SlideShare a Scribd company logo
Nama: Dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.K.O, Subsp. APK (K)
Lahir: Jakarta, 17 Desember 1976
Domisili: Depok, Jawa Barat
Pendidikan:
•Dokter Umum FKUI Jakarta 2001
•Doktes Spesialis-1 Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI 2006
•Dokter Spesialis-2 Ilmu Kedokteran Olahraga, program pemutihan dokter subspesialis KKI
2021
Pekerjaan:
•Staf Pengajar paruh waktu Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI Jakarta
•Staf medis Klinik Utama Non Rawat Inap Prodia Health Care Kramat Jakarta, Klinik Utama
AnHo BioPrima Jakarta, RS Jakarta
•Staf Result Management, Indonesia Anti Doping Organization
Organisasi:
•Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Indonesia (PDSKO)
•Pengurus Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI)
•Anggota IDI Kota Depok Jawa Barat
Olahraga Pada Diabetes
Tipe 2
Dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.K.O, Subsp. APK (K)
24 Juni 2022
Outline
I. Prevalensi, Patofisiologi, Penatalaksanaan, Efek
Latihan Fisik
II. Program Latihan Fisik Diabetes Tipe 2
III. Poin-poin Kewaspadaan (Precaution) Terkait Latihan
Fisik
IV. Kesimpulan
I. Prevalensi,
Patofisiologi, Efek
Latihan Fisik
Prevalensi
Diabetes Tipe
2
Prevalensi PTM lain yang erat dengan
diabetes tipe 2:
• Obesitas: peningkatan
prevalensi obesitas penduduk
usia > 18 tahun dari 15,4%
(2013) menjadi 21,8% (2018)
• Hipertensi: prevalensi naik
dari 25,8 % menjadi 34,1 %
• Stroke: prevalensi stroke naik
dari 7 % menjadi 10,9 %
• Penyakit ginjal kronik:
prevalensi naik dari 2 %
menjadi 3,8 %
• PJK 1.5%
Prediabetes dan Diabetes
2021 Liputan6.com, Jakarta - Data
International Diabetes Federation (IDF)
menunjukkan bahwa Indonesia menduduki
peringkat ke-7 dunia dalam rangkaian negara
dengan kasus diabetes terbanyak.
• Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan
Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut
Suastika, SpPD-KEMD, Kamis (25/2/2021). Menurutnya,
pengidap diabetes di Indonesia mencapai lebih kurang 11 juta
pasien.
• “Ini mungkin terus meningkat, sebenarnya sumbernya
berangkat dari yang kita kenali sebagai pre-diabetes,” ujar
Ketut dalam seminar daring Novo Nordisk, Kamis (25/2/2021).
Ia menambahkan, kasus prediabetes di
Indonesia bahkan menduduki peringkat
nomor 3 di dunia dengan 30 juta (30 persen)
penduduk dengan prediabetes.
• “Jadi prediabetes adalah kondisi antara normal dan diabetes.”
• Prediabetes juga berbahaya karena menurut hitungan
berbagai studi di beberapa negara, kondisi ini bisa berubah
menjadi diabetes sebanyak 10 persen setiap tahunnya,"
imbuhnya.
• “Kita bisa bayangkan kalau 30 juta penduduk, itu tiap tahun
bisa ada tambahan 3 juta orang yang diabetes kalau tidak ada
intervensi yang baik di prediabetesnya. Ini bisa lebih
mengerikan di kemudian hari,” tambah Ketut.
Klasifikasi Diabetes (ADA 2022)
• Type 1 diabetes (due to autoimmune b-cell destruction, usually leading to absolute
insulin deficiency including latent autoimmune diabetes of adulthood)
• Type 2 diabetes (due to a progressive loss of b-cell insulin secretion frequently on
the background of insulin resistance)
• Specific types of diabetes due to other causes, e.g., monogenic diabetes syndromes
(such as neonatal diabetes and maturity-onset diabetes of the young), diseases of
the exocrine pancreas (such as cystic fibrosis and pancreatitis), and drug- or
chemicalinduced diabetes (such as with glucocorticoid use, in the treatment of
HIV/AIDS, or after organ transplantation)
• Gestational diabetes mellitus (GDM; diabetes diagnosed in the second or third
trimester of pregnancy that was not clearly overt diabetes prior to gestation)
Skrining (ADA 2022)
•
WHO 2021:
1 dari 4 dewasa
8 dari 10 anak remaja
kurang aktivitas fisik
Kurang Aktivitas Fisik =
aktivitas fisik intensitas
sedang
< 150 menit/minggu
Etiologi dan
Patofisiologi
DM tipe 2
Penatalaksanaan
DM
tipe
2
Modifikasi Gaya Hidup DM tipe 2
JAMA. 2017 Mar 14; 317(10): 1015–1016.
Management of Type 2 Diabetes in 2017
Getting to Goal Jane E. B. Reusch, MD and JoAnn E. Manson, MD, DrPH
Efek Latihan Fisik pada Diabetes dan PTM Lain
Menurunkan kadar gula darah yang tinggi, meningkatkan
sensitifitas insulin à menurunkan resiko terkena diabetes
tipe 2 dan mengendalikan diabetes bagi yang sudah
terkena.
HbA1c ↓ rerata 0.5-0.7 %, dapat menurun hingga 2%
bergantung intensitas dan volume latihan fisik
(dose dependent)
Efek pada PTM lain yang juga akan memperbaiki kondisi
diabetisi (pencegahan sekunder dan tersier pada diabetes)
• Menurunkan kelebihan lemak tubuh terutama lemak
intraabdomen (organ dalam perut) à menurunkan berat
badan/Indeks Massa Tubuh/lingkar pinggang
• Menurunkan tekanan darah sistolik 5-7 mmHg dan diastolik
2-3 mmHg, mengendalikan hipertensi ringan dan sedang
• Menurunkan kolesterol tinggi, kolesterol LDL, trigliserida
dan meningkatkan kolesterol HDL
• Meningkatkan kebugaran jantung à menurunkan resiko
terkena penyakit jantung koroner PJK/serangan jantung
• Memperbaiki kualitas hidup, meningkatkan usia harapan
hidup.
Daly A, Power MA. Medical Nutrition Therapy. Diabetes Mellitus and
Related Disorders; Medical Management of Type 2 Diabetes, 7th Edition.
American Diabetes Association, 2012.
Horton ES. Exercise. Therapy for Diabetes Mellitus and
Related Disorders. In: Medical Management of Type 2
Diabetes.
7th Edition. American Diabetes Association, 2012.
Standards of Medical Care in Diabetes- 2012.
American Diabetes Association
ACSM 2017, AHA, ADA, WHO 2020
Efek Latihan Fisik
pada Pengendalian Glukosa Darah
https://www.ccjm.org/content/84/7_suppl_1/S15
HbA1c menurun
0.5-2.0 % dengan
latihan fisik
https://www.semanticscholar.org/paper/Effects-of-Exercise-on-
Type-2-Diabetes-Cognitive-Callisaya-
Nosaka/0e0f1241ec82426f6322d094efd3119aa6041a0a
Mekanisme Kontraksi Otot dan Ambilan Glukosa Darah
Figure 1. Model of aerobic and resistance exercise training effects
on skeletal muscle glucose transporters (GLUTs). Legend: GSV =
GLUT storage vesicle.
Review Regulation of Skeletal Muscle Glucose Transport and Glucose
Metabolism by Exercise Training
Parker L. Evans , Shawna L. McMillin, Luke A. Weyrauch and Carol A.
Witczak Nutrients2019,11, 2432;
doi:10.3390/nu11102432www.mdpi.com/journal/nutrients
Komposisi Sumber Energi yang Digunakan saat Latihan Fisik:
Perhatikan Intensitas Latihan
Diharapkan
diabetisi latihan
pada intensitas
sedang-berat
mendekati 85 %
kapasitas aerobik
/ 85% DNM agar
utilisasi glukosa
darah untuk
energi lebih tinggi
daripada lemak
II. Program Latihan Fisik
pada Diabetes Tipe 2
Kontraindikasi Olahraga
(hasil pemeriksaan dokter)
} Absolut/mutlak
- ECG ischemia, MCI
- Unstable angina
- Uncontrolled cardiac
dysrhtmias
- Aortic stenosis
- Uncontrolled heart failure
- Pulmonary infarction or
embolism
- Acute myocarditis or
pericarditis
- Suspect or known dissecting
aneurysm
18
RESIKO OLAHRAGA
• Cedera sendi, otot, tulang
• Serangan jantung
– Cardiovascular event: sudden cardiac
death, MCI à coronary plaque rupture
– Jarang terjadi pada olahraga intensitas
sedang/rendah 1:15.000 - 300.000
• tua > muda
• Intensitas berat> intensitas ringan/sedang
• sedentari > aktif bergerak
Pencegahan Cedera/Dampak
negatif Olahraga:
– HEALTH SCREENING à
Pemeriksaan kesehatan untuk
mengetahui kondisi jantung,
metabolik, otot-sendi,
saraf/keseimbangan dan tingkat
kebugaran è olahraga sesuai
kondisi kesehatan
– Tatalaksana masalah yang
ditemui
– SUPERVISI tenaga kesehatan
saat berolahraga
Skrining Kesehatan Awal:
Cegah Resiko Olahraga
} Relatif
- Left main coronary stenosis
- Valvular heart disease
- Electrolyte abnormalities
- Severe arterial hypertension
- Tachy/bradydysrhythmias
- Hyperthropic
cardiomyopathy
- Neuromuscular,
musculoskeletal or
rheumatoid disorders
- Atrioventricular block
- Ventricular aneurysm
- Uncontrolled metabolic
disease
- Chronic infectious disease
- Mental/physical impairment
- Infeksi akut, influenza,
demam , diare dll
Latihan Fisik pada Diabetes Tipe 2
sumber PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2019 dan IDF
(International Diabetes Federation) 2019 ; PNPK Diabetes Tipe 2 di FKTP
• Aerobik (endurance)
3-5 x/minggu (tidak lebih 2 hari berurutan tidak
olahraga),
Durasi 30-45 menit/ sesi (150 menit/minggu)
Intensitas sedang 50-70 % DNM.
DM usia muda dan bugar bisa berlatih 90
menit/minggu aerobik intensitas berat > 70%
DNM
• Resistance (tahanan otot)
2-3 x/minggu bila tidak ada kontraindikasi
HT tidak terkontrol, retinopati, nefropati ,
sesuai petunjuk dokter
Latihan Fisik pada Diabetes Tipe 2
Sumber ACSM Guidelines exercise testing and prescription 2018
I. Latihan Aerobik
• Frekuensi: 3-7 x per minggu
• Durasi: minimal 150 mnt/minggu intensitas sedang atau 75 mnt/minggu
intensitas berat atau kombinasi keduanya
• Jenis: latihan yang menggerakkan otot besar tubuh, ritmis dan kontinyu.
Contoh:
• latihan jalan (bisa dengan treadmill)
• bersepeda/sepeda statis
• Renang atau aquarobik (senam aerobik di kolam renang)
• senam aerobik benturan rendah (low impact, tanpa lompat/loncat)
• alat rowing (dayung), alat stepper (naik tangga), alat elliptical
• Lari pelan/jogging, skipping (lompat tali), senam aerobic benturan
tinggi (lompat/loncat) adalah latihan intensits berat, boleh dilakukan
kalau tingkat kebugaran sudah level sedang ( sudah ≥ 3 bulan olahraga
rutin) dan tidak ada kontraindikasi
• Catatan: adanya komplikasi atau penyakit lain dapat
membatasi/mengurangi jenis latihan yang dapat dilakukan
WHO 2020
Guidelines
Physical
Activity
ADA 2022:
Diabetes + Overweight/obesitas: 200-300
menit/minggu AF intensitas sedang è
dosis lebih besar lagi
a. Metode DNM
Intensitas sedang: 40-59% dari VO2R bila di tes Graded Exercise Test, bila tidak tes dapat menggunakan target denyut nadi
latihan per menit 64-76 % Denyut Nadi Maksimal (DNM)
Intenstas berat: 60-89% VO2R (tes) atau > 76-85 % DNM (tidak test)
Cara mengukur intensitas latihan fisik metode DNM:
- hitung DNM = 220 – umur
- hitung intensitas sedang:
Misal usia 20 tahun, berarti:
DNM: 220-20= 200 denyut per menit.
Target denyut nadi saat latihan 64-76% x 200= 128-152 denyut per menit. Denyut nadi per menit dihitung di nadi pergelangan
tangan dengan cara hitung 10 detik lalu dikali 6 atau 15 detik lalu dikali 4
b. Metode lain yang juga mudah namun tetap valid: tes bicara (Talk test) ; direkomendasikan dalam rilis WHO 2020
-Intensitas ringan :dapat berbicara dan bernyanyi saat latihan
-Intensitas sedang: masih dapat berbicara namun kesulitan untuk bernyanyi saat Latihan, pernafasan dan denyut nadi
meningkat
-Intensitas berat: kesulitan berbicara (terbata-bataatauterengah-engah) saat Latihan, pernafasan dan denyut nadi meningkat
signifikan
(Latihan aerobik lanjutan) Cara Ukur Intensitas Latihan
Cara Berlatih Intensitas Berat: Metode HIIT
High Intensity Interval Training
(Kombinasi Intensitas Berat dan Sedang/Lebih Rendah = ambilan glukosa darah lebih tinggi à kendali glikemik lebih baik)
Jalan
cepat
(intensitas
sedang)
Lari pelan
(intensitas
lebih
berat)
Jalan
cepat
Lari pelan Jalan
cepat
dst
5 menit 30 detik 5 menit 30 detik 5 menit dst Total 30
menit
Jalan
cepat
Lari pelan Jalan
cepat
Lari pelan Jalan
cepat
dst
3 atau 4
menit
1 menit 3 atau 4
menit
1 menit 3 atau 4
menit
dst Total 20-
30 menit
Dapat dimulai setelah latihan intensitas sedang selama 4-8 minggu,
(tergantung usia dan kemampuan fisik, sering/tidaknya muncul keluhan
hipoglikemia), atau tingkat kebugaran sudah level rata-rata/average
Durasi intensitas sedang dan berat dimodifikasi bertahap tiap ± 2-4
minggu hingga mencapai pola HIIT seperti tabel dibawah ini:
II. Latihan Resistance (Tahanan Otot/ Kekuatan dan Ketahanan Otot/LATIHAN BEBAN)
• Bersinergi dengan latihan aerobik è memperbaiki kekuatan-ketahanan otot,
resistensi insulin dan ambilan glukosa otot
• Frekuensi: 2-3 x/minggu (lebih dianjurkan 3x)
• Intensitas: intensitas sedang hingga berat
• Jumlah beban dan gerakan: 8-10 gerakan latihan, 1-3 set, 10-15 repetisi. Bertahap
naikkan beban lebih berat, 1-3 set, 8-10 repetisi
• Jenis: latihan menggunakan mesin latihan beban dan beban bebas/dumbbell atau
beban tubuh sendiri (Kalistenik)
• Kontraindikasi: hipertensi tidak terkontrol, retinopati proliferative berat atau post
terapi laser
Latihan Fisik pada Diabetes Tipe 2
ACSM Guidelines exercise esting and prescription 2018
Conclusion: Compared with either
supervised aerobic or supervised
resistance exercise alone, combined
exercise showed more pronounced
improvement in HbA1c levels;
however, there was a less marked
improvement in some cardiovascular
risk factors. In terms of weight loss,
there were no significant differences
among the combined, supervised
aerobic, and supervised resistance
exercises.
Kombinasi latihan
aerobik dan latihan
resistance lebih baik
pada diabetes
https://creativemarket.com/graphixmania/1055597-Dumbbell-Exercises-Weight-Training.
Contoh Jadwal Olahraga Aerobik dan
Latihan Beban Kalistenik
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Jalan cepat pagi
20-30 menit
Jalan cepat pagi
20-30 menit
Libur olahraga
(dianjurkan tetap
banyak bergerak
di rumah/kantor)
Zumba pagi 40-
50 menit
Libur olahraga
(dianjurkan
tetap banyak
bergerak di
rumah/kantor)
Jalan cepat pagi 40-
60 menit
Sepeda/renang
pagi 40-60 menit
Kalistenik pagi
atau sore (push
up,curl up,
plank, squat)
Kalistenik pagi
atau sore (push
up,curl up,
plank, squat)
Kalistenik pagi atau
sore (push up,curl
up, plank, squat)
Stretching
kelenturan;
sore
Yoga simple Yoga simple &
stretching
kelenturan; sore
Yoga simple &
stretching
kelenturan sore
Push-up modifikasi Curl-up Squat modifikasi Plank modifikasi/plank normal (tahan 30-60
detik)
Latihan
Flexibilitas/
Kelenturan:
Regangan
statik, dinamik
2-3 x/minggu
Tahan
regangan 10-30
detik, 2-4x.
Peregangan
sebelum dan
setelah latihan:
tahan regangan
10 detik, 1-2x
https://newmefitness.myshopify.com/products/stretchin
g-exercise-poster-laminated-20x30
III. Poin-poin
Kewaspadaan (Precaution)
Terkait Latihan Fisik pada
Diabetes Tipe 2
Perhatian Khusus
Perkeni 2019, ACSM 2018
• Tata cara latihan fisik yang benar: Pemanasan – Latihan inti (aerobic,
resistance) – Pendinginan. Pemanasan dan pendinginan 10-15 menit (lebih
lama dari individu sehat)
• Pemeriksaan gula darah sebelum latihan
• bila < 100 mg/dL à konsumsi KH lebih dulu
• bila > 250 mg/dL à tunda latihan
• Pasien yang ingin latihan intensitas berat: uji latih jantung (EKG Treadmill)
lebih dulu
• DM dengan retinopati berat tidak dianjurkan latihan beban dan aerobik
intensitas berat.
• Sesuaikan waktu minum obat/injeksi insulin dengan latihan fisik untuk
menghindari hipoglikemi saat dan pasca latihan fisik. Khusus pada injeksi
insulin, waktu dan dosis injeksi dapat disesuaikan kembali (dosis dikurangi,
lokasi injeksi diubah ke area abdomen, waktu injeksi tidak berdekatan
dengan waktu latihan) serta asupan KH dapat ditambah (sedikit) untuk
menghindari hipoglikemia
• Pantau tekanan darah dan denyut nadi, bila tidak sesuai dengan respon
latihan fisik maka kemungkinan terdapat neuropati otonom.
• Jaga hidrasi, minum 100-150 cc air putih tiap 15 menit
berlatih dan pantau warna air seni pasca latihan
adalah kuning muda jernih; sediakan minuman manis
hangat atau permen yang dikonsumsi bila muncul
gejala hipoglikemia
• Latihan harus menggunakan sepatu olahraga yang
sesuai untuk menghindari luka/lecet pada kaki,
terutama bila ada neuropati perifer; Pakaian olahraga
berbahan katun mudah menyerap keringat dan mudah
kering (quick dry)
Jenis Aktivitas Fisik
Intensitas Moderate/Sedang
dan Vigorous/Berat (WHO
2020)
https://www.who.int/dietphysicalact
ivity/physical_activity_intensity/en/
2020
Contoh aktivitas rumah tangga dan berjalan yang
“setara olahraga” bila dilakukan hingga denyut
nadi/jantung meningkat dan durasi minimal 30
menit/hari:
- Mengepel lantai dengan tenaga lebih sewaktu
memegang dan mengayun tongkat pel ; 2x/hari
- Memindahkan perabotan, membersihkan
jendela ; 1x/minggu
- Berkebun/menggali menyekop tanah,
memotong rumput dengan gunting rumput 1-
2x/minggu
- Mencuci pakaian secara tradisional/manual
- Cuci mobil; 4x/minggu
- Memperbaiki bagian-bagian rumah
- Jalan cepat dari parkir kendaraan/halte ke
gedung kantor, dari meja kerja ke toilet –kantin-
ruang solat
- Naik-turun tangga 1-3 level lantai, aktif jalan di
eskalator
- dan lain-lain
Dianjurkan
lebih aktif di
rumah dan
dalam
transportasi
Selain latihan fisik, aktif bergerak di rumah, transportasi,
tempat kerja, waktu luang juga harus ditingkatkan untuk
meningkatkan keluaran kalori dan utilisasi glukosa dan
asam lemak sebagai sumber energi
ACSM 2021
Pemantauan PTM dan Evaluasi Latihan Fisik
• Posbindu: Pemantauan berkala sesuai jadwal
Posbindu (1 x / bulan) : pengukuran IMT, lingkar
perut, catatan aktivitas intensitas sedang
mencapai > 150 menit/minggu; edukasi oleh
kader/nakes
• Faskes: Parameter fisik (IMT, lingkar perut,
tekanan darah) dan penunjang (laboratorium,
radiologi, dll) PTM per 3 bulan dalam kondisi
terkendali ( sesuai konsensus PERKENI
2019/PNPK Diabetes à nilai HbA1c dan kadar
glukosa puasa, profil lipid) ; hasil lab “batas
tinggi” atau “normal” remisi)
• Posbindu/Faskes: Pemantauan Kebugaran Fisik:
mengetahui program latihan fisik yang dijalankan
sudah sesuai atau belum
• Tes kebugaran kardiorespirasi tes jalan/lari
1.6 Km Rockport / SIPGAR Kemenkes RI ;
tes Step Test
• Nadi istirahat pagi hari saat bangun tidur:
60-80 x/menit , (demikian juga pada siang
dan sore hari saat tidak olahraga)
No Hari/
Tanggal
Aktivitas Durasi (Menit)
Total durasi AF
intensitas
sedang per
hari = ….
menit
Total durasi AF
intensitas
sedang per
minggu = ….
menit
Ayo Catat
Aktivitas Fisik Mu
IV. Kesimpulan
• Latihan fisik pada diabetes (terutama
tipe 2) harus dilakukan sesuai
rekomendasi, terutama adalah dalam
pencapaian durasi per minggu
(volume) dan intensitas sedang
hingga berat untuk mencapai target
kendali glikemik yang diharapkan.
• Latihan fisik juga sangat penting
untuk pengendalian faktor resiko
kardiovaskular-diabetes seperti
obesitas,hipertensi dan dislipidemia
dan mencegah atau mengendalikan
komplikasi DM
• Keamanan latihan atau patient safety
adalah hal utama, karena itu
sesuaikan medikamentosa dan
asupan diet dengan latihan fisik.
(Berdiskusi dengan nakes yang terkait
pengelolaan)
Diabetes yang
terkendali (remisi)

More Related Content

Similar to Olahraga dm.pdf

54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
Abi Muhlies
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Septian Muna Barakati
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
ssuser337279
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
Warnet Raha
 
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA Operator Warnet Vast Raha
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
Fransiska Oktafiani
 
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensiPeran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Rulli Rosandi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docxASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
AyuAndira59
 
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.pptTatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Taufiqurrokhman Rofii
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
Ratna Wulandari
 
Tutor Endokrin sindrom metabolik sindrom metabolik.docx
Tutor Endokrin sindrom metabolik  sindrom metabolik.docxTutor Endokrin sindrom metabolik  sindrom metabolik.docx
Tutor Endokrin sindrom metabolik sindrom metabolik.docx
UswaTulFajri
 
81 141-1-sm
81 141-1-sm81 141-1-sm
81 141-1-sm
siti nisak
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
YudaDanang
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
pjj_kemenkes
 
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptxDM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
paprsmelati
 

Similar to Olahraga dm.pdf (20)

54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia54098757 asuhan-keperawatan-lansia
54098757 asuhan-keperawatan-lansia
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
NCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docxNCP_DM_ULKUS.docx
NCP_DM_ULKUS.docx
 
Nutrisi dm
Nutrisi dmNutrisi dm
Nutrisi dm
 
Proposal promkes
Proposal promkesProposal promkes
Proposal promkes
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Makalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitusMakalah diabetes melitus
Makalah diabetes melitus
 
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
Gadar ''ketoasidosis diabetik'' AKPER PEMKAB MUNA
 
Diabetes Militus
Diabetes MilitusDiabetes Militus
Diabetes Militus
 
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensiPeran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
Peran nutrisi dan aktifitas fisik pada hipertensi
 
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docxASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
ASUHAN KEPERAWATAN PADA Ny.S gangren.docx
 
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.pptTatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
Tatalaksana diabetes melitus puasa pada bulan ramadhan.ppt
 
DIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUSDIABETES MELLITUS
DIABETES MELLITUS
 
3 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 33 kb 2 modul 3
3 kb 2 modul 3
 
Tutor Endokrin sindrom metabolik sindrom metabolik.docx
Tutor Endokrin sindrom metabolik  sindrom metabolik.docxTutor Endokrin sindrom metabolik  sindrom metabolik.docx
Tutor Endokrin sindrom metabolik sindrom metabolik.docx
 
81 141-1-sm
81 141-1-sm81 141-1-sm
81 141-1-sm
 
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptxHypoglikemia, DM Type II.pptx
Hypoglikemia, DM Type II.pptx
 
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH  DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH
 
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptxDM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
DM diabetes mellitus pptpptpptpptpp.pptx
 

Recently uploaded

audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
ReniAnjarwati
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
hannanbmq1
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
AFMLS
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
YernimaDaeli1
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
muhammadrezkizanuars
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
EmohAsJohn
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
MuhammadAlFarizi88
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
LyanNurse1
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
fitrianakartikasari5
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
gerald rundengan
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
BayuEkaKurniawan1
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
celli4
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
Jumainmain1
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
HanifaYR
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
nadyahermawan
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
meta emilia surya dharma
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Cara Menggugurkan Kandungan 087776558899
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
jualobat34
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
iskandar186656
 

Recently uploaded (20)

audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejoaudit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
audit stunting Desa Bengkak Kecamatan wongsorejo
 
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasiVolumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
Volumetri Redoks, Iodometri, Iodimetri, reduksi Oksidasi, titrasi
 
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdfPresentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
Presentasi Pleno Kelompok 5 Modul 4 Kejang.pdf
 
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
80533176-LAPORAN-KASUS-Asma-Bronkial.pptx
 
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptxsudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
sudden death-akibat penyakit cardio vascular-forensik.pptx
 
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptxPPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
PPT PENGKAJIAN SISTEM MUSKULOSKELETAL 2.pptx
 
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxxCBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
CBT BOARD INTERNAL Medicine chapter xxxx
 
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptxMalpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
Malpraktek & Kelalaian dalam kesehatan.pptx
 
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.pptAskep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
Askep-Anak-dengan-gangguan malnutris.ppt
 
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.pptKEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
KEBIJK_Jaminan_kesehatan_Indonesia _014.ppt
 
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan KeperawatanAplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
Aplikasi Teori/Model pada Praktik, Penelitian, dan Pendidikan Keperawatan
 
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdfPEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
PEMERIKSAAN KESEHATAN USIA DASAR DAN SEKOLAH.pdf
 
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.pptPERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
PERHITUNGAN DOSIS OBAT Cara pemberian , Melakukan perhitungan dosis.ppt
 
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppttiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
tiroid penyakit pada tubuh yang harus di.ppt
 
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptxRUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
RUU KESEHATAN (apt. Guntur Satrio Pratomo).pptx
 
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
Jamu Penggugur obat penggugur herbal penggugur kandungan (087776558899)
 
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptxDefinisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
Definisi dan Ruang Lingkup Farmakovigilans.pptx
 
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
Herbal penggugur kandungan Makassar obat aborsi janin makassar jamu penggugur...
 
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
0838-4800-7379Jual Obat Aborsi Cytotec Asli.pdf
 
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwaManajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
Manajemen Keperawatan pada pasien gangguan jiwa
 

Olahraga dm.pdf

  • 1. Nama: Dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.K.O, Subsp. APK (K) Lahir: Jakarta, 17 Desember 1976 Domisili: Depok, Jawa Barat Pendidikan: •Dokter Umum FKUI Jakarta 2001 •Doktes Spesialis-1 Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI 2006 •Dokter Spesialis-2 Ilmu Kedokteran Olahraga, program pemutihan dokter subspesialis KKI 2021 Pekerjaan: •Staf Pengajar paruh waktu Program Studi Ilmu Kedokteran Olahraga FKUI Jakarta •Staf medis Klinik Utama Non Rawat Inap Prodia Health Care Kramat Jakarta, Klinik Utama AnHo BioPrima Jakarta, RS Jakarta •Staf Result Management, Indonesia Anti Doping Organization Organisasi: •Pengurus Perhimpunan Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Indonesia (PDSKO) •Pengurus Himpunan Studi Obesitas Indonesia (HISOBI) •Anggota IDI Kota Depok Jawa Barat
  • 2. Olahraga Pada Diabetes Tipe 2 Dr. Rachmad Wishnu Hidayat, Sp.K.O, Subsp. APK (K) 24 Juni 2022
  • 3. Outline I. Prevalensi, Patofisiologi, Penatalaksanaan, Efek Latihan Fisik II. Program Latihan Fisik Diabetes Tipe 2 III. Poin-poin Kewaspadaan (Precaution) Terkait Latihan Fisik IV. Kesimpulan
  • 5. Prevalensi Diabetes Tipe 2 Prevalensi PTM lain yang erat dengan diabetes tipe 2: • Obesitas: peningkatan prevalensi obesitas penduduk usia > 18 tahun dari 15,4% (2013) menjadi 21,8% (2018) • Hipertensi: prevalensi naik dari 25,8 % menjadi 34,1 % • Stroke: prevalensi stroke naik dari 7 % menjadi 10,9 % • Penyakit ginjal kronik: prevalensi naik dari 2 % menjadi 3,8 % • PJK 1.5%
  • 6. Prediabetes dan Diabetes 2021 Liputan6.com, Jakarta - Data International Diabetes Federation (IDF) menunjukkan bahwa Indonesia menduduki peringkat ke-7 dunia dalam rangkaian negara dengan kasus diabetes terbanyak. • Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Perkumpulan Endokrinologi Indonesia (PB PERKENI) Prof. Dr. dr. Ketut Suastika, SpPD-KEMD, Kamis (25/2/2021). Menurutnya, pengidap diabetes di Indonesia mencapai lebih kurang 11 juta pasien. • “Ini mungkin terus meningkat, sebenarnya sumbernya berangkat dari yang kita kenali sebagai pre-diabetes,” ujar Ketut dalam seminar daring Novo Nordisk, Kamis (25/2/2021). Ia menambahkan, kasus prediabetes di Indonesia bahkan menduduki peringkat nomor 3 di dunia dengan 30 juta (30 persen) penduduk dengan prediabetes. • “Jadi prediabetes adalah kondisi antara normal dan diabetes.” • Prediabetes juga berbahaya karena menurut hitungan berbagai studi di beberapa negara, kondisi ini bisa berubah menjadi diabetes sebanyak 10 persen setiap tahunnya," imbuhnya. • “Kita bisa bayangkan kalau 30 juta penduduk, itu tiap tahun bisa ada tambahan 3 juta orang yang diabetes kalau tidak ada intervensi yang baik di prediabetesnya. Ini bisa lebih mengerikan di kemudian hari,” tambah Ketut.
  • 7. Klasifikasi Diabetes (ADA 2022) • Type 1 diabetes (due to autoimmune b-cell destruction, usually leading to absolute insulin deficiency including latent autoimmune diabetes of adulthood) • Type 2 diabetes (due to a progressive loss of b-cell insulin secretion frequently on the background of insulin resistance) • Specific types of diabetes due to other causes, e.g., monogenic diabetes syndromes (such as neonatal diabetes and maturity-onset diabetes of the young), diseases of the exocrine pancreas (such as cystic fibrosis and pancreatitis), and drug- or chemicalinduced diabetes (such as with glucocorticoid use, in the treatment of HIV/AIDS, or after organ transplantation) • Gestational diabetes mellitus (GDM; diabetes diagnosed in the second or third trimester of pregnancy that was not clearly overt diabetes prior to gestation)
  • 9. • WHO 2021: 1 dari 4 dewasa 8 dari 10 anak remaja kurang aktivitas fisik Kurang Aktivitas Fisik = aktivitas fisik intensitas sedang < 150 menit/minggu
  • 12. Modifikasi Gaya Hidup DM tipe 2 JAMA. 2017 Mar 14; 317(10): 1015–1016. Management of Type 2 Diabetes in 2017 Getting to Goal Jane E. B. Reusch, MD and JoAnn E. Manson, MD, DrPH
  • 13. Efek Latihan Fisik pada Diabetes dan PTM Lain Menurunkan kadar gula darah yang tinggi, meningkatkan sensitifitas insulin à menurunkan resiko terkena diabetes tipe 2 dan mengendalikan diabetes bagi yang sudah terkena. HbA1c ↓ rerata 0.5-0.7 %, dapat menurun hingga 2% bergantung intensitas dan volume latihan fisik (dose dependent) Efek pada PTM lain yang juga akan memperbaiki kondisi diabetisi (pencegahan sekunder dan tersier pada diabetes) • Menurunkan kelebihan lemak tubuh terutama lemak intraabdomen (organ dalam perut) à menurunkan berat badan/Indeks Massa Tubuh/lingkar pinggang • Menurunkan tekanan darah sistolik 5-7 mmHg dan diastolik 2-3 mmHg, mengendalikan hipertensi ringan dan sedang • Menurunkan kolesterol tinggi, kolesterol LDL, trigliserida dan meningkatkan kolesterol HDL • Meningkatkan kebugaran jantung à menurunkan resiko terkena penyakit jantung koroner PJK/serangan jantung • Memperbaiki kualitas hidup, meningkatkan usia harapan hidup. Daly A, Power MA. Medical Nutrition Therapy. Diabetes Mellitus and Related Disorders; Medical Management of Type 2 Diabetes, 7th Edition. American Diabetes Association, 2012. Horton ES. Exercise. Therapy for Diabetes Mellitus and Related Disorders. In: Medical Management of Type 2 Diabetes. 7th Edition. American Diabetes Association, 2012. Standards of Medical Care in Diabetes- 2012. American Diabetes Association ACSM 2017, AHA, ADA, WHO 2020
  • 14. Efek Latihan Fisik pada Pengendalian Glukosa Darah https://www.ccjm.org/content/84/7_suppl_1/S15 HbA1c menurun 0.5-2.0 % dengan latihan fisik https://www.semanticscholar.org/paper/Effects-of-Exercise-on- Type-2-Diabetes-Cognitive-Callisaya- Nosaka/0e0f1241ec82426f6322d094efd3119aa6041a0a
  • 15. Mekanisme Kontraksi Otot dan Ambilan Glukosa Darah Figure 1. Model of aerobic and resistance exercise training effects on skeletal muscle glucose transporters (GLUTs). Legend: GSV = GLUT storage vesicle. Review Regulation of Skeletal Muscle Glucose Transport and Glucose Metabolism by Exercise Training Parker L. Evans , Shawna L. McMillin, Luke A. Weyrauch and Carol A. Witczak Nutrients2019,11, 2432; doi:10.3390/nu11102432www.mdpi.com/journal/nutrients
  • 16. Komposisi Sumber Energi yang Digunakan saat Latihan Fisik: Perhatikan Intensitas Latihan Diharapkan diabetisi latihan pada intensitas sedang-berat mendekati 85 % kapasitas aerobik / 85% DNM agar utilisasi glukosa darah untuk energi lebih tinggi daripada lemak
  • 17. II. Program Latihan Fisik pada Diabetes Tipe 2
  • 18. Kontraindikasi Olahraga (hasil pemeriksaan dokter) } Absolut/mutlak - ECG ischemia, MCI - Unstable angina - Uncontrolled cardiac dysrhtmias - Aortic stenosis - Uncontrolled heart failure - Pulmonary infarction or embolism - Acute myocarditis or pericarditis - Suspect or known dissecting aneurysm 18 RESIKO OLAHRAGA • Cedera sendi, otot, tulang • Serangan jantung – Cardiovascular event: sudden cardiac death, MCI à coronary plaque rupture – Jarang terjadi pada olahraga intensitas sedang/rendah 1:15.000 - 300.000 • tua > muda • Intensitas berat> intensitas ringan/sedang • sedentari > aktif bergerak Pencegahan Cedera/Dampak negatif Olahraga: – HEALTH SCREENING à Pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui kondisi jantung, metabolik, otot-sendi, saraf/keseimbangan dan tingkat kebugaran è olahraga sesuai kondisi kesehatan – Tatalaksana masalah yang ditemui – SUPERVISI tenaga kesehatan saat berolahraga Skrining Kesehatan Awal: Cegah Resiko Olahraga } Relatif - Left main coronary stenosis - Valvular heart disease - Electrolyte abnormalities - Severe arterial hypertension - Tachy/bradydysrhythmias - Hyperthropic cardiomyopathy - Neuromuscular, musculoskeletal or rheumatoid disorders - Atrioventricular block - Ventricular aneurysm - Uncontrolled metabolic disease - Chronic infectious disease - Mental/physical impairment - Infeksi akut, influenza, demam , diare dll
  • 19. Latihan Fisik pada Diabetes Tipe 2 sumber PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2019 dan IDF (International Diabetes Federation) 2019 ; PNPK Diabetes Tipe 2 di FKTP • Aerobik (endurance) 3-5 x/minggu (tidak lebih 2 hari berurutan tidak olahraga), Durasi 30-45 menit/ sesi (150 menit/minggu) Intensitas sedang 50-70 % DNM. DM usia muda dan bugar bisa berlatih 90 menit/minggu aerobik intensitas berat > 70% DNM • Resistance (tahanan otot) 2-3 x/minggu bila tidak ada kontraindikasi HT tidak terkontrol, retinopati, nefropati , sesuai petunjuk dokter
  • 20. Latihan Fisik pada Diabetes Tipe 2 Sumber ACSM Guidelines exercise testing and prescription 2018 I. Latihan Aerobik • Frekuensi: 3-7 x per minggu • Durasi: minimal 150 mnt/minggu intensitas sedang atau 75 mnt/minggu intensitas berat atau kombinasi keduanya • Jenis: latihan yang menggerakkan otot besar tubuh, ritmis dan kontinyu. Contoh: • latihan jalan (bisa dengan treadmill) • bersepeda/sepeda statis • Renang atau aquarobik (senam aerobik di kolam renang) • senam aerobik benturan rendah (low impact, tanpa lompat/loncat) • alat rowing (dayung), alat stepper (naik tangga), alat elliptical • Lari pelan/jogging, skipping (lompat tali), senam aerobic benturan tinggi (lompat/loncat) adalah latihan intensits berat, boleh dilakukan kalau tingkat kebugaran sudah level sedang ( sudah ≥ 3 bulan olahraga rutin) dan tidak ada kontraindikasi • Catatan: adanya komplikasi atau penyakit lain dapat membatasi/mengurangi jenis latihan yang dapat dilakukan
  • 21. WHO 2020 Guidelines Physical Activity ADA 2022: Diabetes + Overweight/obesitas: 200-300 menit/minggu AF intensitas sedang è dosis lebih besar lagi
  • 22. a. Metode DNM Intensitas sedang: 40-59% dari VO2R bila di tes Graded Exercise Test, bila tidak tes dapat menggunakan target denyut nadi latihan per menit 64-76 % Denyut Nadi Maksimal (DNM) Intenstas berat: 60-89% VO2R (tes) atau > 76-85 % DNM (tidak test) Cara mengukur intensitas latihan fisik metode DNM: - hitung DNM = 220 – umur - hitung intensitas sedang: Misal usia 20 tahun, berarti: DNM: 220-20= 200 denyut per menit. Target denyut nadi saat latihan 64-76% x 200= 128-152 denyut per menit. Denyut nadi per menit dihitung di nadi pergelangan tangan dengan cara hitung 10 detik lalu dikali 6 atau 15 detik lalu dikali 4 b. Metode lain yang juga mudah namun tetap valid: tes bicara (Talk test) ; direkomendasikan dalam rilis WHO 2020 -Intensitas ringan :dapat berbicara dan bernyanyi saat latihan -Intensitas sedang: masih dapat berbicara namun kesulitan untuk bernyanyi saat Latihan, pernafasan dan denyut nadi meningkat -Intensitas berat: kesulitan berbicara (terbata-bataatauterengah-engah) saat Latihan, pernafasan dan denyut nadi meningkat signifikan (Latihan aerobik lanjutan) Cara Ukur Intensitas Latihan
  • 23. Cara Berlatih Intensitas Berat: Metode HIIT High Intensity Interval Training (Kombinasi Intensitas Berat dan Sedang/Lebih Rendah = ambilan glukosa darah lebih tinggi à kendali glikemik lebih baik) Jalan cepat (intensitas sedang) Lari pelan (intensitas lebih berat) Jalan cepat Lari pelan Jalan cepat dst 5 menit 30 detik 5 menit 30 detik 5 menit dst Total 30 menit Jalan cepat Lari pelan Jalan cepat Lari pelan Jalan cepat dst 3 atau 4 menit 1 menit 3 atau 4 menit 1 menit 3 atau 4 menit dst Total 20- 30 menit Dapat dimulai setelah latihan intensitas sedang selama 4-8 minggu, (tergantung usia dan kemampuan fisik, sering/tidaknya muncul keluhan hipoglikemia), atau tingkat kebugaran sudah level rata-rata/average Durasi intensitas sedang dan berat dimodifikasi bertahap tiap ± 2-4 minggu hingga mencapai pola HIIT seperti tabel dibawah ini:
  • 24. II. Latihan Resistance (Tahanan Otot/ Kekuatan dan Ketahanan Otot/LATIHAN BEBAN) • Bersinergi dengan latihan aerobik è memperbaiki kekuatan-ketahanan otot, resistensi insulin dan ambilan glukosa otot • Frekuensi: 2-3 x/minggu (lebih dianjurkan 3x) • Intensitas: intensitas sedang hingga berat • Jumlah beban dan gerakan: 8-10 gerakan latihan, 1-3 set, 10-15 repetisi. Bertahap naikkan beban lebih berat, 1-3 set, 8-10 repetisi • Jenis: latihan menggunakan mesin latihan beban dan beban bebas/dumbbell atau beban tubuh sendiri (Kalistenik) • Kontraindikasi: hipertensi tidak terkontrol, retinopati proliferative berat atau post terapi laser Latihan Fisik pada Diabetes Tipe 2 ACSM Guidelines exercise esting and prescription 2018
  • 25. Conclusion: Compared with either supervised aerobic or supervised resistance exercise alone, combined exercise showed more pronounced improvement in HbA1c levels; however, there was a less marked improvement in some cardiovascular risk factors. In terms of weight loss, there were no significant differences among the combined, supervised aerobic, and supervised resistance exercises. Kombinasi latihan aerobik dan latihan resistance lebih baik pada diabetes
  • 27. Contoh Jadwal Olahraga Aerobik dan Latihan Beban Kalistenik Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Jalan cepat pagi 20-30 menit Jalan cepat pagi 20-30 menit Libur olahraga (dianjurkan tetap banyak bergerak di rumah/kantor) Zumba pagi 40- 50 menit Libur olahraga (dianjurkan tetap banyak bergerak di rumah/kantor) Jalan cepat pagi 40- 60 menit Sepeda/renang pagi 40-60 menit Kalistenik pagi atau sore (push up,curl up, plank, squat) Kalistenik pagi atau sore (push up,curl up, plank, squat) Kalistenik pagi atau sore (push up,curl up, plank, squat) Stretching kelenturan; sore Yoga simple Yoga simple & stretching kelenturan; sore Yoga simple & stretching kelenturan sore Push-up modifikasi Curl-up Squat modifikasi Plank modifikasi/plank normal (tahan 30-60 detik)
  • 28. Latihan Flexibilitas/ Kelenturan: Regangan statik, dinamik 2-3 x/minggu Tahan regangan 10-30 detik, 2-4x. Peregangan sebelum dan setelah latihan: tahan regangan 10 detik, 1-2x https://newmefitness.myshopify.com/products/stretchin g-exercise-poster-laminated-20x30
  • 29. III. Poin-poin Kewaspadaan (Precaution) Terkait Latihan Fisik pada Diabetes Tipe 2
  • 30. Perhatian Khusus Perkeni 2019, ACSM 2018 • Tata cara latihan fisik yang benar: Pemanasan – Latihan inti (aerobic, resistance) – Pendinginan. Pemanasan dan pendinginan 10-15 menit (lebih lama dari individu sehat) • Pemeriksaan gula darah sebelum latihan • bila < 100 mg/dL à konsumsi KH lebih dulu • bila > 250 mg/dL à tunda latihan • Pasien yang ingin latihan intensitas berat: uji latih jantung (EKG Treadmill) lebih dulu • DM dengan retinopati berat tidak dianjurkan latihan beban dan aerobik intensitas berat. • Sesuaikan waktu minum obat/injeksi insulin dengan latihan fisik untuk menghindari hipoglikemi saat dan pasca latihan fisik. Khusus pada injeksi insulin, waktu dan dosis injeksi dapat disesuaikan kembali (dosis dikurangi, lokasi injeksi diubah ke area abdomen, waktu injeksi tidak berdekatan dengan waktu latihan) serta asupan KH dapat ditambah (sedikit) untuk menghindari hipoglikemia • Pantau tekanan darah dan denyut nadi, bila tidak sesuai dengan respon latihan fisik maka kemungkinan terdapat neuropati otonom.
  • 31. • Jaga hidrasi, minum 100-150 cc air putih tiap 15 menit berlatih dan pantau warna air seni pasca latihan adalah kuning muda jernih; sediakan minuman manis hangat atau permen yang dikonsumsi bila muncul gejala hipoglikemia • Latihan harus menggunakan sepatu olahraga yang sesuai untuk menghindari luka/lecet pada kaki, terutama bila ada neuropati perifer; Pakaian olahraga berbahan katun mudah menyerap keringat dan mudah kering (quick dry)
  • 32. Jenis Aktivitas Fisik Intensitas Moderate/Sedang dan Vigorous/Berat (WHO 2020) https://www.who.int/dietphysicalact ivity/physical_activity_intensity/en/ 2020 Contoh aktivitas rumah tangga dan berjalan yang “setara olahraga” bila dilakukan hingga denyut nadi/jantung meningkat dan durasi minimal 30 menit/hari: - Mengepel lantai dengan tenaga lebih sewaktu memegang dan mengayun tongkat pel ; 2x/hari - Memindahkan perabotan, membersihkan jendela ; 1x/minggu - Berkebun/menggali menyekop tanah, memotong rumput dengan gunting rumput 1- 2x/minggu - Mencuci pakaian secara tradisional/manual - Cuci mobil; 4x/minggu - Memperbaiki bagian-bagian rumah - Jalan cepat dari parkir kendaraan/halte ke gedung kantor, dari meja kerja ke toilet –kantin- ruang solat - Naik-turun tangga 1-3 level lantai, aktif jalan di eskalator - dan lain-lain Dianjurkan lebih aktif di rumah dan dalam transportasi Selain latihan fisik, aktif bergerak di rumah, transportasi, tempat kerja, waktu luang juga harus ditingkatkan untuk meningkatkan keluaran kalori dan utilisasi glukosa dan asam lemak sebagai sumber energi
  • 34. Pemantauan PTM dan Evaluasi Latihan Fisik • Posbindu: Pemantauan berkala sesuai jadwal Posbindu (1 x / bulan) : pengukuran IMT, lingkar perut, catatan aktivitas intensitas sedang mencapai > 150 menit/minggu; edukasi oleh kader/nakes • Faskes: Parameter fisik (IMT, lingkar perut, tekanan darah) dan penunjang (laboratorium, radiologi, dll) PTM per 3 bulan dalam kondisi terkendali ( sesuai konsensus PERKENI 2019/PNPK Diabetes à nilai HbA1c dan kadar glukosa puasa, profil lipid) ; hasil lab “batas tinggi” atau “normal” remisi) • Posbindu/Faskes: Pemantauan Kebugaran Fisik: mengetahui program latihan fisik yang dijalankan sudah sesuai atau belum • Tes kebugaran kardiorespirasi tes jalan/lari 1.6 Km Rockport / SIPGAR Kemenkes RI ; tes Step Test • Nadi istirahat pagi hari saat bangun tidur: 60-80 x/menit , (demikian juga pada siang dan sore hari saat tidak olahraga) No Hari/ Tanggal Aktivitas Durasi (Menit) Total durasi AF intensitas sedang per hari = …. menit Total durasi AF intensitas sedang per minggu = …. menit Ayo Catat Aktivitas Fisik Mu
  • 35. IV. Kesimpulan • Latihan fisik pada diabetes (terutama tipe 2) harus dilakukan sesuai rekomendasi, terutama adalah dalam pencapaian durasi per minggu (volume) dan intensitas sedang hingga berat untuk mencapai target kendali glikemik yang diharapkan. • Latihan fisik juga sangat penting untuk pengendalian faktor resiko kardiovaskular-diabetes seperti obesitas,hipertensi dan dislipidemia dan mencegah atau mengendalikan komplikasi DM • Keamanan latihan atau patient safety adalah hal utama, karena itu sesuaikan medikamentosa dan asupan diet dengan latihan fisik. (Berdiskusi dengan nakes yang terkait pengelolaan) Diabetes yang terkendali (remisi)