SlideShare a Scribd company logo
Identifikasi Masalah Gizi kurang dan
Gizi Lebih di Indonesia
Adapun hal yang mempengaruhi masalah gizi kurang
di Indonesia, antara lain:
• Kurang Energi Protein (KEP)
• Anemia Gizi
• Kurang Vitamin A
• Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
1. Kurang Energi Protein
• Kurang Kalori Protein
• Gizi Kurang/Gizi Buruk
• Malnutrisi :
Marasmus – Kwashiorkor
• Menurut Depkes RI , sekitar 10,8% anak balita menderita gizi kurang dan gizi
buruk
• Ibu hamil dan ibu menyusui. Pada bumil mengakibatkan BBLR  Berat Bayi
Lahir Rendah, kurang dari 2500gram
• KKP merupakan akibat dari interaksi antara berbagai faktor, tetapi yang paling
utama adalah akibat konsumsi makanan yang kurang memadai baik kuantitas
maupun kualitas, dan adanya penyakit infeksi yang sering diderita seperti
campak, diare, ISPA, cacingan, dsb
• Kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh beberapa faktor:
- karena kebutuhan gizi anak/satuan BB lebih besar dibandingkan dgn org
dewasa, karena selain untuk pertumbuhan juga sbg pemeliharaan tubuh
- kemampuan saluran pencernaan anak yg tdk sesuai dgn jmlah volume
makanan yg mempunyai kandungan gizi yg dibutuhkan anak
- segera stlh anak dpt bergerak sendiri tanpa bantuan org lain disekitarnya,
sehingga memudahkan untuk terkena penyakit infeksi terutama bagi anak2 yg
daya than tubuhnya lemah
- dari segi sosial budaya, sebagian besar masy di Indonesia masih
mengutamakan jenis makanan yg terbaik cenderung diberikan kpd anggota
keluarga yg mempunyai nilai produktif, terutama pd ayah yg mencari nafkah
2. Anemia Gizi
• Terbanyak: defisiensi zat besi
• Akibat:
– Kemampuan intelektual
– Produktifitas kerja
– Morbiditas anak
– Mortality ibu
– BBLR dan keguguran
• Penyebabnya:
- menu sehari2 kurang mengandung zat besi
- Penyerapan zat besi di dlm usus kurang baik (terganggu)
- Infeksi parasit/yg lain
- Kemampuan menampung zat besi menurun/kebutuhan besi
meningkat
• Menurut Depkes RI, 1989:
- Bumil 50-70%
- Tidak hamil 30-40%
- Laki-laki dewasa 20-30%
- Anak balita 30-40%
- Anak sekolah 25-35%
3. Kekurangan Vit. A
Prevalensi : 0.7%
Akibat KVA :
• Tingkat mortalitas tinggi
• Anak rentan infeksi
• Biaya kesehatan tinggi
• Perkembangan mental terganggu
• Penyakit degeneratif menyerang usia dini
• Buta senja atau rabun senja
• Menurut Doeschate, faktor yang berperan pada terjadinya
Xerophthalmia:
- Usia: sering dijumpai pd anak2 klompok imur 2-3 thn dan jarang
trjadi pda usia di atas 8-9 thn. Dan pda anak muda usia, terutama
bayi yg tdk konsumsi ASI di Indonesia
- Jenis kelamin : laki2 lebih rawan terhadap Xerophthalmia
- Musim: pd musim2 terntu. Di Surabay pd bulan April dan
September. Di Bandung Maret dan Juli
- Berhubungan dengan menu sehari-hari: sedikit menu vit A,
karoten, lemak dan protein
- Penyakit infeksi dan infestasi cacing: campak 30%, 20% penyakit
infeksi lain yg disertai demam
- KKP
4. Gangguan Akibat Kekurangan
Iodium (GAKY)
Akibat GAKI:
• Pembesaran kelenjar gondok
• Gangguan pertumbuhan (cebol, bisu, tuli)
• Gangguan mental
• Gangguan neuro motor
Masalah Gizi lain
• Muncul Obesitas
• Prevalensi:
wanita diatas usia 40 tahun  mencapai 30%
overweight dan obese
Akibat obesitas (Gizi Lebih):
• PJK
• Kanker
• diabetes melitus
• hipertensi
• Angkanya meningkat tajam setelah tahun
1992
prevalensi berat-kurang (underweight) menurut provinsi dan nasional. Secara nasional,
prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7 persen gizi
buruk dan 13,9 persen gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional
tahun 2007 (18,4 %) dan tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat. Perubahan terutama pada
prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 persen tahun 2007, 4,9 persen pada tahun 2010, dan 5,7
persen tahun 2013. Sedangkan prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9 persen dari 2007 dan
2013
Prevalensi pendek secara nasional tahun 2013 adalah 37,2 persen, yang berarti terjadi
peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek
sebesar 37,2 persen terdiri dari 18,0 persen sangat pendek dan 19,2 persen pendek.
Pada tahun 2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan penurunan, dari 18,8 persen
tahun 2007 dan 18,5 persen tahun 2010. Prevalensi pendek meningkat dari 18,0 persen
pada tahun 2007 menjadi 19,2 persen pada tahun 2013.
kecenderungan prevalensi status gizi anak balita menurut ketiga indeks BB/U, TB/U dan
BB/TB. Terlihat prevalensi gizi buruk dan gizi kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun
2013. Prevalensi sangat pendek turun 0,8 persen dari tahun 2007, tetapi prevalensi pendek
naik 1,2 persen dari tahun 2007. Prevalensi sangat kurus turun 0,9 persen tahun 2007.
Prevalensi kurus turun 0,6 persen dari tahun 2007. Prevalensi gemuk turun 2,1 persen dari
tahun 2010 dan turun 0,3 persen dari tahun 2007.
• secara nasional prevalensi pendek pada anak
umur 5-12 tahun adalah 30,7 persen (12,3%
sangat pendek dan 18,4% pendek). Prevalensi
sangat pendek terendah di DI Yogyakarta
(14,9%) dan tertinggi di Papua (34,5 %).
• Secara nasional masalah gemuk pada anak umur
5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri
dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk
(obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah
di Nusa Tenggara Timur (8,7%) dan tertinggi di
DKI Jakarta (30,1%). Sebanyak 15 provinsi dengan
prevalensi sangat gemuk diatas nasional, yaitu
Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Banten,
Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan Barat,
Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua,
Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung dan DKI
Jakarta.
• umur 13-15 tahun penilaian status gizi berdasarkan
TB/U dan IMT/U. Gambar 3.14.11. menyajikan
prevalensi pendek pada remaja umur 13-15 tahun.
Secara nasional, prevalensi pendek pada remaja adalah
35,1 persen (13,8% sangat pendek dan 21,3% pendek.
Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta
(4,0 %) dan tertinggi di Papua (27,4%). Sebanyak 16
provinsi dengan prevalensi sangat pendek diatas
prevalensi nasional yaitu Nusa Tenggara Barat, Riau,
Banten, Maluku, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,
Gorontalo, Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi,
Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Lampung, Nusa
Tenggara Timur dan Papua.
• prevalensi kurus pada remaja umur 13-15 tahun adalah
11,1 persen terdiri dari 3,3 persen sangat kurus dan 7,8
persen kurus. Prevalensi sangat kurus terlihat paling rendah
di Bangka Belitung (1,4 %) dan paling tinggi di Nusa
Tenggara Timur (9,2%). Sebanyak 17 provinsi dengan
prevalensi anak sangat kurus (IMT/U) diatas prevalensi
nasional yaitu Riau, Aceh, Jawa Tengah, Lampung, Jambi,
Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat,
Kalimantan Barat, Banten, Papua, Sumatera Selatan,
Gorontalo, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa
Tenggara Timur.
• Prevalensi gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di
Indonesia sebesar 10.8 persen, terdiri dari 8,3 persen
gemuk dan 2,5 persen sangat gemuk (obesitas).

More Related Content

What's hot

SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SMSOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
PuskesmasSungaiMenan
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.ppt
irwan56
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Muh Saleh
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)
Dokter Tekno
 
SKDN
SKDNSKDN
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukJoni Iswanto
 
Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar
hesti kusdianingrum
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
Sissi Syifa Meidia
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasJoni Iswanto
 
Gizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remajaGizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remaja
Agnescia Sera
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
Andi Nurfahmi Ummul
 
Diet hipertensi
Diet hipertensiDiet hipertensi
Diet hipertensi
yuli anggraeni
 
Gizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaGizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaLicia Dewi
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangVivi Amelia
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
Feny Kartika
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
Dessycis
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Fanny K. Sari
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
Chiyapuri
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans giziPepi Umar
 

What's hot (20)

SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SMSOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
SOP DETEKSI DINI DAN RUJUKAN BALITA GIZI BURUK PKM SM
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.ppt
 
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
Hasil Pemantauan Status Gizi Menurut Kabupaten provinsi Sulawesi Barat Tahun ...
 
Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)Buku bumil kek (57 72)
Buku bumil kek (57 72)
 
SKDN
SKDNSKDN
SKDN
 
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi burukMateri v pembuatan formula pada gizi buruk
Materi v pembuatan formula pada gizi buruk
 
Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar Gizi anak sekolah dasar
Gizi anak sekolah dasar
 
PPT Konseling Gizi
PPT Konseling GiziPPT Konseling Gizi
PPT Konseling Gizi
 
Program gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmasProgram gizi di puskesmas
Program gizi di puskesmas
 
Gizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remajaGizi pada anak sekolah & remaja
Gizi pada anak sekolah & remaja
 
Penilaian status gizi
Penilaian status giziPenilaian status gizi
Penilaian status gizi
 
Diet hipertensi
Diet hipertensiDiet hipertensi
Diet hipertensi
 
Gizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerjaGizi tenaga kerja
Gizi tenaga kerja
 
Ppt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbangPpt mengenal gizi seimbang
Ppt mengenal gizi seimbang
 
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
tatalaksana Gizi Penyakit anemia (NCP)
 
Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)Konseling Gizi (perencanaan)
Konseling Gizi (perencanaan)
 
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi seratDiet rendah sisa dan diet tinggi serat
Diet rendah sisa dan diet tinggi serat
 
Kasus dislipidemia
Kasus dislipidemiaKasus dislipidemia
Kasus dislipidemia
 
PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita PPT Gizi Balita
PPT Gizi Balita
 
Surveilans gizi
Surveilans giziSurveilans gizi
Surveilans gizi
 

Similar to Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia

Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docx
syarifah irmadani
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
MuhFakhri1
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
FakhrotunNisaSsiSpd
 
Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013
irfiandi irfiandi
 
BAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docxBAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docx
satriaaja2
 
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptxMateri dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
GaluhPradnya2
 
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptxGizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
dhilarizky
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
sugiartysoepardi
 
gizi-buruk
 gizi-buruk gizi-buruk
gizi-buruk
MiaFebrina1
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
Anisa Imaniar
 
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahTumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Fakhriyah Elita
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
YenzaFahera1
 
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docxANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
CitraMauliaDewi
 
STUNTING DAN INTERVENSI.pptx
STUNTING DAN INTERVENSI.pptxSTUNTING DAN INTERVENSI.pptx
STUNTING DAN INTERVENSI.pptx
mursal sigli
 
GIZI PADA REMAJA.pptx
GIZI PADA REMAJA.pptxGIZI PADA REMAJA.pptx
GIZI PADA REMAJA.pptx
TriAyuLestari12
 
Mini pro sella
Mini pro sellaMini pro sella
Mini pro sella
SELLASEMBIRING
 
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptxPRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
faza73
 

Similar to Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia (20)

Masalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docxMasalah gizi-pada-remaja-docx
Masalah gizi-pada-remaja-docx
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013Materi dasar rev-15 feb-2013
Materi dasar rev-15 feb-2013
 
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptxGizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
Gizi Seimbang dan Protein Cegah Masalah Gizi.pptx
 
Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013Data gizi terbaru rikesdas 2013
Data gizi terbaru rikesdas 2013
 
BAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docxBAB 2 masalah stunting.docx
BAB 2 masalah stunting.docx
 
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptxMateri dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
Materi dan Pedoman Kader Remaja Dinkes 2023 (1).pptx
 
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptxGizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
Gizi dalam Kesehatan reproduksi Anak Sekolah.pptx
 
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptxCIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
CIPTAKAN GENERASI YANG BEBAS STUNTING UNTUK Indonesia LEBIH.pptx
 
gizi-buruk
 gizi-buruk gizi-buruk
gizi-buruk
 
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM  DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN  DI...
KTI PENINGKATAN BERAT BADAN BALITA BGM DENGAN PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN DI...
 
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang BermasalahTumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
Tumbuh Kembang Anak yang Bermasalah
 
stunting.pptx
stunting.pptxstunting.pptx
stunting.pptx
 
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docxANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
ANALISIS SITUASI ADVOKES.docx
 
Klb
KlbKlb
Klb
 
STUNTING DAN INTERVENSI.pptx
STUNTING DAN INTERVENSI.pptxSTUNTING DAN INTERVENSI.pptx
STUNTING DAN INTERVENSI.pptx
 
GIZI PADA REMAJA.pptx
GIZI PADA REMAJA.pptxGIZI PADA REMAJA.pptx
GIZI PADA REMAJA.pptx
 
Paper pak patra
Paper pak patraPaper pak patra
Paper pak patra
 
Mini pro sella
Mini pro sellaMini pro sella
Mini pro sella
 
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptxPRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
PRINSIP GIZI PADA IBU HAMIL.pptx
 

Recently uploaded

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
safitriana935
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
AgusRahmat39
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
SABDA
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
Hernowo Subiantoro
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
EkoPutuKromo
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
widyakusuma99
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
MuhammadBagusAprilia1
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
SEMUELSAMBOKARAENG
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
UmyHasna1
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
Dedi Dwitagama
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
RinawatiRinawati10
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
MirnasariMutmainna1
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Fathan Emran
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
astridamalia20
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
agusmulyadi08
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
agusmulyadi08
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
yuniarmadyawati361
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
muhammadRifai732845
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
d2spdpnd9185
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
mattaja008
 

Recently uploaded (20)

PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdfPPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
PPT Observasi Praktik Kinerja PMM SD pdf
 
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
ppt-menghindari-marah-ghadab-membiasakan-kontrol-diri-dan-berani-membela-kebe...
 
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
Seminar: Sekolah Alkitab Liburan (SAL) 2024
 
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdfPETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
PETUNJUK TEKNIS PPDB JATIM 2024-sign.pdf
 
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docxForm B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
Form B1 Rubrik Observasi Presentasi Visi Misi -1.docx
 
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
LAPORAN TUGAS TAMBAHAN PEMBINA PRAMUKA..
 
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docxSOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
SOAL SHB PKN SEMESTER GENAP TAHUN 2023-2024.docx
 
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdfPaparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
Paparan Kurikulum Satuan Pendidikan_LOKAKARYA TPK 2024.pptx.pdf
 
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdfLaporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
Laporan Kegiatan Pramuka Tugas Tambahan PMM.pdf
 
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.pptKOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
KOMITMEN MENULIS DI BLOG KBMN PB PGRI.ppt
 
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
813 Modul Ajar KurMer Usaha, Energi, dan Pesawat Sederhana (2).docx
 
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...Modul Projek  - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
Modul Projek - Modul P5 Kearifan Lokal _Menampilkan Tarian Daerah Nusantara_...
 
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum MerdekaModul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
Modul Ajar Bahasa Inggris Kelas 5 Fase C Kurikulum Merdeka
 
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptxSOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
SOSIALISASI PPDB TAHUN AJARAN 2024-2025.pptx
 
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
PI 2 - Ratna Haryanti, S. Pd..pptx Visi misi dan prakarsa perubahan pendidika...
 
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagjaPi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
Pi-2 AGUS MULYADI. S.Pd (3).pptx visi giru penggerak dan prakrsa perubahan bagja
 
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdfLaporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
Laporan wakil kepala sekolah bagian Kurikulum.pdf
 
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdfTugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
Tugas Mandiri 1.4.a.4.3 Keyakinan Kelas.pdf
 
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptxtugas  modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
tugas modul 1.4 Koneksi Antar Materi (1).pptx
 
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptxJuknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
Juknis Pengisian Blanko Ijazah 2024 29 04 2024 Top.pptx
 

Identifikasi masalah gizi kurang dan gizi lebih di Indonesia

  • 1. Identifikasi Masalah Gizi kurang dan Gizi Lebih di Indonesia
  • 2. Adapun hal yang mempengaruhi masalah gizi kurang di Indonesia, antara lain: • Kurang Energi Protein (KEP) • Anemia Gizi • Kurang Vitamin A • Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKI)
  • 3. 1. Kurang Energi Protein • Kurang Kalori Protein • Gizi Kurang/Gizi Buruk • Malnutrisi : Marasmus – Kwashiorkor
  • 4. • Menurut Depkes RI , sekitar 10,8% anak balita menderita gizi kurang dan gizi buruk • Ibu hamil dan ibu menyusui. Pada bumil mengakibatkan BBLR  Berat Bayi Lahir Rendah, kurang dari 2500gram • KKP merupakan akibat dari interaksi antara berbagai faktor, tetapi yang paling utama adalah akibat konsumsi makanan yang kurang memadai baik kuantitas maupun kualitas, dan adanya penyakit infeksi yang sering diderita seperti campak, diare, ISPA, cacingan, dsb • Kekurangan gizi pada anak disebabkan oleh beberapa faktor: - karena kebutuhan gizi anak/satuan BB lebih besar dibandingkan dgn org dewasa, karena selain untuk pertumbuhan juga sbg pemeliharaan tubuh - kemampuan saluran pencernaan anak yg tdk sesuai dgn jmlah volume makanan yg mempunyai kandungan gizi yg dibutuhkan anak - segera stlh anak dpt bergerak sendiri tanpa bantuan org lain disekitarnya, sehingga memudahkan untuk terkena penyakit infeksi terutama bagi anak2 yg daya than tubuhnya lemah - dari segi sosial budaya, sebagian besar masy di Indonesia masih mengutamakan jenis makanan yg terbaik cenderung diberikan kpd anggota keluarga yg mempunyai nilai produktif, terutama pd ayah yg mencari nafkah
  • 5. 2. Anemia Gizi • Terbanyak: defisiensi zat besi • Akibat: – Kemampuan intelektual – Produktifitas kerja – Morbiditas anak – Mortality ibu – BBLR dan keguguran
  • 6. • Penyebabnya: - menu sehari2 kurang mengandung zat besi - Penyerapan zat besi di dlm usus kurang baik (terganggu) - Infeksi parasit/yg lain - Kemampuan menampung zat besi menurun/kebutuhan besi meningkat • Menurut Depkes RI, 1989: - Bumil 50-70% - Tidak hamil 30-40% - Laki-laki dewasa 20-30% - Anak balita 30-40% - Anak sekolah 25-35%
  • 7. 3. Kekurangan Vit. A Prevalensi : 0.7% Akibat KVA : • Tingkat mortalitas tinggi • Anak rentan infeksi • Biaya kesehatan tinggi • Perkembangan mental terganggu • Penyakit degeneratif menyerang usia dini
  • 8. • Buta senja atau rabun senja • Menurut Doeschate, faktor yang berperan pada terjadinya Xerophthalmia: - Usia: sering dijumpai pd anak2 klompok imur 2-3 thn dan jarang trjadi pda usia di atas 8-9 thn. Dan pda anak muda usia, terutama bayi yg tdk konsumsi ASI di Indonesia - Jenis kelamin : laki2 lebih rawan terhadap Xerophthalmia - Musim: pd musim2 terntu. Di Surabay pd bulan April dan September. Di Bandung Maret dan Juli - Berhubungan dengan menu sehari-hari: sedikit menu vit A, karoten, lemak dan protein - Penyakit infeksi dan infestasi cacing: campak 30%, 20% penyakit infeksi lain yg disertai demam - KKP
  • 9. 4. Gangguan Akibat Kekurangan Iodium (GAKY) Akibat GAKI: • Pembesaran kelenjar gondok • Gangguan pertumbuhan (cebol, bisu, tuli) • Gangguan mental • Gangguan neuro motor
  • 10. Masalah Gizi lain • Muncul Obesitas • Prevalensi: wanita diatas usia 40 tahun  mencapai 30% overweight dan obese
  • 11. Akibat obesitas (Gizi Lebih): • PJK • Kanker • diabetes melitus • hipertensi • Angkanya meningkat tajam setelah tahun 1992
  • 12. prevalensi berat-kurang (underweight) menurut provinsi dan nasional. Secara nasional, prevalensi berat-kurang pada tahun 2013 adalah 19,6 persen, terdiri dari 5,7 persen gizi buruk dan 13,9 persen gizi kurang. Jika dibandingkan dengan angka prevalensi nasional tahun 2007 (18,4 %) dan tahun 2010 (17,9 %) terlihat meningkat. Perubahan terutama pada prevalensi gizi buruk yaitu dari 5,4 persen tahun 2007, 4,9 persen pada tahun 2010, dan 5,7 persen tahun 2013. Sedangkan prevalensi gizi kurang naik sebesar 0,9 persen dari 2007 dan 2013 Prevalensi pendek secara nasional tahun 2013 adalah 37,2 persen, yang berarti terjadi peningkatan dibandingkan tahun 2010 (35,6%) dan 2007 (36,8%). Prevalensi pendek sebesar 37,2 persen terdiri dari 18,0 persen sangat pendek dan 19,2 persen pendek. Pada tahun 2013 prevalensi sangat pendek menunjukkan penurunan, dari 18,8 persen tahun 2007 dan 18,5 persen tahun 2010. Prevalensi pendek meningkat dari 18,0 persen pada tahun 2007 menjadi 19,2 persen pada tahun 2013.
  • 13. kecenderungan prevalensi status gizi anak balita menurut ketiga indeks BB/U, TB/U dan BB/TB. Terlihat prevalensi gizi buruk dan gizi kurang meningkat dari tahun 2007 ke tahun 2013. Prevalensi sangat pendek turun 0,8 persen dari tahun 2007, tetapi prevalensi pendek naik 1,2 persen dari tahun 2007. Prevalensi sangat kurus turun 0,9 persen tahun 2007. Prevalensi kurus turun 0,6 persen dari tahun 2007. Prevalensi gemuk turun 2,1 persen dari tahun 2010 dan turun 0,3 persen dari tahun 2007.
  • 14. • secara nasional prevalensi pendek pada anak umur 5-12 tahun adalah 30,7 persen (12,3% sangat pendek dan 18,4% pendek). Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta (14,9%) dan tertinggi di Papua (34,5 %).
  • 15. • Secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12 tahun masih tinggi yaitu 18,8 persen, terdiri dari gemuk 10,8 persen dan sangat gemuk (obesitas) 8,8 persen. Prevalensi gemuk terendah di Nusa Tenggara Timur (8,7%) dan tertinggi di DKI Jakarta (30,1%). Sebanyak 15 provinsi dengan prevalensi sangat gemuk diatas nasional, yaitu Kalimantan Tengah, Jawa Timur, Banten, Kalimantan Timur, Bali, Kalimantan Barat, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Jambi, Papua, Bengkulu, Bangka Belitung, Lampung dan DKI Jakarta.
  • 16. • umur 13-15 tahun penilaian status gizi berdasarkan TB/U dan IMT/U. Gambar 3.14.11. menyajikan prevalensi pendek pada remaja umur 13-15 tahun. Secara nasional, prevalensi pendek pada remaja adalah 35,1 persen (13,8% sangat pendek dan 21,3% pendek. Prevalensi sangat pendek terendah di DI Yogyakarta (4,0 %) dan tertinggi di Papua (27,4%). Sebanyak 16 provinsi dengan prevalensi sangat pendek diatas prevalensi nasional yaitu Nusa Tenggara Barat, Riau, Banten, Maluku, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Gorontalo, Aceh, Bengkulu, Sumatera Utara, Jambi, Sulawesi Barat, Kalimantan Barat, Lampung, Nusa Tenggara Timur dan Papua.
  • 17. • prevalensi kurus pada remaja umur 13-15 tahun adalah 11,1 persen terdiri dari 3,3 persen sangat kurus dan 7,8 persen kurus. Prevalensi sangat kurus terlihat paling rendah di Bangka Belitung (1,4 %) dan paling tinggi di Nusa Tenggara Timur (9,2%). Sebanyak 17 provinsi dengan prevalensi anak sangat kurus (IMT/U) diatas prevalensi nasional yaitu Riau, Aceh, Jawa Tengah, Lampung, Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Banten, Papua, Sumatera Selatan, Gorontalo, Papua Barat, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. • Prevalensi gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia sebesar 10.8 persen, terdiri dari 8,3 persen gemuk dan 2,5 persen sangat gemuk (obesitas).