SlideShare a Scribd company logo
1 of 22
Osilator harmonik
Oleh :
Kelompok IV
Anita Dewi (F1B1 14 033) Nurul Inayah ulfah (F1B1 14 041)
Nurul K Lamela (F1 B1 14 034) Titi Dewi Yanti ( F1B1 14 043 )
Vira Yuniar Rukmana (F1B1 14 036) Agustang (F1B1 14 044)
Fahmi (F1B1 14 037) Sitti Hajayanti (F1B1 14 045)
Dinda Dwi Pinta (F1B1 14 038) Wa Ode Sitti Harni (F1B1 14 046)
x
Jurusan Fisika
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Halu Oleo
Kendari
2016
Tugas Fisika
Modern
OSILATOR HARMONIK
Gerak harmonik terjadi jika suatu sistem jenis tertentu bergetar di
sekitar konfigurasi setimbangnya. Persyaratan supaya gerak
harmonik terjadi adalah terdapatnya gaya pemulih yang beraksi
untuk mengembalikan ke konfigurasi setimbangnya jika sistem
itu di ganggu, kelembaman massa yang bersangkutan
menyebabkan benda melampaui kedududukan setimbangnya,
sehingga sistem itu berosilasi terus-menerus jika tidak terdapat
proses desipatif.
• Dalam kasus khusus gerak harmonik sederhana , digunakan hukum hooke
dimana dirumuskan sebagai :
Pers.1.1
• Menurut hukum gerak kedua F =ma menjadi:
Pers.1.2
Terdapat berbagai cara untuk memecahkan pers. 1.2 salah satu yang mudah ialah
Pers.1.3
• Dimana
(Frekuensi osilator harmonik) Pers.1.4
• Merupakan frekuensi osilasi, A amplitude, dan harga ɸ tetapan fase, bergantung
besar harga x pada saat t = 0
• Pentingnya osilator harmonik sederhana dalam fisika klasik dan modern :
• Pembuktian berdasarkan deret maclaurin.
Pers.1.5
• Satu-satunya suku yang penting bila x kecil yaitu :
Pers.1.6
• Memenuhi hukum Hooke bila (dF/dx)x=0 negatif, yang selalu dipenuhi oleh gaya
pemulih
• Fungsi energi potensial V(x) yang bersesuaian dengan hukum gaya Hooke
Pers.1.7
Gambar 1 Energi potensial sebuah osilator harmonik secara mekanika klasik
OSILATOR HARMONIK PADA FISIKA MODERN
• Persamaan scrodinger untuk osilator harmonik:
Pers. 1.8
Pers. 1.9
Pers. 1.10
Pers. 1.11
Pers. 1.12
Pers. 1.13
kuantitas tak berdimensi :
Pers. 1.14
Pers.1.15
Pers.1.16
Pers.1.17
Pers. 1.15
Subtitusi ke dalam persamaan
Pers. 1.16
Pers.1.17
Pers.1.18
Pers. 1.19
Pers. 1.20
Pers.1.21
Pers.1.22
Pers.1.23
Menggunakan Asimtot dimana x dan y tidak terbatas
Subtitusi dengan diperoleh
Subtitusi 1.12 dengan 1.10 diperoleh pola h(y):
Dimana:
• Persamaan 1.13 diselesaikan dengan deret
Per.1.24
Per.1.25
Pers.1.26
Subtitusi 1.24, 1.25, dan 1.26 kedalam 1.23 diperoleh
Pers.1.27
• ym mirip deret sehingga memberi hubungan
Pers. 1.28
• Jika m besar maka:
Pers.1.29
• Rasio perbandingan untuk deret dengan m besar:
Pers.1.30
• Pada deret:
Pers.1.31
• Sehingga rasionya:
Pers.1.32
• Sama dengan pers 1.30 maka diperoleh:
Pers.1.33
• Sehingga persamaan gelombangnya menjadi :
Pers. 1.34
• Y mendekati tak terhingga maka fungsi gelombangnya tidak ternormalisasi
Pers. 1.35
• Persamaan 1.35 digunakan bersama persamaan 1.28
Pers.1.36
• Dengan:
Per.1.37
• atau
Pers.1.38
Gambar 2. sumur potensial dan tingkat energi(a) atom hidrogen,(b) partikel
dalam kotak ,(c) osilator harmonik.
• Polynomial hermitte di peroleh dari rodrigue formula :
P Pers.1.39
• Fungsi gelombang dapat dituliskan
Pers.1.40
• Nilai h(y) berbeda bergantung harga n dan faktor normalisasi. Sehingga
fungsi gelombang dapat ditulis sebagai:
Pers.1.29
Pers.1.41
• Dimana Cn adalah normalisasi dengan normalisasi yang berbeda An dapat
dituliskan dengan Hn dalam polynomial hermitte :
Pers.1.42
• Menggunakan hubungan dan dan pers.1.39 akan
memberikan:
Pers.1.43
sehingga fungsi gelombang osilator harmonic dapat dituliskan dalam
bentuk:
Pers.1.44
Enam elemen polinomial hermitte yang pertama di daftarkan pada tabel 1.1
Tabel 1.1 Polinomial Hermitte
• Gambar 3. Fungsi gelombang osilator harmonik yang pertama garis vertikal
menunjukkan batas –A dan +A yang menyatakan batas osilator klasik bergerak jika
energinya sama
• Gambar 4. kerapatan peluang untuk keadaan n = 0 dan n = 10 dari osilator
harmonik mekanika kuantum.
Soal:
4.Ulangi soal no 3 untuk tingkat eksistasi pertama n = 2 untuk partikel itu!
Jawab :

More Related Content

What's hot

Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2keynahkhun
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordNurochmah Nurdin
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracAyuShaleha
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4radar radius
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuFani Diamanti
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrikMario Yuven
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiSamantars17
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaAyuShaleha
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsialyenisaja
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikKira R. Yamato
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Kelinci Coklat
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaSyaRi EL-nahLy
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdel sucahyo
 

What's hot (20)

Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2Fisika kuantum 2
Fisika kuantum 2
 
Hamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherfordHamburan partikel alfa rutherford
Hamburan partikel alfa rutherford
 
Statistik Fermi dirac
Statistik Fermi diracStatistik Fermi dirac
Statistik Fermi dirac
 
Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4Fisika kuantum part 4
Fisika kuantum part 4
 
Persamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktuPersamaan schroedinger bebas waktu
Persamaan schroedinger bebas waktu
 
2 a medan listrik
2 a medan listrik2 a medan listrik
2 a medan listrik
 
Sifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglieSifat gelombang de broglie
Sifat gelombang de broglie
 
Mekanika lagrangean
Mekanika lagrangeanMekanika lagrangean
Mekanika lagrangean
 
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang EntropiStatistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
Statistik Maxwell-Boltzmann & Interpretasi Statistik tentang Entropi
 
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannyaContoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
Contoh Soal Persamaan Schrodinger dan penyelesaiannya
 
Diferensial parsial
Diferensial parsialDiferensial parsial
Diferensial parsial
 
6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL6 Divergensi dan CURL
6 Divergensi dan CURL
 
Gelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetikGelombang elektromagnetik
Gelombang elektromagnetik
 
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
Fungsi Gamma dan Beta (Kalkulus Peubah Banyak)
 
Parametric Equations
Parametric EquationsParametric Equations
Parametric Equations
 
Bab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersiaBab 5 sistem kerangka non inersia
Bab 5 sistem kerangka non inersia
 
Matematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pdMatematika teknik 01-definisi pd
Matematika teknik 01-definisi pd
 
Fisika Inti
Fisika IntiFisika Inti
Fisika Inti
 
MODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUMMODUL FISIKA KUANTUM
MODUL FISIKA KUANTUM
 
Persamaan Schrodinger
Persamaan SchrodingerPersamaan Schrodinger
Persamaan Schrodinger
 

Untuk menjawab soal nomor 4, saya akan mengulangi soal nomor 3 untuk tingkat eksistensi pertama n = 2 untuk partikel itu.Berdasarkan persamaan fungsi gelombang osilator harmonik dalam bentuk polinomial Hermite yang telah dijelaskan sebelumnya:Fungsi gelombang untuk tingkat eksistensi n = 2 adalah:Ψ2(x) = C2H2(y)e−y2/2 Dengan:- H2(y) = 4y2

  • 1. Osilator harmonik Oleh : Kelompok IV Anita Dewi (F1B1 14 033) Nurul Inayah ulfah (F1B1 14 041) Nurul K Lamela (F1 B1 14 034) Titi Dewi Yanti ( F1B1 14 043 ) Vira Yuniar Rukmana (F1B1 14 036) Agustang (F1B1 14 044) Fahmi (F1B1 14 037) Sitti Hajayanti (F1B1 14 045) Dinda Dwi Pinta (F1B1 14 038) Wa Ode Sitti Harni (F1B1 14 046) x Jurusan Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Halu Oleo Kendari 2016 Tugas Fisika Modern
  • 2. OSILATOR HARMONIK Gerak harmonik terjadi jika suatu sistem jenis tertentu bergetar di sekitar konfigurasi setimbangnya. Persyaratan supaya gerak harmonik terjadi adalah terdapatnya gaya pemulih yang beraksi untuk mengembalikan ke konfigurasi setimbangnya jika sistem itu di ganggu, kelembaman massa yang bersangkutan menyebabkan benda melampaui kedududukan setimbangnya, sehingga sistem itu berosilasi terus-menerus jika tidak terdapat proses desipatif.
  • 3. • Dalam kasus khusus gerak harmonik sederhana , digunakan hukum hooke dimana dirumuskan sebagai : Pers.1.1 • Menurut hukum gerak kedua F =ma menjadi: Pers.1.2
  • 4. Terdapat berbagai cara untuk memecahkan pers. 1.2 salah satu yang mudah ialah Pers.1.3
  • 5. • Dimana (Frekuensi osilator harmonik) Pers.1.4 • Merupakan frekuensi osilasi, A amplitude, dan harga ɸ tetapan fase, bergantung besar harga x pada saat t = 0 • Pentingnya osilator harmonik sederhana dalam fisika klasik dan modern : • Pembuktian berdasarkan deret maclaurin. Pers.1.5 • Satu-satunya suku yang penting bila x kecil yaitu : Pers.1.6 • Memenuhi hukum Hooke bila (dF/dx)x=0 negatif, yang selalu dipenuhi oleh gaya pemulih
  • 6. • Fungsi energi potensial V(x) yang bersesuaian dengan hukum gaya Hooke Pers.1.7 Gambar 1 Energi potensial sebuah osilator harmonik secara mekanika klasik
  • 7. OSILATOR HARMONIK PADA FISIKA MODERN • Persamaan scrodinger untuk osilator harmonik: Pers. 1.8 Pers. 1.9 Pers. 1.10 Pers. 1.11 Pers. 1.12 Pers. 1.13
  • 8. kuantitas tak berdimensi : Pers. 1.14 Pers.1.15 Pers.1.16 Pers.1.17 Pers. 1.15
  • 9. Subtitusi ke dalam persamaan Pers. 1.16 Pers.1.17 Pers.1.18 Pers. 1.19
  • 11. Menggunakan Asimtot dimana x dan y tidak terbatas Subtitusi dengan diperoleh Subtitusi 1.12 dengan 1.10 diperoleh pola h(y): Dimana:
  • 12. • Persamaan 1.13 diselesaikan dengan deret Per.1.24 Per.1.25 Pers.1.26 Subtitusi 1.24, 1.25, dan 1.26 kedalam 1.23 diperoleh Pers.1.27
  • 13. • ym mirip deret sehingga memberi hubungan Pers. 1.28 • Jika m besar maka: Pers.1.29 • Rasio perbandingan untuk deret dengan m besar: Pers.1.30 • Pada deret: Pers.1.31
  • 14. • Sehingga rasionya: Pers.1.32 • Sama dengan pers 1.30 maka diperoleh: Pers.1.33 • Sehingga persamaan gelombangnya menjadi : Pers. 1.34 • Y mendekati tak terhingga maka fungsi gelombangnya tidak ternormalisasi Pers. 1.35
  • 15. • Persamaan 1.35 digunakan bersama persamaan 1.28 Pers.1.36 • Dengan: Per.1.37 • atau Pers.1.38
  • 16. Gambar 2. sumur potensial dan tingkat energi(a) atom hidrogen,(b) partikel dalam kotak ,(c) osilator harmonik.
  • 17. • Polynomial hermitte di peroleh dari rodrigue formula : P Pers.1.39 • Fungsi gelombang dapat dituliskan Pers.1.40 • Nilai h(y) berbeda bergantung harga n dan faktor normalisasi. Sehingga fungsi gelombang dapat ditulis sebagai: Pers.1.29 Pers.1.41 • Dimana Cn adalah normalisasi dengan normalisasi yang berbeda An dapat dituliskan dengan Hn dalam polynomial hermitte : Pers.1.42
  • 18. • Menggunakan hubungan dan dan pers.1.39 akan memberikan: Pers.1.43 sehingga fungsi gelombang osilator harmonic dapat dituliskan dalam bentuk: Pers.1.44
  • 19. Enam elemen polinomial hermitte yang pertama di daftarkan pada tabel 1.1 Tabel 1.1 Polinomial Hermitte
  • 20. • Gambar 3. Fungsi gelombang osilator harmonik yang pertama garis vertikal menunjukkan batas –A dan +A yang menyatakan batas osilator klasik bergerak jika energinya sama
  • 21. • Gambar 4. kerapatan peluang untuk keadaan n = 0 dan n = 10 dari osilator harmonik mekanika kuantum.
  • 22. Soal: 4.Ulangi soal no 3 untuk tingkat eksistasi pertama n = 2 untuk partikel itu! Jawab :