Dokumen tersebut merupakan portofolio seni rupa yang dibuat oleh Egha Rhiyanti Putri untuk memenuhi tugas akhir semester mata kuliah Pendidikan Seni Rupa. Portofolio ini berisi analisis mengenai pengertian seni, fungsi pendidikan seni, perkembangan anak, analisis karya seni anak SD, teknik menggambar, apresiasi seni, dan seniman internasional serta Indonesia beserta karya mereka.
1. PORTOFOLIO SENI RUPA
Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi Nilai Ujian Akhir Semester 106
Mata Kuliah Pendidikan Seni Rupa
Dosen: Dra. Edwita, M. Pd
Disusun Oleh:
Egha Rhiyanti Putri
1815152641
KELAS C / 2015
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA
Juni – 2017
2. i | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
DAFTAR ISI
Daftar Isi .....................................................................................................................................i
I. Translate
A. Translate ...........................................................................................................................1
II. Pengertian Seni, Fungsi Pendidikan Seni, dan Ruang Lingkup Pendidikan Seni
B. Pengertian Seni .................................................................................................................11
C. Fungsi Pendidikan Seni ....................................................................................................12
D. Ruang Lingkup Pendidikan Seni .....................................................................................12
III. Periodisasi dan Tipologi Perkembangan Anak
A. Seni Rupa Berdasarkan Periodesasi Perkembangan Anak ................................................13
B. Seni Rupa Berdasarkan Tipologi Anak..............................................................................16
IV. Analisis SBDP Kelas 5 SD Kurikulum 2013
A. Analisis SBDP Kelas 5 SD Kurikulum 2013 ....................................................................20
V. Analisis Gambar Anak SD
A. Analisis Gambar Anak SD Berdasarlan Periodesasi dan Tipologi Anak .........................42
VI. Pengertian Pensil, Kertas Gambar, Teknik Menggambar, dan Doodle
A. Pensil .................................................................................................................................52
B. Kertas Gambar ..................................................................................................................53
C. Teknik Menggambar .........................................................................................................54
D. Gambar Doodle .................................................................................................................58
VII. Apresiasi Seni, Karya Seni, Unsur Seni, dan Prinsip Seni
A. Apresiasi Seni.....................................................................................................................60
B. Karya Seni .........................................................................................................................60
C. Unsur Seni .........................................................................................................................61
D. Prinsip Seni .......................................................................................................................62
VIII. Jenis Kuas, Cat Air, Palet, Teknik Penggunaan Kuas dan Crayon
A. Pengertian dan Jenis Kuas..................................................................................................64
B. Cat Air ...............................................................................................................................68
C. Palet ...................................................................................................................................69
3. ii | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
D. Teknik Penggunaan Kuas ..................................................................................................69
E. Teknik Penggunaan Crayon ..............................................................................................71
IX. Seniman Internasional dan Indonesia beserta Karya-nya
A. 5 Seniman Internasional ....................................................................................................73
B. 5 Seniman Indonesia ..........................................................................................................78
4. 1 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Motivasi
Motivasi adalah hal penting dari pelajaran situasi. Motivasi juga salah satu cara untuk anak bisa
menghidupkan kembali pengalamannya. Berikut pendekatan berbeda yang bisa digunakan :
Diskusi verbal/lisan : ini berhubungan dengan tempat sebelum dan setelah terjadinya
setiap pengalaman.
Pengalaman visual : ini terjadi saat guru menampilkan slide, foto, film.
Pengalaman langsung : artinya, anak menjadi bagian pada kejadian sebenarnya, seperti
berjalan di halaman, bangunan/gedung, bekerja di taman, mengunjungi taman, dll.
Pengalaman material : melukis adalah eksperimen pada sebuah permukaan. Bekerja
menggunakan tanah liat bisa jadi cara untuk menemukan berbagai kemungkinan sebelum
memulai membuat suatu objek.
Pengalaman sensori : ini menjawab seluruh informasi dari luar melalui perasaan. Dalam
hal ini, bisa meningkatkan kesadaran anak mengenai dunia di sekitarnya melalui proses
mendengarnya, indera peraba/anak dapat merasakan, dan indera penciumnya.
Mengembangkan kesadaran persepsi : pendekatan umum yang baik adalah untuk
mengarahkan perhatian kepada objek-objek di lingkungan (seperti sebuah perjalanan
alam, atau guru bisa meminta anak untuk mengumpulkan bahan-bahan alami yang bisa
mereka uji dan lihat apa yang bisa dia temukan).
Lingkungan yang harus diciptakan pada anak :
1. Apa itu kesadaran multipersepsi ?
Pengembangan kemampuan anak untuk melihat dan mengerti hubungan visual di
dalam dan di sekitar lingkungannya. Cara belajar ini bermula dari keingintahuan anak
tentang hal-hal di kesehariannya dan kejadian yang mempengaruhinya. Itu penting
untuk menuntun anak ke dalam pengalaman, tapi juga untuk membiarkan dia
menemukan sesuatu dalam dirinya.
2. Respon estetis
Anak belajar untuk merespon lingkungannya melalui pengalaman seninya, dia belajar
untuk mengapresiasi dan menikmati kesempurnaan dan perbedaan pada alam.
3. Memanipulasi ekspresi dan kontrol dari media seni dan proses
Ekspresi merupakan hasil dari pemikiran dan perasaan yang telah muncul
berdasarkan reaksi anak terhadap pengalamannya yang termasuk lingkungan
eksternal, natural dan buatan manusia, sebagai reaksi internal, emosi, mimpi, fantasi,
dll.
4. Evaluasi dan apresiasi
Hubungan antara visual dan sensitifitas sensor, ini merupakan faktor ekspresi
motivasi, yaitu area kemampuan anak untuk peduli terhadap konsekuensi dari
pengalaman seninya, atau disebut apresiasi. Ini tidak hanya membantu anak untuk
5. 2 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
membangun bahasa di nilai seni pada karya seni miliknya, dan karya seni orang lain
yang memiliki nilai tersendiri.
Membantu Anak Untuk Berhubungan Melalui kesannya
Sejauh pengembangan kreatif pada anak yang bersangkutan indra harus diaktifkan dan untuk
tujuan ini pengalaman anak memainkan peran yang sangat penting. Sebuah pemahaman yang
lebih besar dan kedalaman kesadaran dapat dibawa dengan membantu anak untuk mengingat
pengalamannya dan dengan menarik perhatiannya dengan apa yang sudah dia tahu.
Hal ini dapat dilakukan dengan mengajukan pertanyaan yang akan membantu anak untuk
mengingat secara detail pengalaman, persepsi, dan perasaan hidup yang berasal dari
pengalamannya, misalnya jika pengalaman adalah pengalaman emosional ia akan diminta untuk
mengingat bagaimana ia 'merasa' - bagaimana perasaannya ketika ia hampir tertabrak mobil?
Bagaimana bersemangat dia ketika ia akan tentang liburan? Betapa menyedihkan dia merasa
ketika anjingnya ditabrak? Betapa bahagianya dia di hari ulang tahunnya? Betapa marahnya dia
ketika sepedanya dicuri?
Tentu saja pengalamannya dapat kadang-kadang lebih fisik di alam, dan karena itu umum,
seperti sakit kepala, luka yang buruk di lututnya, memutar pergelangan kakinya, jatuh dari
pohon. Ini adalah pengalaman yang ia telah lalui dan menjadi bagian darinya, dan karena ini ia
mampu berhubungan dengan mudah dan dapat mengekspresikan reaksi kepada mereka dalam
kegiatan seni.
Cara lain untuk mengembangkan kesadaran adalah untuk mendapatkan anak untuk berhubungan
dengan objek, yaitu untuk mendapatkannyax untuk mengidentifikasi dengan objek dalam arti
bahwa ia menjadi objek - empati. Untuk memperoleh pemahaman tentang empati dan untuk
meningkatkan pemahaman anak itu, dan juga meregangkan imajinasinya, situasi harus dibuat di
mana anak dapat berhubungan dengan objek dengan petikan ia mengidentifikasi.
Apresiasi Seni Dan Anak
Sebuah pendekatan empati untuk memperkenalkan anak untuk bentuk seni dapat digunakan.
Pendekatan ini melibatkan anak dalam mengidentifikasi dirinya dengan bentuk seni tertentu
dikaji, dengan menempatkan dirinya dalam tmepat dan waktu artis untuk mengenali dan
memahami sesuatu tentang bagaimana itu dibuat (yaitu bahan dan proses yang digunakan) dan
fungsinya (yaitu aksesoris untuk menari, drama, upacara keagamaan, perhiasan, dekorasi, desain
atau proyek komunikasi).
Anak memproyeksikan reaksi atau perasaan ke dalam bentuk seni, dan menafsirkannya (konten
ekspresif) dengan caranya sendiri. sementara anak memproyeksikan emosi sendiri dan perasaan
6. 3 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
ke dalam karya seni dia di waktu yang sama menyampaikan maknanya dengan membandingkan,
mengenali dan membentuk pendapat tentang apa artis tidak. Bagaimana dia melakukan itu, dan
mengapa.
Pemberian apresiasi seni di progam tidak perlu menjadi tugas yang sulit. Hal ini dapat
direncanakan dengan cara berikut. Penekanan dapat didasarkan untuk pertama, kedua dan ketiga
kelas tentang bagaimana manusia telah membuat penggunaan elements.emphasis seni dapat
didasarkan untuk kelas keempat dan kelima pada situasi tegas berkembang di mana anak
membayangkan dirinya dalam tempat dan waktu dari artis, dan belajar tentang gaya yang
berbeda dalam seni yang dibawa oleh perbedaan budaya. Penekanan dapat didasarkan untuk
kelas keenam pada belajar lebih banyak tentang pada individu artis, apa yang mereka
mengungkapkan, dan bagaimana mereka menyatakan itu.
Estetika Dan Lingkungan
Hari ini ada kesadaran yang tumbuh dari kurangnya keunikan dan kejelasan yang ada di
lingkungan kita. Tentu saja ada banyak jenis lingkungan terlepas dari lansekap kota dan alam,
yang 'bekerja pada' kita baik secara internal (pengalaman kami pribadi 'hal' dalam konteks waktu
dan ruang) dan eksternal (referensi kami ke dunia fisik benda). pengaruh ini manusia mencoba
untuk mengasimilasi dan ekstrak kualitas yang kita sebut estetika.
Estetika memerlukan kesadaran tertentu yang harus dikembangkan. kita semua memiliki
kemampuan untuk membuat konsep tentang lingkungan kita. itu adalah kemampuan yang
memungkinkan manusia untuk eksis meskipun kompleksitas jelas dan acara terfragmentasi
manusia dan alam. untuk mengontrol lingkungannya, manusia harus berpikir logis, untuk
mengkategorikan, mencari rasionality dan ketertiban, untuk memanipulasi lingkungannya
dengan cara yang efisien dan disengaja.
Karena kita adalah korban dari compartmentalisation kita sendiri, kita tidak dapat dengan
mudah mengintegrasikan atau membuat koneksi antara bagian tersegmentasi dari kehidupan kita
dan hubungan kita dengan dunia kita. sekarang lebih dari sebelumnya, kita perlu tahu siapa kita,
di mana kita berada, dan di mana kita ingin pergi. with'the kekuatan koneksi kita menutup diri
dari pengalaman langsung kami, dan hidup di dunia abstraksi. jelas bahwa kemampuan manusia
untuk membuat konsep tidak bisa menjawab semua kebutuhannya misalnya, ketika dihadapkan
dengan sebuah kursi, jika kita melihatnya dari segi ide, bukan pengalaman langsung dari itu,
kesadaran kita itu tetap di alam konseptual. kita menemukan bahwa kita sudah tahu banyak
tentang hal itu karena kita memasukkannya ke dalam kategori 'kursi' kita tahu fungsinya
hubungan ukuran bagian-bagiannya, warna dll tetapi ada sesuatu tentang kursi, namun sedikit,
yang unik mungkin itu adalah teksturnya, atau gandum di kayu, sesuatu yang tidak pernah ada
sebelumnya dan tidak akan pernah ada lagi. jenis kesadaran yang kita gunakan konseptual adalah
tidak sama dengan jenis kesadaran kita berkembang ketika menghargai sesuatu dengan cara
7. 4 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
estetika. jika salah satu membatasi pengamatan seseorang ke tingkat konseptual, salah satunya
pemberitahuan kualitas dari kursi yang membuatnya menyerupai semua kursi lainnya. tetapi
ketika seseorang mulai melihat kualitas ini yang membuat kursi itu sendiri, maka salah satu yang
terlihat kursi melalui kesadaran estetika.
Banyak anak tidak akan produsen seni, tetapi mereka akan menjadi konsumen. sebagai
konsumen mereka akan mempengaruhi lingkungan mereka dan akan terpengaruh oleh itu.
diharapkan pemahaman tentang fungsi seni akan memungkinkan mereka untuk mempengaruhi
lingkungan mereka dengan penegasan. pembelajaran seni anak, jika relevan, harus membantu dia
untuk mengembangkan sikap kritis terhadap sekelilingnya. untuk tujuan ini, peluang harus
disediakan untuk anak-anak untuk mengeksplorasi ide-ide dan menemukan lingkungan alam dan
buatan manusia kami.
Pendidikan lingkungan dan estetika bisa dimulai pada usia yang sangat dini dalam
kehidupan anak. lingkungan yang paling penting baginya adalah rumah dan lingkungannya,
perjalanannya ke dan dari sekolah. situasi ini memberikan banyak titik awal untuk memotivasi
anak untuk mengembangkan tampilan yang lebih besar di dunianya dapat membantu
mengembangkan kesadaran yang lebih besar yang pada saat yang sama membantu dia untuk
lebih diskriminatif tentang obyek yang membentuk lingkungannya.
Anak-anak di kelas pertama dan kedua bisa diambil di jalan-jalan yang indah. Fokus bisa
dilakukan pada unsur-unsur alami dari sekolah dan rumah seperti pohon, semak-semak, batu dan
langit. anak-anak bisa diminta untuk memahami dan mengidentifikasi hal-hal ini yang
mengelilingi mereka dan terlalu sering terlewatkan.
Sebuah diskusi tentang warna, bentuk dan tekstur mereka telah melihat dapat
ditindaklanjuti dengan menggambar dan melukis pengalaman. Setiap anak dapat
mengekspresikan ide-ide pribadinya sendiri dan pengalaman. proyek kelompok seperti lukisan
kolektif bisa membantu mereka untuk berbagi ide dan bekerja dengan satu sama lain.
Di kelas ketiga dan keempat, kegiatan seni dapat diperluas untuk memberikan
pemahaman yang lebih baik dari konsep dan skils yang terlibat, sebagai batas-batas
pengalamannya memperluas melihat lebih dekat bisa diambil dari masyarakat setempat. Benda-
benda di sekelilingnya, yaitu buldings, jalan-jalan, pintu, cerobong asap, street furniture, taman,
taman bermain, tempat rekreasi, bisa membantu dia untuk mengembangkan kekhawatiran
tentang kondisi dan belajar apa yang bisa berkontribusi untuk meningkatkan kualitas estetika.
Di kelas lima dan enam, anak-anak harus mengajukan banyak pertanyaan yang
memprovokasi diskusi, apa yang membuat tempat yang menarik, apa itu yang menarik tentang
lanskap, apa yang manusia berkontribusi penampilan estetika (misalnya yang bangunan harus
preserverd dan yang bangunan harus dirobohkan dan mengapa).
8. 5 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Diskusi tersebut dapat memberikan dasar untuk banyak kegiatan seni bermakna.
pendidikan lingkungan adalah dari perhatian besar bagi kita semua hari ini. Karena kualitas
lingkungan bisa memburuk dengan pesat, kita harus mengasumsikan tanggung jawab untuk
mendidik anak-anak di sekolah dasar untuk mengambil peran penting aktif di lingkungan
mereka. Anak-anak harus thaught untuk melihat hubungan estetika dalam bentuk seni bahwa
manusia telah menciptakan serta dalam bentuk alami. Ekologi dan seni adalah mitra. Anak-anak
dapat menjadi sadar akan banyak dimensi ekologi melalui pengajaran seni kreatif, dan melalui
ini, mereka dapat dibuat lebih menyadari peran mereka dalam masyarakat kita yang selalu
berubah.
Isyarat ini dengan persyaratan permukaan datar. ketegangan spasial lebih
mengembangkan tanda ditempatkan dalam permukaan.Semua elemen komposisi-garis, ruang,
warna, volume-berinteraksi untuk mengatur ketegangan ruang, memiliki hubungan warna,
distribusi , dan arah garis.kualitas kedalaman yang diinginkan dan mencapai terjadi sebagai
akibat dari pilihan elemen dan teknik yang digunakan. kontras elemen memberi ketegangan
ruang, tetapi yang menyatukan mereka adalah resolusi ruang. Untuk anak yang alami untuk
melipat ruang dengan menggabungkan pandangan rencana dan ketinggian seperti dalam seni
Mesir, ortir untuk menggabungkan berbagai tingkatan mata yang berbeda dalam satu bagian dari
pekerjaan seperti dalam penggunaan satu atau lebih garis dasar,yang mungkin atau tidak
mungkin dapat digabungkan dengan representasi yang menyampaikan gagasan baik di dalam
maupun di luar.
Warna adalah kekuatan penting dalam kehidupan kita, dan dapat digunakan untuk
membawa keluar kreatif, ekspresi pada anak-anak.warna ada juga yang tersembunyi yang dapat
mempengaruhi emosi kita dan exspresi.Untuk pengetahuan kita tentang warna kita berhutang
budi kepada penelitian yang dilakukan oleh kimia, fisika, psychologis.Untuk temuan mereka kita
tahu lebih banyak tentang kekuatan kekuatan warna dan cara kerjanya, dan dampaknya pada
orang.
Warna seperti udara yang kita hirup, mengelilingi kita dan terus.Warna dibawa oleh
reaksi warna terhadap cahaya, oleh tekstil dan warna yang indah.Warna dapat membuat kesan
yang kuat pada kita, karena reaksi kita dapat mengatur waktu kelancaran dalam pengalaman
sebelumnya selain itu memberi warna pada memori.Pengalaman kita warna yang berkaitan
dengan dunia objek, dan meskipun perubahan warna dapat menandakan warna objek batubara
hitam, salju berwarna putih, langit biru, dan oren memilki warna, nilai, intensitas, menjadi
sarana bahwa ia memiliki ukuran dan menggunakan peralatan stik.warna kuning dipandang
sebagai yang terbesar dari semua warna, diikuti oleh putih, oren, merah, hijau, biru, hitam.
Warna memiliki efek yang pasti pada emosi kita, dalam hal ini dapat mengaktifkan
sansasi kami, bisa menenangkan atau berfikir menarik atau respresing.Banyak faktor motivasi
yang dapat digunakan untuk membantu anak-anak mengekspresikan diri dengan warna.
9. 6 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Eksperimen dengan bahan yang tidak biasa harus kembali membuka indera dengan
bahan konvensional.Pertanyaan yang akan membantu warna identitas anak-anak dan untuk
melihat berbagai dan kontras bisa berada di baris berikut.Apakah kita memakai pakaian kusam
atau pakaian terang?
Pada tahap awal anak menggunakan warna dengan spontan dan untuk itu hanya beberapa
warna yang dibutuhkan, 3 atau 4 warna bisa disiapkan terpisah dibotol dengan sikat yang sesuai
dengan setiap warna. Ini bagus untuk menghilangkan kemungkinan besar dari tumpahan air.
Roda warna
Tata Bahasa dari Seni
Untuk membawa tentang perubahan dalam murid behavior dalam seni mereka harus mempunyai
pengertian dari tata bahasa
Unsur seni dan prinsip-prinsip desain yang dibuat untuk mengubah ide menjadi bentuk gambar
untuk membuat desain pola ruang dan kedalaman
Pemahaman garis sebagai unsur seni
Garis adalah bentuk produk
Garis membuat ilusi dari dalam dan luar area
Garis bisa menggambarkan ritme
Garis bisa menjadi ekspresif
Garis bisa digunakan untuk membagi area ruangan terpisah
Garis permukaan bisa menunjukkan bentuk tanpa bentuk
Beberapa baris yang sama menjadi tekstur
Pemahaman bentuk sebagi unsur seni
Bentuk adalah 2 dimensi
Bentuk bisa mengidentifikasi objek yang familiar
Bentuk bisa menunjukkan pentingnya berpikir yang besar dan kecil
Bentuk bisa menunjukkan gerakan
Bentuk bisa membuat pla
10. 7 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Bentuk bisa menjadi negative atau positif
Bentuk bisa menjadi regular atau bentuk bebas
Pemahaman bentuk sebagai unsur seni
Bentukadalah 3 dimensi
Bentuk adalah melihat massa atau volume
Bentuk menempati ruang
Bentuk melemparkan bayangan ketika cahaya dimainkan diatasnya
Bentuk bisa menjadi cangkir, kapal, rumah, atau phon
Pemahaman warna sebgai unsur seni
Warna meliha dalam material seni disebut pigmen
Warna diamati ketika cahaya dibiaskan oleh prisma atau diserap dan dipantulkan oleh pigmen
warna bisa menjadi campuran untuk effek
Warna bisa memberikan rasa hangat dan dingin
Warna memberikan ilusi yang memajukan dan surut
Warna warna memajukan warna hangat memajukan warna dingin surut
Warna bisa digunakan mengekspresikan emosi
Warna bisa mempunyai arti symbol
Dimensi warna
Warna klasifikasi atau nama warna
Tone terang atau gelapnya warna
Intesitas kecerahan atau ketumpulan warna
Warna utama
Kuning, merah, biru ini tidak dapat dibuat dengan mencapurkan
Warna kedua
Orange, hijau, ungu dapat dicampurkan dari 2 warna utama
11. 8 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Warna tersier
Zaitun,coklat muda, limau campuran dari 2 warna kedua
Warna natural
Hitam, abu-abu, putih
Warna komplementary
Berlawanan pada roda warna yang membuat kontras maksimum merah, hijau, orange-biru,
kuningungu
Sejalan
Sisi warna dengan sisi pada roda warna
Chroma
Pengertianuntuk kejenuhan rona misalnya kuning mungkin memiliki orange atau warna hijau
Tekstur
Tekstur adalah kualitas permukaan taktil materi
Tekstur bisa menjadi 2 atau 3 dimensi
Tekstur dapa menambah variasi dan bunga
Tekstur adalah aplikasi media dengan cara seperti untuk menggambarkan permukaan halus atau
rusak kasar
Tekstur dapat alami seperti kulit pohon
PRINSIP DESAIN
KESEIMBANGAN mengacu kesetaraan visual atau tersirat dari suka atau tidak seperti unsur
kekuatan.
SIMETRI adalah keseimbangan formal
ASIMETRI adalah keseimbangan informal yang
GERAKAN mengacu sarana terkemuka mata dari onearea ke yang lain dalam sebuah karya seni.
Sebuah garis melengkung memberikan gerakan yang berbeda dari garis lurus.
12. 9 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
IRAMA mengacu pada aliran diatur elemen seni - mereka mungkin terus menerus, berkala, atau
bergantian pengulangan.
VARIETAS mengacu pada unsur-unsur dan kekuatan karakteristik yang berbeda dan kualitas.
DESAIN OPARETIONAL
Dalam desain operasional pelajaran individu adalah situasi belajar di mana uotcomes diharapkan
untuk murid dinyatakan. Hal ini juga bagian dari tujuan utama dari program seni secara
keseluruhan.
stimulus No.1
Ini adalah sumber untuk motivasi siswa yaitu apa yang mengaktifkan pembelajaran yang
transaksi komunikatif yang mungkin primer, sensorik, verbal dan informasi intelektual.
Tanggapan / Stimulus 2
Ini terdiri dari mengekspresikan melalui media, memanipulasi alat dan memanfaatkan unsur seni
dan prinsip-prinsip desain
Tanggapan / Stimulus 3
pupil adalah membentuk standar pribadi, estabilishing proses menilai, mengembangkan konsep
tentang seni dan benda-benda seni non dan acara.
peluang memperluas
Ini hanya dimaksudkan untuk memberikan pengembangan dan enrichmrnt dari konsep-konsep
dalam situasi belajar.
Pelajaran Individu
(Situasi belajar)
SUMBER Motivasi stimulus no
kesadaran persepsi
Indrawi
Ekspresi
cendekiawan
13. 10 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Ekspresi Tanggapan Stimulus 2
Pengenalan media
Alat dan proses
unsur seni dan prinsip-prinsip desain
Evaluasi Tanggapan evaluasi anak stimulus 3
Membangun keterkaitan mengembangkan konsep
Peluang memperluas
Membangun pembelajaran lebih lanjut
14. 11 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Pengertian Seni, Fungsi Pendidikan Seni, dan Ruang Lingkup Pendidikan Seni
1. Pengertian Seni
Istilah seni berasal dari istilah “sani” dalam bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan,
pelayanan, donasi. Permintaan atau pencarian dengan hormat dan jujur (Sugriwa, 1957 :
219-133). Tapi ada juga yang mengatkan seni berasal dari bahasa Belanda “genie” atau
jenius. Atau versi yang lain, seni disebut “clipa” yang berarti berwarna (ata sifat) atau
pewarna (kata benda), kemudian berkembang menjadi cilpacastra yang berarti segala macam
kekriyaan (hasil keterampilan tangan) yang artistic (Soedarso, 1988:16-17). Dalam
perkembangan selanjutnya dari asal kata seni muncul berbagai pengertian seni, yaitu (a) seni
sebagai karya seni (work of art), (b) seni sebagai kemahiran (skill) ,(c) seni sebagai kegiatan
manusia (human activity).
Pengertian seni sebagai benda / karya seni adalah bahwa seni atau keindahan adalah
sesuatu yang menghasilkan kesenangan, tetapi berbeda dengan sekedar rasa gembira karena
mempunyai unsur transendental atau spiritual (pendapat Joganatha).
Pemahaman seni sebagai kemahiran dimaknai seni merupakan sebuah kemampuan dalam
membuat sesuatu dalam hubungannya dengan upaya pencapai suatu tujuan yang ditentukan
oleh rasio / logika atau gagasan tertentu (pendapat Aristoteles).
Sementara itu pengertian seni sebagai kegiatan manusia oleh Leo Tolstoy dikatakan
bahwa seni merupakan kegatan sadar manusia dengan perantara tanda – tanda lahiriah
tertentu untuk menyampaikan perasaan – perasaan yang telah dihayatinya kepada orang lain,
sehingga mereka kejangkitan perasaan yang sama dan juga mengalaminya.
Seni adalah ekspresi jiwa manusia yang tertuang dalam berbagai bentuk karya seni.
Didalam seni terdapat simbol – simbol kehidupan yang memiliki makna mendalam tentang
hakekat hidup. Tari dengan ekspresi gerak, musik dengan bunyi dan suara manusia, teater
dengan ungkapan ekspresi gerak dan vokal, seni rupa dengan berbagai media visual,
semuanya memiliki gaya dan aliran yang beragam, merupakan ungkapan ekspresi yang
didalamnya sarat dengan simbol.
15. 12 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2. Fungsi Pendidikan Seni
Pendidikan seni berfungsi untuk kepentingan masyarakat sehingga fungsi seni perlu
dilestarikan. Fungsi seni dalam masyarakat meliputi: (1) fungsi agama yang bersifat sakral
dan simbolistis, (2) fungsi ekonomi yang mengutamakan kualitas artistik produk (3) fungsi
politik yang dipakai sebagai alat propaganda, penggalian jati diri, (4) fungsi pendidikan yang
merupakan media pencerdasan, dan (5) fungsi rekreasi yang merupakan media penghiburan.
3. Ruang Lingkup Pendidikan Seni
Pendidikan seni bertujuan untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat individual, sosial
dan kultural yang tidak mampu dilayani oleh mata pelajaran lain. Melalui seni, anak
memperoleh pengalaman estetis yang berkaitan dengan elemen visual, bunyi, dan gerak.
Pengalaman estetis ini disebut sebagai sesuatau pengalaman yang khas dalam kehidupan.
Sumber buku: Pamadhi, Hadjar dkk. Pendidikan Seni di SD. Tangerang: Universitas Terbuka. 2014.
16. 13 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Periodisasi dan Tipologi Perkembangan Anak
1. Seni Rupa Berdasarkan Periodesasi Perkembangan Anak
Di dalam tahapan menggambar anak, terdapat pola umum perkembangan dari hasil
coretan atau gambar anak. Pola tersebut dihasilkan dari anak menghasilkan coretan-coretan
yang tidak terarah sehingga dapat membuat gambar yang sesuai dengan obyek yang
digambarkan. Tahapan ini hanya mendasarkan pada kemampuan anak berkarya dua dimensi.
Seni bagi anak khususnya gambar/ lukisan berlainan dengan lukisan orang dewasa.
Terhadap gambar anak, para ahli pendidikan banyak mengadakan penyelidikan serta
mempelajari sifat-sifat dan coraknya. Salah satu ahli yang telah menyelidiki gambar/ lukisan
anak-anak adalah Victor Lowenveld, hasil penyelidikan pada gambar/ lukisan anak akan
dikemukakan berikut ini:
Victor Lowenveld menyelidiki gambar/ lukisan anak-anak dari umur dua tahun sampai
dengan tujuh belas tahun. Penyelidikannya menghasilkan beberapa kelompok gambar. Tiap
kelompok mempunyai tahapan-tahapan sendiri. Keseluruhannya terbagi dalam beberapa
masa yaitu:
a. Masa coreng moreng ( umur 2 – 4 tahun)
Pada tahap ini anak belum dapat mengendalikan gerakan tangannya. Hasil goresan yang
berupa coreng- moreng yang dibuatnya mula- mula tidak menentu, tebal tipis garis-garis
panjang, garis- garis pendek yang tiak menentu arahnya dan diulang- ulang sehingga
berkembang menjadi bentuk seperti benang kusut. Saat terakhir dari masa coreng moreng
anak mulai memberi nama goresan- goresannya, dan berubahlah garis- garis yang tidak
menentu menjadi lebih terkendali. Dengan ukuran tangan yang relative masih pendek dan
bidang gambar yang relative kecil maka kemampuan anak hanya menggambar garis
tegak. Untuk mendapatkan garis panjang, biasanya anak mencari bidang gambar yang
lebar. Yang terjadi yaitu anak menggambar pada tembok. Tembok dianggap sebagai
bidang gambar yang memenuhi keinginannya. Dengan senangnya anak membawa
peralatan gambar dan mencorengkan pada tembok. Jika mereka ingin garisnya mendatar
panjang maka mereka akan berjalan ke seluruh ruang dengan menggoreskan alat
gambarnya. Setelah puas dengan tahap ini, anak mulai membangun bentuk coretannya
17. 14 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
biasanya dalam bentuk melingkar-lingkar. Dalam masa ini anak perlu memperoleh binaan
dengan memberikan stimulasi yang tepat serta mengaktifkan imajinasinya.
b. Masa pra-bagan (umur 4 – 7 tahun)
Pada masa ini gerakan tangan yang dilakukan oleh anak sudah terkendali. Ia sudah dapat
mengkoordinasikan piker dengan emosi dan motoriknya. Bentuk-bentuk obyektif yang
ada di sekitarnya menjadi criteria dari hasil gambarnya. Gerakan yang sudah lebih
terarah, membuat garis coreng-coreng makin berkurang digantikan dengan garis yang
lebih mewakili bentuk. Bentuk yang dihasilkan lebih mudah ditafsirkan, yang diutamakan
anak adalah bagian-bagian yang bergerak dari suatu obyek. Umpamanya pada gambar
kereta api yang diutamakan mengenai kepulan asapnya dan rodanya. Manusia
digambarkan dengan lingkaran untuk kepala dan dua garis vertical untuk kaki serta
tangan. Dan anak belum memikirkan bagaimana seharusnya menggambarkan ruang
(bidang), sehingga masalah ruang belum terpecahkan.
Sambil menggambar biasanya anak juga suka berceritera atau bicara sendiri. Sehingga
yang menjadi obyek dari gambarnya adalah kegiatan, seperti: ayah membaca koran, ibu
memasak di dapur, saya bermain sepak bola an sebagainya. Warna yang digunakan tidak
ada hubungannya dengan realitas.
c. Masa bagan (umur 7 – 9 tahun)
Bagan adalah konsep dari bentuk dasar dari suatu obyek visual. Semakin kaya akan
konsep semakin besar pula kemungkinan untuk berekspresi. Pengamatan anak pada usia
ini sudah semakin teliti dan sudah mengetahui bagaimana hubungan dirinya dengan
lingkungan di sekitarnya.
Pada dasarnya anak menggambar terdorong oleh kebutuhan berekspresi. Tetapi emosi
subyektifnya kadang- kadang tidak dapat tersampaikan karena ketidakmampuan skillnya.
Dalam hal ini guru sangat berperan untuk mengaktifkan kembali pengalaman anak yang
latent (yang sudah diketahui tetapi disisihkan karena terdesak emosi subyektif). Sebagai
contoh: seorang anak yang akan menggambar dirinya memetik bunga dengan satu tangan,
sedangankan tangan yang satu lagi tidak digambarnya, meskipun disadari bahwa dia
mempunyai dua tangan.
18. 15 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Hal ini terjadi karena yang dirasakan benar oleh anak pada saat memetik bungan hanya
satu tangan yang aktif, seangkan yang lainnya tidak berperan. Anak sudah lebih
mengenal ruang. Mereka menjadi makin tahu tentang dirinya dengan alam sekitarnya.
Oleh sebab itu ia memberi temanya dengan: “Aku sedang memetik bunga,” “Bapak
sedang mencangkul di sawah” dan sebagainya.
d. Masa permulaan realisme (Umur 9-11 Tahun)
Pada masa ini anak sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya Konsep bagan
yang sudah ada pada masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Konsep manusia tidak
hanya pada kepala, tubuh, tangan dan kaki saja tetapi juga jari, pakaian, perhiasan,
rambut. Bahkan sudah dapat membedakan laki-laki dan wanita. Kemampuan
intelektualnya yang sudah berkembang mendorong mereka untuk menggambar kejelasan
detailnya. Rasio sudah lebih digunakan. Konsep gambarnya adalah bidang, bukan garis.
Mereka menggambar figur-figur di seluruh bidang gambar. Untuk obyek yang lebih jauh,
digambar di bagian atas kertasnya. Ukurannya sama dengan objek yang paling dekat.
Gejala tersebut merupakan gejala yang mendekat kepada realisme meskipun warna-warna
yang digunakan masih cenderung obyektif sesuai dengan kesukaannya sendiri.
e. Masa realisme semu (Umur 11-13 Tahun)
Dalam masa ini intelegensi sudah makin berkembang. Ada pendekatan realistis terhadap
alam sekitarnya meskipun belum sadar sepenuhnya, apalagi sebagai orang dewasa.
Tingkah laku mereka tampak semakin kompleks, banyak bergerak dan banyak yang ingin
diketahui serta semakin sadar akan kebetukan bekerja sama. Gejala terpenting dari masa
ini adalah adanya kecenderungan dari dua macam gambar, yaitu tipe visual dan non
visual (haptic). Hal ini harus diperhatikan oleh guru karena selain ada perkembangan
dalam umur, jugaterdapat perbedaan tipe karena pembawaan (kodrat). Dalam ungkapan
gambarnya dapat dilihat perbedaan mencolok antara dua tipe ini. Anak sudah memilih
gaya gambarnya, meskipun belum ada kepastian
f. Masa krisis puber (Umur 13-17 Tahun)
19. 16 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2. Seni Rupa Berdasarkan Tipologi Anak
Tipologi diartikan sebagai tipe atau gaya atau corak yang dapat diamati melalui gambar atau
lukisan anak. Gambar atau lukisan yang dihasilkan anak merupakan suatu yang sangat artistic
dan unik. Sehingga hasil gambar atau lukisan itu dapat mencerminkan karakter atau watak dari
anak itu sendiri.
Tidak ada hasil gambar atau lukisan anak yang sama baik warna , garis, obyek, tema,
karakter dan sebagainya. Keunikan ini perlu disadari oleh para orang tua dan guru, sehingga anak
dapat memperoleh bimbingan dengan cepat. Apa yang digambar anak merupakan cermin dari
apa yang semula ditangkap dan kemudian dirasakan oleh anak. Ia tidak menggambarkan hanya
dari apa yang dipikirkannya atau dari yang dilihatnya, akan tetapi hasil gambar atau lukisan
merupakan hasil dari apa yang dilihatnya dengan perasaan yang dihubungkan dan diungkapkan
ke dalan bentuk gambar atau lukisan. Dari apa yang digambar atau dilukiskan oleh beberapa
anak, akan muncul beberapa gambar atau lukisan yang saling berbeda. Ada anak yang meniru
alam, ada yang mengubah, ada yang mengurangi atau menghilangkan sebagian unsur objek yang
diungkapkan dalam gambar serta ada yang menggambar kesan, dan sebagainya. Bila dilihat dari
warnanya ada yang menggunakan warna pokok 16ea rah pula yang senang dengan menggunakan
warna-warna campuran dan sebagainya.
a. Tipe Visual
Anak yang tergolong dalam tipe ini mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui
indra penglihatannya. Dalam mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak itu
memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya, serta
memperhitungkan proporsinya (perbandingannya).
Pernyataan ruang dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda-
benda yang lebih kecil, dengan menggunakan ilmu perspektif. Demikian pula warna-warna
yang ada pada benda. Hasil keseluruhannya hamper sesuai dengan kenyataan yang melalui
penglihatan, atau setidak-tidaknya cenderung 16ea rah itu.
b. Tipe Haptik (Non-Visual)
Berlainan dengan tipe visual yang banyak menggunakan pengamatan, tipe ini banyak
menggunakan perabaan dan penghayatan lain di luar penghayatan visual. Apa yang ada di
luar dirinya digambar dengan reaksi emosional tidak dari penglihatannya. Hasilnya
20. 17 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
cenderung bersifat ungkapan ekspresi pribadi daripada berorientasi pada kenyataan yang
ada.
Ciri-ciri yang muncul pada gambar ini antara lainialah munculnya garis atau bentuk yang
bersifat sangat individual/pribadi, prespektif tidak menjadi perhatian. Dalam hal ini anak
cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya, jadi
menggunakan pertimbangan nilai yang sesuai diri sendiri. Obyek yang penting digambar
lebih besar daripada obyek yang tidak penting.
Warna-warna yang dikemukakan adalah wujud reaksi emosinya. Bentuk, warna, situasi
tidak terkait dengan kenyataan yang ada di alam. Hasil gambarnya tampak lebih cenderung
bersifat sangat individual.
Herbert Read menggolongkan gambar atau lukisan anak ke dalam 12 macam gaya, yaitu :
1) Organic
Berhubungan langsung serta bersimpati terhadap objek-objek nyata; lebih suka objek
berkelompok daripada objek yang tersendiri; sudah mengenal proporsi dan hubungan
organis yang wajar, misalnya pohon yang menjulang di atas tanah, gambar manusia atau
hewan bergerak yang sesuai dengan bentuk asli dan sebagainya.
2) Lyrical (Liris)
Menggambar obyek-obyek realistis tetapi tidak bergerak seperti pada organic. Objek
yang digambarkan statis dengan warna-warna yang tidak menyolok. Biasanya digambarkan
oleh anak perempuan.
3) Impressionism
Lebih mementingkan detail yang dilihat dari suatu objek daripada keseluruhan
konseptual. Dalam gambar lebih diutamakan kesan “suasana”.
4) Rhythmical Pattern (Pola Ritmis)
Gambar memperlihatkan pengulangan dari suatu objek yang dilihat. Misalnya gambar
anak perempuan kemudian mengulang gambar tersebut sampai bidang gambar terisi semua.
Sifatnya bisa organis atau lyris dan selalu mengikuti pola umum.
5) Structural Form (Bentuk Yang Bersusunan)
21. 18 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Tipe ini jarang ditemui pada gambar anak. Objeknya mengikuti rumus ilmu bangun.
Objek diperkecil menjadi satu rumusan geometris dimana rumus yang aslinya diambil dari
pengamatan.
6) Schematic
Penggambaran menggunakan rumus-rumus ilmu bangun tanpa ada hubungan yang jelas
dengan susunan organis. Skema objek yang disempurnakan menjadi satu desain yang ada
hubungannya dengan pengamatan anak terhadap objek secara simbolis.
7) Haptik
Gambar-gambar tidak berdasarkan pengamatan visual atau objek, tetapi bukan skematik.
Gambar yang dibuat mewakili image-image hasil rabaan dan sensasi fisik dari dalam.
8) Expressionism
Ciri hasil gambar anak yang menunjukan bagaimana anak melihat dunia. Tidak hanya
ekspresikan sensasi egosentrik saja, tetapi juga objek dunia luar seperti hutan , gunung,
sungai dan lain lain; sehingga yang berperan bukan hanya yang berasal dari sensasi dari
dalam diri anak. Sebagai titik tolaknya adalah visual pengamatan kemudian diolah sehingga
tampak seperti dilebih-lebihkan dan berubah dari bentuk asalnya.
9) Enumerative
Ciri anak dikuasai oleh objek yang diamatinya dan tidak dapat menghubungkan dengan
sensasi yang timbul dari dalam dirinya; sehingga ia menggambar semua bagian-bagian kecil
yang bisa dilihatnya dari bidang gambar tanpa ada yang dilebih-lebihkan. Jadi tidak ada
unsur pribadi yang muncul dalam gambar yang dibuat, seakan-akan sebuah potret dari suatu
objek.
10) Decorative (Dekoratif)
Ciri anak terutama tertarik oleh warna dan bentuk dua dimensi dan mengusahakannya
menjadi pola yang menggembirakan. Bentuk-bentuk natural diekspresikan menjadi bentuk
yang mengekspresikan perasaan senang, melankoli dan sebagainya. Bentuk maupun warna
yang dihasilkan merupakan gambar yang melambangkan perasaannya. Warna cenderung
cerah dan tidak ada perspektif dalam gambarnya.
11) Romantic (Romantik)
Ciri tema diambil dari kehidupan tetapi dipertajam dengan fantasi. Gambar merupakan
gabungan antara ingatan dan imajinasi, dan menyangkut rekayasa baru.
22. 19 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
12) Literary (Khayalan)
Ciri semata-mata khayal yang berasal dari rasa dari dalam dirinya dengan imajinasinya
menciptakan bentuk-bentuk yang baru. Tema yang dipilih merupakan gabungan imajinasi
dan ingatan untuk berkomunikasi dengan orang lain.
Kategori-kategori tersebut kemudian disesuaikan dengan type psycologisnya yang biasa
digambarkan sebagai berikut:
A. Type Thinking : Extravert = enumerative
Introvernt = organic
B. Type Feeling : Extravert = dekoratif
Introvernt = imaginative
C. Type Sensation : Extravert = emphatetik
Introvernt = expressionis (heptik)
D. Type Intunution : Extravert = rhythmical pattern
Introvernt = structural form
Sumber: http://hrynisaaa.blogspot.co.id/2015/06/hasil-seni-rupa-berdasarkan-tipologi.html
23. 20 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Analisis SBDP Kelas 5 Sekolah Dasar Kurikulum 2013
Alasan materi SBDP diajarkan dikelas 5 adalah agar siswa dapat mengenal kerajinan
khas topeng di daerah masing-masing, siswa terampil membuat karya ronce secara mandiri dan
kreatif, memahami prinsip karya seni rupa sejak dini, memahami harmonisasi musik dan
memainkan alat musik ritmis, dapat mengeksplor gerakan tari sendiri dengan iringan musik,
dapat menyanyikan lagu anak-anak dengan pembagian dua suara, dapat memankan alat musik
melodis dan ritmis dengan partitur lagu, mengenal properti tari, dapat memahami dan membuat
apotek hidup, dapat menjelaskan estetika gerakan dalam tari, mengenal motif hias nusantara,
dapat membuat komik bertema cerita rakyat, mengenal unsr budaya daerah, dapat menyanyikan
lagu-lagu daerah.
Tema 1: Benda-benda di Lingkungan Sekitar
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
berdasarkan ciri khas
daerah.
4.4 Membuat topeng dari
berbagai media dengan
menerapkan proporsi dan
keseimbangan.
4.13 Membuat karya
kerajinan dari tali temali
Seni rupa • Meronce sesuai
tahapan yang benar
• Mengenal kerajinan
khas topeng di daerah
masing-masing dengan
sikap bangga dan
mencintai karya seni
• Mengidentifikasi
properti tari
melalui pengamatan
gambar
rangkaian tari.
• Mengidentifikasi
contoh budaya
Indonesia yang mulai
luntur.
• Mencintai karya seni
dengan menganalisa
contoh hasil kerajinan
ronce dan hasil
kerajinan lain
merancang pembuatan
1 /1
24. 21 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
ronce.
• Membuat karya seni
ronce dengan kreatif
dan terampil.
• Melakukan studi
pustaka tentang
kerajinan dari berbagai
daerah di Indonesia
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
berdasarkan ciri khas
daerah.
4.4 Membuat topeng dari
berbagai media dengan
menerapkan proporsi dan
keseimbangan.
4.13 Membuat karya
kerajinan dari tali temali
Seni rupa • Mengeksplorasi jenis
– jenis karakter topeng
asal daerah.
• Mengenal aneka
bahan pembuat topeng.
• Membuat kerajinan
topeng kelompok
Punakawan melakukan
presentasi sehubungan
dengan tokoh-tokoh
tersebut
1/2
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
Seni Rupa • Mengenal gambar
ilustrasi.
• Menggambar ilustrasi
suasana lingkungan
sekitar tentang kegiatan
manusia sehari-hari
dengan proporsi dan
komposisi yang baik.
1/3
25. 22 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
berdasarkan ciri khas
daerah.
4.4 Membuat topeng dari
berbagai media dengan
menerapkan proporsi dan
keseimbangan.
4.13 Membuat karya
kerajinan dari tali temali
Tema 2: Peristiwa dalam Kehidupan
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa.
4.1 Menggambar
ilustrasi dengan
menetapkan proporsi dan
Seni Rupa Menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
Menggambar ilustrasi
tentang manfaat air.
Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
Melakukan
pengamatan/observas
i terhadap suasana
lingkungan sekitar
untuk membuat
gambar ilustrasi.
Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berbagai karya seni
rupa.
Menggambar ilustrasi
suasana lingungan
sekitar tentang
kegiatan manusia
sehari-hari dengan
proporsi dan
komposisi yang baik.
2/1
26. 23 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
komposisi.
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa.
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah.
4.3 Menggambar komik
dengan menerapkan
proporsi, komposisi, dan
unsur penceritaan
berdasarkan hasil
pengamatan.
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok engan
iringan vocal lagu anak-
Seni Rupa
Seni Musik
Seni Tari
Menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
Menjelaskan makna
gambar komik
Menjelaskan harmoni
musik.
Memainkan alat
musik ritmis.
Mendeskripsikan
prinsip-prinsip dalam
tari.
Mempertunjukkan
hasil eksplorasi gerak
tari bertema sesuai
dengan gagasan dan
imajinasi di depan
kelas.
2/2
27. 24 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
anak dua suara.
4.9 Menemukan gerak
tari bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi.
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa.
4.1 Menggambar
ilustrasi dengan
menetapkan proporsi dan
komposisi.
Seni Musik Menjelaskan manfaat
harmoni musik.
Menciptakan
harmonisasi bunyi
dengan alat musik
yang sesuai dengan
lagu yang dipilih.
Menjelaskan
pentingnya harmoni
musik.
Memilih lagu anak-
anak yang
dinyanyikan secara
kelompok.
Memahami harmoni
musik.
Menyanyikan lagu
anak-anak seara
berkelompok.
2/3
Tema 3: Kerukunan dalam Bermasyarakat
28. 25 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok dengan
iringan vokal lagu anak-
anak dua suara
Seni musik Memahani harmoni
musik.
Bermain alat musik
ritmis secara
berkelompok.
Menjelaskan harmoni
musik
Menyanyikan lagu
anak-anak dua suara
secara kelompok.
Menyanyikan lagu
anak-anak dua suara
secara kelompok.
3 /1
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
Seni musik Memahani harmoni
musik
Menjelaskan alat
musik melodis dan
alat musik ritmis.
Menunjukkan cara
bermain alat musik
melodis dan alat
3/2
29. 26 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan sekitar
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah.
4.8 Memainkan alat
musik campuran antara
melodis dan ritmis
dengan partitur lagu.
musik ritmis
Mengenal harmoni
musik dan lagu
daerah.
Memainkan alat
musik campuran
antara melodis dan
ritmis dengan partitur
lagu.
Mempertunjukkan
cara bermain alat
musik melodis dan
alat musik ritmis
dengan partitur lagu
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab, dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
Seni musik
Seni tari
Memahami
harmoni musik
Merangkaikan
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan
imajinasi menjadi
tarian pendek.
Mengenal
harmoni musik
dan lagu daerah
Merangkaikan
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan
imajinasi dengan
iringan musik
Menjelaskan
tentang iringan
3/3
30. 27 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
sama dan berinteraksi
dengan menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan
sekitar
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok dengan
iringan vokal lagu anak-
anak dua suara
tari
Menentukan
iringan musik
yang akan
digunakan untuk
mengiringi
rangkaian gerak
tari bertema
berdasarka n
gagasan dan
imajinasi yang
telah dibuat
Mengenal
harmoni musik
dan lagu daerah
Merangkaikan
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan
imajinasi dengan
iringan musik
Memperagakan
rangkaian gerak
tari bertema
berdasarkan
gagasan dan
imajinasi dengan
iringan musik
Tema 4: Sehat Itu Penting
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
Seni tari • Menjelaskan fungsi
properti tari.
• Mengamati gambar
rangkaian
yang menggunakan
properti tari.
4/1
31. 28 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.3 Memahami fungsi
properti yang dapat
digunakan dalam tari.
4.11 Merangkaikan
gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan menggunakan
properti dan iringan.
• Mengidentifikasi
properti tari
melalui pengamatan
gambar
rangkaian tari.
• Menyebutkan jenis
jenis properti tari
• Melakukan eksplorasi
gerak tari bertema sesuai
dengan
gagasan dan imajinasi
dengan
menggunakan properti.
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
3.3 Memahami fungsi
properti yang dapat
digunakan dalam tari.
4.11 Merangkaikan
gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan menggunakan
properti dan iringan.
Seni tari • Bereksplorasi
melakukan gerak
tari bertema sesuai
dengan
gagasan dan imajinasi
dengan
menggunakan properti.
• Merangkaikan hasil
eksplorasi
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan
properti.
• Menjelaskan gerak tari
bertema
sesuai dengan gagasan
dan
imajinasi dengan
menggunakan properti.
gerak tari bertema
berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan
properti menjadi tarian
pendek.
• Menentukan iringan
4/2
32. 29 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
musik
yang akan digunakan
untuk
mengiringi rangkaian
gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan
dan imajinasi yang telah
dibuat.
• Menyebutkan fungsi
properti tari.
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku
disiplin, tanggung jawab
dan kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
berdasarkan
ciri khas daerah.
4.16 Membuat apotik
hidup.
Prakarya • Menggunakan sumber
alam dan
lingkungan sebagai
sumber ide
dalam berkarya seni.
• Menggunakan bahan-
bahan
bersumber dari alam dan
lingkungan dalam
berkarya seni.
• Menjelaskan apotik
hidup.
• Menggunakan sumber
alam dan
lingkungan sebagai
sumber ide
dalam berkarya seni.
• Menggunakan bahan-
bahan
bersumber dari alam dan
lingkungan dalam
berkarya seni.
• Menjelaskan apotek
hidup.
• Membuat apotek hidup.
4/3
Tema 5: Bangga sebagai Bangsa Indonesia
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/
33. 30 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman
karya seni daerah
sebagai anugerah
Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan
sekitar sebagai sumber
ide dalam
berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian
terhadap alam sekitar
melalui berkarya
seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan
bekerjasama dan
berinteraksi dengan
menggunakan bahasa
daerah di
lingkungan sekitar
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu
daerah
3.3 Memahami fungsi
properti yang dapat
digunakan dalam tari.
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok dengan
iringan vokal lagu
anak-anak dua suara
4.12 Memperagakan
Seni musik
Seni tari
• Menjelaskan properti
tari.
• Latihan
memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan
menggununakan
properti dan iringan
musik.
• Mempersiapkan
pertunjukan tari
• Menampilkan
pertunjukkan tari, dan
memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan menggunakan
properti dan iringan
musik.
5 /1
34. 31 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
gerak tari bertema
berdasarkan gagasan dan
imajinasi dengan
menggunakan properti
dan iringan
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman
karya seni daerah
sebagai anugerah
Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan
sekitar sebagai sumber
ide dalam
berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian
terhadap alam sekitar
melalui berkarya
seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerja
sama dan berinteraksi
dengan
menggunakan bahasa
daerah di
lingkungan sekitar
3.3 Memahami fungsi
properti yang dapat
digunakan dalam tari
4.12 Memperagakan
gerak tari bertema
berdasarkan gagasan dan
imajinasi
dengan menggunakan
Seni tari • Menjelaskan estetika
gerak dalam tari
• Memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan menggunakan
properti dan iringan
musik
• Mengidentifikasikan
macam-macam
properti tari.
• Menjawab pertanyaan
yang disajikan, dan
menjelaskan fungsi
properti tari dan arti
dari tema tari
• Meniru gerakan tarian
pada gambar, dan
memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema
• Latihan
memperagakan
rangkaian gerak tari
bertema berdasarkan
gagasan dan imajinasi
dengan
menggununakan
properti dan iringan
5 / 2
35. 32 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
properti dan
iringan
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman
karya seni daerah
sebagai anugerah
Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan
sekitar sebagai sumber
ide dalam
berkarya seni
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung
jawab dan kepedulian
terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni
2.4 Menunjukkan
kemampuan bekerjasama
dan berinteraksi dengan
menggunakan
bahasa daerah di
lingkungan
sekitar
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya
seni rupa
4.2 Menggambar
dekoratif berdasarkan
motif hias nusantara
dengan
menerapkan irama dan
keseimbangan
Seni rupa • Menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa
• Menceritakan makna
gambar dekoratif.
• Mencermati motif tas
yang diekspor, dan
menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa
• Mencermati gambar
motif hias, dan
menyebutkan prinsip-
prinsip dalam
berkarya seni
• Membuat rancangan
hiasan, dan
menggambar dekoratif
dengan memanfaatkan
motif hias
• Menggali informasi
dari bacaan, dan
mengidentifikasikan
prinsip-prinsip seni
dalam berkarya seni
rupa
• Menggambar di kain,
dan menggambar
dengan memanfaatkan
motif hias nusantara.
5 / 3
36. 33 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Tema 6: Organ Tubuh Manusia dan Hewan
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa.
4.3 Menggambar komik
dengan menerapkan
proporsi, komposisi, dan
unsur penceritaan
berdasarkan hasil
pengamatan.
Seni rupa Mengidentifikasikan
prinsip-prinsip seni
dalam berbagai karya
seni rupa.
Menyimpulkan
mengenai gambar
komik, proporsi,
komposisi, dan unsur
penceritaan.
Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berbagai karya seni
rupa (menggambar
komik).
Mengamati langkah
demi langkah dalam
contoh menggambar
komik.
Menggambar komik
bertema legenda/
cerita rakyat
nusantara dengan
proporsi, komposisi,
dan unsur penceritaan
Memahami gambar
komik bertemakan
cerita rakyat.
Menggambar komik
bertema legenda/
cerita rakyat
nusantara dengan
proporsi, komposisi,
dan unsur penceritaan.
6 /1
37. 34 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah.
4.5 Menyanyikan secara
berkelompok lagu anak-
anak dengan iringan
musik vokal sesuai
dengan asal daerahnya.
Seni musik Menjelaskan harmoni
musik dan lagu daerah.
Menjelaskan suara satu
dan suara dua dalam
musik dan lagu daerah.
Memilih lagu anak-
anak yang dinyanyikan
secara kelompok.
Memahami harmoni
musik.
Menjelaskan suara satu
dan suara dua dalam
musik dan lagu daerah.
Menentukan iringan
musik vokal sesuai asal
daerahnya.
Merasakan
harmonisasi musik
pada lagu yang
dinyanyikan.
Mempertunjukkan lagu
anak-anak dengan
iringan musik vokal
sesuai asal daerahnya
secara berkelompok.
6/2
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.5 Memahami unsur-
unsur budaya daerah
dalam bahasa daerah.
4.15 Merawat hewan
Seni rupa Menyebutkan nama
karya seni/kerajinan
dan istilah-istilah di
dalamnya dalam
bahasa daerah
setempat (cth: dalam
ukiran jawa
tengah/DIY ada istilah
pecahan, cawen, dsb).
Menyebutkan hewan-
hewan peliharaan.
Menjelaskan secara
lisan keunikan karya
seni/kerajinan daerah
6/3
38. 35 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
peliharaan. dalam bahasa daerah
setempat.
Bercerita mengenai
karya kerajinanan
daerah budaya secara
lisan dengan bahasa
daerah setempat.
Menjelaskan secara
lisan keunikan karya
seni/kerajinan daerah
dalam bahasa daerah
setempat.
Menyebutkan hewan-
hewan peliharaan.
Cara merawat hewan
peliharaan.
Tema 7 : Sejarah Peradaban Manusia
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
sumber ide dalam
berkarya seni.
3.5 Memahami unsur-
unsur
budaya daerah dalam
bahasa
daerah.
4.17 Menceritakan
secara lisan dan
Seni budaya
Seni rupa
• Mengidentifikasi-kan
unsur unsur dan istilah
kesenian dari teks
bacaan
• Menyebutkan salah
satu unsur budaya
daerah , yakni kesenian
dan istilah-istilah di
dalamnya dalam bahasa
daerah setempat
(contoh: dalam ukiran
Jawa Tengah/DIY ada
istilah pecahan, cawen,
dsb)
• Menyebutkan unsur-
unsur budaya daerah
• Menjelaskan secara
tertulis keunikan karya
seni/kerajinan daerah
7 /1
39. 36 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
tulisan unsur-unsur
budaya
daerah menggunakan
bahasa
daerah.
dalam bahasa daerah
setempat.
• Menjelaskan unsur-
unsur budaya daerah
• Menjelaskan secara
lisan keunikan karya
seni/kerajinan daerah
dalam bahasa daerah
setempat
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.2 Menghargai alam
dan
lingkungan sekitar
sebagai
sumber ide dalam
berkarya
seni.
3.5 Memahami unsur-
unsur
budaya daerah dalam
bahasa daerah.
4.17 Menceritakan
secara lisan
dan tulisan unsur-unsur
budaya daerah
menggunakan
bahasa daerah.
Seni budaya
Seni rupa
• Menyebutkan unsur-
unsur budaya daerah
• Menyebutkan salah
satu unsur budaya
daerah, yakni sistem
arsitektur dan istilah-
istilah di dalamnya
dalam bahasa daerah
setempat (contoh:
dalam ukiran Jawa
Tengah/DIY ada istilah
pecahan, cawen, dsb)
• Menjelaskan unsur-
unsur budaya daerah
• Menceritakan secara
lisan unsur budaya,
yakni peralatan dan
teknologi hidup
daearah setempat
• Menceritakan unsur-
unsur budaya daerah
lain ke dalam bahasa
daerah sendiri
7/2
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
Prakarya • Mengetahui prosedur
dan langkah kerja
membuat benda mainan
yang digerakan dengan
tali
• Merancang prosedur
dan langkah kerja
membuat benda mainan
7/3
40. 37 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
3.4 Memahami prosedur
dan langkah kerja dalam
berkarya kreatif
berdasarkan
ciri khas daerah.
4.13 Membuat karya
kerajinan
dari bahan tali temali.
yang digerakkan
dengan tali.
• Menyiapkan alat dan
bahan untuk membuat
benda mainan yang
digerakkan dengan tali.
• Membuat benda
mainan yang
digerakkan dengan tali.
• Membuat karya
kerajinan dari
bahan tali temali
• Merancang peragaan
atau pertunjukan karya
kreatif dari bahan tali.
• Menyelenggarakan
pertunjukan
karya kreatif
Tema 8: Ekosistem
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
Seni Rupa
Seni musik
Menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
Menggambar ilustrasi
tentang manfaat air.
Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa.
Melakukan
pengamatan/observasi
terhadap suasana
lingkungan sekitar
untuk membuat
gambar ilustrasi.
Memahami prinsip-
prinsip seni dalam
berbagai karya seni
8/1
41. 38 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
3.2 Mengenal harmoni
music dan lagu daerah
4.6 Memainkan alat
music ritmis secara
berkelompok dengan
iringan vocal lagu anak-
anak dua suara
rupa.
Menggambar ilustrasi
suasana lingkungan
sekitar tentang
kegiatan manusia
sehari-hari dengan
proporsi dan
komposisi yang baik.
Menyanyikan lagu
daerah, dan
memberikan pendapat
tentang manfaat
harmonisasi musik
Berdiskusi bersama
temannya, dan
menyebutkan
berbagai macam alat
musik ritmis
1.1 Menerima kekayaan
dan keragaman karya
seni daerah sebagai
anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri dalam
mengolah karya seni.
2.2 Menghargai alam
dan lingkungan sekitar
sebagai sumber ide
dalam berkarya seni.
2.3 Menunjukkan
perilaku disiplin,
tanggung jawab dan
kepedulian terhadap
alam sekitar melalui
berkarya seni.
3.2 Mengenal harmoni
musik dan lagu daerah.
4.6 Memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok engan
Seni Rupa
Seni Musik
Menyanyikan lagu
daerah, dan
menceritakan secara
lisan tentang manfaat
harmoni musik dalam
bernyanyi
Mengiringi lagu, dan
memainkan alat
musik ritmis secara
berkelompok.
Membuat peta
pikiran, dan
menyimpulkan hasil
pengamatan tentang
rantai makanan dan
jaring-jaring makanan
dari mahluk hidup
dalam ekosistem.
Mempresentasikan
hasil diskusi
kelompoknya, dan
menyajikan laporan
8/2
42. 39 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
iringan vocal lagu anak-
anak dua suara.
sederhana tentang
faktor-faktor yang
memengaruhi jaring-
jaring makanan pada
sebuah ekosistem.
Menyanyi lagu
daerah, dan
menggunakan
harmoni musik dalam
bernyanyi
Menampilkan lagu
apuse bersama
kelompok, dan
mempertunjukkan
permainan alat musik
dengan nyanyian lagu
anak-anak secara
kelompok.
3.1 Mengenal prinsip
seni dalam berkarya seni
rupa
4.1 Menggambar
ilustrasi dengan
menerapkan proporsi dan
komposisi
Seni Rupa Membaca teks
tentang membuat
keterangan gambar
ilustrasi,dan
menyebutkan prinsip-
prinsip seni dalam
berkarya seni rupa
Mengamati
bermacam-macam
gambar ilustrasi, dan
menjelaskan makna
gambar ilustrasi
Membuat gambar
ilustrasi langkah-
langkah membuat
kompos, dan
melakukan
pengamatan/observasi
terhadap suasana
lingkungan sekitar
untuk membuat
gambar ilustrasi
8/3
43. 40 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Menggambar ilustrasi
kondisi pasar, dan
melakukan
pengamatan/observasi
terhadap suasana
lingkungan sekitar
dan menggunakannya
untuk membuat
gambar ilustrasi
Tema 9: Lingkungan Sahabat Kita
Kompetensi Dasar Bagian-bagian Materi Tema/Subtema
1.1 Menerima kekayaan
dan
keragaman karya seni
daerah
sebagai anugerah Tuhan.
2.1 Menunjukkan rasa
percaya diri
dalam mengolah karya
seni.
sumber ide dalam
berkarya seni.
3.2 Mengenal harmoni
musik dan
lagu daerah.
4.5 Menyanyikan secara
berkelompok
lagu anak-anak dengan
iringan
musik vokal sesuai
dengan asal
daerahnya.
Seni Musik • Memahami harmoni
musik dan lagu
• Memilih lagu anak-
anak yang dinyanyikan
secara kelompok
• Memahami harmoni
lagu daerah.
• Menyanyikan lagu
daerah secara
berkelompok
• Mempertunjukkan lagu
daerah dengan iringan
musik vocal sesuai asal
daerahnya secara
berkelompok
9/1
3.2 Mengenal harmoni
musik dan
lagu daerah
4.7 Menyanyikan lagu
kanon & lagu
Seni musik Memahani harmoni
music
Menjelaskan lagu
kanon dan lagu wajib
dua suara
9/2
44. 41 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
wajib dua suara Menjelaskan suara satu
dan suara dua dalam
musik dan lagu daerah.
Berlatih menyanyikan
lagu canon dan lagu
wajib dua suara.
Menjelaskan suara satu
dan suara dua dalam
musik dan lagu daerah.
Mempertunjukkan lagu
kanon dan lagu wajib
dua suara di depan
penonton.
3.4 Memahami prosedur
dan langkah
kerja dalam berkarya
kreatif
berdasarkan ciri khas
daerah.
4.14 Membentuk karya
kerajinan dari
bahan keras
Prakarya Memahami prosedur
dan langkah kerja
dalam berkarya kreatif
benda kerajinan
Menyiapkan alat dan
bahan untuk membuat
benda pakai berbahan
keras dengan alat dan
teknik sederhana.
Membuat benda pakai
berbahan keras dengan
alat dan teknik
sederhana.
9/3
45. 42 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Analisis Gambar Anak
1. Hasil gambar anak kelas 1 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan
oleh anak sudah terkendali. Bentuk yang dihasilkan pun lebih mudah ditafsirkan seperti pada
gambar ini manusia digambarkan dengan setengah lingkaran untuk kepala, segitiga untuk
gaun yang dikenakan, dan dua garis horizintal untuk tangan.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam
mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan
karya dengan bentuk yang dihayatinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan organic dan lyrical, yang pada golongan organic anak sudah mengenal proporsi
dan hubungan organis yang wajar.
46. 43 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2. Hasil gambar anak kelas 1 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan
oleh anak sudah terkendali, yang diutamakan anak adalah bagian-bagian yang bergerak dari
suatu obyek. Dan anak belum memikirkan bagaimana seharusnya menggambarkan ruang
(bidang). Seperti pada gambar ini, ikan diutamakan mengenai gelembung – gelembung
pernafasannya dan isi dalam laut pun seolah – olah terlihat.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam
mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan
karya dengan bentuk yang dihayatinya
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan organic karena bersimpati terhadap objek-objek nyata; lebih suka objek
berkelompok daripada objek yang tersendiri.
47. 44 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
3. Hasil gambar anak kelas 1 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 1 SD masuk kedalam tahap masa pra-bagan dimana gerakan tangan yang dilakukan
oleh anak sudah terkendali. Bentuk-bentuk obyektif yang ada di sekitarnya menjadi criteria
dari hasil gambarnya, seperti yang ada pada gambar ini yaitu 3 pintu rumah, kupu – kupu,
pohon, dan bentuk atap.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana dalam
mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak memperhatikan dan mementingkan kesamaan
karya dengan bentuk yang dihayatinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan organic.
48. 45 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
4. Hasil gambar anak kelas 2 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 2 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah
semakin teliti. Seperti yang terdapat pada gambar ini, 3 buah ventilasi udara yang terletak
diatas pintu, cerobong asap, bentuk pohon, dan rerumputak yang ada disekitarnya.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana anak
mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya. Pernyataan ruang
dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda-benda yang lebih
kecil, contohnya pada warna yang diberikan pada jendela rumah.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan impressionism yang mementingkan detail dari suatu objek daripada keseluruhan
konseptual karena pada gambar ini lebih mengutamakan kesan “suasana” yang dapat dilihat
dari warna – warna yang telah diberikan.
49. 46 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
5. Hasil gambar anak kelas 2 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 2 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah
semakin teliti. Seperti yang terdapat pada gambar ini, gradasi warna yang digunakan pada
sekitar gambar matahari yang menunjukkan bagian tersebut lebih cerah, lalu bentuk sungai
yang berkelok – kelok pinggirnya. Tetapi emosi subyektifnya tidak dapat tersampaikan
karena ketidakmampuan skillnya yang dapat kita lihat pada 2 gambar domba yang hanya
memperlihatkan 2 kakinya (1 depan 1 belakang).
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk kedalam tipe visual dimana anak
mempunyai ketajaman menghayati sesuatu melalui indera penglihatannya. Demikian pula
penggunaan warna-warna yang ada pada gambar.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan expressionism dimana anak tidak hanya mengekpresikan sensasi egosentrik saja
tetapi juga objek dari luar.
50. 47 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
6. Hasil gambar anak kelas 3 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 3 SD masuk kedalam tahap masa bagan dimana pengamatan anak pada usia ini sudah
semakin teliti. Terlihat dari bentuk gambar anak yang sedang melambaikan kedua tangannya
menyatakan bahwa emosi subyektifnya sudah dapat tersampaikan.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual dimana anak dalam
mengungkapkan sesuatu melalui bentuk, anak itu memperhatikan dan mementingkan
kesamaan karya dengan bentuk yang dihayatinya Seperti pada gambar 2 pohon yangterdapat
dalam gambar tersebut, pohon yang satu terlihat lebih dekat karena ukurannya yang besar,
dan yang satunya lagi terlihat jauh karena ukurannya yang lebih kecil. Benar bahwa
pernyataan ruang dalam gambar telah dapat dipecahkan dengan menggambarkan benda-
benda yang lebih kecil, dengan menggunakan ilmu perspektif.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan expressionism terlihat dari hasil gambar anak yang menunjukan bagaimana anak
melihat dunia.
51. 48 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
7. Hasil gambar anak kelas 4 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 4 SD masuk kedalam tahap masa permulaan realisme dimana pada masa ini anak
sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya. Konsep bagan yang sudah ada pada
masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Konsep manusia pun tidak hanya pada kepala,
tubuh, tangan dan kaki saja tetapi juga jari, pakaian, perhiasan, rambut yang dapat kita lihat
pada gambar ini. Konsep gambarnya juga sudah bukan garis lagi melainkan bidang. . Untuk
obyek yang lebih jauh, digambar di bagian atas kertasnya namun ukurannya sama dengan
objek yang paling dekat. Kebenarannya pun dapat kita lihat pada gambar orang, pegunungan
dan gedung yang besarnya sama. Warna yang digunakan juga masih obyektif sesuai
kesukaannya sendiri.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe haptik dimana anak
cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya dan
yang ditonjolkan dari gambar ini adalah 2 orang perempuan dengan warna yang menyatakan
wujud reaksi emosinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan decorative, terlihat dari bentuk dan warna yang digunakan mengusahakannya
menjadi pola yang menggembirakan.
52. 49 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
8. Hasil gambar anak kelas 4 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 4 SD masuk kedalam tahap masa permulaan realisme dimana pada masa ini anak
sudah lebih cermat dalam mengamati alam sekitarnya. Konsep bagan yang sudah ada pada
masa sebelumnya sudah lebih mendetail lagi. Seperti yang terdapat pada gambar ini, anak
sudah mengekpresikan ciri – ciri dari gajah.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe haptik dimana anak
cenderung menonjolkan bagian bagian yang dianggap penting saja dalam obyeknya dan
yang ditonjolkan dari gambar ini adalah 2 ekor gajah.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan decorative, terlihat pada bentuk natural yang diekspresikan dari cipratan petasan
yang ada pada gambar.
53. 50 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
9. Hasil gambar anak kelas 5 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 5 SD masuk kedalam tahap masa realisme semu dimana ada pendekatan realistis
terhadap alam sekitarnya meskipun belum sadar sepenuhnya.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual karena dalam gambar
ini anak sudah memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang
dihayatinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan impressionism, karena lebih mementingkan kesan “suasana”.
54. 51 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
10. Hasil gambar anak kelas 6 SD
Dilihat dari gambar yang dihasilkan, berdasarkan periodesasi perkembangan anak jenjang
kelas 5 SD masuk kedalam tahap masa realisme semu dimana dalam masa ini intelegensi
sudah makin berkembang.
Sedangkan berdasarkan tipologi anak, masuk ke dalam tipe visual karena dalam gambar
ini anak sudah memperhatikan dan mementingkan kesamaan karya dengan bentuk yang
dihayatinya.
Serta berdasarkan penggolongan gambar anak menurut Herbert Read masuk ke dalam
golongan expressionism,
55. 52 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Pensil
Dilihat dari unsur pembuatannya bahan utama untuk membuat pensil adalah camuran antara
grafit serta tanah liat. Perbandingan antara grafit dan tanah liat yang berbeda beda akan
menghasilkan jenis pensil yang berbeda pula. Semakin abanyak campuran grafitnya akan
menghasilkan pensil yang lebih hitam, sedangkan jika tanah liatnya yang lebih banyak maka
akan menghasilkan pensil dengan warna yang lebih memudah dan batangnya lebih keras.
Bila terlalu banyak grafit maka batang pensil berencana sangat lembut tetapi juga lebih cepat
aus. sedangkan bila memakai pensil Yg terlalu sedikit grafit maka untuk menghitamkannya perlu
beberapa kali goresan Yg tentu juga berencana mengauskan kertas.
Jadi penggunaan pensil (khususnya saat menggambar) sebaiknya bukan melulu dengan bermain
pada jumlah goresan melainkan dengan memakai komposisi pensil Yg sesuai.
komposisi tersebut bisa Kami ketahui karena pasti tercetak / tertulis jelas pada batang pensil.
unsurnya adalah 3 huruf yaitu h, f dan b.
H berarti hardness (yaitu tingkat kekerasan, skalanya antara h, 1h sampai 9h, semakin tinggi
angkanya berarti semakin keras). F berarti fine (yang diperuntukan utk menulis dan tanpa
skala). B berarti blackness (tingkat kehitaman dari mulai b, 1b, 9b bahkan 9xxb).Misalkan:
1. Hb berarti lebih keras dan lebih hitam dari f
2. 2b lebih hitam dan Tdak keras.
3. hhbbb berarti lebih keras 2 kali lipat dan sangat amat hitam.
Adapun pengkodean tersebut adalah mengikuti cara inggris Yg de facto lebih dianut sebagai
kode internasional sedangkan amerika membuat pengkodean sendiri Yg terbatas pada
penggunaan Yg paling umum yaitu #1 (b), #2 (hb), #2½ (f), #3 (h) dan #4 (2h).
Ada satu hal Yg menarik dalam pengkodean pensil tersebut bahwa ternyata Sesungguhnya
"tidak ada standar internasional penentuan kadar grafit dan tanah liat bagi setiap produsen pensil"
jadi kehitaman pensil 2b pada pensil merk "anu" bisa berbeda dengan 2b pada pensil merk "itu".
Sumber: http://sharedietsehat.blogspot.co.id/2014/03/pengertian-pensil-hb-2b-4b-b-dst.html
56. 53 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Kertas Gambar
Kertas gambar yang sering digunakan adalah kertas putih (kertas padalarang/kertas manila)
dan kertas kalkir. Kertas padalarang dan kertas manila adalah jenis kertas yang tidak tembus
cahaya, agak tebal, biasanya untuk membuat gambar dengan pensil dan kadang-kadang juga
dengan tinta. Adapun kertas kalkir adalah kertas yang tembus cahaya (transparan) biasanya
untuk membuat gambar dengan tinta yang merupakan proses lanjutan dari pembuatan gambar
dengan pensil untuk mempermudah dalam penggandaan (reproduksi).
Ukuran pokok dari kertas gambar adalah Ao (baca A nol) mempunyai luas 1 m2
. Apabila
kertas Ao dibagi menjadi dua bagian sama besar kita dapatkan ukuran kertas yang lebih kecil
yaitu A1. Arti A1 adalah kertas Ao yang dibagi satu kali. Begitu seterusnya, apabila kertas A1
dibagi menjadi dua sama besar menjadi kertas ukuran A2, Kertas A2 menjadi kertas A3, kertas
A3 menjadi kertas A4, kertas A4 menjadi kertas A5. Ukuran kertas gambar dapat dilihat pada
Tabel di bawah ini:
Sumber: https://mazgun.wordpress.com/2008/10/30/gambar-teknik/
57. 54 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Teknik Menggambar
Perlu kita ketahui terdapat banyak cara untuk menggambar seperti teknik menggambar
bentuk, model, wajah, ilustrasi, sketsa, dengan pensil, ragam hias, 3d, prespektif, anime, flora,
pemandangan, karikatur, kartun, manusia, pointilis, manga, orang, arsir, bunga, hewan dan masih
banyak cara yang lain.
Nah, untuk menciptakan suatu gambar dibutuhkan sebuah proses yang tidak mudah bagi
setiap orang. Karena tidak semua orang yang mengetahui dan menguasahi teknik-teknik dalam
menggambar, untuk sebelum kita menggambar sebaiknya kita harus memahami terlebih dahulu
tentang teknik-teknik menggambar.
Dengan menguasahi teknik-teknik dasar di dalam menggambar kita akan
mempunyai bekal yang sangat berarti dan akan lebih mudah untuk langkah selanjutnya dalam
menggambar. Dan itu jauh lebih cepat dibandingkan dengan orang yang tidak memiliki basic
sama sekali walupun dia mempunyai semangat yang tinggi.
Berdasarkan pernyataan diatas, sebaiknya kita belajar terlebih dahulu tentang teknik-
teknik dasar dalam menggambar untuk menghasilkan suatu karya yang sangat luar biasa, bahkan
banyak gambar yang bernilai ratusan juta.
Teknik – Teknik Menggambar:
1. Teknik Pointilis
Teknik pointilis adalah cara atau teknik menggambar atau melukis dengan menggunakan
titik-titik hingga membentuk suatu objek. Pointilisme adalah teknik lukisan di mana
tersusun/terbentuk dari titik kecil, titik-titik yang berbeda dari warna diterapkan dalam pola
58. 55 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
untuk membentuk sebuah gambar. Georges Seurat mengembangkan teknik ini pada tahun
1886, bercabang dari Impresionisme . Para Pointillism Istilah ini pertama kali diciptakan
oleh kritikus seni di akhir 1880-an untuk mengolok-olok karya-karya para seniman, dan
sekarang digunakan tanpa konotasi sebelumnya mengejek nya.
Teknik melukis yang digunakan untuk warna pointillist pencampuran dengan
mengorbankan dari sapuan kuas tradisional yang digunakan untuk menggambarkan tekstur.
Mayoritas pointilisme dilakukan dalam cat minyak. Apa saja dapat digunakan sebenarnya,
misalnya drawing pen, tetapi minyak yang lebih disukai.
2. Teknik Dussel (Gosok)
Teknik dussel adalah teknik menggambar dengan cara menggosok sehingga
menimbulkan kesan gelap-terang atau tebal-tipis. Alat yang bisa digunakan, antara lain
pensil, krayon, dan konte.
Teknik menggambar ini menggunakan bantuan kapas atau alat khusus yang berupa
gulungan kertas (bentuknya mirip pensil), bahkan jari-jari kitapun dapat digunakan untuk
teknik menggambar yang satu ini. Pada teknik ini stroke/garis akan dihilangkan atau
dihaluskan dengan cara digosok-gosok (dusel). Yang paling cocok untuk teknik
menggambar ini adalah menggunakan jenis pensil yang lunak ( 2B ke atas) atau konte dan
krayon.
59. 56 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
3. Teknik Siluet (Blok)
Teknik siluet adalah teknik menutup objek gambar dengan menggunakan satu warna
sehingga menimbulkan kesan balok.Gambar yang dibuat dengan bentuk menyeluruh secara
blok pada bentuk yang diinginkan/disekitarnya.
Teknik siluet ada 2 macam, yaitu:
a) Siluet Positif
Menggambar dengan memberikan warna/blok pada bentuk yang diinginkan.
b) Siluet Negatif
Menggambar dengan memberikan warna/blok di sekitar/sekeliling bentuk yang
anda inginkan
4. Teknik Arsir
Teknik asir dibuat dengan cara menggoreskan pensil, spidol, tinta, atau alat lain berupa
garis-garis berulang yang membuat kesan gelap-terang, gradasi, atau kesan dimensi.
Teknik mengambar arsir lebih menekankan pada kekauatan garis (stroke). Dilakukan
berulang-ulang secara sejajar maupun tumpang berpotongan, hal ini dilakukan untuk
memberikan kesan gelap. Atau dapat dilakukan secara sejajar dengan memperhatikan
kerapatannya saja, apabila dilakukan dengan rapat menyebabkan kesan gelap dan
60. 57 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
sebaliknya. Atau menggunakan tekanan yang ringan dan kuat dilakukan secara diulang-
ulang. Alat yang digunakan biasanya pensil, spidol, crayon, konte, kapur, arang, dll.
5. Teknik Aquarel (Sapuan Basah)
Teknik aquarel dapat menggunakan bahan dengan campuran air di kertas, kain, atau
bidang lain. Bila menggunakan bidang gambar berupa kertas maka dapat menggunakan cat
air, cat poster, atau tinta bak. Teknik menggambar ini menggunakan media basah agar
supaya menghasilkan warna yang transparan. Kertas gambar sebelum dilakukna proses
menggambar paling bagus yang harus dibasahi agar cat cepat menyebar. Atau dibuat
lembab. Alat yang cocok adalah menggunakan kuas. Dilakukan secara berulang-ulang dan
menumpuk agar menghasilkan warna tua atau gelap. Teknik menggambar yang satu ini
memang membutuhkan kemampuan khusus dalam penguasaan alat kuas.
Gambar dari teknik ini memiliki karakter khusus dan karena bahan warnanya cat air atau
acrylik maka warna yang dihasilkan memeng tampak cemerlang kalau dibandingkan crayon.
Sumber: http://pastiguna.com/macam-macam-teknik-menggambar-bentuk/
61. 58 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Gambar Doodle
Doodle jika diartikan secara harfiah ke bahasa indonesia berarti "mencoret". Mencoret
merupakan hal paling gampang dan mudah di lakukan, dengan media untuk menulis, seperti
kertas, pulpen dan pencil, kita dapat menghasilkan sebuah coretan. Kegiatan "mencoret" seperti
ini juga sering disebut dengan doodling.
Doodle Art sendiri adalah suatu gaya menggambar dengan cara mencoret, terlihat
abstract, ada yang tidak bermakna juga ada yang bermakna, terkadang karya yang dihasilkan
tidak memiliki bentuk yang benar namun terlihat unik dan menarik.
Sebuah karya doodle biasanya melukiskan perasaan si pembuatnya, bisa terlihat dari
goresan-goresan yang dihasilkan, kadang keluar tanpa disadari oleh pikiran kita. Doodle art
kadang mampu menenangkan hati si pembuatnya. Semakin di buat dengan sepenuh jiwa dan
perasaan, karya yang dihasilkan semakin menarik, unik dan bermakna dalam, dan itu membuat
karya doodle tidak sekedar jadi hobi corat-coret, tapi juga mempunyai kedalaman makna dan
gaya.
Doodle Art juga memiliki sejarahnya. Coret-coretan yang terdapat di gua-gua zaman dulu
merupakan salah satu gaya doodle art tertua, bahkan sebelum orang mengenal tulisan, dimana
doodling dijadikan alat untuk menceritakan sebuah kisah turun temurun.
62. 59 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Sekarang Doodle art semakin berkembang, bentuknya yang abstract dan memiliki
keunikkan tersendiri membuat pelakonnya semakin bertambah dari hari ke hari. Bahkan tanpa
disadari kita sering menghasilkan karya doodle, contohnya saat kamu merasa bosan pelajaran
dikelas, pastinya sering mencoret-coret di kertas tulis kan?? coretan tersebut adalah doodle art.
Doodle art adalah sarana berkarya dan berkreatifitas yang murah lagi meriah. Tidak perlu
kertas khusus seperti kanvas, di bungkus rokok sekalipun bisa dilakukan. Semua kembali ke
pelakon doodle art itu sendiri dalam memilih peralatan dan gaya doodling yang nyaman bagi
dirinya.
Kini gaya doodle art ini banyak di pakai sebagai salah satu elemen dalam desain grafis,
kamu bisa melihat baliho-baliho iklan handphone, TV, dsb tidak jarang menggunakan elemen-
elemen doodle. Dengan menggunakan unsur doodle art, pesan yang disampaikan dalam karya
lebih terkesan bersahabat, santai, dan manusiawi.
Sumber: http://www.desainstudio.com/2012/04/mengenal-doodle-art.html
63. 60 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Apresiasi Seni, Karya Seni, Unsur Seni dan Prinsip Seni
1. Apresiasi Seni
Apresiasi berasal dari kata appreciation (bahasa Inggris) yang berarti “penghargaan”,
dan appretiatus (bahasa Latin) yang artinya “memberi keputusan dengan rasa hormat
sebagaimana cara menghargai karya seni”. Jadi, Apresiasi seni rupa adalah kegiatan
mengenali atau memahami nilai yang terkandung dalam suatu karya seni rupa sehingga
dapat menghargai karya seni rupa tersebut. Yang menjadi sasaran dalam kegiatan apresiasi
adalah nilai suatu karya seni.
Apresiasi juga dapat berupa kritik. Secara umum kritik berarti mengamati,
membandingkan, dan mempertimbangkan. Kritik biasanya berupa komentar terhadap karya
seni. Ada kritik yang bersifat positif dan juga negatif. Mengapresiasi karya seni rupa sama
halnya dengan melakukan pengamatan terhadap karya seni rupa, penilaian terhadap karya
seni rupa, dan penghargaan terhadap karya seni rupa. Dalam menilai karya seni rupa, tentu
ada kriteria atau tolok ukurnya. Berikut pembahasan tentang kriteria karya seni rupa yang
baik.
Sumber: http://www.senibudayaku.com/apresiasi-seni-rupa-pengertian-kriteria-dan-fungsi-apresiasi/
2. Karya Seni
Karya seni rupa merupakan karya seni yang mengutamakan nilai keindahan seni rupa/
wujud. Karya seni rupa yang baik bukanlah lukisan, gambar, atau patung asal jadi,
melainkan karya yang diciptakan berdasarkan prinsip-prinsip keindahan. Keindahan seni
rupa dapat dilihat dari aspek isi suatu karya seni rupa yang meliputi ide, bentuk, dan teknik
pembuatan, serta fungsi dan makna karya tersebut.
Dalam hal ide atau gagasan, karya seni rupa yang baik hendaknya menampilkan karya
seni rupa yang baru dan belum ada sebelumnya, sehingga tidak sekedar meniru yang sudah
ada.
Bentuk merupakan wujud dari karya seni rupa. Karya seni rupa dikatakan memiliki
bentuk yang baik apabila berpedoman pada prinsip-prinsip seni rupa (kesatuan,
keseimbangan, irama, pusat perhatian). Pada karya seni rupa dua dimensi wujud bentuknya
terdiri dari unsur titik, garis, bidang, warna, gelap terang, dan tekstur. Sedangkan karya seni
64. 61 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
rupa tiga dimensi wujud bentuknya berupa unsur titik, garis, warna, ruang, tekstur, dan gelap
terang.
Keindahan karya seni rupa juga dapat dilihat dari teknik pembuatannya. Ada beberapa
teknik pembuatan karya seni rupa yang berbeda-beda. Tetapi yang menjadi persoalan dalam
menilai karya seni rupa bukanlah teknik pembuatan suatu karya seni, melainkan kualitas
suatu teknik berkarya yang menghasilkan bentuk. Perhatikan apakah teknik yang dipakai
oleh perupa sudah baik dan tepat sesuai dengan prinsip-prinsip seni rupa. Tentu saja,
semakin tinggi pemahaman teknik dan prinsip serta banyaknya pengalaman dalam seni
tersebut, daya kritis seseorang dalam menilai suatu karya akan lebih baik dan mengena
sasaran.
Dalam menilai fungsi karya, kalian perlu mengetahui fungsi karya tersebut sebagaimana
yang dimaksud pembuatnya. Sebagaimana kita ketahui, fungsi karya seni rupa secara garis
besar dibagi menjadi dua, yaitu fungsi praktis dan fungsi estetis. Karya yang baik tentu saja
karya yang dapat menjalankan fungsinya.
Sumber: http://www.senibudayaku.com/apresiasi-seni-rupa-pengertian-kriteria-dan-fungsi-apresiasi/
3. Unsur Seni
Ada beberapa unsur pembentuk karya seni rupa, antara lain yaitu:
a. Titik
Yang merupakan unsur dasar karya seni rupa yang terkecil. Segala bentuk wujud yang
dihasilkan dimulai dari titik. Sehingga titik menjadi pusat perhatian. Titik yang membesar
disebut dengan bintik.
b. Garis
Yang merupakan batas limit dari suatu benda, bidang, ruang, texture, warna dll. Garis
memiliki dimensi yang memanjang dengan arah tertentu, memiliki sifat seperti panjang,
pendek, lurus, tipis, tebal, vertikal, horizontal, halus, melengkung, berombak, miring,
putus-putus, dan masih banyak sifat-sifat lainnya. Garis ini memberikan kesan simbolik,
gerak, ide dan lain sebagainya.
c. Bidang
Unsur ini merupakan perkembangan dari penampilan garis, yakni perpaduan antara garis-
garis dalam kondisi tertentu. Bidang bisa diamati secara visual pada setiap benda alam &
65. 62 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
pada karya seni rupa yang dihasilkan. Berdasarkan bentuknya, bidang terdiri dari bidang
biomorfis, geometris, bersudut, dan tak beraturan. Bidang terbentuk dari pertemuan
ujung-ujung garisatau juga karena sapuan warna.
d. Bentuk
Bentuk merupakan wujud yang terdapat di alam dan terlihat nyata. Bentuk dapat
berarti shape, yakni bentuk benda polos yang muncul tanpa penjiwaan atau hadir secara
kebetulan, dapat dilihat hanya sekedar penyebutan sifatnya saja seperti :ornamental,
bulat, panjang, tidak teratur, persegi dan lain sebagainya . Dan bentuk plastis atau dalam
bahasa inggrisnya form yang berarti bentuk benda yang dapat dilihat dan dirasakan
karena memiliki unsur nilai dari benda tersebut, seperti contoh: lemari.
e. Tekstur
Tekstur ialah sifat permukaan pada setiap benda yang bisa dilihat juga diraba. Dimana
sifatnya terkesan halus, kusam, kasar, licin, mengkilap, dan lainnya. Sifat tersebut bisa
dirasakan melalui indera pengelihatan dan juga rabaan. Tekstur terbagi dua yakni tekstur
nyata dimana sifat permukaannya menunjukkan kesan yang sebenarnya dan tekstur
semu (maya), dimana kesan permukaannya dapat berbeda-beda antara pengelihatan dan
rabaan. Tekstur berfungsi untuk memberikan karakter tertentu pada bagian bidang
permukaan yang bisa menimbulkan nilai-nilai estetik.
Sumber: http://www.spengetahuan.com/2015/06/unsur-unsur-seni-rupa-dan-penjelasannya.html
4. Prinsip Seni
Untuk menciptakan karya seni rupa perlu meperhatikan aturan yang telah ditetapkan yang
sering disebut dengan istilah prinsip seni rupa. Prinsip-prinsip seni rupa disebut juga kaidah
yang menjadi pedoman dalam berkarya seni rupa. Dalam membuat karya seni rupa ada
beberapa prinsip-prinsip yang sebaiknya diperhatikan supaya karya seni yang kalian buat
mempunyai nilai estetik dan nilai artistik yang tinggi. Prinsip-prinsip seni rupa
serta penjelasan lengkapnya yaitu:
A. Kesatuan
66. 63 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Kesatuan adalah penataan unsur-unsur dengan cara menggabungkan/ memadukan unsur
satu dengan yang lain sehingga diperoleh hubungan yang erat dan kuat, serta saling
mendukung antara satu dengan yang lain sehingga terdapat kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.
B. Keseimbangan
Keseimbangan adalah keadaan dimana unsur satu dengan yang lainnya memiliki nilai
atau kesamaan bobot. Secara wujud dan jumlahnya mungkin tidak sama, tetapi nilainya
dapat seimbang. Macam-macam keseimbangan yaitu keseimbangan; terpusat/ sentral,
diagonal, simetris, dan asimetris.
C. Irama
Irama adalah menata unsur dengan cara mengulang sehingga terkesan adanya gerak dan
menimbulkan keselarasan. Irama dapat diperoleh dengan cara repetisi yaitu pengulangan
unsur yang sama, Alternasi yaitu pengulangan unsur yang berbeda, dan Gradasi yaitu
pengulangan dengan perubahan yang bertahap
D. Keselarasan (Harmony)
Keselarasan (Harmony) adalah keadaan dimana unsur yang satu dengan yang lainnya
memiliki hubungan yang saling mendukung. Untuk mencapainya dilakukan dengan cara
mengkombinasikan atau memadukan unsur satu dengan unsur lainnya.
E. Pusat Perhatian
Pusat Perhatian adalah keadaan dimana suatu unsur memiliki kelebihan daripada unsur
lainnya sehingga unsur tersebut mendominasi perhatian. Pusat perhatian bertujuan untuk
memfokuskan suatu unsur utama yang menjadi tema atau judul suatu karya tanpa
mengesampingkan unsur lainnya.
F. Kesederhanaan
Kesederhanaan adalah keadaan dimana unsur-unsur bentuk yang disatukan menjadi
kesatuan bentuk yang bersifat praktis.
G. Kontras
Kontras adalah keadaan dimana unsur satu dengan yang lain memiliki perbedaan/
berlawanan. Misalnya adanya bentuk, ukuran, warna, atau tekstur yang memiliki
perbedaan untuk menarik perhatian dan menghindari adanya kejenuhan.
Sumber: http://www.senibudayaku.com/prinsip-prinsip-seni-rupa-serta-penjelasan-lengkapnya/
67. 64 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Pengertian dan Jenis Kuas, Cat Air, Palet, Teknik Penggunaan Kuas dan Crayon
a. Pengertian dan Jenis Kuas
Kuas cat air umumnya lebih halus dibandingkan dengan kuas akrilik atau cat
minyak. Karena kegunaannya, kuas cat air digunakan untuk zat cair dan tidak memiliki
kepekatan dengan akrilik atau cat minyak. Pegangannya juga pendek, sedangkan kuas
akrilik atau cat minyak didesain untuk digunakan melukis jauh dari jangkauan.
Berikut ini macam – macam bentuk kuas cat air:
a. Round Brush
Round Brush sangat popular gunakan oleh watercolorist karena fleksibilitasnya. Ia
mempunyai bentuk yang bulat dan ujung kuas saat basah dapat membuat garis yang
tebal dan halus. Kuas ini baik digunakan untuk lukisan besar serta detail-detail kecil
pada lukisan.
b. Flat
Kuat berbentuk datar ini memiliki ferrule datar, lurus, dan biasnya pipih persegi, tetapi
kadang ada yang persegi panjang. Hasil garis yang dihasilkan dari flat brush ini akan
lurus. Flat brush digunakan untuk melukis area tepi yang kecil sehingga tidak akan
melebar seperti kita memakai round brush.
Ada 3 tipe flat brush:
68. 65 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
1) Bright : Sama seperti flat brush tapi melengkung ke dalam di ujung, jadi sedikit
lebih pendek.
2) Angular : Bergantung pada sudut di mana kita akan melukis, bentuk kuasnya
diagonal lebih mirip seperti round brush. Karena fleksibilitasnya, bentuk ini
menjadi watercolor brush favorit untuk dipakai.
3) Filbert :Filbert brush memiliki ferrule datar dan bentuknya yang oval.
c. Wash Brush
1) Mop : Memiliki rambut-rambut halus yamg digunakan untuk jumlah besar dan
cocok digunakan untuk melukis di area yang besar. Mop dibuat dari bulu tupai atau
domba.
69. 66 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2) Hake : Dibuat oleh Jepang dengan bulu domba. Kuas ini sangat halus.
d. Detail Brush
Seperti judulnya, kuas ini digunakan untuk menggambar detil-detil kecil karena
ujungnya yang lancip. Ada bermacam-macam detail brush:
1) Spotters: Baik untuk melukis detail, karena mereka memiliki panjang rambut yang
sangat pendek. Tidak akan melekuk ketika melukis titik kecil.
70. 67 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
2) Riggers : Biasanya tipe rigger ini digunakan untuk lettering dan tepat untuk
menggambar apapun yang membutuhkan garis tipis seperti rumput.
e. Material
Kuas-kuas yang terbuat dari bahan alami umumnya akan lebih mahal karena mampu
menahan cairan lebih banyak dan memiliki ketahanan untuk mempertahankan bentuk
dan bertahan lebih lama. Meskipun, tak bisa dipungkiri bahwa saat ini kuas sintetis bisa
mendekati kualitas yang terbuat dari bahan-bahan alami.
1) Kolinsky Sable
Kuas ini memiliki daya serap yang baik dan kuat sehingga ketahanannya juga baik.
Terbuat dari bulu musang yang biasa dijadikan bahan untuk mantel musim dingin.
2) Red Sable
Lebih murah daripada kuas sintetis tapi memiliki kualitas lebih baik. Terbuat dari
jenis marten.
3) Squirrel, Ox, and Goat
Kuas yang terbuat dari bulu tupai sangat lembut; sementara kuas yang terbuat dari
bulu kambing masih cukup lembut dan lebih terjangkau; dan kuas yang terbuat dari
rambut sapi sedikit lebih tebal dari bulu tupai.
4) Synthetic
71. 68 | E g h a R h i y a n t i P u t r i - 1 8 1 5 1 5 2 6 4 1
Terbuat dari nilon atau poliester. Kuas sintetis ini lebih murah dan kualitasnya
mendekati dengan kuas dengan bahan alami.
f. Ukuran
Ukuran yang paling umum dari kuas cat air berkisar dari #0000 #24 (sekitar 3/4″), tetapi
kamu dapat menemukan ukuran hingga #50; semakin kecil angkanya, semakin kecil
ukuran kuas. Tapi, ukuran ini bergantung dari pabrik pembuatnya.
Sumber: http://kopikeliling.com/visual/art/mengenal-macam-macam-kuas-cat-air.html
b. Cat Air
Cat air atau yang populer dengan sebutan aquarel meruppakan medium lukisan yang
menggunakan pigmen pelarut air yang bersifat transparan. Bicara tentang cat air, cat air
memiliki berbagai macam varian, varian yang saya maksud adalah wujudnya bukan
mereknya :3 berdasarkan wujudnya cat air ada 3 macam, yaitu:
a. Padatan / pans watercolor adalah cat air yang dikemas dalam bentuk padat.
Penggunaannya dengan cara mengambil pigmen dengan kuas yang di basahi oleh air.
b. Botol /tubes watercolor adalah cat air yang dikemas dalam bentuk tube, atau botol
bentuk yang klasik dari dahulu. Sebaiknya jangan biarkan cat yang sudah di keluarkan
dari tube dibiarkan sampai kering, untuk merek-merek tertentu hal ini dapat mengurangi
kualitas cat, tetapi ada pula yang tidak berpengaruh.
c. Cair/Liquid/concentrated watercolor adalah cat air dalam bentuk consentrat cair yang
sangat kaya akan warna, bisa di bilang liquid watercolor memiliki kualitas warna