Akibat Kekurangan dan Kelebihan Proteinragilwinata
Tugas pada mata kuliah Ilmu Gizi Dasar (IGD) tentang Akibat dari Kekurangan dan Kelebihan Protein oleh Kelompok 3 Jurusan Gizi Prodi D-III Poltekkes Kemenkes Mataram
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7Vindie Findianti
saya hanya share pengetahuan yang saya ketahui lewat makalah ini, jadi apabila kritik yang membangun sangat saya harapkan untuk menyempurnakan ilmu yang saya pelajari.
Akibat Kekurangan dan Kelebihan Proteinragilwinata
Tugas pada mata kuliah Ilmu Gizi Dasar (IGD) tentang Akibat dari Kekurangan dan Kelebihan Protein oleh Kelompok 3 Jurusan Gizi Prodi D-III Poltekkes Kemenkes Mataram
Makalah kwashiorkor, kimia pangan, kuliah semester 7Vindie Findianti
saya hanya share pengetahuan yang saya ketahui lewat makalah ini, jadi apabila kritik yang membangun sangat saya harapkan untuk menyempurnakan ilmu yang saya pelajari.
GIZI DEWASAdan LANSIA
USIA DEWASA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang usia dewasa dalam status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun
Klasifikasi Indeks Masa Tubuh untuk INDONESIA menurut DEPKES:
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI PANGAN
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA(1) Usia Tahap Perkembangan
Langkah-langkah Penyusunan Menu Gizi Seimbang
Penyebab, kerugian, dan Solusi Masalah Berat Badan
Permasalahan Gizi dan Penyakit Tidak MenularUsia Dewasa
PENUAAN
Efek Penuaan TerhadapFungsi Fisiologis
Teori Penuaan danPembatasan Energi
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
Kelompok Lansia BERISIKO yang rentan dalam hal Gizi
Zat Gizi dengan Risiko Asupan tidak Adekuat
Pengkajian Gizi pada Lansia
Kapasitas Fungsional
Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional
Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik
GIZI DEWASAdan LANSIA
USIA DEWASA
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
(Permenkes RI) nomor 41 Tahun 2014 tentang pedoman gizi seimbang usia dewasa dalam status gizi menggunakan Indeks Massa Tubuh (IMT) bagi usia >18 tahun
Klasifikasi Indeks Masa Tubuh untuk INDONESIA menurut DEPKES:
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KONSUMSI PANGAN
FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEBUTUHAN GIZI USIA DEWASA(1) Usia Tahap Perkembangan
Langkah-langkah Penyusunan Menu Gizi Seimbang
Penyebab, kerugian, dan Solusi Masalah Berat Badan
Permasalahan Gizi dan Penyakit Tidak MenularUsia Dewasa
PENUAAN
Efek Penuaan TerhadapFungsi Fisiologis
Teori Penuaan danPembatasan Energi
10 Penyakit Terbanyak pada Lansia Tahun 2013
Kelompok Lansia BERISIKO yang rentan dalam hal Gizi
Zat Gizi dengan Risiko Asupan tidak Adekuat
Pengkajian Gizi pada Lansia
Kapasitas Fungsional
Grafik Hipotesis dari Kapasitas Fungsional
Grafik Kapasitas Fungsional dan Kapasitas Intrinsik
2. Protein adalah senyawa organik yang banyak
dijumpai dalam semua makhluk hidup.
Protein terdiri dari karbon, hydrogen dan
nitrogen dan umumnya juga mengandung
sulfur.
3. Protein hewani: daging, ikan, telur, hati, dan
susu,
Protein nabati: tempe, tahu, dan kacang-
kacangan.
4. Zat pembangun atau pembentukan sel-sel
baru, mengganti sel-sel yang rusak,
Bahan pembentuk hormon atau antibodi
enzim,
Pengaturan proses dalam tubuh,
Zat tenaga,
Transportasi (Hb dalam darah),
Pembekuan darah dan mempengaruhi
keturunan.
5. Penyakit adalah sesuatu yang menyebabkan terjadinya
gangguan pada mahluk hidup atau gangguan kesehatan
yang disebabkan oleh bakteri, virus atau kelainan
sistem faal atau jaringan pada organ tubuh mahluk
hidup
6. Agen penyakit adalah substansi tertentu yang
karena kehadiran atau ketidak hadirannya dapat
menimbulkan atau mempengaruhi perjalanan suatu
penyakit.
Agen penyakit dapat dilklasifikasikan menjadi enam
kelompok yaitu:
a) Agen Biologis
b) Agen Nutrisi
c) Agen Fisik
d) Agen Kimiawi
e) Agen Mekanis
f) Agen Sosial Budaya
7. Perilaku dan cara hidup manusia dapat merupakan
penyebab bermacam-macam penyakit baik di zaman
primitif maupun di masyarakat yang sudah sangat maju
peradaban dan kebudayaannya.
Ditinjau dari segi biologis penyakit merupakan kelainan
berbagai organ tubuh manusia, sedangkan dari segi
kemasyarakatan keadaan sakit dianggap sebagai
penyimpangan perilaku dari keadaan sosial yang normatif.
Banyak hal dalam masyarakat yang memberikan dampak
terhadap kesehatan pada diri bahkan ke masyarakat itu
sendiri contohnya gizi.
8. kwashiorkor
Merupakan bentuk gizi buruk pada anak-anak
Penyebabnya adalah kurang energi protein.
Umumnya terjadi di daerah yang dilanda kelaparan,
kurang persediaan makanan, atau kurangnya tingkat
pendidikan
Penanganannya yaitu mendapatkan lebih banyak
kalori protein.
9. Rambut merah jagung, mudah rontok, dan
jarang
Mata cekung takut sinar dapat juga
hermolopis/ Xeropthalamie,
Inelastis pada lengan, pantat dan
paha, kadang-kadang terlihat bengkak,
Bila menangis tidak kedengaran suaranya.
10.
11. suatu penyakit akibat kekurangan gizi protein,
dan umumnya terjadi pada bayi.
Penyebabnya karena terlambat diberi makanan
tambahan, penyapihan mendadak, formula
pengganti ASI yang terlalu encer.
Penangananya dengan menyeimbangkan
kebutuhan tubuh dengan asupan gizi.
Contoh penyakit kekurangan protein lainnya
yaitu seperti edema, rambut rontok, gangguan
fungsi otak, dll
12.
13. Kelebihan protein akan menimbulkan
asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak,
kenaikan kadar ureum, demam, albuminuria,
14. Pemantauan Status Gizi (PSG) masyarakat.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT).
Menambah asupan gizi protein, mengubah
menu makan sehari-hari (bagi orang dewasa)
Bagi balita: menunda usia penyapihan yg
perematurm melakukan kesehatan secara
berkala, dll