Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, pengaruh, dan pencegahan penggunaan narkoba dan zat adiktif (NAPZA). Secara ringkas, NAPZA merujuk pada zat-zat yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan, seperti narkotika, psikotropika, alkohol, dan zat-zat lainnya. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor pengar
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, pengaruh, dan pencegahan penggunaan narkoba dan zat adiktif (NAPZA). Secara ringkas, NAPZA merujuk pada zat-zat yang dapat mempengaruhi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan, seperti narkotika, psikotropika, alkohol, dan zat-zat lainnya. Dokumen juga menjelaskan berbagai faktor pengar
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya narkoba bagi remaja, dengan menjelaskan definisi dan jenis-jenis narkoba serta faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkoba. Dokumen tersebut juga memberikan strategi penanganan terhadap bahaya narkoba, seperti pendekatan psikologis dan peran orang tua dalam memberikan informasi yang benar serta mengawasi anak.
Dokumen tersebut membahas mengenai penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang mencapai 3,3 juta orang dan menewaskan 30 orang per hari. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik pecandu narkoba serta dampak negatif penggunaan narkoba secara fisik, sosial, dan psikis. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, dokumen ini menyarankan peningkatan iman, pengawasan lingkungan sekitar, dan d
Dokumen tersebut membahas tentang teori dasar penyalahgunaan narkoba, termasuk definisi narkoba, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan narkoba, jenis-jenis narkoba beserta efek jangka pendek dan panjangnya, serta dampak penggunaan narkoba secara individual dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya narkoba dan strategi pencegahannya. Terdapat berbagai jenis narkoba seperti ganja, shabu, ekstasi yang dapat merusak tubuh secara fisik maupun psikis. Dokumen juga menjelaskan dampak sosial dari penyalahgunaan narkoba seperti menjadi antisosial, hubungan keluarga rusak, serta pendidikan yang terganggu. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba
Narkoba memiliki berbagai dampak buruk terhadap kesehatan seperti merusak organ tubuh, menyebabkan HIV/AIDS, overdosis, dan kematian. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis narkoba seperti ganja, ekstasi, dan LSD beserta efek dan gejala penggunaannya. Ditekankan pentingnya mencegah penggunaan narkoba karena merugikan individu, keluarga, masyarakat, dan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan gejala narkoba serta upaya pencegahannya. Narkoba dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan, dengan jenis-jenis seperti opium, ganja, amfetamin, kokain, dan halusinogen. Upaya pencegahan meliputi peran remaja, orang tua, dan masyarakat lewat penyuluhan, kegiatan alternatif
Narkotika dan psikotropika adalah zat yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran dan ketergantungan. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan dan psikotropika 4 golongan berdasarkan potensi ketergantungan dan penggunaannya. Penyalahgunaan zat tersebut dapat berdampak buruk bagi fisik, psikis, sosial, dan lingkungan. Tingkat pemakaian dapat berupa coba-coba, sosial, situasional
Ringkasan dokumen tersebut adalah sebagai berikut:
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya narkoba bagi remaja, dengan menjelaskan definisi dan jenis-jenis narkoba serta faktor-faktor penyebab penyalahgunaan narkoba. Dokumen tersebut juga memberikan strategi penanganan terhadap bahaya narkoba, seperti pendekatan psikologis dan peran orang tua dalam memberikan informasi yang benar serta mengawasi anak.
Dokumen tersebut membahas mengenai penyalahgunaan narkoba di Indonesia yang mencapai 3,3 juta orang dan menewaskan 30 orang per hari. Dokumen ini juga menjelaskan karakteristik pecandu narkoba serta dampak negatif penggunaan narkoba secara fisik, sosial, dan psikis. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba, dokumen ini menyarankan peningkatan iman, pengawasan lingkungan sekitar, dan d
Dokumen tersebut membahas tentang teori dasar penyalahgunaan narkoba, termasuk definisi narkoba, faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan narkoba, jenis-jenis narkoba beserta efek jangka pendek dan panjangnya, serta dampak penggunaan narkoba secara individual dan sosial.
Dokumen tersebut membahas tentang bahaya narkoba dan strategi pencegahannya. Terdapat berbagai jenis narkoba seperti ganja, shabu, ekstasi yang dapat merusak tubuh secara fisik maupun psikis. Dokumen juga menjelaskan dampak sosial dari penyalahgunaan narkoba seperti menjadi antisosial, hubungan keluarga rusak, serta pendidikan yang terganggu. Untuk mencegah penyalahgunaan narkoba
Narkoba memiliki berbagai dampak buruk terhadap kesehatan seperti merusak organ tubuh, menyebabkan HIV/AIDS, overdosis, dan kematian. Dokumen ini menjelaskan berbagai jenis narkoba seperti ganja, ekstasi, dan LSD beserta efek dan gejala penggunaannya. Ditekankan pentingnya mencegah penggunaan narkoba karena merugikan individu, keluarga, masyarakat, dan negara.
Dokumen tersebut membahas tentang pengertian, jenis-jenis, dan gejala narkoba serta upaya pencegahannya. Narkoba dapat mempengaruhi kondisi kejiwaan seseorang dan menimbulkan ketergantungan, dengan jenis-jenis seperti opium, ganja, amfetamin, kokain, dan halusinogen. Upaya pencegahan meliputi peran remaja, orang tua, dan masyarakat lewat penyuluhan, kegiatan alternatif
Narkotika dan psikotropika adalah zat yang dapat menyebabkan perubahan kesadaran dan ketergantungan. Narkotika dibagi menjadi 3 golongan dan psikotropika 4 golongan berdasarkan potensi ketergantungan dan penggunaannya. Penyalahgunaan zat tersebut dapat berdampak buruk bagi fisik, psikis, sosial, dan lingkungan. Tingkat pemakaian dapat berupa coba-coba, sosial, situasional
Similar to NARKOBA-Narkotika-dan-obat-obatan-terlarang-NAPZA.ppt (20)
2. DEFINISI
bahan / zat yang dapat
mempengaruhi kondisi kejiwaan /
psikologi seseorang (pikiran,
perasaan dan perilaku) serta
dapat menimbulkan
ketergantungan fisik dan psikologi.
3. DEFINISI
Narkotika, yaitu zat atau obat yang berasal
dari tanaman atau bukan tanaman baik
sintetis maupun semisintetis yang dapat
menyebabkan penurunan atau perubahan
kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi
sampai menghilangkan rasa nyeri, dan
dapat menimbulkan ketergantungan.
4. DEFINISI
Psikotropika yaitu zat atau obat, baik alami
maupun sintesis bukan narkotik yang
berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh
selektif pada susunan saraf dan
menyebabkan perubahan khas pada
aktifitas mental dan perilaku.
5. DEFINISI
Zat adiktif adalah zat atau bahan selain Narkotika,
Psikotropika yang apabila disalahgunakan dapat
menimbulkan ketergantungan dan kerugian baik
bagi dirinya dan/atau lingkungannya alkohol,
thinner, cat, lem, kafein, nikotin
6. PENGGOLONGAN NARKOTIKA
Golongan I: hanya untuk pengembangan
iptek, tidak untuk terapi, berpotensi sangat
tinggi ketergantungan
Golongan II: untuk pengobatan, pilihan
terakhir terapi, untuk pengembangan iptek,
potensi tinggi ketergantungan
Golongan III:banyak digunakan untuk
pengobatan, pengembangan iptek, potensi
ringan ketergantungan
7. CONTOH
Gol I:Opium, Kokain, Ganja, Heroin,
LSD, ekstasi, shabu, katinona
(psikotropika gol I dan II masuk ke gol
ini)UUno 35/2009, PP 40/2013, PMK
no 13/2014
Gol II: fentanil, metadon, morfin,
petidin
Gol III: kodein
8. GOL PSIKOTROPIKA (UU NO 5/1997)
Gol I : LSD, Katinona- gol I narkotika
(UU No.35/2009)
Gol II: ekstasi , shabu gol I
narkotika (UU No.35/2009)
Gol III: amobarbital, pentobarbital
Gol IV: alprazolam, diazepam,
fenobarbital
9. OPIUM (HEROIN, MORFIN)
Dari papaver somniferum disuling menjadi morfin,
kodein dan heroin
Penghilang rasa nyeri, obat anti batuk dan diare
Gejala: perasaan tenang, acuh, malas, mengantuk,
mual, cadel, pupil melebar jika overdosis,
gangguan perhatian/daya ingat
11. GANJA
Memicu psikosis
Gejala: rasa senang, santai, acuh, mata merah,
nafsu makan meningkat, mulut kering,
pengendalian diri dan konsentrasi kurang,
depresi dan sering mengantuk
12. AMFETAMIN (SHABU, EKSTASI)
Methylen dioxy methamphetamine (MDMA)
Gejala:kewaspadaan meningkat, bergairah,
rasa senang, bahagia, pupil melebar ,
denyut nadi dan tekanan darah meningkat,
insomnia, hilang nafsu makan
13. KOKAIN
Alkaloid dari Erythroxylon coca
Gejala: gelisah, denyut nadi meningkat,
euforia, banyak bicara, kewaspadaan
meningkat, kejang, tekanan darah
meningkat, berkeringat, penyumbatan
pembuluh darah, distonia
14. FAKTOR PENYEBAB PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
Faktor pendorong; pengendalian diri lemah,
keluarga, gangguan perilaku, pemberontak,
tidak berprestasi di sekolah, tidak diterima di
kelompok, berteman dengan pemakai
Faktor individu: periode remaja (ingin tahu,
coba-coba, ingin diakui oleh teman)
Faktor lingkungan; keluarga dan pergaulan
15. UPAYA PENCEGAHAN PENYALAHGUNAAN
NARKOBA
Peran remaja : ikut kegiatan ekstra : OR,
kesenian, ketrampilan, beribadah, tidak
bergaul dengan pecandu
Peran ortu: menciptakan rumah yang
harmonis, kemudahan berkomunikasi,
mendidik yang baik, memberi contoh baik,
mengawasi
Program P4GN(pencegahan dan
pemberantasan terhadap penyalahgunaan
narkoba)Perda DIY No.13/2010
16. DAMPAK PENYALAHGUNAAN
Kesehatan: tertular HIV, hepatitis,
overdosis, kematian
Sosial: sering bertengkar, berbuat kriminal
Ekonomi : uang habis
Pendidikan: dikeluarkan dari sekolah,
pekerjaan
Hukum: dipenjara, direhabilitasi
17. TIPS BEBAS NARKOBA
Tips menghindarkan diri dari narkoba
Tingkatkan iman dan taqwa,
Siapkan diri dan mental untuk menolak apabila ditawari
narkoba
Hati-hati dalam memilih teman bergaul.
Belajar berkata "Tidak" apabila ditawari dengan alasan yang
tepat, kalau tidak mampu segera tinggalkan tempat itu
Tingkatkan prestasi untuk mengejar cita-cita dan keinginan
yang lebih mulia.
Untuk mengisi waktu luang lakukan kegiatan yang positif.
18. CARA MENGATAKAN “TIDAK” PADA NARKOBA
Katakan "tidak", "maaf saya tidak tertarik","untuk
satu ini maaf deh....aku tidak bisa".
tatap mata orang yang menawarkan narkoba
tersebut, bersikap tenang dan cepat berlalu
kemudian katakan "aku ada urusan lain","maaf aku
harus pergi", "saya ada ujian besok dan saya harus
belajar di rumah", "saya dalam perawatan dokter
dan tidak boleh menggunakan obat lain tanpa
anjuran dokter". Gantilan topik pembicaraan,
misalnya masalah olahraga, film, kesenian, dan
lain-lain.
Kalau tetap memaksa tinggalkan mereka