Cara Menggugurkan Kandungan Jual Obat Penggugur Bandung 08561234742
Rehab Medik Cardio
1. Pendahuluan
▪ Penyakit kardiovaskular merupakan gangguan pada jantung dan pembuluh
darah termasuk jantung koroner, gagal jantung kongestif, infark miokardium,
penyakit vaskular periferal, dan penyakit jantung lainnya .
▪ Menurut World Health Organization (WHO), penyakit kardiovaskular merupakan
penyebab utama kematian di dunia.
▪ Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT) pada tahun 2001, angka
kematian akibat penyakit jantung dan pembuluh darahdi Indonesia sebesar
26,3%.
▪ Besarnya angka tersebut membutuhkan perhatian khusus terhadap penyakit
kardiovaskular, secara kuratif, promotif, preventif serta rehabilitatif.Program
rehabilitasi pada penderita gangguan jantung merupakan program multifase
yang dirancang untuk memulihkan gangguan jantung terutama gangguan
darah koroner jantung.
▪ Pada program ini pasien dilatih agar dapat kembali menjalankan hidup secara
optimal dan produktif. Program ini didasarkan pada pengetahuan fisiologis,
psikologis, sosial, vokasional, dan rekresional
2.
3. Definisi Rehabilitasi Kardiovaskular
▪ Rehabilitasi kardivaskular adalah gabungan dari beberapa
aktivitas yang dibutuhkan untuk mempengaruhi penyebab
penyakit kardiovaskular, mewujudkan tercapainya kondisi fisik,
mental dan sosial yang sebaik mungkin sehingga penderita dapat
mencapai dan melakukan aktivitas kehidupan sosial sehari-hari
secara normal di masyarakat
4. Tujuan Rehabilitasi Kardiovaskular
▪ Medical Goals : untuk meningkatkan fungsi jantung, mengurangi
resiko kematian mendadak dan menurunkan mortalitas dan
morbiditas.
▪ Psychological Goals : meningkatkan manajemen stress dan
mengembalikan fungsi seksual yang baik.
▪ Social Goals : untuk dapat berkerja kembali dan melakukan
aktivitas kehidupan sehari-hari secara mandiri.
▪ Health Service Goals: mobilisasi dini dan mengurangi pemakaian
obat-obatan.
5. Indikasi Rehabilitasi Kardiovaskular
▪ Pasca operasi bypass koroner
▪ Angina pectoris kronis yang stabil
▪ Pasca transplantasi jantung
▪ Pasca percutaneous coronary angioplasty
▪ Gagal jantung stabil
▪ Pasca operasi jantunng non-koroner
▪ Penyakit jantung yang sebelumnya stabil dan menjadi parah
akibat penyakit komorbid
6. Kontraindikasi Rehabilitasi Kardiovaskular
▪ Angina tidak stabil
▪ Tekanan darah sistolik istirahat >200 mmHg atau diastolik
istirahat >100 mmHg
▪ Hipotensi orthostatis sebesar ≥ 20 mmHg
▪ Stenosis aorta sedang sampai berat
▪ Disritmia ventrikel atau atrium tidak terkontrol
▪ Sinus takikardia (>120 denyut/menit)
▪ Embolisme
▪ Tromboplebitis
▪ Perubahan gelombang ST (>3mm)
▪ Diabetes yang tidak terkontrol
▪ Problem ortopedia yang mengganggu istirahat
7. Program Rehabilitasi Kardiovaskular
Program rehabilitasi untuk pasien dengan gangguan
kardiovaskular, dibagi menjadi beberapa fase:
▪ Fase I: Inpatient (di dalam rumah sakit)
Latihan inpatient dapat dilakukan sejak 48 jam setelah
gangguan jantung sepanjang tidak terdapat ada kontraindikasi.
Latihan fisik yang dilakukan terbatas pada aktivitas sehari-hari
misalnya gerakan tangan dan kaki dan pengubahan postur.
Manfaat: melatih pasien untuk dapat menjalankan aktivitas
pada aktivitas sehari-hari, dan untuk menghindari efek fisiologis
dan psikologis negatif pada bedrest.
8. Program Rehabilitasi Kardiovaskular
▪ Fase II outpatient: dilakukan segera setelah kepulangan pasien
dari rumah sakit yaitu dimulai pada minggu kedua atau ketiga
berupa program latihan terstruktur, pasien indiviual/kelompok,
konseling, dan edukasi
Tujuan : mengembalikan kemampuan fisik pasien pada
keadaan sebelum sakit.
19. Program Rehabilitasi Kardiovaskular
▪ Fase III ( Maintenance) :Beberapa hal yang harus diperhatikan
untuk melanjutkan ke fase pemeliharaan adalah kapasitas
fungsional pasien, status klinis serta tingkat pengetahuan pasien
tentang gangguan jantung yang dialaminya
▪ Program :pada dasarnya sama dengan individu normal dengan
penekanan pada latihan jenis aerobik.Frekuensi latihan sebaiknya
berkisar 3 – 4x/minggu, durasi latihan dapat dimulai dari 10
menit an bertahap sampai 60 menit pada peningkatan kapasitas
fungsional dan status klinis
20. Program Rehabilitasi Kardiovaskular
▪ Fase IV (Maintenance Phase Of Indefinite Lenght) :Tujuan pada
fase IV yaitu memelihara pencapaian kondisi pasien yang optimal,
difokuskan pada perawatan jangka panjang seumur hidup untuk
menjaga gaya hidup sehat, menghindari kemunduran dari target-
target yang sebelumnya telah tecapai seperti tingkat kebugaran
fisik, mempertahankan berat badan, dan berhenti merokok
21. Metode Latihan
▪ Latihan interval: latihan yang kemudian diikuti oleh periode istirahat.
Manfaat: dapat dilakukannya latihan fisik dengan intensitas tinggi pada
fase aktif dan secara keseluruhan intensitas latihan rata-rata
meningkat.
▪ Latihan sirkuit: latihan dengan melakukan beberapa jenis aktivitas fisik
tanpa istirahat, meliputi latihan beban dengan sasaran otot tangan &
kaki. Manfaat: dapat melatih otot tangan dan kaki.
▪ Latihan sirkuit interval: latihan tipe sirkuit dimana seseorang
menjalankan beberapa aktivitas tetapi diselingi oleh istirahat pada saat
dilakukan peralihan aktivitas.
▪ Latihan kontinyu menekankan penggunaan energi submaksimal yang
dijaga terus sampai latihan berakhir. Manfaat dari latihan jenis ini
bahwa latihan ini lebih mudah untuk dijalankan.
22. Kesimpulan
▪ Penyakit kardiovaskular merupakan gangguan pada jantung dan
pembuluh darah termasuk jantung koroner, gagal jantung kongestif,
infark miokardium, penyakit vaskular periferal, dan penyakit jantung
lainnya.
▪ Pemulihan pasien dengan penyakit kardiovaskular bervariasi salah
satunya dengan rehabilitasi kardivaskular adalah gabungan dari
beberapa aktivitas dan tindakan yang dibutuhkan untuk mempengaruhi
penyebab penyakit kardiovaskular.
▪ Program rehabilitasi kardiovaskular memilki tujuan antara lain untuk
meningkatkan fungsi jantung, mengurangi resiko kematian mendadak,
dan menurunkan mortalitas dan morbiditas. Serta bertujuan untuk
dapat berkerja kembali dan melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
secara mandiri.
▪ Kegiatan rehabilitasi kardiovaskular dibagi menjadi 4 tahapan yaitu,
fase inpatient, fase outpatient, fase pemeliharaan dan fase
pemeliharaan jangka panjang.