4. Zainal Arifin (2011 : 69) mengemukakan karakteristik
instrumen evaluasi yang baik adalah “valid, reliabel, relevan,
representatif, praktis, deskriminatif, spesifik dan proporsional”
1. Valid
2. Reliabel
3. Relevan
4. Representatif
5. Praktis
6. Deskriminatif
7. Spesifik
8. Proporsional
5. Alat evaluasi dikatakan baik apabila mampu
mengevaluasi dengan hasil yangdiharapkan. Dalam
menggunakan alat tersebut evaluator menggunakan cara
atau teknik, maka dikenal 5 dengan teknik evaluasi.
Adapun teknik evaluasi dibagi menjadidua yaitu teknik
non tes dan teknik tes.
7. Model pembelajaran adalah seluruh rangkaian penyajian materi
ajar yang meliputi segala aspek sebelum sedang dan sesudah
pembelajaran yang dilakukan guru serta segala fasilitas yang
terkait yang digunakan secara langsung atau tidak langsung
dalam proses belajar mengajar. Model mengajar dapat diartikan
sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam
menyusun kurikulum, mengatur materi peserta didik, dan
memberi petunjuk kepada pengajar di kelas dalam setting
pengajaran atau setting lainnya. Model pembelajaran yang baik
digunakan sebagai acuan perencanaan dalam pembelajaran di
kelas ataupun tutorial untuk menentukan perangkat-perangkat
pembelajaran yang sesuai dengan dengan bahan ajar yang
diajarkan (Trianto, 2011)
8. Fungsi Model Pembelajaran adalah sebagai pedoman bagi pengajar dan para
guru dalam melaksanakan pembelajaran. Hal ini menunjukkan bahwa setiap
model yang akan digunakan dalam pembelajaran menentukan perangkat yang
dipakai dalam pembelajaran tersebut. Fungsi Model Pembelajaran yang tepat
dapat mendorong tumbuhnya rasa senang siswa terhadap pelajaran,
menumbuhkan dan meningkatkan motivasi dalam mengerjakan tugas,
memberikan kemudahan bagi siswa untuk memahami pelajaran sehingga
memungkinkan siswa mencapai hasil belajar yang lebih baik. Dalam studi
tentang evaluasi, banyak sekali dijumpai model-model evaluasi dengan format
atau sistematika yang berbeda, sekalipun dalam beberapa model ada juga yang
sama. Misalnya saja, Said Hamid Hasan (2009) mengelompokkan model
evaluasi sebagai berikut
11. Pendekatan Evaluasi Pembelajaran Pendekatan pembelajaran dapat
diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita terhadap proses
pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya
suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya
mewadahi, menginsiprasi, menguatkan, dan melatari metode
pembelajaran dengan cakupan teoretis tertentu. Pendekatan
pembelajaran merupakan cara kerja mempunyai sistem untuk
memudahkan pelaksanaan proses pembelajaran dan membelajarkan
siswa guna membantu dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pendekatan dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Pendekatan yang berpusat pada guru
menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction),
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan,
pendekatan pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan
strategi pembelajaran discovery dan inkuiri serta strategi
pembelajaran induktif (Sanjaya, 2008:127) Pendekatan evaluasi
merupakan sudut pandang seseorang dalam menelaah atau
mempelajari evaluasi. Dilihat dari komponen pembelajaran,
pendekatan evaluasi dapat dibagi dua, yaitu:
13. Dalam literatur modern tentang evaluasi, terdapat dua
pendekatan yang dapat digunakan untuk menafsirkan
hasil evaluasi, yaitu penilaian acuan patokan (criterion-
referenced evaluation) dan penilaian acuan norma
(norm-referenced evaluation). Artinya, setelah Anda
memperoleh skor mentah dari setiap peserta didik, maka
langkah selanjutnya adalah mengubah skor mentah
menjadi nilai dengan menggunakan pendekatan tertentu.
1 Penilaian Acuan Patokan (PAP)
2 Penilaian Acuan Norma (PAN)
14. Evaluasi adalah proses yang sistematis dan berkelanjutan untuk mengetahui bagaimana
kualitas peserta didik, diadakannya evaluasi ini memiliki tujuan diantarnya pendidik
dapatmengetahui kesulitan-kesulitan yang dirasakan oleh peserta didik, dapat
mendapatkaninformasi mengenai kelebihan dan kekurangan dari peserta didik, dan sebagainya.
Adapunteknik evaluasi dibagi menjadi dua yaitu teknik non tes dan teknik tes. Nana Sudjana dan
R.Ibrahim (2007:234) mengelompokkan model-model evaluasi menjadiempat model utama,yaitu
“Measurement, Congruence, Education System,dan” Illumination”
Evaluasi memilikitujuan-tujuan alternatif dan tujuan-tujuan tersebut mempengaruhi evaluasi
suatu program ataukegiatan. Mengenal pandangan-pandangan yang beraneka ragam dan
mengetahui bahwatidak semua evaluator setuju pada pendekatan tersebut dalam melakukan
evaluasi suatu program/kegiatan adalah penting. Pendekatan merupakan sudut pandang
seseorang dalammempelajari sesuatu. Dengan demikian, pendekatan evaluasi merupakan
sudut pandangseseorang dalam menelaah atau mempelajari evaluasi. Dilihat dari komponen
pembelajaran, pendekatan evaluasi dapat dibagi dua, yaitu pendekatan tradisional dan
pendekatan sistem
Kesimpulan