Dokumen tersebut membahas tentang potensi dan pelestarian ternak lokal Indonesia serta dasar teori dan hukum yang mendukungnya. Beberapa poin pentingnya adalah pentingnya melestarikan plasma nutfah ternak lokal, penjelasan mengenai ternak asli, murni, dan lokal, serta peraturan pemerintah tentang sumber daya genetik hewan yang mendukung pelestarian ternak lokal.
2. Keunggulan ternak lokal sebagai
palsma nutfah Indonesia belum
begitu banyak terungkap. Bahkan
erosi dan pencemarannya masih
saja terus berlangsung. Oleh
sebab itu, upaya pelestarian
plasma nutfah perlu dilakukan
oleh seluruh elemen bangsa.
6. Ternak asli adalah
• ternak yang kerabat liarnya
berasal dari Indonesia, dan
proses domestikasinya terjadi
di Indonesia.
7. Ternak murni adalah
• sekelompok individu ternak
dalam suatu rumpun atau galur
yang diseleksi dan
dikembangkan tanpa melalui
proses persilangan dengan
rumpun atau galur lain.
8. Ternak lokal adalah
• ternak hasil persilangan atau
introduksi dari luar negeri yang
telah dikembangbiakkan di
Indonesia sampai generasi kelima
atau lebih yang telah beradaptasi
pada lingkungan dan/atau
manajemen setempat.
10. • adalah suatu kawasan agroekosistem yang tidak
dibatasi oleh wilayah administrasi pemerintahan
dan mempunyai potensi untuk pengembangan bibit
dari jenis atau rumpun tertentu.
Wilayah sumber bibit
Penetapan rumpun atau galur
• adalah pengakuan pemerintah terhadap SDG
Hewan yang telah ada di suatu wilayah sumber bibit
yang secara turun temurun dibudidayakan peternak
dan menjadi milik masyarakat.
11. • adalah penghargaan negara yang dilaksanakan oleh
pemerintah terhadap suatu rumpun atau galur baru
hasil pemuliaan di dalam negeri atau hasil
introduksi yang dapat disebarluaskan.
Pelepasan rumpun atau galur
Eksplorasi
• adalah serangkaian kegiatan pencarian dan
pengumpulan SDG Hewan yang kemudian diikuti
dengan identifikasi, karakterisasi, inventarisasi, dan
evaluasi.
17. Ayam merupakan
salah satu jenis unggas bersayap (aves) spesies
gallus gallus yang dapat diternak untuk diambil
manfaatnya seperti daging, telur, bulu, suara dan
sebagainya.
Taksonomi Ayam:
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Sub Filum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Neornithes
Genus : Galliformes
Spesies : Gallus Domesticus
18. Ayam KUB adalah
Dalam upaya merespon kebutuhan
teknologi pembibitan ayam kampung
unggul, Balai Penelitian ternak telah
melakukan berbagai kegiatan penelitian
pada ayam kampung. Hasil penelitian
menunjukkan, melalui teknologi seleksi
disertai sistem pemeliharaan yang intensif
produktivitasnya dapat ditingkatkan. Dari
Hasil seleksi ini dihasilkan ayam kampung
unggul yang disebut dengan Ayam Kampung
Unggul Balitnak .
19. Ayam kampung unggulan balitnak
(KUB) adalah
ayam kampung unggulan yang merupakan hasil
persilangan antara sesama ayam kampung yang
mempunyai beberapa keunggulan. Berbeda
dengan ayam kampung super yang merupakan
hasil persilangan antara pejantan ayam kampung
dengan betina ayam petelur yang memiliki masa
panen sekitar 60 hari, maka KUB dapat dipanen
pada umur 70 – 90 hari. Hal tersebut karena ayam
KUB masih murni ayam kampung sedangkan
ayam kampung super secara genetik sudah bukan
termasuk ayam kampung karena merupakan
persilangan ayam buras (bukan ras/ kampung)
dan ayam ras (ayam hasil persilangan).
20. Karakteristik dan Keunggulan
Ayam kampung unggulan balitnak
(KUB) adalah
• Warna bulu beragam, seperti ayam kampung pada
umumnya
• Bobot badan : 1.200 -1.600 gram
• Bobot telur : 35-45 gram.
• Umur pertama bertelur lebih awal (20 - 22
minggu)
• Produktivitas telur lebih tinggi (160 -180
butir/ekor/tahun)
• Produksi telur (henday) : 50 %
• Puncak produksi telur : 65 %
• Lebih tahan terhadap penyakit
21. Seleksi, dari generasi ke -1 sampai
generasi ke – 6,
Tetua
unggul
Seleksi
pertama
Turunan
hasil
seleski,
diseleksi
kembali
Turunan
hasil
seleksi,
diseleksi
kembali
Sampai 6
generasi
23. Indonesia mempunyai
keaneragaman hayati (biodiversitas)
flora, fauna dan jasad renik. Ternak
merupakan salah satu kekayaan
sumberdaya genetik kelompok fauna
yang perlu mendapatkan perhatian.
24. • kasus pemotongan betina produktif pada
sapi potong
1. Ekspolitasiberlebihan
• menyebabkan pemotongan ternak asli ataupun lokal
secara berlebihan untuk memenuhi kebutuhan daging2. Pembatasan import
• pengembangan ternak
3. Kurang atau tidak adanya
kebijakan konservasi
• yang termasuk kategori grade tinggi, hanya karena
mengejar target pendapatan asli daerah (PAD)
4. ekspor ternak asli
ataupun lokal
• dalam pengembangbiakan ternak menggunakan semen
ternak introduksi berbasis teknologi reproduksi,
misalnya IB
5. Pemenuhan keinginan
peternak
• Faktor-faktor selain alam tersebut di atas bila tidak ditangani,
maka keberadaan ternak asli ataupun lokal menjadi terancam.6) kasus alam
Ada beberapa hal yang dapat menyebabkan
menurunnya jumlah ternak
25. Itik dikenal juga dengan istilah Bebek.
Itik pada awalnya berasal dari
Amerika Utara merupakan itik liar (
Anasmoscha) atau Wild mallard.
Terus menerus dijinakkan oleh
manusia hingga jadilah itik yang
diperlihara sekarang yang disebut
Anas domesticus (itik ternak).
26. Taksonomi Itik:
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Genus : Cairina
Spesies : C. moschata (Itik liar),
27. Menurut tipenya, itik dapat dibedakan
menjadi tiga jenis, yaitu:
1.Itik Tipe Petelur
yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi
sebagai penghasil telur yang baik.
2.Itik Tipe Pedaging
yaitu itik yang memiliki karakteristik ekonomi
sebagai penghasil daging yang baik.
3.Itik Tipe Dwiguna
yaitu itik yang dipelihara untuk diambil
daging dan telurnya.
28. Taksonomi Itik:
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Anseriformes
Genus : Cairina
Spesies : C. moschata (Itik liar),
29. Beberapa Rumpun Itik Lokal
1.Itik Pitalah Sumatera Barat No. 2923/Kpts/OT.140/6/2011
2.Itik Alabio Kalimantan Selatan No. 2921/Kpts/OT.140/6/2011
3.Itik Tegal Jawa Tengah No. 2922/Kpts/OT.140/6/2011
4.Itik Kerinci Kab. Kerinci-Jambi No. 2834/Kpts/LB.430/8/2012
5.Itik Bayang Kab. Pesiisir Selatan- Sumatera
Barat
No. 2835/Kpts/LB.430/8/2012
6.Itik Talang Benih Kab. Rejang Lebong- Bengkulu No. 2836/Kpts/LB.430/8/2012
7.Itik Mojosari Kab. Mojokerto-Jawa Timur No. 2837/Kpts/LB.430/8/2012
8.Itik Pegagan Kab. Ogan Ilir- Sumatera
Selatan
No. 699/Kpts/PD.410/2/2013
9.Itik Rambon Kab. Cirebon-Jawa Barat No. 700/Kpts/PD.410/2/2013
10.Itik Magelang Kab. Magelang-Jawa Tengah No. 701/Kpts/PD.410/2/2013
11.Itik Cihateup Tasikmalaya Jawa Barat No. 425/Kpts/SR.120/3/2014
12.Itik Turi Kab. Bantul-DIY No. 665/Kpts/SR.120/6/2014
13.Itik Pajajaran Jawa Barat dan sebagian Jawa
Tengah
No. 42/Kpts/PK.020/1/2017
30. Itik Damiaking
Asal Banten
Itik Damiaking berasal dari Banten. Itik ini
telah banyak diternakkan oleh masyarakat
Banten. Penyebarannya banyak di daerah
pesisir pantai. Ciri khas Itik Damikiang
adalah bulunya mirip jerami kering dan
terlihat mengkilap