SlideShare a Scribd company logo
1 of 12
Manajemen Resiko
MANAJEMEN RESIKO
Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola
ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia
termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya
dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya.
Dalam wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwasannya manajemen risiko adalah
suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang
berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian
risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan
menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya
Versi Australia/New Zealand Standards (1999), manajemen risiko merupakan suatu
proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi,
mengendalikan, mengawasi, dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan
segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi
kerugian dan memaksimumkan kesempatan. Implementasi dari manajemen risiko ini
membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko sejak awal dan membantu
membuat keputusan untuk mengatasi risiko tersebut.
Menurut NIST (Stoneburner et al.,2001;E-2), The total process of identifying, controlling
and mitigating information sysytem related risks; encompasses risk assesment; cost-
benefit analysis; implementation, test and security evalution of safeguards. (Manajemen
risiko adalah proses dari ”mengidentifikasi, mengontrol dan meringankan sistem
informasi terkait risiko” dan melingkupi pengkajian risiko, analisa manfaat biaya, dan
pemilihan, implementasi, pengetesan dan evaluasi keamanan dari usaha perlindungan”.)
Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-
risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,
kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada
risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli
Menurut Djohanputro (2008), Manajemen risiko merupakan proses terstruktur dan
sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif
penanganan resiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan resiko.
Menurut Noshworthy, 2000:600 : Implementation of measures aimed at reducing the
likelihood of those threats occurring and minimising any damage if they do; Risk analysis
and risk control form the basis of risk management where risk control is the application
of suitable controls to gain a balance between security, usability and cost. (identifikasi
dari ancaman dan implementasi dari pengukuran yang ditujukan pada mengurangi
kejadian ancaman tersebut dan menimalisasi setiap kerusakan”. ”Analisa risiko dan
pengontrolan risiko membentuk dasar manajemen risiko dimana pengontrolan risiko
adalah aplikasi dari pengelolaan yang cocok untuk memperoleh keseimbangan antara
keamanan, penggunaan dan biaya)
Menurut Clough and Sears (1994) Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu
pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan
kerugian.
Smith (1990) mendifinisikan manajemen resiko sebagai proses identifikasi, pengukuran,
dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari
sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada
perusahaan tersebut.
Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari
manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani
sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi.
Menurut Siahaan (Manajemen Risiko : 2007), manajemen risiko adalah perbuatan
(praktik) dengan manajemen risiko, menggunakan metode dan peralatan untuk
mengelola risiko sebuah proyek.
Menurut Tampubolon (Risk Management;2004) Manajemen risiko juga dapat diartikan
sebagai kegiatan atau proses yang terarah dan bersifat proaktif, yang ditujukan untuk
mengakomodasikemungkinan gagal padasalahsatu, atau sebagiandari sebuahtransaksi
atau instrumen.
Menurut Fahmi (2010;2) Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas
tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai
permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara
komprehensif dan sistematis.
Menurut Dorfman, (1998;9) Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis
dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian.
Menurut pandangan Siagian dan Sekarsari (2001), Manajemen risiko adalah luas tidak
hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko-
risiko organisasi. Definisi tentang manajemen risiko memang bermacam-macam, akan
tetapi pada dasarnya manajemen risiko bersangkutan dengan cara yang digunakan oleh
sebuah perusahaan untuk mencegah ataupun menanggulangi suatu risiko yang dihadapi
(Kerzner, 2004)
Menurut Djojosoedarso (2003;4) manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi
manajemen dalam penanggulangan resiko, terutama resiko yang dihadapi oleh
organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan
merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkordinir, dan mengawasi
(termasuk mengevaluasi) program penanggulangan resiko.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat
diklasifikasi menjadi
· Risiko Operasional
· Risiko Hazard
· Risiko Finansial
· Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkanpelaksanaan ManajemenRisiko Terintegrasi
Korporasi (Enterprise Risk Management).
Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian
risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi.
Sejarah
Rekaman tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada Piagam
Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi.Piagam
tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk
membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak
perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama
manajemen risiko, di mana perusahaan hanya melihat risiko non-
entrepreneurial (seperti misalnya keamanan).
Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di mana
perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk benar-
benar menjaga barang yang diasuransikan.Pada masa ini juga lahir konsep jaminan
mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk memenuhi spesifikasi
standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British Standards Institution yang
meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada tahun 1979.
Padatahun 1993, JamesLam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang merupakanjabatan
CRO pertama di dunia.
Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS
4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk management Standard.
Pengertian Risiko
Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak
tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi.
Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau
merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan
menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak
pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk).
Secaraumum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaanyang dihadapi seseorangatau
perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika
kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar
sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung
maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang
digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya
adalahhal ini juga tergolongrisiko. Selama mengalami kerugianwalau sekecil apapunhal
itu dianggap risiko.
Kategori Risiko
Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk :
1. risiko spekulatif, dan
2. risiko murni.
Risiko spekulatif
Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat
memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian.
Risiko spekulatif kadang-kadangdikenal puladenganistilah risiko bisnis(business risk).
Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua
kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah
investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko
spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan
juga dapat menimbulkan kerugian.
Risiko murni
Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau
tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah
kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan
menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan
demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan,
kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko
murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa
dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah
dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya
risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable
risk ).
Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan
untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung
sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung.
Manfaat Manajemen Resiko
1. Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko antara lain (Mok
et al., 1996)
• Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang
rumit.
• Memudahkan estimasi biaya.
• Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan
dalam cara yang benar.
• Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan
ketidakpastian dalam keadaan yang nyata.
• Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak
informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah.
• Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan.
• Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah.
• Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif.
1. Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang diberikan
terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu :
• Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan.
• Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba.
• Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung.
• Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya
perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu.
• Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur
pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak
langsung menolong meningkatkan public image.
1. Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan sangat jelas, maka secara implisit
sudah terkandung didalamnya satu atau lebih sasaran yang akan dicapai manajemen
risiko antara lain sebagai berikut ini (Darmawi, 2005, p. 13).
• Survival
• Kedamaian pikiran
• Memperkecil biaya
• Menstabilkan pendapatan perusahaan
• Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan
• Melanjutkan pertumbuhan perusahaan
• Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan
masyarakat.
Derajat Resiko
Derajat risiko – degree of risk adalah ukuran risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika
suatu risiko diartikan sebagai ketidakpastian, maka risiko terbesar akan terjadi bila
terdapat dua kemungkinan hasil yang masing-masing mempunyai kemungkinan yang
sama untuk terjadi.Klasifikasi Risiko sebagai berikut :
• Risiko yang dapat diukur dan risiko yang tidak dapat diukur
• Risiko financial dan risiko non financial
• Risiko statis dan risiko dinamis
• Risiko fundamental dan risiko khusus
• Risiko murni dan risiko spekulatif
Klasifikasi Manajemen Resiko :
a) Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem
internal yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya
risiko operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari
aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem
tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atausistem pengelolaansumberdaya
manusia.
b) Risiko eksternal factor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat yang ditimbulkan
dari suatu peristiwa. Lingkungan eksternal menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp
bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak
diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori-
kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan
sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah
penting karena mempengaruhi cara penanganannya.
c) Risiko Finansial adalah resiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari
ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden
atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.
d) Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga
yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya
secara signifikan.
Mengidentifikasi Timbulnya Resiko
Proses Manajemen Resiko
Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif
dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan
meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut COSO,
proses manajemen risiko dapat dibagi ke dalam 8 komponen (tahap)
1. Internal environment (Lingkungan internal)
Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan
beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen
tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk-
appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur
organisasi, dan pendelegasian wewenang.
1. Objective setting (Penentuan tujuan)
Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat
mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat diklasifikasikan
menjadi strategic objective dan activity objective. Strategic objective di instansi
Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan peningkatan kinerja instansi dalam
jangka menengah dan panjang, dan merupakan implementasi dari visi dan misi instansi
tersebut. Sementara itu, activity objective dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu (1)
operations objectives; (2) reporting objectives; dan (3) compliance objectives.
Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi yang ada pada seluruh divisi dan
bagian haruslah dilibatkan dan mengerti risiko yang dihadapi. Penglibatan tersebut
terkait dengan pandangan bahwa setiap pejabat/pegawai adalah pemilik dari risiko.
Demikian pula, dalam penentuan tujuan organisasi, hendaknya menggunakan
pendekatan SMART , dan ditentukan risk appetite and risk tolerance (variasi dari tujuan
yang dapat diterima).
Risk tolerance dapat diartikan sebagai variation dalam pencapaian objective yang dapat
diterima oleh manajemen. Dalampenerapanpelayananpajak modernsepertipengiriman
SPT WP secara elektronik, diperkirakan 80% Wajib Pajak (WP) Besar akan
mengimplementasikannya. Bila ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal 72%
WP Besar telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah
terpenuhi. Disamping itu, terdapat pula aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran
roket berawak dengan risk tolerance adalah 0%.
1. Event identification (Identifikasi risiko)
Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di
lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau
pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif
(opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks).
Terdapat 4 model dalam identifikasi risiko, yaitu (1) Exposure analysis; (2)
Environmental analysis; (3) Threat scenario; (4) Brainstorming questions. Salah satu
model, yaitu exposure analysis, mencoba mengidentifikasi risiko dari sumber daya
organisasi yang meliputi financial assetsphysical assets seperti tanah dan bangunan,
human assets yang mencakup pengetahuan dan keahlian, dan intangible assets seperti
reputasi dan penguasaan informasi. Atas setiap sumber daya yang dimiliki organisasi
dilakukan penilaian risiko kehilangan dan risiko penurunan. seperti kas dan simpanan di
bank,
1. Risk assessment (Penilaian risiko)
Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat
mengganggupencapaian dari objectives. Besarnyadampak dapat diketahui dari inherent
dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood
(kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya
risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan
perkalian antara likelihood dan consequence.
Penilaian risiko dapat menggunakandua teknik, yaitu: (1) qualitative techniques; dan (2)
quantitative techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti
self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews.
Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools
seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi
consequence), dan benchmarking.
penilaian risiko atas setiap aktivitas organisasiakan menghasilkan informasi berupapeta
dan angka risiko. Aktivitas yang paling kecil risikonya ada pada aktivitas a dan e, dan
aktivitas yang paling berisiko tinggi dengan kemungkinan terjadi tinggi ada pada
aktivitas d. Sedangkan aktivitas c, walaupun memiliki dampak yang besar, namun
memiliki risiko terjadi yang rendah.
Yang perlu dicermati adalah events relationships atau hubungan antar
kejadian/keadaan. Events yang terpisah mungkin memiliki risiko kecil. Namun, bila
digabungkan bisa menjadi signifikan. Demikian pula, risiko yang mempengaruhi banyak
business units perlu dikelompokkan dalam common event categories, dan dinilai secara
aggregate.
1. Risk response (Sikap atas risiko)
Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari
organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan
yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi
likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung
bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu
menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus
yang dilakukan.
Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh
tiap response terhadap risk likelihood dan impact, response yang optimal sehingga
bersinergi dengan pemenuhan risk appetite and tolerances, analis cost versus benefits,
dan kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk response.
1. Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian)
Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan
prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas
pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan
nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya
organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan
(7) wewenang dan tanggung jawab.
Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis dan aktifitas
pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya adalah preventive,
detective, corrective, dan directive. Sementara aktifitas pengendalian berupa: (1)
pembuatan kebijakan dan prosedur; (2) pengamanan kekayaan organisasi; (3) delegasi
wewenang dan pemisahan fungsi; dan (4) supervisi atasan. Aktifitas pengendalian
hendaknya terintegrasi dengan manajemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya
yang dimiliki organisasi dapat menjadi optimal.
1. Information and communication (Informasi dan komunikasi)
Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak
terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan
dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah
komunikasi, dan alat komunikasi
Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan
kualitas informasi dapat dipilah menjadi: (1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4)
accurate; dan (5) accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal.
Sedangkanalat komunikasi berupadiantaranyamanual, memo, buletin, dan pesan-pesan
melalui media elektronis.
1. Monitoring
Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah
(separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi,
rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya. Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk
penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi,
proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan.
Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies,
yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini
timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang
disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan.
KESIMPULAN
Jadi, manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas
manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan
mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi
yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain,
menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau
semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko-
risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran,
kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada
risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan.
Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang
berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat
diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan
oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan
manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi
entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi).
Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat
diklasifikasi menjadi
• Risiko Operasional
• Risiko Eksternal
• Risiko Finansial
• Risiko Strategik
Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkanpelaksanaan ManajemenRisiko Terintegrasi
Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses
identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi. Risiko dapat terjadi
pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang
terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional,
manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi.
Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh
berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya
mutu pelayanan kepada publik. Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber
daya manusia yang dimiliki organisasi dan operasional seperti keterbatan fasilitas
kantor. Risiko yang terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari
instansi tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik.
Risiko diyakini tidak dapat dihindari. Berkenaan dengan sektor publik yang menuntut
transparansi dan peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas, risiko yang dihadapi
instansi Pemerintah akan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karenanya,
pemahaman terhadap risiko menjadi keniscayaan untuk dapat menentukan prioritas
strategi dan program dalam pencapaian tujuan organisasi.
Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran dari
manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah,
mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan penyusunan strategic
management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan
mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak.
Daftar Pustaka :
http://avicennaedu.wordpress.com/2013/03/26/resiko-manajemen-risk-
management/
http://healthsafetyprotection.com/prinsip-dasar-manajemen-risiko-risk-management/
http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/manajemen-resiko-definisi-dan-
manfaat.html
http://kangnas.blogspot.com/2013/05/pengertian-manajemen-risiko-menurut-para-
ahli.html
http://qom3t.blogspot.com/2010/04/fungsi-manajemen-resiko.html
http://theguh-mengedit.blogspot.com/2012/10/konsep-dasar-manajemen-resiko.html

More Related Content

What's hot

Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Eka Yulianto
 
1. manajemen risiko pt perspektif internal audit
1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit
1. manajemen risiko pt perspektif internal auditYudha Pratama
 
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENTPengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENTKanaidi ken
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...Melania Bastian
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017warinah warinah
 
Tugas Akhir-Rensy Nilasari-4EA21
Tugas Akhir-Rensy Nilasari-4EA21Tugas Akhir-Rensy Nilasari-4EA21
Tugas Akhir-Rensy Nilasari-4EA21rensynsr
 
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen RisikoJasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen RisikoMuhammad Nuh
 
Tugas Akhir- Yolla Nadya Larasati-4EA21
Tugas Akhir- Yolla Nadya Larasati-4EA21Tugas Akhir- Yolla Nadya Larasati-4EA21
Tugas Akhir- Yolla Nadya Larasati-4EA21YollaNadya
 
Pengelolaan Risiko Kasir _Pelatihan "Manajemen KASIR INOVATIF"
Pengelolaan Risiko Kasir _Pelatihan "Manajemen KASIR INOVATIF"Pengelolaan Risiko Kasir _Pelatihan "Manajemen KASIR INOVATIF"
Pengelolaan Risiko Kasir _Pelatihan "Manajemen KASIR INOVATIF"Kanaidi ken
 
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipmanajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipReza Yudhalaksana
 
Manajemen risiko ristekdikti
Manajemen risiko ristekdiktiManajemen risiko ristekdikti
Manajemen risiko ristekdiktieko_apt
 
1.gambaran umum manajemen risiko paparan skpd
1.gambaran umum manajemen risiko   paparan skpd1.gambaran umum manajemen risiko   paparan skpd
1.gambaran umum manajemen risiko paparan skpdSofi Kumai
 
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitPeran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitSonny Irawan
 
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)Kanaidi ken
 

What's hot (20)

Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. manajemen resiko. univer...
 
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah SakitManajemen Resiko Di Rumah Sakit
Manajemen Resiko Di Rumah Sakit
 
1. manajemen risiko pt perspektif internal audit
1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit1. manajemen risiko pt   perspektif  internal audit
1. manajemen risiko pt perspektif internal audit
 
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENTPengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
Pengertian Risiko & Manajemen Risiko _Training RISK MANAGEMENT
 
Fungsi manajemen risiko lanjut
Fungsi manajemen risiko lanjutFungsi manajemen risiko lanjut
Fungsi manajemen risiko lanjut
 
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...
BE & GG, Melania Bastian, Prof. Dr. Ir. Hapzi Ali, MM, CMA, Risk Management, ...
 
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
BE & GG, Warinah, Hapzi Ali, Risk Management. Universitas Mercu Buana, 2017
 
Pelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen ResikoPelatihan Manajemen Resiko
Pelatihan Manajemen Resiko
 
Tugas Akhir-Rensy Nilasari-4EA21
Tugas Akhir-Rensy Nilasari-4EA21Tugas Akhir-Rensy Nilasari-4EA21
Tugas Akhir-Rensy Nilasari-4EA21
 
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen RisikoJasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
Jasa Pelatihan Sertifikasi Manajemen Risiko
 
Tugas Akhir- Yolla Nadya Larasati-4EA21
Tugas Akhir- Yolla Nadya Larasati-4EA21Tugas Akhir- Yolla Nadya Larasati-4EA21
Tugas Akhir- Yolla Nadya Larasati-4EA21
 
4
44
4
 
Pengelolaan Risiko Kasir _Pelatihan "Manajemen KASIR INOVATIF"
Pengelolaan Risiko Kasir _Pelatihan "Manajemen KASIR INOVATIF"Pengelolaan Risiko Kasir _Pelatihan "Manajemen KASIR INOVATIF"
Pengelolaan Risiko Kasir _Pelatihan "Manajemen KASIR INOVATIF"
 
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spipmanajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
manajemen risiko coso-erm, as/nzs ISO 31000, basel, pbi, spip
 
Risiko Dan Enterprise Risk Management
Risiko Dan Enterprise Risk ManagementRisiko Dan Enterprise Risk Management
Risiko Dan Enterprise Risk Management
 
Manajemen risiko ristekdikti
Manajemen risiko ristekdiktiManajemen risiko ristekdikti
Manajemen risiko ristekdikti
 
1.gambaran umum manajemen risiko paparan skpd
1.gambaran umum manajemen risiko   paparan skpd1.gambaran umum manajemen risiko   paparan skpd
1.gambaran umum manajemen risiko paparan skpd
 
Implementasi ERM dan Internal Control-
Implementasi ERM dan Internal Control-Implementasi ERM dan Internal Control-
Implementasi ERM dan Internal Control-
 
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakitPeran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
Peran pengelolaan manajemen risiko dalam pencapaian target kinerja rumah sakit
 
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
Overview RISK MANAGEMENT (ISO 31090-2018)
 

Similar to MANAJEMEN RESIKO SECARA TERINTEGRASI

BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...parluhutan silitonga
 
Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3yahyaadja
 
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...hendramarthafauzy
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfDodi Suryadi
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfDodi Suryadi
 
manajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerahmanajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerahTaufik Ardi Hidayat
 
Bab 1 Pendahuluan.pptx
Bab 1 Pendahuluan.pptxBab 1 Pendahuluan.pptx
Bab 1 Pendahuluan.pptxDodi Suryadi
 
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018DewiSartika91
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resikoDasufianti
 
manajemen risiko insurance
manajemen risiko insurancemanajemen risiko insurance
manajemen risiko insuranceTommy Wibowo
 
Tugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen ResikoTugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen ResikoDani Setiawan
 
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransi
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransiTugas 1 manajemen risiko dan asuransi
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransiHan Doko
 
Resiko_bisnis 7.ppt
Resiko_bisnis  7.pptResiko_bisnis  7.ppt
Resiko_bisnis 7.pptnike657361
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Ivan YULIANTO
 
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfManajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfEmmyRindaIntanPradit
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...padlah1984
 

Similar to MANAJEMEN RESIKO SECARA TERINTEGRASI (20)

BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA   “ BE & GG Minggu 10  Risk Ma...
BE & GG , Parluhutan, Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA “ BE & GG Minggu 10 Risk Ma...
 
Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3Sistem Manajemen K3
Sistem Manajemen K3
 
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
BE & GG, hendra martha fauzy, hapzi ali, ethics and business; risk management...
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
 
Bab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdfBab 1 Pendahuluan.pdf
Bab 1 Pendahuluan.pdf
 
manajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerahmanajemeen resiko pada perusahaan air daerah
manajemeen resiko pada perusahaan air daerah
 
Bab 1 Pendahuluan.pptx
Bab 1 Pendahuluan.pptxBab 1 Pendahuluan.pptx
Bab 1 Pendahuluan.pptx
 
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018
Tugas sim dewi-yananto mihadi putra,se,m.si-implementasi sistem informasi-2018
 
Manajemen resiko
Manajemen resikoManajemen resiko
Manajemen resiko
 
manajemen risiko insurance
manajemen risiko insurancemanajemen risiko insurance
manajemen risiko insurance
 
Tugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen ResikoTugas Manajemen Resiko
Tugas Manajemen Resiko
 
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransi
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransiTugas 1 manajemen risiko dan asuransi
Tugas 1 manajemen risiko dan asuransi
 
Resiko_bisnis 7.ppt
Resiko_bisnis  7.pptResiko_bisnis  7.ppt
Resiko_bisnis 7.ppt
 
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
Manajemen Resiko-ISO-31000-2009
 
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdfManajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
Manajemen-Resiko-ISO-3001-2009.pdf
 
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
Pengambilan keputusan dalam kondisi resiko dan ketidakpastian ( mursanto &amp...
 
Materi 2 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 2 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptxMateri 2 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
Materi 2 ANALISIS RISIKO BISNIS.pptx
 

More from HehePangibulan2

Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaHehePangibulan2
 
Belajar dasar membuat gambar gif
Belajar dasar membuat gambar gifBelajar dasar membuat gambar gif
Belajar dasar membuat gambar gifHehePangibulan2
 
Manajemen layanan sistem informasi(1)
Manajemen layanan sistem informasi(1)Manajemen layanan sistem informasi(1)
Manajemen layanan sistem informasi(1)HehePangibulan2
 
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#HehePangibulan2
 

More from HehePangibulan2 (11)

Toleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragamaToleransi antar umat beragama
Toleransi antar umat beragama
 
Belajar dasar membuat gambar gif
Belajar dasar membuat gambar gifBelajar dasar membuat gambar gif
Belajar dasar membuat gambar gif
 
Materi 5 g teknologi
Materi 5 g teknologiMateri 5 g teknologi
Materi 5 g teknologi
 
M1 etika dan profesi
M1 etika dan profesiM1 etika dan profesi
M1 etika dan profesi
 
Funsi sdm
Funsi sdmFunsi sdm
Funsi sdm
 
Manajemen layanan sistem informasi(1)
Manajemen layanan sistem informasi(1)Manajemen layanan sistem informasi(1)
Manajemen layanan sistem informasi(1)
 
Metode regulasi falsi
Metode regulasi falsiMetode regulasi falsi
Metode regulasi falsi
 
Kecerdasan bisnis
Kecerdasan bisnisKecerdasan bisnis
Kecerdasan bisnis
 
Manusia & keadilan
Manusia & keadilanManusia & keadilan
Manusia & keadilan
 
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
Cv ( curriculum vitae (ilmu sosial dasar)#
 
Pemuda & Sosialisasi
Pemuda & SosialisasiPemuda & Sosialisasi
Pemuda & Sosialisasi
 

MANAJEMEN RESIKO SECARA TERINTEGRASI

  • 1. Manajemen Resiko MANAJEMEN RESIKO Manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Dalam wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwasannya manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya Versi Australia/New Zealand Standards (1999), manajemen risiko merupakan suatu proses yang logis dan sistematis dalam mengidentifikasi, menganalisa, mengevaluasi, mengendalikan, mengawasi, dan mengkomunikasikan risiko yang berhubungan dengan segala aktivitas, fungsi atau proses dengan tujuan perusahaan mampu meminimasi kerugian dan memaksimumkan kesempatan. Implementasi dari manajemen risiko ini membantu perusahaan dalam mengidentifikasi risiko sejak awal dan membantu membuat keputusan untuk mengatasi risiko tersebut. Menurut NIST (Stoneburner et al.,2001;E-2), The total process of identifying, controlling and mitigating information sysytem related risks; encompasses risk assesment; cost- benefit analysis; implementation, test and security evalution of safeguards. (Manajemen risiko adalah proses dari ”mengidentifikasi, mengontrol dan meringankan sistem informasi terkait risiko” dan melingkupi pengkajian risiko, analisa manfaat biaya, dan pemilihan, implementasi, pengetesan dan evaluasi keamanan dari usaha perlindungan”.) Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko- risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Pengertian Manajemen Risiko Menurut Para Ahli
  • 2. Menurut Djohanputro (2008), Manajemen risiko merupakan proses terstruktur dan sistematis dalam mengidentifikasi, mengukur, memetakan, mengembangkan alternatif penanganan resiko, dan memonitor dan mengendalikan penanganan resiko. Menurut Noshworthy, 2000:600 : Implementation of measures aimed at reducing the likelihood of those threats occurring and minimising any damage if they do; Risk analysis and risk control form the basis of risk management where risk control is the application of suitable controls to gain a balance between security, usability and cost. (identifikasi dari ancaman dan implementasi dari pengukuran yang ditujukan pada mengurangi kejadian ancaman tersebut dan menimalisasi setiap kerusakan”. ”Analisa risiko dan pengontrolan risiko membentuk dasar manajemen risiko dimana pengontrolan risiko adalah aplikasi dari pengelolaan yang cocok untuk memperoleh keseimbangan antara keamanan, penggunaan dan biaya) Menurut Clough and Sears (1994) Manajemen risiko didefinisikan sebagai suatu pendekatan yang komprehensif untuk menangani semua kejadian yang menimbulkan kerugian. Smith (1990) mendifinisikan manajemen resiko sebagai proses identifikasi, pengukuran, dan kontrol keuangan dari sebuah resiko yang mengancam aset dan penghasilan dari sebuah perusahaan atau proyek yang dapat menimbulkan kerusakan atau kerugian pada perusahaan tersebut. Menurut William, et.al.,1995,p.27 Manajemen risiko juga merupakan suatu aplikasi dari manajemen umum yang mencoba untuk mengidentifikasi, mengukur, dan menangani sebab dan akibat dari ketidakpastian pada sebuah organisasi. Menurut Siahaan (Manajemen Risiko : 2007), manajemen risiko adalah perbuatan (praktik) dengan manajemen risiko, menggunakan metode dan peralatan untuk mengelola risiko sebuah proyek. Menurut Tampubolon (Risk Management;2004) Manajemen risiko juga dapat diartikan sebagai kegiatan atau proses yang terarah dan bersifat proaktif, yang ditujukan untuk mengakomodasikemungkinan gagal padasalahsatu, atau sebagiandari sebuahtransaksi atau instrumen. Menurut Fahmi (2010;2) Manajemen resiko adalah suatu bidang ilmu yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis.
  • 3. Menurut Dorfman, (1998;9) Manajemen risiko dikatakan sebagai suatu proses logis dalam usahanya untuk memahami eksposur terhadap suatu kerugian. Menurut pandangan Siagian dan Sekarsari (2001), Manajemen risiko adalah luas tidak hanya terfokus pada pembelian asuransi tapi juga harus mengelola keseluruhan risiko- risiko organisasi. Definisi tentang manajemen risiko memang bermacam-macam, akan tetapi pada dasarnya manajemen risiko bersangkutan dengan cara yang digunakan oleh sebuah perusahaan untuk mencegah ataupun menanggulangi suatu risiko yang dihadapi (Kerzner, 2004) Menurut Djojosoedarso (2003;4) manajemen risiko adalah pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen dalam penanggulangan resiko, terutama resiko yang dihadapi oleh organisasi/perusahaan, keluarga dan masyarakat. Jadi mencakup kegiatan merencanakan, mengorganisir, menyusun, memimpin/mengkordinir, dan mengawasi (termasuk mengevaluasi) program penanggulangan resiko. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi · Risiko Operasional · Risiko Hazard · Risiko Finansial · Risiko Strategik Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkanpelaksanaan ManajemenRisiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi. Sejarah
  • 4. Rekaman tertua terkait pengelolaan risiko dapat ditemukan pada Piagam Hammurabi (codex Hammurabi), yang dibuat pada tahun 2100 sebelum masehi.Piagam tersebut mencantumkan peraturan dimana pemilik kapal dapat meminjam uang untuk membeli kargo; namun bila dalam perjalanan kapalnya tenggelam atau hilang, ia tidak perlu mengembalikan uang pinjaman tersebut. Masa ini disebut sebagai zaman pertama manajemen risiko, di mana perusahaan hanya melihat risiko non- entrepreneurial (seperti misalnya keamanan). Tahun 1970-an dan 1980-an disebut sebagai zaman kedua manajemen risiko di mana perusahaan-perusahaan asuransi mulai berusaha mendorong pengusaha untuk benar- benar menjaga barang yang diasuransikan.Pada masa ini juga lahir konsep jaminan mutu (quality assurance) yang menjamin setiap produk memenuhi spesifikasi standarnya. Konsep ini dipopulerkan oleh British Standards Institution yang meluncurkan standar kualitas BS 5750 pada tahun 1979. Padatahun 1993, JamesLam diangkat menjadi Chief Risk Office, yang merupakanjabatan CRO pertama di dunia. Zaman ketiga manajemen risiko dimulai tahun 1995 dengan diterbitkannya AS/NZS 4360:1995 oleh Standards Australia of the World's Risk management Standard. Pengertian Risiko Risiko berhubungan dengan ketidakpastian ini terjadi oleh karena kurang atau tidak tersedianya cukup informasi tentang apa yang akan terjadi. Sesuatu yang tidak pasti (uncertain) dapat berakibat menguntungkan atau merugikan.menurut Wideman, ketidak pastian yang menimbulkan kemungkinan menguntungkan dikenal dengan istilah peluang (Opportunity), sedangkan ketidak pastian yang menimbulkan akibat yang merugikan dikenal dengan istilah risiko (Risk). Secaraumum risiko dapat diartikan sebagai suatu keadaanyang dihadapi seseorangatau perusahaan dimana terdapat kemungkinan yang merugikan. Bagaimana jika kemungkinan yang dihadapi dapat memberikan keuntungan yang sangat besar sedangkan kalaupun rugi hanya kecil sekali? Misalnya membeli loterei. Jika beruntung maka akan mendapat hadiah yang sangat besar tetapi jika tidak beruntung uang yang digunakan membeli loterei relatif kecil.Apakah ini juga tergolong Risiko? jawabannya adalahhal ini juga tergolongrisiko. Selama mengalami kerugianwalau sekecil apapunhal itu dianggap risiko.
  • 5. Kategori Risiko Risiko dapat dikategorikan ke dalam dua bentuk : 1. risiko spekulatif, dan 2. risiko murni. Risiko spekulatif Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi perusahaan yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat memberikan kerugian. Risiko spekulatif kadang-kadangdikenal puladenganistilah risiko bisnis(business risk). Seseorang yang menginvestasikan dananya disuatu tempat menghadapi dua kemungkinan. Kemungkinan pertama investasinya menguntungkan atau malah investasinya merugikan. Risiko yang dihadapi seperti ini adalah risiko spekulatif. Risiko spekulatif adalah suatu keadaan yang dihadapi yang dapat memberikan keuntungan dan juga dapat menimbulkan kerugian. Risiko murni Risiko murni (pure risk) adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu contoh adalah kebakaran, apabila perusahaan menderita kebakaran,maka perusahaan tersebut akan menderita kerugian. kemungkinan yang lain adalah tidak terjadi kebakaran. Dengan demikian, kebakaran hanya menimbulkan kerugian, bukan menimbulkan keuntungan, kecuali ada kesengajaan untuk membakar dengan maksud-maksud tertentu. Risiko murni adalah sesuatu yang hanya dapat berakibat merugikan atau tidak terjadi apa-apa dan tidak mungkin menguntungkan. Salah satu cara menghindarkan risiko murni adalah dengan asuransi. Dengan demikian besarnya kerugian dapat diminimalkan. itu sebabnya risiko murni kadang dikenal dengan istilah risiko yang dapat diasuransikan ( insurable risk ). Perbedaan utama antara risiko spekulatif dengan risiko murni adalah kemungkinan untung ada atau tidak, untuk risiko spekulatif masih terdapat kemungkinan untung sedangkan untuk risiko murni tidak dapat kemungkinan untung. Manfaat Manajemen Resiko
  • 6. 1. Manfaat yang diperoleh dengan menerapkan manajemen resiko antara lain (Mok et al., 1996) • Berguna untuk mengambil keputusan dalam menangani masalah-masalah yang rumit. • Memudahkan estimasi biaya. • Memberikan pendapat dan intuisi dalam pembuatan keputusan yang dihasilkan dalam cara yang benar. • Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk menghadapi resiko dan ketidakpastian dalam keadaan yang nyata. • Memungkinkan bagi para pembuat keputusan untuk memutuskan berapa banyak informasi yang dibutuhkan dalam menyelesaikan masalah. • Meningkatkan pendekatan sistematis dan logika untuk membuat keputusan. • Menyediakan pedoman untuk membantu perumusan masalah. • Memungkinkan analisa yang cermat dari pilihan-pilihan alternatif. 1. Menurut Darmawi, (2005, p. 11) Manfaat manajemen risiko yang diberikan terhadap perusahaan dapat dibagi dalam 5 (lima) kategori utama yaitu : • Manajemen risiko mungkin dapat mencegah perusahaan dari kegagalan. • Manajemen risiko menunjang secara langsung peningkatan laba. • Manajemen risiko dapat memberikan laba secara tidak langsung. • Adanya ketenangan pikiran bagi manajer yang disebabkan oleh adanya perlindungan terhadap risiko murni, merupakan harta non material bagi perusahaan itu. • Manajemen risiko melindungi perusahaan dari risiko murni, dan karena kreditur pelanggan dan pemasok lebih menyukai perusahaan yang dilindungi maka secara tidak langsung menolong meningkatkan public image. 1. Manfaat manajemen risiko dalam perusahaan sangat jelas, maka secara implisit sudah terkandung didalamnya satu atau lebih sasaran yang akan dicapai manajemen risiko antara lain sebagai berikut ini (Darmawi, 2005, p. 13). • Survival • Kedamaian pikiran • Memperkecil biaya
  • 7. • Menstabilkan pendapatan perusahaan • Memperkecil atau meniadakan gangguan operasi perusahaan • Melanjutkan pertumbuhan perusahaan • Merumuskan tanggung jawab social perusahaan terhadap karyawan dan masyarakat. Derajat Resiko Derajat risiko – degree of risk adalah ukuran risiko lebih besar atau risiko lebih kecil. Jika suatu risiko diartikan sebagai ketidakpastian, maka risiko terbesar akan terjadi bila terdapat dua kemungkinan hasil yang masing-masing mempunyai kemungkinan yang sama untuk terjadi.Klasifikasi Risiko sebagai berikut : • Risiko yang dapat diukur dan risiko yang tidak dapat diukur • Risiko financial dan risiko non financial • Risiko statis dan risiko dinamis • Risiko fundamental dan risiko khusus • Risiko murni dan risiko spekulatif Klasifikasi Manajemen Resiko : a) Risiko operasional adalah risiko yang timbul karena tidak berfungsinya sistem internal yang berlaku, kesalahan manusia, atau kegagalan sistem. Sumber terjadinya risiko operasional paling luas dibanding risiko lainnya yakni selain bersumber dari aktivitas di atas juga bersumber dari kegiatan operasional dan jasa, akuntansi, sistem tekhnologi informasi, sistem informasi manajemen atausistem pengelolaansumberdaya manusia. b) Risiko eksternal factor –faktor yang mempengaruhi akibat akibat yang ditimbulkan dari suatu peristiwa. Lingkungan eksternal menimbulkan kondisi yang kondusif terhadp bencana yang menimbulkan kerugian. Dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan. Walaupun ada beberapa overlapping (tumpang tindih) di antara kategori- kategori ini, namun sumber penyebab kerugian (dan risiko) dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko adalah penting karena mempengaruhi cara penanganannya. c) Risiko Finansial adalah resiko yang diderita oleh investor sebagai akibat dari ketidakmampuan emiten saham dan obligasi memenuhi kewajiban pembayaran deviden atau bunga atau bunga serta pokok pinjaman.
  • 8. d) Risiko strategic adalah risiko terjadinya serangkaian kondisi yang tidak terduga yang dapat mengurangi kemampuan manajer untuk mengimplementasikan strateginya secara signifikan. Mengidentifikasi Timbulnya Resiko Proses Manajemen Resiko Pemahaman risk management memungkinkan manajemen untuk terlibat secara efektif dalam menghadapi uncertainty dengan risiko dan peluang yang berhubungan dan meningkatkan kemampuan organisasi untuk memberikan nilai tambah. Menurut COSO, proses manajemen risiko dapat dibagi ke dalam 8 komponen (tahap) 1. Internal environment (Lingkungan internal) Komponen ini berkaitan dengan lingkungan dimana instansi Pemerintah berada dan beroperasi. Cakupannya adalah risk-management philosophy (kultur manajemen tentang risiko), integrity (integritas), risk-perspective (perspektif terhadap risiko), risk- appetite (selera atau penerimaan terhadap risiko), ethical values (nilai moral), struktur organisasi, dan pendelegasian wewenang. 1. Objective setting (Penentuan tujuan) Manajemen harus menetapkan objectives (tujuan-tujuan) dari organisasi agar dapat mengidentifikasi, mengakses, dan mengelola risiko. Objective dapat diklasifikasikan menjadi strategic objective dan activity objective. Strategic objective di instansi Pemerintah berhubungan dengan pencapaian dan peningkatan kinerja instansi dalam jangka menengah dan panjang, dan merupakan implementasi dari visi dan misi instansi tersebut. Sementara itu, activity objective dapat dipilah menjadi 3 kategori, yaitu (1) operations objectives; (2) reporting objectives; dan (3) compliance objectives. Sumber daya manusia (SDM) yang dimiliki organisasi yang ada pada seluruh divisi dan bagian haruslah dilibatkan dan mengerti risiko yang dihadapi. Penglibatan tersebut terkait dengan pandangan bahwa setiap pejabat/pegawai adalah pemilik dari risiko. Demikian pula, dalam penentuan tujuan organisasi, hendaknya menggunakan pendekatan SMART , dan ditentukan risk appetite and risk tolerance (variasi dari tujuan yang dapat diterima). Risk tolerance dapat diartikan sebagai variation dalam pencapaian objective yang dapat diterima oleh manajemen. Dalampenerapanpelayananpajak modernsepertipengiriman SPT WP secara elektronik, diperkirakan 80% Wajib Pajak (WP) Besar akan mengimplementasikannya. Bila ditentukan risk tolerance sebesar 10%, dalam hal 72% WP Besar telah melaksanakannya, berarti tujuan penyediaan fasilitas tersebut telah terpenuhi. Disamping itu, terdapat pula aktivitas suatu organisasi seperti peluncuran roket berawak dengan risk tolerance adalah 0%. 1. Event identification (Identifikasi risiko)
  • 9. Komponen ini mengidentifikasi kejadian-kejadian potensial baik yang terjadi di lingkungan internal maupun eksternal organisasi yang mempengaruhi strategi atau pencapaian tujuan dari organisasi. Kejadian tersebut bisa berdampak positif (opportunities), namun dapat pula sebaliknya atau negative (risks). Terdapat 4 model dalam identifikasi risiko, yaitu (1) Exposure analysis; (2) Environmental analysis; (3) Threat scenario; (4) Brainstorming questions. Salah satu model, yaitu exposure analysis, mencoba mengidentifikasi risiko dari sumber daya organisasi yang meliputi financial assetsphysical assets seperti tanah dan bangunan, human assets yang mencakup pengetahuan dan keahlian, dan intangible assets seperti reputasi dan penguasaan informasi. Atas setiap sumber daya yang dimiliki organisasi dilakukan penilaian risiko kehilangan dan risiko penurunan. seperti kas dan simpanan di bank, 1. Risk assessment (Penilaian risiko) Komponen ini menilai sejauhmana dampak dari events (kejadian atau keadaan) dapat mengganggupencapaian dari objectives. Besarnyadampak dapat diketahui dari inherent dan residual risk, dan dapat dianalisis dalam dua perspektif, yaitu: likelihood (kecenderungan atau peluang) dan impact/consequence (besaran dari terealisirnya risiko). Dengan demikian, besarnya risiko atas setiap kegiatan organisasi merupakan perkalian antara likelihood dan consequence. Penilaian risiko dapat menggunakandua teknik, yaitu: (1) qualitative techniques; dan (2) quantitative techniques. Qualitative techniques menggunakan beberapa tools seperti self-assessment (low, medium, high), questionnaires, dan internal audit reviews. Sementara itu, quantitative techniques data berbentuk angka yang diperoleh dari tools seperti probability based, non-probabilistic models (optimalkan hanya asumsi consequence), dan benchmarking. penilaian risiko atas setiap aktivitas organisasiakan menghasilkan informasi berupapeta dan angka risiko. Aktivitas yang paling kecil risikonya ada pada aktivitas a dan e, dan aktivitas yang paling berisiko tinggi dengan kemungkinan terjadi tinggi ada pada aktivitas d. Sedangkan aktivitas c, walaupun memiliki dampak yang besar, namun memiliki risiko terjadi yang rendah. Yang perlu dicermati adalah events relationships atau hubungan antar kejadian/keadaan. Events yang terpisah mungkin memiliki risiko kecil. Namun, bila digabungkan bisa menjadi signifikan. Demikian pula, risiko yang mempengaruhi banyak business units perlu dikelompokkan dalam common event categories, dan dinilai secara aggregate. 1. Risk response (Sikap atas risiko) Organisasi harus menentukan sikap atas hasil penilaian risiko. Risk response dari organisasi dapat berupa: (1) avoidance, yaitu dihentikannya aktivitas atau pelayanan yang menyebabkan risiko; (2) reduction, yaitu mengambil langkah-langkah mengurangi likelihood atau impact dari risiko; (3) sharing, yaitu mengalihkan atau menanggung bersama risiko atau sebagian dari risiko dengan pihak lain; (4) acceptance, yaitu
  • 10. menerima risiko yang terjadi (biasanya risiko yang kecil), dan tidak ada upaya khusus yang dilakukan. Dalam memilih sikap (response), perlu dipertimbangkan faktor-faktor seperti pengaruh tiap response terhadap risk likelihood dan impact, response yang optimal sehingga bersinergi dengan pemenuhan risk appetite and tolerances, analis cost versus benefits, dan kemungkinan peluang (opportunities) yang dapat timbul dari setiap risk response. 1. Control activities (Aktifitas-aktifitas pengendalian) Komponen ini berperanan dalam penyusunan kebijakan-kebijakan (policies) dan prosedur-prosedur untuk menjamin risk response terlaksana dengan efektif. Aktifitas pengendalian memerlukan lingkungan pengendalian yang meliputi: (1) integritas dan nilai etika; (2) kompetensi; (3) kebijakan dan praktik-praktik SDM; (4) budaya organisasi; (5) filosofi dan gaya kepemimpinan manajemen; (6) struktur organisasi; dan (7) wewenang dan tanggung jawab. Dari pemahaman atas lingkungan pengendalian, dapat ditentukan jenis dan aktifitas pengendalian. Terdapat beberapa jenis pengendalian, diantaranya adalah preventive, detective, corrective, dan directive. Sementara aktifitas pengendalian berupa: (1) pembuatan kebijakan dan prosedur; (2) pengamanan kekayaan organisasi; (3) delegasi wewenang dan pemisahan fungsi; dan (4) supervisi atasan. Aktifitas pengendalian hendaknya terintegrasi dengan manajemen risiko sehingga pengalokasian sumber daya yang dimiliki organisasi dapat menjadi optimal. 1. Information and communication (Informasi dan komunikasi) Fokus dari komponen ini adalah menyampaikan informasi yang relevan kepada pihak terkait melalui media komunikasi yang sesuai. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam penyampaiaan informasi dan komunikasi adalah kualitas informasi, arah komunikasi, dan alat komunikasi Informasi yang disajikan tergantung dari kualitas informasi yang ingin disampaikan, dan kualitas informasi dapat dipilah menjadi: (1) appropriate; (2) timely; (3) current; (4) accurate; dan (5) accessible. Arah komunikasi dapat bersifat internal dan eksternal. Sedangkanalat komunikasi berupadiantaranyamanual, memo, buletin, dan pesan-pesan melalui media elektronis. 1. Monitoring Monitoring dapat dilaksanakan baik secara terus menerus (ongoing) maupun terpisah (separate evaluation). Aktifitas monitoring ongoing tercermin pada aktivitas supervisi, rekonsiliasi, dan aktivitas rutin lainnya. Monitoring terpisah biasanya dilakukan untuk penugasan tertentu (kasuistis). Pada monitoring ini ditentukan scope tugas, frekuensi, proses evaluasi metodologi, dokumentasi, dan action plan. Pada proses monitoring, perlu dicermati adanya kendala seperti reporting deficiencies, yaitu pelaporan yang tidak lengkap atau bahkan berlebihan (tidak relevan). Kendala ini
  • 11. timbul dari berbagai faktor seperti sumber informasi, materi pelaporan, pihak yang disampaikan laporan, dan arahan bagi pelaporan. KESIMPULAN Jadi, manajemen risiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian aktivitas manusia termasuk: Penilaian risiko, pengembangan strategi untuk mengelolanya dan mitigasi risiko dengan menggunakan pemberdayaan/pengelolaan sumberdaya. Strategi yang dapat diambil antara lain adalah memindahkan risiko kepada pihak lain, menghindari risiko, mengurangi efek negatif risiko, dan menampung sebagian atau semua konsekuensi risiko tertentu. Manajemen risiko tradisional terfokus pada risiko- risiko yang timbul oleh penyebab fisik atau legal (seperti bencana alam atau kebakaran, kematian, serta tuntutan hukum. Manajemen risiko keuangan, di sisi lain, terfokus pada risiko yang dapat dikelola dengan menggunakan instrumen-instrumen keuangan. Sasaran dari pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko yang berbeda-beda yang berkaitan dengan bidang yang telah dipilih pada tingkat yang dapat diterima oleh masyarakat. Hal ini dapat berupa berbagai jenis ancaman yang disebabkan oleh lingkungan, teknologi, manusia, organisasi dan politik. Di sisi lain pelaksanaan manajemen risiko melibatkan segala cara yang tersedia bagi manusia, khususnya, bagi entitas manajemen risiko (manusia, staff, dan organisasi). Dalam perkembangannya Risiko-risiko yang dibahas dalam manajemen risiko dapat diklasifikasi menjadi • Risiko Operasional • Risiko Eksternal • Risiko Finansial • Risiko Strategik Hal ini menimbulkan ide untuk menerapkanpelaksanaan ManajemenRisiko Terintegrasi Korporasi (Enterprise Risk Management). Manajemen Risiko dimulai dari proses identifikasi risiko, penilaian risiko, mitigasi,monitoring dan evaluasi. Risiko dapat terjadi pada pelayanan, kinerja, dan reputasi dari institusi yang bersangkutan. Risiko yang terjadi dapat disebabkan oleh berbagai faktor antara lain kejadian alam, operasional, manusia, politik, teknologi, pegawai, keuangan, hukum, dan manajemen dari organisasi. Suatu risiko yang terjadi dapat berasal dari risiko lainnya, dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Risiko rendahnya kinerja suatu instansi berasal dari risiko rendahnya mutu pelayanan kepada publik. Risiko terakhir disebabkan oleh faktor-faktor sumber daya manusia yang dimiliki organisasi dan operasional seperti keterbatan fasilitas kantor. Risiko yang terjadi akan berdampak pada tidak tercapainya misi dan tujuan dari instansi tersebut, dan timbulnya ketidakpercayaan dari publik.
  • 12. Risiko diyakini tidak dapat dihindari. Berkenaan dengan sektor publik yang menuntut transparansi dan peningkatan kinerja dengan dana yang terbatas, risiko yang dihadapi instansi Pemerintah akan semakin bertambah dan meningkat. Oleh karenanya, pemahaman terhadap risiko menjadi keniscayaan untuk dapat menentukan prioritas strategi dan program dalam pencapaian tujuan organisasi. Risiko dapat dikurangi dan bahkan dihilangkan melalui manajemen risiko. Peran dari manajemen risiko diharapkan dapat mengantisipasi lingkungan cepat berubah, mengembangkan corporate governance, mengoptimalkan penyusunan strategic management, mengamankan sumber daya dan asset yang dimiliki organisasi, dan mengurangi reactive decision making dari manajemen puncak. Daftar Pustaka : http://avicennaedu.wordpress.com/2013/03/26/resiko-manajemen-risk- management/ http://healthsafetyprotection.com/prinsip-dasar-manajemen-risiko-risk-management/ http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_risiko http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/09/manajemen-resiko-definisi-dan- manfaat.html http://kangnas.blogspot.com/2013/05/pengertian-manajemen-risiko-menurut-para- ahli.html http://qom3t.blogspot.com/2010/04/fungsi-manajemen-resiko.html http://theguh-mengedit.blogspot.com/2012/10/konsep-dasar-manajemen-resiko.html