SlideShare a Scribd company logo
1 of 6
Download to read offline
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan?
Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Razikun
Oleh: Nafisa Audrilia Parsa
Awal Mula dan Faktor Terjadinya Kecurangan
Kejahatan tentunya bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, baik kejahatan dalam
tingkat rendah maupun tingkat tinggi sekalipun. Banyak sekali motif dan alasan terjadinya
kejahatan di luar sana, mulai dari adanya rasa kurang puas atas akan sesuatu, kemiskinan, dan
faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat kriminalitas masyarakat. Kejahatan sendiri
tentunya terjadi karena adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu secara instan dan lebih
untuk diri sendiri. Maka dari itu, dengan adanya niat seperti itu lah merupakan alasan awal bisa
terjadinya kejahatan di luar sana. Para oknum memikirkan beribu-ribu cara untuk mendapatkan
apa yang mereka inginkan, tanpa memikirkan langkah yang benar dan aman.
Dalam dunia kerja pun pastinya dapat terjadinya kejahatan, salah satunya adalah
kecurangan atau fraud. Kecurangan dapat diartikan sebagai bentuk tindakan kejahatan apabila
memang direncanakan dan dapat memberikan dampak negatif bagi banyak orang beserta
perusahaan yang terlibat. Kecurangan juga dapat terjadi dengan ketidaksengajaan dan
terjadinya kekeliruan dalam mengerjakan sesuatu. Dalam dunia akuntansi, fraud sudah sangat
familiar di kuping para akuntan dan profesi bidang keuangan lainnya. Pada dasarnya,
kecurangan juga biasanya melibatkan lebih dari satu individu, mulai dari manajer, karyawan,
dan pihak ketiga lainnya yang ingin memperoleh satu keuntungan secara instan dan tidak adil.
Dalam mencegah terjadinya tindakan fraud, seorang internal auditor harus mengetahui
terlebih dahulu mengenai kecurangan beserta jenis-jenisnya yang sering kali terjadi dalam
perusahaan. Peran auditor disini adalah untuk menghilangkan sebab-sebab timbulnya
kecurangan tersebut. Adapun faktor terjadinya kecurangan, di antara:
1. Pegawai sering kali tidak memiliki kejujuran dan jiwa integritas
2. Internal controlling yang sangat lemah dan tidak efektif
3. Memiliki budaya dan tradisi dalam berbuat curang
4. Banyak manajer dan petinggi perusahaan yang melakukan kecurangan, tidak efisien,
dan efektif, serta tidak taat pada hukum yang berlaku.
Bentuk Tindakan Fraud
Latar belakang terjadinya fraud dalam suatu perusahaan, biasanya didasari oleh tekanan
atau dorongan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan kecurangan yang
dilatarbelakangi oleh beberapa alasan dan masalah pribadi, seperti masalah finansial,
emosional, dan sebagainya. Lalu dengan adanya peluang untuk melakukan kecurangan,
biasanya hal ini terjadi karena lemahnya pengawasan internal atau penyelewengan wewenang
dalam perusahaan. Motif ketiga yang dapat memicu kecurangan adalah rasionalisasi, yang
meliputi penyimpangan aset, pernyataan palsu, dan korupsi.
Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2016), fraud adalah
perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan secara sadar atau sengaja untuk tujuan
tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru terbadap pihak lain) yang dilakukan oleh
masyarakat internal perusahaan ataupun eksternal demi mendapatkan keuntungan pribadi
ataupun kelompok, baik secara langsung ataupun tidak langsung merugikan banyak pihak.
ACFE sendiri membagi bentuk fraud ke dalam tiga bagian, di antaranya penyimpangan atas
aset (asset misappropriation), kecurangan laporan keuangan (fraudulent financial reporting),
dan korupsi.
Peran dan Kendala Internal Auditor dalam Perusahaan
Peran internal auditor dalam suatu perusahaan adalah untuk memeriksa, menilai, dan
mengevaluasi secara independen proses operasional dalam perusahaan. Internal audit juga
dapat dikatakan sebagai mata dan telinga para manajer dan dewan direksi perusahaan. Maka
dari itu, internal audit harus memperhatikan kebijakan, rencana, dan prosedur yang telah
ditetapkan oleh perusahaan, lalu memastikan juga bahwa laporan keuangan yang dihasilkan
dapat dipercaya, relevan, dan dapat dijadikan cerminan perusahaan mengenai keadaaan
perusahaan. Dengan adanya internal audit, tentu perusahaan memiliki harapan bahwa tidak ada
akan lagi terjadinya manipulasi laporan keuangan dan kegiatan fraud lainnya.
Agar tindakan fraud tidak terjadi, maka fungsi dari internal audit harus dijalankan lebih
efektif, seperti contohnya internal audit harus mempunyai kedudukan yang independen, alias
tidak terlibat dengan kegiatan operasional lainnya. Internal audit juga harus tetap berkompeten
dan mengasah keterampilannya agar dapat mendeteksi dan mencegah tindakan kecurangan.
Lalu, tidak lupa juga bahwa setiap auditor harus memahami isi dari Undang-undang Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur PER/04/M.PAN/2008 tanggal 31 Maret 2008 yang embahas
mengenai etika profesi auditor. Peraturan tersebut juga dapat menjadi pendoman dasar yang
harus dijalankan oleh auditor, tetapi bukan berarti internal audit tidak memiliki kendala sama
sekali.
Kendala yang sering kali dirasakan oleh para internal audit, di antaranya adanya
internal audit sering kali tidak memiliki keterampilan dalam mengaudit dan bahkan tidak tahu
cara auditing. Lalu, internal audit merasa kurang mendapatkan dukungan dari manajemen
terkait dengan kegiatan audit internal. Tidak hanya itu, adapun stigma yang muncul terhadap
internal audit sebagai profesi yang mencari kesalahan orang. Padahal, memang sudah
kaprahnya seorang auditor untuk menganalisa dan mengevaluasi hasil laporan keuangan yang
nantinya akan dibuat sebagai acuan dalam membuat keputusan dan kebijakan perusahaan yang
baru.
Seperti yang kita ketahui bahwa tindakan fraud dibedakan menjadi tiga, di antaranya
adalah penyimpangan terhadap aset, kecurangan laporan keuangan, dan KKN atau biasanya
korupsi. Harus kita ketahui terlebih dahulu bahwa ada dua tipe kesalahan dalam penyajian
laporan keuangan yang dapat ditentukan oleh auditor, yaitu tipe kesalahan yang dikarenakan
oleh tindakan kecurangan dan ada kesalahan yang memang terjadi karena kekeliruan atau
memang murni kesalahan. Pada dasarnya, laporan keuangan yang sudah diadudit pasti
memiliki kualitas informasi yang terbatas dan lebih baik dari salah saji baik salah saji karena
murni kesalahan atau kecurangan. Auditor yang memang ingin mendeteksi kecurangan
biasanya harus melewati beberapa tahapan sistematis untuk memperoleh bukti yang kuat.
Faktor utama yang dapat membantu internal audit bekerja sebagai pencegah fraud
adalah dengan adanya pengalaman kerja, pelatihan, dan keahlian auditor. Pengalaman auditor
sendiri dapat dilihat dari jam terbang auditor dalam melakukan tahapan audit terkait dalam
memberikan opini atas laporan auditnya. Dengan banyaknya pengalaman yang auditor punya,
kedepannya akan dapat membedakan mana yang terjadi karena kekeliruan atau karena
kecurangan. Tidak lupa bahwa auditor juga harus mengasah keterampilannya dengan
mengikuti pelatihan. Pelatihan auditor sendiri dapat membantu mengembangkan pengetahuan
dan keahlian dalam mengerjakan praktik audit dan standar akuntansi bagi auditor. Semakin
seringnya auditor mengikuti pelatihan, tentunya pengetahuannya pun akan semakin
berkembang secara signifikan dan akan semakin mudah dalam mendeteksi kecurangan.
Terakhir adalah keahlian, keahlian ini adalah suatu kompetensi dasar yang dimiliki oleh auditor
dalam melaksanakan proses audit. Dalam latihan kompetensi ini, auditor dapat mengasah
keterampilannya sebagai auditor investigasi dan auditor. Auditor investigasi tentunya
berpengaruh secara spesifik terhadap pendeteksian kecurangan.
Cara Pencegahan Kecurangan
Cara untuk mencegah kecurangan bisa dimulai dari penetapan kebijakan, sistem, dan
prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan sudah dilakukan oleh
manajer, dewan komisaris, dan personel lain untuk memberikan keyakinan memadai dalam
mencapai laporan keuangan yang dapat diandalkan, efektivitas dan efisiensi operasi, serta
kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang berlaku, dengan cara:
a. Membangun Struktur Pengawasan Internal yang baik
Cara memperkuat pengawasan internal dalam perusahaan tentunya mencakup 5
komponen yang saling terkait dan harus dipenuhi oleh suatu perusahaan tersebut, di
antaranya:
1. Lingkungan Pengendalian yang menetapkan budaya suatu organisasi dan
memengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya.
2. Penaksiran risiko yang di mana perusahaan harus mengindentifikasi entitas dan
analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya atau dengan kata
lain, perusahaan harus menentukan bagaimana risiko yang terjadi harus dikelola.
3. Standar pengendalian yang di mana perusahaan menetapkan kebijakan dari
prosedur yang membantu meyakinkan bahwa arahan manajemen dan pemimpin
perusahaan telah dilaksanakan.
4. Informasi dan komunikasi adalah penangkapan, pengidentifikasian, dan
pertukaran informasi dalam suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang
melaksanakan tugas mereka.
5. Pemantauan atau monitoring adalah proses pengendalian internal sepanjang
waktu. Pemantauan tersebut meliputi operasi pengendalian yang tepat waktu dan
pengambilan tindakan koreksi.
b. Mengefektifkan Kegiatan Pengendalian
1. Review Kinerja, yang di mana setiap kinerja dibandingkan dengan kinerja
periode sebelumnya.
2. Pengelolahan Informasi dilakukan untuk mengecek kelengkapan, ketetapan, dan
otorisasi transaksi yang biasanya mencakup pengendalian atas operasi pusat data,
pemrosesan, dan pemeliharaan perangkat lunak sistem, dll.
3. Pengendalian Fisik
Pengendalian fisik biasanya dengan cara mengecek keamanan fisik aktiva,
penjagaan yang baik terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses terhadap aktiva
dan catatan.
4. Pemisahan Tugas
Memberikan tugas berdasarkan keterampilan dan profesionalitas untuk
memberikan otorisasi, pencatatan transaksi, menyelenggarakan penyimpanan
aktiva, dan sebagainya.
c. Meningkatkan Kultur Organisasi
Meningkatkan budaya organisasi dengan cara merealisasikan prinsip-prinsip Good
Corporate Governance (GCG) yang meliputi, keadilan, transparansi, akuntanbilitas,
tanggung jawab, moralitas, kehandalan, dan komitmen sehingga dapat mendorong
kinerja karyawan perusahaan bekerja secara efisien dan dapat menghasilkan nilai
ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemegang saham.
d. Mengefektifkan Fungsi Internal Audit
Internal audit harus memiliki kedudukan yang independent dalam organisasi dengan kata
lain, dia tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung
jawab kepada atau melaporkan kegiataannya kepada top manajer. Selain itu, internal
audit juga harus dapat menguraikan tugas secara tertulis agar dia mengetahui setiap tugas,
wewenang, dan tanggung jawabnya. Internal auditor harus mempunyai internal audit.
Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah bahwa kecurangan dapat dikatakan sebagai
tindak kejahatan apabila dilakukan secara sengaja dan menimbulkan kerugian bagi banyak
orang serta perusahaan yang dikelola. Bentuk tindakan kecurangan sendiri dibagi menjadi 3,
di antaranya adalah penyimpangan atas aset, kecurangan laporan keuangan, dan korupsi.
Peran dari internal auditor yang menjadi garda pintu terdepan untuk melindungi
perusahaan dari tindakan kecurangan tersebut. Internal auditor yang memiliki peran sebagai
mata dan telinga perusahaan, tentunya menjadi kewajiban bagi internal auditor untuk
memaksimalkan peran dan fungsinya dalam perusahaan, tetapi sering kali auditor mengalami
kendala dalam melakukan proses audit, entah itu dikarenakan tidak memiliki keterampilan
yang memadai, atau kurangnya komunikasi antara internal auditor dengan manajemen.
Faktor utama yang dapat membantu internal auditor dalam pencegahan kecurangan
adalah dengan cara mengikuti pelatihan dan keahlian auditor sehingga nantinya internal auditor
dapat mengetahui bagaimana gejala tindakan kecurangan itu awal mulanya terjadi dan
perubahan-perubahan perilaku lainnya.
Maka dari itu cara yang dapat dilakukan oleh internal auditor dan perusahaan lainnya
adalah dengan cara membangun struktur pengendalian internal yang baik, mengefektifkan
pengendalian internal yang baik, meningkatkan kultur organisasi kea rah yang lebih positif,
dan memaksimalkan kinerja internal auditor.

More Related Content

Similar to Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia Parsa

Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditingdewi masita
 
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptxAKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptxkesyahanifah
 
Fraud Prevention _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Fraud Prevention _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Fraud Prevention _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Fraud Prevention _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Kanaidi ken
 
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...Vhiie Audi
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Eka Yulianto
 
7. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issue...
7. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issue...7. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issue...
7. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issue...arisatrias
 
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptxmemerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptxYuriyanto1
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...WINDAYANI RAJAGUKGUK
 
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...Kanaidi ken
 
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...Vhiie Audi
 
RENCANA PEMAPARAN + Link2 MATERI Training_FRAUD RISK MANAGEMENT
RENCANA PEMAPARAN + Link2 MATERI Training_FRAUD RISK MANAGEMENTRENCANA PEMAPARAN + Link2 MATERI Training_FRAUD RISK MANAGEMENT
RENCANA PEMAPARAN + Link2 MATERI Training_FRAUD RISK MANAGEMENTKanaidi ken
 
Fraud Vona bab 15
Fraud Vona bab 15Fraud Vona bab 15
Fraud Vona bab 15AyzCha
 
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...salomoroyfreddy
 
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...Hasim Rafsanjani
 
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENT
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENTMetode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENT
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENTKanaidi ken
 
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...Kanaidi ken
 
PEMAPARAN MATERI & Link2 Materi RENCANA Training "Effective FRAUD RISK MANAG...
PEMAPARAN MATERI & Link2 Materi  RENCANA Training "Effective FRAUD RISK MANAG...PEMAPARAN MATERI & Link2 Materi  RENCANA Training "Effective FRAUD RISK MANAG...
PEMAPARAN MATERI & Link2 Materi RENCANA Training "Effective FRAUD RISK MANAG...Kanaidi ken
 
Analisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditingAnalisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditingdewimita
 

Similar to Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia Parsa (20)

Fraud dalam Audit
Fraud dalam AuditFraud dalam Audit
Fraud dalam Audit
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditing
 
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptxAKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
AKUNTANSI FORENSIK Pertemuan ke 4.pptx
 
Fraud Prevention _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Fraud Prevention _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".Fraud Prevention _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
Fraud Prevention _Training "FRAUD & INVESTIGATIVE AUDITING".
 
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
 
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
 
7. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issue...
7. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issue...7. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issue...
7. be gg, ari satria saputra, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma, ethical issue...
 
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptxmemerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
memerangi fraud_tugaspert4_kelompok3_Akuntansi Forensik neww.pptx
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
 
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...
RENCANA Penyelenggaraan + Link2 MATERI Training _"FRAUD and INVESTIGATIVE AUD...
 
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
 
RENCANA PEMAPARAN + Link2 MATERI Training_FRAUD RISK MANAGEMENT
RENCANA PEMAPARAN + Link2 MATERI Training_FRAUD RISK MANAGEMENTRENCANA PEMAPARAN + Link2 MATERI Training_FRAUD RISK MANAGEMENT
RENCANA PEMAPARAN + Link2 MATERI Training_FRAUD RISK MANAGEMENT
 
Fraud Vona bab 15
Fraud Vona bab 15Fraud Vona bab 15
Fraud Vona bab 15
 
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
7.be gg, salomo roy freddy hapzi ali-ethical issue in financial management,un...
 
KELOMPOK 8.pptx
KELOMPOK 8.pptxKELOMPOK 8.pptx
KELOMPOK 8.pptx
 
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
1, si & pi, m hasim rafsanjani, hapzi ali, pengenalan fraud, pelaku pelak...
 
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENT
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENTMetode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENT
Metode Pelaksanaan FRAUD RISK ASSESSMENT
 
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...
 
PEMAPARAN MATERI & Link2 Materi RENCANA Training "Effective FRAUD RISK MANAG...
PEMAPARAN MATERI & Link2 Materi  RENCANA Training "Effective FRAUD RISK MANAG...PEMAPARAN MATERI & Link2 Materi  RENCANA Training "Effective FRAUD RISK MANAG...
PEMAPARAN MATERI & Link2 Materi RENCANA Training "Effective FRAUD RISK MANAG...
 
Analisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditingAnalisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditing
 

Recently uploaded

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerjamonikabudiman19
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IAccIblock
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelAdhiliaMegaC1
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAAchmadHasanHafidzi
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfPerkuliahanDaring
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptxfitriamutia
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.pptsantikalakita
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptAchmadHasanHafidzi
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYARirilMardiana
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptAchmadHasanHafidzi
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptximamfadilah24062003
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxUNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BERAU
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 

Recently uploaded (16)

Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal KerjaPengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
Pengertian, Konsep dan Jenis Modal Kerja
 
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN IPIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
PIUTANG, AKUNTANSI, AKUNTANSI KEUANGAN LANJUTAN I
 
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi ModelBab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
Bab 13 Pemodelan Ekonometrika: Spesifikasi Model
 
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIAKONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
KONSEP & SISTEM PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA
 
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdfIde dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
Ide dan Peluang dalam Kewirausahaan (dimas).pdf
 
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
5. WAKALH BUL UJRAH DAN KAFALAH BIL UJRAH.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintahKeseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
Keseimbangan perekonomian tigas termasuk peran pemerintah
 
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
11.-SUPERVISI-DALAM-MANAJEMEN-KEPERAWATAN.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.pptPengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
Pengantar Akuntansi dan Prinsip-prinsip Akuntansi.ppt
 
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYAKREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
KREDIT PERBANKAN JENIS DAN RUANG LINGKUPNYA
 
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.pptkonsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
konsep akuntansi biaya, perilaku biaya.ppt
 
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptxPPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
PPT KEGIATAN MENGOLAKASIAN DANA SUKU BUNGA KLP 4.pptx
 
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptxANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS SIMPLEKS BESERTA PERUBAHAN KONTRIBUSI.pptx
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 

Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia Parsa

  • 1. Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? Dosen Pengampu: Dr. Muhammad Razikun Oleh: Nafisa Audrilia Parsa Awal Mula dan Faktor Terjadinya Kecurangan Kejahatan tentunya bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, baik kejahatan dalam tingkat rendah maupun tingkat tinggi sekalipun. Banyak sekali motif dan alasan terjadinya kejahatan di luar sana, mulai dari adanya rasa kurang puas atas akan sesuatu, kemiskinan, dan faktor-faktor lain yang memengaruhi tingkat kriminalitas masyarakat. Kejahatan sendiri tentunya terjadi karena adanya keinginan untuk mendapatkan sesuatu secara instan dan lebih untuk diri sendiri. Maka dari itu, dengan adanya niat seperti itu lah merupakan alasan awal bisa terjadinya kejahatan di luar sana. Para oknum memikirkan beribu-ribu cara untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan, tanpa memikirkan langkah yang benar dan aman. Dalam dunia kerja pun pastinya dapat terjadinya kejahatan, salah satunya adalah kecurangan atau fraud. Kecurangan dapat diartikan sebagai bentuk tindakan kejahatan apabila memang direncanakan dan dapat memberikan dampak negatif bagi banyak orang beserta perusahaan yang terlibat. Kecurangan juga dapat terjadi dengan ketidaksengajaan dan terjadinya kekeliruan dalam mengerjakan sesuatu. Dalam dunia akuntansi, fraud sudah sangat familiar di kuping para akuntan dan profesi bidang keuangan lainnya. Pada dasarnya, kecurangan juga biasanya melibatkan lebih dari satu individu, mulai dari manajer, karyawan, dan pihak ketiga lainnya yang ingin memperoleh satu keuntungan secara instan dan tidak adil. Dalam mencegah terjadinya tindakan fraud, seorang internal auditor harus mengetahui terlebih dahulu mengenai kecurangan beserta jenis-jenisnya yang sering kali terjadi dalam perusahaan. Peran auditor disini adalah untuk menghilangkan sebab-sebab timbulnya kecurangan tersebut. Adapun faktor terjadinya kecurangan, di antara: 1. Pegawai sering kali tidak memiliki kejujuran dan jiwa integritas 2. Internal controlling yang sangat lemah dan tidak efektif 3. Memiliki budaya dan tradisi dalam berbuat curang 4. Banyak manajer dan petinggi perusahaan yang melakukan kecurangan, tidak efisien, dan efektif, serta tidak taat pada hukum yang berlaku.
  • 2. Bentuk Tindakan Fraud Latar belakang terjadinya fraud dalam suatu perusahaan, biasanya didasari oleh tekanan atau dorongan yang menyebabkan seseorang untuk melakukan kecurangan yang dilatarbelakangi oleh beberapa alasan dan masalah pribadi, seperti masalah finansial, emosional, dan sebagainya. Lalu dengan adanya peluang untuk melakukan kecurangan, biasanya hal ini terjadi karena lemahnya pengawasan internal atau penyelewengan wewenang dalam perusahaan. Motif ketiga yang dapat memicu kecurangan adalah rasionalisasi, yang meliputi penyimpangan aset, pernyataan palsu, dan korupsi. Menurut The Association of Certified Fraud Examiners (ACFE, 2016), fraud adalah perbuatan yang melanggar hukum yang dilakukan secara sadar atau sengaja untuk tujuan tertentu (manipulasi atau memberikan laporan keliru terbadap pihak lain) yang dilakukan oleh masyarakat internal perusahaan ataupun eksternal demi mendapatkan keuntungan pribadi ataupun kelompok, baik secara langsung ataupun tidak langsung merugikan banyak pihak. ACFE sendiri membagi bentuk fraud ke dalam tiga bagian, di antaranya penyimpangan atas aset (asset misappropriation), kecurangan laporan keuangan (fraudulent financial reporting), dan korupsi. Peran dan Kendala Internal Auditor dalam Perusahaan Peran internal auditor dalam suatu perusahaan adalah untuk memeriksa, menilai, dan mengevaluasi secara independen proses operasional dalam perusahaan. Internal audit juga dapat dikatakan sebagai mata dan telinga para manajer dan dewan direksi perusahaan. Maka dari itu, internal audit harus memperhatikan kebijakan, rencana, dan prosedur yang telah ditetapkan oleh perusahaan, lalu memastikan juga bahwa laporan keuangan yang dihasilkan dapat dipercaya, relevan, dan dapat dijadikan cerminan perusahaan mengenai keadaaan perusahaan. Dengan adanya internal audit, tentu perusahaan memiliki harapan bahwa tidak ada akan lagi terjadinya manipulasi laporan keuangan dan kegiatan fraud lainnya. Agar tindakan fraud tidak terjadi, maka fungsi dari internal audit harus dijalankan lebih efektif, seperti contohnya internal audit harus mempunyai kedudukan yang independen, alias tidak terlibat dengan kegiatan operasional lainnya. Internal audit juga harus tetap berkompeten dan mengasah keterampilannya agar dapat mendeteksi dan mencegah tindakan kecurangan. Lalu, tidak lupa juga bahwa setiap auditor harus memahami isi dari Undang-undang Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur PER/04/M.PAN/2008 tanggal 31 Maret 2008 yang embahas mengenai etika profesi auditor. Peraturan tersebut juga dapat menjadi pendoman dasar yang
  • 3. harus dijalankan oleh auditor, tetapi bukan berarti internal audit tidak memiliki kendala sama sekali. Kendala yang sering kali dirasakan oleh para internal audit, di antaranya adanya internal audit sering kali tidak memiliki keterampilan dalam mengaudit dan bahkan tidak tahu cara auditing. Lalu, internal audit merasa kurang mendapatkan dukungan dari manajemen terkait dengan kegiatan audit internal. Tidak hanya itu, adapun stigma yang muncul terhadap internal audit sebagai profesi yang mencari kesalahan orang. Padahal, memang sudah kaprahnya seorang auditor untuk menganalisa dan mengevaluasi hasil laporan keuangan yang nantinya akan dibuat sebagai acuan dalam membuat keputusan dan kebijakan perusahaan yang baru. Seperti yang kita ketahui bahwa tindakan fraud dibedakan menjadi tiga, di antaranya adalah penyimpangan terhadap aset, kecurangan laporan keuangan, dan KKN atau biasanya korupsi. Harus kita ketahui terlebih dahulu bahwa ada dua tipe kesalahan dalam penyajian laporan keuangan yang dapat ditentukan oleh auditor, yaitu tipe kesalahan yang dikarenakan oleh tindakan kecurangan dan ada kesalahan yang memang terjadi karena kekeliruan atau memang murni kesalahan. Pada dasarnya, laporan keuangan yang sudah diadudit pasti memiliki kualitas informasi yang terbatas dan lebih baik dari salah saji baik salah saji karena murni kesalahan atau kecurangan. Auditor yang memang ingin mendeteksi kecurangan biasanya harus melewati beberapa tahapan sistematis untuk memperoleh bukti yang kuat. Faktor utama yang dapat membantu internal audit bekerja sebagai pencegah fraud adalah dengan adanya pengalaman kerja, pelatihan, dan keahlian auditor. Pengalaman auditor sendiri dapat dilihat dari jam terbang auditor dalam melakukan tahapan audit terkait dalam memberikan opini atas laporan auditnya. Dengan banyaknya pengalaman yang auditor punya, kedepannya akan dapat membedakan mana yang terjadi karena kekeliruan atau karena kecurangan. Tidak lupa bahwa auditor juga harus mengasah keterampilannya dengan mengikuti pelatihan. Pelatihan auditor sendiri dapat membantu mengembangkan pengetahuan dan keahlian dalam mengerjakan praktik audit dan standar akuntansi bagi auditor. Semakin seringnya auditor mengikuti pelatihan, tentunya pengetahuannya pun akan semakin berkembang secara signifikan dan akan semakin mudah dalam mendeteksi kecurangan. Terakhir adalah keahlian, keahlian ini adalah suatu kompetensi dasar yang dimiliki oleh auditor dalam melaksanakan proses audit. Dalam latihan kompetensi ini, auditor dapat mengasah keterampilannya sebagai auditor investigasi dan auditor. Auditor investigasi tentunya berpengaruh secara spesifik terhadap pendeteksian kecurangan.
  • 4. Cara Pencegahan Kecurangan Cara untuk mencegah kecurangan bisa dimulai dari penetapan kebijakan, sistem, dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan sudah dilakukan oleh manajer, dewan komisaris, dan personel lain untuk memberikan keyakinan memadai dalam mencapai laporan keuangan yang dapat diandalkan, efektivitas dan efisiensi operasi, serta kepatuhan terhadap hukum dan aturan yang berlaku, dengan cara: a. Membangun Struktur Pengawasan Internal yang baik Cara memperkuat pengawasan internal dalam perusahaan tentunya mencakup 5 komponen yang saling terkait dan harus dipenuhi oleh suatu perusahaan tersebut, di antaranya: 1. Lingkungan Pengendalian yang menetapkan budaya suatu organisasi dan memengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. 2. Penaksiran risiko yang di mana perusahaan harus mengindentifikasi entitas dan analisis terhadap risiko yang relevan untuk mencapai tujuannya atau dengan kata lain, perusahaan harus menentukan bagaimana risiko yang terjadi harus dikelola. 3. Standar pengendalian yang di mana perusahaan menetapkan kebijakan dari prosedur yang membantu meyakinkan bahwa arahan manajemen dan pemimpin perusahaan telah dilaksanakan. 4. Informasi dan komunikasi adalah penangkapan, pengidentifikasian, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dari waktu yang memungkinkan orang melaksanakan tugas mereka. 5. Pemantauan atau monitoring adalah proses pengendalian internal sepanjang waktu. Pemantauan tersebut meliputi operasi pengendalian yang tepat waktu dan pengambilan tindakan koreksi. b. Mengefektifkan Kegiatan Pengendalian 1. Review Kinerja, yang di mana setiap kinerja dibandingkan dengan kinerja periode sebelumnya. 2. Pengelolahan Informasi dilakukan untuk mengecek kelengkapan, ketetapan, dan otorisasi transaksi yang biasanya mencakup pengendalian atas operasi pusat data, pemrosesan, dan pemeliharaan perangkat lunak sistem, dll. 3. Pengendalian Fisik Pengendalian fisik biasanya dengan cara mengecek keamanan fisik aktiva, penjagaan yang baik terhadap fasilitas yang terlindungi dari akses terhadap aktiva dan catatan.
  • 5. 4. Pemisahan Tugas Memberikan tugas berdasarkan keterampilan dan profesionalitas untuk memberikan otorisasi, pencatatan transaksi, menyelenggarakan penyimpanan aktiva, dan sebagainya. c. Meningkatkan Kultur Organisasi Meningkatkan budaya organisasi dengan cara merealisasikan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang meliputi, keadilan, transparansi, akuntanbilitas, tanggung jawab, moralitas, kehandalan, dan komitmen sehingga dapat mendorong kinerja karyawan perusahaan bekerja secara efisien dan dapat menghasilkan nilai ekonomi jangka panjang yang berkelanjutan bagi para pemegang saham. d. Mengefektifkan Fungsi Internal Audit Internal audit harus memiliki kedudukan yang independent dalam organisasi dengan kata lain, dia tidak boleh terlibat dalam kegiatan operasional perusahaan dan bertanggung jawab kepada atau melaporkan kegiataannya kepada top manajer. Selain itu, internal audit juga harus dapat menguraikan tugas secara tertulis agar dia mengetahui setiap tugas, wewenang, dan tanggung jawabnya. Internal auditor harus mempunyai internal audit. Kesimpulan Kesimpulan yang dapat kita ambil adalah bahwa kecurangan dapat dikatakan sebagai tindak kejahatan apabila dilakukan secara sengaja dan menimbulkan kerugian bagi banyak orang serta perusahaan yang dikelola. Bentuk tindakan kecurangan sendiri dibagi menjadi 3, di antaranya adalah penyimpangan atas aset, kecurangan laporan keuangan, dan korupsi. Peran dari internal auditor yang menjadi garda pintu terdepan untuk melindungi perusahaan dari tindakan kecurangan tersebut. Internal auditor yang memiliki peran sebagai mata dan telinga perusahaan, tentunya menjadi kewajiban bagi internal auditor untuk memaksimalkan peran dan fungsinya dalam perusahaan, tetapi sering kali auditor mengalami kendala dalam melakukan proses audit, entah itu dikarenakan tidak memiliki keterampilan yang memadai, atau kurangnya komunikasi antara internal auditor dengan manajemen. Faktor utama yang dapat membantu internal auditor dalam pencegahan kecurangan adalah dengan cara mengikuti pelatihan dan keahlian auditor sehingga nantinya internal auditor dapat mengetahui bagaimana gejala tindakan kecurangan itu awal mulanya terjadi dan perubahan-perubahan perilaku lainnya. Maka dari itu cara yang dapat dilakukan oleh internal auditor dan perusahaan lainnya adalah dengan cara membangun struktur pengendalian internal yang baik, mengefektifkan
  • 6. pengendalian internal yang baik, meningkatkan kultur organisasi kea rah yang lebih positif, dan memaksimalkan kinerja internal auditor.