SlideShare a Scribd company logo
1 of 85
Download to read offline
PORTOFOLIO SENI RUPA
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester 106
Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa
Dosen: Dra. Edwita, M. Pd
Disusun Oleh:
Egha Rhiyanti Putri
1815152641
KELAS C / 2015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Juni – 2017
i | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
DAFTAR ISI
Daftar Isi .....................................................................................................................................i
I. Translate
A. Translate ...........................................................................................................................1
II. Pengertian Seni, Fungsi Pendidikan Seni, dan Ruang Lingkup Pendidikan Seni
B. Pengertian Seni .................................................................................................................11
C. Fungsi Pendidikan Seni ....................................................................................................12
D. Ruang Lingkup Pendidikan Seni .....................................................................................12
III. Periodisasi dan Tipologi Perkembangan Anak
A. Seni Rupa Berdasarkan Periodesasi Perkembangan Anak ................................................13
B. Seni Rupa Berdasarkan Tipologi Anak..............................................................................16
IV. Analisis SBDP Kelas 5 SD Kurikulum 2013
A. Analisis SBDP Kelas 5 SD Kurikulum 2013 ....................................................................20
V. Analisis Gambar Anak SD
A. Analisis Gambar Anak SD Berdasarlan Periodesasi dan Tipologi Anak .........................42
VI. Pengertian Pensil, Kertas Gambar, Teknik Menggambar, dan Doodle
A. Pensil .................................................................................................................................52
B. Kertas Gambar ..................................................................................................................53
C. Teknik Menggambar .........................................................................................................54
D. Gambar Doodle .................................................................................................................58
VII. Apresiasi Seni, Karya Seni, Unsur Seni, dan Prinsip Seni
A. Apresiasi Seni.....................................................................................................................60
B. Karya Seni .........................................................................................................................60
C. Unsur Seni .........................................................................................................................61
D. Prinsip Seni .......................................................................................................................62
VIII. Jenis Kuas, Cat Air, Palet, Teknik Penggunaan Kuas dan Crayon
A. Pengertian dan Jenis Kuas..................................................................................................64
B. Cat Air ...............................................................................................................................68
C. Palet ...................................................................................................................................69
ii | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
D. Teknik Penggunaan Kuas ..................................................................................................69
E. Teknik Penggunaan Crayon ..............................................................................................71
IX. Seniman Internasional dan Indonesia beserta Karya-nya
A. 5 Seniman Internasional ....................................................................................................73
B. 5 Seniman Indonesia ..........................................................................................................78
1 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Motivasi
Motivasi adalah hal penting dari pelajaran situasi. Motivasi juga salah satu cara untuk anak bisa
menghidupkan kembali pengalamannya. Berikut pendekatan berbeda yang bisa digunakan :
 Diskusi verbal/lisan : ini berhubungan dengan tempat sebelum dan setelah terjadinya
setiap pengalaman.
 Pengalaman visual : ini terjadi saat guru menampilkan slide, foto, film.
 Pengalaman langsung : artinya, anak menjadi bagian pada kejadian sebenarnya, seperti
berjalan di halaman, bangunan/gedung, bekerja di taman, mengunjungi taman, dll.
 Pengalaman material : melukis adalah eksperimen pada sebuah permukaan. Bekerja
menggunakan tanah liat bisa jadi cara untuk menemukan berbagai kemungkinan sebelum
memulai membuat suatu objek.
 Pengalaman sensori : ini menjawab seluruh informasi dari luar melalui perasaan. Dalam
hal ini, bisa meningkatkan kesadaran anak mengenai dunia di sekitarnya melalui proses
mendengarnya, indera peraba/anak dapat merasakan, dan indera penciumnya.
 Mengembangkan kesadaran persepsi : pendekatan umum yang baik adalah untuk
mengarahkan perhatian kepada objek-objek di lingkungan (seperti sebuah perjalanan
alam, atau guru bisa meminta anak untuk mengumpulkan bahan-bahan alami yang bisa
mereka uji dan lihat apa yang bisa dia temukan).
Lingkungan yang harus diciptakan pada anak :
1. Apa itu kesadaran multipersepsi ?
Pengembangan kemampuan anak untuk melihat dan mengerti hubungan visual di
dalam dan di sekitar lingkungannya. Cara belajar ini bermula dari keingintahuan anak
tentang hal-hal di kesehariannya dan kejadian yang mempengaruhinya. Itu penting
untuk menuntun anak ke dalam pengalaman, tapi juga untuk membiarkan dia
menemukan sesuatu dalam dirinya.
2. Respon estetis
Anak belajar untuk merespon lingkungannya melalui pengalaman seninya, dia belajar
untuk mengapresiasi dan menikmati kesempurnaan dan perbedaan pada alam.
3. Memanipulasi ekspresi dan kontrol dari media seni dan proses
Ekspresi merupakan hasil dari pemikiran dan perasaan yang telah muncul
berdasarkan reaksi anak terhadap pengalamannya yang termasuk lingkungan
eksternal, natural dan buatan manusia, sebagai reaksi internal, emosi, mimpi, fantasi,
dll.
4. Evaluasi dan apresiasi
Hubungan antara visual dan sensitifitas sensor, ini merupakan faktor ekspresi
motivasi, yaitu area kemampuan anak untuk peduli terhadap konsekuensi dari
pengalaman seninya, atau disebut apresiasi. Ini tidak hanya membantu anak untuk
2 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
membangun bahasa di nilai seni pada karya seni miliknya, dan karya seni orang lain
yang memiliki nilai tersendiri.
Membantu Anak Untuk Berhubungan Melalui kesannya
Sejauh pengembangan kreatif pada anak yang bersangkutan indra harus diaktifkan dan untuk
tujuan ini pengalaman anak memainkan peran yang sangat penting. Sebuah pemahaman yang
lebih besar dan kedalaman kesadaran dapat dibawa dengan membantu anak untuk mengingat
pengalamannya dan dengan menarik perhatiannya dengan apa yang sudah dia tahu.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang akan membantu anak untuk
mengingat secara detail pengalaman, persepsi, dan perasaan hidup yang berasal dari
pengalamannya, misalnya jika pengalaman adalah pengalaman emosional ia akan diminta untuk
mengingat bagaimana ia 'merasa' - bagaimana perasaannya ketika ia hampir tertabrak mobil?
Bagaimana bersemangat dia ketika ia akan tentang liburan? Betapa menyedihkan dia merasa
ketika anjingnya ditabrak? Betapa bahagianya dia di hari ulang tahunnya? Betapa marahnya dia
ketika sepedanya dicuri?
Tentu saja pengalamannya dapat kadang-kadang lebih fisik di alam, dan karena itu umum,
seperti sakit kepala, luka yang buruk di lututnya, memutar pergelangan kakinya, jatuh dari
pohon. Ini adalah pengalaman yang ia telah lalui dan menjadi bagian darinya, dan karena ini ia
mampu berhubungan dengan mudah dan dapat mengekspresikan reaksi kepada mereka dalam
kegiatan seni.
Cara lain untuk mengembangkan kesadaran adalah untuk mendapatkan anak untuk berhubungan
dengan objek, yaitu untuk mendapatkannyax untuk mengidentifikasi dengan objek dalam arti
bahwa ia menjadi objek - empati. Untuk memperoleh pemahaman tentang empati dan untuk
meningkatkan pemahaman anak itu, dan juga meregangkan imajinasinya, situasi harus dibuat di
mana anak dapat berhubungan dengan objek dengan petikan ia mengidentifikasi.
Apresiasi Seni Dan Anak
Sebuah pendekatan empati untuk memperkenalkan anak untuk bentuk seni dapat digunakan.
Pendekatan ini melibatkan anak dalam mengidentifikasi dirinya dengan bentuk seni tertentu
dikaji, dengan menempatkan dirinya dalam tmepat dan waktu artis untuk mengenali dan
memahami sesuatu tentang bagaimana itu dibuat (yaitu bahan dan proses yang digunakan) dan
fungsinya (yaitu aksesoris untuk menari, drama, upacara keagamaan, perhiasan, dekorasi, desain
atau proyek komunikasi).
Anak memproyeksikan reaksi atau perasaan ke dalam bentuk seni, dan menafsirkannya (konten
ekspresif) dengan caranya sendiri. sementara anak memproyeksikan emosi sendiri dan perasaan
3 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
ke dalam karya seni dia di waktu yang sama menyampaikan maknanya dengan membandingkan,
mengenali dan membentuk pendapat tentang apa artis tidak. Bagaimana dia melakukan itu, dan
mengapa.
Pemberian apresiasi seni di progam tidak perlu menjadi tugas yang sulit. Hal ini dapat
direncanakan dengan cara berikut. Penekanan dapat didasarkan untuk pertama, kedua dan ketiga
kelas tentang bagaimana manusia telah membuat penggunaan elements.emphasis seni dapat
didasarkan untuk kelas keempat dan kelima pada situasi tegas berkembang di mana anak
membayangkan dirinya dalam tempat dan waktu dari artis, dan belajar tentang gaya yang
berbeda dalam seni yang dibawa oleh perbedaan budaya. Penekanan dapat didasarkan untuk
kelas keenam pada belajar lebih banyak tentang pada individu artis, apa yang mereka
mengungkapkan, dan bagaimana mereka menyatakan itu.
Estetika Dan Lingkungan
Hari ini ada kesadaran yang tumbuh dari kurangnya keunikan dan kejelasan yang ada di
lingkungan kita. Tentu saja ada banyak jenis lingkungan terlepas dari lansekap kota dan alam,
yang 'bekerja pada' kita baik secara internal (pengalaman kami pribadi 'hal' dalam konteks waktu
dan ruang) dan eksternal (referensi kami ke dunia fisik benda). pengaruh ini manusia mencoba
untuk mengasimilasi dan ekstrak kualitas yang kita sebut estetika.
Estetika memerlukan kesadaran tertentu yang harus dikembangkan. kita semua memiliki
kemampuan untuk membuat konsep tentang lingkungan kita. itu adalah kemampuan yang
memungkinkan manusia untuk eksis meskipun kompleksitas jelas dan acara terfragmentasi
manusia dan alam. untuk mengontrol lingkungannya, manusia harus berpikir logis, untuk
mengkategorikan, mencari rasionality dan ketertiban, untuk memanipulasi lingkungannya
dengan cara yang efisien dan disengaja.
Karena kita adalah korban dari compartmentalisation kita sendiri, kita tidak dapat dengan
mudah mengintegrasikan atau membuat koneksi antara bagian tersegmentasi dari kehidupan kita
dan hubungan kita dengan dunia kita. sekarang lebih dari sebelumnya, kita perlu tahu siapa kita,
di mana kita berada, dan di mana kita ingin pergi. with'the kekuatan koneksi kita menutup diri
dari pengalaman langsung kami, dan hidup di dunia abstraksi. jelas bahwa kemampuan manusia
untuk membuat konsep tidak bisa menjawab semua kebutuhannya misalnya, ketika dihadapkan
dengan sebuah kursi, jika kita melihatnya dari segi ide, bukan pengalaman langsung dari itu,
kesadaran kita itu tetap di alam konseptual. kita menemukan bahwa kita sudah tahu banyak
tentang hal itu karena kita memasukkannya ke dalam kategori 'kursi' kita tahu fungsinya
hubungan ukuran bagian-bagiannya, warna dll tetapi ada sesuatu tentang kursi, namun sedikit,
yang unik mungkin itu adalah teksturnya, atau gandum di kayu, sesuatu yang tidak pernah ada
sebelumnya dan tidak akan pernah ada lagi. jenis kesadaran yang kita gunakan konseptual adalah
tidak sama dengan jenis kesadaran kita berkembang ketika menghargai sesuatu dengan cara
4 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
estetika. jika salah satu membatasi pengamatan seseorang ke tingkat konseptual, salah satunya
pemberitahuan kualitas dari kursi yang membuatnya menyerupai semua kursi lainnya. tetapi
ketika seseorang mulai melihat kualitas ini yang membuat kursi itu sendiri, maka salah satu yang
terlihat kursi melalui kesadaran estetika.
Banyak anak tidak akan produsen seni, tetapi mereka akan menjadi konsumen. sebagai
konsumen mereka akan mempengaruhi lingkungan mereka dan akan terpengaruh oleh itu.
diharapkan pemahaman tentang fungsi seni akan memungkinkan mereka untuk mempengaruhi
lingkungan mereka dengan penegasan. pembelajaran seni anak, jika relevan, harus membantu dia
untuk mengembangkan sikap kritis terhadap sekelilingnya. untuk tujuan ini, peluang harus
disediakan untuk anak-anak untuk mengeksplorasi ide-ide dan menemukan lingkungan alam dan
buatan manusia kami.
Pendidikan lingkungan dan estetika bisa dimulai pada usia yang sangat dini dalam
kehidupan anak. lingkungan yang paling penting baginya adalah rumah dan lingkungannya,
perjalanannya ke dan dari sekolah. situasi ini memberikan banyak titik awal untuk memotivasi
anak untuk mengembangkan tampilan yang lebih besar di dunianya dapat membantu
mengembangkan kesadaran yang lebih besar yang pada saat yang sama membantu dia untuk
lebih diskriminatif tentang obyek yang membentuk lingkungannya.
Anak-anak di kelas pertama dan kedua bisa diambil di jalan-jalan yang indah. Fokus bisa
dilakukan pada unsur-unsur alami dari sekolah dan rumah seperti pohon, semak-semak, batu dan
langit. anak-anak bisa diminta untuk memahami dan mengidentifikasi hal-hal ini yang
mengelilingi mereka dan terlalu sering terlewatkan.
Sebuah diskusi tentang warna, bentuk dan tekstur mereka telah melihat dapat
ditindaklanjuti dengan menggambar dan melukis pengalaman. Setiap anak dapat
mengekspresikan ide-ide pribadinya sendiri dan pengalaman. proyek kelompok seperti lukisan
kolektif bisa membantu mereka untuk berbagi ide dan bekerja dengan satu sama lain.
Di kelas ketiga dan keempat, kegiatan seni dapat diperluas untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik dari konsep dan skils yang terlibat, sebagai batas-batas
pengalamannya memperluas melihat lebih dekat bisa diambil dari masyarakat setempat. Benda-
benda di sekelilingnya, yaitu buldings, jalan-jalan, pintu, cerobong asap, street furniture, taman,
taman bermain, tempat rekreasi, bisa membantu dia untuk mengembangkan kekhawatiran
tentang kondisi dan belajar apa yang bisa berkontribusi untuk meningkatkan kualitas estetika.
Di kelas lima dan enam, anak-anak harus mengajukan banyak pertanyaan yang
memprovokasi diskusi, apa yang membuat tempat yang menarik, apa itu yang menarik tentang
lanskap, apa yang manusia berkontribusi penampilan estetika (misalnya yang bangunan harus
preserverd dan yang bangunan harus dirobohkan dan mengapa).
5 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Diskusi tersebut dapat memberikan dasar untuk banyak kegiatan seni bermakna.
pendidikan lingkungan adalah dari perhatian besar bagi kita semua hari ini. Karena kualitas
lingkungan bisa memburuk dengan pesat, kita harus mengasumsikan tanggung jawab untuk
mendidik anak-anak di sekolah dasar untuk mengambil peran penting aktif di lingkungan
mereka. Anak-anak harus thaught untuk melihat hubungan estetika dalam bentuk seni bahwa
manusia telah menciptakan serta dalam bentuk alami. Ekologi dan seni adalah mitra. Anak-anak
dapat menjadi sadar akan banyak dimensi ekologi melalui pengajaran seni kreatif, dan melalui
ini, mereka dapat dibuat lebih menyadari peran mereka dalam masyarakat kita yang selalu
berubah.
Isyarat ini dengan persyaratan permukaan datar. ketegangan spasial lebih
mengembangkan tanda ditempatkan dalam permukaan.Semua elemen komposisi-garis, ruang,
warna, volume-berinteraksi untuk mengatur ketegangan ruang, memiliki hubungan warna,
distribusi , dan arah garis.kualitas kedalaman yang diinginkan dan mencapai terjadi sebagai
akibat dari pilihan elemen dan teknik yang digunakan. kontras elemen memberi ketegangan
ruang, tetapi yang menyatukan mereka adalah resolusi ruang. Untuk anak yang alami untuk
melipat ruang dengan menggabungkan pandangan rencana dan ketinggian seperti dalam seni
Mesir, ortir untuk menggabungkan berbagai tingkatan mata yang berbeda dalam satu bagian dari
pekerjaan seperti dalam penggunaan satu atau lebih garis dasar,yang mungkin atau tidak
mungkin dapat digabungkan dengan representasi yang menyampaikan gagasan baik di dalam
maupun di luar.
Warna adalah kekuatan penting dalam kehidupan kita, dan dapat digunakan untuk
membawa keluar kreatif, ekspresi pada anak-anak.warna ada juga yang tersembunyi yang dapat
mempengaruhi emosi kita dan exspresi.Untuk pengetahuan kita tentang warna kita berhutang
budi kepada penelitian yang dilakukan oleh kimia, fisika, psychologis.Untuk temuan mereka kita
tahu lebih banyak tentang kekuatan kekuatan warna dan cara kerjanya, dan dampaknya pada
orang.
Warna seperti udara yang kita hirup, mengelilingi kita dan terus.Warna dibawa oleh
reaksi warna terhadap cahaya, oleh tekstil dan warna yang indah.Warna dapat membuat kesan
yang kuat pada kita, karena reaksi kita dapat mengatur waktu kelancaran dalam pengalaman
sebelumnya selain itu memberi warna pada memori.Pengalaman kita warna yang berkaitan
dengan dunia objek, dan meskipun perubahan warna dapat menandakan warna objek batubara
hitam, salju berwarna putih, langit biru, dan oren memilki warna, nilai, intensitas, menjadi
sarana bahwa ia memiliki ukuran dan menggunakan peralatan stik.warna kuning dipandang
sebagai yang terbesar dari semua warna, diikuti oleh putih, oren, merah, hijau, biru, hitam.
Warna memiliki efek yang pasti pada emosi kita, dalam hal ini dapat mengaktifkan
sansasi kami, bisa menenangkan atau berfikir menarik atau respresing.Banyak faktor motivasi
yang dapat digunakan untuk membantu anak-anak mengekspresikan diri dengan warna.
6 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Eksperimen dengan bahan yang tidak biasa harus kembali membuka indera dengan
bahan konvensional.Pertanyaan yang akan membantu warna identitas anak-anak dan untuk
melihat berbagai dan kontras bisa berada di baris berikut.Apakah kita memakai pakaian kusam
atau pakaian terang?
Pada tahap awal anak menggunakan warna dengan spontan dan untuk itu hanya beberapa
warna yang dibutuhkan, 3 atau 4 warna bisa disiapkan terpisah dibotol dengan sikat yang sesuai
dengan setiap warna. Ini bagus untuk menghilangkan kemungkinan besar dari tumpahan air.
Roda warna
Tata Bahasa dari Seni
Untuk membawa tentang perubahan dalam murid behavior dalam seni mereka harus mempunyai
pengertian dari tata bahasa
Unsur seni dan prinsip-prinsip desain yang dibuat untuk mengubah ide menjadi bentuk gambar
untuk membuat desain pola ruang dan kedalaman
Pemahaman garis sebagai unsur seni
Garis adalah bentuk produk
Garis membuat ilusi dari dalam dan luar area
Garis bisa menggambarkan ritme
Garis bisa menjadi ekspresif
Garis bisa digunakan untuk membagi area ruangan terpisah
Garis permukaan bisa menunjukkan bentuk tanpa bentuk
Beberapa baris yang sama menjadi tekstur
Pemahaman bentuk sebagi unsur seni
Bentuk adalah 2 dimensi
Bentuk bisa mengidentifikasi objek yang familiar
Bentuk bisa menunjukkan pentingnya berpikir yang besar dan kecil
Bentuk bisa menunjukkan gerakan
Bentuk bisa membuat pla
7 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Bentuk bisa menjadi negative atau positif
Bentuk bisa menjadi regular atau bentuk bebas
Pemahaman bentuk sebagai unsur seni
Bentukadalah 3 dimensi
Bentuk adalah melihat massa atau volume
Bentuk menempati ruang
Bentuk melemparkan bayangan ketika cahaya dimainkan diatasnya
Bentuk bisa menjadi cangkir, kapal, rumah, atau phon
Pemahaman warna sebgai unsur seni
Warna meliha dalam material seni disebut pigmen
Warna diamati ketika cahaya dibiaskan oleh prisma atau diserap dan dipantulkan oleh pigmen
warna bisa menjadi campuran untuk effek
Warna bisa memberikan rasa hangat dan dingin
Warna memberikan ilusi yang memajukan dan surut
Warna warna memajukan warna hangat memajukan warna dingin surut
Warna bisa digunakan mengekspresikan emosi
Warna bisa mempunyai arti symbol
Dimensi warna
Warna klasifikasi atau nama warna
Tone terang atau gelapnya warna
Intesitas kecerahan atau ketumpulan warna
Warna utama
Kuning, merah, biru ini tidak dapat dibuat dengan mencapurkan
Warna kedua
Orange, hijau, ungu dapat dicampurkan dari 2 warna utama
8 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Warna tersier
Zaitun,coklat muda, limau campuran dari 2 warna kedua
Warna natural
Hitam, abu-abu, putih
Warna komplementary
Berlawanan pada roda warna yang membuat kontras maksimum merah, hijau, orange-biru,
kuningungu
Sejalan
Sisi warna dengan sisi pada roda warna
Chroma
Pengertianuntuk kejenuhan rona misalnya kuning mungkin memiliki orange atau warna hijau
Tekstur
Tekstur adalah kualitas permukaan taktil materi
Tekstur bisa menjadi 2 atau 3 dimensi
Tekstur dapa menambah variasi dan bunga
Tekstur adalah aplikasi media dengan cara seperti untuk menggambarkan permukaan halus atau
rusak kasar
Tekstur dapat alami seperti kulit pohon
PRINSIP DESAIN
KESEIMBANGAN mengacu kesetaraan visual atau tersirat dari suka atau tidak seperti unsur
kekuatan.
SIMETRI adalah keseimbangan formal
ASIMETRI adalah keseimbangan informal yang
GERAKAN mengacu sarana terkemuka mata dari onearea ke yang lain dalam sebuah karya seni.
Sebuah garis melengkung memberikan gerakan yang berbeda dari garis lurus.
9 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
IRAMA mengacu pada aliran diatur elemen seni - mereka mungkin terus menerus, berkala, atau
bergantian pengulangan.
VARIETAS mengacu pada unsur-unsur dan kekuatan karakteristik yang berbeda dan kualitas.
DESAIN OPARETIONAL
Dalam desain operasional pelajaran individu adalah situasi belajar di mana uotcomes diharapkan
untuk murid dinyatakan. Hal ini juga bagian dari tujuan utama dari program seni secara
keseluruhan.
stimulus No.1
Ini adalah sumber untuk motivasi siswa yaitu apa yang mengaktifkan pembelajaran yang
transaksi komunikatif yang mungkin primer, sensorik, verbal dan informasi intelektual.
Tanggapan / Stimulus 2
Ini terdiri dari mengekspresikan melalui media, memanipulasi alat dan memanfaatkan unsur seni
dan prinsip-prinsip desain
Tanggapan / Stimulus 3
pupil adalah membentuk standar pribadi, estabilishing proses menilai, mengembangkan konsep
tentang seni dan benda-benda seni non dan acara.
peluang memperluas
Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan pengembangan dan enrichmrnt dari konsep-konsep
dalam situasi belajar.
Pelajaran Individu
(Situasi belajar)
SUMBER Motivasi stimulus no
kesadaran persepsi
Indrawi
Ekspresi
cendekiawan
10 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Ekspresi Tanggapan Stimulus 2
Pengenalan media
Alat dan proses
unsur seni dan prinsip-prinsip desain
Evaluasi Tanggapan evaluasi anak stimulus 3
Membangun keterkaitan mengembangkan konsep
Peluang memperluas
Membangun pembelajaran lebih lanjut
11 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Pengertian Seni, Fungsi Pendidikan Seni, dan Ruang Lingkup Pendidikan Seni
1. Pengertian Seni
Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan,
pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 :
219-133). Tapi ada juga yang mengatkan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau
jenius. Atau versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna (ata sifat) atau
pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam
kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam
perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni
sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) ,(c) seni sebagai kegiatan
manusia (human activity).
Pengertian seni sebagai benda / karya seni adalah bahwa seni atau keindahan adalah
sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena
mempunyai unsur transendental atau spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam
membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan
oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).
Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan
bahwa seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah
tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain,
sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater
dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual,
semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang
didalamnya sarat dengan simbol.
12 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2. Fungsi Pendidikan Seni
Pendidikan seni berfungsi untuk kepentingan masyarakat sehingga fungsi seni perlu
dilestarikan. Fungsi seni dalam masyarakat meliputi: (1) fungsi agama yang bersifat sakral
dan simbolistis, (2) fungsi ekonomi yang mengutamakan kualitas artistik produk (3) fungsi
politik yang dipakai sebagai alat propaganda, penggalian jati diri, (4) fungsi pendidikan yang
merupakan media pencerdasan, dan (5) fungsi rekreasi yang merupakan media penghiburan.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Seni
Pendidikan seni bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat individual, sosial
dan kultural yang tidak mampu dilayani oleh mata pelajaran lain. Melalui seni, anak
memperoleh pengalaman estetis yang berkaitan dengan elemen visual, bunyi, dan gerak.
Pengalaman estetis ini disebut sebagai sesuatau pengalaman yang khas dalam kehidupan.
Sumber buku: Pamadhi, Hadjar dkk. Pendidikan Seni di SD. Tangerang: Universitas Terbuka. 2014.
13 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Periodisasi dan Tipologi Perkembangan Anak
1. Seni Rupa Berdasarkan Periodesasi Perkembangan Anak
Di dalam tahapan menggambar anak, terdapat pola umum perkembangan dari hasil
coretan atau gambar anak. Pola tersebut dihasilkan dari anak menghasilkan coretan-coretan
yang tidak terarah sehingga dapat membuat gambar yang sesuai dengan obyek yang
digambarkan. Tahapan ini hanya mendasarkan pada kemampuan anak berkarya dua dimensi.
Seni bagi anak khususnya gambar/ lukisan berlainan dengan lukisan orang dewasa.
Terhadap gambar anak, para ahli pendidikan banyak mengadakan penyelidikan serta
mempelajari sifat-sifat dan coraknya. Salah satu ahli yang telah menyelidiki gambar/ lukisan
anak-anak adalah Victor Lowenveld, hasil penyelidikan pada gambar/ lukisan anak akan
dikemukakan berikut ini:
Victor Lowenveld menyelidiki gambar/ lukisan anak-anak dari umur dua tahun sampai
dengan tujuh belas tahun. Penyelidikannya menghasilkan beberapa kelompok gambar. Tiap
kelompok mempunyai tahapan-tahapan sendiri. Keseluruhannya terbagi dalam beberapa
masa yaitu:
a. Masa coreng moreng ( umur 2 – 4 tahun)
Pada tahap ini anak belum dapat mengendalikan gerakan tangannya. Hasil goresan yang
berupa coreng- moreng yang dibuatnya mula- mula tidak menentu, tebal tipis garis-garis
panjang, garis- garis pendek yang tiak menentu arahnya dan diulang- ulang sehingga
berkembang menjadi bentuk seperti benang kusut. Saat terakhir dari masa coreng moreng
anak mulai memberi nama goresan- goresannya, dan berubahlah garis- garis yang tidak
menentu menjadi lebih terkendali. Dengan ukuran tangan yang relative masih pendek dan
bidang gambar yang relative kecil maka kemampuan anak hanya menggambar garis
tegak. Untuk mendapatkan garis panjang, biasanya anak mencari bidang gambar yang
lebar. Yang terjadi yaitu anak menggambar pada tembok. Tembok dianggap sebagai
bidang gambar yang memenuhi keinginannya. Dengan senangnya anak membawa
peralatan gambar dan mencorengkan pada tembok. Jika mereka ingin garisnya mendatar
panjang maka mereka akan berjalan ke seluruh ruang dengan menggoreskan alat
gambarnya. Setelah puas dengan tahap ini, anak mulai membangun bentuk coretannya
14 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
biasanya dalam bentuk melingkar-lingkar. Dalam masa ini anak perlu memperoleh binaan
dengan memberikan stimulasi yang tepat serta mengaktifkan imajinasinya.
b. Masa pra-bagan (umur 4 – 7 tahun)
Pada masa ini gerakan tangan yang dilakukan oleh anak sudah terkendali. Ia sudah dapat
mengkoordinasikan piker dengan emosi dan motoriknya. Bentuk-bentuk obyektif yang
ada di sekitarnya menjadi criteria dari hasil gambarnya. Gerakan yang sudah lebih
terarah, membuat garis coreng-coreng makin berkurang digantikan dengan garis yang
lebih mewakili bentuk. Bentuk yang dihasilkan lebih mudah ditafsirkan, yang diutamakan
anak adalah bagian-bagian yang bergerak dari suatu obyek. Umpamanya pada gambar
kereta api yang diutamakan mengenai kepulan asapnya dan rodanya. Manusia
digambarkan dengan lingkaran untuk kepala dan dua garis vertical untuk kaki serta
tangan. Dan anak belum memikirkan bagaimana seharusnya menggambarkan ruang
(bidang), sehingga masalah ruang belum terpecahkan.
Sambil menggambar biasanya anak juga suka berceritera atau bicara sendiri. Sehingga
yang menjadi obyek dari gambarnya adalah kegiatan, seperti: ayah membaca koran, ibu
memasak di dapur, saya bermain sepak bola an sebagainya. Warna yang digunakan tidak
ada hubungannya dengan realitas.
c. Masa bagan (umur 7 – 9 tahun)
Bagan adalah konsep dari bentuk dasar dari suatu obyek visual. Semakin kaya akan
konsep semakin besar pula kemungkinan untuk berekspresi. Pengamatan anak pada usia
ini sudah semakin teliti dan sudah mengetahui bagaimana hubungan dirinya dengan
lingkungan di sekitarnya.
Pada dasarnya anak menggambar terdorong oleh kebutuhan berekspresi. Tetapi emosi
subyektifnya kadang- kadang tidak dapat tersampaikan karena ketidakmampuan skillnya.
Dalam hal ini guru sangat berperan untuk mengaktifkan kembali pengalaman anak yang
latent (yang sudah diketahui tetapi disisihkan karena terdesak emosi subyektif). Sebagai
contoh: seorang anak yang akan menggambar dirinya memetik bunga dengan satu tangan,
sedangankan tangan yang satu lagi tidak digambarnya, meskipun disadari bahwa dia
mempunyai dua tangan.
15 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Hal ini terjadi karena yang dirasakan benar oleh anak pada saat memetik bungan hanya
satu tangan yang aktif, seangkan yang lainnya tidak berperan. Anak sudah lebih
mengenal ruang. Mereka menjadi makin tahu tentang dirinya dengan alam sekitarnya.
Oleh sebab itu ia memberi temanya dengan: “Aku sedang memetik bunga,” “Bapak
sedang mencangkul di sawah” dan sebagainya.
d. Masa permulaan realisme (Umur 9-11 Tahun)
Pada masa ini anak sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya Konsep bagan
yang sudah ada pada masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Konsep manusia tidak
hanya pada kepala, tubuh, tangan dan kaki saja tetapi juga jari, pakaian, perhiasan,
rambut. Bahkan sudah dapat membedakan laki-laki dan wanita. Kemampuan
intelektualnya yang sudah berkembang mendorong mereka untuk menggambar kejelasan
detailnya. Rasio sudah lebih digunakan. Konsep gambarnya adalah bidang, bukan garis.
Mereka menggambar figur-figur di seluruh bidang gambar. Untuk obyek yang lebih jauh,
digambar di bagian atas kertasnya. Ukurannya sama dengan objek yang paling dekat.
Gejala tersebut merupakan gejala yang mendekat kepada realisme meskipun warna-warna
yang digunakan masih cenderung obyektif sesuai dengan kesukaannya sendiri.
e. Masa realisme semu (Umur 11-13 Tahun)
Dalam masa ini intelegensi sudah makin berkembang. Ada pendekatan realistis terhadap
alam sekitarnya meskipun belum sadar sepenuhnya, apalagi sebagai orang dewasa.
Tingkah laku mereka tampak semakin kompleks, banyak bergerak dan banyak yang ingin
diketahui serta semakin sadar akan kebetukan bekerja sama. Gejala terpenting dari masa
ini adalah adanya kecenderungan dari dua macam gambar, yaitu tipe visual dan non
visual (haptic). Hal ini harus diperhatikan oleh guru karena selain ada perkembangan
dalam umur, jugaterdapat perbedaan tipe karena pembawaan (kodrat). Dalam ungkapan
gambarnya dapat dilihat perbedaan mencolok antara dua tipe ini. Anak sudah memilih
gaya gambarnya, meskipun belum ada kepastian
f. Masa krisis puber (Umur 13-17 Tahun)
16 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2. Seni Rupa Berdasarkan Tipologi Anak
Tipologi diartikan sebagai tipe atau gaya atau corak yang dapat diamati melalui gambar atau
lukisan anak. Gambar atau lukisan yang dihasilkan anak merupakan suatu yang sangat artistic
dan unik. Sehingga hasil gambar atau lukisan itu dapat mencerminkan karakter atau watak dari
anak itu sendiri.
Tidak ada hasil gambar atau lukisan anak yang sama baik warna , garis, obyek, tema,
karakter dan sebagainya. Keunikan ini perlu disadari oleh para orang tua dan guru, sehingga anak
dapat memperoleh bimbingan dengan cepat. Apa yang digambar anak merupakan cermin dari
apa yang semula ditangkap dan kemudian dirasakan oleh anak. Ia tidak menggambarkan hanya
dari apa yang dipikirkannya atau dari yang dilihatnya, akan tetapi hasil gambar atau lukisan
merupakan hasil dari apa yang dilihatnya dengan perasaan yang dihubungkan dan diungkapkan
ke dalan bentuk gambar atau lukisan. Dari apa yang digambar atau dilukiskan oleh beberapa
anak, akan muncul beberapa gambar atau lukisan yang saling berbeda. Ada anak yang meniru
alam, ada yang mengubah, ada yang mengurangi atau menghilangkan sebagian unsur objek yang
diungkapkan dalam gambar serta ada yang menggambar kesan, dan sebagainya. Bila dilihat dari
warnanya ada yang menggunakan warna pokok 16ea rah pula yang senang dengan menggunakan
warna-warna campuran dan sebagainya.
a. Tipe Visual
Anak yang tergolong dalam tipe ini mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui
indra penglihatannya. Dalam mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak itu
memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya, serta
memperhitungkan proporsinya (perbandingannya).
Pernyataan ruang dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda-
benda yang lebih kecil, dengan menggunakan ilmu perspektif. Demikian pula warna-warna
yang ada pada benda. Hasil keseluruhannya hamper sesuai dengan kenyataan yang melalui
penglihatan, atau setidak-tidaknya cenderung 16ea rah itu.
b. Tipe Haptik (Non-Visual)
Berlainan dengan tipe visual yang banyak menggunakan pengamatan, tipe ini banyak
menggunakan perabaan dan penghayatan lain di luar penghayatan visual. Apa yang ada di
luar dirinya digambar dengan reaksi emosional tidak dari penglihatannya. Hasilnya
17 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
cenderung bersifat ungkapan ekspresi pribadi daripada berorientasi pada kenyataan yang
ada.
Ciri-ciri yang muncul pada gambar ini antara lainialah munculnya garis atau bentuk yang
bersifat sangat individual/pribadi, prespektif tidak menjadi perhatian. Dalam hal ini anak
cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya, jadi
menggunakan pertimbangan nilai yang sesuai diri sendiri. Obyek yang penting digambar
lebih besar daripada obyek yang tidak penting.
Warna-warna yang dikemukakan adalah wujud reaksi emosinya. Bentuk, warna, situasi
tidak terkait dengan kenyataan yang ada di alam. Hasil gambarnya tampak lebih cenderung
bersifat sangat individual.
Herbert Read menggolongkan gambar atau lukisan anak ke dalam 12 macam gaya, yaitu :
1) Organic
Berhubungan langsung serta bersimpati terhadap objek-objek nyata; lebih suka objek
berkelompok daripada objek yang tersendiri; sudah mengenal proporsi dan hubungan
organis yang wajar, misalnya pohon yang menjulang di atas tanah, gambar manusia atau
hewan bergerak yang sesuai dengan bentuk asli dan sebagainya.
2) Lyrical (Liris)
Menggambar obyek-obyek realistis tetapi tidak bergerak seperti pada organic. Objek
yang digambarkan statis dengan warna-warna yang tidak menyolok. Biasanya digambarkan
oleh anak perempuan.
3) Impressionism
Lebih mementingkan detail yang dilihat dari suatu objek daripada keseluruhan
konseptual. Dalam gambar lebih diutamakan kesan “suasana”.
4) Rhythmical Pattern (Pola Ritmis)
Gambar memperlihatkan pengulangan dari suatu objek yang dilihat. Misalnya gambar
anak perempuan kemudian mengulang gambar tersebut sampai bidang gambar terisi semua.
Sifatnya bisa organis atau lyris dan selalu mengikuti pola umum.
5) Structural Form (Bentuk Yang Bersusunan)
18 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Tipe ini jarang ditemui pada gambar anak. Objeknya mengikuti rumus ilmu bangun.
Objek diperkecil menjadi satu rumusan geometris dimana rumus yang aslinya diambil dari
pengamatan.
6) Schematic
Penggambaran menggunakan rumus-rumus ilmu bangun tanpa ada hubungan yang jelas
dengan susunan organis. Skema objek yang disempurnakan menjadi satu desain yang ada
hubungannya dengan pengamatan anak terhadap objek secara simbolis.
7) Haptik
Gambar-gambar tidak berdasarkan pengamatan visual atau objek, tetapi bukan skematik.
Gambar yang dibuat mewakili image-image hasil rabaan dan sensasi fisik dari dalam.
8) Expressionism
Ciri hasil gambar anak yang menunjukan bagaimana anak melihat dunia. Tidak hanya
ekspresikan sensasi egosentrik saja, tetapi juga objek dunia luar seperti hutan , gunung,
sungai dan lain lain; sehingga yang berperan bukan hanya yang berasal dari sensasi dari
dalam diri anak. Sebagai titik tolaknya adalah visual pengamatan kemudian diolah sehingga
tampak seperti dilebih-lebihkan dan berubah dari bentuk asalnya.
9) Enumerative
Ciri anak dikuasai oleh objek yang diamatinya dan tidak dapat menghubungkan dengan
sensasi yang timbul dari dalam dirinya; sehingga ia menggambar semua bagian-bagian kecil
yang bisa dilihatnya dari bidang gambar tanpa ada yang dilebih-lebihkan. Jadi tidak ada
unsur pribadi yang muncul dalam gambar yang dibuat, seakan-akan sebuah potret dari suatu
objek.
10) Decorative (Dekoratif)
Ciri anak terutama tertarik oleh warna dan bentuk dua dimensi dan mengusahakannya
menjadi pola yang menggembirakan. Bentuk-bentuk natural diekspresikan menjadi bentuk
yang mengekspresikan perasaan senang, melankoli dan sebagainya. Bentuk maupun warna
yang dihasilkan merupakan gambar yang melambangkan perasaannya. Warna cenderung
cerah dan tidak ada perspektif dalam gambarnya.
11) Romantic (Romantik)
Ciri tema diambil dari kehidupan tetapi dipertajam dengan fantasi. Gambar merupakan
gabungan antara ingatan dan imajinasi, dan menyangkut rekayasa baru.
19 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
12) Literary (Khayalan)
Ciri semata-mata khayal yang berasal dari rasa dari dalam dirinya dengan imajinasinya
menciptakan bentuk-bentuk yang baru. Tema yang dipilih merupakan gabungan imajinasi
dan ingatan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Kategori-kategori tersebut kemudian disesuaikan dengan type psycologisnya yang biasa
digambarkan sebagai berikut:
A. Type Thinking : Extravert = enumerative
Introvernt = organic
B. Type Feeling : Extravert = dekoratif
Introvernt = imaginative
C. Type Sensation : Extravert = emphatetik
Introvernt = expressionis (heptik)
D. Type Intunution : Extravert = rhythmical pattern
Introvernt = structural form
Sumber: http://hrynisaaa.blogspot.co.id/2015/06/hasil-seni-rupa-berdasarkan-tipologi.html
20 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Analisis SBDP Kelas 5 Sekolah Dasar Kurikulum 2013
Alasan materi SBDP diajarkan dikelas 5 adalah agar siswa dapat mengenal kerajinan
khas topeng di daerah masing-masing, siswa terampil membuat karya ronce secara mandiri dan
kreatif, memahami prinsip karya seni rupa sejak dini, memahami harmonisasi musik dan
memainkan alat musik ritmis, dapat mengeksplor gerakan tari sendiri dengan iringan musik,
dapat menyanyikan lagu anak-anak dengan pembagian dua suara, dapat memankan alat musik
melodis dan ritmis dengan partitur lagu, mengenal properti tari, dapat memahami dan membuat
apotek hidup, dapat menjelaskan estetika gerakan dalam tari, mengenal motif hias nusantara,
dapat membuat komik bertema cerita rakyat, mengenal unsr budaya daerah, dapat menyanyikan
lagu-lagu daerah.
Tema 1: Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
berdasarkan ciri khas
daerah.
4.4 Membuat topeng dari
berbagai media dengan
menerapkan proporsi dan
keseimbangan.
4.13 Membuat karya
kerajinan dari tali temali
Seni rupa • Meronce sesuai
tahapan yang benar
• Mengenal kerajinan
khas topeng di daerah
masing-masing dengan
sikap bangga dan
mencintai karya seni
• Mengidentifikasi
properti tari
melalui pengamatan
gambar
rangkaian tari.
• Mengidentifikasi
contoh budaya
Indonesia yang mulai
luntur.
• Mencintai karya seni
dengan menganalisa
contoh hasil kerajinan
ronce dan hasil
kerajinan lain
merancang pembuatan
1 /1
21 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
ronce.
• Membuat karya seni
ronce dengan kreatif
dan terampil.
• Melakukan studi
pustaka tentang
kerajinan dari berbagai
daerah di Indonesia
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
berdasarkan ciri khas
daerah.
4.4 Membuat topeng dari
berbagai media dengan
menerapkan proporsi dan
keseimbangan.
4.13 Membuat karya
kerajinan dari tali temali
Seni rupa • Mengeksplorasi jenis
– jenis karakter topeng
asal daerah.
• Mengenal aneka
bahan pembuat topeng.
• Membuat kerajinan
topeng kelompok
Punakawan melakukan
presentasi sehubungan
dengan tokoh-tokoh
tersebut
1/2
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
Seni Rupa • Mengenal gambar
ilustrasi.
• Menggambar ilustrasi
suasana lingkungan
sekitar tentang kegiatan
manusia sehari-hari
dengan proporsi dan
komposisi yang baik.
1/3
22 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
berdasarkan ciri khas
daerah.
4.4 Membuat topeng dari
berbagai media dengan
menerapkan proporsi dan
keseimbangan.
4.13 Membuat karya
kerajinan dari tali temali
Tema 2: Peristiwa dalam Kehidupan
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa.
4.1 Menggambar
ilustrasi dengan
menetapkan proporsi dan
Seni Rupa  Menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
 Menggambar ilustrasi
tentang manfaat air.
 Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
 Melakukan
pengamatan/observas
i terhadap suasana
lingkungan sekitar
untuk membuat
gambar ilustrasi.
 Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berbagai karya seni
rupa.
 Menggambar ilustrasi
suasana lingungan
sekitar tentang
kegiatan manusia
sehari-hari dengan
proporsi dan
komposisi yang baik.
2/1
23 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
komposisi.
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa.
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah.
4.3 Menggambar komik
dengan menerapkan
proporsi, komposisi, dan
unsur penceritaan
berdasarkan hasil
pengamatan.
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok engan
iringan vocal lagu anak-
Seni Rupa
Seni Musik
Seni Tari
 Menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
 Menjelaskan makna
gambar komik
 Menjelaskan harmoni
musik.
 Memainkan alat
musik ritmis.
 Mendeskripsikan
prinsip-prinsip dalam
tari.
 Mempertunjukkan
hasil eksplorasi gerak
tari bertema sesuai
dengan gagasan dan
imajinasi di depan
kelas.
2/2
24 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
anak dua suara.
4.9 Menemukan gerak
tari bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi.
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa.
4.1 Menggambar
ilustrasi dengan
menetapkan proporsi dan
komposisi.
Seni Musik  Menjelaskan manfaat
harmoni musik.
 Menciptakan
harmonisasi bunyi
dengan alat musik
yang sesuai dengan
lagu yang dipilih.
 Menjelaskan
pentingnya harmoni
musik.
 Memilih lagu anak-
anak yang
dinyanyikan secara
kelompok.
 Memahami harmoni
musik.
 Menyanyikan lagu
anak-anak seara
berkelompok.
2/3
Tema 3: Kerukunan dalam Bermasyarakat
25 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok dengan
iringan vokal lagu anak-
anak dua suara
Seni musik  Memahani harmoni
musik.
 Bermain alat musik
ritmis secara
berkelompok.
 Menjelaskan harmoni
musik
 Menyanyikan lagu
anak-anak dua suara
secara kelompok.
 Menyanyikan lagu
anak-anak dua suara
secara kelompok.
3 /1
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
Seni musik  Memahani harmoni
musik
 Menjelaskan alat
musik melodis dan
alat musik ritmis.
 Menunjukkan cara
bermain alat musik
melodis dan alat
3/2
26 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah.
4.8 Memainkan alat
musik campuran antara
melodis dan ritmis
dengan partitur lagu.
musik ritmis
 Mengenal harmoni
musik dan lagu
daerah.
 Memainkan alat
musik campuran
antara melodis dan
ritmis dengan partitur
lagu.
 Mempertunjukkan
cara bermain alat
musik melodis dan
alat musik ritmis
dengan partitur lagu
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab, dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
Seni musik
Seni tari
 Memahami
harmoni musik
 Merangkaikan
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan
imajinasi menjadi
tarian pendek.
 Mengenal
harmoni musik
dan lagu daerah
 Merangkaikan
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan
imajinasi dengan
iringan musik
 Menjelaskan
tentang iringan
3/3
27 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan
sekitar
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok dengan
iringan vokal lagu anak-
anak dua suara
tari
 Menentukan
iringan musik
yang akan
digunakan untuk
mengiringi
rangkaian gerak
tari bertema
berdasarka n
gagasan dan
imajinasi yang
telah dibuat
 Mengenal
harmoni musik
dan lagu daerah
 Merangkaikan
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan
imajinasi dengan
iringan musik
 Memperagakan
rangkaian gerak
tari bertema
berdasarkan
gagasan dan
imajinasi dengan
iringan musik
Tema 4: Sehat Itu Penting
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
Seni tari • Menjelaskan fungsi
properti tari.
• Mengamati gambar
rangkaian
yang menggunakan
properti tari.
4/1
28 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.3 Memahami fungsi
properti yang dapat
digunakan dalam tari.
4.11 Merangkaikan
gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan menggunakan
properti dan iringan.
• Mengidentifikasi
properti tari
melalui pengamatan
gambar
rangkaian tari.
• Menyebutkan jenis
jenis properti tari
• Melakukan eksplorasi
gerak tari bertema sesuai
dengan
gagasan dan imajinasi
dengan
menggunakan properti.
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.3 Memahami fungsi
properti yang dapat
digunakan dalam tari.
4.11 Merangkaikan
gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan menggunakan
properti dan iringan.
Seni tari • Bereksplorasi
melakukan gerak
tari bertema sesuai
dengan
gagasan dan imajinasi
dengan
menggunakan properti.
• Merangkaikan hasil
eksplorasi
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan
properti.
• Menjelaskan gerak tari
bertema
sesuai dengan gagasan
dan
imajinasi dengan
menggunakan properti.
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan
properti menjadi tarian
pendek.
• Menentukan iringan
4/2
29 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
musik
yang akan digunakan
untuk
mengiringi rangkaian
gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan
dan imajinasi yang telah
dibuat.
• Menyebutkan fungsi
properti tari.
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku
disiplin, tanggung jawab
dan kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
berdasarkan
ciri khas daerah.
4.16 Membuat apotik
hidup.
Prakarya • Menggunakan sumber
alam dan
lingkungan sebagai
sumber ide
dalam berkarya seni.
• Menggunakan bahan-
bahan
bersumber dari alam dan
lingkungan dalam
berkarya seni.
• Menjelaskan apotik
hidup.
• Menggunakan sumber
alam dan
lingkungan sebagai
sumber ide
dalam berkarya seni.
• Menggunakan bahan-
bahan
bersumber dari alam dan
lingkungan dalam
berkarya seni.
• Menjelaskan apotek
hidup.
• Membuat apotek hidup.
4/3
Tema 5: Bangga sebagai Bangsa Indonesia
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/
30 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman
karya seni daerah
sebagai anugerah
Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan
sekitar sebagai sumber
ide dalam
berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian
terhadap alam sekitar
melalui berkarya
seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan
bekerjasama dan
berinteraksi dengan
menggunakan bahasa
daerah di
lingkungan sekitar
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu
daerah
3.3 Memahami fungsi
properti yang dapat
digunakan dalam tari.
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok dengan
iringan vokal lagu
anak-anak dua suara
4.12 Memperagakan
Seni musik
Seni tari
• Menjelaskan properti
tari.
• Latihan
memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan
menggununakan
properti dan iringan
musik.
• Mempersiapkan
pertunjukan tari
• Menampilkan
pertunjukkan tari, dan
memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan menggunakan
properti dan iringan
musik.
5 /1
31 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
gerak tari bertema
berdasarkan gagasan dan
imajinasi dengan
menggunakan properti
dan iringan
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman
karya seni daerah
sebagai anugerah
Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan
sekitar sebagai sumber
ide dalam
berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian
terhadap alam sekitar
melalui berkarya
seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan
menggunakan bahasa
daerah di
lingkungan sekitar
3.3 Memahami fungsi
properti yang dapat
digunakan dalam tari
4.12 Memperagakan
gerak tari bertema
berdasarkan gagasan dan
imajinasi
dengan menggunakan
Seni tari • Menjelaskan estetika
gerak dalam tari
• Memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan menggunakan
properti dan iringan
musik
• Mengidentifikasikan
macam-macam
properti tari.
• Menjawab pertanyaan
yang disajikan, dan
menjelaskan fungsi
properti tari dan arti
dari tema tari
• Meniru gerakan tarian
pada gambar, dan
memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema
• Latihan
memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan
menggununakan
properti dan iringan
5 / 2
32 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
properti dan
iringan
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman
karya seni daerah
sebagai anugerah
Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan
sekitar sebagai sumber
ide dalam
berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung
jawab dan kepedulian
terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerjasama
dan berinteraksi dengan
menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan
sekitar
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya
seni rupa
4.2 Menggambar
dekoratif berdasarkan
motif hias nusantara
dengan
menerapkan irama dan
keseimbangan
Seni rupa • Menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa
• Menceritakan makna
gambar dekoratif.
• Mencermati motif tas
yang diekspor, dan
menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa
• Mencermati gambar
motif hias, dan
menyebutkan prinsip-
prinsip dalam
berkarya seni
• Membuat rancangan
hiasan, dan
menggambar dekoratif
dengan memanfaatkan
motif hias
• Menggali informasi
dari bacaan, dan
mengidentifikasikan
prinsip-prinsip seni
dalam berkarya seni
rupa
• Menggambar di kain,
dan menggambar
dengan memanfaatkan
motif hias nusantara.
5 / 3
33 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Tema 6: Organ Tubuh Manusia dan Hewan
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa.
4.3 Menggambar komik
dengan menerapkan
proporsi, komposisi, dan
unsur penceritaan
berdasarkan hasil
pengamatan.
Seni rupa  Mengidentifikasikan
prinsip-prinsip seni
dalam berbagai karya
seni rupa.
 Menyimpulkan
mengenai gambar
komik, proporsi,
komposisi, dan unsur
penceritaan.
 Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berbagai karya seni
rupa (menggambar
komik).
 Mengamati langkah
demi langkah dalam
contoh menggambar
komik.
 Menggambar komik
bertema legenda/
cerita rakyat
nusantara dengan
proporsi, komposisi,
dan unsur penceritaan
 Memahami gambar
komik bertemakan
cerita rakyat.
 Menggambar komik
bertema legenda/
cerita rakyat
nusantara dengan
proporsi, komposisi,
dan unsur penceritaan.
6 /1
34 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah.
4.5 Menyanyikan secara
berkelompok lagu anak-
anak dengan iringan
musik vokal sesuai
dengan asal daerahnya.
Seni musik  Menjelaskan harmoni
musik dan lagu daerah.
 Menjelaskan suara satu
dan suara dua dalam
musik dan lagu daerah.
 Memilih lagu anak-
anak yang dinyanyikan
secara kelompok.
 Memahami harmoni
musik.
 Menjelaskan suara satu
dan suara dua dalam
musik dan lagu daerah.
 Menentukan iringan
musik vokal sesuai asal
daerahnya.
 Merasakan
harmonisasi musik
pada lagu yang
dinyanyikan.
 Mempertunjukkan lagu
anak-anak dengan
iringan musik vokal
sesuai asal daerahnya
secara berkelompok.
6/2
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.5 Memahami unsur-
unsur budaya daerah
dalam bahasa daerah.
4.15 Merawat hewan
Seni rupa  Menyebutkan nama
karya seni/kerajinan
dan istilah-istilah di
dalamnya dalam
bahasa daerah
setempat (cth: dalam
ukiran jawa
tengah/DIY ada istilah
pecahan, cawen, dsb).
 Menyebutkan hewan-
hewan peliharaan.
 Menjelaskan secara
lisan keunikan karya
seni/kerajinan daerah
6/3
35 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
peliharaan. dalam bahasa daerah
setempat.
 Bercerita mengenai
karya kerajinanan
daerah budaya secara
lisan dengan bahasa
daerah setempat.
 Menjelaskan secara
lisan keunikan karya
seni/kerajinan daerah
dalam bahasa daerah
setempat.
 Menyebutkan hewan-
hewan peliharaan.
 Cara merawat hewan
peliharaan.
Tema 7 : Sejarah Peradaban Manusia
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
sumber ide dalam
berkarya seni.
3.5 Memahami unsur-
unsur
budaya daerah dalam
bahasa
daerah.
4.17 Menceritakan
secara lisan dan
Seni budaya
Seni rupa
• Mengidentifikasi-kan
unsur unsur dan istilah
kesenian dari teks
bacaan
• Menyebutkan salah
satu unsur budaya
daerah , yakni kesenian
dan istilah-istilah di
dalamnya dalam bahasa
daerah setempat
(contoh: dalam ukiran
Jawa Tengah/DIY ada
istilah pecahan, cawen,
dsb)
• Menyebutkan unsur-
unsur budaya daerah
• Menjelaskan secara
tertulis keunikan karya
seni/kerajinan daerah
7 /1
36 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
tulisan unsur-unsur
budaya
daerah menggunakan
bahasa
daerah.
dalam bahasa daerah
setempat.
• Menjelaskan unsur-
unsur budaya daerah
• Menjelaskan secara
lisan keunikan karya
seni/kerajinan daerah
dalam bahasa daerah
setempat
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.2 Menghargai alam
dan
lingkungan sekitar
sebagai
sumber ide dalam
berkarya
seni.
3.5 Memahami unsur-
unsur
budaya daerah dalam
bahasa daerah.
4.17 Menceritakan
secara lisan
dan tulisan unsur-unsur
budaya daerah
menggunakan
bahasa daerah.
Seni budaya
Seni rupa
• Menyebutkan unsur-
unsur budaya daerah
• Menyebutkan salah
satu unsur budaya
daerah, yakni sistem
arsitektur dan istilah-
istilah di dalamnya
dalam bahasa daerah
setempat (contoh:
dalam ukiran Jawa
Tengah/DIY ada istilah
pecahan, cawen, dsb)
• Menjelaskan unsur-
unsur budaya daerah
• Menceritakan secara
lisan unsur budaya,
yakni peralatan dan
teknologi hidup
daearah setempat
• Menceritakan unsur-
unsur budaya daerah
lain ke dalam bahasa
daerah sendiri
7/2
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
Prakarya • Mengetahui prosedur
dan langkah kerja
membuat benda mainan
yang digerakan dengan
tali
• Merancang prosedur
dan langkah kerja
membuat benda mainan
7/3
37 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
berdasarkan
ciri khas daerah.
4.13 Membuat karya
kerajinan
dari bahan tali temali.
yang digerakkan
dengan tali.
• Menyiapkan alat dan
bahan untuk membuat
benda mainan yang
digerakkan dengan tali.
• Membuat benda
mainan yang
digerakkan dengan tali.
• Membuat karya
kerajinan dari
bahan tali temali
• Merancang peragaan
atau pertunjukan karya
kreatif dari bahan tali.
• Menyelenggarakan
pertunjukan
karya kreatif
Tema 8: Ekosistem
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
Seni Rupa
Seni musik
 Menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
 Menggambar ilustrasi
tentang manfaat air.
 Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
 Melakukan
pengamatan/observasi
terhadap suasana
lingkungan sekitar
untuk membuat
gambar ilustrasi.
 Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berbagai karya seni
8/1
38 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
3.2 Mengenal harmoni
music dan lagu daerah
4.6 Memainkan alat
music ritmis secara
berkelompok dengan
iringan vocal lagu anak-
anak dua suara
rupa.
 Menggambar ilustrasi
suasana lingkungan
sekitar tentang
kegiatan manusia
sehari-hari dengan
proporsi dan
komposisi yang baik.
 Menyanyikan lagu
daerah, dan
memberikan pendapat
tentang manfaat
harmonisasi musik
 Berdiskusi bersama
temannya, dan
menyebutkan
berbagai macam alat
musik ritmis
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah.
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok engan
Seni Rupa
Seni Musik
 Menyanyikan lagu
daerah, dan
menceritakan secara
lisan tentang manfaat
harmoni musik dalam
bernyanyi
 Mengiringi lagu, dan
memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok.
 Membuat peta
pikiran, dan
menyimpulkan hasil
pengamatan tentang
rantai makanan dan
jaring-jaring makanan
dari mahluk hidup
dalam ekosistem.
 Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompoknya, dan
menyajikan laporan
8/2
39 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
iringan vocal lagu anak-
anak dua suara.
sederhana tentang
faktor-faktor yang
memengaruhi jaring-
jaring makanan pada
sebuah ekosistem.
 Menyanyi lagu
daerah, dan
menggunakan
harmoni musik dalam
bernyanyi
 Menampilkan lagu
apuse bersama
kelompok, dan
mempertunjukkan
permainan alat musik
dengan nyanyian lagu
anak-anak secara
kelompok.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa
4.1 Menggambar
ilustrasi dengan
menerapkan proporsi dan
komposisi
Seni Rupa  Membaca teks
tentang membuat
keterangan gambar
ilustrasi,dan
menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa
 Mengamati
bermacam-macam
gambar ilustrasi, dan
menjelaskan makna
gambar ilustrasi
 Membuat gambar
ilustrasi langkah-
langkah membuat
kompos, dan
melakukan
pengamatan/observasi
terhadap suasana
lingkungan sekitar
untuk membuat
gambar ilustrasi
8/3
40 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
 Menggambar ilustrasi
kondisi pasar, dan
melakukan
pengamatan/observasi
terhadap suasana
lingkungan sekitar
dan menggunakannya
untuk membuat
gambar ilustrasi
Tema 9: Lingkungan Sahabat Kita
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
sumber ide dalam
berkarya seni.
3.2 Mengenal harmoni
musik dan
lagu daerah.
4.5 Menyanyikan secara
berkelompok
lagu anak-anak dengan
iringan
musik vokal sesuai
dengan asal
daerahnya.
Seni Musik • Memahami harmoni
musik dan lagu
• Memilih lagu anak-
anak yang dinyanyikan
secara kelompok
• Memahami harmoni
lagu daerah.
• Menyanyikan lagu
daerah secara
berkelompok
• Mempertunjukkan lagu
daerah dengan iringan
musik vocal sesuai asal
daerahnya secara
berkelompok
9/1
3.2 Mengenal harmoni
musik dan
lagu daerah
4.7 Menyanyikan lagu
kanon & lagu
Seni musik  Memahani harmoni
music
 Menjelaskan lagu
kanon dan lagu wajib
dua suara
9/2
41 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
wajib dua suara  Menjelaskan suara satu
dan suara dua dalam
musik dan lagu daerah.
 Berlatih menyanyikan
lagu canon dan lagu
wajib dua suara.
 Menjelaskan suara satu
dan suara dua dalam
musik dan lagu daerah.
 Mempertunjukkan lagu
kanon dan lagu wajib
dua suara di depan
penonton.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah
kerja dalam berkarya
kreatif
berdasarkan ciri khas
daerah.
4.14 Membentuk karya
kerajinan dari
bahan keras
Prakarya  Memahami prosedur
dan langkah kerja
dalam berkarya kreatif
benda kerajinan
 Menyiapkan alat dan
bahan untuk membuat
benda pakai berbahan
keras dengan alat dan
teknik sederhana.
 Membuat benda pakai
berbahan keras dengan
alat dan teknik
sederhana.
9/3
42 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Analisis Gambar Anak
1. Hasil gambar anak kelas 1 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan
oleh anak sudah terkendali. Bentuk yang dihasilkan pun lebih mudah ditafsirkan seperti pada
gambar ini manusia digambarkan dengan setengah lingkaran untuk kepala, segitiga untuk
gaun yang dikenakan, dan dua garis horizintal untuk tangan.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam
mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan
karya dengan bentuk yang dihayatinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan organic dan lyrical, yang pada golongan organic anak sudah mengenal proporsi
dan hubungan organis yang wajar.
43 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2. Hasil gambar anak kelas 1 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan
oleh anak sudah terkendali, yang diutamakan anak adalah bagian-bagian yang bergerak dari
suatu obyek. Dan anak belum memikirkan bagaimana seharusnya menggambarkan ruang
(bidang). Seperti pada gambar ini, ikan diutamakan mengenai gelembung – gelembung
pernafasannya dan isi dalam laut pun seolah – olah terlihat.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam
mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan
karya dengan bentuk yang dihayatinya
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan organic karena bersimpati terhadap objek-objek nyata; lebih suka objek
berkelompok daripada objek yang tersendiri.
44 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
3. Hasil gambar anak kelas 1 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan
oleh anak sudah terkendali. Bentuk-bentuk obyektif yang ada di sekitarnya menjadi criteria
dari hasil gambarnya, seperti yang ada pada gambar ini yaitu 3 pintu rumah, kupu – kupu,
pohon, dan bentuk atap.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam
mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan
karya dengan bentuk yang dihayatinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan organic.
45 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
4. Hasil gambar anak kelas 2 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 2 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah
semakin teliti. Seperti yang terdapat pada gambar ini, 3 buah ventilasi udara yang terletak
diatas pintu, cerobong asap, bentuk pohon, dan rerumputak yang ada disekitarnya.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana anak
mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya. Pernyataan ruang
dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda-benda yang lebih
kecil, contohnya pada warna yang diberikan pada jendela rumah.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan impressionism yang mementingkan detail dari suatu objek daripada keseluruhan
konseptual karena pada gambar ini lebih mengutamakan kesan “suasana” yang dapat dilihat
dari warna – warna yang telah diberikan.
46 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
5. Hasil gambar anak kelas 2 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 2 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah
semakin teliti. Seperti yang terdapat pada gambar ini, gradasi warna yang digunakan pada
sekitar gambar matahari yang menunjukkan bagian tersebut lebih cerah, lalu bentuk sungai
yang berkelok – kelok pinggirnya. Tetapi emosi subyektifnya tidak dapat tersampaikan
karena ketidakmampuan skillnya yang dapat kita lihat pada 2 gambar domba yang hanya
memperlihatkan 2 kakinya (1 depan 1 belakang).
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana anak
mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya. Demikian pula
penggunaan warna-warna yang ada pada gambar.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan expressionism dimana anak tidak hanya mengekpresikan sensasi egosentrik saja
tetapi juga objek dari luar.
47 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
6. Hasil gambar anak kelas 3 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 3 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah
semakin teliti. Terlihat dari bentuk gambar anak yang sedang melambaikan kedua tangannya
menyatakan bahwa emosi subyektifnya sudah dapat tersampaikan.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual dimana anak dalam
mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak itu memperhatikan dan mementingkan
kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya Seperti pada gambar 2 pohon yangterdapat
dalam gambar tersebut, pohon yang satu terlihat lebih dekat karena ukurannya yang besar,
dan yang satunya lagi terlihat jauh karena ukurannya yang lebih kecil. Benar bahwa
pernyataan ruang dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda-
benda yang lebih kecil, dengan menggunakan ilmu perspektif.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan expressionism terlihat dari hasil gambar anak yang menunjukan bagaimana anak
melihat dunia.
48 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
7. Hasil gambar anak kelas 4 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 4 SD masuk kedalam tahap masa permulaan realisme dimana pada masa ini anak
sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya. Konsep bagan yang sudah ada pada
masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Konsep manusia pun tidak hanya pada kepala,
tubuh, tangan dan kaki saja tetapi juga jari, pakaian, perhiasan, rambut yang dapat kita lihat
pada gambar ini. Konsep gambarnya juga sudah bukan garis lagi melainkan bidang. . Untuk
obyek yang lebih jauh, digambar di bagian atas kertasnya namun ukurannya sama dengan
objek yang paling dekat. Kebenarannya pun dapat kita lihat pada gambar orang, pegunungan
dan gedung yang besarnya sama. Warna yang digunakan juga masih obyektif sesuai
kesukaannya sendiri.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe haptik dimana anak
cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya dan
yang ditonjolkan dari gambar ini adalah 2 orang perempuan dengan warna yang menyatakan
wujud reaksi emosinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan decorative, terlihat dari bentuk dan warna yang digunakan mengusahakannya
menjadi pola yang menggembirakan.
49 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
8. Hasil gambar anak kelas 4 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 4 SD masuk kedalam tahap masa permulaan realisme dimana pada masa ini anak
sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya. Konsep bagan yang sudah ada pada
masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Seperti yang terdapat pada gambar ini, anak
sudah mengekpresikan ciri – ciri dari gajah.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe haptik dimana anak
cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya dan
yang ditonjolkan dari gambar ini adalah 2 ekor gajah.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan decorative, terlihat pada bentuk natural yang diekspresikan dari cipratan petasan
yang ada pada gambar.
50 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
9. Hasil gambar anak kelas 5 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 5 SD masuk kedalam tahap masa realisme semu dimana ada pendekatan realistis
terhadap alam sekitarnya meskipun belum sadar sepenuhnya.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual karena dalam gambar
ini anak sudah memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang
dihayatinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan impressionism, karena lebih mementingkan kesan “suasana”.
51 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
10. Hasil gambar anak kelas 6 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 5 SD masuk kedalam tahap masa realisme semu dimana dalam masa ini intelegensi
sudah makin berkembang.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual karena dalam gambar
ini anak sudah memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang
dihayatinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan expressionism,
52 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Pensil
Dilihat dari unsur pembuatannya bahan utama untuk membuat pensil adalah camuran antara
grafit serta tanah liat. Perbandingan antara grafit dan tanah liat yang berbeda beda akan
menghasilkan jenis pensil yang berbeda pula. Semakin abanyak campuran grafitnya akan
menghasilkan pensil yang lebih hitam, sedangkan jika tanah liatnya yang lebih banyak maka
akan menghasilkan pensil dengan warna yang lebih memudah dan batangnya lebih keras.
Bila terlalu banyak grafit maka batang pensil berencana sangat lembut tetapi juga lebih cepat
aus. sedangkan bila memakai pensil Yg terlalu sedikit grafit maka untuk menghitamkannya perlu
beberapa kali goresan Yg tentu juga berencana mengauskan kertas.
Jadi penggunaan pensil (khususnya saat menggambar) sebaiknya bukan melulu dengan bermain
pada jumlah goresan melainkan dengan memakai komposisi pensil Yg sesuai.
komposisi tersebut bisa Kami ketahui karena pasti tercetak / tertulis jelas pada batang pensil.
unsurnya adalah 3 huruf yaitu h, f dan b.
H berarti hardness (yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara h, 1h sampai 9h, semakin tinggi
angkanya berarti semakin keras). F berarti fine (yang diperuntukan utk menulis dan tanpa
skala). B berarti blackness (tingkat kehitaman dari mulai b, 1b, 9b bahkan 9xxb).Misalkan:
1. Hb berarti lebih keras dan lebih hitam dari f
2. 2b lebih hitam dan Tdak keras.
3. hhbbb berarti lebih keras 2 kali lipat dan sangat amat hitam.
Adapun pengkodean tersebut adalah mengikuti cara inggris Yg de facto lebih dianut sebagai
kode internasional sedangkan amerika membuat pengkodean sendiri Yg terbatas pada
penggunaan Yg paling umum yaitu #1 (b), #2 (hb), #2½ (f), #3 (h) dan #4 (2h).
Ada satu hal Yg menarik dalam pengkodean pensil tersebut bahwa ternyata Sesungguhnya
"tidak ada standar internasional penentuan kadar grafit dan tanah liat bagi setiap produsen pensil"
jadi kehitaman pensil 2b pada pensil merk "anu" bisa berbeda dengan 2b pada pensil merk "itu".
Sumber: http://sharedietsehat.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-pensil-hb-2b-4b-b-dst.html
53 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Kertas Gambar
Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas manila)
dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang tidak tembus
cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga
dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya
untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar
dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan (reproduksi).
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2
. Apabila
kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil
yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1
dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas
A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5. Ukuran kertas gambar dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini:
Sumber: https://mazgun.wordpress.com/2008/10/30/gambar-teknik/
54 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Teknik Menggambar
Perlu kita ketahui terdapat banyak cara untuk menggambar seperti teknik menggambar
bentuk, model, wajah, ilustrasi, sketsa, dengan pensil, ragam hias, 3d, prespektif, anime, flora,
pemandangan, karikatur, kartun, manusia, pointilis, manga, orang, arsir, bunga, hewan dan masih
banyak cara yang lain.
Nah, untuk menciptakan suatu gambar dibutuhkan sebuah proses yang tidak mudah bagi
setiap orang. Karena tidak semua orang yang mengetahui dan menguasahi teknik-teknik dalam
menggambar, untuk sebelum kita menggambar sebaiknya kita harus memahami terlebih dahulu
tentang teknik-teknik menggambar.
Dengan menguasahi teknik-teknik dasar di dalam menggambar kita akan
mempunyai bekal yang sangat berarti dan akan lebih mudah untuk langkah selanjutnya dalam
menggambar. Dan itu jauh lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki basic
sama sekali walupun dia mempunyai semangat yang tinggi.
Berdasarkan pernyataan diatas, sebaiknya kita belajar terlebih dahulu tentang teknik-
teknik dasar dalam menggambar untuk menghasilkan suatu karya yang sangat luar biasa, bahkan
banyak gambar yang bernilai ratusan juta.
Teknik – Teknik Menggambar:
1. Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan
titik-titik hingga membentuk suatu objek. Pointilisme adalah teknik lukisan di mana
tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola
55 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
untuk membentuk sebuah gambar. Georges Seurat mengembangkan teknik ini pada tahun
1886, bercabang dari Impresionisme . Para Pointillism Istilah ini pertama kali diciptakan
oleh kritikus seni di akhir 1880-an untuk mengolok-olok karya-karya para seniman, dan
sekarang digunakan tanpa konotasi sebelumnya mengejek nya.
Teknik melukis yang digunakan untuk warna pointillist pencampuran dengan
mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang digunakan untuk menggambarkan tekstur.
Mayoritas pointilisme dilakukan dalam cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya,
misalnya drawing pen, tetapi minyak yang lebih disukai.
2. Teknik Dussel (Gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga
menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain
pensil, krayon, dan konte.
Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa
gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk
teknik menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau
dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik
menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan
krayon.
56 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
3. Teknik Siluet (Blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna
sehingga menimbulkan kesan balok.Gambar yang dibuat dengan bentuk menyeluruh secara
blok pada bentuk yang diinginkan/disekitarnya.
Teknik siluet ada 2 macam, yaitu:
a) Siluet Positif
Menggambar dengan memberikan warna/blok pada bentuk yang diinginkan.
b) Siluet Negatif
Menggambar dengan memberikan warna/blok di sekitar/sekeliling bentuk yang
anda inginkan
4. Teknik Arsir
Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa
garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan
berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk
memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan
kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan
57 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-
ulang. Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.
5. Teknik Aquarel (Sapuan Basah)
Teknik aquarel dapat menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain, atau
bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat
air, cat poster, atau tinta bak. Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar
supaya menghasilkan warna yang transparan. Kertas gambar sebelum dilakukna proses
menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat
lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan
menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik menggambar yang satu ini
memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas.
Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau
acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon.
Sumber: http://pastiguna.com/macam-macam-teknik-menggambar-bentuk/
58 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Gambar Doodle
Doodle jika diartikan secara harfiah ke bahasa indonesia berarti "mencoret". Mencoret
merupakan hal paling gampang dan mudah di lakukan, dengan media untuk menulis, seperti
kertas, pulpen dan pencil, kita dapat menghasilkan sebuah coretan. Kegiatan "mencoret" seperti
ini juga sering disebut dengan doodling.
Doodle Art sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat
abstract, ada yang tidak bermakna juga ada yang bermakna, terkadang karya yang dihasilkan
tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik.
Sebuah karya doodle biasanya melukiskan perasaan si pembuatnya, bisa terlihat dari
goresan-goresan yang dihasilkan, kadang keluar tanpa disadari oleh pikiran kita. Doodle art
kadang mampu menenangkan hati si pembuatnya. Semakin di buat dengan sepenuh jiwa dan
perasaan, karya yang dihasilkan semakin menarik, unik dan bermakna dalam, dan itu membuat
karya doodle tidak sekedar jadi hobi corat-coret, tapi juga mempunyai kedalaman makna dan
gaya.
Doodle Art juga memiliki sejarahnya. Coret-coretan yang terdapat di gua-gua zaman dulu
merupakan salah satu gaya doodle art tertua, bahkan sebelum orang mengenal tulisan, dimana
doodling dijadikan alat untuk menceritakan sebuah kisah turun temurun.
59 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Sekarang Doodle art semakin berkembang, bentuknya yang abstract dan memiliki
keunikkan tersendiri membuat pelakonnya semakin bertambah dari hari ke hari. Bahkan tanpa
disadari kita sering menghasilkan karya doodle, contohnya saat kamu merasa bosan pelajaran
dikelas, pastinya sering mencoret-coret di kertas tulis kan?? coretan tersebut adalah doodle art.
Doodle art adalah sarana berkarya dan berkreatifitas yang murah lagi meriah. Tidak perlu
kertas khusus seperti kanvas, di bungkus rokok sekalipun bisa dilakukan. Semua kembali ke
pelakon doodle art itu sendiri dalam memilih peralatan dan gaya doodling yang nyaman bagi
dirinya.
Kini gaya doodle art ini banyak di pakai sebagai salah satu elemen dalam desain grafis,
kamu bisa melihat baliho-baliho iklan handphone, TV, dsb tidak jarang menggunakan elemen-
elemen doodle. Dengan menggunakan unsur doodle art, pesan yang disampaikan dalam karya
lebih terkesan bersahabat, santai, dan manusiawi.
Sumber: http://www.desainstudio.com/2012/04/mengenal-doodle-art.html
60 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Apresiasi Seni, Karya Seni, Unsur Seni dan Prinsip Seni
1. Apresiasi Seni
Apresiasi berasal dari kata appreciation (bahasa Inggris) yang berarti “penghargaan”,
dan appretiatus (bahasa Latin) yang artinya “memberi keputusan dengan rasa hormat
sebagaimana cara menghargai karya seni”. Jadi, Apresiasi seni rupa adalah kegiatan
mengenali atau memahami nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sehingga
dapat menghargai karya seni rupa tersebut. Yang menjadi sasaran dalam kegiatan apresiasi
adalah nilai suatu karya seni.
Apresiasi juga dapat berupa kritik. Secara umum kritik berarti mengamati,
membandingkan, dan mempertimbangkan. Kritik biasanya berupa komentar terhadap karya
seni. Ada kritik yang bersifat positif dan juga negatif. Mengapresiasi karya seni rupa sama
halnya dengan melakukan pengamatan terhadap karya seni rupa, penilaian terhadap karya
seni rupa, dan penghargaan terhadap karya seni rupa. Dalam menilai karya seni rupa, tentu
ada kriteria atau tolok ukurnya. Berikut pembahasan tentang kriteria karya seni rupa yang
baik.
Sumber: http://www.senibudayaku.com/apresiasi-seni-rupa-pengertian-kriteria-dan-fungsi-apresiasi/
2. Karya Seni
Karya seni rupa merupakan karya seni yang mengutamakan nilai keindahan seni rupa/
wujud. Karya seni rupa yang baik bukanlah lukisan, gambar, atau patung asal jadi,
melainkan karya yang diciptakan berdasarkan prinsip-prinsip keindahan. Keindahan seni
rupa dapat dilihat dari aspek isi suatu karya seni rupa yang meliputi ide, bentuk, dan teknik
pembuatan, serta fungsi dan makna karya tersebut.
Dalam hal ide atau gagasan, karya seni rupa yang baik hendaknya menampilkan karya
seni rupa yang baru dan belum ada sebelumnya, sehingga tidak sekedar meniru yang sudah
ada.
Bentuk merupakan wujud dari karya seni rupa. Karya seni rupa dikatakan memiliki
bentuk yang baik apabila berpedoman pada prinsip-prinsip seni rupa (kesatuan,
keseimbangan, irama, pusat perhatian). Pada karya seni rupa dua dimensi wujud bentuknya
terdiri dari unsur titik, garis, bidang, warna, gelap terang, dan tekstur. Sedangkan karya seni
61 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
rupa tiga dimensi wujud bentuknya berupa unsur titik, garis, warna, ruang, tekstur, dan gelap
terang.
Keindahan karya seni rupa juga dapat dilihat dari teknik pembuatannya. Ada beberapa
teknik pembuatan karya seni rupa yang berbeda-beda. Tetapi yang menjadi persoalan dalam
menilai karya seni rupa bukanlah teknik pembuatan suatu karya seni, melainkan kualitas
suatu teknik berkarya yang menghasilkan bentuk. Perhatikan apakah teknik yang dipakai
oleh perupa sudah baik dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip seni rupa. Tentu saja,
semakin tinggi pemahaman teknik dan prinsip serta banyaknya pengalaman dalam seni
tersebut, daya kritis seseorang dalam menilai suatu karya akan lebih baik dan mengena
sasaran.
Dalam menilai fungsi karya, kalian perlu mengetahui fungsi karya tersebut sebagaimana
yang dimaksud pembuatnya. Sebagaimana kita ketahui, fungsi karya seni rupa secara garis
besar dibagi menjadi dua, yaitu fungsi praktis dan fungsi estetis. Karya yang baik tentu saja
karya yang dapat menjalankan fungsinya.
Sumber: http://www.senibudayaku.com/apresiasi-seni-rupa-pengertian-kriteria-dan-fungsi-apresiasi/
3. Unsur Seni
Ada beberapa unsur pembentuk karya seni rupa, antara lain yaitu:
a. Titik
Yang merupakan unsur dasar karya seni rupa yang terkecil. Segala bentuk wujud yang
dihasilkan dimulai dari titik. Sehingga titik menjadi pusat perhatian. Titik yang membesar
disebut dengan bintik.
b. Garis
Yang merupakan batas limit dari suatu benda, bidang, ruang, texture, warna dll. Garis
memiliki dimensi yang memanjang dengan arah tertentu, memiliki sifat seperti panjang,
pendek, lurus, tipis, tebal, vertikal, horizontal, halus, melengkung, berombak, miring,
putus-putus, dan masih banyak sifat-sifat lainnya. Garis ini memberikan kesan simbolik,
gerak, ide dan lain sebagainya.
c. Bidang
Unsur ini merupakan perkembangan dari penampilan garis, yakni perpaduan antara garis-
garis dalam kondisi tertentu. Bidang bisa diamati secara visual pada setiap benda alam &
62 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
pada karya seni rupa yang dihasilkan. Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri dari bidang
biomorfis, geometris, bersudut, dan tak beraturan. Bidang terbentuk dari pertemuan
ujung-ujung garisatau juga karena sapuan warna.
d. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bentuk dapat
berarti shape, yakni bentuk benda polos yang muncul tanpa penjiwaan atau hadir secara
kebetulan, dapat dilihat hanya sekedar penyebutan sifatnya saja seperti :ornamental,
bulat, panjang, tidak teratur, persegi dan lain sebagainya . Dan bentuk plastis atau dalam
bahasa inggrisnya form yang berarti bentuk benda yang dapat dilihat dan dirasakan
karena memiliki unsur nilai dari benda tersebut, seperti contoh: lemari.
e. Tekstur
Tekstur ialah sifat permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat juga diraba. Dimana
sifatnya terkesan halus, kusam, kasar, licin, mengkilap, dan lainnya. Sifat tersebut bisa
dirasakan melalui indera pengelihatan dan juga rabaan. Tekstur terbagi dua yakni tekstur
nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya dan tekstur
semu (maya), dimana kesan permukaannya dapat berbeda-beda antara pengelihatan dan
rabaan. Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang
permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik.
Sumber: http://www.spengetahuan.com/2015/06/unsur-unsur-seni-rupa-dan-penjelasannya.html
4. Prinsip Seni
Untuk menciptakan karya seni rupa perlu meperhatikan aturan yang telah ditetapkan yang
sering disebut dengan istilah prinsip seni rupa. Prinsip-prinsip seni rupa disebut juga kaidah
yang menjadi pedoman dalam berkarya seni rupa. Dalam membuat karya seni rupa ada
beberapa prinsip-prinsip yang sebaiknya diperhatikan supaya karya seni yang kalian buat
mempunyai nilai estetik dan nilai artistik yang tinggi. Prinsip-prinsip seni rupa
serta penjelasan lengkapnya yaitu:
A. Kesatuan
63 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Kesatuan adalah penataan unsur-unsur dengan cara menggabungkan/ memadukan unsur
satu dengan yang lain sehingga diperoleh hubungan yang erat dan kuat, serta saling
mendukung antara satu dengan yang lain sehingga terdapat kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
B. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan dimana unsur satu dengan yang lainnya memiliki nilai
atau kesamaan bobot. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tidak sama, tetapi nilainya
dapat seimbang. Macam-macam keseimbangan yaitu keseimbangan; terpusat/ sentral,
diagonal, simetris, dan asimetris.
C. Irama
Irama adalah menata unsur dengan cara mengulang sehingga terkesan adanya gerak dan
menimbulkan keselarasan. Irama dapat diperoleh dengan cara repetisi yaitu pengulangan
unsur yang sama, Alternasi yaitu pengulangan unsur yang berbeda, dan Gradasi yaitu
pengulangan dengan perubahan yang bertahap
D. Keselarasan (Harmony)
Keselarasan (Harmony) adalah keadaan dimana unsur yang satu dengan yang lainnya
memiliki hubungan yang saling mendukung. Untuk mencapainya dilakukan dengan cara
mengkombinasikan atau memadukan unsur satu dengan unsur lainnya.
E. Pusat Perhatian
Pusat Perhatian adalah keadaan dimana suatu unsur memiliki kelebihan daripada unsur
lainnya sehingga unsur tersebut mendominasi perhatian. Pusat perhatian bertujuan untuk
memfokuskan suatu unsur utama yang menjadi tema atau judul suatu karya tanpa
mengesampingkan unsur lainnya.
F. Kesederhanaan
Kesederhanaan adalah keadaan dimana unsur-unsur bentuk yang disatukan menjadi
kesatuan bentuk yang bersifat praktis.
G. Kontras
Kontras adalah keadaan dimana unsur satu dengan yang lain memiliki perbedaan/
berlawanan. Misalnya adanya bentuk, ukuran, warna, atau tekstur yang memiliki
perbedaan untuk menarik perhatian dan menghindari adanya kejenuhan.
Sumber: http://www.senibudayaku.com/prinsip-prinsip-seni-rupa-serta-penjelasan-lengkapnya/
64 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Pengertian dan Jenis Kuas, Cat Air, Palet, Teknik Penggunaan Kuas dan Crayon
a. Pengertian dan Jenis Kuas
Kuas cat air umumnya lebih halus dibandingkan dengan kuas akrilik atau cat
minyak. Karena kegunaannya, kuas cat air digunakan untuk zat cair dan tidak memiliki
kepekatan dengan akrilik atau cat minyak. Pegangannya juga pendek, sedangkan kuas
akrilik atau cat minyak didesain untuk digunakan melukis jauh dari jangkauan.
Berikut ini macam – macam bentuk kuas cat air:
a. Round Brush
Round Brush sangat popular gunakan oleh watercolorist karena fleksibilitasnya. Ia
mempunyai bentuk yang bulat dan ujung kuas saat basah dapat membuat garis yang
tebal dan halus. Kuas ini baik digunakan untuk lukisan besar serta detail-detail kecil
pada lukisan.
b. Flat
Kuat berbentuk datar ini memiliki ferrule datar, lurus, dan biasnya pipih persegi, tetapi
kadang ada yang persegi panjang. Hasil garis yang dihasilkan dari flat brush ini akan
lurus. Flat brush digunakan untuk melukis area tepi yang kecil sehingga tidak akan
melebar seperti kita memakai round brush.
Ada 3 tipe flat brush:
65 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
1) Bright : Sama seperti flat brush tapi melengkung ke dalam di ujung, jadi sedikit
lebih pendek.
2) Angular : Bergantung pada sudut di mana kita akan melukis, bentuk kuasnya
diagonal lebih mirip seperti round brush. Karena fleksibilitasnya, bentuk ini
menjadi watercolor brush favorit untuk dipakai.
3) Filbert :Filbert brush memiliki ferrule datar dan bentuknya yang oval.
c. Wash Brush
1) Mop : Memiliki rambut-rambut halus yamg digunakan untuk jumlah besar dan
cocok digunakan untuk melukis di area yang besar. Mop dibuat dari bulu tupai atau
domba.
66 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2) Hake : Dibuat oleh Jepang dengan bulu domba. Kuas ini sangat halus.
d. Detail Brush
Seperti judulnya, kuas ini digunakan untuk menggambar detil-detil kecil karena
ujungnya yang lancip. Ada bermacam-macam detail brush:
1) Spotters: Baik untuk melukis detail, karena mereka memiliki panjang rambut yang
sangat pendek. Tidak akan melekuk ketika melukis titik kecil.
67 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2) Riggers : Biasanya tipe rigger ini digunakan untuk lettering dan tepat untuk
menggambar apapun yang membutuhkan garis tipis seperti rumput.
e. Material
Kuas-kuas yang terbuat dari bahan alami umumnya akan lebih mahal karena mampu
menahan cairan lebih banyak dan memiliki ketahanan untuk mempertahankan bentuk
dan bertahan lebih lama. Meskipun, tak bisa dipungkiri bahwa saat ini kuas sintetis bisa
mendekati kualitas yang terbuat dari bahan-bahan alami.
1) Kolinsky Sable
Kuas ini memiliki daya serap yang baik dan kuat sehingga ketahanannya juga baik.
Terbuat dari bulu musang yang biasa dijadikan bahan untuk mantel musim dingin.
2) Red Sable
Lebih murah daripada kuas sintetis tapi memiliki kualitas lebih baik. Terbuat dari
jenis marten.
3) Squirrel, Ox, and Goat
Kuas yang terbuat dari bulu tupai sangat lembut; sementara kuas yang terbuat dari
bulu kambing masih cukup lembut dan lebih terjangkau; dan kuas yang terbuat dari
rambut sapi sedikit lebih tebal dari bulu tupai.
4) Synthetic
68 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Terbuat dari nilon atau poliester. Kuas sintetis ini lebih murah dan kualitasnya
mendekati dengan kuas dengan bahan alami.
f. Ukuran
Ukuran yang paling umum dari kuas cat air berkisar dari #0000 #24 (sekitar 3/4″), tetapi
kamu dapat menemukan ukuran hingga #50; semakin kecil angkanya, semakin kecil
ukuran kuas. Tapi, ukuran ini bergantung dari pabrik pembuatnya.
Sumber: http://kopikeliling.com/visual/art/mengenal-macam-macam-kuas-cat-air.html
b. Cat Air
Cat air atau yang populer dengan sebutan aquarel meruppakan medium lukisan yang
menggunakan pigmen pelarut air yang bersifat transparan. Bicara tentang cat air, cat air
memiliki berbagai macam varian, varian yang saya maksud adalah wujudnya bukan
mereknya :3 berdasarkan wujudnya cat air ada 3 macam, yaitu:
a. Padatan / pans watercolor adalah cat air yang dikemas dalam bentuk padat.
Penggunaannya dengan cara mengambil pigmen dengan kuas yang di basahi oleh air.
b. Botol /tubes watercolor adalah cat air yang dikemas dalam bentuk tube, atau botol
bentuk yang klasik dari dahulu. Sebaiknya jangan biarkan cat yang sudah di keluarkan
dari tube dibiarkan sampai kering, untuk merek-merek tertentu hal ini dapat mengurangi
kualitas cat, tetapi ada pula yang tidak berpengaruh.
c. Cair/Liquid/concentrated watercolor adalah cat air dalam bentuk consentrat cair yang
sangat kaya akan warna, bisa di bilang liquid watercolor memiliki kualitas warna
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI
ANALISIS KARYA SENI

More Related Content

What's hot

Rpp pramuka-penggalang
Rpp pramuka-penggalangRpp pramuka-penggalang
Rpp pramuka-penggalangRo MA
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruAkang Juve
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxModul Guruku
 
Contoh portofolio ipa
Contoh portofolio ipaContoh portofolio ipa
Contoh portofolio ipaKhusnul Huda
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxTesah2
 
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...ZainulHasan13
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswanurmaliaazmi
 
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....ALAAFANIN1
 
Contoh Lembar kerja siswa
Contoh Lembar kerja siswaContoh Lembar kerja siswa
Contoh Lembar kerja siswaMega Pratiwi
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 LilyCarmelia
 
Lkpd 10 ekosistem
Lkpd 10 ekosistemLkpd 10 ekosistem
Lkpd 10 ekosistemUNSRI
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfAPRILIANYUNTIARI
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloommasterkukuh
 
IPA SMP Kelas 8 Semester 2
IPA SMP Kelas 8 Semester 2IPA SMP Kelas 8 Semester 2
IPA SMP Kelas 8 Semester 2siruz manto
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstualrindakusmayanti
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumWhyda Kasim
 
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri Krisna Indah Puspitasari
 

What's hot (20)

Rpp pramuka-penggalang
Rpp pramuka-penggalangRpp pramuka-penggalang
Rpp pramuka-penggalang
 
PRESENTASI P5.pptx
PRESENTASI P5.pptxPRESENTASI P5.pptx
PRESENTASI P5.pptx
 
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) TerbaruFormat APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
Format APKG 1 dan 2 PKP Universitas Terbuka ( UT ) Terbaru
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docxMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 2 BAB 4 KURIKULUM MERDEKA.docx
 
Contoh portofolio ipa
Contoh portofolio ipaContoh portofolio ipa
Contoh portofolio ipa
 
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptxPower Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
Power Point IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA.pptx
 
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
Bab 6. IPA Kelas 7 Kurikulum Merdeka (Ekologi dan Keragaman Hayati Indonesia ...
 
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswaInstrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
Instrumen pedoman wawancara_guru_dan_angket_respon_siswa
 
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
Pemahaman tentang Peserta Didik dan Pembelajarannya Topik 6 Ruang Kolaborasi....
 
Contoh Lembar kerja siswa
Contoh Lembar kerja siswaContoh Lembar kerja siswa
Contoh Lembar kerja siswa
 
TEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIKTEST DIAGNOSTIK
TEST DIAGNOSTIK
 
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1 KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
KONEKSI ANTAR MATERI TOPIK 1
 
Lkpd 10 ekosistem
Lkpd 10 ekosistemLkpd 10 ekosistem
Lkpd 10 ekosistem
 
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdfKurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
Kurikulum Hilda Taba, Olivia Beauchamp dan Rogers, .pdf
 
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloomKata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
Kata kerja operasional indikator k13_taksonomi bloom
 
IPA SMP Kelas 8 Semester 2
IPA SMP Kelas 8 Semester 2IPA SMP Kelas 8 Semester 2
IPA SMP Kelas 8 Semester 2
 
Topik 2 Aksi Nyata.pdf
Topik 2 Aksi Nyata.pdfTopik 2 Aksi Nyata.pdf
Topik 2 Aksi Nyata.pdf
 
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
1.1.a.7 demonstrasi kontekstual
 
Perbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulumPerbedaan beberapa kurikulum
Perbedaan beberapa kurikulum
 
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri
Instrumen penilaian sikap dari penilaian diri
 

Similar to ANALISIS KARYA SENI

51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp0251589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02Munirah Ali
 
Topik3deriadanseni 110913001631-phpapp02
Topik3deriadanseni 110913001631-phpapp02Topik3deriadanseni 110913001631-phpapp02
Topik3deriadanseni 110913001631-phpapp02Herney Aqilah Kay
 
Topik 3 deria dan seni
Topik 3 deria dan seniTopik 3 deria dan seni
Topik 3 deria dan seniWany Hardy
 
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp0251589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02Mazli Jaafar
 
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp0251589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02Herney Aqilah Kay
 
uas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfuas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfridafarida14
 
WAJ 3107: Modul Seni dalam Pendidikan
WAJ 3107: Modul Seni dalam PendidikanWAJ 3107: Modul Seni dalam Pendidikan
WAJ 3107: Modul Seni dalam PendidikanIeqa Swetluv
 
Kepentingan seni lukis kepada kanak
Kepentingan seni lukis kepada kanakKepentingan seni lukis kepada kanak
Kepentingan seni lukis kepada kanakMazri Muhammad
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptxMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptxImtihanal
 
Assignment hbae membentuk dan membuat binaan
Assignment hbae membentuk dan membuat binaanAssignment hbae membentuk dan membuat binaan
Assignment hbae membentuk dan membuat binaanmdgeehan
 
uas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfuas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfridafarida14
 
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2JJ Antibiotic
 
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2Saifatul Nurul Zaima
 

Similar to ANALISIS KARYA SENI (20)

Kanak
KanakKanak
Kanak
 
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp0251589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
 
Topik3deriadanseni 110913001631-phpapp02
Topik3deriadanseni 110913001631-phpapp02Topik3deriadanseni 110913001631-phpapp02
Topik3deriadanseni 110913001631-phpapp02
 
Topik 3 deria dan seni
Topik 3 deria dan seniTopik 3 deria dan seni
Topik 3 deria dan seni
 
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp0251589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
 
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp0251589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
51589430 modul-seni-dalam-pendidikan-jai1-110917212748-phpapp02
 
uas the strategi.pdf
uas the strategi.pdfuas the strategi.pdf
uas the strategi.pdf
 
WAJ 3107: Modul Seni dalam Pendidikan
WAJ 3107: Modul Seni dalam PendidikanWAJ 3107: Modul Seni dalam Pendidikan
WAJ 3107: Modul Seni dalam Pendidikan
 
Bahan 1
Bahan 1Bahan 1
Bahan 1
 
Kepentingan seni lukis kepada kanak
Kepentingan seni lukis kepada kanakKepentingan seni lukis kepada kanak
Kepentingan seni lukis kepada kanak
 
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptxMODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA (LOGO).pptx
 
Assignment hbae membentuk dan membuat binaan
Assignment hbae membentuk dan membuat binaanAssignment hbae membentuk dan membuat binaan
Assignment hbae membentuk dan membuat binaan
 
paud
paudpaud
paud
 
green arts
green artsgreen arts
green arts
 
Hbef1403
Hbef1403Hbef1403
Hbef1403
 
uas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdfuas the strategi1.pdf
uas the strategi1.pdf
 
Hbae1403
Hbae1403Hbae1403
Hbae1403
 
Bahan p.seni
Bahan p.seniBahan p.seni
Bahan p.seni
 
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
 
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
Panduan pengajaran dunia seni visual thn 2
 

More from Egha Rhiyanti Putri

Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Egha Rhiyanti Putri
 
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018Egha Rhiyanti Putri
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPKPerangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPKEgha Rhiyanti Putri
 
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Egha Rhiyanti Putri
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...Egha Rhiyanti Putri
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaEgha Rhiyanti Putri
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifEgha Rhiyanti Putri
 

More from Egha Rhiyanti Putri (14)

Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
Keanekaragaman Budaya Indonesia (34 Provinsi)
 
45 Butir Pengamalan Pancasila
45 Butir Pengamalan Pancasila45 Butir Pengamalan Pancasila
45 Butir Pengamalan Pancasila
 
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
Soal UTS SBDP kelas 2 semester 1 tahun 2018
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPKPerangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas IV Materi KPK
 
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
Perangkat Pembelajaran Tematik SD Kelas V Tema 3 Subtema 2 Kurikulum 2013 Rev...
 
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
Perangkat Pembelajaran Matematika Kelas V SD Kurikulum 2013 Materi Penyajian ...
 
Aritmatika Sosial
Aritmatika SosialAritmatika Sosial
Aritmatika Sosial
 
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik IndonesiaMakalah Kebudayaan Batik Indonesia
Makalah Kebudayaan Batik Indonesia
 
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian KuantitatifPenyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
Penyusunan Proposal Penelitian Kuantitatif
 
Teori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van HieleTeori Belajar Van Hiele
Teori Belajar Van Hiele
 
The Audiolingual Method
The Audiolingual MethodThe Audiolingual Method
The Audiolingual Method
 
Pendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan Keterampilan ProsesPendekatan Keterampilan Proses
Pendekatan Keterampilan Proses
 
Psiko - edukatif
Psiko - edukatifPsiko - edukatif
Psiko - edukatif
 
Neraca Lajur Perusahaan Dagang
Neraca Lajur Perusahaan DagangNeraca Lajur Perusahaan Dagang
Neraca Lajur Perusahaan Dagang
 

Recently uploaded

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdftsaniasalftn18
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfSitiJulaeha820399
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptxHendryJulistiyanto
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfkustiyantidew94
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxIgitNuryana13
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAAndiCoc
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASreskosatrio1
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5KIKI TRISNA MUKTI
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfCandraMegawati
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxmawan5982
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggeraksupriadi611
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdfKelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
Kelompok 2 Karakteristik Negara Nigeria.pdf
 
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdfModul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
Modul 1.2.a.8 Koneksi antar materi 1.2.pdf
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
442539315-ppt-modul-6-pend-seni-pptx.pptx
 
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdfHARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
HARMONI DALAM EKOSISTEM KELAS V SEKOLAH DASAR.pdf
 
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptxPaparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
Paparan Refleksi Lokakarya program sekolah penggerak.pptx
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKAMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPASaku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
aku-dan-kebutuhanku-Kelas 4 SD Mapel IPAS
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
Materi Strategi Perubahan dibuat oleh kelompok 5
 
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdfContoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
Contoh Laporan Observasi Pembelajaran Rekan Sejawat.pdf
 
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docxtugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
tugas 1 anak berkebutihan khusus pelajaran semester 6 jawaban tuton 1.docx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru PenggerakAksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
Aksi Nyata Modul 1.1 Calon Guru Penggerak
 

ANALISIS KARYA SENI

  • 1. PORTOFOLIO SENI RUPA Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester 106 Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa Dosen: Dra. Edwita, M. Pd Disusun Oleh: Egha Rhiyanti Putri 1815152641 KELAS C / 2015 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA Juni – 2017
  • 2. i | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 DAFTAR ISI Daftar Isi .....................................................................................................................................i I. Translate A. Translate ...........................................................................................................................1 II. Pengertian Seni, Fungsi Pendidikan Seni, dan Ruang Lingkup Pendidikan Seni B. Pengertian Seni .................................................................................................................11 C. Fungsi Pendidikan Seni ....................................................................................................12 D. Ruang Lingkup Pendidikan Seni .....................................................................................12 III. Periodisasi dan Tipologi Perkembangan Anak A. Seni Rupa Berdasarkan Periodesasi Perkembangan Anak ................................................13 B. Seni Rupa Berdasarkan Tipologi Anak..............................................................................16 IV. Analisis SBDP Kelas 5 SD Kurikulum 2013 A. Analisis SBDP Kelas 5 SD Kurikulum 2013 ....................................................................20 V. Analisis Gambar Anak SD A. Analisis Gambar Anak SD Berdasarlan Periodesasi dan Tipologi Anak .........................42 VI. Pengertian Pensil, Kertas Gambar, Teknik Menggambar, dan Doodle A. Pensil .................................................................................................................................52 B. Kertas Gambar ..................................................................................................................53 C. Teknik Menggambar .........................................................................................................54 D. Gambar Doodle .................................................................................................................58 VII. Apresiasi Seni, Karya Seni, Unsur Seni, dan Prinsip Seni A. Apresiasi Seni.....................................................................................................................60 B. Karya Seni .........................................................................................................................60 C. Unsur Seni .........................................................................................................................61 D. Prinsip Seni .......................................................................................................................62 VIII. Jenis Kuas, Cat Air, Palet, Teknik Penggunaan Kuas dan Crayon A. Pengertian dan Jenis Kuas..................................................................................................64 B. Cat Air ...............................................................................................................................68 C. Palet ...................................................................................................................................69
  • 3. ii | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 D. Teknik Penggunaan Kuas ..................................................................................................69 E. Teknik Penggunaan Crayon ..............................................................................................71 IX. Seniman Internasional dan Indonesia beserta Karya-nya A. 5 Seniman Internasional ....................................................................................................73 B. 5 Seniman Indonesia ..........................................................................................................78
  • 4. 1 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Motivasi Motivasi adalah hal penting dari pelajaran situasi. Motivasi juga salah satu cara untuk anak bisa menghidupkan kembali pengalamannya. Berikut pendekatan berbeda yang bisa digunakan :  Diskusi verbal/lisan : ini berhubungan dengan tempat sebelum dan setelah terjadinya setiap pengalaman.  Pengalaman visual : ini terjadi saat guru menampilkan slide, foto, film.  Pengalaman langsung : artinya, anak menjadi bagian pada kejadian sebenarnya, seperti berjalan di halaman, bangunan/gedung, bekerja di taman, mengunjungi taman, dll.  Pengalaman material : melukis adalah eksperimen pada sebuah permukaan. Bekerja menggunakan tanah liat bisa jadi cara untuk menemukan berbagai kemungkinan sebelum memulai membuat suatu objek.  Pengalaman sensori : ini menjawab seluruh informasi dari luar melalui perasaan. Dalam hal ini, bisa meningkatkan kesadaran anak mengenai dunia di sekitarnya melalui proses mendengarnya, indera peraba/anak dapat merasakan, dan indera penciumnya.  Mengembangkan kesadaran persepsi : pendekatan umum yang baik adalah untuk mengarahkan perhatian kepada objek-objek di lingkungan (seperti sebuah perjalanan alam, atau guru bisa meminta anak untuk mengumpulkan bahan-bahan alami yang bisa mereka uji dan lihat apa yang bisa dia temukan). Lingkungan yang harus diciptakan pada anak : 1. Apa itu kesadaran multipersepsi ? Pengembangan kemampuan anak untuk melihat dan mengerti hubungan visual di dalam dan di sekitar lingkungannya. Cara belajar ini bermula dari keingintahuan anak tentang hal-hal di kesehariannya dan kejadian yang mempengaruhinya. Itu penting untuk menuntun anak ke dalam pengalaman, tapi juga untuk membiarkan dia menemukan sesuatu dalam dirinya. 2. Respon estetis Anak belajar untuk merespon lingkungannya melalui pengalaman seninya, dia belajar untuk mengapresiasi dan menikmati kesempurnaan dan perbedaan pada alam. 3. Memanipulasi ekspresi dan kontrol dari media seni dan proses Ekspresi merupakan hasil dari pemikiran dan perasaan yang telah muncul berdasarkan reaksi anak terhadap pengalamannya yang termasuk lingkungan eksternal, natural dan buatan manusia, sebagai reaksi internal, emosi, mimpi, fantasi, dll. 4. Evaluasi dan apresiasi Hubungan antara visual dan sensitifitas sensor, ini merupakan faktor ekspresi motivasi, yaitu area kemampuan anak untuk peduli terhadap konsekuensi dari pengalaman seninya, atau disebut apresiasi. Ini tidak hanya membantu anak untuk
  • 5. 2 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 membangun bahasa di nilai seni pada karya seni miliknya, dan karya seni orang lain yang memiliki nilai tersendiri. Membantu Anak Untuk Berhubungan Melalui kesannya Sejauh pengembangan kreatif pada anak yang bersangkutan indra harus diaktifkan dan untuk tujuan ini pengalaman anak memainkan peran yang sangat penting. Sebuah pemahaman yang lebih besar dan kedalaman kesadaran dapat dibawa dengan membantu anak untuk mengingat pengalamannya dan dengan menarik perhatiannya dengan apa yang sudah dia tahu. Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang akan membantu anak untuk mengingat secara detail pengalaman, persepsi, dan perasaan hidup yang berasal dari pengalamannya, misalnya jika pengalaman adalah pengalaman emosional ia akan diminta untuk mengingat bagaimana ia 'merasa' - bagaimana perasaannya ketika ia hampir tertabrak mobil? Bagaimana bersemangat dia ketika ia akan tentang liburan? Betapa menyedihkan dia merasa ketika anjingnya ditabrak? Betapa bahagianya dia di hari ulang tahunnya? Betapa marahnya dia ketika sepedanya dicuri? Tentu saja pengalamannya dapat kadang-kadang lebih fisik di alam, dan karena itu umum, seperti sakit kepala, luka yang buruk di lututnya, memutar pergelangan kakinya, jatuh dari pohon. Ini adalah pengalaman yang ia telah lalui dan menjadi bagian darinya, dan karena ini ia mampu berhubungan dengan mudah dan dapat mengekspresikan reaksi kepada mereka dalam kegiatan seni. Cara lain untuk mengembangkan kesadaran adalah untuk mendapatkan anak untuk berhubungan dengan objek, yaitu untuk mendapatkannyax untuk mengidentifikasi dengan objek dalam arti bahwa ia menjadi objek - empati. Untuk memperoleh pemahaman tentang empati dan untuk meningkatkan pemahaman anak itu, dan juga meregangkan imajinasinya, situasi harus dibuat di mana anak dapat berhubungan dengan objek dengan petikan ia mengidentifikasi. Apresiasi Seni Dan Anak Sebuah pendekatan empati untuk memperkenalkan anak untuk bentuk seni dapat digunakan. Pendekatan ini melibatkan anak dalam mengidentifikasi dirinya dengan bentuk seni tertentu dikaji, dengan menempatkan dirinya dalam tmepat dan waktu artis untuk mengenali dan memahami sesuatu tentang bagaimana itu dibuat (yaitu bahan dan proses yang digunakan) dan fungsinya (yaitu aksesoris untuk menari, drama, upacara keagamaan, perhiasan, dekorasi, desain atau proyek komunikasi). Anak memproyeksikan reaksi atau perasaan ke dalam bentuk seni, dan menafsirkannya (konten ekspresif) dengan caranya sendiri. sementara anak memproyeksikan emosi sendiri dan perasaan
  • 6. 3 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 ke dalam karya seni dia di waktu yang sama menyampaikan maknanya dengan membandingkan, mengenali dan membentuk pendapat tentang apa artis tidak. Bagaimana dia melakukan itu, dan mengapa. Pemberian apresiasi seni di progam tidak perlu menjadi tugas yang sulit. Hal ini dapat direncanakan dengan cara berikut. Penekanan dapat didasarkan untuk pertama, kedua dan ketiga kelas tentang bagaimana manusia telah membuat penggunaan elements.emphasis seni dapat didasarkan untuk kelas keempat dan kelima pada situasi tegas berkembang di mana anak membayangkan dirinya dalam tempat dan waktu dari artis, dan belajar tentang gaya yang berbeda dalam seni yang dibawa oleh perbedaan budaya. Penekanan dapat didasarkan untuk kelas keenam pada belajar lebih banyak tentang pada individu artis, apa yang mereka mengungkapkan, dan bagaimana mereka menyatakan itu. Estetika Dan Lingkungan Hari ini ada kesadaran yang tumbuh dari kurangnya keunikan dan kejelasan yang ada di lingkungan kita. Tentu saja ada banyak jenis lingkungan terlepas dari lansekap kota dan alam, yang 'bekerja pada' kita baik secara internal (pengalaman kami pribadi 'hal' dalam konteks waktu dan ruang) dan eksternal (referensi kami ke dunia fisik benda). pengaruh ini manusia mencoba untuk mengasimilasi dan ekstrak kualitas yang kita sebut estetika. Estetika memerlukan kesadaran tertentu yang harus dikembangkan. kita semua memiliki kemampuan untuk membuat konsep tentang lingkungan kita. itu adalah kemampuan yang memungkinkan manusia untuk eksis meskipun kompleksitas jelas dan acara terfragmentasi manusia dan alam. untuk mengontrol lingkungannya, manusia harus berpikir logis, untuk mengkategorikan, mencari rasionality dan ketertiban, untuk memanipulasi lingkungannya dengan cara yang efisien dan disengaja. Karena kita adalah korban dari compartmentalisation kita sendiri, kita tidak dapat dengan mudah mengintegrasikan atau membuat koneksi antara bagian tersegmentasi dari kehidupan kita dan hubungan kita dengan dunia kita. sekarang lebih dari sebelumnya, kita perlu tahu siapa kita, di mana kita berada, dan di mana kita ingin pergi. with'the kekuatan koneksi kita menutup diri dari pengalaman langsung kami, dan hidup di dunia abstraksi. jelas bahwa kemampuan manusia untuk membuat konsep tidak bisa menjawab semua kebutuhannya misalnya, ketika dihadapkan dengan sebuah kursi, jika kita melihatnya dari segi ide, bukan pengalaman langsung dari itu, kesadaran kita itu tetap di alam konseptual. kita menemukan bahwa kita sudah tahu banyak tentang hal itu karena kita memasukkannya ke dalam kategori 'kursi' kita tahu fungsinya hubungan ukuran bagian-bagiannya, warna dll tetapi ada sesuatu tentang kursi, namun sedikit, yang unik mungkin itu adalah teksturnya, atau gandum di kayu, sesuatu yang tidak pernah ada sebelumnya dan tidak akan pernah ada lagi. jenis kesadaran yang kita gunakan konseptual adalah tidak sama dengan jenis kesadaran kita berkembang ketika menghargai sesuatu dengan cara
  • 7. 4 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 estetika. jika salah satu membatasi pengamatan seseorang ke tingkat konseptual, salah satunya pemberitahuan kualitas dari kursi yang membuatnya menyerupai semua kursi lainnya. tetapi ketika seseorang mulai melihat kualitas ini yang membuat kursi itu sendiri, maka salah satu yang terlihat kursi melalui kesadaran estetika. Banyak anak tidak akan produsen seni, tetapi mereka akan menjadi konsumen. sebagai konsumen mereka akan mempengaruhi lingkungan mereka dan akan terpengaruh oleh itu. diharapkan pemahaman tentang fungsi seni akan memungkinkan mereka untuk mempengaruhi lingkungan mereka dengan penegasan. pembelajaran seni anak, jika relevan, harus membantu dia untuk mengembangkan sikap kritis terhadap sekelilingnya. untuk tujuan ini, peluang harus disediakan untuk anak-anak untuk mengeksplorasi ide-ide dan menemukan lingkungan alam dan buatan manusia kami. Pendidikan lingkungan dan estetika bisa dimulai pada usia yang sangat dini dalam kehidupan anak. lingkungan yang paling penting baginya adalah rumah dan lingkungannya, perjalanannya ke dan dari sekolah. situasi ini memberikan banyak titik awal untuk memotivasi anak untuk mengembangkan tampilan yang lebih besar di dunianya dapat membantu mengembangkan kesadaran yang lebih besar yang pada saat yang sama membantu dia untuk lebih diskriminatif tentang obyek yang membentuk lingkungannya. Anak-anak di kelas pertama dan kedua bisa diambil di jalan-jalan yang indah. Fokus bisa dilakukan pada unsur-unsur alami dari sekolah dan rumah seperti pohon, semak-semak, batu dan langit. anak-anak bisa diminta untuk memahami dan mengidentifikasi hal-hal ini yang mengelilingi mereka dan terlalu sering terlewatkan. Sebuah diskusi tentang warna, bentuk dan tekstur mereka telah melihat dapat ditindaklanjuti dengan menggambar dan melukis pengalaman. Setiap anak dapat mengekspresikan ide-ide pribadinya sendiri dan pengalaman. proyek kelompok seperti lukisan kolektif bisa membantu mereka untuk berbagi ide dan bekerja dengan satu sama lain. Di kelas ketiga dan keempat, kegiatan seni dapat diperluas untuk memberikan pemahaman yang lebih baik dari konsep dan skils yang terlibat, sebagai batas-batas pengalamannya memperluas melihat lebih dekat bisa diambil dari masyarakat setempat. Benda- benda di sekelilingnya, yaitu buldings, jalan-jalan, pintu, cerobong asap, street furniture, taman, taman bermain, tempat rekreasi, bisa membantu dia untuk mengembangkan kekhawatiran tentang kondisi dan belajar apa yang bisa berkontribusi untuk meningkatkan kualitas estetika. Di kelas lima dan enam, anak-anak harus mengajukan banyak pertanyaan yang memprovokasi diskusi, apa yang membuat tempat yang menarik, apa itu yang menarik tentang lanskap, apa yang manusia berkontribusi penampilan estetika (misalnya yang bangunan harus preserverd dan yang bangunan harus dirobohkan dan mengapa).
  • 8. 5 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Diskusi tersebut dapat memberikan dasar untuk banyak kegiatan seni bermakna. pendidikan lingkungan adalah dari perhatian besar bagi kita semua hari ini. Karena kualitas lingkungan bisa memburuk dengan pesat, kita harus mengasumsikan tanggung jawab untuk mendidik anak-anak di sekolah dasar untuk mengambil peran penting aktif di lingkungan mereka. Anak-anak harus thaught untuk melihat hubungan estetika dalam bentuk seni bahwa manusia telah menciptakan serta dalam bentuk alami. Ekologi dan seni adalah mitra. Anak-anak dapat menjadi sadar akan banyak dimensi ekologi melalui pengajaran seni kreatif, dan melalui ini, mereka dapat dibuat lebih menyadari peran mereka dalam masyarakat kita yang selalu berubah. Isyarat ini dengan persyaratan permukaan datar. ketegangan spasial lebih mengembangkan tanda ditempatkan dalam permukaan.Semua elemen komposisi-garis, ruang, warna, volume-berinteraksi untuk mengatur ketegangan ruang, memiliki hubungan warna, distribusi , dan arah garis.kualitas kedalaman yang diinginkan dan mencapai terjadi sebagai akibat dari pilihan elemen dan teknik yang digunakan. kontras elemen memberi ketegangan ruang, tetapi yang menyatukan mereka adalah resolusi ruang. Untuk anak yang alami untuk melipat ruang dengan menggabungkan pandangan rencana dan ketinggian seperti dalam seni Mesir, ortir untuk menggabungkan berbagai tingkatan mata yang berbeda dalam satu bagian dari pekerjaan seperti dalam penggunaan satu atau lebih garis dasar,yang mungkin atau tidak mungkin dapat digabungkan dengan representasi yang menyampaikan gagasan baik di dalam maupun di luar. Warna adalah kekuatan penting dalam kehidupan kita, dan dapat digunakan untuk membawa keluar kreatif, ekspresi pada anak-anak.warna ada juga yang tersembunyi yang dapat mempengaruhi emosi kita dan exspresi.Untuk pengetahuan kita tentang warna kita berhutang budi kepada penelitian yang dilakukan oleh kimia, fisika, psychologis.Untuk temuan mereka kita tahu lebih banyak tentang kekuatan kekuatan warna dan cara kerjanya, dan dampaknya pada orang. Warna seperti udara yang kita hirup, mengelilingi kita dan terus.Warna dibawa oleh reaksi warna terhadap cahaya, oleh tekstil dan warna yang indah.Warna dapat membuat kesan yang kuat pada kita, karena reaksi kita dapat mengatur waktu kelancaran dalam pengalaman sebelumnya selain itu memberi warna pada memori.Pengalaman kita warna yang berkaitan dengan dunia objek, dan meskipun perubahan warna dapat menandakan warna objek batubara hitam, salju berwarna putih, langit biru, dan oren memilki warna, nilai, intensitas, menjadi sarana bahwa ia memiliki ukuran dan menggunakan peralatan stik.warna kuning dipandang sebagai yang terbesar dari semua warna, diikuti oleh putih, oren, merah, hijau, biru, hitam. Warna memiliki efek yang pasti pada emosi kita, dalam hal ini dapat mengaktifkan sansasi kami, bisa menenangkan atau berfikir menarik atau respresing.Banyak faktor motivasi yang dapat digunakan untuk membantu anak-anak mengekspresikan diri dengan warna.
  • 9. 6 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Eksperimen dengan bahan yang tidak biasa harus kembali membuka indera dengan bahan konvensional.Pertanyaan yang akan membantu warna identitas anak-anak dan untuk melihat berbagai dan kontras bisa berada di baris berikut.Apakah kita memakai pakaian kusam atau pakaian terang? Pada tahap awal anak menggunakan warna dengan spontan dan untuk itu hanya beberapa warna yang dibutuhkan, 3 atau 4 warna bisa disiapkan terpisah dibotol dengan sikat yang sesuai dengan setiap warna. Ini bagus untuk menghilangkan kemungkinan besar dari tumpahan air. Roda warna Tata Bahasa dari Seni Untuk membawa tentang perubahan dalam murid behavior dalam seni mereka harus mempunyai pengertian dari tata bahasa Unsur seni dan prinsip-prinsip desain yang dibuat untuk mengubah ide menjadi bentuk gambar untuk membuat desain pola ruang dan kedalaman Pemahaman garis sebagai unsur seni Garis adalah bentuk produk Garis membuat ilusi dari dalam dan luar area Garis bisa menggambarkan ritme Garis bisa menjadi ekspresif Garis bisa digunakan untuk membagi area ruangan terpisah Garis permukaan bisa menunjukkan bentuk tanpa bentuk Beberapa baris yang sama menjadi tekstur Pemahaman bentuk sebagi unsur seni Bentuk adalah 2 dimensi Bentuk bisa mengidentifikasi objek yang familiar Bentuk bisa menunjukkan pentingnya berpikir yang besar dan kecil Bentuk bisa menunjukkan gerakan Bentuk bisa membuat pla
  • 10. 7 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Bentuk bisa menjadi negative atau positif Bentuk bisa menjadi regular atau bentuk bebas Pemahaman bentuk sebagai unsur seni Bentukadalah 3 dimensi Bentuk adalah melihat massa atau volume Bentuk menempati ruang Bentuk melemparkan bayangan ketika cahaya dimainkan diatasnya Bentuk bisa menjadi cangkir, kapal, rumah, atau phon Pemahaman warna sebgai unsur seni Warna meliha dalam material seni disebut pigmen Warna diamati ketika cahaya dibiaskan oleh prisma atau diserap dan dipantulkan oleh pigmen warna bisa menjadi campuran untuk effek Warna bisa memberikan rasa hangat dan dingin Warna memberikan ilusi yang memajukan dan surut Warna warna memajukan warna hangat memajukan warna dingin surut Warna bisa digunakan mengekspresikan emosi Warna bisa mempunyai arti symbol Dimensi warna Warna klasifikasi atau nama warna Tone terang atau gelapnya warna Intesitas kecerahan atau ketumpulan warna Warna utama Kuning, merah, biru ini tidak dapat dibuat dengan mencapurkan Warna kedua Orange, hijau, ungu dapat dicampurkan dari 2 warna utama
  • 11. 8 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Warna tersier Zaitun,coklat muda, limau campuran dari 2 warna kedua Warna natural Hitam, abu-abu, putih Warna komplementary Berlawanan pada roda warna yang membuat kontras maksimum merah, hijau, orange-biru, kuningungu Sejalan Sisi warna dengan sisi pada roda warna Chroma Pengertianuntuk kejenuhan rona misalnya kuning mungkin memiliki orange atau warna hijau Tekstur Tekstur adalah kualitas permukaan taktil materi Tekstur bisa menjadi 2 atau 3 dimensi Tekstur dapa menambah variasi dan bunga Tekstur adalah aplikasi media dengan cara seperti untuk menggambarkan permukaan halus atau rusak kasar Tekstur dapat alami seperti kulit pohon PRINSIP DESAIN KESEIMBANGAN mengacu kesetaraan visual atau tersirat dari suka atau tidak seperti unsur kekuatan. SIMETRI adalah keseimbangan formal ASIMETRI adalah keseimbangan informal yang GERAKAN mengacu sarana terkemuka mata dari onearea ke yang lain dalam sebuah karya seni. Sebuah garis melengkung memberikan gerakan yang berbeda dari garis lurus.
  • 12. 9 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 IRAMA mengacu pada aliran diatur elemen seni - mereka mungkin terus menerus, berkala, atau bergantian pengulangan. VARIETAS mengacu pada unsur-unsur dan kekuatan karakteristik yang berbeda dan kualitas. DESAIN OPARETIONAL Dalam desain operasional pelajaran individu adalah situasi belajar di mana uotcomes diharapkan untuk murid dinyatakan. Hal ini juga bagian dari tujuan utama dari program seni secara keseluruhan. stimulus No.1 Ini adalah sumber untuk motivasi siswa yaitu apa yang mengaktifkan pembelajaran yang transaksi komunikatif yang mungkin primer, sensorik, verbal dan informasi intelektual. Tanggapan / Stimulus 2 Ini terdiri dari mengekspresikan melalui media, memanipulasi alat dan memanfaatkan unsur seni dan prinsip-prinsip desain Tanggapan / Stimulus 3 pupil adalah membentuk standar pribadi, estabilishing proses menilai, mengembangkan konsep tentang seni dan benda-benda seni non dan acara. peluang memperluas Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan pengembangan dan enrichmrnt dari konsep-konsep dalam situasi belajar. Pelajaran Individu (Situasi belajar) SUMBER Motivasi stimulus no kesadaran persepsi Indrawi Ekspresi cendekiawan
  • 13. 10 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Ekspresi Tanggapan Stimulus 2 Pengenalan media Alat dan proses unsur seni dan prinsip-prinsip desain Evaluasi Tanggapan evaluasi anak stimulus 3 Membangun keterkaitan mengembangkan konsep Peluang memperluas Membangun pembelajaran lebih lanjut
  • 14. 11 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Pengertian Seni, Fungsi Pendidikan Seni, dan Ruang Lingkup Pendidikan Seni 1. Pengertian Seni Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 : 219-133). Tapi ada juga yang mengatkan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau jenius. Atau versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna (ata sifat) atau pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) ,(c) seni sebagai kegiatan manusia (human activity). Pengertian seni sebagai benda / karya seni adalah bahwa seni atau keindahan adalah sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena mempunyai unsur transendental atau spiritual (pendapat Joganatha). Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles). Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan bahwa seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain, sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya. Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni. Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual, semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang didalamnya sarat dengan simbol.
  • 15. 12 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 2. Fungsi Pendidikan Seni Pendidikan seni berfungsi untuk kepentingan masyarakat sehingga fungsi seni perlu dilestarikan. Fungsi seni dalam masyarakat meliputi: (1) fungsi agama yang bersifat sakral dan simbolistis, (2) fungsi ekonomi yang mengutamakan kualitas artistik produk (3) fungsi politik yang dipakai sebagai alat propaganda, penggalian jati diri, (4) fungsi pendidikan yang merupakan media pencerdasan, dan (5) fungsi rekreasi yang merupakan media penghiburan. 3. Ruang Lingkup Pendidikan Seni Pendidikan seni bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat individual, sosial dan kultural yang tidak mampu dilayani oleh mata pelajaran lain. Melalui seni, anak memperoleh pengalaman estetis yang berkaitan dengan elemen visual, bunyi, dan gerak. Pengalaman estetis ini disebut sebagai sesuatau pengalaman yang khas dalam kehidupan. Sumber buku: Pamadhi, Hadjar dkk. Pendidikan Seni di SD. Tangerang: Universitas Terbuka. 2014.
  • 16. 13 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Periodisasi dan Tipologi Perkembangan Anak 1. Seni Rupa Berdasarkan Periodesasi Perkembangan Anak Di dalam tahapan menggambar anak, terdapat pola umum perkembangan dari hasil coretan atau gambar anak. Pola tersebut dihasilkan dari anak menghasilkan coretan-coretan yang tidak terarah sehingga dapat membuat gambar yang sesuai dengan obyek yang digambarkan. Tahapan ini hanya mendasarkan pada kemampuan anak berkarya dua dimensi. Seni bagi anak khususnya gambar/ lukisan berlainan dengan lukisan orang dewasa. Terhadap gambar anak, para ahli pendidikan banyak mengadakan penyelidikan serta mempelajari sifat-sifat dan coraknya. Salah satu ahli yang telah menyelidiki gambar/ lukisan anak-anak adalah Victor Lowenveld, hasil penyelidikan pada gambar/ lukisan anak akan dikemukakan berikut ini: Victor Lowenveld menyelidiki gambar/ lukisan anak-anak dari umur dua tahun sampai dengan tujuh belas tahun. Penyelidikannya menghasilkan beberapa kelompok gambar. Tiap kelompok mempunyai tahapan-tahapan sendiri. Keseluruhannya terbagi dalam beberapa masa yaitu: a. Masa coreng moreng ( umur 2 – 4 tahun) Pada tahap ini anak belum dapat mengendalikan gerakan tangannya. Hasil goresan yang berupa coreng- moreng yang dibuatnya mula- mula tidak menentu, tebal tipis garis-garis panjang, garis- garis pendek yang tiak menentu arahnya dan diulang- ulang sehingga berkembang menjadi bentuk seperti benang kusut. Saat terakhir dari masa coreng moreng anak mulai memberi nama goresan- goresannya, dan berubahlah garis- garis yang tidak menentu menjadi lebih terkendali. Dengan ukuran tangan yang relative masih pendek dan bidang gambar yang relative kecil maka kemampuan anak hanya menggambar garis tegak. Untuk mendapatkan garis panjang, biasanya anak mencari bidang gambar yang lebar. Yang terjadi yaitu anak menggambar pada tembok. Tembok dianggap sebagai bidang gambar yang memenuhi keinginannya. Dengan senangnya anak membawa peralatan gambar dan mencorengkan pada tembok. Jika mereka ingin garisnya mendatar panjang maka mereka akan berjalan ke seluruh ruang dengan menggoreskan alat gambarnya. Setelah puas dengan tahap ini, anak mulai membangun bentuk coretannya
  • 17. 14 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 biasanya dalam bentuk melingkar-lingkar. Dalam masa ini anak perlu memperoleh binaan dengan memberikan stimulasi yang tepat serta mengaktifkan imajinasinya. b. Masa pra-bagan (umur 4 – 7 tahun) Pada masa ini gerakan tangan yang dilakukan oleh anak sudah terkendali. Ia sudah dapat mengkoordinasikan piker dengan emosi dan motoriknya. Bentuk-bentuk obyektif yang ada di sekitarnya menjadi criteria dari hasil gambarnya. Gerakan yang sudah lebih terarah, membuat garis coreng-coreng makin berkurang digantikan dengan garis yang lebih mewakili bentuk. Bentuk yang dihasilkan lebih mudah ditafsirkan, yang diutamakan anak adalah bagian-bagian yang bergerak dari suatu obyek. Umpamanya pada gambar kereta api yang diutamakan mengenai kepulan asapnya dan rodanya. Manusia digambarkan dengan lingkaran untuk kepala dan dua garis vertical untuk kaki serta tangan. Dan anak belum memikirkan bagaimana seharusnya menggambarkan ruang (bidang), sehingga masalah ruang belum terpecahkan. Sambil menggambar biasanya anak juga suka berceritera atau bicara sendiri. Sehingga yang menjadi obyek dari gambarnya adalah kegiatan, seperti: ayah membaca koran, ibu memasak di dapur, saya bermain sepak bola an sebagainya. Warna yang digunakan tidak ada hubungannya dengan realitas. c. Masa bagan (umur 7 – 9 tahun) Bagan adalah konsep dari bentuk dasar dari suatu obyek visual. Semakin kaya akan konsep semakin besar pula kemungkinan untuk berekspresi. Pengamatan anak pada usia ini sudah semakin teliti dan sudah mengetahui bagaimana hubungan dirinya dengan lingkungan di sekitarnya. Pada dasarnya anak menggambar terdorong oleh kebutuhan berekspresi. Tetapi emosi subyektifnya kadang- kadang tidak dapat tersampaikan karena ketidakmampuan skillnya. Dalam hal ini guru sangat berperan untuk mengaktifkan kembali pengalaman anak yang latent (yang sudah diketahui tetapi disisihkan karena terdesak emosi subyektif). Sebagai contoh: seorang anak yang akan menggambar dirinya memetik bunga dengan satu tangan, sedangankan tangan yang satu lagi tidak digambarnya, meskipun disadari bahwa dia mempunyai dua tangan.
  • 18. 15 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Hal ini terjadi karena yang dirasakan benar oleh anak pada saat memetik bungan hanya satu tangan yang aktif, seangkan yang lainnya tidak berperan. Anak sudah lebih mengenal ruang. Mereka menjadi makin tahu tentang dirinya dengan alam sekitarnya. Oleh sebab itu ia memberi temanya dengan: “Aku sedang memetik bunga,” “Bapak sedang mencangkul di sawah” dan sebagainya. d. Masa permulaan realisme (Umur 9-11 Tahun) Pada masa ini anak sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya Konsep bagan yang sudah ada pada masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Konsep manusia tidak hanya pada kepala, tubuh, tangan dan kaki saja tetapi juga jari, pakaian, perhiasan, rambut. Bahkan sudah dapat membedakan laki-laki dan wanita. Kemampuan intelektualnya yang sudah berkembang mendorong mereka untuk menggambar kejelasan detailnya. Rasio sudah lebih digunakan. Konsep gambarnya adalah bidang, bukan garis. Mereka menggambar figur-figur di seluruh bidang gambar. Untuk obyek yang lebih jauh, digambar di bagian atas kertasnya. Ukurannya sama dengan objek yang paling dekat. Gejala tersebut merupakan gejala yang mendekat kepada realisme meskipun warna-warna yang digunakan masih cenderung obyektif sesuai dengan kesukaannya sendiri. e. Masa realisme semu (Umur 11-13 Tahun) Dalam masa ini intelegensi sudah makin berkembang. Ada pendekatan realistis terhadap alam sekitarnya meskipun belum sadar sepenuhnya, apalagi sebagai orang dewasa. Tingkah laku mereka tampak semakin kompleks, banyak bergerak dan banyak yang ingin diketahui serta semakin sadar akan kebetukan bekerja sama. Gejala terpenting dari masa ini adalah adanya kecenderungan dari dua macam gambar, yaitu tipe visual dan non visual (haptic). Hal ini harus diperhatikan oleh guru karena selain ada perkembangan dalam umur, jugaterdapat perbedaan tipe karena pembawaan (kodrat). Dalam ungkapan gambarnya dapat dilihat perbedaan mencolok antara dua tipe ini. Anak sudah memilih gaya gambarnya, meskipun belum ada kepastian f. Masa krisis puber (Umur 13-17 Tahun)
  • 19. 16 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 2. Seni Rupa Berdasarkan Tipologi Anak Tipologi diartikan sebagai tipe atau gaya atau corak yang dapat diamati melalui gambar atau lukisan anak. Gambar atau lukisan yang dihasilkan anak merupakan suatu yang sangat artistic dan unik. Sehingga hasil gambar atau lukisan itu dapat mencerminkan karakter atau watak dari anak itu sendiri. Tidak ada hasil gambar atau lukisan anak yang sama baik warna , garis, obyek, tema, karakter dan sebagainya. Keunikan ini perlu disadari oleh para orang tua dan guru, sehingga anak dapat memperoleh bimbingan dengan cepat. Apa yang digambar anak merupakan cermin dari apa yang semula ditangkap dan kemudian dirasakan oleh anak. Ia tidak menggambarkan hanya dari apa yang dipikirkannya atau dari yang dilihatnya, akan tetapi hasil gambar atau lukisan merupakan hasil dari apa yang dilihatnya dengan perasaan yang dihubungkan dan diungkapkan ke dalan bentuk gambar atau lukisan. Dari apa yang digambar atau dilukiskan oleh beberapa anak, akan muncul beberapa gambar atau lukisan yang saling berbeda. Ada anak yang meniru alam, ada yang mengubah, ada yang mengurangi atau menghilangkan sebagian unsur objek yang diungkapkan dalam gambar serta ada yang menggambar kesan, dan sebagainya. Bila dilihat dari warnanya ada yang menggunakan warna pokok 16ea rah pula yang senang dengan menggunakan warna-warna campuran dan sebagainya. a. Tipe Visual Anak yang tergolong dalam tipe ini mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui indra penglihatannya. Dalam mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak itu memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya, serta memperhitungkan proporsinya (perbandingannya). Pernyataan ruang dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda- benda yang lebih kecil, dengan menggunakan ilmu perspektif. Demikian pula warna-warna yang ada pada benda. Hasil keseluruhannya hamper sesuai dengan kenyataan yang melalui penglihatan, atau setidak-tidaknya cenderung 16ea rah itu. b. Tipe Haptik (Non-Visual) Berlainan dengan tipe visual yang banyak menggunakan pengamatan, tipe ini banyak menggunakan perabaan dan penghayatan lain di luar penghayatan visual. Apa yang ada di luar dirinya digambar dengan reaksi emosional tidak dari penglihatannya. Hasilnya
  • 20. 17 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 cenderung bersifat ungkapan ekspresi pribadi daripada berorientasi pada kenyataan yang ada. Ciri-ciri yang muncul pada gambar ini antara lainialah munculnya garis atau bentuk yang bersifat sangat individual/pribadi, prespektif tidak menjadi perhatian. Dalam hal ini anak cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya, jadi menggunakan pertimbangan nilai yang sesuai diri sendiri. Obyek yang penting digambar lebih besar daripada obyek yang tidak penting. Warna-warna yang dikemukakan adalah wujud reaksi emosinya. Bentuk, warna, situasi tidak terkait dengan kenyataan yang ada di alam. Hasil gambarnya tampak lebih cenderung bersifat sangat individual. Herbert Read menggolongkan gambar atau lukisan anak ke dalam 12 macam gaya, yaitu : 1) Organic Berhubungan langsung serta bersimpati terhadap objek-objek nyata; lebih suka objek berkelompok daripada objek yang tersendiri; sudah mengenal proporsi dan hubungan organis yang wajar, misalnya pohon yang menjulang di atas tanah, gambar manusia atau hewan bergerak yang sesuai dengan bentuk asli dan sebagainya. 2) Lyrical (Liris) Menggambar obyek-obyek realistis tetapi tidak bergerak seperti pada organic. Objek yang digambarkan statis dengan warna-warna yang tidak menyolok. Biasanya digambarkan oleh anak perempuan. 3) Impressionism Lebih mementingkan detail yang dilihat dari suatu objek daripada keseluruhan konseptual. Dalam gambar lebih diutamakan kesan “suasana”. 4) Rhythmical Pattern (Pola Ritmis) Gambar memperlihatkan pengulangan dari suatu objek yang dilihat. Misalnya gambar anak perempuan kemudian mengulang gambar tersebut sampai bidang gambar terisi semua. Sifatnya bisa organis atau lyris dan selalu mengikuti pola umum. 5) Structural Form (Bentuk Yang Bersusunan)
  • 21. 18 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Tipe ini jarang ditemui pada gambar anak. Objeknya mengikuti rumus ilmu bangun. Objek diperkecil menjadi satu rumusan geometris dimana rumus yang aslinya diambil dari pengamatan. 6) Schematic Penggambaran menggunakan rumus-rumus ilmu bangun tanpa ada hubungan yang jelas dengan susunan organis. Skema objek yang disempurnakan menjadi satu desain yang ada hubungannya dengan pengamatan anak terhadap objek secara simbolis. 7) Haptik Gambar-gambar tidak berdasarkan pengamatan visual atau objek, tetapi bukan skematik. Gambar yang dibuat mewakili image-image hasil rabaan dan sensasi fisik dari dalam. 8) Expressionism Ciri hasil gambar anak yang menunjukan bagaimana anak melihat dunia. Tidak hanya ekspresikan sensasi egosentrik saja, tetapi juga objek dunia luar seperti hutan , gunung, sungai dan lain lain; sehingga yang berperan bukan hanya yang berasal dari sensasi dari dalam diri anak. Sebagai titik tolaknya adalah visual pengamatan kemudian diolah sehingga tampak seperti dilebih-lebihkan dan berubah dari bentuk asalnya. 9) Enumerative Ciri anak dikuasai oleh objek yang diamatinya dan tidak dapat menghubungkan dengan sensasi yang timbul dari dalam dirinya; sehingga ia menggambar semua bagian-bagian kecil yang bisa dilihatnya dari bidang gambar tanpa ada yang dilebih-lebihkan. Jadi tidak ada unsur pribadi yang muncul dalam gambar yang dibuat, seakan-akan sebuah potret dari suatu objek. 10) Decorative (Dekoratif) Ciri anak terutama tertarik oleh warna dan bentuk dua dimensi dan mengusahakannya menjadi pola yang menggembirakan. Bentuk-bentuk natural diekspresikan menjadi bentuk yang mengekspresikan perasaan senang, melankoli dan sebagainya. Bentuk maupun warna yang dihasilkan merupakan gambar yang melambangkan perasaannya. Warna cenderung cerah dan tidak ada perspektif dalam gambarnya. 11) Romantic (Romantik) Ciri tema diambil dari kehidupan tetapi dipertajam dengan fantasi. Gambar merupakan gabungan antara ingatan dan imajinasi, dan menyangkut rekayasa baru.
  • 22. 19 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 12) Literary (Khayalan) Ciri semata-mata khayal yang berasal dari rasa dari dalam dirinya dengan imajinasinya menciptakan bentuk-bentuk yang baru. Tema yang dipilih merupakan gabungan imajinasi dan ingatan untuk berkomunikasi dengan orang lain. Kategori-kategori tersebut kemudian disesuaikan dengan type psycologisnya yang biasa digambarkan sebagai berikut: A. Type Thinking : Extravert = enumerative Introvernt = organic B. Type Feeling : Extravert = dekoratif Introvernt = imaginative C. Type Sensation : Extravert = emphatetik Introvernt = expressionis (heptik) D. Type Intunution : Extravert = rhythmical pattern Introvernt = structural form Sumber: http://hrynisaaa.blogspot.co.id/2015/06/hasil-seni-rupa-berdasarkan-tipologi.html
  • 23. 20 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Analisis SBDP Kelas 5 Sekolah Dasar Kurikulum 2013 Alasan materi SBDP diajarkan dikelas 5 adalah agar siswa dapat mengenal kerajinan khas topeng di daerah masing-masing, siswa terampil membuat karya ronce secara mandiri dan kreatif, memahami prinsip karya seni rupa sejak dini, memahami harmonisasi musik dan memainkan alat musik ritmis, dapat mengeksplor gerakan tari sendiri dengan iringan musik, dapat menyanyikan lagu anak-anak dengan pembagian dua suara, dapat memankan alat musik melodis dan ritmis dengan partitur lagu, mengenal properti tari, dapat memahami dan membuat apotek hidup, dapat menjelaskan estetika gerakan dalam tari, mengenal motif hias nusantara, dapat membuat komik bertema cerita rakyat, mengenal unsr budaya daerah, dapat menyanyikan lagu-lagu daerah. Tema 1: Benda-benda di Lingkungan Sekitar Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 3.4 Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri khas daerah. 4.4 Membuat topeng dari berbagai media dengan menerapkan proporsi dan keseimbangan. 4.13 Membuat karya kerajinan dari tali temali Seni rupa • Meronce sesuai tahapan yang benar • Mengenal kerajinan khas topeng di daerah masing-masing dengan sikap bangga dan mencintai karya seni • Mengidentifikasi properti tari melalui pengamatan gambar rangkaian tari. • Mengidentifikasi contoh budaya Indonesia yang mulai luntur. • Mencintai karya seni dengan menganalisa contoh hasil kerajinan ronce dan hasil kerajinan lain merancang pembuatan 1 /1
  • 24. 21 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 ronce. • Membuat karya seni ronce dengan kreatif dan terampil. • Melakukan studi pustaka tentang kerajinan dari berbagai daerah di Indonesia 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 3.4 Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri khas daerah. 4.4 Membuat topeng dari berbagai media dengan menerapkan proporsi dan keseimbangan. 4.13 Membuat karya kerajinan dari tali temali Seni rupa • Mengeksplorasi jenis – jenis karakter topeng asal daerah. • Mengenal aneka bahan pembuat topeng. • Membuat kerajinan topeng kelompok Punakawan melakukan presentasi sehubungan dengan tokoh-tokoh tersebut 1/2 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 3.4 Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif Seni Rupa • Mengenal gambar ilustrasi. • Menggambar ilustrasi suasana lingkungan sekitar tentang kegiatan manusia sehari-hari dengan proporsi dan komposisi yang baik. 1/3
  • 25. 22 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 berdasarkan ciri khas daerah. 4.4 Membuat topeng dari berbagai media dengan menerapkan proporsi dan keseimbangan. 4.13 Membuat karya kerajinan dari tali temali Tema 2: Peristiwa dalam Kehidupan Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerja sama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar. 3.1 Mengenal prinsip seni dalam berkarya seni rupa. 4.1 Menggambar ilustrasi dengan menetapkan proporsi dan Seni Rupa  Menyebutkan prinsip- prinsip seni dalam berkarya seni rupa.  Menggambar ilustrasi tentang manfaat air.  Memahami prinsip- prinsip seni dalam berkarya seni rupa.  Melakukan pengamatan/observas i terhadap suasana lingkungan sekitar untuk membuat gambar ilustrasi.  Memahami prinsip- prinsip seni dalam berbagai karya seni rupa.  Menggambar ilustrasi suasana lingungan sekitar tentang kegiatan manusia sehari-hari dengan proporsi dan komposisi yang baik. 2/1
  • 26. 23 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 komposisi. 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerja sama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar. 3.1 Mengenal prinsip seni dalam berkarya seni rupa. 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah. 4.3 Menggambar komik dengan menerapkan proporsi, komposisi, dan unsur penceritaan berdasarkan hasil pengamatan. 4.6 Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok engan iringan vocal lagu anak- Seni Rupa Seni Musik Seni Tari  Menyebutkan prinsip- prinsip seni dalam berkarya seni rupa.  Menjelaskan makna gambar komik  Menjelaskan harmoni musik.  Memainkan alat musik ritmis.  Mendeskripsikan prinsip-prinsip dalam tari.  Mempertunjukkan hasil eksplorasi gerak tari bertema sesuai dengan gagasan dan imajinasi di depan kelas. 2/2
  • 27. 24 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 anak dua suara. 4.9 Menemukan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi. 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerja sama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar. 3.1 Mengenal prinsip seni dalam berkarya seni rupa. 4.1 Menggambar ilustrasi dengan menetapkan proporsi dan komposisi. Seni Musik  Menjelaskan manfaat harmoni musik.  Menciptakan harmonisasi bunyi dengan alat musik yang sesuai dengan lagu yang dipilih.  Menjelaskan pentingnya harmoni musik.  Memilih lagu anak- anak yang dinyanyikan secara kelompok.  Memahami harmoni musik.  Menyanyikan lagu anak-anak seara berkelompok. 2/3 Tema 3: Kerukunan dalam Bermasyarakat
  • 28. 25 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerja sama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah 4.6 Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok dengan iringan vokal lagu anak- anak dua suara Seni musik  Memahani harmoni musik.  Bermain alat musik ritmis secara berkelompok.  Menjelaskan harmoni musik  Menyanyikan lagu anak-anak dua suara secara kelompok.  Menyanyikan lagu anak-anak dua suara secara kelompok. 3 /1 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni 2.2 Menghargai alam Seni musik  Memahani harmoni musik  Menjelaskan alat musik melodis dan alat musik ritmis.  Menunjukkan cara bermain alat musik melodis dan alat 3/2
  • 29. 26 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerja sama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah. 4.8 Memainkan alat musik campuran antara melodis dan ritmis dengan partitur lagu. musik ritmis  Mengenal harmoni musik dan lagu daerah.  Memainkan alat musik campuran antara melodis dan ritmis dengan partitur lagu.  Mempertunjukkan cara bermain alat musik melodis dan alat musik ritmis dengan partitur lagu 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab, dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerja Seni musik Seni tari  Memahami harmoni musik  Merangkaikan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi menjadi tarian pendek.  Mengenal harmoni musik dan lagu daerah  Merangkaikan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan iringan musik  Menjelaskan tentang iringan 3/3
  • 30. 27 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 sama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah 4.6 Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok dengan iringan vokal lagu anak- anak dua suara tari  Menentukan iringan musik yang akan digunakan untuk mengiringi rangkaian gerak tari bertema berdasarka n gagasan dan imajinasi yang telah dibuat  Mengenal harmoni musik dan lagu daerah  Merangkaikan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan iringan musik  Memperagakan rangkaian gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan iringan musik Tema 4: Sehat Itu Penting Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa Seni tari • Menjelaskan fungsi properti tari. • Mengamati gambar rangkaian yang menggunakan properti tari. 4/1
  • 31. 28 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 percaya diri dalam mengolah karya seni. 3.3 Memahami fungsi properti yang dapat digunakan dalam tari. 4.11 Merangkaikan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti dan iringan. • Mengidentifikasi properti tari melalui pengamatan gambar rangkaian tari. • Menyebutkan jenis jenis properti tari • Melakukan eksplorasi gerak tari bertema sesuai dengan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti. 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 3.3 Memahami fungsi properti yang dapat digunakan dalam tari. 4.11 Merangkaikan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti dan iringan. Seni tari • Bereksplorasi melakukan gerak tari bertema sesuai dengan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti. • Merangkaikan hasil eksplorasi gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan properti. • Menjelaskan gerak tari bertema sesuai dengan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti. gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan properti menjadi tarian pendek. • Menentukan iringan 4/2
  • 32. 29 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 musik yang akan digunakan untuk mengiringi rangkaian gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi yang telah dibuat. • Menyebutkan fungsi properti tari. 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 3.4 Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri khas daerah. 4.16 Membuat apotik hidup. Prakarya • Menggunakan sumber alam dan lingkungan sebagai sumber ide dalam berkarya seni. • Menggunakan bahan- bahan bersumber dari alam dan lingkungan dalam berkarya seni. • Menjelaskan apotik hidup. • Menggunakan sumber alam dan lingkungan sebagai sumber ide dalam berkarya seni. • Menggunakan bahan- bahan bersumber dari alam dan lingkungan dalam berkarya seni. • Menjelaskan apotek hidup. • Membuat apotek hidup. 4/3 Tema 5: Bangga sebagai Bangsa Indonesia Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/
  • 33. 30 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerjasama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah 3.3 Memahami fungsi properti yang dapat digunakan dalam tari. 4.6 Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok dengan iringan vokal lagu anak-anak dua suara 4.12 Memperagakan Seni musik Seni tari • Menjelaskan properti tari. • Latihan memperagakan rangkaian gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggununakan properti dan iringan musik. • Mempersiapkan pertunjukan tari • Menampilkan pertunjukkan tari, dan memperagakan rangkaian gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti dan iringan musik. 5 /1
  • 34. 31 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti dan iringan 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerja sama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar 3.3 Memahami fungsi properti yang dapat digunakan dalam tari 4.12 Memperagakan gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan Seni tari • Menjelaskan estetika gerak dalam tari • Memperagakan rangkaian gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggunakan properti dan iringan musik • Mengidentifikasikan macam-macam properti tari. • Menjawab pertanyaan yang disajikan, dan menjelaskan fungsi properti tari dan arti dari tema tari • Meniru gerakan tarian pada gambar, dan memperagakan rangkaian gerak tari bertema • Latihan memperagakan rangkaian gerak tari bertema berdasarkan gagasan dan imajinasi dengan menggununakan properti dan iringan 5 / 2
  • 35. 32 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 properti dan iringan 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni 2.4 Menunjukkan kemampuan bekerjasama dan berinteraksi dengan menggunakan bahasa daerah di lingkungan sekitar 3.1 Mengenal prinsip seni dalam berkarya seni rupa 4.2 Menggambar dekoratif berdasarkan motif hias nusantara dengan menerapkan irama dan keseimbangan Seni rupa • Menyebutkan prinsip- prinsip seni dalam berkarya seni rupa • Menceritakan makna gambar dekoratif. • Mencermati motif tas yang diekspor, dan menyebutkan prinsip- prinsip seni dalam berkarya seni rupa • Mencermati gambar motif hias, dan menyebutkan prinsip- prinsip dalam berkarya seni • Membuat rancangan hiasan, dan menggambar dekoratif dengan memanfaatkan motif hias • Menggali informasi dari bacaan, dan mengidentifikasikan prinsip-prinsip seni dalam berkarya seni rupa • Menggambar di kain, dan menggambar dengan memanfaatkan motif hias nusantara. 5 / 3
  • 36. 33 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Tema 6: Organ Tubuh Manusia dan Hewan Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 3.1 Mengenal prinsip seni dalam berkarya seni rupa. 4.3 Menggambar komik dengan menerapkan proporsi, komposisi, dan unsur penceritaan berdasarkan hasil pengamatan. Seni rupa  Mengidentifikasikan prinsip-prinsip seni dalam berbagai karya seni rupa.  Menyimpulkan mengenai gambar komik, proporsi, komposisi, dan unsur penceritaan.  Memahami prinsip- prinsip seni dalam berbagai karya seni rupa (menggambar komik).  Mengamati langkah demi langkah dalam contoh menggambar komik.  Menggambar komik bertema legenda/ cerita rakyat nusantara dengan proporsi, komposisi, dan unsur penceritaan  Memahami gambar komik bertemakan cerita rakyat.  Menggambar komik bertema legenda/ cerita rakyat nusantara dengan proporsi, komposisi, dan unsur penceritaan. 6 /1
  • 37. 34 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah. 4.5 Menyanyikan secara berkelompok lagu anak- anak dengan iringan musik vokal sesuai dengan asal daerahnya. Seni musik  Menjelaskan harmoni musik dan lagu daerah.  Menjelaskan suara satu dan suara dua dalam musik dan lagu daerah.  Memilih lagu anak- anak yang dinyanyikan secara kelompok.  Memahami harmoni musik.  Menjelaskan suara satu dan suara dua dalam musik dan lagu daerah.  Menentukan iringan musik vokal sesuai asal daerahnya.  Merasakan harmonisasi musik pada lagu yang dinyanyikan.  Mempertunjukkan lagu anak-anak dengan iringan musik vokal sesuai asal daerahnya secara berkelompok. 6/2 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 3.5 Memahami unsur- unsur budaya daerah dalam bahasa daerah. 4.15 Merawat hewan Seni rupa  Menyebutkan nama karya seni/kerajinan dan istilah-istilah di dalamnya dalam bahasa daerah setempat (cth: dalam ukiran jawa tengah/DIY ada istilah pecahan, cawen, dsb).  Menyebutkan hewan- hewan peliharaan.  Menjelaskan secara lisan keunikan karya seni/kerajinan daerah 6/3
  • 38. 35 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 peliharaan. dalam bahasa daerah setempat.  Bercerita mengenai karya kerajinanan daerah budaya secara lisan dengan bahasa daerah setempat.  Menjelaskan secara lisan keunikan karya seni/kerajinan daerah dalam bahasa daerah setempat.  Menyebutkan hewan- hewan peliharaan.  Cara merawat hewan peliharaan. Tema 7 : Sejarah Peradaban Manusia Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. sumber ide dalam berkarya seni. 3.5 Memahami unsur- unsur budaya daerah dalam bahasa daerah. 4.17 Menceritakan secara lisan dan Seni budaya Seni rupa • Mengidentifikasi-kan unsur unsur dan istilah kesenian dari teks bacaan • Menyebutkan salah satu unsur budaya daerah , yakni kesenian dan istilah-istilah di dalamnya dalam bahasa daerah setempat (contoh: dalam ukiran Jawa Tengah/DIY ada istilah pecahan, cawen, dsb) • Menyebutkan unsur- unsur budaya daerah • Menjelaskan secara tertulis keunikan karya seni/kerajinan daerah 7 /1
  • 39. 36 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 tulisan unsur-unsur budaya daerah menggunakan bahasa daerah. dalam bahasa daerah setempat. • Menjelaskan unsur- unsur budaya daerah • Menjelaskan secara lisan keunikan karya seni/kerajinan daerah dalam bahasa daerah setempat 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni. 3.5 Memahami unsur- unsur budaya daerah dalam bahasa daerah. 4.17 Menceritakan secara lisan dan tulisan unsur-unsur budaya daerah menggunakan bahasa daerah. Seni budaya Seni rupa • Menyebutkan unsur- unsur budaya daerah • Menyebutkan salah satu unsur budaya daerah, yakni sistem arsitektur dan istilah- istilah di dalamnya dalam bahasa daerah setempat (contoh: dalam ukiran Jawa Tengah/DIY ada istilah pecahan, cawen, dsb) • Menjelaskan unsur- unsur budaya daerah • Menceritakan secara lisan unsur budaya, yakni peralatan dan teknologi hidup daearah setempat • Menceritakan unsur- unsur budaya daerah lain ke dalam bahasa daerah sendiri 7/2 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni. Prakarya • Mengetahui prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan yang digerakan dengan tali • Merancang prosedur dan langkah kerja membuat benda mainan 7/3
  • 40. 37 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 3.4 Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri khas daerah. 4.13 Membuat karya kerajinan dari bahan tali temali. yang digerakkan dengan tali. • Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat benda mainan yang digerakkan dengan tali. • Membuat benda mainan yang digerakkan dengan tali. • Membuat karya kerajinan dari bahan tali temali • Merancang peragaan atau pertunjukan karya kreatif dari bahan tali. • Menyelenggarakan pertunjukan karya kreatif Tema 8: Ekosistem Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. Seni Rupa Seni musik  Menyebutkan prinsip- prinsip seni dalam berkarya seni rupa.  Menggambar ilustrasi tentang manfaat air.  Memahami prinsip- prinsip seni dalam berkarya seni rupa.  Melakukan pengamatan/observasi terhadap suasana lingkungan sekitar untuk membuat gambar ilustrasi.  Memahami prinsip- prinsip seni dalam berbagai karya seni 8/1
  • 41. 38 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 3.2 Mengenal harmoni music dan lagu daerah 4.6 Memainkan alat music ritmis secara berkelompok dengan iringan vocal lagu anak- anak dua suara rupa.  Menggambar ilustrasi suasana lingkungan sekitar tentang kegiatan manusia sehari-hari dengan proporsi dan komposisi yang baik.  Menyanyikan lagu daerah, dan memberikan pendapat tentang manfaat harmonisasi musik  Berdiskusi bersama temannya, dan menyebutkan berbagai macam alat musik ritmis 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. 2.2 Menghargai alam dan lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni. 2.3 Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian terhadap alam sekitar melalui berkarya seni. 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah. 4.6 Memainkan alat musik ritmis secara berkelompok engan Seni Rupa Seni Musik  Menyanyikan lagu daerah, dan menceritakan secara lisan tentang manfaat harmoni musik dalam bernyanyi  Mengiringi lagu, dan memainkan alat musik ritmis secara berkelompok.  Membuat peta pikiran, dan menyimpulkan hasil pengamatan tentang rantai makanan dan jaring-jaring makanan dari mahluk hidup dalam ekosistem.  Mempresentasikan hasil diskusi kelompoknya, dan menyajikan laporan 8/2
  • 42. 39 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 iringan vocal lagu anak- anak dua suara. sederhana tentang faktor-faktor yang memengaruhi jaring- jaring makanan pada sebuah ekosistem.  Menyanyi lagu daerah, dan menggunakan harmoni musik dalam bernyanyi  Menampilkan lagu apuse bersama kelompok, dan mempertunjukkan permainan alat musik dengan nyanyian lagu anak-anak secara kelompok. 3.1 Mengenal prinsip seni dalam berkarya seni rupa 4.1 Menggambar ilustrasi dengan menerapkan proporsi dan komposisi Seni Rupa  Membaca teks tentang membuat keterangan gambar ilustrasi,dan menyebutkan prinsip- prinsip seni dalam berkarya seni rupa  Mengamati bermacam-macam gambar ilustrasi, dan menjelaskan makna gambar ilustrasi  Membuat gambar ilustrasi langkah- langkah membuat kompos, dan melakukan pengamatan/observasi terhadap suasana lingkungan sekitar untuk membuat gambar ilustrasi 8/3
  • 43. 40 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1  Menggambar ilustrasi kondisi pasar, dan melakukan pengamatan/observasi terhadap suasana lingkungan sekitar dan menggunakannya untuk membuat gambar ilustrasi Tema 9: Lingkungan Sahabat Kita Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema 1.1 Menerima kekayaan dan keragaman karya seni daerah sebagai anugerah Tuhan. 2.1 Menunjukkan rasa percaya diri dalam mengolah karya seni. sumber ide dalam berkarya seni. 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah. 4.5 Menyanyikan secara berkelompok lagu anak-anak dengan iringan musik vokal sesuai dengan asal daerahnya. Seni Musik • Memahami harmoni musik dan lagu • Memilih lagu anak- anak yang dinyanyikan secara kelompok • Memahami harmoni lagu daerah. • Menyanyikan lagu daerah secara berkelompok • Mempertunjukkan lagu daerah dengan iringan musik vocal sesuai asal daerahnya secara berkelompok 9/1 3.2 Mengenal harmoni musik dan lagu daerah 4.7 Menyanyikan lagu kanon & lagu Seni musik  Memahani harmoni music  Menjelaskan lagu kanon dan lagu wajib dua suara 9/2
  • 44. 41 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 wajib dua suara  Menjelaskan suara satu dan suara dua dalam musik dan lagu daerah.  Berlatih menyanyikan lagu canon dan lagu wajib dua suara.  Menjelaskan suara satu dan suara dua dalam musik dan lagu daerah.  Mempertunjukkan lagu kanon dan lagu wajib dua suara di depan penonton. 3.4 Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif berdasarkan ciri khas daerah. 4.14 Membentuk karya kerajinan dari bahan keras Prakarya  Memahami prosedur dan langkah kerja dalam berkarya kreatif benda kerajinan  Menyiapkan alat dan bahan untuk membuat benda pakai berbahan keras dengan alat dan teknik sederhana.  Membuat benda pakai berbahan keras dengan alat dan teknik sederhana. 9/3
  • 45. 42 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Analisis Gambar Anak 1. Hasil gambar anak kelas 1 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan oleh anak sudah terkendali. Bentuk yang dihasilkan pun lebih mudah ditafsirkan seperti pada gambar ini manusia digambarkan dengan setengah lingkaran untuk kepala, segitiga untuk gaun yang dikenakan, dan dua garis horizintal untuk tangan. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan organic dan lyrical, yang pada golongan organic anak sudah mengenal proporsi dan hubungan organis yang wajar.
  • 46. 43 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 2. Hasil gambar anak kelas 1 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan oleh anak sudah terkendali, yang diutamakan anak adalah bagian-bagian yang bergerak dari suatu obyek. Dan anak belum memikirkan bagaimana seharusnya menggambarkan ruang (bidang). Seperti pada gambar ini, ikan diutamakan mengenai gelembung – gelembung pernafasannya dan isi dalam laut pun seolah – olah terlihat. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan organic karena bersimpati terhadap objek-objek nyata; lebih suka objek berkelompok daripada objek yang tersendiri.
  • 47. 44 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 3. Hasil gambar anak kelas 1 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan oleh anak sudah terkendali. Bentuk-bentuk obyektif yang ada di sekitarnya menjadi criteria dari hasil gambarnya, seperti yang ada pada gambar ini yaitu 3 pintu rumah, kupu – kupu, pohon, dan bentuk atap. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan organic.
  • 48. 45 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 4. Hasil gambar anak kelas 2 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 2 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah semakin teliti. Seperti yang terdapat pada gambar ini, 3 buah ventilasi udara yang terletak diatas pintu, cerobong asap, bentuk pohon, dan rerumputak yang ada disekitarnya. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana anak mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya. Pernyataan ruang dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda-benda yang lebih kecil, contohnya pada warna yang diberikan pada jendela rumah. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan impressionism yang mementingkan detail dari suatu objek daripada keseluruhan konseptual karena pada gambar ini lebih mengutamakan kesan “suasana” yang dapat dilihat dari warna – warna yang telah diberikan.
  • 49. 46 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 5. Hasil gambar anak kelas 2 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 2 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah semakin teliti. Seperti yang terdapat pada gambar ini, gradasi warna yang digunakan pada sekitar gambar matahari yang menunjukkan bagian tersebut lebih cerah, lalu bentuk sungai yang berkelok – kelok pinggirnya. Tetapi emosi subyektifnya tidak dapat tersampaikan karena ketidakmampuan skillnya yang dapat kita lihat pada 2 gambar domba yang hanya memperlihatkan 2 kakinya (1 depan 1 belakang). Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana anak mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya. Demikian pula penggunaan warna-warna yang ada pada gambar. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan expressionism dimana anak tidak hanya mengekpresikan sensasi egosentrik saja tetapi juga objek dari luar.
  • 50. 47 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 6. Hasil gambar anak kelas 3 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 3 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah semakin teliti. Terlihat dari bentuk gambar anak yang sedang melambaikan kedua tangannya menyatakan bahwa emosi subyektifnya sudah dapat tersampaikan. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual dimana anak dalam mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak itu memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya Seperti pada gambar 2 pohon yangterdapat dalam gambar tersebut, pohon yang satu terlihat lebih dekat karena ukurannya yang besar, dan yang satunya lagi terlihat jauh karena ukurannya yang lebih kecil. Benar bahwa pernyataan ruang dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda- benda yang lebih kecil, dengan menggunakan ilmu perspektif. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan expressionism terlihat dari hasil gambar anak yang menunjukan bagaimana anak melihat dunia.
  • 51. 48 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 7. Hasil gambar anak kelas 4 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 4 SD masuk kedalam tahap masa permulaan realisme dimana pada masa ini anak sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya. Konsep bagan yang sudah ada pada masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Konsep manusia pun tidak hanya pada kepala, tubuh, tangan dan kaki saja tetapi juga jari, pakaian, perhiasan, rambut yang dapat kita lihat pada gambar ini. Konsep gambarnya juga sudah bukan garis lagi melainkan bidang. . Untuk obyek yang lebih jauh, digambar di bagian atas kertasnya namun ukurannya sama dengan objek yang paling dekat. Kebenarannya pun dapat kita lihat pada gambar orang, pegunungan dan gedung yang besarnya sama. Warna yang digunakan juga masih obyektif sesuai kesukaannya sendiri. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe haptik dimana anak cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya dan yang ditonjolkan dari gambar ini adalah 2 orang perempuan dengan warna yang menyatakan wujud reaksi emosinya. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan decorative, terlihat dari bentuk dan warna yang digunakan mengusahakannya menjadi pola yang menggembirakan.
  • 52. 49 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 8. Hasil gambar anak kelas 4 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 4 SD masuk kedalam tahap masa permulaan realisme dimana pada masa ini anak sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya. Konsep bagan yang sudah ada pada masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Seperti yang terdapat pada gambar ini, anak sudah mengekpresikan ciri – ciri dari gajah. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe haptik dimana anak cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya dan yang ditonjolkan dari gambar ini adalah 2 ekor gajah. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan decorative, terlihat pada bentuk natural yang diekspresikan dari cipratan petasan yang ada pada gambar.
  • 53. 50 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 9. Hasil gambar anak kelas 5 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 5 SD masuk kedalam tahap masa realisme semu dimana ada pendekatan realistis terhadap alam sekitarnya meskipun belum sadar sepenuhnya. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual karena dalam gambar ini anak sudah memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan impressionism, karena lebih mementingkan kesan “suasana”.
  • 54. 51 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 10. Hasil gambar anak kelas 6 SD Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang kelas 5 SD masuk kedalam tahap masa realisme semu dimana dalam masa ini intelegensi sudah makin berkembang. Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual karena dalam gambar ini anak sudah memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya. Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam golongan expressionism,
  • 55. 52 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Pensil Dilihat dari unsur pembuatannya bahan utama untuk membuat pensil adalah camuran antara grafit serta tanah liat. Perbandingan antara grafit dan tanah liat yang berbeda beda akan menghasilkan jenis pensil yang berbeda pula. Semakin abanyak campuran grafitnya akan menghasilkan pensil yang lebih hitam, sedangkan jika tanah liatnya yang lebih banyak maka akan menghasilkan pensil dengan warna yang lebih memudah dan batangnya lebih keras. Bila terlalu banyak grafit maka batang pensil berencana sangat lembut tetapi juga lebih cepat aus. sedangkan bila memakai pensil Yg terlalu sedikit grafit maka untuk menghitamkannya perlu beberapa kali goresan Yg tentu juga berencana mengauskan kertas. Jadi penggunaan pensil (khususnya saat menggambar) sebaiknya bukan melulu dengan bermain pada jumlah goresan melainkan dengan memakai komposisi pensil Yg sesuai. komposisi tersebut bisa Kami ketahui karena pasti tercetak / tertulis jelas pada batang pensil. unsurnya adalah 3 huruf yaitu h, f dan b. H berarti hardness (yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara h, 1h sampai 9h, semakin tinggi angkanya berarti semakin keras). F berarti fine (yang diperuntukan utk menulis dan tanpa skala). B berarti blackness (tingkat kehitaman dari mulai b, 1b, 9b bahkan 9xxb).Misalkan: 1. Hb berarti lebih keras dan lebih hitam dari f 2. 2b lebih hitam dan Tdak keras. 3. hhbbb berarti lebih keras 2 kali lipat dan sangat amat hitam. Adapun pengkodean tersebut adalah mengikuti cara inggris Yg de facto lebih dianut sebagai kode internasional sedangkan amerika membuat pengkodean sendiri Yg terbatas pada penggunaan Yg paling umum yaitu #1 (b), #2 (hb), #2½ (f), #3 (h) dan #4 (2h). Ada satu hal Yg menarik dalam pengkodean pensil tersebut bahwa ternyata Sesungguhnya "tidak ada standar internasional penentuan kadar grafit dan tanah liat bagi setiap produsen pensil" jadi kehitaman pensil 2b pada pensil merk "anu" bisa berbeda dengan 2b pada pensil merk "itu". Sumber: http://sharedietsehat.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-pensil-hb-2b-4b-b-dst.html
  • 56. 53 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Kertas Gambar Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas manila) dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang tidak tembus cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan (reproduksi). Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2 . Apabila kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1 dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5. Ukuran kertas gambar dapat dilihat pada Tabel di bawah ini: Sumber: https://mazgun.wordpress.com/2008/10/30/gambar-teknik/
  • 57. 54 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Teknik Menggambar Perlu kita ketahui terdapat banyak cara untuk menggambar seperti teknik menggambar bentuk, model, wajah, ilustrasi, sketsa, dengan pensil, ragam hias, 3d, prespektif, anime, flora, pemandangan, karikatur, kartun, manusia, pointilis, manga, orang, arsir, bunga, hewan dan masih banyak cara yang lain. Nah, untuk menciptakan suatu gambar dibutuhkan sebuah proses yang tidak mudah bagi setiap orang. Karena tidak semua orang yang mengetahui dan menguasahi teknik-teknik dalam menggambar, untuk sebelum kita menggambar sebaiknya kita harus memahami terlebih dahulu tentang teknik-teknik menggambar. Dengan menguasahi teknik-teknik dasar di dalam menggambar kita akan mempunyai bekal yang sangat berarti dan akan lebih mudah untuk langkah selanjutnya dalam menggambar. Dan itu jauh lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki basic sama sekali walupun dia mempunyai semangat yang tinggi. Berdasarkan pernyataan diatas, sebaiknya kita belajar terlebih dahulu tentang teknik- teknik dasar dalam menggambar untuk menghasilkan suatu karya yang sangat luar biasa, bahkan banyak gambar yang bernilai ratusan juta. Teknik – Teknik Menggambar: 1. Teknik Pointilis Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan titik-titik hingga membentuk suatu objek. Pointilisme adalah teknik lukisan di mana tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola
  • 58. 55 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 untuk membentuk sebuah gambar. Georges Seurat mengembangkan teknik ini pada tahun 1886, bercabang dari Impresionisme . Para Pointillism Istilah ini pertama kali diciptakan oleh kritikus seni di akhir 1880-an untuk mengolok-olok karya-karya para seniman, dan sekarang digunakan tanpa konotasi sebelumnya mengejek nya. Teknik melukis yang digunakan untuk warna pointillist pencampuran dengan mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang digunakan untuk menggambarkan tekstur. Mayoritas pointilisme dilakukan dalam cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya, misalnya drawing pen, tetapi minyak yang lebih disukai. 2. Teknik Dussel (Gosok) Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain pensil, krayon, dan konte. Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk teknik menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan krayon.
  • 59. 56 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 3. Teknik Siluet (Blok) Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna sehingga menimbulkan kesan balok.Gambar yang dibuat dengan bentuk menyeluruh secara blok pada bentuk yang diinginkan/disekitarnya. Teknik siluet ada 2 macam, yaitu: a) Siluet Positif Menggambar dengan memberikan warna/blok pada bentuk yang diinginkan. b) Siluet Negatif Menggambar dengan memberikan warna/blok di sekitar/sekeliling bentuk yang anda inginkan 4. Teknik Arsir Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi. Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan
  • 60. 57 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang- ulang. Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll. 5. Teknik Aquarel (Sapuan Basah) Teknik aquarel dapat menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain, atau bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat air, cat poster, atau tinta bak. Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar supaya menghasilkan warna yang transparan. Kertas gambar sebelum dilakukna proses menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik menggambar yang satu ini memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas. Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon. Sumber: http://pastiguna.com/macam-macam-teknik-menggambar-bentuk/
  • 61. 58 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Gambar Doodle Doodle jika diartikan secara harfiah ke bahasa indonesia berarti "mencoret". Mencoret merupakan hal paling gampang dan mudah di lakukan, dengan media untuk menulis, seperti kertas, pulpen dan pencil, kita dapat menghasilkan sebuah coretan. Kegiatan "mencoret" seperti ini juga sering disebut dengan doodling. Doodle Art sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat abstract, ada yang tidak bermakna juga ada yang bermakna, terkadang karya yang dihasilkan tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik. Sebuah karya doodle biasanya melukiskan perasaan si pembuatnya, bisa terlihat dari goresan-goresan yang dihasilkan, kadang keluar tanpa disadari oleh pikiran kita. Doodle art kadang mampu menenangkan hati si pembuatnya. Semakin di buat dengan sepenuh jiwa dan perasaan, karya yang dihasilkan semakin menarik, unik dan bermakna dalam, dan itu membuat karya doodle tidak sekedar jadi hobi corat-coret, tapi juga mempunyai kedalaman makna dan gaya. Doodle Art juga memiliki sejarahnya. Coret-coretan yang terdapat di gua-gua zaman dulu merupakan salah satu gaya doodle art tertua, bahkan sebelum orang mengenal tulisan, dimana doodling dijadikan alat untuk menceritakan sebuah kisah turun temurun.
  • 62. 59 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Sekarang Doodle art semakin berkembang, bentuknya yang abstract dan memiliki keunikkan tersendiri membuat pelakonnya semakin bertambah dari hari ke hari. Bahkan tanpa disadari kita sering menghasilkan karya doodle, contohnya saat kamu merasa bosan pelajaran dikelas, pastinya sering mencoret-coret di kertas tulis kan?? coretan tersebut adalah doodle art. Doodle art adalah sarana berkarya dan berkreatifitas yang murah lagi meriah. Tidak perlu kertas khusus seperti kanvas, di bungkus rokok sekalipun bisa dilakukan. Semua kembali ke pelakon doodle art itu sendiri dalam memilih peralatan dan gaya doodling yang nyaman bagi dirinya. Kini gaya doodle art ini banyak di pakai sebagai salah satu elemen dalam desain grafis, kamu bisa melihat baliho-baliho iklan handphone, TV, dsb tidak jarang menggunakan elemen- elemen doodle. Dengan menggunakan unsur doodle art, pesan yang disampaikan dalam karya lebih terkesan bersahabat, santai, dan manusiawi. Sumber: http://www.desainstudio.com/2012/04/mengenal-doodle-art.html
  • 63. 60 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Apresiasi Seni, Karya Seni, Unsur Seni dan Prinsip Seni 1. Apresiasi Seni Apresiasi berasal dari kata appreciation (bahasa Inggris) yang berarti “penghargaan”, dan appretiatus (bahasa Latin) yang artinya “memberi keputusan dengan rasa hormat sebagaimana cara menghargai karya seni”. Jadi, Apresiasi seni rupa adalah kegiatan mengenali atau memahami nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sehingga dapat menghargai karya seni rupa tersebut. Yang menjadi sasaran dalam kegiatan apresiasi adalah nilai suatu karya seni. Apresiasi juga dapat berupa kritik. Secara umum kritik berarti mengamati, membandingkan, dan mempertimbangkan. Kritik biasanya berupa komentar terhadap karya seni. Ada kritik yang bersifat positif dan juga negatif. Mengapresiasi karya seni rupa sama halnya dengan melakukan pengamatan terhadap karya seni rupa, penilaian terhadap karya seni rupa, dan penghargaan terhadap karya seni rupa. Dalam menilai karya seni rupa, tentu ada kriteria atau tolok ukurnya. Berikut pembahasan tentang kriteria karya seni rupa yang baik. Sumber: http://www.senibudayaku.com/apresiasi-seni-rupa-pengertian-kriteria-dan-fungsi-apresiasi/ 2. Karya Seni Karya seni rupa merupakan karya seni yang mengutamakan nilai keindahan seni rupa/ wujud. Karya seni rupa yang baik bukanlah lukisan, gambar, atau patung asal jadi, melainkan karya yang diciptakan berdasarkan prinsip-prinsip keindahan. Keindahan seni rupa dapat dilihat dari aspek isi suatu karya seni rupa yang meliputi ide, bentuk, dan teknik pembuatan, serta fungsi dan makna karya tersebut. Dalam hal ide atau gagasan, karya seni rupa yang baik hendaknya menampilkan karya seni rupa yang baru dan belum ada sebelumnya, sehingga tidak sekedar meniru yang sudah ada. Bentuk merupakan wujud dari karya seni rupa. Karya seni rupa dikatakan memiliki bentuk yang baik apabila berpedoman pada prinsip-prinsip seni rupa (kesatuan, keseimbangan, irama, pusat perhatian). Pada karya seni rupa dua dimensi wujud bentuknya terdiri dari unsur titik, garis, bidang, warna, gelap terang, dan tekstur. Sedangkan karya seni
  • 64. 61 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 rupa tiga dimensi wujud bentuknya berupa unsur titik, garis, warna, ruang, tekstur, dan gelap terang. Keindahan karya seni rupa juga dapat dilihat dari teknik pembuatannya. Ada beberapa teknik pembuatan karya seni rupa yang berbeda-beda. Tetapi yang menjadi persoalan dalam menilai karya seni rupa bukanlah teknik pembuatan suatu karya seni, melainkan kualitas suatu teknik berkarya yang menghasilkan bentuk. Perhatikan apakah teknik yang dipakai oleh perupa sudah baik dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip seni rupa. Tentu saja, semakin tinggi pemahaman teknik dan prinsip serta banyaknya pengalaman dalam seni tersebut, daya kritis seseorang dalam menilai suatu karya akan lebih baik dan mengena sasaran. Dalam menilai fungsi karya, kalian perlu mengetahui fungsi karya tersebut sebagaimana yang dimaksud pembuatnya. Sebagaimana kita ketahui, fungsi karya seni rupa secara garis besar dibagi menjadi dua, yaitu fungsi praktis dan fungsi estetis. Karya yang baik tentu saja karya yang dapat menjalankan fungsinya. Sumber: http://www.senibudayaku.com/apresiasi-seni-rupa-pengertian-kriteria-dan-fungsi-apresiasi/ 3. Unsur Seni Ada beberapa unsur pembentuk karya seni rupa, antara lain yaitu: a. Titik Yang merupakan unsur dasar karya seni rupa yang terkecil. Segala bentuk wujud yang dihasilkan dimulai dari titik. Sehingga titik menjadi pusat perhatian. Titik yang membesar disebut dengan bintik. b. Garis Yang merupakan batas limit dari suatu benda, bidang, ruang, texture, warna dll. Garis memiliki dimensi yang memanjang dengan arah tertentu, memiliki sifat seperti panjang, pendek, lurus, tipis, tebal, vertikal, horizontal, halus, melengkung, berombak, miring, putus-putus, dan masih banyak sifat-sifat lainnya. Garis ini memberikan kesan simbolik, gerak, ide dan lain sebagainya. c. Bidang Unsur ini merupakan perkembangan dari penampilan garis, yakni perpaduan antara garis- garis dalam kondisi tertentu. Bidang bisa diamati secara visual pada setiap benda alam &
  • 65. 62 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 pada karya seni rupa yang dihasilkan. Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri dari bidang biomorfis, geometris, bersudut, dan tak beraturan. Bidang terbentuk dari pertemuan ujung-ujung garisatau juga karena sapuan warna. d. Bentuk Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bentuk dapat berarti shape, yakni bentuk benda polos yang muncul tanpa penjiwaan atau hadir secara kebetulan, dapat dilihat hanya sekedar penyebutan sifatnya saja seperti :ornamental, bulat, panjang, tidak teratur, persegi dan lain sebagainya . Dan bentuk plastis atau dalam bahasa inggrisnya form yang berarti bentuk benda yang dapat dilihat dan dirasakan karena memiliki unsur nilai dari benda tersebut, seperti contoh: lemari. e. Tekstur Tekstur ialah sifat permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat juga diraba. Dimana sifatnya terkesan halus, kusam, kasar, licin, mengkilap, dan lainnya. Sifat tersebut bisa dirasakan melalui indera pengelihatan dan juga rabaan. Tekstur terbagi dua yakni tekstur nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya dan tekstur semu (maya), dimana kesan permukaannya dapat berbeda-beda antara pengelihatan dan rabaan. Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik. Sumber: http://www.spengetahuan.com/2015/06/unsur-unsur-seni-rupa-dan-penjelasannya.html 4. Prinsip Seni Untuk menciptakan karya seni rupa perlu meperhatikan aturan yang telah ditetapkan yang sering disebut dengan istilah prinsip seni rupa. Prinsip-prinsip seni rupa disebut juga kaidah yang menjadi pedoman dalam berkarya seni rupa. Dalam membuat karya seni rupa ada beberapa prinsip-prinsip yang sebaiknya diperhatikan supaya karya seni yang kalian buat mempunyai nilai estetik dan nilai artistik yang tinggi. Prinsip-prinsip seni rupa serta penjelasan lengkapnya yaitu: A. Kesatuan
  • 66. 63 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Kesatuan adalah penataan unsur-unsur dengan cara menggabungkan/ memadukan unsur satu dengan yang lain sehingga diperoleh hubungan yang erat dan kuat, serta saling mendukung antara satu dengan yang lain sehingga terdapat kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. B. Keseimbangan Keseimbangan adalah keadaan dimana unsur satu dengan yang lainnya memiliki nilai atau kesamaan bobot. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tidak sama, tetapi nilainya dapat seimbang. Macam-macam keseimbangan yaitu keseimbangan; terpusat/ sentral, diagonal, simetris, dan asimetris. C. Irama Irama adalah menata unsur dengan cara mengulang sehingga terkesan adanya gerak dan menimbulkan keselarasan. Irama dapat diperoleh dengan cara repetisi yaitu pengulangan unsur yang sama, Alternasi yaitu pengulangan unsur yang berbeda, dan Gradasi yaitu pengulangan dengan perubahan yang bertahap D. Keselarasan (Harmony) Keselarasan (Harmony) adalah keadaan dimana unsur yang satu dengan yang lainnya memiliki hubungan yang saling mendukung. Untuk mencapainya dilakukan dengan cara mengkombinasikan atau memadukan unsur satu dengan unsur lainnya. E. Pusat Perhatian Pusat Perhatian adalah keadaan dimana suatu unsur memiliki kelebihan daripada unsur lainnya sehingga unsur tersebut mendominasi perhatian. Pusat perhatian bertujuan untuk memfokuskan suatu unsur utama yang menjadi tema atau judul suatu karya tanpa mengesampingkan unsur lainnya. F. Kesederhanaan Kesederhanaan adalah keadaan dimana unsur-unsur bentuk yang disatukan menjadi kesatuan bentuk yang bersifat praktis. G. Kontras Kontras adalah keadaan dimana unsur satu dengan yang lain memiliki perbedaan/ berlawanan. Misalnya adanya bentuk, ukuran, warna, atau tekstur yang memiliki perbedaan untuk menarik perhatian dan menghindari adanya kejenuhan. Sumber: http://www.senibudayaku.com/prinsip-prinsip-seni-rupa-serta-penjelasan-lengkapnya/
  • 67. 64 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Pengertian dan Jenis Kuas, Cat Air, Palet, Teknik Penggunaan Kuas dan Crayon a. Pengertian dan Jenis Kuas Kuas cat air umumnya lebih halus dibandingkan dengan kuas akrilik atau cat minyak. Karena kegunaannya, kuas cat air digunakan untuk zat cair dan tidak memiliki kepekatan dengan akrilik atau cat minyak. Pegangannya juga pendek, sedangkan kuas akrilik atau cat minyak didesain untuk digunakan melukis jauh dari jangkauan. Berikut ini macam – macam bentuk kuas cat air: a. Round Brush Round Brush sangat popular gunakan oleh watercolorist karena fleksibilitasnya. Ia mempunyai bentuk yang bulat dan ujung kuas saat basah dapat membuat garis yang tebal dan halus. Kuas ini baik digunakan untuk lukisan besar serta detail-detail kecil pada lukisan. b. Flat Kuat berbentuk datar ini memiliki ferrule datar, lurus, dan biasnya pipih persegi, tetapi kadang ada yang persegi panjang. Hasil garis yang dihasilkan dari flat brush ini akan lurus. Flat brush digunakan untuk melukis area tepi yang kecil sehingga tidak akan melebar seperti kita memakai round brush. Ada 3 tipe flat brush:
  • 68. 65 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 1) Bright : Sama seperti flat brush tapi melengkung ke dalam di ujung, jadi sedikit lebih pendek. 2) Angular : Bergantung pada sudut di mana kita akan melukis, bentuk kuasnya diagonal lebih mirip seperti round brush. Karena fleksibilitasnya, bentuk ini menjadi watercolor brush favorit untuk dipakai. 3) Filbert :Filbert brush memiliki ferrule datar dan bentuknya yang oval. c. Wash Brush 1) Mop : Memiliki rambut-rambut halus yamg digunakan untuk jumlah besar dan cocok digunakan untuk melukis di area yang besar. Mop dibuat dari bulu tupai atau domba.
  • 69. 66 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 2) Hake : Dibuat oleh Jepang dengan bulu domba. Kuas ini sangat halus. d. Detail Brush Seperti judulnya, kuas ini digunakan untuk menggambar detil-detil kecil karena ujungnya yang lancip. Ada bermacam-macam detail brush: 1) Spotters: Baik untuk melukis detail, karena mereka memiliki panjang rambut yang sangat pendek. Tidak akan melekuk ketika melukis titik kecil.
  • 70. 67 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 2) Riggers : Biasanya tipe rigger ini digunakan untuk lettering dan tepat untuk menggambar apapun yang membutuhkan garis tipis seperti rumput. e. Material Kuas-kuas yang terbuat dari bahan alami umumnya akan lebih mahal karena mampu menahan cairan lebih banyak dan memiliki ketahanan untuk mempertahankan bentuk dan bertahan lebih lama. Meskipun, tak bisa dipungkiri bahwa saat ini kuas sintetis bisa mendekati kualitas yang terbuat dari bahan-bahan alami. 1) Kolinsky Sable Kuas ini memiliki daya serap yang baik dan kuat sehingga ketahanannya juga baik. Terbuat dari bulu musang yang biasa dijadikan bahan untuk mantel musim dingin. 2) Red Sable Lebih murah daripada kuas sintetis tapi memiliki kualitas lebih baik. Terbuat dari jenis marten. 3) Squirrel, Ox, and Goat Kuas yang terbuat dari bulu tupai sangat lembut; sementara kuas yang terbuat dari bulu kambing masih cukup lembut dan lebih terjangkau; dan kuas yang terbuat dari rambut sapi sedikit lebih tebal dari bulu tupai. 4) Synthetic
  • 71. 68 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1 Terbuat dari nilon atau poliester. Kuas sintetis ini lebih murah dan kualitasnya mendekati dengan kuas dengan bahan alami. f. Ukuran Ukuran yang paling umum dari kuas cat air berkisar dari #0000 #24 (sekitar 3/4″), tetapi kamu dapat menemukan ukuran hingga #50; semakin kecil angkanya, semakin kecil ukuran kuas. Tapi, ukuran ini bergantung dari pabrik pembuatnya. Sumber: http://kopikeliling.com/visual/art/mengenal-macam-macam-kuas-cat-air.html b. Cat Air Cat air atau yang populer dengan sebutan aquarel meruppakan medium lukisan yang menggunakan pigmen pelarut air yang bersifat transparan. Bicara tentang cat air, cat air memiliki berbagai macam varian, varian yang saya maksud adalah wujudnya bukan mereknya :3 berdasarkan wujudnya cat air ada 3 macam, yaitu: a. Padatan / pans watercolor adalah cat air yang dikemas dalam bentuk padat. Penggunaannya dengan cara mengambil pigmen dengan kuas yang di basahi oleh air. b. Botol /tubes watercolor adalah cat air yang dikemas dalam bentuk tube, atau botol bentuk yang klasik dari dahulu. Sebaiknya jangan biarkan cat yang sudah di keluarkan dari tube dibiarkan sampai kering, untuk merek-merek tertentu hal ini dapat mengurangi kualitas cat, tetapi ada pula yang tidak berpengaruh. c. Cair/Liquid/concentrated watercolor adalah cat air dalam bentuk consentrat cair yang sangat kaya akan warna, bisa di bilang liquid watercolor memiliki kualitas warna