SlideShare a Scribd company logo
1 of 4
SKEMA KECURANGAN
Dalam pencegahan kecurangan, mendeteksi dan menginvestigasi kecurangan, satu yang harus
dipahami adalah skema kecurangan. klasifikasi terbaik terhadap kecurangan auditor dan
akuntan forensik adalah salah satunya yang digunakan oleh association of Certified Fraud
examiners (ACFE). Beberapa alasan nya :
1. ACFE muncul sebagai organisasi antifraud pertama yang ditujukan untuk profesi anti
fraud, juga ada American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). Institute
of Internal Auditor (IIA) dan Information Systems Audit And Control Association
(ISACA) yang memiliki tujuan utama yang berbeda. Beberapa organisasi memiliki
tujuan yang sama, tetapi tidak satupun tujuan mereka adalah hanya untuk melawan
kecurangan bagi auditor kecurangan dan akuntan forensik . seperti bentuk ACFE
yang menyediakan standar nyata bagii profesi antifraud.
2. Klasifikasi ACFE akan stabil sepanjang waktu. Ada sekitar 51 skema kecurangan
pribadi dalam fraud tree ACFE . angka itu tidak berubah selama bertahun tahun.
Pelaku fraud juga menemukan perbedaan atau menemukan cara untuk melakukan
fraud, tetapi paling sering digunakan adalah cara lama dalam meracang skema
kecurangan yang digunakan .
3. Klasifikasi ACFE memiliki skema angka yang terbatas. Ini berarti tidak adanya
ketidakterbatasan atas perancangan angka untuk dipertimbangkan. Hnya ada sekitar
51. Sekitar 20 itu menaikkan lebih dari 80 persen dari semua kecurangan. Studi ini
lebih mengingatkan bahwa skema fraud yang baik akan memungkinkan auditor fraud
atau akuntan forensik dalam mendeteksi atau mencegah banyak jenis potensi
perancanagan fraud.
4. Sedikit Saling melengkapi dalam fraud tree ACFE, khususnya ketika
membandingkan antara klasifikasi lainnya. Banyak klasifikasi dikategorikan
berdasarkan pemasok, penjual, karyawan dan prngguna.
5. Model ACFE memiliki karakteristik yang unik untuk 3 bagian kategori yang akan
mempermudah dalam menerapka audit kecurangan., investigasi, dan program
pencegahan kecurangan.
ACFE FRAUD TREE : karakter yang unik di masing-masing kategori
description Kecurangan laporan
keuangan
Penggelapan aset korupsi
Pelaku kecurangan Manajemen
eksekutif
pegawai Manajemen ekskutif
/karyawan
Besar kecurangan besar :$1 -258
million
Kecil : $93.000 Menengah :
$250000
Frekuensi
kecurangan
Paling sedikit :7,9
%
Paling sering
:92,7%
Menengah :30%
Motivasi Harga saham, bonus Dorongan pribadi Tantangan, bisnis
meterialitas Berkemungkinan
besar
Tidak mungkin tergantung
Ukuran dari
perusahaan korban
besar kecil tergantung
benefactors Perusahaan dan
pelaku fraud
Pelaku fraud Pelaku fraud
ACFE FRAUD TREE
ACFE memiliki kategori untuk mengkategorikan kecurangan yang diketahui menjadi
model fraud. pengkategorian fraud oleh ACFE dkenal dengan nama pohon Fraud. Ini
merupakan skema pengkategorian fraud individual yang diklasifikasikan dalam kategori,
sub kategori, dan kategoori yang paling kecil. 3 kategori utamanya adalah kecurangan
laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan korupsi. Ketika jenis kategori tersebut
memiliki keunikan masing-masing. Melalui pemahaman kategori dan karakteristik
spesialnya merupakan hal yang penting dalam keberhasilan mendesain dan melaksanakan
audit fraud yang setara dengan program pencegahan dan pendeteksian.
Karakteristki karakteristik dari kategori skema
1. Pelaku Fraud
Pelaku Dalam fraud laporan keuangan biasanya adalah manajemen eksekutif seperti
chief executive officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO) atau beberapa tingkatan
C-level manajemen lainnya. Pelaku dari penyalahgunaan aset biasanya adalah
karyawan biasa. Dalam skema korupsi pelaku fraud bisa siapa saja tetapi biasanya
melibatkan sekurang- kurangnya dua orang.
2. Ukuran Fraud
Kategori fraud dengan tingkat rata-rata kerugian tertinggi adalah fraud laopran
keuangan.dengan tingkat kecurangan antara $1 juta dollar dan $257,9 juta menurut
survei tahunan. ACFE report to the nation (RTTN) memperlihatkan bahwa rata-rata
fraud laporan keuangan mencapai angka $1 juta dolar lebih tinggi dari tahun
sebelumnya (RTTN 2002 )
3. Frekuensi terjadinya fraud
Kategori fraud yang paling sering terjadi adalah penyalahgunaan aset. Lebih dari
92% fraud di klasifikasikan dalam kategori ini. Fraud laporan keuangan sebesar 7,9%
dan korupsi 30,1% dari total fraud yang terjadi.
4. Motivasi
Masing-masing kategori dari fraud ini memiliki motivasi yang berbeda-beda.
Fraud laopran keuangan cenderung didorong oleh motif egocentric. Fraud ini
juga cenderung dimotivasi oleh harga saham baik langsung maupun tidak
langsung.
Penyalahgunaan asset biasanya dimotivasi oleh tekanan ekonomi. Tekanan ini
biasanya didorong oleh perjudian, mabuk-mabukan atau perilaku alkoholik
yang memerlukan uang untuk memenuhinya. Terkadang motifnya adalah
motif emosional seperti tantangan untuk melawan sistem atau ketidak puasan
ddengan manajemen perusahaan.
korupsi sering kali di dorong oleh motif bisnis (ekonomi) seperti skema
penyuapan untuk memperoleh akses pada pasar yang tidak dapat diakses pihak
lain.
5. Materialitas
Fraud laporan keuangan seringkali mempertimbangkan materialitasnya pada
organisasi, namun pada penyalahgunaan aset cenderung tidak material bagi laporan
keuangan.
1. korupsi dapat meterial, terutama untuk fraud yang besarannya diatas rata-rata
kerugian corruption fraud.
2.
6. Benefactors
3. Fraud Laporan keuangan dilakukan sebagai bagian dari perusahaan, meskipun
biasanya merupakan permintaan dari pelaku fraud untuk memperoleh keuntungan.
Kebalikannnya, keuntungan yang diperoleh oleh pelaku fraud pada penyalahgunaan
aset dan korupsi merupakan kecurangan orang dalam terhadap perusahaan. Korupsi
dapat juga dalam rangka menguntungkan perusahaan dalam beberapa skema, seperti
pada beberapa penyuapan.
4.
5.
7. Ukuran Perusahaan Korban
6. Karena fraud laporan keuangan biasanya dimotivasi oleh harga saham atau sesuatu
yang berhubungan langsung dengan harga saham, perusahaan korban cenderung
merupakan perusahaan terbuka dan cenderung merupakan perusahaan besar.
Sesungguhnya perusahaan memiliki sumber daya untuk menerapkan pengendalian
internal, audit internal, dan program antifraud, untuk itu memiliki sedikit risiko yang
terkait dengan penyalahgunaan aset dimana secara intrinsik dikendalikan lebih ketat.
7. Kebalikannya pada penyalahgunaan aset dan organisasi korbannya. Karena
perusahaan ini cenderung kecil, mereka jarang memiliki sumber daya unutk
melakukan pencegahan dan pendeteksian fraud.
8.
9. Pohon fraud dan siapa yang mengaudit?
Fraud laporan keuangan
Auditor yang bertanggungjawab atas fraud dalam laporan keuangan adalah auditor
keuangan(eksternal).
3 alasan utama :
1. Jumlah dari fraud laporan keuangan cenderung meningkat menjadi salah saji material
dalam laporan keuangan.
2. Audit laporan keuangan dirancang untuk mendeteksi salah saji myang material dalam
pelaporan.
3. Karena Manajemen ekssekutif terlibat dengan kecurangan laporan keuangan, maka
auditor internal akan mudah terpengaruhi atau mendapatkan tekanan.
Penyalahgunaan Aset
kelompok auditor yang bertanggungjawab dalam penyalahgunaan aset adalah auditor
internal. ini karena skema penyalahgunaan aset akan menjadi immaterial khususnya dalam
transaksi individu. akan sulit bagi auditor keuangan untuk menemukan dengan melakukan
audit secara tradisional.
Korupsi
Korupsi lebih luas jika dibandingkan dengan penyalahgunaan aset. Jika telah material dan
jelas auditor keuangan memiliki beberapa tanggungjawab khususnya dibawah SAS NO 99.
Kecurangan ini terkadang melibatkan pelanggaran hukum dan pelanggaran peraturan.
Tanggungjawab utama dalam mendeteksi kecurangan adalah pada auditor eksternal dan juga
terkadang audior internal. kemungkinan besar fungsi dari internal auditor terhadap fraud
adalah merancang program antifraud atau audit fraud yang terkonsentrasi utama pada
penyalahgunaan aset .

More Related Content

What's hot

Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Rudiah Purnami
 
Sistem Pengendalian Manajemen Biasa
Sistem Pengendalian Manajemen BiasaSistem Pengendalian Manajemen Biasa
Sistem Pengendalian Manajemen Biasa
Universitas PGRI
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Syafdinal Ncap
 
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Dody Dermawan
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13
Shofia hilmy
 
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansiAspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Yuni Andriany
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
Er Erlyta
 

What's hot (20)

Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaranMenyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
Menyelesaikan pengujian dalam siklus akuisisi dan pembayaran
 
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 1 sampai 3 : Bidang Masalah yang ...
METODE PENELITIANProses PenelitianLangkah 1 sampai 3 : Bidang Masalah yang ...METODE PENELITIANProses PenelitianLangkah 1 sampai 3 : Bidang Masalah yang ...
METODE PENELITIAN Proses Penelitian Langkah 1 sampai 3 : Bidang Masalah yang ...
 
Sistem Pengendalian Manajemen Biasa
Sistem Pengendalian Manajemen BiasaSistem Pengendalian Manajemen Biasa
Sistem Pengendalian Manajemen Biasa
 
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
Teknik Analisi Keuangan PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.
 
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
Hubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti auditHubungan antara  materialitas, risiko audit dan  bukti audit
Hubungan antara materialitas, risiko audit dan bukti audit
 
Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5Manajemen keuangan part 2 of 5
Manajemen keuangan part 2 of 5
 
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORANBAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
BAB 3 KERTAS KERJA AUDIT DAN PROGRAM AUDIT, BAB 4 PELAPORAN
 
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valasBursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
Bursa valas dan faktor yang mempengaruhi kurs valas
 
Evaluasi Strategi
Evaluasi StrategiEvaluasi Strategi
Evaluasi Strategi
 
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publikMakalah auditing dan profesi akuntan publik
Makalah auditing dan profesi akuntan publik
 
manajemen risiko operasional
manajemen risiko operasionalmanajemen risiko operasional
manajemen risiko operasional
 
sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13sistem pengendalian manajemen ch 13
sistem pengendalian manajemen ch 13
 
Ppt etika bisnis 1
Ppt etika bisnis 1Ppt etika bisnis 1
Ppt etika bisnis 1
 
Teori markowitz ppt
Teori markowitz pptTeori markowitz ppt
Teori markowitz ppt
 
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansiAspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
Aspek kelembagaan dalam pengembangan akuntansi
 
Bab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuanganBab 01. overview managemen keuangan
Bab 01. overview managemen keuangan
 
Analisis Teknikal Saham 1
Analisis Teknikal Saham 1Analisis Teknikal Saham 1
Analisis Teknikal Saham 1
 
Bab 1 Auditing
Bab 1 Auditing Bab 1 Auditing
Bab 1 Auditing
 
Soal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal siaSoal Pengendalian internal sia
Soal Pengendalian internal sia
 
manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)manajemen risiko likuiditas (1)
manajemen risiko likuiditas (1)
 

Similar to Perancangan fraud

Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditing
dewi masita
 
Analisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditingAnalisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditing
dewimita
 
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptxSHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
ShafikaPutri1
 

Similar to Perancangan fraud (20)

Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
Begg,eka yulianto, prof. dr. ir. hapzi ali, mm, cma. fraud dan korupsi. unive...
 
Makalah fraud auditing
Makalah fraud auditingMakalah fraud auditing
Makalah fraud auditing
 
Fraud dalam Audit
Fraud dalam AuditFraud dalam Audit
Fraud dalam Audit
 
Makalah Audit perusahaan (fraud)
Makalah Audit perusahaan (fraud)Makalah Audit perusahaan (fraud)
Makalah Audit perusahaan (fraud)
 
Analisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditingAnalisis literatur fraud triangle auditing
Analisis literatur fraud triangle auditing
 
Resume red flags
Resume red flagsResume red flags
Resume red flags
 
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
Sipi, windayani rajagukguk, hapzi ali, 2018, sistem informasi dalam kegiatan ...
 
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
1, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Ancaman terhadap Sistem Informasi ...
 
Overview Fraud RISK MANAGEMENT _Fraud RISK ASSESSMENT Training
Overview Fraud RISK MANAGEMENT  _Fraud RISK ASSESSMENT TrainingOverview Fraud RISK MANAGEMENT  _Fraud RISK ASSESSMENT Training
Overview Fraud RISK MANAGEMENT _Fraud RISK ASSESSMENT Training
 
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
Bagaimana Cara Mencegah Tindakan Fraud dalam Perusahaan? by Nafisa Audrilia P...
 
KELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdfKELOMPOK 10.pdf
KELOMPOK 10.pdf
 
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptxSHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
SHAFIKA PUTRI_223209082_PPT BAB 5 & 6.pptx
 
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
7, SI & PI Yovie Aulia Dinanda, Hapzi Ali, Review Materi-Materi dan Kasus-Kas...
 
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
326094870-Kecurangan-Laporan-Keuangan-Ppt.ppt
 
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENTModus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
Modus Operandi dan Skenario Fraud _Training FRAUD RISK ASSESSMENT
 
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptxKELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
KELOMPOK 4 (FRAUD RISK ASSESSMENT).pptx
 
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...
Peranan Audit Internal dalam Pencegahan & Pendeteksian FRAUD RISK _Training "...
 
Mencegah Dan Mendeteksi Fraud Serta Profil Pelaku, Korban Dan Perbuatan Fraud
Mencegah Dan Mendeteksi Fraud Serta Profil Pelaku, Korban Dan Perbuatan FraudMencegah Dan Mendeteksi Fraud Serta Profil Pelaku, Korban Dan Perbuatan Fraud
Mencegah Dan Mendeteksi Fraud Serta Profil Pelaku, Korban Dan Perbuatan Fraud
 
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"
Fraud dalam Sistem Koding & Pembiayaan_ Training "SISTEM CASEMIX"
 
Makalah kel ii fraud
Makalah kel ii fraudMakalah kel ii fraud
Makalah kel ii fraud
 

Perancangan fraud

  • 1. SKEMA KECURANGAN Dalam pencegahan kecurangan, mendeteksi dan menginvestigasi kecurangan, satu yang harus dipahami adalah skema kecurangan. klasifikasi terbaik terhadap kecurangan auditor dan akuntan forensik adalah salah satunya yang digunakan oleh association of Certified Fraud examiners (ACFE). Beberapa alasan nya : 1. ACFE muncul sebagai organisasi antifraud pertama yang ditujukan untuk profesi anti fraud, juga ada American Institute of Certified Public Accountants (AICPA). Institute of Internal Auditor (IIA) dan Information Systems Audit And Control Association (ISACA) yang memiliki tujuan utama yang berbeda. Beberapa organisasi memiliki tujuan yang sama, tetapi tidak satupun tujuan mereka adalah hanya untuk melawan kecurangan bagi auditor kecurangan dan akuntan forensik . seperti bentuk ACFE yang menyediakan standar nyata bagii profesi antifraud. 2. Klasifikasi ACFE akan stabil sepanjang waktu. Ada sekitar 51 skema kecurangan pribadi dalam fraud tree ACFE . angka itu tidak berubah selama bertahun tahun. Pelaku fraud juga menemukan perbedaan atau menemukan cara untuk melakukan fraud, tetapi paling sering digunakan adalah cara lama dalam meracang skema kecurangan yang digunakan . 3. Klasifikasi ACFE memiliki skema angka yang terbatas. Ini berarti tidak adanya ketidakterbatasan atas perancangan angka untuk dipertimbangkan. Hnya ada sekitar 51. Sekitar 20 itu menaikkan lebih dari 80 persen dari semua kecurangan. Studi ini lebih mengingatkan bahwa skema fraud yang baik akan memungkinkan auditor fraud atau akuntan forensik dalam mendeteksi atau mencegah banyak jenis potensi perancanagan fraud. 4. Sedikit Saling melengkapi dalam fraud tree ACFE, khususnya ketika membandingkan antara klasifikasi lainnya. Banyak klasifikasi dikategorikan berdasarkan pemasok, penjual, karyawan dan prngguna. 5. Model ACFE memiliki karakteristik yang unik untuk 3 bagian kategori yang akan mempermudah dalam menerapka audit kecurangan., investigasi, dan program pencegahan kecurangan. ACFE FRAUD TREE : karakter yang unik di masing-masing kategori description Kecurangan laporan keuangan Penggelapan aset korupsi Pelaku kecurangan Manajemen eksekutif pegawai Manajemen ekskutif /karyawan Besar kecurangan besar :$1 -258 million Kecil : $93.000 Menengah : $250000 Frekuensi kecurangan Paling sedikit :7,9 % Paling sering :92,7% Menengah :30% Motivasi Harga saham, bonus Dorongan pribadi Tantangan, bisnis
  • 2. meterialitas Berkemungkinan besar Tidak mungkin tergantung Ukuran dari perusahaan korban besar kecil tergantung benefactors Perusahaan dan pelaku fraud Pelaku fraud Pelaku fraud ACFE FRAUD TREE ACFE memiliki kategori untuk mengkategorikan kecurangan yang diketahui menjadi model fraud. pengkategorian fraud oleh ACFE dkenal dengan nama pohon Fraud. Ini merupakan skema pengkategorian fraud individual yang diklasifikasikan dalam kategori, sub kategori, dan kategoori yang paling kecil. 3 kategori utamanya adalah kecurangan laporan keuangan, penyalahgunaan aset, dan korupsi. Ketika jenis kategori tersebut memiliki keunikan masing-masing. Melalui pemahaman kategori dan karakteristik spesialnya merupakan hal yang penting dalam keberhasilan mendesain dan melaksanakan audit fraud yang setara dengan program pencegahan dan pendeteksian. Karakteristki karakteristik dari kategori skema 1. Pelaku Fraud Pelaku Dalam fraud laporan keuangan biasanya adalah manajemen eksekutif seperti chief executive officer (CEO), Chief Financial Officer (CFO) atau beberapa tingkatan C-level manajemen lainnya. Pelaku dari penyalahgunaan aset biasanya adalah karyawan biasa. Dalam skema korupsi pelaku fraud bisa siapa saja tetapi biasanya melibatkan sekurang- kurangnya dua orang. 2. Ukuran Fraud Kategori fraud dengan tingkat rata-rata kerugian tertinggi adalah fraud laopran keuangan.dengan tingkat kecurangan antara $1 juta dollar dan $257,9 juta menurut survei tahunan. ACFE report to the nation (RTTN) memperlihatkan bahwa rata-rata fraud laporan keuangan mencapai angka $1 juta dolar lebih tinggi dari tahun sebelumnya (RTTN 2002 ) 3. Frekuensi terjadinya fraud Kategori fraud yang paling sering terjadi adalah penyalahgunaan aset. Lebih dari 92% fraud di klasifikasikan dalam kategori ini. Fraud laporan keuangan sebesar 7,9% dan korupsi 30,1% dari total fraud yang terjadi.
  • 3. 4. Motivasi Masing-masing kategori dari fraud ini memiliki motivasi yang berbeda-beda. Fraud laopran keuangan cenderung didorong oleh motif egocentric. Fraud ini juga cenderung dimotivasi oleh harga saham baik langsung maupun tidak langsung. Penyalahgunaan asset biasanya dimotivasi oleh tekanan ekonomi. Tekanan ini biasanya didorong oleh perjudian, mabuk-mabukan atau perilaku alkoholik yang memerlukan uang untuk memenuhinya. Terkadang motifnya adalah motif emosional seperti tantangan untuk melawan sistem atau ketidak puasan ddengan manajemen perusahaan. korupsi sering kali di dorong oleh motif bisnis (ekonomi) seperti skema penyuapan untuk memperoleh akses pada pasar yang tidak dapat diakses pihak lain. 5. Materialitas Fraud laporan keuangan seringkali mempertimbangkan materialitasnya pada organisasi, namun pada penyalahgunaan aset cenderung tidak material bagi laporan keuangan. 1. korupsi dapat meterial, terutama untuk fraud yang besarannya diatas rata-rata kerugian corruption fraud. 2. 6. Benefactors 3. Fraud Laporan keuangan dilakukan sebagai bagian dari perusahaan, meskipun biasanya merupakan permintaan dari pelaku fraud untuk memperoleh keuntungan. Kebalikannnya, keuntungan yang diperoleh oleh pelaku fraud pada penyalahgunaan aset dan korupsi merupakan kecurangan orang dalam terhadap perusahaan. Korupsi dapat juga dalam rangka menguntungkan perusahaan dalam beberapa skema, seperti pada beberapa penyuapan. 4. 5. 7. Ukuran Perusahaan Korban 6. Karena fraud laporan keuangan biasanya dimotivasi oleh harga saham atau sesuatu yang berhubungan langsung dengan harga saham, perusahaan korban cenderung merupakan perusahaan terbuka dan cenderung merupakan perusahaan besar. Sesungguhnya perusahaan memiliki sumber daya untuk menerapkan pengendalian internal, audit internal, dan program antifraud, untuk itu memiliki sedikit risiko yang terkait dengan penyalahgunaan aset dimana secara intrinsik dikendalikan lebih ketat. 7. Kebalikannya pada penyalahgunaan aset dan organisasi korbannya. Karena perusahaan ini cenderung kecil, mereka jarang memiliki sumber daya unutk melakukan pencegahan dan pendeteksian fraud. 8.
  • 4. 9. Pohon fraud dan siapa yang mengaudit? Fraud laporan keuangan Auditor yang bertanggungjawab atas fraud dalam laporan keuangan adalah auditor keuangan(eksternal). 3 alasan utama : 1. Jumlah dari fraud laporan keuangan cenderung meningkat menjadi salah saji material dalam laporan keuangan. 2. Audit laporan keuangan dirancang untuk mendeteksi salah saji myang material dalam pelaporan. 3. Karena Manajemen ekssekutif terlibat dengan kecurangan laporan keuangan, maka auditor internal akan mudah terpengaruhi atau mendapatkan tekanan. Penyalahgunaan Aset kelompok auditor yang bertanggungjawab dalam penyalahgunaan aset adalah auditor internal. ini karena skema penyalahgunaan aset akan menjadi immaterial khususnya dalam transaksi individu. akan sulit bagi auditor keuangan untuk menemukan dengan melakukan audit secara tradisional. Korupsi Korupsi lebih luas jika dibandingkan dengan penyalahgunaan aset. Jika telah material dan jelas auditor keuangan memiliki beberapa tanggungjawab khususnya dibawah SAS NO 99. Kecurangan ini terkadang melibatkan pelanggaran hukum dan pelanggaran peraturan. Tanggungjawab utama dalam mendeteksi kecurangan adalah pada auditor eksternal dan juga terkadang audior internal. kemungkinan besar fungsi dari internal auditor terhadap fraud adalah merancang program antifraud atau audit fraud yang terkonsentrasi utama pada penyalahgunaan aset .