SlideShare a Scribd company logo
1 of 55
Download to read offline
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, KesempurnaanIntegritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
workshop
Manajemen Risiko DJA
PENINGKATAN KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO
DALAM RANGKA STRATEGI DJA MERAIH RISK MANAGED 2015
JAKARTA, 04 - 11 MEI 2015
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Agenda
Penilaian
Risiko
Penanganan
Risiko
2
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Proses Manajemen Risiko
3
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Definisi Risiko & Manajemen Risiko
• Risiko: segala sesuatu yang berdampak negatif
terhadap pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan
kemungkinan dan dampaknya.
• Manajemen Risiko: pendekatan sistematis untuk
menentukan tindakan terbaik dalam kondisi
ketidakpastian
(PMK 191 Tahun 2008).
4
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Definisi Risiko & Manajemen Risiko
Pasal 1 PMK 191
Manajemen Risiko
Risiko
• pendekatan sistematis
• menentukan tindakan
terbaik
segala
sesuatu
kemungkinan
dampak
negatif
tujuan
KETIDAKPASTIAN
5
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Organisasi dan Risiko
G
O
A
L
O
R
G
A
N
I
S
A
S
I
PROSES PENCAPAIAN TUJUAN
RISIKO
RISIKO
SUKSESGAGAL
M
A
N
R
I
S
K
M
A
N
R
I
S
K
RISIKO
RISIKO
6
PROSES MANAJEMEN RISIKO:
IDENTIFIKASI RISIKO
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Definisi Identifikasi Risiko
Kegiatan untuk mencari dan mendaftar risiko
yang ada dan terkait dengan tujuan dan
aktivitas organisasi
 Mencari Risiko
 Mengumpulkan Risiko
 Mendaftar Risiko
Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan
Manfaat...?
• Menginventarisasi semua risiko yang
berpotensi merugikan organisasi agar
organisasi AMAN
• Menginventarisasi semua risiko yang
berpotensi merugikan organisasi agar
organisasi AMAN
Cara...?
Hasil...?
Apa...?
RISK PROFILE
8
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
9
Sumber Informasi
Pengalaman (internal & eksternal)
Pendapat ahli
Lost event database
Laporan Hasil Audit
Dokumen Perencanaan
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Cara Identifikasi Risiko
Wawancara terstruktur
Survei & Kuesioner
Focus Group Discussion
Check List
Benchmarking
10
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Unsur-unsur terkait Risiko
• Peristiwa yang merupakan kejadian
suatu risikoKejadian
• Sesuatu yang menjadi akar pemicu
(trigger) suatu risikoPenyebab
• Akibat negatif yang merugikan
organisasi atas suatu risikoDampak
• Saat dimana suatu risiko terjadiWaktu
11
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Kejadian (Risk Event)
Output : Risk Statement (inti risiko / nama risiko)
contoh: penerimaan pajak tidak mencapai target.
Proses: Penjabaran peristiwa / kejadian / hal apa yang menjadi
suatu risiko (risk itself)
Segala hal yang dapat menghambat, menunda atau
menggagalkan pencapaian sasaran / tujuan organisasi (negative
impact)
Harus diungkapkan dengan jelas dan dapat dengan
mudah dimengerti (understandability)
12
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Penyebab Terjadinya Risiko
Segala hal (man, money, material, method, machine, disaster, dll) yang
menjadi pemicu (trigger) atas kemunculan suatu risiko
Harus dipastikan merupakan hal yang signifikan dan menjadi akar penyebab
risiko
Merupakan hal pokok yang akan dituju dalam melakukan penanganan risiko
(risk treatment)
Contoh penyebab risiko: kecerobohan manusia, kompetensi pegawai
kurang, perubahan teknologi, perubahan kebijakan, peristiwa alam,
dll.
Penerimaan pajak tidak mencapai target <-> WP tidak patuh dlm
memenuhi kewajiban pajak
13
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Dampak Risiko
Dampak negatif organisasi akibat suatu risiko
Harus terkait dengan risk context (dalam kerangka pencapaian sasaran atau
tujuan organisasi)
Menjadi faktor untuk dipertimbangkan dalam penentuan tinggi rendahnya risiko
Contoh dampak risiko: citra organisasi rusak, kerugian finansial,
Penerimaan pajak tidak mencapai target karena WP tidak patuh kewajiban pajak
dampak Reputasi DJP rusak
14
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Waktu Terjadinya Risiko
Menunjukkan waktu terjadinya suatu risiko dan penanda
intensitas / frekuensi terjadinya risiko
Upayakan menggunakan waktu yang presisi (specific time), untuk
kemudahan pelaksanaan penanganan risiko (risk treatment)
Jika tidak ada specific time, maka didasarkan pada tahapan atau fase
dari alur suatu proses kegiatan
Dapat bersifat repetitif atau once random
Dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk penentuan
tinggi rendahnya level risiko
Contoh: akhir tahun pajak
15
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Kategori Risiko (PMK 191 Tahun 2008)
FRAUD
• Disebabkan oleh adanya tindak kecurangan
STRATEGIS & KEBIJAKAN
• Disebabkan oleh adanya perubahan kebijakan atau respon terhadap
perubahan kebijakan
OPERASIONAL
• Disebabkan oleh kegagalan pada orang, proses atau sistem
KEPATUHAN
• Disebabkan oleh karena adanya pelanggaran regulasi
FINANSIAL
• Disebabkan oleh kegagalan pihak ketiga dalam pemenuhan
kewajibannya
16
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Identifikasi Risiko - Menggunakan BSC
• Risiko adalah segala sesuatu kejadian yang berpotensi untuk
menghambat, menunda atau menggagalkan pencapaian
tujuan organisasi.
• Pokok acuan dalam mengidentifikasi risiko adalah tujuan
organisasi.
• Tujuan organisasi di Depkeu mengacu pada Sasaran Strategis
(SS) dalam dokumen Balanced Scored Card (BSC).
• Pokok acuan dalam mengidentifikasi risiko adalah Sasaran
Strategis (SS).
• Sasaran Strategis (SS) akan menjadi patokan atau acuan
dalam identifikasi risiko, bukan Indikator Kinerja Utama (IKU).
• Semua SS harus diidentifikasi risiko-nya, yakni semua risiko
apa saja yang terkait dengan pencapaian suatu SS.
17
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Identifikasi Risiko - Menggunakan BSC
• SS menjadi acuan dalam identifikasi risiko.
• Cara untuk mengidentifikasi risiko terkait dengan SS ini ada 3, yaitu:
– Menegatifkan IKU, contoh untuk IKU nomor WBC 14-11.1, risikonya adalah:
“Jumlah sosialisasi yang diselenggarakan Kanwil kurang dari target”.
Artinya kalau jumlah sosialisasi kurang dari target (IKU 14-11.1), maka tingkat
sosialisasi dan monitoring yang optimal dalam rangka menumbuhkan kesadaran
dan kepedulian masyarakat tidak akan tercapai (SS 14-11).
– Analisis kegiatan rutin terkait SS, contoh untuk SS nomor WBC 14-9, risikonya
adalah: “Pelaksanaan audit di lapangan molor dari jadwal yang telah ditentukan”.
Artinya kalau Pelaksanaan audit di lapangan molor dari jadwal yang telah
ditentukan, maka efektivitas dan efisiensi audit di bidang kepabeanan dan cukai
tidak akan tercapai (SS 14-9).
– Imaginatif Thinking, contoh untuk SS nomor WBC 14-12, risikonya adalah: “Adanya
ketidakpuasan pegawai terhadap hasil mutasi pegawai”.
Artinya kalau pegawai tidak puas atas hasil mutasi yang dilakukan, maka
pengembangan dan pembinaan SDM dikatakan gagal (SS 14-12).
• Apabila diketemukan satu risiko dari hasil analisis kegiatan rutin maupun dari hasil
imaginatif thinking yang tampaknya tidak menginduk pada satu SS, maka atas risiko itu
dipikirkan untuk dicari kaitannya dengan satu SS dalam peta strategi sebagai
indukannya.
18
PROSES MANAJEMEN RISIKO:
ANALISIS RISIKO
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Konsep Analisis Risiko
MENENTUKAN LEVEL RISIKO
 HARUS ADA STANDAR ACUAN:
“KRITERIA”
 HARUS MEMPERTIMBANGKAN SISTEM
PENGENDALIAN YANG ADA
 DASAR PENENTUAN SIGNIFIKANSI
RISIKO
20
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Definisi Analisis risiko
Upaya untuk memahami risiko dengan
lebih mendalam
 mencermati sumber risiko dan tingkat
pengendalian yang ada
 menilai kemungkinan dan konsekuensi
terjadinya risiko
Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan
Manfaat?
• Menilai Signifikansi Setiap Risiko
• Untuk Memperbandingkan Risiko
• Menilai Signifikansi Setiap Risiko
• Untuk Memperbandingkan Risiko
Cara...?
Hasil...?
Apa...?
PROFIL RISIKO
21
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
22
Sumber Informasi
Benchmarking
(Pembandingan)
Pendapat ahli
(Delphi Analysis)
Lost event database
(Data kejadian masa lampau)
Estimasi Subjektif
(Focused Group Discussion)
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Guidance in Risk Analysis
Analisis risiko seyogyanya dilakukan bersama-sama
(group) dalam sebuah organisasi.
Personal yang terlibat harus memiliki pengetahuan
dasar tentang manajemen risiko.
Personal yang terlibat harus mengetahui dan
memahami proses bisnis organisasinya.
Analisis risiko harus dilakukan oleh orang yang
berpengalaman dalam proses bisnis yang
bersangkutan.
23
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Kaidah Analisis Risiko
RISIKO ADALAH SEGALA SESUATU KEJADIAN YANG
BERPOTENSI UNTUK MENGHAMBAT, MENUNDA ATAU
MENGGAGALKAN PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI
RISIKO MERUPAKAN KOMBINASI (FUNGSI) DARI
KEMUNGKINAN SUATU KEJADIAN DAN DAMPAK
NEGATIF YANG DITIMBULKAN ATAS KEJADIAN ITU
LEVEL RISIKO = LEVEL FREKUENSI X LEVEL KONSEKUENSI
( LR = LF X LK )
24
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Karakteristik dalam Analisis Risiko
• Besar kecilnya kemungkinan terjadinya
risiko atau kekerapan kejadian suatu
risiko
Level
Frekuensi
• Besar kecilnya dampak negatif dari
suatu risiko
Level
Konsekuensi
• Besar kecilnya atau tingkatan suatu
risikoLevel Risiko
• Standar yang digunakan untuk
menentukan level frekuensi dan level
konsekuensi
Kriteria
• Alat kontrol yang mencegah
terjadinya suatu risiko
Sistem
Pengendalian
25
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Level Frekuensi
FREQUENCY = PROBABILITY = LIKELIHOOD
Kemungkinan suatu risiko untuk muncul ke permukaan (terjadi)
dan berdampak pada organisasi
Menunjukkan besaran suatu kejadian:
- Mungkin untuk terjadi (kemungkinan)
- Kekerapan kejadian suatu risiko (frekuensi)
Diukur dengan menggunakan kriteria frekuensi
Menghasilkan tingkatan besar kecilnya frekuensi suatu risiko
(Level Frekuensi)
26
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Level Konsekuensi
CONSEQUENCY = IMPACT
Menunjukkan efek atau akibat negatif yang ditimbulkan oleh suatu
kejadian
Diukur dengan menggunakan kriteria konsekuensi
Menghasilkan tingkatan besar kecilnya konsekuensi suatu risiko
(Level Konsekuensi)
27
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
KRITERIA RISIKO
 Kriteria risiko merupakan suatu ukuran yang menjadi
standar dalam penentuan level suatu risiko.
 Level risiko terdiri atas:
 Tinggi (3),
 Sedang (2),
 Rendah (1).
 Kriteria risiko menjadi acuan atas pertanyaan:
 Kapan satu risiko dikatakan tinggi?
 Bilamana satu risiko dikatakan sedang?
 Saat bagaimana satu risiko dikatakan rendah?
28
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
KRITERIA RISIKO
 Kriteria risiko terdiri dari:
 Kriteria konsekuensi
 Kriteria frekuensi
 Satu risiko memiliki 2 kriteria, yaitu kriteria konsekuensi
dan kriteria frekuensi.
 Metode untuk menyusun kriteria ada 2, yaitu:
 Kuantitatif, menggunakan angka numeris sebagai
patokan ukuran tinggi rendahnya
 Kualitatif, menggunakan pernyataan kata-kata sebagai
suatu patokan untuk menyatakan tinggi rendahnya.
 Metode penyusunan kriteria bersifat mutually exclusive
(pilih salah satu).
29
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Kriteria Frekuensi Kualitatif...example
LEVEL KRITERIA
RENDAH
Kemungkinan terjadinya kecil
atau sangat jarang hingga
jarang terjadi
SEDANG
Kemungkinan terjadinya
sedang atau jarang hingga
sering terjadi
TINGGI
Kemungkinan terjadinya tinggi
atau sering terjadi hingga
sangat sering terjadi
30
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Kriteria Konsekuensi Kuantitatif...example
LEVEL KRITERIA
RENDAH
Nilai Kerugian (X):
X < 10.000.000
SEDANG
Nilai Kerugian (X):
10.000.000 ≤ X ≤ 100.000.000
TINGGI
Nilai Kerugian (X):
X > 100.000.000
31
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Sistem Pengendalian
Merupakan alat pengaman (kontrol)
terhadap suatu risiko
Yang dipertimbangkan adalah adanya
kontrol yang terkait (existence) dan tingkat
efektivitasnya (effectivity)
Dipertimbangkan untuk menentukan level
frekuensi dan level konsekuensi
Efektivitas sistem pengendalian sangat
menentukan level risiko
Kegagalan atau tidak berfungsinya suatu
sistem pengendalian bukan merupakan
risiko
32
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Prosedur Analisis Risiko
Use Criteria
for
Frequency
Use Criteria for
Consequency
Use RISK MATRIX
33
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Contoh Analisis Risiko
Contoh:
Risiko “A” memiliki kompo -
sisi sebagai berikut:
1. Level Frekuensi:
“SEDANG”
2. Level Konsekuensi:
“TINGGI”
3. Level Risiko “A“ adalah:
“TINGGI”
LEVEL RISIKO = LEVEL KONSEKUENSI X LEVEL FREKUENSI
rendah sedang tinggi
LEVEL KEMUNGKINAN
LEVELKONSEKUENSI
rendahsedangtinggi
34
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Analisis Tren Risiko
Kecenderungan pergerakan
level risiko antarperiode
Tren risiko
• Naik
• Turun
• Stabil
Cara analisis tren?
mengidentifikasi perubahan atau
pergeseran tingkat level risiko yang
dikaitkan dengan upaya mitigasi yang
telah dilakukan ataupun faktor-faktor lain
yang mempengaruhinya.
35
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Output Analisis Risiko
Risiko dengan tingkatan levelnya.
Risiko ini masih acak, belum diurutkan
berdasarkan kriteria tertentu untuk melihat
prioritas bagi penentuan apakah akan
ditangani atau tidak.
Merupakan dasar bagi kegiatan evaluasi
risiko.
36
PROSES MANAJEMEN RISIKO:
EVALUASI RISIKO
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Konsep Evaluasi Risiko
 MENENTUKAN URUTAN PRIORITAS
RISIKO
 MENGGUNAKAN KRITERIA ATAU
KAIDAH PRIORITISASI
 DASAR PENENTUAN RISIKO MANA
YANG AKAN DITANGANI ATAU
DIMITIGASI
38
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Evaluasi risiko
Upaya untuk menentukan signifikansi setiap
risiko, dari yang paling signifikan hingga yang
paling tidak signifikan
 Menentukan kriteria atau kaidah untuk
memprioritisasi risiko
 Menilai signifikansi masing-masing risiko
berdasarkan kaidah prioritisasi risiko
Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan
Manfaat?
• Sebagai dasar untuk menentukan risiko
mana yang akan ditangani
• Sebagai dasar untuk menentukan risiko
mana yang akan ditangani
Cara...?
Hasil...?
Apa...?
PROFIL RISIKO berdasarkan prioritas
39
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Pertimbangan dalam Evaluasi Risiko
• Selera risiko
• Karakteristik suatu organisasi dalam
menyikapi suatu risiko
Risk Appetite
• Batas tingkatan atau level risiko tertinggi
dimana suatu organisasi memutuskan
untuk tidak menangani suatu risiko
Risk
Tolerance
• Aturan tertentu yang
digunakan untuk menentukan
signifikansi setiap risiko
Kaidah
Prioritisasi
Risiko
40
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Risk Appetite
41
•Ditentukan oleh Komite Manajemen Risiko (PMK
191 Tahun 2008)
•Batasan level dimana risiko akan diputuskan untuk
ditangani atau tidak ditangani
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
SELERA RISIKO
rendah sedang tinggi
KEMUNGKINAN
KONSEKUENSI
rendahsedangtinggi
rendah
sedang
tinggi
CONTOH
toleransi
risiko
42
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Kaidah Prioritisasi Risiko
LEVEL RISIKOLEVEL KONSEKUENSIKATEGORI RISIKOLEVEL FREKUENSISUBJECTIVE JUDGEMENT
TINGGI
SEDANG
RENDAH
FRAUD
STRATEGIK DAN KEBIJAKAN
OPERASIONAL
KEPATUHAN
FINANSIAL
LEVEL RISIKO
LEVEL KONSEKUENSI
KATEGORI RISIKO
LEVEL FREKUENSI
SUBJECTIVE JUDGEMENT
43
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Output Evaluasi Risiko
Risiko yang telah terurutkan berdasarkan pada
prioritasnya.
Risiko diurutkan dari yang paling memiliki prioritas
(signifikan) hingga yang paling tidak diprioritaskan
(masih dalam batas risk appetite atau low risk).
Merupakan dasar bagi pelaksanaan risk treatment.
44
PROSES MANAJEMEN RISIKO:
PENANGANAN RISIKO
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Konsep Penanganan Risiko
 MENENTUKAN OPSI PENANGANAN RISIKO
YANG AKAN DIJALANKAN
 MENYUSUN RENCANA PENANGANAN RISIKO
 MENJALANKAN RENCANA PENANGANAN
RISIKO YANG TELAH DISUSUN
 BERTUJUAN MENURUNKAN LEVEL RISIKO
46
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Penanganan risiko
Kegiatan untuk menyusun rencana
penanganan (mitigasi) risiko dan menjalankan
rencana tersebut
 Memilih opsi penanganan risiko yang
mungkin untuk dijalankan
 Menyusun rencana penanganan risiko yang
SMART
 Eksekusi rencana mitigasi
Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan
Manfaat?
• Sebagai alat perencanaan dan kontrol
untuk menurunkan level risiko secara
akurat, efektif dan efisien
• Sebagai alat perencanaan dan kontrol
untuk menurunkan level risiko secara
akurat, efektif dan efisien
Cara...?
Hasil...?
Apa...?
Dokumen Rencana & Realisasi
Mitigasi Risiko
47
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Penanganan Risiko
• Terminologi khusus dalam
manajemen risiko, bertujuan
menurunkan level risiko
Mitigasi
Risiko
• Pilihan teknik penanganan risiko
Opsi
Mitigasi
• Level risiko sisa setelah mitigasi
Risiko
Residual
48
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Opsi Penanganan Risiko
Mengurangi Kemungkinan Terjadinya
Risiko
Menurunkan dampak Risiko
Menerima Risiko
Menghindari Risiko
Mengalihkan/mentransfer Risiko
49
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Apakah semua risiko ditangani...?
Tujuan mitigasi risiko adalah menurunkan level
risiko.
Tidak semua risiko dimitigasi.
Mitigasi risiko memperhatikan dan tergantung
pada:
- Prioritas Risiko (hasil evaluasi risiko)
- Penyebab Risiko
- Selera Risiko
- Sumber Daya Organisasi
50
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
SELERA RISIKO
rendah sedang tinggi
KEMUNGKINAN
KONSEKUENSI
rendahsedangtinggi
rendah
sedang
tinggi
CONTOH
toleransi
risiko
51
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
SELERA RISIKO
rendah sedang tinggi
KEMUNGKINAN
KONSEKUENSI
rendahsedangtinggi
rendah
sedang
tinggi
CONTOH
toleransi
risiko
TIDAK DIMITIGASI
52
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Risiko Residual
INHERENT RISK
RESIDUAL RISK AFTER CONTROL
RESIDUAL RISK AFTER MITIGATION
INTERNAL CONTROL
MITIGATION ACTIVITY
53
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Menuju Penanganan Risiko
1. Ketika level risiko menempati peringkat “rendah” atau termasuk
kedalam level risiko yang dapat diterima, risiko itu cukup diterima
saja dengan mitigasi risiko yang minimal atau bahkan tidak
dimitigasi tetapi cukup dimonitor saja.
2. Risiko yang memiliki level rendah dan risiko yang dapat diterima
(masuk kedalam risk tolerance) sebaiknya dimonitor dan secara
periodik direviu untuk menjamin bahwa risiko tersebut tetap bisa
diterima.
3. Ketika risiko levelnya tidak berada pada level rendah atau tidak
terkategorikan sebagai risiko yang dapat diterima, maka risiko
tersebut seharusnya dimitigasi dengan menggunakan satu atau
lebih opsi penanganan risiko yang mungkin.
54
Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan
Output Penanganan Risiko
Rencana mitigasi risiko sesuai dengan
prioritasnya.
Dokumentasi realisasi hasil pelaksanaan
mitigasi risiko.
Sebagai Bahan dasar untuk menilai
keberhasilan mitigasi risiko.
55

More Related Content

What's hot

Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang Lingkup Manajemen RisikoRuang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Dwi Wahyu
 
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuPetunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Ahmad Abdul Haq
 
Audit berpeduli risiko
Audit berpeduli risikoAudit berpeduli risiko
Audit berpeduli risiko
Inspektorat
 

What's hot (18)

1. manajemen risiko pt perspektif internal audit
1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit
1. manajemen risiko pt perspektif internal audit
 
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang Lingkup Manajemen RisikoRuang Lingkup Manajemen Risiko
Ruang Lingkup Manajemen Risiko
 
Manajemen Resiko Bank
Manajemen Resiko BankManajemen Resiko Bank
Manajemen Resiko Bank
 
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen RisikoJasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
 
Jurnal Manajemen Risiko
Jurnal Manajemen RisikoJurnal Manajemen Risiko
Jurnal Manajemen Risiko
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...
 
Man risk ospm
Man risk ospm Man risk ospm
Man risk ospm
 
Manajemen resiko dalam bisnis
Manajemen resiko dalam bisnisManajemen resiko dalam bisnis
Manajemen resiko dalam bisnis
 
Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Pedoman Manajemen Risiko di Unit Dokume...
Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Pedoman Manajemen Risiko di Unit Dokume...Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Pedoman Manajemen Risiko di Unit Dokume...
Desain Implementasi ISO 31000 sebagai Pedoman Manajemen Risiko di Unit Dokume...
 
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi CahyonoMenyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
Menyusun Manajemen Risiko_Hadi Cahyono
 
Manajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context SettingsManajemen Risiko - Context Settings
Manajemen Risiko - Context Settings
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
 
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeuPetunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
Petunjuk teknis pengisian form manajemen risiko kemenkeu
 
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
Be&GG ruslan hapzi ali_risk management_universitas mercu buana_2017
 
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
Manajemen Risiko berbasis Good Governance bagi Badan Penyelenggara Jaminan So...
 
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kursManajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
Manajemen Risiko 17 resiko operasional & perubahan kurs
 
Audit berpeduli risiko
Audit berpeduli risikoAudit berpeduli risiko
Audit berpeduli risiko
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 

Similar to Bahan workshop mr

Penerapan manajemen risiko djpbn
Penerapan manajemen risiko djpbnPenerapan manajemen risiko djpbn
Penerapan manajemen risiko djpbn
Ahmad Abdul Haq
 
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganManajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Ahmad Abdul Haq
 
manajemen risiko insurance
manajemen risiko insurancemanajemen risiko insurance
manajemen risiko insurance
Tommy Wibowo
 
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
djidanbp
 
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive AuditRisiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Dr .Maizar Radjin, SE., M.Ak., QIA., QRMA, CRGP
 

Similar to Bahan workshop mr (20)

Manajemen Risiko IT
Manajemen Risiko ITManajemen Risiko IT
Manajemen Risiko IT
 
Penerapan manajemen risiko djpbn
Penerapan manajemen risiko djpbnPenerapan manajemen risiko djpbn
Penerapan manajemen risiko djpbn
 
09 enterprise risk management telkom 2011 key risk indicators
09 enterprise risk management   telkom 2011 key risk indicators09 enterprise risk management   telkom 2011 key risk indicators
09 enterprise risk management telkom 2011 key risk indicators
 
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdf
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdfImplementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdf
Implementasi Manajemen Risiko@29Des23.pdf
 
Manajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuanganManajemen risiko di kementerian keuangan
Manajemen risiko di kementerian keuangan
 
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko  _Training "RISK MA...
Ruang Lingkup & Pengertian Umum Risiko & Manajemen Risiko _Training "RISK MA...
 
Materi ERMF 2 days - V04.1.pptx
Materi ERMF 2 days - V04.1.pptxMateri ERMF 2 days - V04.1.pptx
Materi ERMF 2 days - V04.1.pptx
 
manajemen risiko insurance
manajemen risiko insurancemanajemen risiko insurance
manajemen risiko insurance
 
01-penetapan-konteks.pdf
01-penetapan-konteks.pdf01-penetapan-konteks.pdf
01-penetapan-konteks.pdf
 
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
KONSULTAN RISK MANAGEMENT | CONSULTANT MANAJEMEN RISIKO | CONSULTANT RISK ASS...
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive AuditRisiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
Risiko risiko puncak-internal audit-global isu 2019_Chief Executive Audit
 
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
ESENSI RISIKO USAHA Koperasi & Bisnis Lainnya _Materi Training "MANAJEMEN RIS...
 
Kajian penerapan manajemen risiko di bpkp a heri s dan dimas
Kajian penerapan manajemen risiko di bpkp   a heri s dan dimasKajian penerapan manajemen risiko di bpkp   a heri s dan dimas
Kajian penerapan manajemen risiko di bpkp a heri s dan dimas
 
3._Proses_Manajemen_risiko_Arjaty_Daud_2023[1].pdf
3._Proses_Manajemen_risiko_Arjaty_Daud_2023[1].pdf3._Proses_Manajemen_risiko_Arjaty_Daud_2023[1].pdf
3._Proses_Manajemen_risiko_Arjaty_Daud_2023[1].pdf
 
Erm tm 9
Erm tm 9Erm tm 9
Erm tm 9
 
Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2Manajemen Risiko ke 2
Manajemen Risiko ke 2
 
PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptxPPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
PPT PROSES MANAJEMEN RISIKO.pptx
 
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
Be &amp; gg, ade, hapzi ali, ethics and business, risk management tugas 10, u...
 
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
 

More from eko_apt (13)

2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf
2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf
2. Sosialisasi untuk Industri Pengolahan Daging.pdf
 
Pedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptisPedoman dasar-teknik-aseptis
Pedoman dasar-teknik-aseptis
 
M df-01-manual-risk-management-rev.-00-copy-controlled
M df-01-manual-risk-management-rev.-00-copy-controlledM df-01-manual-risk-management-rev.-00-copy-controlled
M df-01-manual-risk-management-rev.-00-copy-controlled
 
Pedoman jr
Pedoman jrPedoman jr
Pedoman jr
 
M df-01-manual-risk-management-rev.-00-copy-controlled
M df-01-manual-risk-management-rev.-00-copy-controlledM df-01-manual-risk-management-rev.-00-copy-controlled
M df-01-manual-risk-management-rev.-00-copy-controlled
 
Bahan workshop mr
Bahan workshop mrBahan workshop mr
Bahan workshop mr
 
Guide to risk management 2
Guide to risk management 2Guide to risk management 2
Guide to risk management 2
 
Usability specification-document-template
Usability specification-document-templateUsability specification-document-template
Usability specification-document-template
 
Usability engineering-file
Usability engineering-fileUsability engineering-file
Usability engineering-file
 
Rcdso 4884 potential causes of a positive bi v.2
Rcdso 4884 potential causes of a positive bi v.2Rcdso 4884 potential causes of a positive bi v.2
Rcdso 4884 potential causes of a positive bi v.2
 
Study of-related-factors-about-positive-biological-monitoring-of-steam-steril...
Study of-related-factors-about-positive-biological-monitoring-of-steam-steril...Study of-related-factors-about-positive-biological-monitoring-of-steam-steril...
Study of-related-factors-about-positive-biological-monitoring-of-steam-steril...
 
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molexDigital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
Digital 20361525 pr-agatha dwi setiastuti-pt molex
 
4113230009 bab i
4113230009 bab i4113230009 bab i
4113230009 bab i
 

Recently uploaded

Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
dheaprs
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
ssuser35630b
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
NurindahSetyawati1
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
AtiAnggiSupriyati
 

Recently uploaded (20)

PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptxPEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
PEMANASAN GLOBAL - MATERI KELAS X MA.pptx
 
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.pptLATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
LATAR BELAKANG JURNAL DIALOGIS REFLEKTIF.ppt
 
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
Materi Sosiologi Kelas X Bab 1. Ragam Gejala Sosial dalam Masyarakat (Kurikul...
 
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
POWER POINT MODUL 1 PEBI4223 (PENDIDIKAN LINGKUNGAN HIDUP)
 
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNSLatsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
Latsol TWK Nasionalisme untuk masuk CPNS
 
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptxPERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
PERAN PERAWAT DALAM PEMERIKSAAN PENUNJANG.pptx
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...PELAKSANAAN  + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY &  WAREHOUSING...
PELAKSANAAN + Link-Link MATERI Training_ "Effective INVENTORY & WAREHOUSING...
 
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi SelatanSosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
Sosialisasi PPDB SulSel tahun 2024 di Sulawesi Selatan
 
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
CAPACITY BUILDING Materi Saat di Lokakarya 7
 
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptxMODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
MODUL P5 KEWIRAUSAHAAN SMAN 2 SLAWI 2023.pptx
 
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ikaIntegrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
Integrasi nasional dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptxBab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
Bab 7 - Perilaku Ekonomi dan Kesejahteraan Sosial.pptx
 
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdfModul Projek  - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
Modul Projek - Batik Ecoprint - Fase B.pdf
 
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docxMembuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
Membuat Komik Digital Berisi Kritik Sosial.docx
 
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesiapresentasi lembaga negara yang ada di indonesia
presentasi lembaga negara yang ada di indonesia
 
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ikabab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
bab 6 ancaman terhadap negara dalam bingkai bhinneka tunggal ika
 
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptxRefleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
Refleksi Mandiri Modul 1.3 - KANVAS BAGJA.pptx.pptx
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 

Bahan workshop mr

  • 1. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, KesempurnaanIntegritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan workshop Manajemen Risiko DJA PENINGKATAN KUALITAS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO DALAM RANGKA STRATEGI DJA MERAIH RISK MANAGED 2015 JAKARTA, 04 - 11 MEI 2015
  • 2. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Agenda Penilaian Risiko Penanganan Risiko 2
  • 3. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Proses Manajemen Risiko 3
  • 4. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Definisi Risiko & Manajemen Risiko • Risiko: segala sesuatu yang berdampak negatif terhadap pencapaian tujuan yang diukur berdasarkan kemungkinan dan dampaknya. • Manajemen Risiko: pendekatan sistematis untuk menentukan tindakan terbaik dalam kondisi ketidakpastian (PMK 191 Tahun 2008). 4
  • 5. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Definisi Risiko & Manajemen Risiko Pasal 1 PMK 191 Manajemen Risiko Risiko • pendekatan sistematis • menentukan tindakan terbaik segala sesuatu kemungkinan dampak negatif tujuan KETIDAKPASTIAN 5
  • 6. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Organisasi dan Risiko G O A L O R G A N I S A S I PROSES PENCAPAIAN TUJUAN RISIKO RISIKO SUKSESGAGAL M A N R I S K M A N R I S K RISIKO RISIKO 6
  • 8. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Definisi Identifikasi Risiko Kegiatan untuk mencari dan mendaftar risiko yang ada dan terkait dengan tujuan dan aktivitas organisasi  Mencari Risiko  Mengumpulkan Risiko  Mendaftar Risiko Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Manfaat...? • Menginventarisasi semua risiko yang berpotensi merugikan organisasi agar organisasi AMAN • Menginventarisasi semua risiko yang berpotensi merugikan organisasi agar organisasi AMAN Cara...? Hasil...? Apa...? RISK PROFILE 8
  • 9. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan 9 Sumber Informasi Pengalaman (internal & eksternal) Pendapat ahli Lost event database Laporan Hasil Audit Dokumen Perencanaan
  • 10. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Cara Identifikasi Risiko Wawancara terstruktur Survei & Kuesioner Focus Group Discussion Check List Benchmarking 10
  • 11. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Unsur-unsur terkait Risiko • Peristiwa yang merupakan kejadian suatu risikoKejadian • Sesuatu yang menjadi akar pemicu (trigger) suatu risikoPenyebab • Akibat negatif yang merugikan organisasi atas suatu risikoDampak • Saat dimana suatu risiko terjadiWaktu 11
  • 12. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Kejadian (Risk Event) Output : Risk Statement (inti risiko / nama risiko) contoh: penerimaan pajak tidak mencapai target. Proses: Penjabaran peristiwa / kejadian / hal apa yang menjadi suatu risiko (risk itself) Segala hal yang dapat menghambat, menunda atau menggagalkan pencapaian sasaran / tujuan organisasi (negative impact) Harus diungkapkan dengan jelas dan dapat dengan mudah dimengerti (understandability) 12
  • 13. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Penyebab Terjadinya Risiko Segala hal (man, money, material, method, machine, disaster, dll) yang menjadi pemicu (trigger) atas kemunculan suatu risiko Harus dipastikan merupakan hal yang signifikan dan menjadi akar penyebab risiko Merupakan hal pokok yang akan dituju dalam melakukan penanganan risiko (risk treatment) Contoh penyebab risiko: kecerobohan manusia, kompetensi pegawai kurang, perubahan teknologi, perubahan kebijakan, peristiwa alam, dll. Penerimaan pajak tidak mencapai target <-> WP tidak patuh dlm memenuhi kewajiban pajak 13
  • 14. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Dampak Risiko Dampak negatif organisasi akibat suatu risiko Harus terkait dengan risk context (dalam kerangka pencapaian sasaran atau tujuan organisasi) Menjadi faktor untuk dipertimbangkan dalam penentuan tinggi rendahnya risiko Contoh dampak risiko: citra organisasi rusak, kerugian finansial, Penerimaan pajak tidak mencapai target karena WP tidak patuh kewajiban pajak dampak Reputasi DJP rusak 14
  • 15. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Waktu Terjadinya Risiko Menunjukkan waktu terjadinya suatu risiko dan penanda intensitas / frekuensi terjadinya risiko Upayakan menggunakan waktu yang presisi (specific time), untuk kemudahan pelaksanaan penanganan risiko (risk treatment) Jika tidak ada specific time, maka didasarkan pada tahapan atau fase dari alur suatu proses kegiatan Dapat bersifat repetitif atau once random Dapat digunakan sebagai pertimbangan untuk penentuan tinggi rendahnya level risiko Contoh: akhir tahun pajak 15
  • 16. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Kategori Risiko (PMK 191 Tahun 2008) FRAUD • Disebabkan oleh adanya tindak kecurangan STRATEGIS & KEBIJAKAN • Disebabkan oleh adanya perubahan kebijakan atau respon terhadap perubahan kebijakan OPERASIONAL • Disebabkan oleh kegagalan pada orang, proses atau sistem KEPATUHAN • Disebabkan oleh karena adanya pelanggaran regulasi FINANSIAL • Disebabkan oleh kegagalan pihak ketiga dalam pemenuhan kewajibannya 16
  • 17. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Identifikasi Risiko - Menggunakan BSC • Risiko adalah segala sesuatu kejadian yang berpotensi untuk menghambat, menunda atau menggagalkan pencapaian tujuan organisasi. • Pokok acuan dalam mengidentifikasi risiko adalah tujuan organisasi. • Tujuan organisasi di Depkeu mengacu pada Sasaran Strategis (SS) dalam dokumen Balanced Scored Card (BSC). • Pokok acuan dalam mengidentifikasi risiko adalah Sasaran Strategis (SS). • Sasaran Strategis (SS) akan menjadi patokan atau acuan dalam identifikasi risiko, bukan Indikator Kinerja Utama (IKU). • Semua SS harus diidentifikasi risiko-nya, yakni semua risiko apa saja yang terkait dengan pencapaian suatu SS. 17
  • 18. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Identifikasi Risiko - Menggunakan BSC • SS menjadi acuan dalam identifikasi risiko. • Cara untuk mengidentifikasi risiko terkait dengan SS ini ada 3, yaitu: – Menegatifkan IKU, contoh untuk IKU nomor WBC 14-11.1, risikonya adalah: “Jumlah sosialisasi yang diselenggarakan Kanwil kurang dari target”. Artinya kalau jumlah sosialisasi kurang dari target (IKU 14-11.1), maka tingkat sosialisasi dan monitoring yang optimal dalam rangka menumbuhkan kesadaran dan kepedulian masyarakat tidak akan tercapai (SS 14-11). – Analisis kegiatan rutin terkait SS, contoh untuk SS nomor WBC 14-9, risikonya adalah: “Pelaksanaan audit di lapangan molor dari jadwal yang telah ditentukan”. Artinya kalau Pelaksanaan audit di lapangan molor dari jadwal yang telah ditentukan, maka efektivitas dan efisiensi audit di bidang kepabeanan dan cukai tidak akan tercapai (SS 14-9). – Imaginatif Thinking, contoh untuk SS nomor WBC 14-12, risikonya adalah: “Adanya ketidakpuasan pegawai terhadap hasil mutasi pegawai”. Artinya kalau pegawai tidak puas atas hasil mutasi yang dilakukan, maka pengembangan dan pembinaan SDM dikatakan gagal (SS 14-12). • Apabila diketemukan satu risiko dari hasil analisis kegiatan rutin maupun dari hasil imaginatif thinking yang tampaknya tidak menginduk pada satu SS, maka atas risiko itu dipikirkan untuk dicari kaitannya dengan satu SS dalam peta strategi sebagai indukannya. 18
  • 20. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Konsep Analisis Risiko MENENTUKAN LEVEL RISIKO  HARUS ADA STANDAR ACUAN: “KRITERIA”  HARUS MEMPERTIMBANGKAN SISTEM PENGENDALIAN YANG ADA  DASAR PENENTUAN SIGNIFIKANSI RISIKO 20
  • 21. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Definisi Analisis risiko Upaya untuk memahami risiko dengan lebih mendalam  mencermati sumber risiko dan tingkat pengendalian yang ada  menilai kemungkinan dan konsekuensi terjadinya risiko Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Manfaat? • Menilai Signifikansi Setiap Risiko • Untuk Memperbandingkan Risiko • Menilai Signifikansi Setiap Risiko • Untuk Memperbandingkan Risiko Cara...? Hasil...? Apa...? PROFIL RISIKO 21
  • 22. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan 22 Sumber Informasi Benchmarking (Pembandingan) Pendapat ahli (Delphi Analysis) Lost event database (Data kejadian masa lampau) Estimasi Subjektif (Focused Group Discussion)
  • 23. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Guidance in Risk Analysis Analisis risiko seyogyanya dilakukan bersama-sama (group) dalam sebuah organisasi. Personal yang terlibat harus memiliki pengetahuan dasar tentang manajemen risiko. Personal yang terlibat harus mengetahui dan memahami proses bisnis organisasinya. Analisis risiko harus dilakukan oleh orang yang berpengalaman dalam proses bisnis yang bersangkutan. 23
  • 24. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Kaidah Analisis Risiko RISIKO ADALAH SEGALA SESUATU KEJADIAN YANG BERPOTENSI UNTUK MENGHAMBAT, MENUNDA ATAU MENGGAGALKAN PENCAPAIAN TUJUAN ORGANISASI RISIKO MERUPAKAN KOMBINASI (FUNGSI) DARI KEMUNGKINAN SUATU KEJADIAN DAN DAMPAK NEGATIF YANG DITIMBULKAN ATAS KEJADIAN ITU LEVEL RISIKO = LEVEL FREKUENSI X LEVEL KONSEKUENSI ( LR = LF X LK ) 24
  • 25. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Karakteristik dalam Analisis Risiko • Besar kecilnya kemungkinan terjadinya risiko atau kekerapan kejadian suatu risiko Level Frekuensi • Besar kecilnya dampak negatif dari suatu risiko Level Konsekuensi • Besar kecilnya atau tingkatan suatu risikoLevel Risiko • Standar yang digunakan untuk menentukan level frekuensi dan level konsekuensi Kriteria • Alat kontrol yang mencegah terjadinya suatu risiko Sistem Pengendalian 25
  • 26. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Level Frekuensi FREQUENCY = PROBABILITY = LIKELIHOOD Kemungkinan suatu risiko untuk muncul ke permukaan (terjadi) dan berdampak pada organisasi Menunjukkan besaran suatu kejadian: - Mungkin untuk terjadi (kemungkinan) - Kekerapan kejadian suatu risiko (frekuensi) Diukur dengan menggunakan kriteria frekuensi Menghasilkan tingkatan besar kecilnya frekuensi suatu risiko (Level Frekuensi) 26
  • 27. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Level Konsekuensi CONSEQUENCY = IMPACT Menunjukkan efek atau akibat negatif yang ditimbulkan oleh suatu kejadian Diukur dengan menggunakan kriteria konsekuensi Menghasilkan tingkatan besar kecilnya konsekuensi suatu risiko (Level Konsekuensi) 27
  • 28. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan KRITERIA RISIKO  Kriteria risiko merupakan suatu ukuran yang menjadi standar dalam penentuan level suatu risiko.  Level risiko terdiri atas:  Tinggi (3),  Sedang (2),  Rendah (1).  Kriteria risiko menjadi acuan atas pertanyaan:  Kapan satu risiko dikatakan tinggi?  Bilamana satu risiko dikatakan sedang?  Saat bagaimana satu risiko dikatakan rendah? 28
  • 29. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan KRITERIA RISIKO  Kriteria risiko terdiri dari:  Kriteria konsekuensi  Kriteria frekuensi  Satu risiko memiliki 2 kriteria, yaitu kriteria konsekuensi dan kriteria frekuensi.  Metode untuk menyusun kriteria ada 2, yaitu:  Kuantitatif, menggunakan angka numeris sebagai patokan ukuran tinggi rendahnya  Kualitatif, menggunakan pernyataan kata-kata sebagai suatu patokan untuk menyatakan tinggi rendahnya.  Metode penyusunan kriteria bersifat mutually exclusive (pilih salah satu). 29
  • 30. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Kriteria Frekuensi Kualitatif...example LEVEL KRITERIA RENDAH Kemungkinan terjadinya kecil atau sangat jarang hingga jarang terjadi SEDANG Kemungkinan terjadinya sedang atau jarang hingga sering terjadi TINGGI Kemungkinan terjadinya tinggi atau sering terjadi hingga sangat sering terjadi 30
  • 31. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Kriteria Konsekuensi Kuantitatif...example LEVEL KRITERIA RENDAH Nilai Kerugian (X): X < 10.000.000 SEDANG Nilai Kerugian (X): 10.000.000 ≤ X ≤ 100.000.000 TINGGI Nilai Kerugian (X): X > 100.000.000 31
  • 32. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Sistem Pengendalian Merupakan alat pengaman (kontrol) terhadap suatu risiko Yang dipertimbangkan adalah adanya kontrol yang terkait (existence) dan tingkat efektivitasnya (effectivity) Dipertimbangkan untuk menentukan level frekuensi dan level konsekuensi Efektivitas sistem pengendalian sangat menentukan level risiko Kegagalan atau tidak berfungsinya suatu sistem pengendalian bukan merupakan risiko 32
  • 33. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Prosedur Analisis Risiko Use Criteria for Frequency Use Criteria for Consequency Use RISK MATRIX 33
  • 34. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Contoh Analisis Risiko Contoh: Risiko “A” memiliki kompo - sisi sebagai berikut: 1. Level Frekuensi: “SEDANG” 2. Level Konsekuensi: “TINGGI” 3. Level Risiko “A“ adalah: “TINGGI” LEVEL RISIKO = LEVEL KONSEKUENSI X LEVEL FREKUENSI rendah sedang tinggi LEVEL KEMUNGKINAN LEVELKONSEKUENSI rendahsedangtinggi 34
  • 35. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Analisis Tren Risiko Kecenderungan pergerakan level risiko antarperiode Tren risiko • Naik • Turun • Stabil Cara analisis tren? mengidentifikasi perubahan atau pergeseran tingkat level risiko yang dikaitkan dengan upaya mitigasi yang telah dilakukan ataupun faktor-faktor lain yang mempengaruhinya. 35
  • 36. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Output Analisis Risiko Risiko dengan tingkatan levelnya. Risiko ini masih acak, belum diurutkan berdasarkan kriteria tertentu untuk melihat prioritas bagi penentuan apakah akan ditangani atau tidak. Merupakan dasar bagi kegiatan evaluasi risiko. 36
  • 38. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Konsep Evaluasi Risiko  MENENTUKAN URUTAN PRIORITAS RISIKO  MENGGUNAKAN KRITERIA ATAU KAIDAH PRIORITISASI  DASAR PENENTUAN RISIKO MANA YANG AKAN DITANGANI ATAU DIMITIGASI 38
  • 39. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Evaluasi risiko Upaya untuk menentukan signifikansi setiap risiko, dari yang paling signifikan hingga yang paling tidak signifikan  Menentukan kriteria atau kaidah untuk memprioritisasi risiko  Menilai signifikansi masing-masing risiko berdasarkan kaidah prioritisasi risiko Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Manfaat? • Sebagai dasar untuk menentukan risiko mana yang akan ditangani • Sebagai dasar untuk menentukan risiko mana yang akan ditangani Cara...? Hasil...? Apa...? PROFIL RISIKO berdasarkan prioritas 39
  • 40. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Pertimbangan dalam Evaluasi Risiko • Selera risiko • Karakteristik suatu organisasi dalam menyikapi suatu risiko Risk Appetite • Batas tingkatan atau level risiko tertinggi dimana suatu organisasi memutuskan untuk tidak menangani suatu risiko Risk Tolerance • Aturan tertentu yang digunakan untuk menentukan signifikansi setiap risiko Kaidah Prioritisasi Risiko 40
  • 41. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Risk Appetite 41 •Ditentukan oleh Komite Manajemen Risiko (PMK 191 Tahun 2008) •Batasan level dimana risiko akan diputuskan untuk ditangani atau tidak ditangani
  • 42. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan SELERA RISIKO rendah sedang tinggi KEMUNGKINAN KONSEKUENSI rendahsedangtinggi rendah sedang tinggi CONTOH toleransi risiko 42
  • 43. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Kaidah Prioritisasi Risiko LEVEL RISIKOLEVEL KONSEKUENSIKATEGORI RISIKOLEVEL FREKUENSISUBJECTIVE JUDGEMENT TINGGI SEDANG RENDAH FRAUD STRATEGIK DAN KEBIJAKAN OPERASIONAL KEPATUHAN FINANSIAL LEVEL RISIKO LEVEL KONSEKUENSI KATEGORI RISIKO LEVEL FREKUENSI SUBJECTIVE JUDGEMENT 43
  • 44. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Output Evaluasi Risiko Risiko yang telah terurutkan berdasarkan pada prioritasnya. Risiko diurutkan dari yang paling memiliki prioritas (signifikan) hingga yang paling tidak diprioritaskan (masih dalam batas risk appetite atau low risk). Merupakan dasar bagi pelaksanaan risk treatment. 44
  • 46. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Konsep Penanganan Risiko  MENENTUKAN OPSI PENANGANAN RISIKO YANG AKAN DIJALANKAN  MENYUSUN RENCANA PENANGANAN RISIKO  MENJALANKAN RENCANA PENANGANAN RISIKO YANG TELAH DISUSUN  BERTUJUAN MENURUNKAN LEVEL RISIKO 46
  • 47. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Penanganan risiko Kegiatan untuk menyusun rencana penanganan (mitigasi) risiko dan menjalankan rencana tersebut  Memilih opsi penanganan risiko yang mungkin untuk dijalankan  Menyusun rencana penanganan risiko yang SMART  Eksekusi rencana mitigasi Tim Pembimbingan dan Konsultasi Manajemen Risiko Kementerian Keuangan Manfaat? • Sebagai alat perencanaan dan kontrol untuk menurunkan level risiko secara akurat, efektif dan efisien • Sebagai alat perencanaan dan kontrol untuk menurunkan level risiko secara akurat, efektif dan efisien Cara...? Hasil...? Apa...? Dokumen Rencana & Realisasi Mitigasi Risiko 47
  • 48. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Penanganan Risiko • Terminologi khusus dalam manajemen risiko, bertujuan menurunkan level risiko Mitigasi Risiko • Pilihan teknik penanganan risiko Opsi Mitigasi • Level risiko sisa setelah mitigasi Risiko Residual 48
  • 49. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Opsi Penanganan Risiko Mengurangi Kemungkinan Terjadinya Risiko Menurunkan dampak Risiko Menerima Risiko Menghindari Risiko Mengalihkan/mentransfer Risiko 49
  • 50. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Apakah semua risiko ditangani...? Tujuan mitigasi risiko adalah menurunkan level risiko. Tidak semua risiko dimitigasi. Mitigasi risiko memperhatikan dan tergantung pada: - Prioritas Risiko (hasil evaluasi risiko) - Penyebab Risiko - Selera Risiko - Sumber Daya Organisasi 50
  • 51. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan SELERA RISIKO rendah sedang tinggi KEMUNGKINAN KONSEKUENSI rendahsedangtinggi rendah sedang tinggi CONTOH toleransi risiko 51
  • 52. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan SELERA RISIKO rendah sedang tinggi KEMUNGKINAN KONSEKUENSI rendahsedangtinggi rendah sedang tinggi CONTOH toleransi risiko TIDAK DIMITIGASI 52
  • 53. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Risiko Residual INHERENT RISK RESIDUAL RISK AFTER CONTROL RESIDUAL RISK AFTER MITIGATION INTERNAL CONTROL MITIGATION ACTIVITY 53
  • 54. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Menuju Penanganan Risiko 1. Ketika level risiko menempati peringkat “rendah” atau termasuk kedalam level risiko yang dapat diterima, risiko itu cukup diterima saja dengan mitigasi risiko yang minimal atau bahkan tidak dimitigasi tetapi cukup dimonitor saja. 2. Risiko yang memiliki level rendah dan risiko yang dapat diterima (masuk kedalam risk tolerance) sebaiknya dimonitor dan secara periodik direviu untuk menjamin bahwa risiko tersebut tetap bisa diterima. 3. Ketika risiko levelnya tidak berada pada level rendah atau tidak terkategorikan sebagai risiko yang dapat diterima, maka risiko tersebut seharusnya dimitigasi dengan menggunakan satu atau lebih opsi penanganan risiko yang mungkin. 54
  • 55. Integritas, Profesionalisme, Sinergi, Pelayanan, Kesempurnaan Output Penanganan Risiko Rencana mitigasi risiko sesuai dengan prioritasnya. Dokumentasi realisasi hasil pelaksanaan mitigasi risiko. Sebagai Bahan dasar untuk menilai keberhasilan mitigasi risiko. 55