalam melakukan percakapan coaching. Saya
bertemu beberapa kali dengan instruktur ini secara daring, dan saya diajari, dibimbing, dan
dilatih sehingga saya lebih terampil dalam melakukan percakapan coaching.”
20. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kasus 3
“Sebagai Pengawas Sekolah, saya menerima daftar nama komite pembelajaran yang harus saya
dampingi, ada nama yang langsung membuat dada saya sesak dan saya berkeringat dingin. Saya
teringat suatu kejadian di masa kecil yang sangat membekas hingga kini. Saya kemudian menemui
seseorang untuk membicarakan hal ini. Orang ini bertanya tentang kejadian masa kecil itu, apa yang
saya rasakan. Dia juga memberi teknik untuk bisa mengatasi sesak napas dan berkeringat dingin yang
saya alami.”
Kasus 4
“Sebagai Pengawas Sekolah, saya melihat bahwa kelima orang kepala sekolah yang saya
dampingi memiliki pengalaman-pengalaman yang saya rasa jika dibagikan akan membuat satu
sama lain belajar. Saya kemudian menggagas suatu pertemuan untuk berbagi. Saya meminta
masing-masing untuk bercerita tentang pengalamannya, dan menanyakan apa pendapat yang
lain dan pembelajaran apa yang didapat.”
21. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Kasus 5
“Saya sudah selesai mengikuti pelatihan Pengawas Sekolah untuk Sekolah Penggerak. Sekarang
saatnya kembali mendampingi Kepala Sekolah dan Komite Pembelajaran. Namun saya masih
merasa belum efektif dalam berkomunikasi. Saya kemudian menghubungi salah satu instruktur
saya saat bimtek dan memintanya untuk membantu saya agar menjadi lebih efektif dalam
berkomunikasi. Saya bertemu beberapa kali dengan instruktur ini secara daring. Di awal
pertemuan, ia menanyakan apa tujuan yang ingin saya capai. Dalam pertemuan-pertemuan kami,
ia selalu mengajukan pertanyaan dan saya menjawab.”
23. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Definisi International Coaching Federation
www.coachingfederation.org
Definisi Coaching
Kemitraan dengan individu dalam
suatu proses kreatif, dengan tujuan
memaksimalkan potensi pribadi dan
profesionalnya
24. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Proses Coaching
Proses menghantarkan
seseorang dari tempat dia
berada saat ini ke tempat lain
yang menjadi tujuannya
25. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Makna Definisi Coaching
• Seorang coach harus
membangun rasa setara
• Kemitraan ditunjukkan
dengan mengedepankan
tujuan coachee
Bermitra
• Proses kreatif dilakukan
melalui percakapan yang
memicu berpikir coachee
• Percakapan dilakukan untuk
memetakan situasinya, dan
nantinya menghasilkan
pemikiran atau ide-ide baru
• Percakapan dilakukan dua
arah
Proses Kreatif
• Percakapan coaching harus
diakhiri dengan suatu
rencana tindak lanjut yang
diputuskan oleh coachee,
yang paling mungkin
dilakukan dan paling besar
kemungkinan berhasilnya
Memaksimalkan
Potensi
27. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mindset
Coaching
FOKUS PADA
"PEMBELAJAR"
MEMILIKI
KESADARAN
DIRI YANG
KUAT
BERSIKAP TERBUKA DAN
INGIN TAHU
MAMPU
MELIHAT
PELUANG
BARU &
BERPIKIR KE
DEPAN
28. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Fokus Pada Pembelajar
• Coach memusatkan perhatian pada orang yang
dicoachingnya, bukan pada "topik" yang
dibawanya dalam percakapan.
• Fokus diletakkan pada bagaimana topik apa pun
yang dibawa oleh coachee, dapat membawa
kemajuan pada coachee, sesuai keinginan
coachee.
29. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bersikap Terbuka
• Coach memiliki pikiran yang terbuka terhadap
pemikiran-pemikiran coachee
• Ditandai dengan minimnya pelabelan atau
analisa tentang baik/buruk atau benar/salahnya
pemikiran tersebut
• Ditandai juga dengan kemampuan menerima
pemikiran dengan tenang, dan tidak menjadi
emosional
30. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Bersikap Ingin Tahu
Lebih Banyak
• Seorang coach memelihara rasa ingin tahu
(curiosity) yang besar terhadap apa yang
membuat coacheenya memiliki
pemikiran/pendapat/perasaan tertentu
31. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Memiliki Kesadaran
Diri yang Kuat
• Kesadaran diri yang kuat membantu coach untuk
bisa menangkap adanya perubahan yang terjadi
selama pembicaraan
• Juga mampu menangkap adanya emosi/energi
yang timbul dan mempengaruhi percakapan, baik
dari dalam diri maupun dari coachee
32. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
Mampu Melihat
Peluang Baru
& Masa Depan
• Coach harus mampu melihat peluang
perkembangan yang ada dan juga bisa
membawa coachee melihat masa depan
34. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
PRESENCE
● Kemampuan untuk hadir utuh bagi coachee
kita.
● Badan - pikiran - hati selaras saat sedang
melakukan percakapan dengan coachee
● Ini bagian dari Kesadaran Diri
● Ini membantu munculnya mindset dan
kompetensi yang lain
● Bersikap terbuka
● Bersikap sabar
● Bersikap ingin tahu lebih banyak
35. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENDENGARKAN AKTIF
adalah kemampuan untuk fokus pada apa yang
dikatakan oleh lawan bicara dan memahami
keseluruhan makna yang tidak terucapkan.
36. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENDENGARKAN AKTIF
3 ALASAN TIDAK BISA MENDENGARKAN
• Asumsi - sudah mempunyai anggapan
tertentu tentang suatu situasi
• Judgment/Melabel -memberi label pada
seseorang dalam situasi tertentu
• Asosiasi - mengaitkan dengan pengalaman
pribadi
37. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT
• Pertanyaan lahir dari mendengarkan
• Berbentuk pertanyaan terbuka
• Membuat coachee merenung, menggali,
mengingat, mengaitkan
• Diajukan pada saat yang tepat
38. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENGAJUKAN
PERTANYAN BERBOBOT
• Bentuk pertanyaan terbuka: menggunakan kata
APA - BAGAIMANA - SEBERAPA.
• Tidak menggunakan kata KENAPA atau
MENGAPA
• Bukan pertanyaan TERTUTUP: Apakah,
Sudahkah, Apa sudah, pertanyaan yang dijawab
dengan Ya atau Tidak
39. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
MENDENGARKAN &
BERTANYA DENGAN
RASA
R - receive
A - acknowledge
S - summarize
A - ask
Model mendengarkan yang dikembangkan oleh Julian Treasure
R
A
S
A
40. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
RECEIVE
Mendengarkan kata kunci - kata-kata yang
diucapkan klien
CIRI-CIRI KATA KUNCI:
• diucapkan berulang-ulang
• diucapkan dengan intonasi tertentu
• berupa kata yang aneh/metafora/analogi
• tertangkap ada emosi saat diucapkan
• menggambarkan kondisi perasaan/pemikiran dia
saat itu
• diucapkan setelah "tapi" atau "namun".
41. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ACKNOWLEDGE
• Memberi tanda/sinyal bahwa kita
mendengarkan
• Dengan anggukan, dengan kontak mata
• Jika percakapan dilakukan secara daring, bisa
dengan mengatakan "O..", "Ya..".
• Memberikan perhatian penuh pada coachee.
• Tidak sibuk mencatat
• Tidak terganggu dengan situasi lain
42. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
SUMMARIZE
• Saat coachee selesai bercerita, rangkum
untuk memastikan pemahaman kita sama
• Gunakan kata kunci
• Digunakan juga untuk merangkum potongan-
potongan informasi yang telah didapatkan
sebelum ini.
• Mintakan konfirmasi dari coachee apakah
rangkuman kita betul
44. Kementerian Pendidikan, Kebudayaan,
Riset, dan Teknologi
ASK
• Berdasarkan yang kita dengar dan hasil
merangkum (summarizing), ajukan
pertanyaan yang membuat pemahaman
coachee lebih dalam tentang situasinya
• Pertanyaan harus merupakan hasil
mendengarkan - mengandung penggalian
atas kata kunci atau emosi yang sudah
dikonfirmasi
• Dalam format pertanyaan terbuka:
menggunakan apa, bagaimana, seberapa,
kapan, siapa atau di mana. Jangan gunakan
‘mengapa’ atau ‘apakah’ atau ‘sudahkah’.