SlideShare a Scribd company logo
1 of 48
Download to read offline
DATA
Oleh :
Ever Dethan-SoE
Arti dan Jenis Data
data adalah keterangan yang benar dan nyata.
Data adalah bentuk jamak dari datum.
Datum adalah keterangan atau informasi yang
diperoleh dari suatu pengamatan
data adalah segala keterangan atau informasi
yang dapat memberikan gambaran tentang
suatu keadaan.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
tujuan pengumpulan data adalah :
Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan.
Untuk dasar pengambilan keputusan.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Syarat data yang baik agar
keimpulan tepat dan benar
Data harus obyektif (sesuai keadaan
sebenarnya)
Data harus mewakii(representative)
Data harus update
Data harus relevan dengan masalah yang akan
dipecahkan.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Macam-macam Data
Data Berdasarkan Jenisnya
Data Kuantitatif : data yang dipaparkan dalam
bentuk angka-angka.
Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul
adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, nilai
matematika (…,6,7,8,9,10,…) dan lain-lain.
Data Kualitatif : data yang disajikan dalam bentuk
kata-kata yang mengandung makna.
Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol
air minum dalam kemasan, anggapan para ahli
terhadap psikopat, warna (merah, hijau, biru, kuning,
hitam, dll) dan lain-lain.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Data Berdasarkan Sifat
Data diskrit adalah data yang nilainya adalah
bilangan asli.
Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber
ayu
Data Kontinu (ukuran) : data yang nilainya ada
pada suatu interval tertentu atau berada pada
nilai yang satu kenilai yang lainnya.
Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih,
kira-kira, dan sebagainya.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Data Menurut Waktu
Pengumpulannya
Data cross-section adalah data yang menunjukkan
titik waktu tertentu.
Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006,
data pelanggan PT. angin rebut bulan mei 2004, dan
lain sebagainya.
Data berkala adalah data yang datanya
menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau
periode secara historis.
Contoh data time series adalah data perkembangan
nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari
tahun 2004 sampai 2006, dll.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Data Berdasarkan Sumber Data
Data internal adalah data yang menggambarkan
situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara
internal.
Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb.
Data eksternal adalah data yang menggambarkan
situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi.
Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk
pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran
penduduk, dan lain sebagainya.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Data Menurut Cara
Memperolehnya
Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek
penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi.
Contoh :Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk
meneliti preferensi konsumen bioskop.
Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara
langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data
yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan
berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun
non komersial.
Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistic
hasil riset dari surat kabar atau majalah.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala Pengukuran Pada Data
Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala nominal (kategori)
Skala nominal merupakan skala pengukuran yang
paling rendah tingkatannya di antara ke empat
skala pengukuran yang lain.
Seperti namanya, skala ini membedakan satu
obyek dengan obyek lainnya berdasarkan lambang
yang diberikan.
Ciri data yang dihasilkan adalah posisi data setara
(pegawai negeri tidak lebih tinggi dari wiraswasta
meskipun angka tandanya berbeda).
Contoh : Data mengenai barang-barang yang
dihasilkan oleh sebuah mesin dapat digolongkan
dalam kategori cacat (0) atau tidak cacat (1).
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala Ordinal (Rangking)
Skala pengukuran ordinal mempunyai tingkat yang
lebih tinggi dari skala pengukuran nominal.
Dalam skala ini, terdapat sifat skala nominal, yaitu
membedakan data dalam berbagai kelompok
menurut lambang, ditambah dengan sifat lain yaitu,
bahwa satu kelompok yang terbentuk mempunyai
pengertian lebih (lebih tinggi, lebih besar,…) dari
kelompok lainnya.
Sistem kepangkatan dalam dunia militer adalah satu
contoh dari data berskala ordinal
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala Interval
Skala pengukuran Interval adalah skala yang
mempunyai semua sifat yang dipunyai oleh skala
pengukuran nominal, dan ordinal ditambah dengan
satu sifat tambahan.
Dalam skala interval, selain data dapat dibedakan
antara yang satu dengan yang lainnya dan dapat
dirangking, perbedaan (jarak/interval) antara data
yang satu dengan data yang lainnya dapat diukur.
Contoh : Data tentang suhu empat buah benda A, B,
C , dan D yaitu masing-masing 20. 30, 60, dan 70
derajat Celcius
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Bilangan pada skala interval
fungsinya ada tiga yaitu :
1) Sebagai lambang untuk membedakan
2) Untuk mengurutkan peringkat, misal, makin
besar bilangannya, peringkat makin tinggi ( >
atau <).
3) Bisa memperlihatkan jarak/perbedaan antara
data obyek yang satu dengan data obyek
yang lainnya.
Titik nol bukan merupakan titik mutlak, tetapi
titik yang ditentukan berdasarkan perjanjian.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala rasio
Skala rasio merupakan skala yang paling
tinggi peringkatnya.
Semua sifat yang ada dalam skala terdahulu
dipunyai oleh skala rasio.
Sebagai tambahan, dalam skala ini, rasio
(perbandingan) antar satu data dengan data
yang lainnya mempunyai makna.
Contoh : Data mengenai berat adalah data
yang berskala rasio.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Bilangan pada skala Rasio
fungsinya ada tiga yaitu :
1) Sebagai lambang untuk membedakan
2) Untuk mengurutkan peringkat, misal, makin
besar bilangannya, peringkat makin tinggi (>
atau < ),
3) Bisa memperlihatkan jarak/perbedaan antara
data obyek yang satu dengan data obyek yang
lainnya.
4) Rasio (perbandingan) antar satu data dengan
data yang lainnya dapat diketahui dan
mempunyai arti.
Titik nol merupakan titik mutlak.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Tipe Skala Menurut Gejala Sosial
1) Skala pengukuran untuk mengukur prilaku susila
dan kepribadian
a.       Skala sikap
b.      Skala moral
c.       Test karakter
d.      Skala partisipasi social
 
2) Skala pengukuran untuk mengukur berbagai
aspek budaya dan lingkungan social.
a.       Skala untuk mengukur status social ekonomi
b.      Lembaga-lembaga social kemasyarakatan
c.       Kondisi kerumahtanggaaan
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala Sikap
Bentuk skala sikap:
Skala likert
Skala Guttman
Skala Simantict Defferensial
Rating scale
Skala Thurstone
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Komponen sikap dapat dijelaskan
melalui tiga dimensi :
(1) afektif, merefleksikan perasan atau emosi
seseorang terhadap suatu obyek.
(2) kognatif, menunjukkan kesadaran
seseorang terahdap atau pengetahuan
mengenai obyek tertentu, atau
(3) komponen-komponen perilaku,
menggambarkan suatu keinginan-keinginan
atau kecenderungan seseorang untuk
melakukan tindakan.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
metode-metode yang sering digunakan
dalam pengukuran construct sikap, yaitu :
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang kejadian, gejala atau fenomena sosial.
Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur
dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian
indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk
menyusun item-item instrumen yang dapat berupa
pertanyaan atau pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan
Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif
sampai sangat negatif
Contoh: Sangat Puas 5; Puas 4; Cukup 3; Kurang Puas 2;
Tdak Puas 1.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Penggunaan skala likert
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Terdapat 2 pernyataan dalam Skala Likert, yaitu
pernyataan positif dan negatif, setiap pernyataan
memiliki bobot nilai yang berbeda.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Contoh Pertanyaan
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Misalnya
Teknik pengumpulan data angket disebarkan kepada 70
responden
Menjawab (5) = 2 orang
Menjawab (4) = 8 orang
Menjawab (3) = 15 orang
Menjawab (2) = 25 orang
Menjawab (1) = 20 orang
Menghitung skor:
Jumlah skor untuk 2 orang menjawab (5) : 2 x 5 = 10
Jumlah skor untuk 8 orang menjawab (4) : 8 x 4 = 32
Jumlah skor untuk 15 orang menjawab (3): 15 x 3 = 45
Jumlah skor untuk 25 orang menjawab (2): 25 x 2 = 50
Jumlah skor untuk 20 orang menjawab (1): 20 x 1 = 20
Jumlah = 157
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skor tertinggi untuk bobot 5 = 5 X 70 = 350 (SS)
Skor tertinggi untuk bobot 4 = 4 X 70 = 280 (S)
Skor tertinggi untuk bobot 3 = 3 X 70 = 210 (N)
Skor tertinggi untuk bobot 2 = 2 X 70 = 140 (TS)
Skor tertinggi untuk bobot 1 = 1 x 70 = 70 (STS)
Jadi data item 1 dr 70 responden, maka sosialisasi
pedoman pembuatan struktur organisasi Dewan
Sekolah terletak pada daerah Netral
0
157 35028021014070
(SS)(S)(N)(TS)(STS)
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Jadi data item 1 dr 70 responden, maka sosialisasi
pedoman pembuatan struktur organisasi Dewan Sekolah,
yaitu: 157/350 x 100% = 44,86 % tergolong cukup
Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor:
Angka 0% - 20% = sangat lemah
Angka 21% - 40% = lemah
Angka 41% - 60% = cukup
Angka 61% - 80% = kuat
Angka 81% - 100% = sangat kuat
0
100%80%60%
44,86%40 %20 %
Sangat
lemah
lemah cukup kuat Sangat kuat
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Apaila didasarkanpada kelompok
responden, maka:
2 orang menyatakan SS = 2/70 x 100 % = 2,86 %
8 orang menyatakan S = 8/70 x 100 % = 11,43 %
15 orang menyatakan N = 15/70 x 100 % = 21,43%
25 orang menyatakan TS = 25/70 x 100 % = 35,71 %
20 orang menyatakan STS = 20/70 x 100 % = 28,57 %
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala Guttman
merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan
pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan
pertanyaan kuirang berbobot lainnya.
Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik
untuk menyakinkan penelititentang kesatuan dimensi dan
sikap atauy sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan
attribut universal.
Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapatkan jawaban
yang tegas. diantaranya : ‘ya’ dan ‘tidak’; ‘benar-salah’, dan lain-
lain.
Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio
dikhotomi (dua alternatif).
Skala Guttman hanya ada dua interval yaitu ‘setuju’ atau ‘tidak
setuju’.
Penelitian menggunakan Skala Guttman dilakukan bila ingin
mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu
permasalahan yang ditanyakan.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Contoh :
1. Yakin atau tidakkah anda, pergantian
presiden akan dapat mengatasi persoalan
bangsa :
1.)    Yakin (1)
2.)    Tidak (0)
2. Apakah komentar saudara, jika Jokowi
menjadi presiden?
1.)    Setuju (1)
2.)    Tidak Setuju (0)
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala Diferensial Semantik
(Semantic Defferensial Scale)
a.
b.
c.
Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Osgood.
Skala perbedaan semantik berisikan serangkaian
karakteristik bipolar (dua kutub), seperti: panas-
dingin, popular-tidak popular, baik-tidak baik dan
sebagainya.
Karakteristik bipolar tersebut mempunyai tiga
dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek, yaitu :
Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek
Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau
tidak menguntungkan suatu objek
Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu objek
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya
bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi
tersusun dalam satu garis kontinu yang jawaban
“sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan
jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis,
atau sebaliknya.
Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya
skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik
tertentu yang dipunyai oleh seseorang.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Contoh
bodoh cerdas
762 543
netral
Tidak
ramah
ramah
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Rating Scale
Dari ke tiga skala pengukuran data yang diperoleh semuanya
adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan.
Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka
kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.
Dalam skala model Rating Scale, responden menjawab salah
satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan.
Rating Scale ini lebih fleksibel, pengukuran sikap dan
persepsi responden terhadap fenomena lainnya,
Contoh: skala untuk mengukur status sosial ekonomi,
pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain.
Penting dalam Rating Scale adalah harus dapat mengartikan
menafsirkan setiap skor yang diberikan pada alternatif
jawaban pada setiap item instrumen.
Orang tertentu memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh
orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang
lain yang juga memilih jawaban dengan angka 2.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Contoh :
Seberapa baik Televisi merk X?
Berilah jawaban angka            :
4 bila produk sangat baik
3 bila produk cukup baik
2 bila produk kurang baik
1 bila produk sangat tidak baik
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
langkah-langkah pengembangan
instrumen, yaitu:
1)   Mendefinisikan variabel;
2)   Menjabarkan variabel ke dalam indikator
yang lebih rinci;
3)  Menyusun butir-butir;
4)  Melakukan uji coba;
5)   Menganalisis kesahihan (validity) dan
keterandalan (reliability).
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Contoh skala rating dengan kuisioner, jawablah
dengan melingkari interval jawaban. 
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Jumlah responden 5 orang, maka dapat dibuat
tabulasi sebagai berikut :
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Jumlah skor kriterium (skor tertinggi) = 4 x 4 x 5 = 80
Jumlah skor terkumpul = 52 Kualitas televisi merek X
menurut responden = 52/80 = 65% dari kriteria yang
ditetapkan. Secara kontinum dibuat kategori sebagai
berikut:
Nilai 52 terletak pada kategori baik.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
. Skala Thurstone
Dikembangkan oleh L.L. Thurstone dari metode psikofisikal
yang bertujuan untuk mengurutkan responden berdasarkan
ciri atau kriteria tertentu. Skala Thurstone meminta
responden untuk memilih pernyataan yang ia setujui dari
beberapa pernyataan yang berbeda-beda. Pada umunya
setiap item mempunyai asosiasinilai antara 1 sampai 10,
tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden.
Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentupernyataan
yang dipilih oleh responden mengenai angket tersebut.
Skala Thurstone disusun dalam interval yang mendekati
sama besar (equal appearing interval). Perbedaan Skala
Thurstone dengan Skala Likert adalah pada skaa Thurstone
interval yang panjangnya sama memiliki intensitas kekuatan
yang sama, sedangkan pada Skala Likert tidak perlu sama.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Prosedur dalam membuat skala Thurstone:
1. Peneliti mengumpulkan beratus-ratus pernyataan yang
dipikirkan berhubungan dengan masalah yang diteliti.
2. Pernyataan-pernyataan tsb kemudian dikumpulkan dan
diminta untuk dinilai oleh 50-300 juri yang bekerja secara
independen.
3. Juri diminta mengelompokkan pernyataa-pernyataan
tsb dalam 11 kelompok, dan memberi skor 1 sampai 11.
yang paling relevan diberi skor 1 dan yang paling tidak
relevan diberi skor 11.
4. Pernyataan yang nilainya sangat menyebar dibuang
sedangkan pernyataan-pernyataan yang mempunyai nilai
yang agak bersamaan dari para juri digunakan dalam
membuat skala. Nilai skala dari tiap pernyataan dihitung,
yaitu median dari nilai-nilai yang telah diberikan oleh juri.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Hasil dari skala Thurstone adalah sejumlah
pertanyaan, biasanya kira-kira 20 buah, yang mana
posisi pertanyaan-pertanyaan tersebut telah
diketahui berdasarkan penilaian juri.
Kekurangan dari skala Thurstone :
1. Terlalu banyak yang perlu dikerjakan untuk
membuat skala oleh para juri.
2. Jika item yang disuruh cek pada responden
jumlahnya lebih dari 2 maka nilai untuknya pada
skala adalah median dari nilai-nilai yang terdapat
pada skala yang telah dibuat.
3. Nilai pada skala yang dibuat para juri sangat
dipengaruhi oleh sikap si juri sendiri terhadap
masalah yang disuruh nilai.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus dipertimbangkan dua hal yaitu validitas
dan reliabilitas.
–  Validitas
Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dan
mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak
bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya
dilakukan. Secara konseptual, ada 3 macam validitas:
1. Validitas isi (content validity)
Validitas isi memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukkan sejumlah item yang
representative dalam menyusun sebuah konsep. Validitas isi merupakan sebuah fungsi
yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan.
2. Validitas yang berkaitan dengan criteria (criterion‐related validity)
Validitas yang berkaitan dengan criteria terjadi ketika sebuah ukuran membedakan
individual pada criteria yang akan diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dengan
menetapkan concurrent validity atau prediktive validity. Concurrent validity terjadi ketika
skala yang ditetapkan dapat membedakan individual yang telah diketahui berbeda,
sehingga skor untuk masing‐masing instrument harus berbeda. Prediktive validity
menunjukan kemampuan sebuah instrumen pengukuran dalam membedakan individu
dalam criteria masa depan.
3. Validitas konstruk (construct validity)
Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan
ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang. Hal ini dinilai dengan convergent
validity (instrument yang memiliki korelasi tinggi) dan discriminant validity (variable yang
tidak berkorelasi).
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
– Reliabilitas
Reliabitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala
pengukuran). Reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu:
1. Stabilitas ukuran
Menunjukan sebuah ukuran untuk tetap stabil dan tidak rentan terhadap
perubahan situasi apa pun. Terdapat dua jenis uji stabilitas, yaitu:
A. Test‐retest reliability
Yaitu koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan pengukuran
konsep yang sama dalam dua kali kesempatan.
B. Reliabilitas bentuk paralel (paralel‐form realibity)
Terjadi ketika respon dari dua penguikuran yang sebanding dalam
menyusun konstruk yang sama memiliki kolerasi yang tinggi.
2. Konsistensi Internal Ukuran
Merupakan indikasi homogenitas item‐item yang ada dalam ukuran yang
menyusun konstruk. Konsistensi ukuran dapat diamati melalui:
Reliabilitas konsistensi antar item (konsistensi jawaban responden untuk
semua item dalam ukuran) dan split‐half reliability yang menunjukkan
korelasi antara dua bagian instrument.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
ANALISIS DAYA DUKUNG
(Carrying Capacity Ratio)
Salah satu alat yang dapat dimanfaatkan
dalam perencanaan pembangunan suatu
daerah atau wilayah yang memberikan
gambaran hubungan nyata antara manusia,
pemanfaatan lahan dan lingkungannya adalah
analisis daya dukung (Carrying Capacity Ratio)
atau CCR.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Analisis daya dukung berkaitan erat dengan konsep
pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa
mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Wacana ini dapat dibuktikan melalui berbagai hasil kajian
dan penelitian yang menyatakan bahwa laju pertumbuhan
penyediaan bahan makanan jauh lebih lambat jika
dibandingkan dengan laju pertambahan penduduk artinya
populasi manusia cenderung tumbuh secara eksponensial
sementara produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan
manusia tumbuh mengikuti hukum aritmatik. Jadi tanpa
memahami kemampuan daya dukung lahan (CCR),
mustahil konsep pembangunan berkelanjutan terlaksana.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Merujuk pada pemanfaatan lahan, ternyata yang
melatar belakangi manusia menggunakan atau
memanfaatkan lahan untuk tempat berusaha tani
atau bercocok tanam didasari oleh 3 hal yaitu: 1).
Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang
biasa dikenal dengan pertanian subsisten, 2).
Untuk jual beli yang berarti memenuhi kebutuhan
hidupnya tidak langsung dari hasil bercocok tanam,
yang dikenal dengan pertanian komersial, 3).
Sebagai anasir lahan untuk diperjual belikan seperti
menggali pasir, pertanian ini dekenal dengan
pertanian bahan mentah industri.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Analisis Daya Dukung Lahan
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
Asumsi umum sebagai interpretasi hasil
perhitungan analisis daya dukung sebagai
berikut:
1.Jika CCR > 1, Artinya berdasarkan kuantitas lahannya, masih
memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan pokok manusia
dan masih mampu menerima tambahan penduduk. Pembangunan
di wilayah tersebut masih dimungkinkan bersifat ekspansif dan
eksploratif lahan.
2.Jika CCR < 1, Artinya berdasarkan jumlah lahan yang ada, maka di
wilayah tersebut sudah tidak mungkin lagi dilakukan pembangunan
yang bersifat ekspansif dan eksploratif lahan. Lahan-lahan yang
berada pada posisi demikian perlu mendapatkan program
peningkatan produktivitas, intensifikasi dan ekstensifikasi melalui
perbaikan teknologi atau menekan pertumbuhan penduduk.
3.Jika CCR = 1, artinya berdasarkan jumlah lahan, daerah ini masih
memiliki keseimbangan antara kemampuan lahan dan jumlah
penduduk, namun demikian kondisi ini perlu diwaspadai karena jika
pertambahan penduduk tidak terkendali akibat pembangunan yang
sangat cepat akan dapat menyebabkan menurunnya kemampuan
daya dukung, untuk itu peran pemerintah dalam mengendalikan
pembangunan yang memicu penambahan penduduk sangat
diperlukan.
EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT

More Related Content

What's hot

Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan &  statistik (1) dewi olTugas matematika terapan &  statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
dewi rimayani
 
Handout statistik 1
Handout statistik 1Handout statistik 1
Handout statistik 1
Misdar Scout
 
2. pendahuluan stat
2. pendahuluan stat2. pendahuluan stat
2. pendahuluan stat
Farhatunisa
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Ashly Gon
 

What's hot (20)

Statistika ekonomi 1 (Dasar)
Statistika ekonomi 1 (Dasar)Statistika ekonomi 1 (Dasar)
Statistika ekonomi 1 (Dasar)
 
Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)Statistik deskriptif(1)
Statistik deskriptif(1)
 
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan &  statistik (1) dewi olTugas matematika terapan &  statistik (1) dewi ol
Tugas matematika terapan & statistik (1) dewi ol
 
Ek107 122215-611-1
Ek107 122215-611-1Ek107 122215-611-1
Ek107 122215-611-1
 
Analisa data &amp; uji statistik
Analisa data &amp; uji statistikAnalisa data &amp; uji statistik
Analisa data &amp; uji statistik
 
Data penelitian
Data penelitianData penelitian
Data penelitian
 
Skala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data StatistikaSkala Pengukuran data Statistika
Skala Pengukuran data Statistika
 
statistik
statistik statistik
statistik
 
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)Pengertian dasar dalam_statistika(1)
Pengertian dasar dalam_statistika(1)
 
Klasifikasi Data dan Tipe/Skala Pengukuran Data
Klasifikasi Data dan Tipe/Skala Pengukuran DataKlasifikasi Data dan Tipe/Skala Pengukuran Data
Klasifikasi Data dan Tipe/Skala Pengukuran Data
 
Handout statistik 1
Handout statistik 1Handout statistik 1
Handout statistik 1
 
1. soal no 1. slide statistik deskriptif bahan kuliah
1. soal no 1. slide statistik deskriptif bahan kuliah1. soal no 1. slide statistik deskriptif bahan kuliah
1. soal no 1. slide statistik deskriptif bahan kuliah
 
2. pendahuluan stat
2. pendahuluan stat2. pendahuluan stat
2. pendahuluan stat
 
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala PengukuranMakalah Statistika : Skala Pengukuran
Makalah Statistika : Skala Pengukuran
 
statistik dan data
statistik dan datastatistik dan data
statistik dan data
 
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kataData kualitatif adalah data yang berbentuk kata
Data kualitatif adalah data yang berbentuk kata
 
Bahan ajar statistik bisnis
Bahan ajar statistik bisnisBahan ajar statistik bisnis
Bahan ajar statistik bisnis
 
Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1Statistika ekonomi dan bisnis 1
Statistika ekonomi dan bisnis 1
 
Materi p2 sttk inferensial
Materi p2 sttk inferensialMateri p2 sttk inferensial
Materi p2 sttk inferensial
 
Bahan ajar statistik ekonomi
Bahan ajar statistik ekonomiBahan ajar statistik ekonomi
Bahan ajar statistik ekonomi
 

Similar to Data

Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
muhamadiskhak
 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam data
Aisyah Turidho
 
Konsep pengumpulan data
Konsep pengumpulan dataKonsep pengumpulan data
Konsep pengumpulan data
Murnila_Wati
 

Similar to Data (20)

Silabus Statistik 1
Silabus Statistik 1Silabus Statistik 1
Silabus Statistik 1
 
29514 statistik dasar
29514 statistik dasar29514 statistik dasar
29514 statistik dasar
 
Tugas statistika dasar
Tugas statistika dasarTugas statistika dasar
Tugas statistika dasar
 
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)
Pengantar statistik revisi (pak Drajat Setiawan)
 
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptxPertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
Pertemuan-2-Data-dan-Hipotesis.pptx
 
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.pptMetodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
Metodologi-Penelitian-Pertemuan-11.ppt
 
Metodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptxMetodologi Pertemuan-11.pptx
Metodologi Pertemuan-11.pptx
 
Data (statistik 3)
Data (statistik 3)Data (statistik 3)
Data (statistik 3)
 
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
Pertemuan 2 (statistik, statistika, macam data)
 
Data & variabel
Data & variabelData & variabel
Data & variabel
 
makalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam datamakalah statistik, statistika, macam data
makalah statistik, statistika, macam data
 
PENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIKPENGENALAN STATISTIK
PENGENALAN STATISTIK
 
kuliah statistik terapan 2013.ppt
kuliah statistik terapan 2013.pptkuliah statistik terapan 2013.ppt
kuliah statistik terapan 2013.ppt
 
Statistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab IIStatistik BIsnis Bab I dan Bab II
Statistik BIsnis Bab I dan Bab II
 
Konsep pengumpulan data
Konsep pengumpulan dataKonsep pengumpulan data
Konsep pengumpulan data
 
Pertemuan 1 data &amp; skala pengukuran variabel
Pertemuan 1   data &amp; skala pengukuran variabelPertemuan 1   data &amp; skala pengukuran variabel
Pertemuan 1 data &amp; skala pengukuran variabel
 
Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra) Analisis data kuantitatif (rendra)
Analisis data kuantitatif (rendra)
 
ppt statistik kel 1..pptx
ppt statistik kel 1..pptxppt statistik kel 1..pptx
ppt statistik kel 1..pptx
 
TM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.pptTM5-statistika_5.ppt
TM5-statistika_5.ppt
 
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptifTM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
TM5-statistika_5 pengenalan statistik deskriptif
 

More from Ever Dethan

Mengasihi tuhan dengan segenap akal budi
Mengasihi tuhan dengan segenap akal budi   Mengasihi tuhan dengan segenap akal budi
Mengasihi tuhan dengan segenap akal budi
Ever Dethan
 
Khotbah aman dalam lindungan tuhan 29 maret 2020
Khotbah  aman dalam lindungan tuhan 29 maret 2020Khotbah  aman dalam lindungan tuhan 29 maret 2020
Khotbah aman dalam lindungan tuhan 29 maret 2020
Ever Dethan
 
sumber, metode, dan instrumen pengumpulan data
sumber, metode, dan instrumen pengumpulan datasumber, metode, dan instrumen pengumpulan data
sumber, metode, dan instrumen pengumpulan data
Ever Dethan
 

More from Ever Dethan (18)

Mengasihi tuhan dengan segenap akal budi
Mengasihi tuhan dengan segenap akal budi   Mengasihi tuhan dengan segenap akal budi
Mengasihi tuhan dengan segenap akal budi
 
Khotbah doa bagi bangsa-Doa Nehemia
Khotbah doa bagi bangsa-Doa NehemiaKhotbah doa bagi bangsa-Doa Nehemia
Khotbah doa bagi bangsa-Doa Nehemia
 
Mengasihi tuhan dengan segenap jiwa gambar diri
Mengasihi tuhan dengan segenap jiwa gambar diriMengasihi tuhan dengan segenap jiwa gambar diri
Mengasihi tuhan dengan segenap jiwa gambar diri
 
Khotbah mazmur 46
Khotbah mazmur 46Khotbah mazmur 46
Khotbah mazmur 46
 
Khotbah Ibadah kebangkitan
Khotbah Ibadah kebangkitan Khotbah Ibadah kebangkitan
Khotbah Ibadah kebangkitan
 
Khotbah Jumat Agung
Khotbah Jumat Agung Khotbah Jumat Agung
Khotbah Jumat Agung
 
Khotbah mazmur 91
Khotbah mazmur 91Khotbah mazmur 91
Khotbah mazmur 91
 
Pembahasan dan penulsian laporan penelitian
Pembahasan dan penulsian laporan  penelitianPembahasan dan penulsian laporan  penelitian
Pembahasan dan penulsian laporan penelitian
 
Politik birokrasi teori governance
Politik birokrasi teori governancePolitik birokrasi teori governance
Politik birokrasi teori governance
 
Khotbah aman dalam lindungan tuhan 29 maret 2020
Khotbah  aman dalam lindungan tuhan 29 maret 2020Khotbah  aman dalam lindungan tuhan 29 maret 2020
Khotbah aman dalam lindungan tuhan 29 maret 2020
 
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam KristusKhotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
Khotbah : Menjadi Dewasa Dalam Kristus
 
sumber, metode, dan instrumen pengumpulan data
sumber, metode, dan instrumen pengumpulan datasumber, metode, dan instrumen pengumpulan data
sumber, metode, dan instrumen pengumpulan data
 
Bab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodernBab. 6. teori postmodern
Bab. 6. teori postmodern
 
Teori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahanTeori tata pemerintahan
Teori tata pemerintahan
 
Teori manajemen publik
Teori manajemen publikTeori manajemen publik
Teori manajemen publik
 
Tekhnik pengumpulan data dalam Penelitian kuantitatif
Tekhnik pengumpulan data  dalam  Penelitian kuantitatifTekhnik pengumpulan data  dalam  Penelitian kuantitatif
Tekhnik pengumpulan data dalam Penelitian kuantitatif
 
Btp dki satu
Btp dki satuBtp dki satu
Btp dki satu
 
Pembawa Damai
Pembawa DamaiPembawa Damai
Pembawa Damai
 

Recently uploaded

15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
TaufikTito
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
DosenBernard
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
sonyaawitan
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
ritch4
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
IniiiHeru
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
buktifisikskp23
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
DIGGIVIO2
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Cytotec Asli 085225524732 Obat Penggugur Kandungan
 

Recently uploaded (20)

Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase FDigital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
Digital Onboarding (Bisnis Digital) Fase F
 
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MAMateri Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
Materi Pajak Untuk BOS tahun 2024 untuk madrasah MI,MTS, dan MA
 
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
15_Contoh_Surat_Lamaran_Kerja_Lengkap_de.pdf
 
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdshKISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
KISI-KISI USEK PJOK TA 2023-2024 anans ajaja jaja hdsh
 
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptxPPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
PPT PROFESI KEPENDIDIKAN kelompok 7.pptx
 
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
4. PENGELOLAAN ALAT MEDIS BEKAS PAKAIhbnbbv PPI DASAR (1).pdf
 
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjanacontoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
contoh judul tesis untuk mahasiswa pascasarjana
 
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogorundang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
undang undang penataan ruang daerah kabupaten bogor
 
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
Jual Obat Aborsi Tasikmalaya ( Asli Ampuh No.1 ) 082223109953 Tempat Klinik J...
 
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptxmateri konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
materi konsep dan Model TRIASE Bencana.pptx
 
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerjaContoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
Contoh laporan K3 perusahaan pada tahun 2023 dgn analisis beban kerja
 
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
Materi Pajak Untuk Bantuan Operasional Sekolah ( BOS )
 
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
384986085-Bahaya-Narkoba-Bagi-Kesehatan-Jiwa-Remaja.ppt
 
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptxPPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
PPT SEMINAR PROPOSAL KLASIFIKASI CNN.pptx
 
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdfAlur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
Alur Pengajuan Surat Keterangan Pindah (Individu) lewat IKD.pdf
 
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptxBimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda  2024.pptx
Bimbingan Teknis Penyusunan Soal Pilihan Berganda 2024.pptx
 
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSSMenganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
Menganalisis T Test dengan menggunakan SPSS
 
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
Telaah Kurikulum dan Buku Teks Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Sekolah Dasar ...
 
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.pptKeracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
Keracunan bahan kimia,ektasi,opiat,makanan.ppt
 
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec AsliJual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
Jual Pil Penggugur Kandungan 085225524732 Obat Aborsi Cytotec Asli
 

Data

  • 2. Arti dan Jenis Data data adalah keterangan yang benar dan nyata. Data adalah bentuk jamak dari datum. Datum adalah keterangan atau informasi yang diperoleh dari suatu pengamatan data adalah segala keterangan atau informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu keadaan. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 3. tujuan pengumpulan data adalah : Untuk memperoleh gambaran suatu keadaan. Untuk dasar pengambilan keputusan. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 4. Syarat data yang baik agar keimpulan tepat dan benar Data harus obyektif (sesuai keadaan sebenarnya) Data harus mewakii(representative) Data harus update Data harus relevan dengan masalah yang akan dipecahkan. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 5. Macam-macam Data Data Berdasarkan Jenisnya Data Kuantitatif : data yang dipaparkan dalam bentuk angka-angka. Misalnya adalah jumlah pembeli saat hari raya idul adha, tinggi badan siswa kelas 3 ips 2, nilai matematika (…,6,7,8,9,10,…) dan lain-lain. Data Kualitatif : data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang mengandung makna. Contohnya seperti persepsi konsumen terhadap botol air minum dalam kemasan, anggapan para ahli terhadap psikopat, warna (merah, hijau, biru, kuning, hitam, dll) dan lain-lain. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 6. Data Berdasarkan Sifat Data diskrit adalah data yang nilainya adalah bilangan asli. Contohnya adalah berat badan ibu-ibu pkk sumber ayu Data Kontinu (ukuran) : data yang nilainya ada pada suatu interval tertentu atau berada pada nilai yang satu kenilai yang lainnya. Contohnya penggunaan kata sekitar, kurang lebih, kira-kira, dan sebagainya. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 7. Data Menurut Waktu Pengumpulannya Data cross-section adalah data yang menunjukkan titik waktu tertentu. Contohnya laporan keuangan per 31 desember 2006, data pelanggan PT. angin rebut bulan mei 2004, dan lain sebagainya. Data berkala adalah data yang datanya menggambarkan sesuatu dari waktu ke waktu atau periode secara historis. Contoh data time series adalah data perkembangan nilai tukar dollar amerika terhadap euro eropa dari tahun 2004 sampai 2006, dll. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 8. Data Berdasarkan Sumber Data Data internal adalah data yang menggambarkan situasi dan kondisi pada suatu organisasi secara internal. Misal : data keuangan, data pegawai, data produksi, dsb. Data eksternal adalah data yang menggambarkan situasi serta kondisi yang ada di luar organisasi. Contohnya adalah data jumlah penggunaan suatu produk pada konsumen, tingkat preferensi pelanggan, persebaran penduduk, dan lain sebagainya. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 9. Data Menurut Cara Memperolehnya Data primer adalah secara langsung diambil dari objek / obyek penelitian oleh peneliti perorangan maupun organisasi. Contoh :Mewawancarai langsung penonton bioskop 21 untuk meneliti preferensi konsumen bioskop. Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian. Peneliti mendapatkan data yang sudah jadi yang dikumpulkan oleh pihak lain dengan berbagai cara atau metode baik secara komersial maupun non komersial. Contohnya adalah pada peneliti yang menggunakan data statistic hasil riset dari surat kabar atau majalah. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 10. Skala Pengukuran Pada Data Nominal Ordinal Interval Rasio EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 11. Skala nominal (kategori) Skala nominal merupakan skala pengukuran yang paling rendah tingkatannya di antara ke empat skala pengukuran yang lain. Seperti namanya, skala ini membedakan satu obyek dengan obyek lainnya berdasarkan lambang yang diberikan. Ciri data yang dihasilkan adalah posisi data setara (pegawai negeri tidak lebih tinggi dari wiraswasta meskipun angka tandanya berbeda). Contoh : Data mengenai barang-barang yang dihasilkan oleh sebuah mesin dapat digolongkan dalam kategori cacat (0) atau tidak cacat (1). EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 12. Skala Ordinal (Rangking) Skala pengukuran ordinal mempunyai tingkat yang lebih tinggi dari skala pengukuran nominal. Dalam skala ini, terdapat sifat skala nominal, yaitu membedakan data dalam berbagai kelompok menurut lambang, ditambah dengan sifat lain yaitu, bahwa satu kelompok yang terbentuk mempunyai pengertian lebih (lebih tinggi, lebih besar,…) dari kelompok lainnya. Sistem kepangkatan dalam dunia militer adalah satu contoh dari data berskala ordinal EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 13. Skala Interval Skala pengukuran Interval adalah skala yang mempunyai semua sifat yang dipunyai oleh skala pengukuran nominal, dan ordinal ditambah dengan satu sifat tambahan. Dalam skala interval, selain data dapat dibedakan antara yang satu dengan yang lainnya dan dapat dirangking, perbedaan (jarak/interval) antara data yang satu dengan data yang lainnya dapat diukur. Contoh : Data tentang suhu empat buah benda A, B, C , dan D yaitu masing-masing 20. 30, 60, dan 70 derajat Celcius EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 14. Bilangan pada skala interval fungsinya ada tiga yaitu : 1) Sebagai lambang untuk membedakan 2) Untuk mengurutkan peringkat, misal, makin besar bilangannya, peringkat makin tinggi ( > atau <). 3) Bisa memperlihatkan jarak/perbedaan antara data obyek yang satu dengan data obyek yang lainnya. Titik nol bukan merupakan titik mutlak, tetapi titik yang ditentukan berdasarkan perjanjian. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 15. Skala rasio Skala rasio merupakan skala yang paling tinggi peringkatnya. Semua sifat yang ada dalam skala terdahulu dipunyai oleh skala rasio. Sebagai tambahan, dalam skala ini, rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya mempunyai makna. Contoh : Data mengenai berat adalah data yang berskala rasio. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 16. Bilangan pada skala Rasio fungsinya ada tiga yaitu : 1) Sebagai lambang untuk membedakan 2) Untuk mengurutkan peringkat, misal, makin besar bilangannya, peringkat makin tinggi (> atau < ), 3) Bisa memperlihatkan jarak/perbedaan antara data obyek yang satu dengan data obyek yang lainnya. 4) Rasio (perbandingan) antar satu data dengan data yang lainnya dapat diketahui dan mempunyai arti. Titik nol merupakan titik mutlak. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 17. Tipe Skala Menurut Gejala Sosial 1) Skala pengukuran untuk mengukur prilaku susila dan kepribadian a.       Skala sikap b.      Skala moral c.       Test karakter d.      Skala partisipasi social   2) Skala pengukuran untuk mengukur berbagai aspek budaya dan lingkungan social. a.       Skala untuk mengukur status social ekonomi b.      Lembaga-lembaga social kemasyarakatan c.       Kondisi kerumahtanggaaan EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 18. Skala Sikap Bentuk skala sikap: Skala likert Skala Guttman Skala Simantict Defferensial Rating scale Skala Thurstone EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 19. Komponen sikap dapat dijelaskan melalui tiga dimensi : (1) afektif, merefleksikan perasan atau emosi seseorang terhadap suatu obyek. (2) kognatif, menunjukkan kesadaran seseorang terahdap atau pengetahuan mengenai obyek tertentu, atau (3) komponen-komponen perilaku, menggambarkan suatu keinginan-keinginan atau kecenderungan seseorang untuk melakukan tindakan. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 20. metode-metode yang sering digunakan dalam pengukuran construct sikap, yaitu : Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang kejadian, gejala atau fenomena sosial. Dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif Contoh: Sangat Puas 5; Puas 4; Cukup 3; Kurang Puas 2; Tdak Puas 1. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 21. Penggunaan skala likert EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 22. Terdapat 2 pernyataan dalam Skala Likert, yaitu pernyataan positif dan negatif, setiap pernyataan memiliki bobot nilai yang berbeda. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 24. Misalnya Teknik pengumpulan data angket disebarkan kepada 70 responden Menjawab (5) = 2 orang Menjawab (4) = 8 orang Menjawab (3) = 15 orang Menjawab (2) = 25 orang Menjawab (1) = 20 orang Menghitung skor: Jumlah skor untuk 2 orang menjawab (5) : 2 x 5 = 10 Jumlah skor untuk 8 orang menjawab (4) : 8 x 4 = 32 Jumlah skor untuk 15 orang menjawab (3): 15 x 3 = 45 Jumlah skor untuk 25 orang menjawab (2): 25 x 2 = 50 Jumlah skor untuk 20 orang menjawab (1): 20 x 1 = 20 Jumlah = 157 EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 25. Skor tertinggi untuk bobot 5 = 5 X 70 = 350 (SS) Skor tertinggi untuk bobot 4 = 4 X 70 = 280 (S) Skor tertinggi untuk bobot 3 = 3 X 70 = 210 (N) Skor tertinggi untuk bobot 2 = 2 X 70 = 140 (TS) Skor tertinggi untuk bobot 1 = 1 x 70 = 70 (STS) Jadi data item 1 dr 70 responden, maka sosialisasi pedoman pembuatan struktur organisasi Dewan Sekolah terletak pada daerah Netral 0 157 35028021014070 (SS)(S)(N)(TS)(STS) EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 26. Jadi data item 1 dr 70 responden, maka sosialisasi pedoman pembuatan struktur organisasi Dewan Sekolah, yaitu: 157/350 x 100% = 44,86 % tergolong cukup Keterangan: Kriteria Interpretasi Skor: Angka 0% - 20% = sangat lemah Angka 21% - 40% = lemah Angka 41% - 60% = cukup Angka 61% - 80% = kuat Angka 81% - 100% = sangat kuat 0 100%80%60% 44,86%40 %20 % Sangat lemah lemah cukup kuat Sangat kuat EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 27. Apaila didasarkanpada kelompok responden, maka: 2 orang menyatakan SS = 2/70 x 100 % = 2,86 % 8 orang menyatakan S = 8/70 x 100 % = 11,43 % 15 orang menyatakan N = 15/70 x 100 % = 21,43% 25 orang menyatakan TS = 25/70 x 100 % = 35,71 % 20 orang menyatakan STS = 20/70 x 100 % = 28,57 % EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 28. Skala Guttman merupakan skala kumulatif. Jika seseorang menyisakan pertanyaan yang berbobot lebih berat, ia akan mengiyakan pertanyaan kuirang berbobot lainnya. Skala Guttman disebut juga skala scalogram yang sangat baik untuk menyakinkan penelititentang kesatuan dimensi dan sikap atauy sifat yang diteliti, yang sering disebut dengan attribut universal. Skala pengukuran dengan tipe ini akan didapatkan jawaban yang tegas. diantaranya : ‘ya’ dan ‘tidak’; ‘benar-salah’, dan lain- lain. Data yang diperoleh dapat berupa data interval atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Skala Guttman hanya ada dua interval yaitu ‘setuju’ atau ‘tidak setuju’. Penelitian menggunakan Skala Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas terhadap suatu permasalahan yang ditanyakan. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 29. Contoh : 1. Yakin atau tidakkah anda, pergantian presiden akan dapat mengatasi persoalan bangsa : 1.)    Yakin (1) 2.)    Tidak (0) 2. Apakah komentar saudara, jika Jokowi menjadi presiden? 1.)    Setuju (1) 2.)    Tidak Setuju (0) EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 30. Skala Diferensial Semantik (Semantic Defferensial Scale) a. b. c. Skala pengukuran ini dikembangkan oleh Osgood. Skala perbedaan semantik berisikan serangkaian karakteristik bipolar (dua kutub), seperti: panas- dingin, popular-tidak popular, baik-tidak baik dan sebagainya. Karakteristik bipolar tersebut mempunyai tiga dimensi dasar sikap seseorang terhadap objek, yaitu : Potensi, yaitu kekuatan atau atraksi fisik suatu objek Evaluasi, yaitu hal-hal yang menguntungkan atau tidak menguntungkan suatu objek Aktivitas, yaitu tingkatan gerakan suatu objek EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 31. Skala ini juga digunakan untuk mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinu yang jawaban “sangat positifnya” terletak di bagian kanan garis, dan jawaban “sangat negatif” terletak di bagian kiri garis, atau sebaliknya. Data yang diperoleh adalah data interval, dan biasanya skala ini digunakan untuk mengukur sikap/karakteristik tertentu yang dipunyai oleh seseorang. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 33. Rating Scale Dari ke tiga skala pengukuran data yang diperoleh semuanya adalah data kualitatif yang kemudian dikuantitatifkan. Rating Scale, data mentah yang diperoleh berupa angka kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif. Dalam skala model Rating Scale, responden menjawab salah satu jawaban kuantitatif yang telah disediakan. Rating Scale ini lebih fleksibel, pengukuran sikap dan persepsi responden terhadap fenomena lainnya, Contoh: skala untuk mengukur status sosial ekonomi, pengetahuan, kemampuan, dan lain-lain. Penting dalam Rating Scale adalah harus dapat mengartikan menafsirkan setiap skor yang diberikan pada alternatif jawaban pada setiap item instrumen. Orang tertentu memilih jawaban angka 2, tetapi angka 2 oleh orang tertentu belum tentu sama maknanya dengan orang lain yang juga memilih jawaban dengan angka 2. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 34. Contoh : Seberapa baik Televisi merk X? Berilah jawaban angka            : 4 bila produk sangat baik 3 bila produk cukup baik 2 bila produk kurang baik 1 bila produk sangat tidak baik EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 35. langkah-langkah pengembangan instrumen, yaitu: 1)   Mendefinisikan variabel; 2)   Menjabarkan variabel ke dalam indikator yang lebih rinci; 3)  Menyusun butir-butir; 4)  Melakukan uji coba; 5)   Menganalisis kesahihan (validity) dan keterandalan (reliability). EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 36. Contoh skala rating dengan kuisioner, jawablah dengan melingkari interval jawaban.  EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 37. Jumlah responden 5 orang, maka dapat dibuat tabulasi sebagai berikut : EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 38. Jumlah skor kriterium (skor tertinggi) = 4 x 4 x 5 = 80 Jumlah skor terkumpul = 52 Kualitas televisi merek X menurut responden = 52/80 = 65% dari kriteria yang ditetapkan. Secara kontinum dibuat kategori sebagai berikut: Nilai 52 terletak pada kategori baik. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 39. . Skala Thurstone Dikembangkan oleh L.L. Thurstone dari metode psikofisikal yang bertujuan untuk mengurutkan responden berdasarkan ciri atau kriteria tertentu. Skala Thurstone meminta responden untuk memilih pernyataan yang ia setujui dari beberapa pernyataan yang berbeda-beda. Pada umunya setiap item mempunyai asosiasinilai antara 1 sampai 10, tetapi nilai-nilainya tidak diketahui oleh responden. Pemberian nilai ini berdasarkan jumlah tertentupernyataan yang dipilih oleh responden mengenai angket tersebut. Skala Thurstone disusun dalam interval yang mendekati sama besar (equal appearing interval). Perbedaan Skala Thurstone dengan Skala Likert adalah pada skaa Thurstone interval yang panjangnya sama memiliki intensitas kekuatan yang sama, sedangkan pada Skala Likert tidak perlu sama. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 40. Prosedur dalam membuat skala Thurstone: 1. Peneliti mengumpulkan beratus-ratus pernyataan yang dipikirkan berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Pernyataan-pernyataan tsb kemudian dikumpulkan dan diminta untuk dinilai oleh 50-300 juri yang bekerja secara independen. 3. Juri diminta mengelompokkan pernyataa-pernyataan tsb dalam 11 kelompok, dan memberi skor 1 sampai 11. yang paling relevan diberi skor 1 dan yang paling tidak relevan diberi skor 11. 4. Pernyataan yang nilainya sangat menyebar dibuang sedangkan pernyataan-pernyataan yang mempunyai nilai yang agak bersamaan dari para juri digunakan dalam membuat skala. Nilai skala dari tiap pernyataan dihitung, yaitu median dari nilai-nilai yang telah diberikan oleh juri. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 41. Hasil dari skala Thurstone adalah sejumlah pertanyaan, biasanya kira-kira 20 buah, yang mana posisi pertanyaan-pertanyaan tersebut telah diketahui berdasarkan penilaian juri. Kekurangan dari skala Thurstone : 1. Terlalu banyak yang perlu dikerjakan untuk membuat skala oleh para juri. 2. Jika item yang disuruh cek pada responden jumlahnya lebih dari 2 maka nilai untuknya pada skala adalah median dari nilai-nilai yang terdapat pada skala yang telah dibuat. 3. Nilai pada skala yang dibuat para juri sangat dipengaruhi oleh sikap si juri sendiri terhadap masalah yang disuruh nilai. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 42. Dalam mengevaluasi skala pengukuran, harus dipertimbangkan dua hal yaitu validitas dan reliabilitas. –  Validitas Suatu skala pengukuran disebut valid bila ia melakukan apa yang seharusnya dan mengukur apa yang seharusnya diukur. Bila skala pengukuran tidak valid maka ia tidak bermanfaat bagi peneliti karena tidak mengukur atau melakukan apa yang seharusnya dilakukan. Secara konseptual, ada 3 macam validitas: 1. Validitas isi (content validity) Validitas isi memastikan bahwa ukuran telah cukup memasukkan sejumlah item yang representative dalam menyusun sebuah konsep. Validitas isi merupakan sebuah fungsi yang menunjukkan seberapa baik dimensi dan elemen sebuah konsep digambarkan. 2. Validitas yang berkaitan dengan criteria (criterion‐related validity) Validitas yang berkaitan dengan criteria terjadi ketika sebuah ukuran membedakan individual pada criteria yang akan diperkirakan. Hal ini dapat dilakukan dengan menetapkan concurrent validity atau prediktive validity. Concurrent validity terjadi ketika skala yang ditetapkan dapat membedakan individual yang telah diketahui berbeda, sehingga skor untuk masing‐masing instrument harus berbeda. Prediktive validity menunjukan kemampuan sebuah instrumen pengukuran dalam membedakan individu dalam criteria masa depan. 3. Validitas konstruk (construct validity) Validitas konstruk membuktikan seberapa bagus hasil yang diperoleh dari penggunaan ukuran sesuai dengan teori dimana pengujian dirancang. Hal ini dinilai dengan convergent validity (instrument yang memiliki korelasi tinggi) dan discriminant validity (variable yang tidak berkorelasi). EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 43. – Reliabilitas Reliabitas menunjukan konsistensi dan stabilitas dari suatu skor (skala pengukuran). Reliabilitas mencakup dua hal utama yaitu: 1. Stabilitas ukuran Menunjukan sebuah ukuran untuk tetap stabil dan tidak rentan terhadap perubahan situasi apa pun. Terdapat dua jenis uji stabilitas, yaitu: A. Test‐retest reliability Yaitu koefisien reliabilitas yang diperoleh dari pengulangan pengukuran konsep yang sama dalam dua kali kesempatan. B. Reliabilitas bentuk paralel (paralel‐form realibity) Terjadi ketika respon dari dua penguikuran yang sebanding dalam menyusun konstruk yang sama memiliki kolerasi yang tinggi. 2. Konsistensi Internal Ukuran Merupakan indikasi homogenitas item‐item yang ada dalam ukuran yang menyusun konstruk. Konsistensi ukuran dapat diamati melalui: Reliabilitas konsistensi antar item (konsistensi jawaban responden untuk semua item dalam ukuran) dan split‐half reliability yang menunjukkan korelasi antara dua bagian instrument. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 44. ANALISIS DAYA DUKUNG (Carrying Capacity Ratio) Salah satu alat yang dapat dimanfaatkan dalam perencanaan pembangunan suatu daerah atau wilayah yang memberikan gambaran hubungan nyata antara manusia, pemanfaatan lahan dan lingkungannya adalah analisis daya dukung (Carrying Capacity Ratio) atau CCR. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 45. Analisis daya dukung berkaitan erat dengan konsep pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan saat ini tanpa mengorbankan kemampuan generasi yang akan datang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Wacana ini dapat dibuktikan melalui berbagai hasil kajian dan penelitian yang menyatakan bahwa laju pertumbuhan penyediaan bahan makanan jauh lebih lambat jika dibandingkan dengan laju pertambahan penduduk artinya populasi manusia cenderung tumbuh secara eksponensial sementara produksi pangan untuk memenuhi kebutuhan manusia tumbuh mengikuti hukum aritmatik. Jadi tanpa memahami kemampuan daya dukung lahan (CCR), mustahil konsep pembangunan berkelanjutan terlaksana. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 46. Merujuk pada pemanfaatan lahan, ternyata yang melatar belakangi manusia menggunakan atau memanfaatkan lahan untuk tempat berusaha tani atau bercocok tanam didasari oleh 3 hal yaitu: 1). Untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari yang biasa dikenal dengan pertanian subsisten, 2). Untuk jual beli yang berarti memenuhi kebutuhan hidupnya tidak langsung dari hasil bercocok tanam, yang dikenal dengan pertanian komersial, 3). Sebagai anasir lahan untuk diperjual belikan seperti menggali pasir, pertanian ini dekenal dengan pertanian bahan mentah industri. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 47. Analisis Daya Dukung Lahan EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT
  • 48. Asumsi umum sebagai interpretasi hasil perhitungan analisis daya dukung sebagai berikut: 1.Jika CCR > 1, Artinya berdasarkan kuantitas lahannya, masih memiliki kemampuan untuk mendukung kebutuhan pokok manusia dan masih mampu menerima tambahan penduduk. Pembangunan di wilayah tersebut masih dimungkinkan bersifat ekspansif dan eksploratif lahan. 2.Jika CCR < 1, Artinya berdasarkan jumlah lahan yang ada, maka di wilayah tersebut sudah tidak mungkin lagi dilakukan pembangunan yang bersifat ekspansif dan eksploratif lahan. Lahan-lahan yang berada pada posisi demikian perlu mendapatkan program peningkatan produktivitas, intensifikasi dan ekstensifikasi melalui perbaikan teknologi atau menekan pertumbuhan penduduk. 3.Jika CCR = 1, artinya berdasarkan jumlah lahan, daerah ini masih memiliki keseimbangan antara kemampuan lahan dan jumlah penduduk, namun demikian kondisi ini perlu diwaspadai karena jika pertambahan penduduk tidak terkendali akibat pembangunan yang sangat cepat akan dapat menyebabkan menurunnya kemampuan daya dukung, untuk itu peran pemerintah dalam mengendalikan pembangunan yang memicu penambahan penduduk sangat diperlukan. EVER DETHAN-SOE-NTTEVER DETHAN-SOE-NTT