Dokumen tersebut membahas tiga jenis wawancara yang umum digunakan dalam jurnalisme modern yaitu wawancara berita, wawancara profil pribadi, dan wawancara kelompok beserta karakteristik masing-masing jenis wawancara.
2. Jurnalisme moderen mengenal tiga bentuk berita yang
dihasilkan dari tiga macam wawancara, sebagai berikut :
•Wawancara berita (news interview), adalah sebuah bentuk
wawancara untuk memberitakan keterangan ahli tentang
suatu masalah yang sedang hangat.
2. Wawancara profil pribadi (personality interview), yang
tujuannya adalah memberikan kesempatan pada sosok yang
di wawancarai untuk mengungkapkan kepribadiannya melalui
kata katanya sendiri.
3. Wawancara kelompok (symposium interview), dimana
pandangan atau sikap sejumlah responden, yang kadang
kadang besar jumlahnya, diangkat menjadi berita.
3. Tiga ciri utama kategori wawancara berita :
Pertama, masalah yang menjadi pokok wawancara berasal dari topik
yang sedang hangat diberitakan.
Kedua, sumber beritanya, narasumber yang diwawancarai, memenuhi
syarat untuk menjelaskan, atau memberikan penerangan bahwa fakta
fakta saja belum mengungkapkan kejelasan. Ia biasanya merupakan
sumber berita yang akan dipercaya oleh khalayak karena keahliannya,
pendidikannya, posisinya atau statusnya.
Ketiga, hasil wawancara menambah pengetahuan atau pemahaman
khalayak secara berarti tentang suatu masalah. Ia menjelaskan,
meluaskan wawasan, menghilangkan prasangka, memberikan
pandangan dangan kegelisahan atau dengan optimisme. Ia
menawarkan pendalaman yang jarang dimiliki oleh berita faktual yang
sederhana.
4. WAWANCARA PROFIL PRIBADI
Pada umumnya wawancara profil pribadi dilakukan dengan tokoh terkenal
atau selebriti. Detail detail yang sifatnya intim tentang sosok terkenal itu
disajikan kepada pembaca demi kepuasan pembaca yang selalu menyenangi
tokoh terkenal dan ingin mengetahui tentang tokoh tersebut.
Wawancara profil pribadi berusaha mencari tahu hal hal diri narasumber
sendiri, terutama hal hal yang membuat ia bisa mejadi orang terkenal, dan
bagaimana kisahnya hingga ia mencapai kedudukan tersebut.
Pembaca juga memiliki minat lain dalam membaca profil pribadi ini :
Dalam membaca berita atau tulisan tentang sosok terkenal, pembaca
biasanya menghubungkan sifat sifat dan kisah kehidupan tokoh tersebut
dengan dirinya, harapannya adalah menemukan sesuatu didalamnya yang
akan membantu ia mencapai sukses dalam kehidupannya sendiri.
5. Dalam wawancara profil pribadi, tokoh terkenal atau orang yang
hanya menarik itu dibiarkan mengatakan dengan kata katanya sendiri
apa yang disukai dan apa yang tidak disukainya, sikapnya tentang
makanan, atau tentang keadaan masyarakat, atau tentang jalannya
pemerintahan, atau tentang harapan harapan dan antusiasmenya atau
tentang kekecewaan, dan sebagainya. Apa yang dikatakan dan
bagaimana sosok itu mengatakannya membuat khalayak pembaca
merasakan seakan akan sosok itu berhadapan dengan mereka.
Berita wawancara profil pribadi ini disebut juga dengan feature. Hasil
wawancara profil pribadi ini berbeda dengan tulisan sketsa biografi.
Sketsa biografi menjaga jarak dengan narasumber atau hampir tidak
mengandung kehangat atau keintiman wawancara, dimana wartawan
yang terampil dapat membuat ucapan ucapan dan sikap laku
narasumber yang terasa hidup.
6. WAWANCARA KELOMPOK
Wawancara kelompok tidak dilakukan dengan satu atau dua
narasumber saja, tetapi dengan banyak narasumber karena
tujuannya untuk mendapatkan keterangan dari berbagai
sumber.
Biasanya topik yang menjadi bahan wawancara adalah yang
sedang hangat dibicarakan/ atau mendapat perhatian dari
khalayak.
Misalnya tentang masalah penggelapan pajak (MARKUS), yang
tak kalah pentingnya adalah dalam wawancara jenis ini, topik
yang menjadi bahan wawancara harus memiliki dampak yang
luas.
Contohnya : Akibat kasus markus Gayus Tambunan, sebagian
masyarakat kehilangan kepercayaan untuk membayar pajak.
7. Narasumber yang diwawancarai unuk berita wawancara kelompok ini bukan
hanya orang orang penting atau orang orang yang mempunyai otoritas
disuatu bidang keahlian, tetapi juga orang orang biasa yang memiliki
pandangan pandangan atau tanggapan tanggapan yang sifatnya khas.
Untuk pendapat masyarakat umum tanggapan tanggapan mereka ini jika
dijadikan satu akan menunjukkan bagaimana situasi yang diberitakan
mempengaruhi masyarakat. Jika hanya salah satu pendapat saja, sudah tentu
tidak mempunyai nilai berita. Disini nilai itu terletak pada bobot kumulatif
dari semua hasil wawancara dijadikan satu.
Perbedaan antara tanggapan para ahli dan masyarakat biasa berlaku juga
sebagai unsur yang membedakan wawancara berita dengan wawancara
kelompok.
8. Contoh :
Dalam pemberitaan tentang kenaikan harga bahan bakar
minyak.
Komentar komentar akan keluar dari para pemilik kendaraan
bermotor, pengemudi angkutan kota, pemilik pabrik dan para
ibu rumah tangga. Semuanya merupakan narasumber yang
berwenang mengomentari masalah tersebut menurut
kepentingan masing masing terhadap bahan bakar minyak.