Dokumen tersebut memberikan informasi mengenai berbagai jenis injeksi yang dapat diberikan oleh perawat kepada pasien, yaitu injeksi subkutan, intramuskular, intrakutan, dan intravena beserta penjelasan mengenai teknik dan indikasi pemberiannya.
3. Salah satu tugas perawat adalah memberi obat
yang aman dan akurat kepada klien. Obat
merupakan alat utama terapi untuk mengobati
klien yang memiliki masalah.
Walaupun obat menguntungkan klien dalam
banyak hal, namun beberapa obat dapat
menimbulkan efek samping dan apabila
pemberian obat tersebut tidak sesuai dengan
anjuran yang sebenarnya maka akan
menimbulkan efek yang berbahaya.
4. Injeksi adalah sediaan steril berupa larutan,
emulsi atau suspensi atau serbuk yang harus
dilarutkan atau disuspensikan lebih dahulu
sebelum digunakan, yang disuntikkan dengan
cara menusuk jaringan ke dalam otot atau
melalui kulit.
Pemberian injeksi merupakan prosedur invasif
yang harus dilakukan dengan menggunakan
teknik steril.
5. 1. Injeksi Subkutan ( SC )
2. Intra Muscular ( IM )
3. Intra Cutan ( IC )
4. Intra Vena (IV )
6. Injeksi subkutan (SC) dilakukan dengan
menempatkan obat ke dalam jaringan ikat
longgar di bawah dermis. Dengan metode
ini, sudut insersi berkisar antara 45 sampai
90 derajat.
7. Indikasi : bisa dilkakukan pada pasien yang
tidak sadar, tidak mau bekerja sama karena
tidak memungkinkan untuk diberikan obat
secara oral, tidak alergi.
Lokasinya yang ideal adalah lengan bawah
dalam dan punggung bagian atas.
Kontra Indikasi : luka, berbulu, alergi, infeksi
kulit
8. Rute intramuskular (IM) memungkinkan
absorpsi obat yang lebih cepat daripada rute
SC kerena pembuluh darah lebih banyak
terdapat di otot. metode ini, sudut insersi
berkisar antara 90 derajat.
9. Indikasi pemberian obat secara intramuskular
biasa dilakukan untuk memasukan obat
analgetik , KB ,anti kortikosteroid ,dll..
10. Kontra indikasi dalam pemberian obat secara
intramuskular yaitu: infeksi, lesi kulit,
jaringan parut, benjolan tulang, otot atau
saraf besar dibawahnya.
13. Perawat biasanya memberi injeksi ID untuk uji
kulit (mis. Skrining tuberculin dan tes alergi).
Sudut insersi berkisar 5 – 15 derajat.
14. Indikasi injeksi intracutan adalah pada klien
yang akan dilakukan skin test, misalnya pada
tes tuberkulin atau tes terhadap reaksi alergi
obat tertentu. Tidak ada kontra indikasi pada
injeksi intracutan.
15. Pemberian obat dengan cara memasukan
obat kedalam pembuluh darah vena secara
langsung dengan menggunakan spuit,
sehingga obat langsung masuk ke dalam
sistem sirkulasi darah. Sudut insersi
berkisar 45 derajat.
16. 1. Pada lengan (vena mediana cubiti / vena
cephalica)
2. Pada tungkai (vena saphenosus)
3. Pada leher (vena jugularis) khusus pada
anak
4. Pada kepala (vena frontalis, atau vena
temporalis) khusus pada anak