Prosedur pemberian obat secara intrakutan (intrakulit) meliputi persiapan pasien dan alat, serta tahapan pemberian obat secara hati-hati ke lapisan dermis kulit untuk tujuan tes alergi, tes tuberkulin, atau vaksinasi dengan hanya sejumlah kecil obat. Prosedur ini harus dilakukan dengan steril untuk mencegah infeksi.
1. PROSEDUR PELAKSANAAN
AKADEMI KEBIDANAN
PANCA BHAKTI
BANDAR LAMPUNG
Beri penjelasan pada
pasien tentang prosedur
yang akan dilakukan
Siapkan peralat kedekat
pasien
Pasang sampiran atau pe-
nutup tirai
Atur posisi pasien senya-
man mungkin
Cuci tangan dengan
sabun dan air mengalir
Pakai sarung tangan (tidak
perlu steril hanya untuk
melindungi petugas dari
infeksi)
Bebaskan daerah yang
akan disuntik dari pakaian
Pasang pengalas dibawah
daerah yang akan disuntik
Hapushamakan daerah
penyuntikan secara sirkular
menggunakan kapas
alcohol 70%, tunggu
sampai kering
Mengangkat kulit sedikit
dengan ibu jari dan jari te-
lunjuk tangan kiri (tangan
yang tidak dominan)
Tarik penghisap sedikit untuk
memeriksa apakah jarum
masuk kedalam pembuluh
darah yang ditandai dengan
darah masuk kedalam ta-
bung spuit (saat aspirasi jika
ada darah berarti jarum
mengenai pembuluh darah,
maka cabut segera spuit dan
ganti dengan spuit dan obat
yang baru)
Masukkan obat secara perla-
han-lahan
Tarik jarum keluar setelah
obat masuk (pada saat
menarik jarum keluar tekan
bekas suntikan dengan ka-
pas alcohol agar darah tidak
keluar) Daerah bekas injeksi
tidak boleh dilakukan masa-
se, karena akan memper-
cepat reaksi obat, sehingga
menurunkan efektifitas obat
Rapikan klien dan bereskan
alat (spuit diisi dengan laru-
tan chlorin 0,5 % sebelum
dibuang)
Lepas sarung tangan
(sebelumnya cuci tangan
yang menggunakan sarung
tangan dalam larutan chlorin
0,5%), rendam dalam larutan
chlorin 0,5% selama 10 menit.
Cuci tangan dengan sabun
dan air mengalir, keringkan
dengan handuk bersih
Lakukan dokumentasi/
pencatatan tindakan yang
telah dilakukan
INTRACUTAN (IC)
*Sumber :Kusmiyanti, Yuni, 2008. Penuntun Belajar, Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta.
2. P em ber ia n ob at
secara intra cutan
atau intra dermal
merupakan suntikan
pada lapisan dermis
atau dibawah epider-
mis/permukaan kulit.
Injeksi ini dilakukan secara terbatas, kare-
na hanya sejumlah kecil obat yang dapat
dimasukkan. Cara ini biasanya digunakan
untuk test tuberkulin atau test alergi ter-
hadap obat tertentu dan untuk pem-
berian vaksinasi. Area yang lazim
digunakan adalah lengan bawah bagian
dalam, dada bagian atas dan punggung
pada area scapula. (Kusmiyati, 2007).
Pertahankan sterilitas
Perhatikan lokasi penyuntikan dari:
Adanya infeksi, aberasi kulit atau jarin-
gan nekrosis pada lokasi
Ada tidaknya serat saraf dibawah otot
Beberapa jumlah obat yang dapat di-
injeksi pada lokasi tersebut
Piiihan area penyuntikan antara lain:
dilengan bawah sisi dalam, paha
punggung (di atas skapula)
Obat yang diberikan biasanya dalam
jumlah sedikit, yaitu 0,1 ml
*Sumber :Kusmiyanti, Yuni, 2008. Penuntun Belajar, Ketrampilan
Dasar Praktik Klinik Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta.
PERSIAPAN PASIEN
*Sumber : Maryunani, Anik, 2011. Penuntun Belajar,
Ketrampilan Dasar Praktik Klinik Kebidanan (KDPK). CV.Trans Info
Media : Jakarta Timur.
Pengertian
TUJUAN INTACUTAN
Memasukkan
obat dengan
suntikan ke
dalam lapisan
dermal yang
terletak :
dibawah
lapisan epi-
dermis, yaitu untuk tes alergi, tes tu-
berkulin, dan untuk vaksinasi
(Maryunani, 2011).
Prinsip Pemberian Intacutan
*Sumber :Kusmiyanti, Yuni, 2008. Penuntun Belajar, Ketrampilan Da-
sar Praktik Klinik Kebidanan. Fitramaya : Yogyakarta.
PERSIAPAN ALAT
Identifikasi pasien
Kaji riwayat alergi
Beritahu pasien tentang tindakan yang
akan dilakukan
Siapkan lingkungan
Observasi reaksi pasien
Spuit steril 3 ml atau 5 ml
Bak instrument
Kom
Perlak dan alasnya
Bengkok
Wastafel/tempat cuci tangan
Handuk lap tangan
Kapas alcohol
Obat injeksi dalam vial atau
ampul
Daftar pemberian obat
Waskom berisi larutan chlorin
0,5 %