PENGAMBILAN SAMPEL DARAH ARTERI DAN ANALISA GAS DARAH.pptx
Tujuan pemberian nutrisi bayi
1. RESUME
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
“IDK 5”
DOSEN : MAYASYANTI DEWI, S.Kp., A.kp
KELOMPOK 1
KETUA : YUGHA MUHAMMAD
AI YENI
DESI CHS
DINI OKTAVIANI
ENCE ENDANG
GERRY KURNIAWAN
IMANIAR VITASARI
HIPNI MAULANA
SUNINGSIH
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
KOTA SUKABUMI
2011
2. Tujuan pemberian nutrisi bayi :
1. Optimalisasi tumbuh kembang
Pertumbuhan adalah kedaaan dimana ada perubahan fisik dari waktu ke waktu,baik dari
segi dimensi, proporsi maupun komposisi tubuh. Agar pertumbuhan menjadi baik, bayi
harus diberikan nutirisi yang baik. Makanan yang dimakan oleh bayi akan menjadi sumber
energy yang berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan sel – sel dalam tubuh, serta
perbaikan sel-sel tubuh apabila sel-sel tubuh rusak. Apabila sel-sel dalam tubuh tumbuh
dengan baik maka pertumbuhan bayi[un akan tercapai, sehingga setiap bulan berat badan
dan tinggi badan bayi bertambah.
Perkembangan adalah perubahan kemampuan bayi dalam gerakan motoric kasar atau
halus, kecerdasan, mental dan perilaku dari waktuke waktu. Perkembanganpun
membutuhkan asupan makanan. Otak akan berjalan dengan baik apabila asupan glukosa ke
otak baik sehingga otak berfungsi dengan baik yang akan berakibat pada peningkatan
kecerdasan pada bayi.
2. Imunitas tubuh
Bayi sangat rentan terhadap penyakit karena system kekebalan tubuhnya masih belum
sempurna. Asupan makan yang baik membantu dalam optimalisasi imunitas pada bayi.
Asupan Protein pada bayi akan membantu dalam optimaliasi kekebalan tubuh yang pada
akhirnya bayi akan lebih sehat dan kuat serta bebas penyakit.
3. Kecukupan energy
Agar fungsi tubuuh berjalan dengan baik maka asupan makanan mutlak diperlukan.
Makanan akan membantu dalam menjaga proses dalam tubuh berjalan dengan baik. seperti
system kekebalan tubuh berjalan dengan baik, pertumbuhan optimal, dll semuanya
membutuhkan energy dari makanan.
3. Faktor yang mempengaruhi energi pada bayi :
1. Berat badan dan tinggi badan
Berat badan dan tinggi badan menandakan komposisi tubuh. Komposisi tubuh
mempengaruhi kebutuhan energy, begitu pula dengan bayi. Bayi yang memiliki komposisi
tubuh yang besar akan membutuhkan energy yang besar .
2. Status gizi balita
Semakin baik status gzi bayi maka energy yang diberikan pun sesuai kebutuhan, namun
apabila bayi tersebut mengalami gizi kurang maka perlu ada penambahan kebutuhan gizi
agar terhindar dari keadaan gizi yang semakin buruk. Apabila bayi memiliki status gizi
berlebih perlu adanya pengurangan kebutuhan. Oleh karena itu perlu adanya perhitungan
kebutuhan untuk bayi.
Macam macam makan
1. ASI
ASI adalah makanan utama bagi bayi yang baru lahir hingga usia 2 tahun. Pada umumnya bayi
yang mendapatkan ASI akan lebih sehat dibandingkan dengan bayi yang jarang diberi ASI. ASI
sangat baik untuk pertumbuhan otak karena ASI memiliki kandungan gizi yang luar biasa seperti
asam lemak arakhidonat, DHA, asam lemak omega 6, protein, dan asam lemak lionoleat.
Sekitar 140 juta bayi di dunia ini membutuhkan ASI karena ASI adalah makanan utama bagi
bayi dan juga memiliki nilai gizi yang sangat tinggi dan sindrom kematian mendadak pada bayi
dapat dicegah dengan pemberian ASI. Selain itu angka kejadian diare yang terjadi pada anak-anak
yang diberi susu formula lebih tinggi sekitar 3 dan 14 kali dibandingkan dengan anak – anak yang
hanya diberi ASI. ASI memiliki komposisi yang berubah-ubah setiap saat dan berubah menurut
periode laktasi, sementara pada susu formula kandungan atau komposisinya tetap sama.
a. ASI memiliki kolostrum, yaitu susu pertama yang dikeluarkan oleh ibu bersalin yang hanya
keluar selama beberapa jam saja setelah melahirkan. ASI mengandung anti virus, anti
bakteri, memperkuat system imunitas pada bayi dan merupakan sumber vitamin A. Oleh
karena itu dengan pemberian ASI bayi akan memiliki daya tahan tubuh lebih baik bila
dibandingkan dengan bayi yang diberi minum susu formula. Sehigga dengan demikian
4. pemberian ASI itu sekaligus sebagai immunisasi pertama bagi bayi selain pemberian zat
gizi.
b. Bayi dengan pemberian ASI memiliki resiko penyakit infeksi lebih rendah.
c. ASI dapat mencegah penyakit eksim, mencegah alergi terhadap makanan, serta
menurunkan angka alergi pernafasan pada anak-anak.
d. Bayi prematur yang mendapat ASI pada usia 7–8 tahun mempunyai nilai IQ lebih tinggi
dibandingkan dengan bayi yang diberi makanan buatan.
2. MP-ASI
Makanan pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung zat gizi,
diberikan kepada bayi atau anak usia 6-24 bulan guna memenuhi kebutuhan gizi selain dari
ASI. pada usia 6-24 bulan kebuthn bayi meningkat, sehingga pemberian ASI harus
didampingi oleh makanan pemdamping ASI agar kebutuhan bayi tercukupi.
Kandungan gizi MP-ASI adalah jumlah zat gizi terutama energi dan protein yang harus ada
di dalam MP-ASI lokal setiap hari yaitu sebesar 250 Kalori, 6-8 gram protein untuk bayi
usia 6 – 12 bulan dan 450 Kalori, 12 - 15 gram protein untuk anak usia 12 - 24 bulan.
Kebutuhan gizi bayi usia 6-12 bulan adalah 650 Kalori dan 16 gram protein. Kandungan
gizi Air Susu Ibu (ASI) adalah 400 Kalori dan 10 gram protein, maka kebutuhan yang
diperoleh dari MP-ASI adalah 250 Kalori dan 6 gram protein. Kebutuhan gizi bayi usia 12
24 bulan adalah sekitar 850 Kalori dan 20 gram protein. Kandungan gizi ASI adalah sekitar
350 Kalori dan 8 gram protein, maka kebutuhan yang diperoleh dari MP-ASI adalah sekitar
500 Kalori dan 12 gram protein.
BB yang ideal bagi bayi adalah dengan mengikuti pola pertumbuhan pada KMS (kartu
menuju sehat ) mengikuti garis hijau pada KMS atau mengikuti median pada stsndard baku
WHO-2005 atau WHO-NCHS ( National Center for Health Statistic )
6. KMS (kartu menuju sehat )
Kebutuhan gizi bayi
a. Energy 100-120 kal/BB
b. Protein :
Usia kurang 6 bulan : 2,2 gram/BB
Usia 6-12 bulan : 2 gram/BB
Usia lebih 12 bulan : 1-1.5 gram / BB
c. Lemak 15-25% dari kebutuhan total
d. KH 60-70 % dari kebutuhan total