SlideShare a Scribd company logo
1 of 28
Bab.3
 Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gaya sebagai penyebab gerak
 Isaac Newton (1643-1727) mempublikasikan hukum geraknya dan
merumuskan Hukum Grafitasi Universal
 Hukum Newton menyatakan hubungan antara gaya, massa dan gerak benda
 Gaya adalah kekuatan dari luar berupa dorongan atau tarikan
 Gaya adalah suatu vektor
3.1
P E N D A H U L U A N
Sifat besaran fisis :  Skalar
 Vektor
 Besaran Skalar
Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar
dinyatakan oleh bilangan dan satuan).
Contoh : waktu, suhu, volume, laju, energi
Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat
 Besaran Vektor
Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah.
z
x
y
3.2
3.1 BESARAN SKALAR DAN VEKTOR
Contoh : kecepatan, percepatan, gaya
Catatan : vektor tergantung sistem koordinat
Gambar :
P Q
Titik P : Titik pangkal vektor
Titik Q : Ujung vektor
Tanda panah : Arah vektor
Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor
3.3
Catatan :
Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal
Notasi Vektor
A Huruf tebal
Pakai tanda panah di atasA

A Huruf miring
Besar vektor A = A = |A|
(pakai tanda mutlak)
3.2 PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR
3.3 OPERASI MATEMATIK VEKTOR
1. Operasi jumlah dan selisih vektor
2. Operasi kali
2.3.1 JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR
Metode:
1. Jajaran Genjang
2. Segitiga
3. Poligon
4. Uraian
1. Jajaran Genjang R = A + B
+ =A
A
Besarnya vektor R = | R | = cos222
ABBA 
3.4
Besarnya vektor A+B = R = |R| = θcos22 ABBA ++
Besarnya vektor A-B = S = |S| = θcos2ABBA -+
2
22
3.5
2. Segitiga
3. Poligon (Segi Banyak)
 Jika vektor A dan B searah  θ = 0o : R = A + B
 Jika vektor A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B
 Jika vektor A dan B Saling tegak lurus  θ = 90o : R = 0
Catatan : Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik
+ =A
A
B
+ + + =
A
D
A+B+C+D
A
B
C
D
Ay
By
Ax Bx
A
B
Y
X
Vektor diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y)
A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j
Ax = A cos θ ; Bx = B cos θ
Ay = A sin θ ; By = B sin θ
Besar vektor A + B = |A+B| = |R|
22
yx RR |R| = |A + B| =
Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg θ =
x
y
R
R
3.6
4. Uraian
x
y
R
R
θ = arc tg
Ry = Ay + ByRx = Ax + Bx
CONTOH SOAL
3.7
3.4 G A Y A
Gaya adalah Vektor
• Gaya menyebabkan percepatan.
• Arah gaya searah dengan arah percepatan.
• Artinya gaya adalah besaran yang mempunyai besar
dan arah.
• Gaya dapat digolongkan sebagai sebuah vektor.
3.8
Dimana : F = gaya
m = massa
a = percepatan
F = m a
Dalam satuan SI
Newton
m
KgF  2
det
.
Satuan Gaya
• Satuan gaya adalah Newton
• 1 Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk menimbulkan percepatan
1 m.s2 pada benda bermassa 1 kg
3.9
Gaya Berat
• Gaya berat (W) adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda.
• Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan, apakah dibidang
horizontal, vertical ataupun bidang miring.
• Berat benda sesungguhnya tidak hanya tergantung pada gaya gravitasi bumi saja tetapi juga
dipengaruhi gravitasi dari bintang dan planet-planet.
• Namun dalam perhitungan, hanya gaya gravitasi akibat tarikan bumi saja yang diperhitungkan
sebab kontribusi gaya akibat tarikan bintang sangat kecil karena jaraknya sangat jauh.
3.10
Contoh :
1. Seorang bermassa 50 kg, beratnya bisa 490 N permukaan laut, dengan g = 9,8m/s2 atau
488 N di atas gunung, dengan g = 9,76 m/s2.
2. Seorang anak menimbang dengan timbangan berat, ternyata skala menunjukkan 60 kg.
Anggap anak tersebut jalan-jalan ke bulan dan membawa timbangan yang sama. Skala
berapa yang ditunjukkan pada timbangan itu? Gravitasi di bulan adalah 1/6 kali gravitasi
bumi. Anggap percepatan jatuh bebas benda hanya disebabkan oleh gaya gravitasi dimana
benda itu berada. (Jawaban: 10 kg)
3. Suatu massa standard diberi gaya F sehingga bergerak dipercepat dengan percepatan 2
m/s2 . Hitung massa sebuah benda yang jika mendapat gaya F maka percepatannya 4 m/s2 .
(Jawaban: 0,5 kg)
3.11
Gaya Normal
• Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua permukaan yang
bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh.
• Gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan benda terhadap bidang tempat benda
terletak (benda melakukan aksi, bidang melakukan reaksi). Arah gaya normal N selalu
tegak lurus pada bidang
3.12
Gaya Gesekan
 Gaya yang melawan gerak relatif dua benda
 Arah gaya gesekan selalu sejajar dengan bidang tempat benda berada dan berlawanan dengan arah
gerak benda jadi gaya gesekan melawan gerak (menghambat)
Macam-macam gaya gesekan
 Gaya gesekan antara zat padat dan zat padat
 Gaya gesekan antara zat padat dan zat cair (fluida)
1. Gaya Gesekan Statis (fs)
Gaya gesekan yang bekerja antara 2 permukaan benda dalam keadaan diam relatif satu dengan yang lainnya
fs  s N
fs = gaya gesekan statis
s = Koefisien gesekan statis
N = Gaya Normal
fs < s N
fs = s N
benda diam
benda akan
bergerak
f
F
3.13
2. Gaya Gesekan Kinetik (fk)
Gaya gesekan yang bekerja antara 2 permukaan benda yang saling bergerak relatif
fk  k N
fk = gaya gesekan statis
k = Koefisien gesekan statis
N = Gaya Normal
f
F
N
W = mg
 Jika benda ditarik dengan gaya F, tapi benda belum bergerak karena ada gaya gesekan
fs melawan F
 Jika gaya F diperbesar hingga akhirnya benda bergerak, maka gaya gesekan pada saat
benda mulai bergerak
fk < fs
3.14
 Kemungkinan-kemungkinan :
1. Jika fk > fs
2. Jika fk = fs
3. Jika fk < fs
benda diam
benda saat bergerak
benda bergerak
 Sifat-sifat gaya gesekan
Gaya gesekan tergantung :
 Sifat permukaan kedua benda bergesekan ()
 Berat benda atau gaya normal
3.15
3.16
3.6 Hukum Newton I
Setiap benda akan tetap dalam keadaan (kecepatan = 0) atau bergerak sepanjang garis lurus dengan
kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan) kecuali bila ia dipengaruhi gaya untuk mengubah keadaannya.
 F = 0 Untuk benda diam atau bergerak lurus beraturan
3.7 Hukum Newton II
Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan
resultan gayanya, searah dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda
m
F
a

 maF 
3.17
Contoh Soal 1:
Sebuah bola bilyard diletakkan pada permukaan yang licin sekali (asumsi gaya gesek= 0).
Dua gaya bekerja pada bola ini seperti pada gambar berikut. Hitung percepatan tersebut
jika massanya 0,5 kg.
Diketahui :
•F1 = 10 N
•F2 = 20 N
•θ1 = 37
•θ2 = 143
Ditanya : a?
3.18
3.19
Contoh Soal 2:
Sebuah mobil bermassa 10 000 kg, bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Mobil direm
dan berhenti setelah menempuh jarak 200 m. Berapakah gaya pengeremannya?
3.20
3.8 Hukum Newton III
Jika dua buah benda berinteraksi maka gaya pada benda satu sama dan berlawanan
arah dengan gaya benda lainnya
Faksi = - Freaksi
m
Freaksi
Faksi
3.21
3.9 Gerak Benda pada Bidang Miring
Gerak benda pada bidang miring licin (tanpa ada gesekan)
N
y
x
mg sin 
mg cos 
mg
Gaya yang bekerja pada benda :
1. Gaya Normal
N = mg cos 
2. Gaya Berat
W = mg
Diuraikan menjadi 2 komponen :
Fx = mg sin 
Fy = mg cos 
Gaya yang menyebabkan benda bergerak pada bidang miring ke bawah (sumbu x)
Fx = ma mg sin  = ma
3.22
Gerak benda pada bidang miring dengan adanya gesekan
N
y x
mg sin 
mg cos 
mg
Fk
Gaya yang bekerja pada benda :
1. Gaya Normal
2. Gaya Berat
3. Gaya Gesekan
N = mg cos 
W = mg
Fk = kN = kmg cos 
F = ma
mg sin  - Fk = ma
3.23
Contoh Soal 1:
Sebuah balok terletak pada suatu bidang miring. Balok ini diikat oleh sebuah tali.
Jika tali diputuskan apa yang terjadi pada balok ini? Perhatikan gambar dibawah ini :
 Ada 3 buah gaya yang bekerja pada benda ini.
 F gaya reaksi tali akibat gaya aksi yang diberikan oleh benda pada tali. F1 sering dinamakan sebagai
gaya tegang tali yang diberi simbol T.
 W gaya berat benda akibat tarikan gravitasi. Reaksinya adalah gaya sebesar W pada bumi.
 F2 gaya reaksi bidang miring pada benda, akibat gaya aksi yang diberikan benda itu pada bidang
miring. F2 dinamakan gaya normal, sering diberi simbol N. Karena benda diam, maka percepatan
benda sama dengan nol, sehingga menurut Hukum Newton II :
3.24
Hkm.Newton II
3.25
Contoh Soal 2:
Suatu benda dijatuhkan dari atas bidang miring yang licin dan sudut kemiringan 300.
Tentukanlah percepatan benda tersebut jika g = 10 m/s2 dan massa benda 4kg.
Diketahui :
• m = 4 kg
• g = 10 m/s
• θ = 30
Ditanya : a ?
Dijawab :
F = - mg sin θ = ma
A = - g sin θ
= - 10 sin 30
= - 10 . (0,5)
A = 5 m/s2
3.26
Sekian
Terima kasih
3.27

More Related Content

What's hot

Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Rezki Amaliah
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarHasyim Hasyim
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Zainal Abidin Mustofa
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesPutri Aulia
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balikSimon Patabang
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnetumammuhammad27
 
Laporan praktikum fisika - gerak parabola
Laporan praktikum fisika - gerak parabolaLaporan praktikum fisika - gerak parabola
Laporan praktikum fisika - gerak parabolaTri Hapsari Meilani
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimetersilvi novrian
 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1RifkaNurbayti
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaririsarum
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonKira R. Yamato
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Rezki Amaliah
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Nita Mardiana
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaKlik Bayoe
 

What's hot (20)

Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
Laporan fisika dasar (sistem kesetimbangan gaya)
 
JURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOPJURNAL OSILOSKOP
JURNAL OSILOSKOP
 
Power Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak MelingkarPower Point Gerak Melingkar
Power Point Gerak Melingkar
 
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
Pelatihan Mekanika untuk OSK Fisika 2014
 
Viskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokesViskositas zat cair cara stokes
Viskositas zat cair cara stokes
 
Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum Pusat massa dan momentum
Pusat massa dan momentum
 
9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik9 rangkaian arus bolak balik
9 rangkaian arus bolak balik
 
Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)Bandul Fisis (M5)
Bandul Fisis (M5)
 
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
2 b 59_utut muhammad_laporan_medan magnet dan induksi magnet
 
Laporan praktikum fisika - gerak parabola
Laporan praktikum fisika - gerak parabolaLaporan praktikum fisika - gerak parabola
Laporan praktikum fisika - gerak parabola
 
Harga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeterHarga Air kalorimeter
Harga Air kalorimeter
 
Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1Osilasi fisika dasar 1
Osilasi fisika dasar 1
 
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-smaSoal latihan-olimpiade-fisika-sma
Soal latihan-olimpiade-fisika-sma
 
Makalah bandul fisis
Makalah bandul fisisMakalah bandul fisis
Makalah bandul fisis
 
Ppt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi smaPpt usaha dan energi sma
Ppt usaha dan energi sma
 
Kinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensiKinematika dua dimensi
Kinematika dua dimensi
 
Persamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamiltonPersamaan lagrange dan hamilton
Persamaan lagrange dan hamilton
 
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
Laporan fisika dasar (gaya gesekan)
 
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
Laporan praktikum hukum melde kelompok 1
 
Fisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : FluidaFisika Dasar : Fluida
Fisika Dasar : Fluida
 

Similar to HUKUM NEWTON DI BIDANG MIRING

Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptlyrahalimatuns
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptPes20224
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt234567812345678124
Bab 5 Hukum Newton.ppt234567812345678124Bab 5 Hukum Newton.ppt234567812345678124
Bab 5 Hukum Newton.ppt234567812345678124nurislamiah449
 
Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12materipptgc
 
HUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.pptHUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.pptsertina1
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaauliarika
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika editrahmadfath
 
Bab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonBab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonZains34
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikabaskimia
 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringDavi Conan
 
04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerakISTA
 

Similar to HUKUM NEWTON DI BIDANG MIRING (20)

Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.ppt
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.ppt
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.pptBab 5 Hukum Newton.ppt
Bab 5 Hukum Newton.ppt
 
Bab 5 Hukum Newton.ppt234567812345678124
Bab 5 Hukum Newton.ppt234567812345678124Bab 5 Hukum Newton.ppt234567812345678124
Bab 5 Hukum Newton.ppt234567812345678124
 
Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12Dinamika gerak lurus 12
Dinamika gerak lurus 12
 
Dinamika partikel
Dinamika partikelDinamika partikel
Dinamika partikel
 
HUKUM NEWTON.pptx
HUKUM NEWTON.pptxHUKUM NEWTON.pptx
HUKUM NEWTON.pptx
 
HUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.pptHUKUM NEWTON.ppt
HUKUM NEWTON.ppt
 
Hukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- DinamikaHukum Newton- Dinamika
Hukum Newton- Dinamika
 
Hukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamikaHukum newton-dinamika
Hukum newton-dinamika
 
3)d inamika edit
3)d inamika edit3)d inamika edit
3)d inamika edit
 
Bab1 hukum newton
Bab1 hukum newtonBab1 hukum newton
Bab1 hukum newton
 
Fisika hukum newton
Fisika hukum newtonFisika hukum newton
Fisika hukum newton
 
fisika hukum newton
fisika hukum newtonfisika hukum newton
fisika hukum newton
 
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisikaIIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
IIIa. hukum hukum newton tentang gerak (presentasi fisika)_basrib.fisika
 
Dinamika
DinamikaDinamika
Dinamika
 
hukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miringhukum 2 newton dan bidang miring
hukum 2 newton dan bidang miring
 
04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak04. hukum newton tentang gerak
04. hukum newton tentang gerak
 
NEWTON'S LAW.pptx
NEWTON'S LAW.pptxNEWTON'S LAW.pptx
NEWTON'S LAW.pptx
 
Hk. Dinamika
Hk. Dinamika Hk. Dinamika
Hk. Dinamika
 

More from Eko Efendi

05 mekanisme adaptasi
05 mekanisme adaptasi05 mekanisme adaptasi
05 mekanisme adaptasiEko Efendi
 
Sistem karbonat
Sistem karbonatSistem karbonat
Sistem karbonatEko Efendi
 
Co2 di air laut
Co2 di air lautCo2 di air laut
Co2 di air lautEko Efendi
 
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6Eko Efendi
 
Kimia Air Laut_Pertemuan 5
Kimia Air Laut_Pertemuan 5Kimia Air Laut_Pertemuan 5
Kimia Air Laut_Pertemuan 5Eko Efendi
 
Pertemuan 05 upwelling
Pertemuan 05 upwellingPertemuan 05 upwelling
Pertemuan 05 upwellingEko Efendi
 
Pertemuan 07 citra
Pertemuan 07 citraPertemuan 07 citra
Pertemuan 07 citraEko Efendi
 
Pertemuan 06 el nino climate change
Pertemuan 06 el nino climate changePertemuan 06 el nino climate change
Pertemuan 06 el nino climate changeEko Efendi
 
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimia
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimiaPertemuan 04 eddies dan biogeokimia
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimiaEko Efendi
 
Pertemuan 03 front
Pertemuan 03 frontPertemuan 03 front
Pertemuan 03 frontEko Efendi
 
Pertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilPertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilEko Efendi
 
Pertemuan 01 produktivity
Pertemuan 01 produktivityPertemuan 01 produktivity
Pertemuan 01 produktivityEko Efendi
 
Modul perkuliahan
Modul perkuliahanModul perkuliahan
Modul perkuliahanEko Efendi
 
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Eko Efendi
 
Kontrak kuliah
Kontrak kuliahKontrak kuliah
Kontrak kuliahEko Efendi
 
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakatEko Efendi
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahariEko Efendi
 
03 perkembangan parisata kelautan indonesia
03 perkembangan parisata kelautan indonesia03 perkembangan parisata kelautan indonesia
03 perkembangan parisata kelautan indonesiaEko Efendi
 

More from Eko Efendi (20)

05 mekanisme adaptasi
05 mekanisme adaptasi05 mekanisme adaptasi
05 mekanisme adaptasi
 
Alkalinitas
AlkalinitasAlkalinitas
Alkalinitas
 
Sistem karbonat
Sistem karbonatSistem karbonat
Sistem karbonat
 
Co2 di air laut
Co2 di air lautCo2 di air laut
Co2 di air laut
 
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
Asam Basa Air Laut_Pertemuan 6
 
Kimia Air Laut_Pertemuan 5
Kimia Air Laut_Pertemuan 5Kimia Air Laut_Pertemuan 5
Kimia Air Laut_Pertemuan 5
 
Pertemuan 05 upwelling
Pertemuan 05 upwellingPertemuan 05 upwelling
Pertemuan 05 upwelling
 
Pertemuan 07 citra
Pertemuan 07 citraPertemuan 07 citra
Pertemuan 07 citra
 
Pertemuan 06 el nino climate change
Pertemuan 06 el nino climate changePertemuan 06 el nino climate change
Pertemuan 06 el nino climate change
 
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimia
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimiaPertemuan 04 eddies dan biogeokimia
Pertemuan 04 eddies dan biogeokimia
 
Pertemuan 03 front
Pertemuan 03 frontPertemuan 03 front
Pertemuan 03 front
 
Pertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofilPertemuan 02 global klorofil
Pertemuan 02 global klorofil
 
Pertemuan 01 produktivity
Pertemuan 01 produktivityPertemuan 01 produktivity
Pertemuan 01 produktivity
 
Modul perkuliahan
Modul perkuliahanModul perkuliahan
Modul perkuliahan
 
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019Panduan praktikum ekowisata bahari2019
Panduan praktikum ekowisata bahari2019
 
Kontrak kuliah
Kontrak kuliahKontrak kuliah
Kontrak kuliah
 
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
6 7 8_merencanakan pariwisata berkelanjutan berbasis masyarakat
 
05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari05 pengembangan pariwisata bahari
05 pengembangan pariwisata bahari
 
04 ecotourism
04 ecotourism04 ecotourism
04 ecotourism
 
03 perkembangan parisata kelautan indonesia
03 perkembangan parisata kelautan indonesia03 perkembangan parisata kelautan indonesia
03 perkembangan parisata kelautan indonesia
 

Recently uploaded

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfmaulanayazid
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptYanseBetnaArte
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxErikaPuspita10
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMmulyadia43
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau tripletMelianaJayasaputra
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdfvebronialite32
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsAdePutraTunggali
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptGirl38
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxWirionSembiring2
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023DodiSetiawan46
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxRezaWahyuni6
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfChrodtianTian
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxHeruFebrianto3
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdfShintaNovianti1
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024budimoko2
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...MarwanAnugrah
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisNazla aulia
 

Recently uploaded (20)

Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdfKelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
Kelompok 1 Bimbingan Konseling Islami (Asas-Asas).pdf
 
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).pptModul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
Modul 9 Penjas kelompok 7 (evaluasi pembelajaran penjas).ppt
 
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptxIPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
IPA Kelas 9 BAB 10 - www.ilmuguru.org.pptx
 
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMMLaporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
Laporan Guru Piket untuk Pengisian RHK Guru Pengelolaan KInerja Guru di PMM
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
04-Gemelli.- kehamilan ganda- duo atau triplet
 
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
Demonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdfDemonstrasi Kontekstual  Modul 1.2.  pdf
Demonstrasi Kontekstual Modul 1.2. pdf
 
Model Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public RelationsModel Manajemen Strategi Public Relations
Model Manajemen Strategi Public Relations
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..pptpolinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
polinomial dan suku banyak kelas 11..ppt
 
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptxAKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
AKSI NYATA MODUL 1.2-1 untuk pendidikan guru penggerak.pptx
 
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023implementasu Permendikbudristek no 53 2023
implementasu Permendikbudristek no 53 2023
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptxMateri Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
Materi Pertemuan 6 Materi Pertemuan 6.pptx
 
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdfLAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
LAPORAN PKP KESELURUHAN BAB 1-5 NURUL HUSNA.pdf
 
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptxPPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
PPT Materi Jenis - Jenis Alat Pembayaran Tunai dan Non-tunai.pptx
 
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 (Shinta Novianti - CGP A10).pdf
 
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
Petunjuk Teknis Aplikasi Pelaksanaan OSNK 2024
 
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...Wawasan Nusantara  sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
Wawasan Nusantara sebagai satu kesatuan, politik, ekonomi, sosial, budaya, d...
 
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara InggrisKelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
Kelompok 4 : Karakteristik Negara Inggris
 

HUKUM NEWTON DI BIDANG MIRING

  • 2.  Dinamika adalah ilmu yang mempelajari gaya sebagai penyebab gerak  Isaac Newton (1643-1727) mempublikasikan hukum geraknya dan merumuskan Hukum Grafitasi Universal  Hukum Newton menyatakan hubungan antara gaya, massa dan gerak benda  Gaya adalah kekuatan dari luar berupa dorongan atau tarikan  Gaya adalah suatu vektor 3.1 P E N D A H U L U A N
  • 3. Sifat besaran fisis :  Skalar  Vektor  Besaran Skalar Besaran yang cukup dinyatakan oleh besarnya saja (besar dinyatakan oleh bilangan dan satuan). Contoh : waktu, suhu, volume, laju, energi Catatan : skalar tidak tergantung sistem koordinat  Besaran Vektor Besaran yang dicirikan oleh besar dan arah. z x y 3.2 3.1 BESARAN SKALAR DAN VEKTOR Contoh : kecepatan, percepatan, gaya Catatan : vektor tergantung sistem koordinat
  • 4. Gambar : P Q Titik P : Titik pangkal vektor Titik Q : Ujung vektor Tanda panah : Arah vektor Panjang PQ = |PQ| : Besarnya (panjang) vektor 3.3 Catatan : Untuk selanjutnya notasi vektor yang digunakan huruf tebal Notasi Vektor A Huruf tebal Pakai tanda panah di atasA  A Huruf miring Besar vektor A = A = |A| (pakai tanda mutlak) 3.2 PENGGAMBARAN DAN PENULISAN (NOTASI) VEKTOR
  • 5. 3.3 OPERASI MATEMATIK VEKTOR 1. Operasi jumlah dan selisih vektor 2. Operasi kali 2.3.1 JUMLAH DAN SELISIH VEKTOR Metode: 1. Jajaran Genjang 2. Segitiga 3. Poligon 4. Uraian 1. Jajaran Genjang R = A + B + =A A Besarnya vektor R = | R | = cos222 ABBA  3.4 Besarnya vektor A+B = R = |R| = θcos22 ABBA ++ Besarnya vektor A-B = S = |S| = θcos2ABBA -+ 2 22
  • 6. 3.5 2. Segitiga 3. Poligon (Segi Banyak)  Jika vektor A dan B searah  θ = 0o : R = A + B  Jika vektor A dan B berlawanan arah  θ = 180o : R = A - B  Jika vektor A dan B Saling tegak lurus  θ = 90o : R = 0 Catatan : Untuk Selisih (-) arah Vektor di balik + =A A B + + + = A D A+B+C+D A B C D
  • 7. Ay By Ax Bx A B Y X Vektor diuraikan atas komponen-komponennya (sumbu x dan sumbu y) A = Ax.i + Ay.j ; B = Bx.i + By.j Ax = A cos θ ; Bx = B cos θ Ay = A sin θ ; By = B sin θ Besar vektor A + B = |A+B| = |R| 22 yx RR |R| = |A + B| = Arah Vektor R (terhadap sb.x positif) = tg θ = x y R R 3.6 4. Uraian x y R R θ = arc tg Ry = Ay + ByRx = Ax + Bx
  • 9. 3.4 G A Y A Gaya adalah Vektor • Gaya menyebabkan percepatan. • Arah gaya searah dengan arah percepatan. • Artinya gaya adalah besaran yang mempunyai besar dan arah. • Gaya dapat digolongkan sebagai sebuah vektor. 3.8
  • 10. Dimana : F = gaya m = massa a = percepatan F = m a Dalam satuan SI Newton m KgF  2 det . Satuan Gaya • Satuan gaya adalah Newton • 1 Newton adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk menimbulkan percepatan 1 m.s2 pada benda bermassa 1 kg 3.9
  • 11. Gaya Berat • Gaya berat (W) adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. • Gaya berat selalu tegak lurus kebawah dimana pun posisi benda diletakkan, apakah dibidang horizontal, vertical ataupun bidang miring. • Berat benda sesungguhnya tidak hanya tergantung pada gaya gravitasi bumi saja tetapi juga dipengaruhi gravitasi dari bintang dan planet-planet. • Namun dalam perhitungan, hanya gaya gravitasi akibat tarikan bumi saja yang diperhitungkan sebab kontribusi gaya akibat tarikan bintang sangat kecil karena jaraknya sangat jauh. 3.10
  • 12. Contoh : 1. Seorang bermassa 50 kg, beratnya bisa 490 N permukaan laut, dengan g = 9,8m/s2 atau 488 N di atas gunung, dengan g = 9,76 m/s2. 2. Seorang anak menimbang dengan timbangan berat, ternyata skala menunjukkan 60 kg. Anggap anak tersebut jalan-jalan ke bulan dan membawa timbangan yang sama. Skala berapa yang ditunjukkan pada timbangan itu? Gravitasi di bulan adalah 1/6 kali gravitasi bumi. Anggap percepatan jatuh bebas benda hanya disebabkan oleh gaya gravitasi dimana benda itu berada. (Jawaban: 10 kg) 3. Suatu massa standard diberi gaya F sehingga bergerak dipercepat dengan percepatan 2 m/s2 . Hitung massa sebuah benda yang jika mendapat gaya F maka percepatannya 4 m/s2 . (Jawaban: 0,5 kg) 3.11
  • 13. Gaya Normal • Gaya normal adalah gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua permukaan yang bersentuhan, dan arahnya selalu tegak lurus bidang sentuh. • Gaya reaksi dari gaya berat yang dikerjakan benda terhadap bidang tempat benda terletak (benda melakukan aksi, bidang melakukan reaksi). Arah gaya normal N selalu tegak lurus pada bidang 3.12
  • 14. Gaya Gesekan  Gaya yang melawan gerak relatif dua benda  Arah gaya gesekan selalu sejajar dengan bidang tempat benda berada dan berlawanan dengan arah gerak benda jadi gaya gesekan melawan gerak (menghambat) Macam-macam gaya gesekan  Gaya gesekan antara zat padat dan zat padat  Gaya gesekan antara zat padat dan zat cair (fluida) 1. Gaya Gesekan Statis (fs) Gaya gesekan yang bekerja antara 2 permukaan benda dalam keadaan diam relatif satu dengan yang lainnya fs  s N fs = gaya gesekan statis s = Koefisien gesekan statis N = Gaya Normal fs < s N fs = s N benda diam benda akan bergerak f F 3.13
  • 15. 2. Gaya Gesekan Kinetik (fk) Gaya gesekan yang bekerja antara 2 permukaan benda yang saling bergerak relatif fk  k N fk = gaya gesekan statis k = Koefisien gesekan statis N = Gaya Normal f F N W = mg  Jika benda ditarik dengan gaya F, tapi benda belum bergerak karena ada gaya gesekan fs melawan F  Jika gaya F diperbesar hingga akhirnya benda bergerak, maka gaya gesekan pada saat benda mulai bergerak fk < fs 3.14
  • 16.  Kemungkinan-kemungkinan : 1. Jika fk > fs 2. Jika fk = fs 3. Jika fk < fs benda diam benda saat bergerak benda bergerak  Sifat-sifat gaya gesekan Gaya gesekan tergantung :  Sifat permukaan kedua benda bergesekan ()  Berat benda atau gaya normal 3.15
  • 17. 3.16
  • 18. 3.6 Hukum Newton I Setiap benda akan tetap dalam keadaan (kecepatan = 0) atau bergerak sepanjang garis lurus dengan kecepatan konstan (bergerak lurus beraturan) kecuali bila ia dipengaruhi gaya untuk mengubah keadaannya.  F = 0 Untuk benda diam atau bergerak lurus beraturan 3.7 Hukum Newton II Percepatan yang dihasilkan oleh resultan gaya yang bekerja pada suatu benda berbanding lurus dengan resultan gayanya, searah dengan gaya dan berbanding terbalik dengan massa benda m F a   maF  3.17
  • 19. Contoh Soal 1: Sebuah bola bilyard diletakkan pada permukaan yang licin sekali (asumsi gaya gesek= 0). Dua gaya bekerja pada bola ini seperti pada gambar berikut. Hitung percepatan tersebut jika massanya 0,5 kg. Diketahui : •F1 = 10 N •F2 = 20 N •θ1 = 37 •θ2 = 143 Ditanya : a? 3.18
  • 20. 3.19
  • 21. Contoh Soal 2: Sebuah mobil bermassa 10 000 kg, bergerak dengan kecepatan 20 m/s. Mobil direm dan berhenti setelah menempuh jarak 200 m. Berapakah gaya pengeremannya? 3.20
  • 22. 3.8 Hukum Newton III Jika dua buah benda berinteraksi maka gaya pada benda satu sama dan berlawanan arah dengan gaya benda lainnya Faksi = - Freaksi m Freaksi Faksi 3.21
  • 23. 3.9 Gerak Benda pada Bidang Miring Gerak benda pada bidang miring licin (tanpa ada gesekan) N y x mg sin  mg cos  mg Gaya yang bekerja pada benda : 1. Gaya Normal N = mg cos  2. Gaya Berat W = mg Diuraikan menjadi 2 komponen : Fx = mg sin  Fy = mg cos  Gaya yang menyebabkan benda bergerak pada bidang miring ke bawah (sumbu x) Fx = ma mg sin  = ma 3.22
  • 24. Gerak benda pada bidang miring dengan adanya gesekan N y x mg sin  mg cos  mg Fk Gaya yang bekerja pada benda : 1. Gaya Normal 2. Gaya Berat 3. Gaya Gesekan N = mg cos  W = mg Fk = kN = kmg cos  F = ma mg sin  - Fk = ma 3.23
  • 25. Contoh Soal 1: Sebuah balok terletak pada suatu bidang miring. Balok ini diikat oleh sebuah tali. Jika tali diputuskan apa yang terjadi pada balok ini? Perhatikan gambar dibawah ini :  Ada 3 buah gaya yang bekerja pada benda ini.  F gaya reaksi tali akibat gaya aksi yang diberikan oleh benda pada tali. F1 sering dinamakan sebagai gaya tegang tali yang diberi simbol T.  W gaya berat benda akibat tarikan gravitasi. Reaksinya adalah gaya sebesar W pada bumi.  F2 gaya reaksi bidang miring pada benda, akibat gaya aksi yang diberikan benda itu pada bidang miring. F2 dinamakan gaya normal, sering diberi simbol N. Karena benda diam, maka percepatan benda sama dengan nol, sehingga menurut Hukum Newton II : 3.24
  • 27. Contoh Soal 2: Suatu benda dijatuhkan dari atas bidang miring yang licin dan sudut kemiringan 300. Tentukanlah percepatan benda tersebut jika g = 10 m/s2 dan massa benda 4kg. Diketahui : • m = 4 kg • g = 10 m/s • θ = 30 Ditanya : a ? Dijawab : F = - mg sin θ = ma A = - g sin θ = - 10 sin 30 = - 10 . (0,5) A = 5 m/s2 3.26