1) Diet untuk penyakit jantung dan pembuluh darah berfokus pada mengurangi asupan lemak jenuh, kolesterol, dan meningkatkan serat
2) Terdapat beberapa jenis diet untuk penyakit jantung yang disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakitnya
3) Diet untuk stroke berfokus pada memenuhi kebutuhan gizi pasien serta memperbaiki efek samping stroke seperti gangguan menelan
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
1) Diet pada penyakit jantung dan pembuluh darah bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol serta meningkatkan serat.
2) Diet stroke bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien serta memperbaiki efek stroke dengan memberikan makanan sesuai tahap pemulihan pasien.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
1) Diet untuk penyakit jantung dan pembuluh darah berfokus pada mengurangi asupan lemak jenuh, kolesterol, dan meningkatkan serat
2) Terdapat beberapa jenis diet untuk penyakit jantung yang disesuaikan dengan tingkat keparahan penyakitnya
3) Diet untuk stroke berfokus pada memenuhi kebutuhan gizi pasien serta memperbaiki efek samping stroke seperti gangguan menelan
DIET PADA PENYAKIT JANTUNG DAN PEMBULUH DARAH pjj_kemenkes
1) Diet pada penyakit jantung dan pembuluh darah bertujuan untuk menurunkan risiko penyakit dengan mengurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol serta meningkatkan serat.
2) Diet stroke bertujuan untuk memenuhi kebutuhan gizi pasien serta memperbaiki efek stroke dengan memberikan makanan sesuai tahap pemulihan pasien.
Dokumen tersebut merupakan asuhan keperawatan untuk hipertensi yang mencakup pengkajian, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk masalah-masalah yang sering dialami pasien hipertensi seperti resiko penurunan curah jantung, nyeri akut, gangguan sirkulasi, intoleransi aktivitas, ketidakseimbangan nutrisi, dan kurangnya pengetahuan.
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...IsmaLia7
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif. Diabetes melitus berhubungan dengan risiko aterosklerosis dan merupakan predisposisi untuk terjadinya kelainan mikrovaskular seperti retinopati, nefropati dan neuropati. Penyakit diabetes melitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyulit menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, gangguan pada mata, ginjal dan syaraf. Penyandang diabetes melitus mempunyai risiko 2 kali lebih besar untuk mengalami penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah otak, 5 kali lebih mudah menderita ulkus/gangren, 7 kali lebih mudah mengidap gagal ginjal terminal, dan 25 kali lebih mudah mengalami kebutaan akibat kerusakan retina daripada pasien non diabetes. Usaha untuk menyembuhkan kembali menjadi normal sangat sulit jika sudah terjadi penyulit, karena kerusakan yang terjadi umumnya akan menetap.
Dokumen tersebut membahas latihan fisik yang dianjurkan untuk penderita diabetes tipe 2 yaitu latihan aerobik dan latihan tahanan otot sebanyak 3-5 kali per minggu selama 30-45 menit per sesi dengan intensitas sedang untuk menurunkan kadar gula darah."
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai dislipidemia. Ringkasannya adalah: Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Penanganannya meliputi terapi diet, latihan fisik, dan obat-obatan. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet pasien dislipidemia antara lain tingkat pengetahuan dan pendidikan.
PERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA DI MASYARAKATBondan Palestin
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Perawatan restoratif merupakan bentuk intervensi keperawatan yang berfokus pada pemulihan dan pemeliharaan kapasitas fungsional lanjut usia untuk mencegah sindroma gagal-pulih.
2) Perawatan restoratif meliputi latihan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, dan berjalan untuk meningkatkan kemandirian lanjut usia.
3) Penelitian menunjukkan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian mengenai peningkatan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner yang mengikuti program rehabilitasi jantung. Penelitian menunjukkan bahwa rehabilitasi jantung dapat meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung kongestif (CHF). Terdapat penjelasan mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk CHF. Diagnosa keperawatan yang diidentifikasi adalah penurunan output jantung, kelebihan volume cairan, gangguan pertukaran gas, dan intoleransi aktivitas.
Penyakit sistemik seperti penyakit jantung dan diabetes melitus dapat mempengaruhi kehamilan dan berisiko meningkatkan komplikasi bagi ibu dan janin. Pengelolaan medis dan kebidanan yang tepat diperlukan untuk memantau kondisi ibu dan janin serta mencegah komplikasi. Diagnosis dan penatalaksanaan yang akurat sangat penting untuk mengurangi risiko selama kehamilan dan persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung akibat pembentukan plak atau pengerasan arteri. Dokumen ini menjelaskan definisi, penyebab, faktor risiko, gejala, cara pencegahan, dan pengobatan PJK.
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang...IsmaLia7
Diabetes melitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan sekresi insulin yang progresif. Diabetes melitus berhubungan dengan risiko aterosklerosis dan merupakan predisposisi untuk terjadinya kelainan mikrovaskular seperti retinopati, nefropati dan neuropati. Penyakit diabetes melitus jika tidak dikelola dengan baik akan dapat mengakibatkan terjadinya berbagai penyulit menahun, seperti penyakit serebrovaskular, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, gangguan pada mata, ginjal dan syaraf. Penyandang diabetes melitus mempunyai risiko 2 kali lebih besar untuk mengalami penyakit jantung koroner dan penyakit pembuluh darah otak, 5 kali lebih mudah menderita ulkus/gangren, 7 kali lebih mudah mengidap gagal ginjal terminal, dan 25 kali lebih mudah mengalami kebutaan akibat kerusakan retina daripada pasien non diabetes. Usaha untuk menyembuhkan kembali menjadi normal sangat sulit jika sudah terjadi penyulit, karena kerusakan yang terjadi umumnya akan menetap.
Dokumen tersebut membahas latihan fisik yang dianjurkan untuk penderita diabetes tipe 2 yaitu latihan aerobik dan latihan tahanan otot sebanyak 3-5 kali per minggu selama 30-45 menit per sesi dengan intensitas sedang untuk menurunkan kadar gula darah."
Dokumen tersebut membahas tentang tinjauan pustaka mengenai dislipidemia. Ringkasannya adalah: Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Penanganannya meliputi terapi diet, latihan fisik, dan obat-obatan. Faktor yang mempengaruhi kepatuhan diet pasien dislipidemia antara lain tingkat pengetahuan dan pendidikan.
PERAWATAN RESTORATIF UNTUK MENCEGAH GAGAL-PULIH PADA LANJUT USIA DI MASYARAKATBondan Palestin
Ringkasan dokumen tersebut adalah:
1) Perawatan restoratif merupakan bentuk intervensi keperawatan yang berfokus pada pemulihan dan pemeliharaan kapasitas fungsional lanjut usia untuk mencegah sindroma gagal-pulih.
2) Perawatan restoratif meliputi latihan aktivitas sehari-hari seperti mandi, berpakaian, dan berjalan untuk meningkatkan kemandirian lanjut usia.
3) Penelitian menunjukkan
Tiga kalimat ringkasan dokumen tersebut adalah:
Dokumen tersebut membahas hasil penelitian mengenai peningkatan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner yang mengikuti program rehabilitasi jantung. Penelitian menunjukkan bahwa rehabilitasi jantung dapat meningkatkan kapasitas fungsional dan kualitas hidup pasien penyakit jantung koroner.
Dokumen tersebut membahas tentang asuhan keperawatan pada pasien gagal jantung kongestif (CHF). Terdapat penjelasan mengenai definisi, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinis, diagnosa, dan intervensi keperawatan untuk CHF. Diagnosa keperawatan yang diidentifikasi adalah penurunan output jantung, kelebihan volume cairan, gangguan pertukaran gas, dan intoleransi aktivitas.
Penyakit sistemik seperti penyakit jantung dan diabetes melitus dapat mempengaruhi kehamilan dan berisiko meningkatkan komplikasi bagi ibu dan janin. Pengelolaan medis dan kebidanan yang tepat diperlukan untuk memantau kondisi ibu dan janin serta mencegah komplikasi. Diagnosis dan penatalaksanaan yang akurat sangat penting untuk mengurangi risiko selama kehamilan dan persalinan.
Dokumen tersebut membahas tentang Penyakit Jantung Koroner (PJK). PJK disebabkan oleh penyempitan pembuluh darah kecil yang memasok darah dan oksigen ke jantung akibat pembentukan plak atau pengerasan arteri. Dokumen ini menjelaskan definisi, penyebab, faktor risiko, gejala, cara pencegahan, dan pengobatan PJK.
PRESENTASI LAPORAN TUGAS AKHIR ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIFratnawulokt
Peningkatan status kesehatan ibu dan anak merupakan salah satu hal prioritas di Indonesia. Status derajat kesehatan ibu dan anak sendiri dapat dinilai dari jumlah AKI dan AKB. Pemerintah berupaya menerapkan program Sustainable Development Goals (SDGs) dengan harapan dapat menekan AKI dan AKB, tetapi kenyataannya masih tinggi sehingga tujuan dari penyusunan laporan tugas akhir ini untuk memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif dari ibu hamil trimester III sampai KB.
Metode penelitian menggunakan Continuity of Care dengan pendokumentasian SOAP Notes. Subjek penelitian Ny. “H” usia 34 tahun masa kehamilan Trimester III hingga KB di PMB E Kecamatan Ngunut Kabupaten Tulungagung.
Hasil asuhan selama masa kehamilan trimester III tidak ada komplikasi pada Ny. “E”. Masa persalinan berjalan lancar meskipun terdapat kesenjangan dimana IMD dilakukan kurang dari 1 jam. Kunjungan neonatus hingga nifas normal tidak ada komplikasi, metode kontrasepsi memilih KB implant.
Kesimpulan asuhan pada Ny. “H” ditemukan kesenjangan antara kenyataan dan teori di penatalaksanaan, tetapi dalam pemberian asuhan ini kesenjangan masih dalam batas normal. Asuhan kebidanan ini diberikan untuk membantu mengurangi kemungkinan terjadi komplikasi pada saat masa kehamilan hingga KB.
2. Pengertian Gagal Jantung
Gagal jantung adalah suatu kondisi fisiologis ketika jantung
tidak dapat memompa darah yang cukup untuk memenuhi
kebutuhan metabolik tubuh (ditentukan sebagai konsumsi
oksigen). Gagal jantung terjadi karena perubahan fungsi
sistolik dan diastolik ventrikel kiri.
3. Gagal jantung disebabkan oleh kondisi yang
melemahkan atau merusak miokardium.
Gagal jantung dapat disebabkan oleh faktor
yang berasal dari jantung (misalnya penyakit
atau faktor patologis intrinsik)
4. .A. SESAK NAFAS ATAU
KESULITAN BERNAPAS
B .Fatigue (kelelahan)
c. Pembengkakan di pergelangan
kaki, perut, dan pembuluh darah
di leher (vena jugularis)
d. edema paru
e. Nyeri dada
5.
6. Peningkatan Kualitas
Hidup pada Pasien Gagal
Jantung
Kualitas hidup dapat didefinisikan sebagai kapasitas
untuk melakukan kegiatan sehari-hari sesuai dengan
usia seseorang atau peran utamanya dimasyarakat
sekitar. WHO memerintahkan pengukuran kualitas
hidup sebagai salah satu tolak ukur pengukuran dalam
kesehatan dan keberhasilan terapi, selain perubahan
frekuensi dan derajat keparahan penyakit.
7. Self care management merupakan kemampuan pasien
gagal jantung dalam mengelola dirinya sendiri, hal
ini dapat ditingkatkan dengan adanya edukasi dari
perawat, pasien gagal jantung harus mempunyai
pengetahuan tentang penyakit yang diderita,
bagaimana cara pencegahan timbulnya gejala, dan
apa yang dapat dilakukan pasien gagal jantung jika
gejala muncul, dengan adanya self care management
yang baik maka pasien gagal jantung akan
mempunyai motivasi dalam penanganan penyakitnya
8. Faktor yang berhubungan dengan kualitas hidup
adalah umur, pendidikan, dan derajat New York
Heart Association (NYHA). Umur memiliki
hubungan negatif terhadap kualitas hidup yang
menyatakan bahwa semakin bertambahnya umur
seseorang maka kualitas hidupnya akan menurun. Hal
tersebut sesuai dengan teori yang mengatakan bahwa
fungsi jantung akan berubah bersamaan dengan
pertambahan umur. Seseorang yang berumur 40
tahun keatas, jantung kirinya akan mengalami
pengecilan sebagai respon terhadap rendahnya beban
kerja yang dibutuhkan oleh jantung
• Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup
9. • Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup
Pendidikan memiliki hubungan positif terhadap
kualitas hidup yang menyatakan bahwa semakin
tinggi pendidikan seseorang maka semakin baik pula
kualitas hidup pasien. Hal tersebut sesuai dengan
teori yang mengatakan bahwa semakin tinggi
pendidikan yang dimiliki maka semakin mudah pula
menerima informasi yang diberikan.
10. • Faktor yang Berhubungan dengan Kualitas Hidup
Derajat menurut NYHA memiliki perbedaan yang
signifikan terhadap kualitas hidup pasien gagal
jantung. Klasifikasi kelas fungsional jantung
berdasarkan klasifikasi NYHA I, II, III dan IV
merupakan salah satu sistem untuk menilai status
fungsional penderita gagal jantung.
11. • Self Care Management pada Pasien Gagal Jantung
Pasien dengan gagal jantung akan mengalami
penurunan kualitas hidup dikarenakan pada penderita
gagal jantung muncul perasaan lelah pada otot
tungkai dan mengirimkannya ke jantung dan otak.
Self care management adalah aktivitas dari individu
yang dilaksanakan oleh individu itu sendiri untuk
memenuhi serta mempertahankan kehidupan,
kesehatan dan kesejateraannya. Tujuan dari self care
management adalah untuk mencapai kemampuan
menyesuaikan diri secara mandiri dengan rutinitas
harian dan untuk meningkatkan kualitas hidup yang
lebih baik.
12. • Self Care Management pada Pasien Gagal Jantung
Pasien gagal jantung yang memiliki kualitas hidup
yang rendah akan memperlambat proses pemulihan
fungsional dan menurunkan kualitas hidupnya. Oleh
karena itu, pasien gagal jantung diharapkan bisa
memahami keterbatasan fisiknya dan menerima
perubahan-perubahan yang dialami dalam
kehidupanya sekarang dan keluarga disarankan untuk
lebih memperhatikan kebutuhan pasien gagal
jantung, lebih memahami dan mengerti kondisi yang
dialami pasien gagal jantung, serta selalu
memberikan dukungan kepada pasien gagal jantung.