2. Monopoli media dan Sistem Pers
Indonesia
Sisi gelap dari kebebasan pers,
liberalisasi media tak terkendali yang
bersinergi dengan pasar bebas
akhirnya menciptakan pemusatan
kepemilikan media hanya pada
segelintir kelompok tertentu yang
menguasai modal
4. Satu perusahaan bisa memiliki
industri televisi, suratkabar,
radio, film, musik, rekaman,
telekomunikasi, sebagai satu
kesatuan
5. Pers adalah lembaga sosial dan wahan
komunikasi massa yang melaksanakan
kegiatan jurnalistik meliputi mencari,
memperoleh
memiliki,
menyimpan,
mengolah dan menyampaikan informasi
baik dalam bentuk tulisan, suara, gambar,
serta data grafik maupun dalam bentuk
lainnya dengan menggunakan media
cetak, elektronik dan segala jenis saluran
yang ada
6. McChesney (1997;1998), konglomerasi sebagai kondisi
Rich Media Poor Democracy
Meski menguntungkan secara ekonomi, tapi merupakan
ancaman bagi iklim demokrasi
Demokrasi menghendaki adanya akses kepemilikan
media yang merata dan tidak terpusat segelintir orang
atau sekelompok orang dengan agenda kepentingan
masing-masing
7. Kebebasan Pers memberikan
keleluasaan dalam pemilikan media
yang oleh pemodal kesempatan
tersebut bergegas dimanfaatkan
karena bagian dari strategi bisnis
yang menguntungkan
8. Hegemoni Media
merujuk pada upaya pelanggengan kekuasaan yang
dilakukan oleh kelompok yang berkuasa
yaitu penjajahan yang dilakukan secara etis sehingga publik yang
terjajah (terhegemoni) tidak menyadari ketertindasan mereka
dan menerima sesuatu yang tidak seharusnya
9. Media massa cenderung
mengukuhkan ideology dominan untuk
menancapkan kuku kekuasaannya
melalui Hegemoni
Hegemoni melalui media massa
dimulai dengan proses pencitraan
10. Next……
• Publik dipengaruhi sedemikian rupa untuk
mengakui bahwa sesuatu itu penting, baik
atau tidak penting dan buruk
• Setelah pencitraan berhasil maka publik
selaku konsumen media akan dengan mudah
menuruti atau membenarkan apa yang
disampaikan media massa
11. Menurut teori Hegomoni
Gramsci, media massa
merupakan alat yang
dipergunakan oleh elit politik
untuk mengabadikan kekuasaan,
kesejahteraan dan status melalui
pencitraan popularitas filosofi,
budaya dan moral mereka
12. • Media mampu menciptakan, memperkuat,
mendukung atau bahkan meruntuhkan
sebuah hegemoni berdasarkan
kecenderungan institusi media yang juga
memiliki ideologi tersendiri.