SlideShare a Scribd company logo
1 of 27
Download to read offline
Modul 2.3
O L E H :
N U R H A Y A N I , S . P d
S M P N E G E R I 1 R U P A T U T A R A
P E N D I D I K A N G U R U P E N G G E R A K
A N G K A T A N 9
K A B U P A T E N B E N G K A L I S
CGP menyimpulkan dan menjelaskan materi yang diperoleh dan
membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama
modul 2 dalam berbagai media
Konsep Coaching secara Umum:
Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang
berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana
coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman
hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee
(Grant, 1999).
Coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk
memaksimalkan kinerjanya (Whitmore, 2003). Coaching sebagai
“…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan
potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses
yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses
kreatif.” (International Coach Federation -ICF).
Tujuan pendidikan itu ‘menuntun’ tumbuhnya atau hidupnya
kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya.
Keterampilan coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun
segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan
kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat.
Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan
murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan
dirinya dan peran pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi
tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak
kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa
membahayakan dirinya.
Tindakan untuk dapat membantu rekan sejawat untuk
mengembangkan kompetensi diri mereka dan menjadi otonom
Ada 4 paradigma berpikir coaching yang harus dimiliki oleh seorang
coah, yaitu:
(1) Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan,
(2) Bersikap terbuka dan ingin tahu,
(3) Memiliki kesadaran diri yang kuat,
(4) Mampu melihat peluang baru dan masa depan.
(1) Kemitraan adalah posisi coach terhadap coachee-nya adalah mitra, di
mana masing-masing pihak bekerja sama dengan cara yang seimbang
dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hubungan
kemitraan ini, coach membantu coachee untuk mencapai tujuan mereka,
namun coachee tetap menjadi ahli dalam hidup mereka sendiri dan
memiliki keputusan terakhir tentang tindakan yang akan mereka ambil.
(2) Proses kreatif adalah dilakukan melalui percakapan, yang dua arah,
memicu proses berpikir coachee, memetakan dan menggali situasi
coachee untuk menghasilkan ide-ide baru.
(3) Memaksimalkan potensi adalah memaksimalkan potensi dan
memberdayakan rekan sejawat, percakapan perlu diakhiri dengan suatu
rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh rekan yang dikembangkan.
(1) Kehadiran penuh (presence) adalah kemampuan untuk bisa hadir utuh
pada coachee, atau di dalam coaching disebut sebagai coaching presense
sehingga badan, pikiran, hati, selaras saat sedang melakukan percakapan
coaching.
(2) Mendengarkan dengan aktif adalah kemampuan untuk fokus pada apa
yang dikatakan oleh lawan bicara dan memahami keseluruhan makna yang
tidak terucap.
(3) Mengajukan pertanyaan berbobot adalah mengajukan pertanyaan dengan
tujuan tertentu atau pertanyaan berbobot. Pertanyaan yang diajukan
seorang coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat
menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin
belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri
dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi
pengembangan diri dan kompetensi.
Tirta berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air,
maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir potensinya. Sebagai seorang
coach salah satu peran terpentingnya adalah membantu coachee.
TIRTA terdari dari :
T = Tujuan awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan
pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee.
I = Identifikasi dimana coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang
dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi.
R = Rencana Aksi dimana pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang
akan dibuat.
TA = Tanggungjawab dimana membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk
langkah selanjutnya.
Supervisi akademik dengan paradigma berfikir coaching merupakan suatu
pendekatan dalam memimpin dan mengembangkan Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK) di lembaga pendidikan. Pendekatan ini menempatkan
supervisor atau Kepala Sekolah sebagai seorang coach yang mendukung GTK
sebagai coachee dalam mencapai tujuan mereka, mengembangkan
keterampilan dan potensi mereka, serta memperbaiki kinerja mereka. Supervisi
ini didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kemitraan, kehadiran penuh
(presence), dan proses kreatif yang mengarah pada pemaksimalan potensi
individu. Dalam pelaksanaannya ada dua paradigma utama dalam menjalankan
proses supervisi akademik yang memberdayakan, yakni paradigma
pengembangan kompetensi yang berkelanjutan dan optimalisasi potensi setiap
individu.
dengan
Pra Observasi : Tahap ini
berisi persiapan dan
perencanaan supervise,
yang meliputi identifikasi
tujuan supervisi,
penentuan peserta
supervisi, dan
penjadwalan waktu dan
tempat supervisi.
Observasi: Tahap ini
meliputi pengamatan
langsung atau tidak
langsung terhadap
kinerja guru atau tenaga
pendidik dalam
mengajar atau
memberikan bimbingan
kepada murid.
Pasca Observasi yang meliputi
Evaluasi dan rencana tindak
lanjut: Tahap ini meliputi
analisis dan penilaian terhadap
kinerja guru atau tenaga
pendidik berdasarkan hasil
pengamatan dan kriteria yang
telah ditentukan serta
penentuan tindakan yang
harus dilakukan oleh guru atau
tenaga pendidik untuk
meningkatkan kinerjanya, serta
perencanaan evaluasi kembali
untuk memastikan efektivitas
dari tindakan yang dilakukan.
Pengalaman yang saya peroleh selama proses belajar coaching adalah saya
mendapat pengetahuan dan pengalaman baru. Pengetahuan tentang
coaching sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi yang berfokus pada
solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, membantu dalam memfasilitasi
peningkatan atas performa kerja. Saya juga mengetahui cara-cara sebagai
coach dalam melaksanakan coaching terhadap coachee dengan kompetensi
dan prinsip-prinsip coaching. Menjadi lebih memahami perbedaan coaching
dengan mentoring, konseling, training dan lainnya dari pengalaman
sebelumnya yang pernah dilakukan. Sehingga menemukan coaching sangat
relevan dengan dunia Pendidikan terutama dalam supervise akademik.
Ketika saya mempraktikkan coaching kepada rekan sesama calon guru
penggerak terasa sedikit lebih mudah mungkin karena sama-sama tahu
alurnya dan memahami konsep coaching tersebut. Namun kepada rekan
sejawat sedikit kesulitan terutama dalam menggali potensi yang dimiliki
coachee dengan pertanyaan berbobot, bagaimana mengajukan pertanyaan-
pertanyaan yang dapat menstimulus rekan dalam menemukan ide-ide untuk
menyelesaikan solusi atas permasalahannya. Namun hal ini tidak membuat
saya menyerah, mungkin di lain kesempatan saat mengobrol dengan rekan
sejawat saya dapat menerapkan prinsip-prinsip dan kompetensi coaching
yang saya miliki dengan lebih baik lagi.
Emosi-emosi yang dirasakan selama pengalaman belajar adalah saya merasa
bersemangat untuk mempelajari materi ini dengan baik karena sebelumnya
saya sudah pernah menjadi coachee untuk praktek rekan sejawat yang menjadi
CGP di Angkatan sebelumnya. Namun, tetap saya memiliki kekhawatiran tidak
dapat melaksanakan praktek coaching ini dengan baik. Ditengah-Tengah
perjalanan mempelajari materi ini saya semakin tertarik untuk mendalaminya
sehingga secara tidak langsung mengurangi kekhawatiran saya sehingga
dalam praktek sesama rekan CGP dalam kolaborasi terasa mengalir seperti air
sesuai dengan alurnya. Disini saya menyadari pentingnya menghadirkan
ketenangan dan kenyamanan baik untuk diri kita sebagai coach maupun untuk
coachee kita sehingga dapat mengungkapkan dengan lugas dan ide-ide
mengalir dengan baik dan terarah. Sehingga saya menjadi optimis dalam
penerapan materi ini kedepannya.
• Hal yang sudah baik dalam proses belajar adalah saya mengetahui coaching
dan teknik alur coaching sehingga saya dapat mempraktikkan coaching
dengan sesama calon guru penggerak dengan menerapkan prinsip dan
kompetensi coaching dan sesuai alur TIRTA. Selama praktik coaching dalam
sesi Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual berjalan lancar dan
dapat membantu menemukan solusi dari masalah yang dihadapi coachee.
• Hal yang perlu saya perbaiki adalah mencari kata kunci dan menanyakan
pertanyaan yang berbobot yang dapat menggali informasi lebih dalam lagi
tentang masalah coachee dan potensi yang dimiliki oleh coachee dalam
menemukan solusi atas malasah pribadinya. Selain itu dalam percakapan
coaching terkadang muncul asumsi-asumsi dalam pikiran saya dan ini harus
saya hindari dengan mengosongkan pikiran saya dari asumsi terhadap
coachee. Tentu hal ini harus saya latih agar menjadi lebih baik lagi.
Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi
Sebelum saya belajar coaching ini, saya merasa tidak percaya diri dengan
kemampuan saya dalam membantu seseorang menyelesaikan masalahnya.
Setelah belajar coaching ini memiliki keyakinan bahwa saya mampu dan
memiliki kompetensi dalam menjadi coach. Tentunya dengan paradigma
berpikir coaching serta dibarengi dengan prinsip-prinsip coaching dan
kompetensi inti coaching serta memahami alur coaching dengan baik saya
dapat meningkatkan performa saya menjadi seorang coach yang baik untuk
rekan sejawat saya di sekolah.
• Apa yang harus dilakukan jika seorang coachee merasa tidak nyaman atau tidak cocok dengan
gaya coaching yang dilakukan oleh coach?Jika coachee merasa tidak nyaman dengan gaya
coaching yang dilakukan oleh coach, coachee dapat mengungkapkan hal tersebut dengan cara
yang terbuka dan jujur kepada coach. Dengan demikian, coach dapat mencari solusi yang tepat
dan mengubah pendekatan coachingnya untuk memenuhi kebutuhan coachee.
• Bagaimana prinsip coaching ini diterapkan dalam supervisi akademik di sekolah? Kepala sekolah
selaku pemangku kebijakan yang seharusnya menguasai teknik coaching dalam melakukan
supervisi akademik. Supervisi seharusnya tidak hanya menilai penampilan guru saja, namun
juga menggali potensi profesionalitas dari seorang guru. Tujuan supervisi harus jelas dengan
melakukan percakapan sebelum observasi (pra observasi). Selama observasi, supervisor harus
menilai sesuai data sehingga menimbulkan refleksi yang bermakna setelah observasi (pasca
observasi).
Coaching merupakan salah satu bentuk kepemimpinan dalam pembelajaran yang berpihak
kepada murid. Dengan memahami dan menerapkan coaching dalam membantu guru
mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, dapat memaksimalkan potensi yang
dimiliki guru. Jika keterampilan coaching sudah meningkat maka pengembangan
kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran akan meningkat pula. Percakapan-
percakapan coaching membantu para guru berpikir lebih dalam (metakognisi) dalam
menggali potensi yang ada dalam diri dan komunitas sekolahnya sekaligus menghadirkan
motivasi internal sebagai individu pembelajar yang berkelanjutan yang akan
diwujudnyatakan dalam buah pikir dan aksi nyata demi tercapainya kualitas pembelajaran
yang berpihak pada murid.
Dengan menguasai kompetensi tersebut, maka supervisI akademik yang dilakukan oleh
supervisor dengan teknik coaching akan meningkatkan kinerja guru dan performa guru
dalam melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid.
Seorang coach di sekolah memiliki peran yang penting dalam membantu murid dan guru mencapai tujuan belajar
dan pengembangan pribadi. Terdapat dua aspek pembelajaran yang sangat penting dalam peran seorang coach di
sekolah, yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional. Dalam pembelajaran
berdiferensiasi, seorang coach dapat membantu guru dan murid dalam merancang dan menyampaikan materi
pelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan murid. Coach dapat membantu guru
dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, dan memberikan
umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan pembelajaran murid. Selain itu, coach juga dapat membantu
murid dalam memahami gaya belajar mereka sendiri, mengembangkan keterampilan belajar yang efektif, dan
mencapai potensi belajar yang optimal.
Dalam pembelajaran sosial dan emosional, seorang coach dapat membantu murid dan guru dalam mengembangkan
keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk keberhasilan akademik dan personal. Coach dapat membantu
murid dalam mengembangkan keterampilan seperti pengelolaan emosi, komunikasi yang efektif, bekerja sama dalam
kelompok, dan pemecahan masalah. Selain itu, coach juga dapat membantu murid dalam mengidentifikasi kekuatan
mereka dan membangun rasa percaya diri yang positif, sehingga murid dapat merasa lebih termotivasi dan berhasil
dalam pembelajaran dan kehidupan mereka.Dengan demikian, peran seorang coach sangat penting dalam
membantu murid dan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang efektif dan berpusat pada murid, serta
membantu murid dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk keberhasilan
akademik dan personal mereka.
Solusi yang ditawarkan adalah:
• Melakukan sosialisasi mengenai hakikat supervisi
akademik yang meningkatkan performa guru
• Memberikan contoh praktik coaching baik kepada
murid maupun rekan sejawat.
Tantangan terberat adalah menyeragamkan pemahaman tentang coaching
dalam supervise akademik baik di lingkungan sekolah maupun daerah.
Selama ini supervisi dianggap sebagai hal menakutkan karena guru atau
orang yang disupervisi akan merasa takut dinilai seolah-olah supervisor
adalah orang yang mencari kesalahan atau guru sendiri takut untuk salah.
Hakikat supervisi seharusnya meningkatkan kinerja dan performa guru.
Disinilah perlu penyebaran pemahaman tentang coaching dalam supervise
akademik kepada semua guru dan kepala sekolah, agar merasa nyaman
dengan kegiatan supervise yang akan dilaksanakan jika kepala sekolah
melaksanakannya dengan pendekatan coaching.
• Saya pernah disupervisi oleh pengawas sekolah , sebagai guru muda dan masih baru tentu saya
tidak dapat menolak hal ini. Saya merasa takut karena saya merasa akan dinilai seperti ujian.
Kegiatan supervisi ini dilakukan langsung observasi tanpa ada pembicaraan pra observasi.
Namun memang sudah dilakukan persiapan sebelumnya, karena memang saya yang dipilih oleh
kepala sekolah untuk disupervisi oleh pengawas. Namun setelah saya menjalani kegiatan
supervisi tersebut, saya mendapat gambaran tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang
lebih baik. Saya diberikan tips tips dalam melakukan penilaian dan supervisor memantau dan
memberikan umpan balik terhadap apa yang sudah saya lakukan dan perbaikan apa yang dapat
saya upayakan kedepannya.
• Supervisi akademik haruslah meningkatkan performa guru dalam melakukan
pembelajaran yang berpihak pada murid. Supervisi akademik dengan proses
coaching menerapkan 3 prinsip yakni asas kemitraan, proses kreatif dan
meningkatkan potensi.
• Jika di masa depan saya diberi kesempatan untuk melakukan supervisi yang
saya lakukan adalah melakukan supervise dengan pendekatan coaching,
supervisi tidak hanya berfokus pada kesalahan atau masalah, tetapi juga
memberikan perhatian pada kekuatan dan potensi yang di miliki. Saya akan
mengajukan pertanyaan reflektif yang membantu guru untuk mengeksplorasi
ide mereka sendiri dan mencapai solusi yang berbasis pada pemikiran mereka
sendiri.
• Modul 2.1 : Dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak
pada murid sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, maka guru harus
menjalankan coaching dalam menentukan gaya belajar murid agar sesuai
dengan kebutuhannya. Murid akan maksimal dalam menggali potensinya jika
belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri.
• Modul 2.2 : Dalam menjalankan nilai guru penggerak sebagai pemimpin
pembelajaran, guru harus melakukan budaya positif dengan visi dan prakarsa
perubahan yang berpihak pada murid. Salah satu cara dalam mengembangkan
suasana positif dalam kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran 5 KSE.
Dalam 5KSE, terdapat teknik STOP dan mindfulness untuk dapat menciptakan
suasana kelas menjadi lebih kondusif. Saat melakukan coaching pun, coach
harus melakukan teknik mindfulness agar selama proses coaching, coach hadir
sepenuhnya dalam semua sesi tersebut.
• Pengalaman dan praktik baik Instruktur (dalam sesi elaborasi)
• Pengalaman dan praktik baik Fasilitator
• PP terutama saat menjalani pendampingan
• Mencari informasi disumber online lainnya (International Coach Federation
(ICF) adalah organisasi global yang didedikasikan untuk mempromosikan
standar etika, kualitas, dan profesionalisme di dalam dunia coaching. Menurut
ICF, coaching adalah sebuah proses di mana coach bekerja dengan coachee
untuk memfasilitasi pertumbuhan pribadi dan profesional serta membantu
mencapai tujuan yang diinginkan. ICF menetapkan 11 standar core
competencies bagi coach untuk membantu coachee mencapai hasil yang
diinginkan).
OPTIMASI POTENSI

More Related Content

Similar to OPTIMASI POTENSI

Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhTeknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhrickygunawan84
 
coaching & mentoring
coaching & mentoringcoaching & mentoring
coaching & mentoringCikgu Niezam
 
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxMENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxmastikasinurat1
 
koneksi antar materi kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
koneksi antar materi kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkoneksi antar materi kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
koneksi antar materi kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkRobertusLolok1
 
Materi coacing.pptx
Materi coacing.pptxMateri coacing.pptx
Materi coacing.pptxHarlimanDs
 
teknik coaching dan mentoring dalam KURMER
teknik coaching dan mentoring dalam KURMERteknik coaching dan mentoring dalam KURMER
teknik coaching dan mentoring dalam KURMERfidzoh
 
Mulai Dari Diri Modul 2.docx
Mulai Dari Diri Modul 2.docxMulai Dari Diri Modul 2.docx
Mulai Dari Diri Modul 2.docxmahudi1
 
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdfElaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdfMeiSinaga6
 
Pelatihan executive coaching yang efektif dan sukses
Pelatihan executive coaching yang efektif dan suksesPelatihan executive coaching yang efektif dan sukses
Pelatihan executive coaching yang efektif dan suksesborobudurconsulting
 
Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...
Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...
Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...Kanaidi ken
 
Link-link Materi Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL (to Improve Employee P...
Link-link Materi Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL (to Improve Employee P...Link-link Materi Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL (to Improve Employee P...
Link-link Materi Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL (to Improve Employee P...Kanaidi ken
 
Coaching, Conselling and Mentoring Concepts _Training "Peran Efektif HRD dala...
Coaching, Conselling and Mentoring Concepts _Training "Peran Efektif HRD dala...Coaching, Conselling and Mentoring Concepts _Training "Peran Efektif HRD dala...
Coaching, Conselling and Mentoring Concepts _Training "Peran Efektif HRD dala...Kanaidi ken
 
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptxDedeSolehudin4
 
Silabus Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL di Era Digital 4.0"
Silabus Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL di Era Digital 4.0"Silabus Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL di Era Digital 4.0"
Silabus Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL di Era Digital 4.0"Kanaidi ken
 
Cedo pementoran teacher training
Cedo   pementoran teacher training Cedo   pementoran teacher training
Cedo pementoran teacher training Javier Wei
 
(2022) Silabus Training "Best Practice MENTORING SKILL"
(2022) Silabus Training  "Best Practice MENTORING SKILL"(2022) Silabus Training  "Best Practice MENTORING SKILL"
(2022) Silabus Training "Best Practice MENTORING SKILL"Kanaidi ken
 
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"Kanaidi ken
 
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching CoachingPPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching CoachingHelmi56
 

Similar to OPTIMASI POTENSI (20)

Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauhTeknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
Teknik coaching terapan pada pembelajaran jarak jauh
 
coaching & mentoring
coaching & mentoringcoaching & mentoring
coaching & mentoring
 
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptxMENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
MENTORING dan Coaching anak 4 Maret.pptx
 
koneksi antar materi kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
koneksi antar materi kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkkoneksi antar materi kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
koneksi antar materi kkkkkkkkkkkkkkkkkkkkk
 
Materi coacing.pptx
Materi coacing.pptxMateri coacing.pptx
Materi coacing.pptx
 
teknik coaching dan mentoring dalam KURMER
teknik coaching dan mentoring dalam KURMERteknik coaching dan mentoring dalam KURMER
teknik coaching dan mentoring dalam KURMER
 
Mulai Dari Diri Modul 2.docx
Mulai Dari Diri Modul 2.docxMulai Dari Diri Modul 2.docx
Mulai Dari Diri Modul 2.docx
 
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdfElaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
Elaborasi_Pemahaman_Coaching_Angkatan_4 (1).pdf
 
Pelatihan executive coaching yang efektif dan sukses
Pelatihan executive coaching yang efektif dan suksesPelatihan executive coaching yang efektif dan sukses
Pelatihan executive coaching yang efektif dan sukses
 
Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...
Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...
Coaching and Mentoring Concepts _ Training "Effective Coaching and Mentoring ...
 
Coaching module Medhica
Coaching module MedhicaCoaching module Medhica
Coaching module Medhica
 
Link-link Materi Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL (to Improve Employee P...
Link-link Materi Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL (to Improve Employee P...Link-link Materi Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL (to Improve Employee P...
Link-link Materi Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL (to Improve Employee P...
 
Coaching, Conselling and Mentoring Concepts _Training "Peran Efektif HRD dala...
Coaching, Conselling and Mentoring Concepts _Training "Peran Efektif HRD dala...Coaching, Conselling and Mentoring Concepts _Training "Peran Efektif HRD dala...
Coaching, Conselling and Mentoring Concepts _Training "Peran Efektif HRD dala...
 
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptxKONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
KONEKSI ANTAR MATERI 2.3.pptx
 
Silabus Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL di Era Digital 4.0"
Silabus Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL di Era Digital 4.0"Silabus Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL di Era Digital 4.0"
Silabus Training "MANAGERIAL & COACHING SKILL di Era Digital 4.0"
 
Cedo pementoran teacher training
Cedo   pementoran teacher training Cedo   pementoran teacher training
Cedo pementoran teacher training
 
(2022) Silabus Training "Best Practice MENTORING SKILL"
(2022) Silabus Training  "Best Practice MENTORING SKILL"(2022) Silabus Training  "Best Practice MENTORING SKILL"
(2022) Silabus Training "Best Practice MENTORING SKILL"
 
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
What is Mentoring? _ Materi Training "MENTORING SKILLS"
 
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching CoachingPPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
PPT Coaching Coaching Coaching Coaching Coaching
 
Coaching
CoachingCoaching
Coaching
 

Recently uploaded

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxdpp11tya
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...asepsaefudin2009
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfirwanabidin08
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...Kanaidi ken
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfChananMfd
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxsyahrulutama16
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...Kanaidi ken
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdfanitanurhidayah51
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BAbdiera
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)MustahalMustahal
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfsdn3jatiblora
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidupfamela161
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASbilqisizzati
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasarrenihartanti
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxssuser35630b
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSdheaprs
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdfsdn3jatiblora
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxssuser50800a
 

Recently uploaded (20)

PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptxPPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
PPT PERUBAHAN LINGKUNGAN MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS X.pptx
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdfREFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
REFLEKSI MANDIRI_Prakarsa Perubahan BAGJA Modul 1.3.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING M...
 
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdfMAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
MAKALAH KELOMPOK 7 ADMINISTRASI LAYANAN KHUSUS.pdf
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase BModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 4 Fase B
 
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
Prakarsa Perubahan ATAP (Awal - Tantangan - Aksi - Perubahan)
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdfaksi nyata sosialisasi  Profil Pelajar Pancasila.pdf
aksi nyata sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk HidupUT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
UT PGSD PDGK4103 MODUL 2 STRUKTUR TUBUH Pada Makhluk Hidup
 
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITASMATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
MATEMATIKA EKONOMI MATERI ANUITAS DAN NILAI ANUITAS
 
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah DasarPPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
PPT Penjumlahan Bersusun Kelas 1 Sekolah Dasar
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar  mata pelajaranPPKn 2024.pdf
2 KISI-KISI Ujian Sekolah Dasar mata pelajaranPPKn 2024.pdf
 
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptxKontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
Kontribusi Islam Dalam Pengembangan Peradaban Dunia - KELOMPOK 1.pptx
 

OPTIMASI POTENSI

  • 2. O L E H : N U R H A Y A N I , S . P d S M P N E G E R I 1 R U P A T U T A R A P E N D I D I K A N G U R U P E N G G E R A K A N G K A T A N 9 K A B U P A T E N B E N G K A L I S
  • 3. CGP menyimpulkan dan menjelaskan materi yang diperoleh dan membuat refleksi berdasarkan pemahaman yang dibangun selama modul 2 dalam berbagai media
  • 4.
  • 5. Konsep Coaching secara Umum: Coaching didefinisikan sebagai sebuah proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, dimana coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee (Grant, 1999). Coaching sebagai kunci pembuka potensi seseorang untuk untuk memaksimalkan kinerjanya (Whitmore, 2003). Coaching sebagai “…bentuk kemitraan bersama klien (coachee) untuk memaksimalkan potensi pribadi dan profesional yang dimilikinya melalui proses yang menstimulasi dan mengeksplorasi pemikiran dan proses kreatif.” (International Coach Federation -ICF).
  • 6. Tujuan pendidikan itu ‘menuntun’ tumbuhnya atau hidupnya kekuatan kodrat anak sehingga dapat memperbaiki lakunya. Keterampilan coaching perlu dimiliki para pendidik untuk menuntun segala kekuatan kodrat (potensi) agar mencapai keselamatan dan kebahagiaan sebagai manusia maupun anggota masyarakat. Proses coaching sebagai komunikasi pembelajaran antara guru dan murid, murid diberikan ruang kebebasan untuk menemukan kekuatan dirinya dan peran pendidik sebagai ‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan memberdayakan potensi yang ada agar murid tidak kehilangan arah dan menemukan kekuatan dirinya tanpa membahayakan dirinya.
  • 7. Tindakan untuk dapat membantu rekan sejawat untuk mengembangkan kompetensi diri mereka dan menjadi otonom Ada 4 paradigma berpikir coaching yang harus dimiliki oleh seorang coah, yaitu: (1) Fokus pada coachee/rekan yang akan dikembangkan, (2) Bersikap terbuka dan ingin tahu, (3) Memiliki kesadaran diri yang kuat, (4) Mampu melihat peluang baru dan masa depan.
  • 8. (1) Kemitraan adalah posisi coach terhadap coachee-nya adalah mitra, di mana masing-masing pihak bekerja sama dengan cara yang seimbang dan saling mendukung untuk mencapai tujuan bersama. Dalam hubungan kemitraan ini, coach membantu coachee untuk mencapai tujuan mereka, namun coachee tetap menjadi ahli dalam hidup mereka sendiri dan memiliki keputusan terakhir tentang tindakan yang akan mereka ambil. (2) Proses kreatif adalah dilakukan melalui percakapan, yang dua arah, memicu proses berpikir coachee, memetakan dan menggali situasi coachee untuk menghasilkan ide-ide baru. (3) Memaksimalkan potensi adalah memaksimalkan potensi dan memberdayakan rekan sejawat, percakapan perlu diakhiri dengan suatu rencana tindak lanjut yang diputuskan oleh rekan yang dikembangkan.
  • 9. (1) Kehadiran penuh (presence) adalah kemampuan untuk bisa hadir utuh pada coachee, atau di dalam coaching disebut sebagai coaching presense sehingga badan, pikiran, hati, selaras saat sedang melakukan percakapan coaching. (2) Mendengarkan dengan aktif adalah kemampuan untuk fokus pada apa yang dikatakan oleh lawan bicara dan memahami keseluruhan makna yang tidak terucap. (3) Mengajukan pertanyaan berbobot adalah mengajukan pertanyaan dengan tujuan tertentu atau pertanyaan berbobot. Pertanyaan yang diajukan seorang coach diharapkan menggugah orang untuk berpikir dan dapat menstimulasi pemikiran coachee, memunculkan hal-hal yang mungkin belum terpikirkan sebelumnya, mengungkapkan emosi atau nilai dalam diri dan yang dapat mendorong coachee untuk membuat sebuah aksi bagi pengembangan diri dan kompetensi.
  • 10. Tirta berarti air. Air mengalir dari hulu ke hilir. Jika kita ibaratkan murid kita adalah air, maka biarlah ia merdeka, mengalir lepas hingga ke hilir potensinya. Sebagai seorang coach salah satu peran terpentingnya adalah membantu coachee. TIRTA terdari dari : T = Tujuan awal dimana kedua pihak coach dan coachee menyepakati tujuan pembicaraan yang akan berlangsung. Idealnya tujuan ini datang dari coachee. I = Identifikasi dimana coach melakukan penggalian dan pemetaan situasi yang sedang dibicarakan, dan menghubungkan dengan fakta-fakta yang ada pada saat sesi. R = Rencana Aksi dimana pengembangan ide atau alternatif solusi untuk rencana yang akan dibuat. TA = Tanggungjawab dimana membuat komitmen atas hasil yang dicapai dan untuk langkah selanjutnya.
  • 11. Supervisi akademik dengan paradigma berfikir coaching merupakan suatu pendekatan dalam memimpin dan mengembangkan Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) di lembaga pendidikan. Pendekatan ini menempatkan supervisor atau Kepala Sekolah sebagai seorang coach yang mendukung GTK sebagai coachee dalam mencapai tujuan mereka, mengembangkan keterampilan dan potensi mereka, serta memperbaiki kinerja mereka. Supervisi ini didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kemitraan, kehadiran penuh (presence), dan proses kreatif yang mengarah pada pemaksimalan potensi individu. Dalam pelaksanaannya ada dua paradigma utama dalam menjalankan proses supervisi akademik yang memberdayakan, yakni paradigma pengembangan kompetensi yang berkelanjutan dan optimalisasi potensi setiap individu. dengan
  • 12. Pra Observasi : Tahap ini berisi persiapan dan perencanaan supervise, yang meliputi identifikasi tujuan supervisi, penentuan peserta supervisi, dan penjadwalan waktu dan tempat supervisi. Observasi: Tahap ini meliputi pengamatan langsung atau tidak langsung terhadap kinerja guru atau tenaga pendidik dalam mengajar atau memberikan bimbingan kepada murid. Pasca Observasi yang meliputi Evaluasi dan rencana tindak lanjut: Tahap ini meliputi analisis dan penilaian terhadap kinerja guru atau tenaga pendidik berdasarkan hasil pengamatan dan kriteria yang telah ditentukan serta penentuan tindakan yang harus dilakukan oleh guru atau tenaga pendidik untuk meningkatkan kinerjanya, serta perencanaan evaluasi kembali untuk memastikan efektivitas dari tindakan yang dilakukan.
  • 13. Pengalaman yang saya peroleh selama proses belajar coaching adalah saya mendapat pengetahuan dan pengalaman baru. Pengetahuan tentang coaching sebagai upaya untuk meningkatkan kompetensi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, membantu dalam memfasilitasi peningkatan atas performa kerja. Saya juga mengetahui cara-cara sebagai coach dalam melaksanakan coaching terhadap coachee dengan kompetensi dan prinsip-prinsip coaching. Menjadi lebih memahami perbedaan coaching dengan mentoring, konseling, training dan lainnya dari pengalaman sebelumnya yang pernah dilakukan. Sehingga menemukan coaching sangat relevan dengan dunia Pendidikan terutama dalam supervise akademik.
  • 14. Ketika saya mempraktikkan coaching kepada rekan sesama calon guru penggerak terasa sedikit lebih mudah mungkin karena sama-sama tahu alurnya dan memahami konsep coaching tersebut. Namun kepada rekan sejawat sedikit kesulitan terutama dalam menggali potensi yang dimiliki coachee dengan pertanyaan berbobot, bagaimana mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang dapat menstimulus rekan dalam menemukan ide-ide untuk menyelesaikan solusi atas permasalahannya. Namun hal ini tidak membuat saya menyerah, mungkin di lain kesempatan saat mengobrol dengan rekan sejawat saya dapat menerapkan prinsip-prinsip dan kompetensi coaching yang saya miliki dengan lebih baik lagi.
  • 15. Emosi-emosi yang dirasakan selama pengalaman belajar adalah saya merasa bersemangat untuk mempelajari materi ini dengan baik karena sebelumnya saya sudah pernah menjadi coachee untuk praktek rekan sejawat yang menjadi CGP di Angkatan sebelumnya. Namun, tetap saya memiliki kekhawatiran tidak dapat melaksanakan praktek coaching ini dengan baik. Ditengah-Tengah perjalanan mempelajari materi ini saya semakin tertarik untuk mendalaminya sehingga secara tidak langsung mengurangi kekhawatiran saya sehingga dalam praktek sesama rekan CGP dalam kolaborasi terasa mengalir seperti air sesuai dengan alurnya. Disini saya menyadari pentingnya menghadirkan ketenangan dan kenyamanan baik untuk diri kita sebagai coach maupun untuk coachee kita sehingga dapat mengungkapkan dengan lugas dan ide-ide mengalir dengan baik dan terarah. Sehingga saya menjadi optimis dalam penerapan materi ini kedepannya.
  • 16. • Hal yang sudah baik dalam proses belajar adalah saya mengetahui coaching dan teknik alur coaching sehingga saya dapat mempraktikkan coaching dengan sesama calon guru penggerak dengan menerapkan prinsip dan kompetensi coaching dan sesuai alur TIRTA. Selama praktik coaching dalam sesi Ruang Kolaborasi dan Demonstrasi Kontekstual berjalan lancar dan dapat membantu menemukan solusi dari masalah yang dihadapi coachee. • Hal yang perlu saya perbaiki adalah mencari kata kunci dan menanyakan pertanyaan yang berbobot yang dapat menggali informasi lebih dalam lagi tentang masalah coachee dan potensi yang dimiliki oleh coachee dalam menemukan solusi atas malasah pribadinya. Selain itu dalam percakapan coaching terkadang muncul asumsi-asumsi dalam pikiran saya dan ini harus saya hindari dengan mengosongkan pikiran saya dari asumsi terhadap coachee. Tentu hal ini harus saya latih agar menjadi lebih baik lagi.
  • 17. Keterkaitan terhadap kompetensi dan kematangan diri pribadi Sebelum saya belajar coaching ini, saya merasa tidak percaya diri dengan kemampuan saya dalam membantu seseorang menyelesaikan masalahnya. Setelah belajar coaching ini memiliki keyakinan bahwa saya mampu dan memiliki kompetensi dalam menjadi coach. Tentunya dengan paradigma berpikir coaching serta dibarengi dengan prinsip-prinsip coaching dan kompetensi inti coaching serta memahami alur coaching dengan baik saya dapat meningkatkan performa saya menjadi seorang coach yang baik untuk rekan sejawat saya di sekolah.
  • 18. • Apa yang harus dilakukan jika seorang coachee merasa tidak nyaman atau tidak cocok dengan gaya coaching yang dilakukan oleh coach?Jika coachee merasa tidak nyaman dengan gaya coaching yang dilakukan oleh coach, coachee dapat mengungkapkan hal tersebut dengan cara yang terbuka dan jujur kepada coach. Dengan demikian, coach dapat mencari solusi yang tepat dan mengubah pendekatan coachingnya untuk memenuhi kebutuhan coachee. • Bagaimana prinsip coaching ini diterapkan dalam supervisi akademik di sekolah? Kepala sekolah selaku pemangku kebijakan yang seharusnya menguasai teknik coaching dalam melakukan supervisi akademik. Supervisi seharusnya tidak hanya menilai penampilan guru saja, namun juga menggali potensi profesionalitas dari seorang guru. Tujuan supervisi harus jelas dengan melakukan percakapan sebelum observasi (pra observasi). Selama observasi, supervisor harus menilai sesuai data sehingga menimbulkan refleksi yang bermakna setelah observasi (pasca observasi).
  • 19. Coaching merupakan salah satu bentuk kepemimpinan dalam pembelajaran yang berpihak kepada murid. Dengan memahami dan menerapkan coaching dalam membantu guru mewujudkan pembelajaran yang berpihak pada murid, dapat memaksimalkan potensi yang dimiliki guru. Jika keterampilan coaching sudah meningkat maka pengembangan kompetensi guru sebagai pemimpin pembelajaran akan meningkat pula. Percakapan- percakapan coaching membantu para guru berpikir lebih dalam (metakognisi) dalam menggali potensi yang ada dalam diri dan komunitas sekolahnya sekaligus menghadirkan motivasi internal sebagai individu pembelajar yang berkelanjutan yang akan diwujudnyatakan dalam buah pikir dan aksi nyata demi tercapainya kualitas pembelajaran yang berpihak pada murid. Dengan menguasai kompetensi tersebut, maka supervisI akademik yang dilakukan oleh supervisor dengan teknik coaching akan meningkatkan kinerja guru dan performa guru dalam melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid.
  • 20. Seorang coach di sekolah memiliki peran yang penting dalam membantu murid dan guru mencapai tujuan belajar dan pengembangan pribadi. Terdapat dua aspek pembelajaran yang sangat penting dalam peran seorang coach di sekolah, yaitu pembelajaran berdiferensiasi dan pembelajaran sosial dan emosional. Dalam pembelajaran berdiferensiasi, seorang coach dapat membantu guru dan murid dalam merancang dan menyampaikan materi pelajaran yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan, minat, dan kemampuan murid. Coach dapat membantu guru dalam mengidentifikasi kebutuhan belajar murid, menerapkan strategi pembelajaran yang sesuai, dan memberikan umpan balik yang konstruktif untuk meningkatkan pembelajaran murid. Selain itu, coach juga dapat membantu murid dalam memahami gaya belajar mereka sendiri, mengembangkan keterampilan belajar yang efektif, dan mencapai potensi belajar yang optimal. Dalam pembelajaran sosial dan emosional, seorang coach dapat membantu murid dan guru dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk keberhasilan akademik dan personal. Coach dapat membantu murid dalam mengembangkan keterampilan seperti pengelolaan emosi, komunikasi yang efektif, bekerja sama dalam kelompok, dan pemecahan masalah. Selain itu, coach juga dapat membantu murid dalam mengidentifikasi kekuatan mereka dan membangun rasa percaya diri yang positif, sehingga murid dapat merasa lebih termotivasi dan berhasil dalam pembelajaran dan kehidupan mereka.Dengan demikian, peran seorang coach sangat penting dalam membantu murid dan guru dalam mengembangkan pembelajaran yang efektif dan berpusat pada murid, serta membantu murid dalam mengembangkan keterampilan sosial dan emosional yang penting untuk keberhasilan akademik dan personal mereka.
  • 21. Solusi yang ditawarkan adalah: • Melakukan sosialisasi mengenai hakikat supervisi akademik yang meningkatkan performa guru • Memberikan contoh praktik coaching baik kepada murid maupun rekan sejawat.
  • 22. Tantangan terberat adalah menyeragamkan pemahaman tentang coaching dalam supervise akademik baik di lingkungan sekolah maupun daerah. Selama ini supervisi dianggap sebagai hal menakutkan karena guru atau orang yang disupervisi akan merasa takut dinilai seolah-olah supervisor adalah orang yang mencari kesalahan atau guru sendiri takut untuk salah. Hakikat supervisi seharusnya meningkatkan kinerja dan performa guru. Disinilah perlu penyebaran pemahaman tentang coaching dalam supervise akademik kepada semua guru dan kepala sekolah, agar merasa nyaman dengan kegiatan supervise yang akan dilaksanakan jika kepala sekolah melaksanakannya dengan pendekatan coaching.
  • 23. • Saya pernah disupervisi oleh pengawas sekolah , sebagai guru muda dan masih baru tentu saya tidak dapat menolak hal ini. Saya merasa takut karena saya merasa akan dinilai seperti ujian. Kegiatan supervisi ini dilakukan langsung observasi tanpa ada pembicaraan pra observasi. Namun memang sudah dilakukan persiapan sebelumnya, karena memang saya yang dipilih oleh kepala sekolah untuk disupervisi oleh pengawas. Namun setelah saya menjalani kegiatan supervisi tersebut, saya mendapat gambaran tentang pelaksanaan proses pembelajaran yang lebih baik. Saya diberikan tips tips dalam melakukan penilaian dan supervisor memantau dan memberikan umpan balik terhadap apa yang sudah saya lakukan dan perbaikan apa yang dapat saya upayakan kedepannya.
  • 24. • Supervisi akademik haruslah meningkatkan performa guru dalam melakukan pembelajaran yang berpihak pada murid. Supervisi akademik dengan proses coaching menerapkan 3 prinsip yakni asas kemitraan, proses kreatif dan meningkatkan potensi. • Jika di masa depan saya diberi kesempatan untuk melakukan supervisi yang saya lakukan adalah melakukan supervise dengan pendekatan coaching, supervisi tidak hanya berfokus pada kesalahan atau masalah, tetapi juga memberikan perhatian pada kekuatan dan potensi yang di miliki. Saya akan mengajukan pertanyaan reflektif yang membantu guru untuk mengeksplorasi ide mereka sendiri dan mencapai solusi yang berbasis pada pemikiran mereka sendiri.
  • 25. • Modul 2.1 : Dalam melaksanakan pembelajaran berdiferensiasi yang berpihak pada murid sesuai dengan filosofi Ki Hajar Dewantara, maka guru harus menjalankan coaching dalam menentukan gaya belajar murid agar sesuai dengan kebutuhannya. Murid akan maksimal dalam menggali potensinya jika belajar sesuai dengan gaya belajarnya sendiri. • Modul 2.2 : Dalam menjalankan nilai guru penggerak sebagai pemimpin pembelajaran, guru harus melakukan budaya positif dengan visi dan prakarsa perubahan yang berpihak pada murid. Salah satu cara dalam mengembangkan suasana positif dalam kelas adalah dengan menerapkan pembelajaran 5 KSE. Dalam 5KSE, terdapat teknik STOP dan mindfulness untuk dapat menciptakan suasana kelas menjadi lebih kondusif. Saat melakukan coaching pun, coach harus melakukan teknik mindfulness agar selama proses coaching, coach hadir sepenuhnya dalam semua sesi tersebut.
  • 26. • Pengalaman dan praktik baik Instruktur (dalam sesi elaborasi) • Pengalaman dan praktik baik Fasilitator • PP terutama saat menjalani pendampingan • Mencari informasi disumber online lainnya (International Coach Federation (ICF) adalah organisasi global yang didedikasikan untuk mempromosikan standar etika, kualitas, dan profesionalisme di dalam dunia coaching. Menurut ICF, coaching adalah sebuah proses di mana coach bekerja dengan coachee untuk memfasilitasi pertumbuhan pribadi dan profesional serta membantu mencapai tujuan yang diinginkan. ICF menetapkan 11 standar core competencies bagi coach untuk membantu coachee mencapai hasil yang diinginkan).