Dokumen tersebut membahas kasus seorang anak perempuan 3 tahun yang didiagnosis dengan malnutrisi. Anak tersebut mengalami gejala seperti lemah, udem, nafsu makan menurun, dan diare kronis akibat intoleransi laktosa. Dokumen ini juga menjelaskan definisi, etiologi, gejala, diagnosa, penatalaksanaan, dan komplikasi dari kondisi malnutrisi pada anak.
Dokumen tersebut membahas tentang kekurangan energi protein (KEP) pada anak balita. Secara umum dijelaskan bahwa KEP disebabkan oleh konsumsi makanan yang rendah baik energi maupun protein sehingga menyebabkan gangguan gizi seperti marasmus, kwashiorkor, atau keduanya. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, dan patogenesis dari KEP."
Dokumen tersebut membahas tentang kekurangan gizi protein dan kalori (KEP) pada anak, termasuk penyebab, gejala klinis, dan patofisiologi berbagai bentuk KEP seperti marasmus, kwashiorkor, dan marasmik kwashiorkor. Dokumen ini juga membahas metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta penjelasan medis mengenai berbagai gejala yang muncul pada pasien KEP.
Kekurangan energi protein (KEP) merupakan masalah gizi utama pada balita di Indonesia yang disebabkan oleh asupan makanan yang kurang. KEP dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekebalan tubuh anak serta menurunkan tingkat kecerdasan. Penanganannya meliputi pemberian cairan dan makanan secara bertahap, mulai dari tahap stabilisasi hingga pembinaan, untuk memulihkan keadaan gizi anak. Pencegahannya
Dokumen tersebut membahas tentang Kekurangan Energi Protein (KEP) pada balita. KEP disebabkan oleh konsumsi energi dan protein yang rendah sehingga tidak memenuhi kebutuhan gizi harian. KEP menyebabkan masalah kesehatan dan pertumbuhan yang buruk pada balita. Untuk mencegah dan menangani KEP diperlukan upaya peningkatan gizi melalui posyandu, rehabilitasi gizi, dan kampanye kesehatan dan gizi.
Dokumen tersebut membahas tentang kekurangan energi protein (KEP) pada anak balita. Secara umum dijelaskan bahwa KEP disebabkan oleh konsumsi makanan yang rendah baik energi maupun protein sehingga menyebabkan gangguan gizi seperti marasmus, kwashiorkor, atau keduanya. Dokumen ini juga menjelaskan gejala, penyebab, patofisiologi, dan patogenesis dari KEP."
Dokumen tersebut membahas tentang kekurangan gizi protein dan kalori (KEP) pada anak, termasuk penyebab, gejala klinis, dan patofisiologi berbagai bentuk KEP seperti marasmus, kwashiorkor, dan marasmik kwashiorkor. Dokumen ini juga membahas metabolisme karbohidrat, protein dan lemak serta penjelasan medis mengenai berbagai gejala yang muncul pada pasien KEP.
Kekurangan energi protein (KEP) merupakan masalah gizi utama pada balita di Indonesia yang disebabkan oleh asupan makanan yang kurang. KEP dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan kekebalan tubuh anak serta menurunkan tingkat kecerdasan. Penanganannya meliputi pemberian cairan dan makanan secara bertahap, mulai dari tahap stabilisasi hingga pembinaan, untuk memulihkan keadaan gizi anak. Pencegahannya
Dokumen tersebut membahas tentang Kekurangan Energi Protein (KEP) pada balita. KEP disebabkan oleh konsumsi energi dan protein yang rendah sehingga tidak memenuhi kebutuhan gizi harian. KEP menyebabkan masalah kesehatan dan pertumbuhan yang buruk pada balita. Untuk mencegah dan menangani KEP diperlukan upaya peningkatan gizi melalui posyandu, rehabilitasi gizi, dan kampanye kesehatan dan gizi.
KKP adalah penyakit gizi yang disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein dalam waktu lama, umumnya menyerang anak balita. Gejalanya bervariasi mulai dari ringan hingga berat seperti berat badan rendah. Penyebabnya adalah pola makan dan kebiasaan yang tidak seimbang serta riwayat penyakit. Pencegahannya melalui ASI eksklusif, pemberian MP-ASI seimbang, dan kunjungan posyandu secara teratur
Dokumen tersebut membahas pengelompokan zat gizi ke dalam enam kelompok besar yaitu karbohidrat, lemak, protein, air, vitamin, dan mineral. Juga menjelaskan sumber, kebutuhan harian, dan manfaat masing-masing zat gizi tersebut."
powerpoint askep antenatal di disen dengan simpel dan terstruktur untuk memudahkan pembaca memahaminya
di buat oleh Riki abdullah mahasiswa keperawatan stikes kharisma karawang
1. Anemia masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia termasuk pada anak sekolah dasar. Faktor penyebabnya antara lain defisiensi zat besi, protein, vitamin A, dan asupan makanan yang tidak seimbang.
2. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi ibu, asupan zat gizi, inhibitor dan enhancer besi dengan kadar hemoglobin pada anak sekolah dasar di Kota Yogyakarta.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi buruk pada anak, terutama marasmus dan kwashiorkor. Marasmus disebabkan oleh kekurangan kalori protein yang berat, sementara kwashiorkor disebabkan oleh kekurangan protein tetapi asupan karbohidrat normal atau tinggi. Kedua kondisi tersebut menyebabkan gejala klinis seperti sangat kurus, wajah tua, kulit keriput, dan gangguan pertumbuhan. Dokumen juga membahas sindrom gab
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitussiakadurban
gizi diet yang benar pada remaja perlu diperhatikan, karena remaja merupakan masa pertumbuhan. jika kekurangan gizi pada masa remaja, maka akan berdampak pada kehidupan kedepannya. salah satu penyakit di negara berkembang adalah diabetes melitus, diet rendah kalori dengan takaran tertentu perlu diterapkan untuk meningkatkan kesehatan
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemiaمحمد Basagili
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada remaja putri dan ibu hamil. Faktor-faktor seperti asupan zat besi dan asam folat yang kurang, infeksi parasit, dan kehilangan darah selama menstruasi dan melahirkan dapat menyebabkan anemia. Anemia dapat berdampak buruk pada prestasi belajar, kesehatan ibu dan bayi, serta produktivitas masyarakat.
status gizi dan lansia berbeda dari usia produktif. di dalam slide ini saya menyusun sedikit mengenai kebutuhan status gizi usia lanjut terutama dengan penyakit metabolik
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada ibu hamil, yang dijelaskan dalam 3 kalimat: (1) Anemia pada ibu hamil disebabkan oleh kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat serta dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin; (2) Gejala anemia ibu hamil bervariasi mulai dari ringan hingga berat seperti pusing dan lemah; (3) Pencegahan anemia ibu hamil dapat dilakukan dengan men
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
Gizi buruk pada anak balita disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein akibat kurangnya makanan bergizi selama waktu yang lama, penyakit kronis, atau gangguan pencernaan. Data tahun 2012 menunjukkan tingkat gizi buruk tertinggi di Kota Cirebon dibanding kota-kota lainnya, mungkin karena masih banyaknya masyarakat miskin yang kurang akses terhadap makanan bergizi.
GIZI DEWASAdan LANSIA
USIA DEWASA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang usia dewasa dalam status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun
Klasifikasi Indeks Masa Tubuh untuk INDONESIA menurut DEPKES:
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI PANGAN
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA(1) Usia Tahap Perkembangan
Langkah-langkah Penyusunan Menu Gizi Seimbang
Penyebab, kerugian, dan Solusi Masalah Berat Badan
Permasalahan Gizi dan Penyakit Tidak MenularUsia Dewasa
PENUAAN
Efek Penuaan TerhadapFungsi Fisiologis
Teori Penuaan danPembatasan Energi
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
Kelompok Lansia BERISIKO yang rentan dalam hal Gizi
Zat Gizi dengan Risiko Asupan tidak Adekuat
Pengkajian Gizi pada Lansia
Kapasitas Fungsional
Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional
Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik
Membahas 10 pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang yang terkait dengan pencegahan anemia.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
1. Masalah kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi, terlihat dari persentase bayi lahir dengan berat badan rendah dan balita dengan tinggi badan kurang;
2. Stunting atau gagal tumbuh pada anak disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada Seribu Hari Pertama Kehidupan, dan berdampak jangka pendek maupun panjang bagi perkembangan anak;
3. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting mel
Este documento resume el plan de I+D+i empresarial del IVACE para 2016, con énfasis en consolidar el apoyo a la innovación empresarial a través de convocatorias plurianuales cofinanciadas con fondos europeos. Se dará prioridad a proyectos de pymes, empresas tractoras, industrias 4.0, cooperación y sostenibilidad, con intensidades de ayuda mayores para pymes y proyectos colaborativos. El objetivo es maximizar el impacto socioeconómico a través de la ejecución y difusión
Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015Dennis Chiume
The document describes several mobile phones and devices offered by Simplicit-e Technologies, including their features, specifications and operating systems. It also outlines Simplicit-e's services like warranty, repairs, an online service platform, and a consumer loyalty program. The company aims to provide customers with contextual and personalized experiences through their "Everything Me" technology.
KKP adalah penyakit gizi yang disebabkan oleh kekurangan kalori dan protein dalam waktu lama, umumnya menyerang anak balita. Gejalanya bervariasi mulai dari ringan hingga berat seperti berat badan rendah. Penyebabnya adalah pola makan dan kebiasaan yang tidak seimbang serta riwayat penyakit. Pencegahannya melalui ASI eksklusif, pemberian MP-ASI seimbang, dan kunjungan posyandu secara teratur
Dokumen tersebut membahas pengelompokan zat gizi ke dalam enam kelompok besar yaitu karbohidrat, lemak, protein, air, vitamin, dan mineral. Juga menjelaskan sumber, kebutuhan harian, dan manfaat masing-masing zat gizi tersebut."
powerpoint askep antenatal di disen dengan simpel dan terstruktur untuk memudahkan pembaca memahaminya
di buat oleh Riki abdullah mahasiswa keperawatan stikes kharisma karawang
1. Anemia masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia termasuk pada anak sekolah dasar. Faktor penyebabnya antara lain defisiensi zat besi, protein, vitamin A, dan asupan makanan yang tidak seimbang.
2. Penelitian ini bertujuan menganalisis hubungan antara pengetahuan gizi ibu, asupan zat gizi, inhibitor dan enhancer besi dengan kadar hemoglobin pada anak sekolah dasar di Kota Yogyakarta.
Dokumen tersebut membahas tentang gizi buruk pada anak, terutama marasmus dan kwashiorkor. Marasmus disebabkan oleh kekurangan kalori protein yang berat, sementara kwashiorkor disebabkan oleh kekurangan protein tetapi asupan karbohidrat normal atau tinggi. Kedua kondisi tersebut menyebabkan gejala klinis seperti sangat kurus, wajah tua, kulit keriput, dan gangguan pertumbuhan. Dokumen juga membahas sindrom gab
Gizi dan diet - makanan remaja dan diet diabetes melitussiakadurban
gizi diet yang benar pada remaja perlu diperhatikan, karena remaja merupakan masa pertumbuhan. jika kekurangan gizi pada masa remaja, maka akan berdampak pada kehidupan kedepannya. salah satu penyakit di negara berkembang adalah diabetes melitus, diet rendah kalori dengan takaran tertentu perlu diterapkan untuk meningkatkan kesehatan
Unida remaja putri berprestasi tanpa anemiaمحمد Basagili
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada remaja putri dan ibu hamil. Faktor-faktor seperti asupan zat besi dan asam folat yang kurang, infeksi parasit, dan kehilangan darah selama menstruasi dan melahirkan dapat menyebabkan anemia. Anemia dapat berdampak buruk pada prestasi belajar, kesehatan ibu dan bayi, serta produktivitas masyarakat.
status gizi dan lansia berbeda dari usia produktif. di dalam slide ini saya menyusun sedikit mengenai kebutuhan status gizi usia lanjut terutama dengan penyakit metabolik
Dokumen tersebut membahas tentang anemia pada ibu hamil, yang dijelaskan dalam 3 kalimat: (1) Anemia pada ibu hamil disebabkan oleh kekurangan zat besi, vitamin B12, dan asam folat serta dapat berdampak buruk bagi ibu dan janin; (2) Gejala anemia ibu hamil bervariasi mulai dari ringan hingga berat seperti pusing dan lemah; (3) Pencegahan anemia ibu hamil dapat dilakukan dengan men
Database kesehataan per kabupaten pada tahun 2012 mengenai gizi burukCahya
Gizi buruk pada anak balita disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein akibat kurangnya makanan bergizi selama waktu yang lama, penyakit kronis, atau gangguan pencernaan. Data tahun 2012 menunjukkan tingkat gizi buruk tertinggi di Kota Cirebon dibanding kota-kota lainnya, mungkin karena masih banyaknya masyarakat miskin yang kurang akses terhadap makanan bergizi.
GIZI DEWASAdan LANSIA
USIA DEWASA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang usia dewasa dalam status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun
Klasifikasi Indeks Masa Tubuh untuk INDONESIA menurut DEPKES:
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI PANGAN
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA(1) Usia Tahap Perkembangan
Langkah-langkah Penyusunan Menu Gizi Seimbang
Penyebab, kerugian, dan Solusi Masalah Berat Badan
Permasalahan Gizi dan Penyakit Tidak MenularUsia Dewasa
PENUAAN
Efek Penuaan TerhadapFungsi Fisiologis
Teori Penuaan danPembatasan Energi
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
Kelompok Lansia BERISIKO yang rentan dalam hal Gizi
Zat Gizi dengan Risiko Asupan tidak Adekuat
Pengkajian Gizi pada Lansia
Kapasitas Fungsional
Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional
Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik
Membahas 10 pesan dalam Pedoman Gizi Seimbang yang terkait dengan pencegahan anemia.
NOTE: Mohon apabila hendak mengutip, kutiplah dengan mencantumkan sumbernya ya.
Terima kasih :)
“Intentionally using the quotes of others without author attribution is plagiarism and contributes to illiteracy.” - Rain Bojangles
1. Masalah kekurangan gizi di Indonesia masih tinggi, terlihat dari persentase bayi lahir dengan berat badan rendah dan balita dengan tinggi badan kurang;
2. Stunting atau gagal tumbuh pada anak disebabkan oleh kekurangan gizi kronis, terutama pada Seribu Hari Pertama Kehidupan, dan berdampak jangka pendek maupun panjang bagi perkembangan anak;
3. Upaya pencegahan dan penanggulangan stunting mel
Este documento resume el plan de I+D+i empresarial del IVACE para 2016, con énfasis en consolidar el apoyo a la innovación empresarial a través de convocatorias plurianuales cofinanciadas con fondos europeos. Se dará prioridad a proyectos de pymes, empresas tractoras, industrias 4.0, cooperación y sostenibilidad, con intensidades de ayuda mayores para pymes y proyectos colaborativos. El objetivo es maximizar el impacto socioeconómico a través de la ejecución y difusión
Simplicit-e Product and Service Catalogue - 2015Dennis Chiume
The document describes several mobile phones and devices offered by Simplicit-e Technologies, including their features, specifications and operating systems. It also outlines Simplicit-e's services like warranty, repairs, an online service platform, and a consumer loyalty program. The company aims to provide customers with contextual and personalized experiences through their "Everything Me" technology.
es el negocio que actividades implican la travesía de fronteras nacionales. Esta definición incluye también la industria de servicio cada vez mayor en las áreas tales como el transporte, el turismo, actividades bancarias, y la publicidad.
The Brand Group is a private company registered in South Africa that focuses on purchasing and managing established brands and franchises. It aims to acquire businesses with high cash flow and scalable structures to reinvest profits aggressively. Its goals are to obtain related properties and build a portfolio of franchises. Shareholding is available to the public and the company projects strong capital growth over 10 years through reinvestment and acquiring businesses that can repay capital within 3 years.
Private Brian E. Murray successfully completed basic training with the 2nd Basic Training Brigade at Fort Jackson, South Carolina. As evidenced by this certificate signed by Lieutenant Colonel Aaron B. Hayes, commanding, and Captain Aaron B. Hayes, commanding, Private Murray demonstrated mastery of basic soldiering skills in October 1980.
This document discusses visual and haptic technologies. Visual technologies refer to those that involve sight, such as displays. Haptic technologies provide the sense of touch, through tactile feedback and forces. Together, visual and haptic technologies can be used to enhance interaction and virtual experiences.
The Outreach Case Manager position at OPCC and Lamp Community involves providing crisis intervention, case management, and recovery support services to clients experiencing homelessness and mental illness or substance abuse issues. Key responsibilities include assessing client needs, developing service plans, ensuring access to benefits and treatment, and maintaining accurate client records. Qualifications include experience working with the target population, knowledge of local resources and government assistance programs, and strong organizational and computer skills.
This document discusses using wind and solar energy for vehicles. It describes how small fans or wind turbines on vehicles can generate wind energy, which can be converted to electrical energy via dynamos or other means to power lights or charge batteries. Solar panels on vehicles or helmets can also harness solar energy for lighting or charging. While solar and wind-powered vehicles have benefits like no emissions and low maintenance, they have limitations such as high costs, limited range without sun, and lower power levels than gasoline vehicles.
Este documento explica qué son las cookies, sus tipos y la obligación de los sitios web de informar a los usuarios sobre el uso de cookies y obtener su consentimiento. Las cookies son archivos que almacenan información sobre las preferencias y hábitos de navegación de los usuarios. Los sitios web deben informar de manera clara, completa y visible sobre el tipo y uso de cookies y obtener el consentimiento de los usuarios de forma expresa o implícita. De lo contrario, pueden enfrentar sanciones económicas.
Este documento describe diferentes aplicaciones web y ofimáticas orientadas a la educación y la enfermería, incluyendo sus características. Describe aplicaciones como Google Drive, Dropbox, Gmail, Mendeley, Hotmail, Blogger y SlideShare, así como programas de oficina como Word, Excel y PowerPoint. También cubre otras herramientas como EpiInfo, Quipux y características bibliográficas.
This document is a resume for Siddeeqah H. Cobb summarizing her education and work experience in customer service and management roles. She has over 15 years of experience in retail management, operations management, and customer service coordination. Her resume highlights educational achievements in business management and medical billing/coding and lists skills in areas such as customer service, problem solving, organization, and Microsoft Office.
The document discusses the benefits of meditation for reducing stress and anxiety. Regular meditation practice can help calm the mind and body by lowering heart rate and blood pressure. Making meditation a part of a daily routine, even if just 10-15 minutes per day, can have mental and physical health benefits over time by helping people feel more relaxed and better able to handle life's stresses.
Taiwo Justice Olorunlana is applying for an executive assistant position. He has a degree in public administration and political science. In previous roles, he worked as an accounting manager and assistant manager where he performed administrative duties like receiving calls, filling paperwork, and scheduling. He also has strong communication and problem solving skills from interacting with customers, staff, and administrators daily. Taiwo believes his experience, education, and skills would be an asset to the organization.
Masalah gizi pada bayi dan anak di Indonesia meliputi stunting, defisiensi zat besi dan vitamin A, gangguan kekurangan yodium, serta malnutrisi yang dapat berakibat stunting, wasting, atau obesitas. Faktor penyebabnya antara lain kurangnya asupan gizi sejak 1000 hari pertama kehidupan, defisiensi mikronutrien, dan praktik makan yang kurang baik.
Dokumen tersebut membahas tentang epidemiologi gizi dan masalah gizi masyarakat. Epidemiologi gizi adalah ilmu yang mempelajari distribusi dan determinan masalah gizi pada populasi, serta menganalisis faktor-faktor penyebabnya seperti asupan makanan, kondisi kesehatan, dan lingkungan. Gizi buruk dapat terjadi karena kekurangan zat gizi akibat faktor agen, inang, dan lingkungan, serta
Dokumen tersebut memberikan informasi tentang asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan nutrisi khususnya Kwashiorkor. Terdapat penjelasan mengenai definisi, etiologi, gejala, diagnosa, dan intervensi keperawatan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi pasien dan mengatasi gangguan tersebut.
Dokumen tersebut berisi diskusi mengenai kasus seorang anak laki-laki berusia 5 tahun 3 bulan yang didiagnosis dengan malnutrisi energi dan protein akibat kecacingan, anoreksia, dan xeroftalmia berat. Dokumen tersebut juga membahas etiologi, diagnosis, komplikasi, penanganan, dan pencegahan malnutrisi serta perspektif Islam terkait kasus tersebut.
KEP (kurang energi protein) adalah kondisi kekurangan gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari. KEP dapat menyebabkan marasmus, yang ditandai dengan retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak dan otot secara progresif. KEP memiliki berbagai dampak buruk bagi kesehatan dan perkembangan anak, seperti menghambat pertumbuhan, menurunkan daya tahan tubuh, dan men
Marasmus adalah bentuk malnutrisi energi protein yang disebabkan kekurangan kalori berat dalam jangka panjang. Gejalanya adalah retardasi pertumbuhan dan pengurangan lemak bawah kulit serta otot secara progresif. Marasmus terjadi akibat tubuh memakai cadangan makanan untuk menghasilkan energi karena kekurangan asupan kalori yang berlangsung lama.
Dokumen tersebut membahas upaya perbaikan gizi masyarakat di Indonesia, yang masih menghadapi masalah gizi seperti gangguan akibat kekurangan yodium, anemia besi, kurang energi protein, dan kurang vitamin A. Upaya yang dilakukan meliputi penyuluhan gizi, deteksi dini gangguan gizi, pelayanan gizi di fasilitas kesehatan dan masyarakat, serta pemantauan kondisi gizi masyarakat.
3. Seorang anak perempuan 3 tahun dibawa ibunya
periksa ke Puskesmas, dengan keluhan badan lemah, udem
muka dan kedua ekstremitas inferior sejak 2 bulan.
Penderita anak seorang buruh tani di desa. Nafsu makan
menurun, sehari – hari makan 2 kali dengan nasi dan sayur
seadanya. Sejak 2 tahun yang lalu mengalami diare kronis
jika minum susu formula berlaktosa. Konsistensi feses cair,
berbuih, keluar menyemprot, frekuensi 5-6 x/hari dan
dirawat di RS dengan diagnosis intoleransi laktosa. Orang
tua anak tidak dapat memberikan susu formula bebas
laktosa. Pada pemeriksaan fisik didapatkan rambut
kemerahan, tumbuh jarang, mudah dicabut, dan tidak
terasa sakit. Abdomen membucit, ada pitting udem di
PEMICU
9. Kumpulan informasi
A. Definisi dan Klasifikasi malnurisi
→ WHO : ketidakseimbangan seluler
antara pasokan nutrisi dan energi dan
kebutuhan tubuh terhadap mereka
untuk menjamin pertumbuhan,
pemeliharaan, dan fungsi tertentu.
10. Klasifikasi Malnutrisi
a) Kurang Energi Protein (KEP) , meliputi :
1) Kwashiorkor : keadaan kekurangan protein
2) Marasmus : keadaan kekurangan karbohidrat
3) Marasmik – Kwashiorkor : merupakan gabungan
keduanya.
b) Kurang Vitamin A (KVA)
c) Gangguan Akibat Kurang Iodium (GAKI)
d) Anemia Defisiensi Besi (ADB)
11. Etiologi
Masukan makanan yang berkurang
Ketidaktahuan orangtua/Ignorence
Infeksi yang berat
Kelainan struktur bawaan
Prematuritas dan penyakit pada masa
neonatus
Gangguan metabolik
Sosial ekonomi rendah
Lingkungan
14. Gejala
1. Kekurangan Energi Protein (KEP) :
a) KEP – Kwashiorkor :
Edema , umumnya pada bagian ekstremitas
inferior
Wajah membulat dan sembab
Pandangan mata sayu
Rambut tipis, kemerahan, mudah dicabut tanpa rasa
sakit, rontok
Perabuhan status mental : cengeng, rewel, apatis
Hepatomegali
Hipotrofi otot
Kelainan kulit, berupa bercak merah muda yang
meluas dan mudah terkelupas (crazy pavement
dermatosis)
Sering disertai infeksi, anemia, diare
15. b) KEP – Marasmus :
Tampak sangat kurus, hingga tulang terbungkus
kulit
Wajah seperti orangtua
Cengeng, rewel
Kulit keriput
Sering disertai penyakit kronik, diare kronik.
c) KEP – Marasmik – Kwashiokor
Gambaran klinik merupakan campuran dai
keduanya.
16. 2) Kurang Vitamin A (KVA)
Gangguan penglihatan/xeroftalmia
Nafsu makan menurun
Gangguan pertumbuhan
Imunitas menurun
3) Gangguan Akibat Kurang Iodium
(GAKI)
Pembesaran kelenjar gondok
Gangguan fungsi mental
Gangguan pertumbuhan dan perkembangan
Kerusakan saraf pusat
Retardasi mental
18. Diagnosa
1) Anamnesis
Survei konsumsi makanan
Faktor ekonomi
Faktor ekologi
Gejala klinis penyakit
Riwayat penyakit bawaan/kongenital
Riwayat penyakit terdahulu
19. 2) Pemeriksaan Fisik
Vital sign
Status mental
Gangguan gastrointestinal
Perubahan warna rambut serta kelainan
rambut lainnya
Keluaran urin
Perubahan pola eliminasi
Asupan makanan
Gerakan refleks dan sensorik
20. 3) Antropometrik
Berat badan dibandingkan umur anak
Tinggi badan dibandingkan umur anak
Berat badan dibandingkan tinggi anak
*NB : Parameter pengukuran tersebut
dibandingkan dengan tabel standard
dan menggunakan rumus standard
deviasi yang telah ditetapkan
berdasarkan WHO – NCHS .
21. 4) Laboratorium
Pemeriksaan kadar hemoglobin
Pemeriksaan darah tepi
Pemeriksaan kadar protein darah (albumin, globulin)
Pemeriksaan faal hati (bilirubin)
Pemeriksaan gula darah : biasanya menurun
Pemeriksaan elektrolit
Pemeriksaan immunoglobulin
5) Radiologi
Kenampakan osteoporosis ringan
22. Penatalaksanaan
Atasi/cegah hipoglikemia
o Pemberian makanan pada anak dengan porsi ringan
setiap 2-3 jam sekali
Atasi/cegah hipotermia
o Anak tidur didekapan ibu atau orang dewasa
lainnya dan dengan menggunakan selimut
Atasi/cegah dehidrasi
o Bayi menyusui : berikan ASI setiap 30 menit sekali
o Jiak anak tidak dapat minum : beikan cairan ringer
laktat/glukosa 5% IV
23. Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit
o Pemberian kalium
o Pemberian magnesium
Obati/cegah infeksi
o Antibiotika
Koreksi defisiensi nutrien mikro
o Berikan multivitamin
o Asam folat
o Seng (Zn)
o Zat besi
Pemberian makanan
o Protein : 2 – 2,5 gr/KgBB/hari
o Kalori : 150 200 kkal/KgBB/hari
o Cairan : 130 ml/KgBB/hari
24. Fasilitasi tumbuh kembang
Sediakan stimulasi sensorik dan
dukungan emosi/mental
Siapkan dan rencanakan tindak lanjut
setelah sembuh
Atasi penyakit penyerta
o Cacingan/parasit : mebendazol 100 mg per
oral , 2 x 1 selama 3 hari
o Diare melanjut : metronidazol 7,5
mg/KgBB setiap 8 jam selama 7 hari
o Tuberculosis : obati sesuai dengan
pedoman TB