SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
KELOMPOK B – 10
STAMBUK -2011
MALNUTRISI
Group TUTOR B-10
• ANDIKO A.NAINGGOLAN ( 211 210 236 )
• YESSICAMAI M.E.PAKPAHAN ( 211 210 238 )
• SALLY M.E SIHOMBING ( 211 210 240 )
• FITRI DEBORA HAREFA ( 211 210 242 )
• VRILISDA BR SITEPU ( 211 210 244 )
• MASRO SIMAMORA ( 211 210 246 )
• AYU NOPITA S. MANURUNG ( 211 210 248 )
• LANY DIANA ( 211 210 250 )
• RATNA DEWI S. ARUAN ( 211 210 254 )
• ANASTASIA L.V SARAGIH ( 211 210 256 )
• OLIVIA M. PURBA ( 211 210 258 )
• INDRA WAWAN PURBA ( 211 210 260 )
Seorang anak perempuan 3 tahun dibawa ibunya
periksa ke Puskesmas, dengan keluhan badan lemah, udem
muka dan kedua ekstremitas inferior sejak 2 bulan.
Penderita anak seorang buruh tani di desa. Nafsu makan
menurun, sehari – hari makan 2 kali dengan nasi dan sayur
seadanya. Sejak 2 tahun yang lalu mengalami diare kronis
jika minum susu formula berlaktosa. Konsistensi feses cair,
berbuih, keluar menyemprot, frekuensi 5-6 x/hari dan
dirawat di RS dengan diagnosis intoleransi laktosa. Orang
tua anak tidak dapat memberikan susu formula bebas
laktosa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rambut
kemerahan, tumbuh jarang, mudah dicabut, dan tidak
terasa sakit. Abdomen membucit, ada pitting udem di
PEMICU
Klarifikasi istilah
• Intoleransi laktosa
→ ketidakmampuan tubuh
mencerna latosa protein
melalui mukosa usus halus
yang permeable
Definisi masalah
• Badan lemah
• Udem pada muka, ekstremitas inferior, dan
abdomen
• Nafsu makan menurun/anoreksia
• Diare
• Rambut kemerahan disertai kelainan lainnya
• Intoleransi laktosa
Analisa masalah
• Malnutrisi
Gali konsep
• Malnutrisi – kwashiorkor
• Cacingan
• Infeksi TBC
Learning issue
• Definisi dan klasifikasi malnutrisi
• Etiologi malnutrisi
• Gejala
• Diagnosa
• Komplikasi
• Penatalaksanaan
Kumpulan informasi
A. Definisi dan Klasifikasi malnurisi
→ WHO : ketidakseimbangan seluler
antara pasokan nutrisi dan energi dan
kebutuhan tubuh terhadap mereka
untuk menjamin pertumbuhan,
pemeliharaan, dan fungsi tertentu.
Klasifikasi Malnutrisi
a) Kurang Energi Protein (KEP) , meliputi :
1) Kwashiorkor : keadaan kekurangan protein
2) Marasmus : keadaan kekurangan karbohidrat
3) Marasmik – Kwashiorkor : merupakan gabungan
keduanya.
b) Kurang Vitamin A (KVA)
c) Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI)
d) Anemia Defisiensi Besi (ADB)
Etiologi
 Masukan makanan yang berkurang
 Ketidaktahuan orangtua/Ignorence
 Infeksi yang berat
 Kelainan struktur bawaan
 Prematuritas dan penyakit pada masa
neonatus
 Gangguan metabolik
 Sosial ekonomi rendah
 Lingkungan
Patofisiologi
Intake kurang
Defisiensi protein
Kekurangan asam amino
Kurang produksi
albumin di hepar
Edema dan hepatomegali
Gejala
1. Kekurangan Energi Protein (KEP) :
a) KEP – Kwashiorkor :
 Edema , umumnya pada bagian ekstremitas
inferior
 Wajah membulat dan sembab
 Pandangan mata sayu
 Rambut tipis, kemerahan, mudah dicabut tanpa rasa
sakit, rontok
 Perabuhan status mental : cengeng, rewel, apatis
 Hepatomegali
 Hipotrofi otot
 Kelainan kulit, berupa bercak merah muda yang
meluas dan mudah terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
 Sering disertai infeksi, anemia, diare
b) KEP – Marasmus :
 Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus
kulit
 Wajah seperti orangtua
 Cengeng, rewel
 Kulit keriput
 Sering disertai penyakit kronik, diare kronik.
c) KEP – Marasmik – Kwashiokor
 Gambaran klinik merupakan campuran dai
keduanya.
2) Kurang Vitamin A (KVA)
 Gangguan penglihatan/xeroftalmia
 Nafsu makan menurun
 Gangguan pertumbuhan
 Imunitas menurun
3) Gangguan Akibat Kurang Iodium
(GAKI)
 Pembesaran kelenjar gondok
 Gangguan fungsi mental
 Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
 Kerusakan saraf pusat
 Retardasi mental
4) Anemia Defisiensi besi (ADB)
Badan lemah dan lesu
Mata berkunang-kunang
Telinga mendenging
Koilonychia
Atrofi papil lidah
Stomatitis angularis
disfagia
Diagnosa
1) Anamnesis
 Survei konsumsi makanan
 Faktor ekonomi
 Faktor ekologi
 Gejala klinis penyakit
 Riwayat penyakit bawaan/kongenital
 Riwayat penyakit terdahulu
2) Pemeriksaan Fisik
 Vital sign
 Status mental
 Gangguan gastrointestinal
 Perubahan warna rambut serta kelainan
rambut lainnya
 Keluaran urin
 Perubahan pola eliminasi
 Asupan makanan
 Gerakan refleks dan sensorik
3) Antropometrik
 Berat badan dibandingkan umur anak
 Tinggi badan dibandingkan umur anak
 Berat badan dibandingkan tinggi anak
*NB : Parameter pengukuran tersebut
dibandingkan dengan tabel standard
dan menggunakan rumus standard
deviasi yang telah ditetapkan
berdasarkan WHO – NCHS .
4) Laboratorium
 Pemeriksaan kadar hemoglobin
 Pemeriksaan darah tepi
 Pemeriksaan kadar protein darah (albumin, globulin)
 Pemeriksaan faal hati (bilirubin)
 Pemeriksaan gula darah : biasanya menurun
 Pemeriksaan elektrolit
 Pemeriksaan immunoglobulin
5) Radiologi
 Kenampakan osteoporosis ringan
Penatalaksanaan
 Atasi/cegah hipoglikemia
o Pemberian makanan pada anak dengan porsi ringan
setiap 2-3 jam sekali
 Atasi/cegah hipotermia
o Anak tidur didekapan ibu atau orang dewasa
lainnya dan dengan menggunakan selimut
 Atasi/cegah dehidrasi
o Bayi menyusui : berikan ASI setiap 30 menit sekali
o Jiak anak tidak dapat minum : beikan cairan ringer
laktat/glukosa 5% IV
 Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
o Pemberian kalium
o Pemberian magnesium
 Obati/cegah infeksi
o Antibiotika
 Koreksi defisiensi nutrien mikro
o Berikan multivitamin
o Asam folat
o Seng (Zn)
o Zat besi
 Pemberian makanan
o Protein : 2 – 2,5 gr/KgBB/hari
o Kalori : 150 200 kkal/KgBB/hari
o Cairan : 130 ml/KgBB/hari
 Fasilitasi tumbuh kembang
 Sediakan stimulasi sensorik dan
dukungan emosi/mental
 Siapkan dan rencanakan tindak lanjut
setelah sembuh
 Atasi penyakit penyerta
o Cacingan/parasit : mebendazol 100 mg per
oral , 2 x 1 selama 3 hari
o Diare melanjut : metronidazol 7,5
mg/KgBB setiap 8 jam selama 7 hari
o Tuberculosis : obati sesuai dengan
pedoman TB
Komplikasi
anemia
Gangguan pertumbuhan
Gangguan perkembangan
Infeksi
SEKIAN
DAN
TERIMAKASIH

More Related Content

What's hot

Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
gina dwi
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Operator Warnet Vast Raha
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Operator Warnet Vast Raha
 

What's hot (19)

Ppt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fixPpt ecc malnutrisi fix
Ppt ecc malnutrisi fix
 
Kurang Kalori Protein
Kurang Kalori ProteinKurang Kalori Protein
Kurang Kalori Protein
 
Pengelompokkan zat gizi
Pengelompokkan zat giziPengelompokkan zat gizi
Pengelompokkan zat gizi
 
Askep antenatal anemia
Askep antenatal anemiaAskep antenatal anemia
Askep antenatal anemia
 
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_pptKekurangan energi kronik_(kek)_ppt
Kekurangan energi kronik_(kek)_ppt
 
anemia
anemia anemia
anemia
 
GIZIBURUK(MARASMUS,KWASHIORKOR,MARASMIK-KWASHIORKOR)
GIZIBURUK(MARASMUS,KWASHIORKOR,MARASMIK-KWASHIORKOR)GIZIBURUK(MARASMUS,KWASHIORKOR,MARASMIK-KWASHIORKOR)
GIZIBURUK(MARASMUS,KWASHIORKOR,MARASMIK-KWASHIORKOR)
 
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitusGizi dan diet -  makanan remaja dan diet diabetes melitus
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitus
 
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemiaUnida remaja putri berprestasi tanpa anemia
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemia
 
Makanan sehat
Makanan sehatMakanan sehat
Makanan sehat
 
Status gizi usia lanjut
Status gizi usia lanjutStatus gizi usia lanjut
Status gizi usia lanjut
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 2
 
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukDatabase kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi buruk
 
Kebutuhan gizi
Kebutuhan giziKebutuhan gizi
Kebutuhan gizi
 
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
Makalah prinsip diet pada ibu hamil dengan anemia 3
 
Gizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansiaGizi dewasa dan lansia
Gizi dewasa dan lansia
 
Gizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan AnemiaGizi PGS dan Anemia
Gizi PGS dan Anemia
 
Anemia (1)
Anemia (1)Anemia (1)
Anemia (1)
 
Gizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stuntingGizi seimbang anak dengan stunting
Gizi seimbang anak dengan stunting
 

Viewers also liked

Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaIdentifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Hilma Ahdiah
 
Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015
Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015
Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015
Dennis Chiume
 
24556-00035_20160208_072245926
24556-00035_20160208_07224592624556-00035_20160208_072245926
24556-00035_20160208_072245926
Brian Murray
 
Outreach_Case_Manager_template
Outreach_Case_Manager_templateOutreach_Case_Manager_template
Outreach_Case_Manager_template
Christian Codesido
 
Week%2b2-CDV%2bResume%2bSiddeeqah%2bCobb%2bunit%2b6
Week%2b2-CDV%2bResume%2bSiddeeqah%2bCobb%2bunit%2b6Week%2b2-CDV%2bResume%2bSiddeeqah%2bCobb%2bunit%2b6
Week%2b2-CDV%2bResume%2bSiddeeqah%2bCobb%2bunit%2b6
Siddeeqah Cobb
 
Jonathan Kirk Portfolio LR Desktop
Jonathan Kirk Portfolio LR DesktopJonathan Kirk Portfolio LR Desktop
Jonathan Kirk Portfolio LR Desktop
Jonathan Kirk
 

Viewers also liked (15)

Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di IndonesiaIdentifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia
 
20160216_Presentación_Instrumentos_y_servicios_IVACE_2016_J Mínguez
20160216_Presentación_Instrumentos_y_servicios_IVACE_2016_J Mínguez20160216_Presentación_Instrumentos_y_servicios_IVACE_2016_J Mínguez
20160216_Presentación_Instrumentos_y_servicios_IVACE_2016_J Mínguez
 
Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015
Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015
Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015
 
Comercio internacional
Comercio internacionalComercio internacional
Comercio internacional
 
Forecast Summary
Forecast SummaryForecast Summary
Forecast Summary
 
24556-00035_20160208_072245926
24556-00035_20160208_07224592624556-00035_20160208_072245926
24556-00035_20160208_072245926
 
Anl9414 96 (1)u (1)l
Anl9414 96 (1)u (1)lAnl9414 96 (1)u (1)l
Anl9414 96 (1)u (1)l
 
Visual vs haptic
Visual vs hapticVisual vs haptic
Visual vs haptic
 
Outreach_Case_Manager_template
Outreach_Case_Manager_templateOutreach_Case_Manager_template
Outreach_Case_Manager_template
 
USE OF WIND AND SOLAR ENERGY FOR VEHICLES
USE OF WIND AND SOLAR ENERGY FOR VEHICLES USE OF WIND AND SOLAR ENERGY FOR VEHICLES
USE OF WIND AND SOLAR ENERGY FOR VEHICLES
 
Cookies art.22.2 LSSI-CE
Cookies art.22.2 LSSI-CECookies art.22.2 LSSI-CE
Cookies art.22.2 LSSI-CE
 
GRUPO #5
GRUPO #5GRUPO #5
GRUPO #5
 
Week%2b2-CDV%2bResume%2bSiddeeqah%2bCobb%2bunit%2b6
Week%2b2-CDV%2bResume%2bSiddeeqah%2bCobb%2bunit%2b6Week%2b2-CDV%2bResume%2bSiddeeqah%2bCobb%2bunit%2b6
Week%2b2-CDV%2bResume%2bSiddeeqah%2bCobb%2bunit%2b6
 
Jonathan Kirk Portfolio LR Desktop
Jonathan Kirk Portfolio LR DesktopJonathan Kirk Portfolio LR Desktop
Jonathan Kirk Portfolio LR Desktop
 
Cover letter by taiwo justice olorunlana
Cover letter by taiwo justice olorunlanaCover letter by taiwo justice olorunlana
Cover letter by taiwo justice olorunlana
 

Similar to Kep 130408131559 phpapp02

Pertemuan 14mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pertemuan 14mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmPertemuan 14mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pertemuan 14mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
suwitnosanjaya
 

Similar to Kep 130408131559 phpapp02 (20)

Masalah Gizi Bayi di Indonesia
Masalah Gizi Bayi di IndonesiaMasalah Gizi Bayi di Indonesia
Masalah Gizi Bayi di Indonesia
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Klb
KlbKlb
Klb
 
Askep nutrisi
Askep nutrisiAskep nutrisi
Askep nutrisi
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Makalah kesehatan
Makalah kesehatanMakalah kesehatan
Makalah kesehatan
 
Gizi buruk
Gizi burukGizi buruk
Gizi buruk
 
Malnutrisi Energi dan Protein Geriatri
Malnutrisi Energi dan Protein GeriatriMalnutrisi Energi dan Protein Geriatri
Malnutrisi Energi dan Protein Geriatri
 
Studi Kasus Dietetik SCB.pptx
Studi Kasus Dietetik SCB.pptxStudi Kasus Dietetik SCB.pptx
Studi Kasus Dietetik SCB.pptx
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Askep Malnutrisii.pptx
Askep Malnutrisii.pptxAskep Malnutrisii.pptx
Askep Malnutrisii.pptx
 
5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt5-Masalah Gizi.ppt
5-Masalah Gizi.ppt
 
Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)Nutritional care prose (ncp)
Nutritional care prose (ncp)
 
Tugas Presentasi Marasmus .pptx
Tugas Presentasi Marasmus .pptxTugas Presentasi Marasmus .pptx
Tugas Presentasi Marasmus .pptx
 
161983652-MARASMUS-PPT.pptx
161983652-MARASMUS-PPT.pptx161983652-MARASMUS-PPT.pptx
161983652-MARASMUS-PPT.pptx
 
Pertemuan 14mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pertemuan 14mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmPertemuan 14mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
Pertemuan 14mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm
 
PENGANTAR ILMU GIZI
 PENGANTAR ILMU GIZI  PENGANTAR ILMU GIZI
PENGANTAR ILMU GIZI
 
gizi-masyarakat (2).ppt
gizi-masyarakat (2).pptgizi-masyarakat (2).ppt
gizi-masyarakat (2).ppt
 
Pbl 1 malnutrition
Pbl 1 malnutritionPbl 1 malnutrition
Pbl 1 malnutrition
 

Kep 130408131559 phpapp02

  • 1. KELOMPOK B – 10 STAMBUK -2011 MALNUTRISI
  • 2. Group TUTOR B-10 • ANDIKO A.NAINGGOLAN ( 211 210 236 ) • YESSICAMAI M.E.PAKPAHAN ( 211 210 238 ) • SALLY M.E SIHOMBING ( 211 210 240 ) • FITRI DEBORA HAREFA ( 211 210 242 ) • VRILISDA BR SITEPU ( 211 210 244 ) • MASRO SIMAMORA ( 211 210 246 ) • AYU NOPITA S. MANURUNG ( 211 210 248 ) • LANY DIANA ( 211 210 250 ) • RATNA DEWI S. ARUAN ( 211 210 254 ) • ANASTASIA L.V SARAGIH ( 211 210 256 ) • OLIVIA M. PURBA ( 211 210 258 ) • INDRA WAWAN PURBA ( 211 210 260 )
  • 3. Seorang anak perempuan 3 tahun dibawa ibunya periksa ke Puskesmas, dengan keluhan badan lemah, udem muka dan kedua ekstremitas inferior sejak 2 bulan. Penderita anak seorang buruh tani di desa. Nafsu makan menurun, sehari – hari makan 2 kali dengan nasi dan sayur seadanya. Sejak 2 tahun yang lalu mengalami diare kronis jika minum susu formula berlaktosa. Konsistensi feses cair, berbuih, keluar menyemprot, frekuensi 5-6 x/hari dan dirawat di RS dengan diagnosis intoleransi laktosa. Orang tua anak tidak dapat memberikan susu formula bebas laktosa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rambut kemerahan, tumbuh jarang, mudah dicabut, dan tidak terasa sakit. Abdomen membucit, ada pitting udem di PEMICU
  • 4. Klarifikasi istilah • Intoleransi laktosa → ketidakmampuan tubuh mencerna latosa protein melalui mukosa usus halus yang permeable
  • 5. Definisi masalah • Badan lemah • Udem pada muka, ekstremitas inferior, dan abdomen • Nafsu makan menurun/anoreksia • Diare • Rambut kemerahan disertai kelainan lainnya • Intoleransi laktosa
  • 7. Gali konsep • Malnutrisi – kwashiorkor • Cacingan • Infeksi TBC
  • 8. Learning issue • Definisi dan klasifikasi malnutrisi • Etiologi malnutrisi • Gejala • Diagnosa • Komplikasi • Penatalaksanaan
  • 9. Kumpulan informasi A. Definisi dan Klasifikasi malnurisi → WHO : ketidakseimbangan seluler antara pasokan nutrisi dan energi dan kebutuhan tubuh terhadap mereka untuk menjamin pertumbuhan, pemeliharaan, dan fungsi tertentu.
  • 10. Klasifikasi Malnutrisi a) Kurang Energi Protein (KEP) , meliputi : 1) Kwashiorkor : keadaan kekurangan protein 2) Marasmus : keadaan kekurangan karbohidrat 3) Marasmik – Kwashiorkor : merupakan gabungan keduanya. b) Kurang Vitamin A (KVA) c) Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI) d) Anemia Defisiensi Besi (ADB)
  • 11. Etiologi  Masukan makanan yang berkurang  Ketidaktahuan orangtua/Ignorence  Infeksi yang berat  Kelainan struktur bawaan  Prematuritas dan penyakit pada masa neonatus  Gangguan metabolik  Sosial ekonomi rendah  Lingkungan
  • 12. Patofisiologi Intake kurang Defisiensi protein Kekurangan asam amino Kurang produksi albumin di hepar Edema dan hepatomegali
  • 13.
  • 14. Gejala 1. Kekurangan Energi Protein (KEP) : a) KEP – Kwashiorkor :  Edema , umumnya pada bagian ekstremitas inferior  Wajah membulat dan sembab  Pandangan mata sayu  Rambut tipis, kemerahan, mudah dicabut tanpa rasa sakit, rontok  Perabuhan status mental : cengeng, rewel, apatis  Hepatomegali  Hipotrofi otot  Kelainan kulit, berupa bercak merah muda yang meluas dan mudah terkelupas (crazy pavement dermatosis)  Sering disertai infeksi, anemia, diare
  • 15. b) KEP – Marasmus :  Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus kulit  Wajah seperti orangtua  Cengeng, rewel  Kulit keriput  Sering disertai penyakit kronik, diare kronik. c) KEP – Marasmik – Kwashiokor  Gambaran klinik merupakan campuran dai keduanya.
  • 16. 2) Kurang Vitamin A (KVA)  Gangguan penglihatan/xeroftalmia  Nafsu makan menurun  Gangguan pertumbuhan  Imunitas menurun 3) Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI)  Pembesaran kelenjar gondok  Gangguan fungsi mental  Gangguan pertumbuhan dan perkembangan  Kerusakan saraf pusat  Retardasi mental
  • 17. 4) Anemia Defisiensi besi (ADB) Badan lemah dan lesu Mata berkunang-kunang Telinga mendenging Koilonychia Atrofi papil lidah Stomatitis angularis disfagia
  • 18. Diagnosa 1) Anamnesis  Survei konsumsi makanan  Faktor ekonomi  Faktor ekologi  Gejala klinis penyakit  Riwayat penyakit bawaan/kongenital  Riwayat penyakit terdahulu
  • 19. 2) Pemeriksaan Fisik  Vital sign  Status mental  Gangguan gastrointestinal  Perubahan warna rambut serta kelainan rambut lainnya  Keluaran urin  Perubahan pola eliminasi  Asupan makanan  Gerakan refleks dan sensorik
  • 20. 3) Antropometrik  Berat badan dibandingkan umur anak  Tinggi badan dibandingkan umur anak  Berat badan dibandingkan tinggi anak *NB : Parameter pengukuran tersebut dibandingkan dengan tabel standard dan menggunakan rumus standard deviasi yang telah ditetapkan berdasarkan WHO – NCHS .
  • 21. 4) Laboratorium  Pemeriksaan kadar hemoglobin  Pemeriksaan darah tepi  Pemeriksaan kadar protein darah (albumin, globulin)  Pemeriksaan faal hati (bilirubin)  Pemeriksaan gula darah : biasanya menurun  Pemeriksaan elektrolit  Pemeriksaan immunoglobulin 5) Radiologi  Kenampakan osteoporosis ringan
  • 22. Penatalaksanaan  Atasi/cegah hipoglikemia o Pemberian makanan pada anak dengan porsi ringan setiap 2-3 jam sekali  Atasi/cegah hipotermia o Anak tidur didekapan ibu atau orang dewasa lainnya dan dengan menggunakan selimut  Atasi/cegah dehidrasi o Bayi menyusui : berikan ASI setiap 30 menit sekali o Jiak anak tidak dapat minum : beikan cairan ringer laktat/glukosa 5% IV
  • 23.  Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit o Pemberian kalium o Pemberian magnesium  Obati/cegah infeksi o Antibiotika  Koreksi defisiensi nutrien mikro o Berikan multivitamin o Asam folat o Seng (Zn) o Zat besi  Pemberian makanan o Protein : 2 – 2,5 gr/KgBB/hari o Kalori : 150 200 kkal/KgBB/hari o Cairan : 130 ml/KgBB/hari
  • 24.  Fasilitasi tumbuh kembang  Sediakan stimulasi sensorik dan dukungan emosi/mental  Siapkan dan rencanakan tindak lanjut setelah sembuh  Atasi penyakit penyerta o Cacingan/parasit : mebendazol 100 mg per oral , 2 x 1 selama 3 hari o Diare melanjut : metronidazol 7,5 mg/KgBB setiap 8 jam selama 7 hari o Tuberculosis : obati sesuai dengan pedoman TB