SlideShare a Scribd company logo
1 of 41
Analisa Bercak Darah
Mohd Faiz bin Mohd Nazri
Nur Arifah binti Mohd Said
Ummu Asma' binti Mohd Rosli
Pembimbing:
dr. Stephanie Ranni Anindita
Pembimbing Supervisor:
dr. Djumadi Achmad, SpPA(K),SpF
DEFINISI DARAH
Darah adalah cairan yang terdapat
pada semua makhluk hidup (kecuali
tumbuhan) tingkat tinggi yang
berfungsi mengirim zat-zat dan
oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan
tubuh dan mengangkut bahan-bahan
kimia hasil metabolisme
Jimmy, W. Bloodstain Pattern Analysis, available from :
http://en.wikipedia.org/wiki/Bloodstain_pattern_analysis
TKP
Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah tempat-
tempat dimana barang-barang bukti atau korban yang
berhubungan dengan tindak pidana tersebut dapat
ditemukan.
James SH, Edel CF. Bloodstain Pattern Interpretation. In: Introduction to
Forensic Science, 2nd edition.US :CRC Press. 1996. p. 176-239
Kasus Kejahatan dengan Kekerasan Fisik
TKP
Pelaku/ Korban
Bukti biologis, darah,
sperma, saliva, rambut
pemeriksaan laboratorium forensik
pengungkapan secara fakta medis
Jika ditemukan bercak darah di TKP
apakah bercak tersebut darah?
jika darah, apakah darah tersebut darah
manusia atau darah hewan?
jika darah,apakah golongan
darah manusia tersebut
Analisa Bercak Darah
IDENTIFIKASI BERCAK DARAHIDENTIFIKASI BERCAK DARAH
1) perkiraan jarak
2) perkiraan posisi korban
3) sumber perdarahan
4) perkiraan umur bercak
5) perkiraan cara kematian
Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses
Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
Usia Bercak DarahUsia Bercak Darah
• bercak darah masih segar : merah terang
• 24 jam : merah kecoklatan
• lebih 24 jam : kehitaman
Sumber DarahSumber Darah
• darah yang dimuntahkan : berwarna coklat
• dari paru-paru : darah berbusa
• bisul : pada bercak tersebut mungkin sel-
sel nanah dan bakteri
• darah menstruasi : berwarna hitam dan
mengandung sel-sel endometrium dan sel
epitel vagina
• hidung : mengandung mukosa hidung dan
bulu hidung
Darah ante-mortem Darah post mortem
Perdarahan lebih banyak sedikit
Penyebaran ada tidak ada
Bekuan darah
Ada. bentuknya kaku dan
elastis. warnanya tidak
mudah berubah jika
dibilas.
Biasanya tidak ada.
Kalaupun ada, hanya
sedikit dan rapuh.
Warnanya mudah pudar
jika dibilas.
PERKIRAAN UMUR BERCAKPERKIRAAN UMUR BERCAK
darah yang masih baru bentuknya cair
dengan bau amis, dalam waktu 12-36 jam
akan mengering sedangkan warna darah
akan berubah menjadi coklat dalam waktu
10-12 hari. Tapi dalam prakteknya hanya
disebutkan bahwa darah tersebut "sangat
baru", "baru", "tua", dan "sangat tua".
Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses
Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
Perkiraan Cara KematianPerkiraan Cara Kematian
James SH, Edel CF. Bloodstain Pattern Interpretation. In: Introduction to
Forensic Science, 2nd edition.US :CRC Press. 1996. p. 176-239
Jarak Bercak DarahJarak Bercak Darah
Derajat Bercak DarahDerajat Bercak Darah
Sumber PerdarahanSumber Perdarahan
Darah dari Arteri Darah dari Vena
bercak darah pada permukaanbercak darah pada permukaan
bercak darah pada kaca bercak darah pada kertas
bercak darah
pada lantai
linoleum
bercak darah pada lantai
bercak darah pada jeans
TIPE BERCAK DARAHTIPE BERCAK DARAH
1) Bercak darah pasif
2) Bercak darah proyeksi
3) Bercak darah kontak/transfer
4) Bercak darah yang dipengaruhi
kecepatan
Akin LL. Blood Pattern Analysis at Crime Scene. Available from:
http/:www.akininc.com/PDFs/BSA%20Wikipedia.pdf
Bercak Darah PasifBercak Darah Pasif
Bercak darah yang dipengaruhi gravitasi
Passive drops Drip Pattern
Flow Pattern Pool Pattern
Bercak Darah ProyeksiBercak Darah Proyeksi
cast-off pattern back spatter
arterial spurt expirated blood
Bercak Darah KontakBercak Darah Kontak
wipe pattern swipe pattern
Bercak Darah Dipengaruhi KecepatanBercak Darah Dipengaruhi Kecepatan
No Kecepatan Gambar
1. Bercak Kecepatan Rendah
2 Bercak Kecepatan Sedang
3 Bercak Kecepatan Tinggi
Alur Pemeriksaan DarahAlur Pemeriksaan Darah
Bercak penyaring Luminol, benzadin,
dan phenolphtalin
+ -
Teichman, Takayama, dan WagenaarPenentuan
+ -Tes Prinsipal
- + Golongan darah
Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium
Mikroskopik
•Morfologi SDM
•Menentukan darah berasal dari kelas
mamalia
•"Drum stick" pada sel lekosit berinti
banyak
Kimiawi
•penyaring
•Penentuan
Serologik
•Spesies darah
•Tipe darah
Pemeriksaan MikroskopikPemeriksaan Mikroskopik
Cara Kerja
1. Letakkan pada kaca objek, tambahkan 1 tetes garam faal, tutup
dengan kaca penutup.
2. Buat sediaan apus, dengan pewarnaan Giemsa atau Wright
Hasil:
• Mamalia : cakram & tidak berinti
• Kelas lain : oval/elips & berinti
• Unta : oval / elips & tidak berinti
Budiyanto, A. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. 1997. Hal 179-185
PEMERIKSAAN PENYARINGPEMERIKSAAN PENYARING
Interpretasi Hasil
hasil (+) : mungkin darah
hasil (-) : pasti bukan darah
Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi.
Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
PEMERIKSAAN PENYARINGPEMERIKSAAN PENYARING
Test Luminol
• Reagen : Luminol
• Hasil (+) : perubahan warna
menjadi bersinar biru
(chemiluminescence)
Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi.
Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
Test Phenolphthalein
• Reagen : phenolphtalin 2 gr + 100 ml NaOH 20%
dipanaskan dengan butiran Zn
• Hasil (+) : ada perubahan ke warna merah
Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses
Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
Test Benzidine
• Reagen : larutan jenuh kristal benzidine dalam
as. acetat glasial
• Hasil (+) : ada perubahan ke warna biru gelap
Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi.
Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
Pemeriksaan PenentuanPemeriksaan Penentuan
TUJUAN Memastikan secara pasti bercak merah
itu darah atau bukan
PEMERIKSAAN
• Test Takayama
• Test Teichman
• Test Wagenaar
Reaksi TakayamaReaksi Takayama
Prinsip
Pembentukan kristal Pyridine Hemochromogen
Cara Kerja
1.Letakkan bercak kering pada kaca objek.
2.Tambahkan 1 tetes reagen Takayama, tutup
dengan kaca penutup dan panaskan perlahan-
lahan dengan api kecil sampai timbul buih.
3.Dinginkan kaca objek di udara dan lihat dengan
mikroskop.
Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002.
Hal : 276-283
Reaksi TakayamaReaksi Takayama
Hasil
Hasil (+) :
kristal pyridine
hemochromogen yang
berbentuk batang-batang
berwarna jingga yang
kadang bersatu seperti
bulu-bulu (kristal halus
warna merah jambu)
Reaksi TeichmannReaksi Teichmann
Prinsip
Pembentukan pigmen/kristal hematin HCL
Cara Kerja
1. Letakkan seujung jarum bercak kering pada kaca objek.
2. Tambahkan 1 butir kristal NaCL dan 1 tetes asam asetat
glasial, tutup dengan kaca penutup dan panaskan
perlahan-lahan dengan api kecil sampai timbul buih.
3. Dinginkan kaca objek di udara dan lihat dengan
mikroskop.
Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002.
Hal : 276-283
Reaksi TeichmannReaksi Teichmann
HASIL Hasil(+) : kristal hemin hidroklorida yang
berbentuk batang-batang warna coklat
INTERPRETASI Hasil (+) : pasti darah
Reaksi WagenaarReaksi Wagenaar
Prinsip
Pembentukan kristal Aceton-hemin
Cara Kerja
1.Letakkan seujung jarum bercak kering pada
kaca objek.
2.Letakkan juga 1 butir pasir lalu tutup dengan
kaca penutup.
3.Satu sisi tetesi dengan aceton, sisi berlawanan
HCl encer, lalu panaskan sampai terjadi
penguapan.
Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002.
Hal : 276-283
Reaksi WagenaarReaksi Wagenaar
HASIL Hasil(+) : tampak kristal aceton-hemin,
berbentuk batang warna coklat
INTERPRETASI Hasil (+) : pasti darah
Pemeriksaan SerologikPemeriksaan Serologik
TUJUAN
•Menentukan spesies darah
•Golongan darah
PEMERIKSAAN • Reaksi antara antigen (bercak darah)
dengan antibodi (antiserum)
Test Presipitat CincinTest Presipitat Cincin
Cara Kerja
1.Antiserum ditempatkan pada tabung kecil
dan sebagian kecil ekstrak bercak darah
ditempatkan secara hati-hati pada bagian
tepi antiserum.
2.Biarkan pada temperatur ruang kurang
lebih 1,5 jam.
3.Pemisahan antara antigen dan antibody
akan mulai berdifusi ke lapisan lain pada
perbatasan kedua cairan.
Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002.
Hal : 276-283
Test Presipitat CincinTest Presipitat Cincin
HASIL Hasil(+) : terdapat lapisan tipis endapan
(presipitat) di antara dua larutan
INTERPRETASI Muncul reaksi presipitat (endapan) pada
bercak darah yang berasal dari manusia
Penentuan Golongan DarahPenentuan Golongan Darah
Tes Absorpsi-Elusi
metode:
1. antiserum diteteskan pada bercak darah, biarkan
beberapa saat agar antibody bereaksi mengikat antigen
2.serum yang tidak bereaksi dicuci supaya antibodi yang
berlebihan dapat dihilangkan
3.panaskan dalam temperatur 55'C, agar ikatan antibodi
dan antigen terlepad (elution process)
4.antibodi yang terlepas ditambah dgn sel darah merah
yang telah diketahui golongan darahnya
Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002.
Hal : 276-283
• hasil yang diharapkan : terjadi aglutinasi
Bloodstain analysis forensik fix

More Related Content

What's hot

What's hot (20)

SKILL RADIOLOGI FOTO POLOS ABDOMEN.pdf
SKILL RADIOLOGI FOTO POLOS ABDOMEN.pdfSKILL RADIOLOGI FOTO POLOS ABDOMEN.pdf
SKILL RADIOLOGI FOTO POLOS ABDOMEN.pdf
 
Angina pectoris stabil
Angina pectoris stabilAngina pectoris stabil
Angina pectoris stabil
 
Konjungtivitis
KonjungtivitisKonjungtivitis
Konjungtivitis
 
Laporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsyLaporan Kasus Bell's palsy
Laporan Kasus Bell's palsy
 
Keratitis mata
Keratitis mataKeratitis mata
Keratitis mata
 
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala BeratTrauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
Trauma Kapitis / Cedera Kepala Berat
 
SINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIKSINDROME NEFROTIK
SINDROME NEFROTIK
 
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
1 05 209_pendekatan diagnosis limfadenopati(1)
 
Demam tifoid anak
Demam tifoid anakDemam tifoid anak
Demam tifoid anak
 
Laporan kasus ii
Laporan kasus iiLaporan kasus ii
Laporan kasus ii
 
206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1206432773 case-varicella-kulkel-1
206432773 case-varicella-kulkel-1
 
Lapkas glaukoma akut
Lapkas glaukoma akutLapkas glaukoma akut
Lapkas glaukoma akut
 
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAIPenatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
Penatalaksanaan Kejang Demam - Konsensus IDAI
 
Cedera kepala
Cedera kepalaCedera kepala
Cedera kepala
 
Pielonefritis
PielonefritisPielonefritis
Pielonefritis
 
193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid193897174 case-bedah-hemoroid
193897174 case-bedah-hemoroid
 
Syok anafilaksis
Syok anafilaksisSyok anafilaksis
Syok anafilaksis
 
Patofisiologi dhf
Patofisiologi dhfPatofisiologi dhf
Patofisiologi dhf
 
Laporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasisLaporan kolelitiasis
Laporan kolelitiasis
 
8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen8 Shock Manajemen
8 Shock Manajemen
 

Similar to Bloodstain analysis forensik fix

27. Laboratorium forensik.ppt
27. Laboratorium forensik.ppt27. Laboratorium forensik.ppt
27. Laboratorium forensik.pptAryaAdiBramasta
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipAsfar Syafar
 
SJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptxSJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptxDellaSepta
 
EKSPERIMEN WAJIB SAINS T4 & T5 KSSM berserta gambarajah.docx
EKSPERIMEN WAJIB SAINS T4 & T5 KSSM berserta gambarajah.docxEKSPERIMEN WAJIB SAINS T4 & T5 KSSM berserta gambarajah.docx
EKSPERIMEN WAJIB SAINS T4 & T5 KSSM berserta gambarajah.docxainiadawiah
 
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.pdf
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.pdfSENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.pdf
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.pdfSHARIFAHBINTIMOHAMAD
 
Forensic Goodwin 3. Biological Material Collection, Caracterization, and Storage
Forensic Goodwin 3. Biological Material Collection, Caracterization, and StorageForensic Goodwin 3. Biological Material Collection, Caracterization, and Storage
Forensic Goodwin 3. Biological Material Collection, Caracterization, and StorageZainulHasan13
 
Manajemen akut abdomen by dr. djoko, sp b
Manajemen akut abdomen by dr. djoko, sp bManajemen akut abdomen by dr. djoko, sp b
Manajemen akut abdomen by dr. djoko, sp bSuharti Wairagya
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum ivsarahmae26
 
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.docx
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.docxSENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.docx
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.docxSHARIFAHBINTIMOHAMAD
 
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxLAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxsalmanalfarisi637456
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Arief hidayad
 
Porensik ppt pelajari
Porensik ppt pelajariPorensik ppt pelajari
Porensik ppt pelajariEval Setiawan
 
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.pptSunny92x
 

Similar to Bloodstain analysis forensik fix (20)

27. Laboratorium forensik.ppt
27. Laboratorium forensik.ppt27. Laboratorium forensik.ppt
27. Laboratorium forensik.ppt
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natip
 
SJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptxSJS TEN Lapkas.pptx
SJS TEN Lapkas.pptx
 
EKSPERIMEN WAJIB SAINS T4 & T5 KSSM berserta gambarajah.docx
EKSPERIMEN WAJIB SAINS T4 & T5 KSSM berserta gambarajah.docxEKSPERIMEN WAJIB SAINS T4 & T5 KSSM berserta gambarajah.docx
EKSPERIMEN WAJIB SAINS T4 & T5 KSSM berserta gambarajah.docx
 
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.pdf
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.pdfSENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.pdf
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.pdf
 
Forensic Goodwin 3. Biological Material Collection, Caracterization, and Storage
Forensic Goodwin 3. Biological Material Collection, Caracterization, and StorageForensic Goodwin 3. Biological Material Collection, Caracterization, and Storage
Forensic Goodwin 3. Biological Material Collection, Caracterization, and Storage
 
Manajemen akut abdomen by dr. djoko, sp b
Manajemen akut abdomen by dr. djoko, sp bManajemen akut abdomen by dr. djoko, sp b
Manajemen akut abdomen by dr. djoko, sp b
 
Laporan praktikum iv
Laporan praktikum ivLaporan praktikum iv
Laporan praktikum iv
 
Apusan darah
Apusan darahApusan darah
Apusan darah
 
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.docx
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.docxSENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.docx
SENARAI BAHAN DAN RADAS UNTUK EKSPERIMEN WAJIB BIOLOGI KSSM.docx
 
Laporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan airLaporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan air
 
Th1
Th1Th1
Th1
 
Th6
Th6Th6
Th6
 
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docxLAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
LAPORAN KASUS INDIVIDU ASUHAN KEPERAWATAN ANESTESI minggu ke 2 (1).docx
 
Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084Rifno hidayad 13300084
Rifno hidayad 13300084
 
Makalah darah
Makalah darahMakalah darah
Makalah darah
 
Askep luka bakar
Askep luka bakarAskep luka bakar
Askep luka bakar
 
Porensik ppt pelajari
Porensik ppt pelajariPorensik ppt pelajari
Porensik ppt pelajari
 
Isi eritrosit
Isi eritrositIsi eritrosit
Isi eritrosit
 
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
11B. PEMANTAPAN MUTU PHLEBOTOMY.ppt
 

Recently uploaded

sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...NenkRiniRosmHz
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxLintangDwiCandra1
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...nadyahermawan
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxDwiDamayantiJonathan1
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RambuIntanKondi
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasariSatya2
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptAcephasan2
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdfbendaharadakpkmbajay
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxssuser981dcb
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptUserTank2
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAcephasan2
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyIkanurzijah2
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptRekhaDP2
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptkhalid1276
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanFeraAyuFitriyani
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxcholiftiara1
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxFerawatiPhea1
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAkompilasikuliahd3TLM
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiAikawaMita
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaFeraAyuFitriyani
 

Recently uploaded (20)

sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
sosialisasi lomba inovasi daerah tahun 2024 kementrian kesehatan republik ind...
 
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptxMengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
Mengenal Nyeri Perut tentang jenis dan karakteristik.pptx
 
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
FARMAKOLOGI TBC. tugas kelompok farmasi klinis dan komunitas smk kesehatan ka...
 
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptxPPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
PPT PATIENT SAFETY FAKTOR KEPERAWATAN MANUSIA.pptx
 
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
RTL PPI dr.Intan.docx puskesmas wairasa.
 
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitasDbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
Dbd analisis SOAP, tugas Farmakoterapi klinis dan komunitas
 
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.pptSISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
SISTEM KONDUKSI / KELISTRIKAN JANTUNG.ppt
 
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
#3Sosialisasi Penggunaan e-renggar Monev DAKNF 2024.pdf
 
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptxMateri E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
Materi E- Kohort Dinkes Prop untuk nakes .pptx
 
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan pptLOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
LOKAKARYA MINI tingkat puskesmas bulanan ppt
 
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.pptAnatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
Anatomi Fisiologi Sistem Muskuloskeletal.ppt
 
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacyChapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
Chapter 1 Introduction to veterinary pharmacy
 
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.pptpengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
pengertian mengenai BAKTERI dan segala bentuk bakteri.ppt
 
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.pptPPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
PPT-UEU-Keperawatan-Kesehatan-Jiwa-I-Pertemuan-13.ppt
 
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasanasuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
asuhan keperawatan jiwa dengan diagnosa keperawatan resiko perilaku kekerasan
 
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptxPengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
Pengantar kepemimpinan dalam kebidanan.pptx
 
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptxpemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
pemeriksaan fisik Telinga hidung tenggorok bedah kepala leher.pptx
 
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOAPROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA PROTOZOA
 
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggiHigh Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
High Risk Infant modul perkembangan bayi risiko tinggi
 
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial RemajaAsuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
Asuhan Keperawatan Jiwa Perkembangan Psikososial Remaja
 

Bloodstain analysis forensik fix

  • 1. Analisa Bercak Darah Mohd Faiz bin Mohd Nazri Nur Arifah binti Mohd Said Ummu Asma' binti Mohd Rosli Pembimbing: dr. Stephanie Ranni Anindita Pembimbing Supervisor: dr. Djumadi Achmad, SpPA(K),SpF
  • 2. DEFINISI DARAH Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi yang berfungsi mengirim zat-zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh dan mengangkut bahan-bahan kimia hasil metabolisme Jimmy, W. Bloodstain Pattern Analysis, available from : http://en.wikipedia.org/wiki/Bloodstain_pattern_analysis
  • 3. TKP Tempat Kejadian Perkara (TKP) adalah tempat- tempat dimana barang-barang bukti atau korban yang berhubungan dengan tindak pidana tersebut dapat ditemukan. James SH, Edel CF. Bloodstain Pattern Interpretation. In: Introduction to Forensic Science, 2nd edition.US :CRC Press. 1996. p. 176-239
  • 4. Kasus Kejahatan dengan Kekerasan Fisik TKP Pelaku/ Korban Bukti biologis, darah, sperma, saliva, rambut pemeriksaan laboratorium forensik pengungkapan secara fakta medis
  • 5. Jika ditemukan bercak darah di TKP apakah bercak tersebut darah? jika darah, apakah darah tersebut darah manusia atau darah hewan? jika darah,apakah golongan darah manusia tersebut
  • 7. IDENTIFIKASI BERCAK DARAHIDENTIFIKASI BERCAK DARAH 1) perkiraan jarak 2) perkiraan posisi korban 3) sumber perdarahan 4) perkiraan umur bercak 5) perkiraan cara kematian Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
  • 8. Usia Bercak DarahUsia Bercak Darah • bercak darah masih segar : merah terang • 24 jam : merah kecoklatan • lebih 24 jam : kehitaman
  • 9. Sumber DarahSumber Darah • darah yang dimuntahkan : berwarna coklat • dari paru-paru : darah berbusa • bisul : pada bercak tersebut mungkin sel- sel nanah dan bakteri • darah menstruasi : berwarna hitam dan mengandung sel-sel endometrium dan sel epitel vagina • hidung : mengandung mukosa hidung dan bulu hidung
  • 10. Darah ante-mortem Darah post mortem Perdarahan lebih banyak sedikit Penyebaran ada tidak ada Bekuan darah Ada. bentuknya kaku dan elastis. warnanya tidak mudah berubah jika dibilas. Biasanya tidak ada. Kalaupun ada, hanya sedikit dan rapuh. Warnanya mudah pudar jika dibilas.
  • 11. PERKIRAAN UMUR BERCAKPERKIRAAN UMUR BERCAK darah yang masih baru bentuknya cair dengan bau amis, dalam waktu 12-36 jam akan mengering sedangkan warna darah akan berubah menjadi coklat dalam waktu 10-12 hari. Tapi dalam prakteknya hanya disebutkan bahwa darah tersebut "sangat baru", "baru", "tua", dan "sangat tua". Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
  • 12. Perkiraan Cara KematianPerkiraan Cara Kematian James SH, Edel CF. Bloodstain Pattern Interpretation. In: Introduction to Forensic Science, 2nd edition.US :CRC Press. 1996. p. 176-239
  • 13. Jarak Bercak DarahJarak Bercak Darah
  • 15. Sumber PerdarahanSumber Perdarahan Darah dari Arteri Darah dari Vena
  • 16. bercak darah pada permukaanbercak darah pada permukaan bercak darah pada kaca bercak darah pada kertas bercak darah pada lantai linoleum bercak darah pada lantai bercak darah pada jeans
  • 17. TIPE BERCAK DARAHTIPE BERCAK DARAH 1) Bercak darah pasif 2) Bercak darah proyeksi 3) Bercak darah kontak/transfer 4) Bercak darah yang dipengaruhi kecepatan Akin LL. Blood Pattern Analysis at Crime Scene. Available from: http/:www.akininc.com/PDFs/BSA%20Wikipedia.pdf
  • 18. Bercak Darah PasifBercak Darah Pasif Bercak darah yang dipengaruhi gravitasi Passive drops Drip Pattern Flow Pattern Pool Pattern
  • 19. Bercak Darah ProyeksiBercak Darah Proyeksi cast-off pattern back spatter arterial spurt expirated blood
  • 20. Bercak Darah KontakBercak Darah Kontak wipe pattern swipe pattern
  • 21. Bercak Darah Dipengaruhi KecepatanBercak Darah Dipengaruhi Kecepatan No Kecepatan Gambar 1. Bercak Kecepatan Rendah 2 Bercak Kecepatan Sedang 3 Bercak Kecepatan Tinggi
  • 22. Alur Pemeriksaan DarahAlur Pemeriksaan Darah Bercak penyaring Luminol, benzadin, dan phenolphtalin + - Teichman, Takayama, dan WagenaarPenentuan + -Tes Prinsipal - + Golongan darah
  • 23. Pemeriksaan LaboratoriumPemeriksaan Laboratorium Mikroskopik •Morfologi SDM •Menentukan darah berasal dari kelas mamalia •"Drum stick" pada sel lekosit berinti banyak Kimiawi •penyaring •Penentuan Serologik •Spesies darah •Tipe darah
  • 24. Pemeriksaan MikroskopikPemeriksaan Mikroskopik Cara Kerja 1. Letakkan pada kaca objek, tambahkan 1 tetes garam faal, tutup dengan kaca penutup. 2. Buat sediaan apus, dengan pewarnaan Giemsa atau Wright Hasil: • Mamalia : cakram & tidak berinti • Kelas lain : oval/elips & berinti • Unta : oval / elips & tidak berinti Budiyanto, A. Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Bagian Kedokteran Forensik Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 1997. Hal 179-185
  • 25. PEMERIKSAAN PENYARINGPEMERIKSAAN PENYARING Interpretasi Hasil hasil (+) : mungkin darah hasil (-) : pasti bukan darah Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
  • 26. PEMERIKSAAN PENYARINGPEMERIKSAAN PENYARING Test Luminol • Reagen : Luminol • Hasil (+) : perubahan warna menjadi bersinar biru (chemiluminescence) Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
  • 27. Test Phenolphthalein • Reagen : phenolphtalin 2 gr + 100 ml NaOH 20% dipanaskan dengan butiran Zn • Hasil (+) : ada perubahan ke warna merah Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
  • 28. Test Benzidine • Reagen : larutan jenuh kristal benzidine dalam as. acetat glasial • Hasil (+) : ada perubahan ke warna biru gelap Idris, A.M. Penerapan Ilmu Kedokteran Forensik Dalam Proses Penyelidikan. Edisi Revisi. Jakarta : CV Sagung Seto. 2008. Hal : 18-35
  • 29. Pemeriksaan PenentuanPemeriksaan Penentuan TUJUAN Memastikan secara pasti bercak merah itu darah atau bukan PEMERIKSAAN • Test Takayama • Test Teichman • Test Wagenaar
  • 30. Reaksi TakayamaReaksi Takayama Prinsip Pembentukan kristal Pyridine Hemochromogen Cara Kerja 1.Letakkan bercak kering pada kaca objek. 2.Tambahkan 1 tetes reagen Takayama, tutup dengan kaca penutup dan panaskan perlahan- lahan dengan api kecil sampai timbul buih. 3.Dinginkan kaca objek di udara dan lihat dengan mikroskop. Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002. Hal : 276-283
  • 31. Reaksi TakayamaReaksi Takayama Hasil Hasil (+) : kristal pyridine hemochromogen yang berbentuk batang-batang berwarna jingga yang kadang bersatu seperti bulu-bulu (kristal halus warna merah jambu)
  • 32. Reaksi TeichmannReaksi Teichmann Prinsip Pembentukan pigmen/kristal hematin HCL Cara Kerja 1. Letakkan seujung jarum bercak kering pada kaca objek. 2. Tambahkan 1 butir kristal NaCL dan 1 tetes asam asetat glasial, tutup dengan kaca penutup dan panaskan perlahan-lahan dengan api kecil sampai timbul buih. 3. Dinginkan kaca objek di udara dan lihat dengan mikroskop. Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002. Hal : 276-283
  • 33. Reaksi TeichmannReaksi Teichmann HASIL Hasil(+) : kristal hemin hidroklorida yang berbentuk batang-batang warna coklat INTERPRETASI Hasil (+) : pasti darah
  • 34. Reaksi WagenaarReaksi Wagenaar Prinsip Pembentukan kristal Aceton-hemin Cara Kerja 1.Letakkan seujung jarum bercak kering pada kaca objek. 2.Letakkan juga 1 butir pasir lalu tutup dengan kaca penutup. 3.Satu sisi tetesi dengan aceton, sisi berlawanan HCl encer, lalu panaskan sampai terjadi penguapan. Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002. Hal : 276-283
  • 35. Reaksi WagenaarReaksi Wagenaar HASIL Hasil(+) : tampak kristal aceton-hemin, berbentuk batang warna coklat INTERPRETASI Hasil (+) : pasti darah
  • 36. Pemeriksaan SerologikPemeriksaan Serologik TUJUAN •Menentukan spesies darah •Golongan darah PEMERIKSAAN • Reaksi antara antigen (bercak darah) dengan antibodi (antiserum)
  • 37. Test Presipitat CincinTest Presipitat Cincin Cara Kerja 1.Antiserum ditempatkan pada tabung kecil dan sebagian kecil ekstrak bercak darah ditempatkan secara hati-hati pada bagian tepi antiserum. 2.Biarkan pada temperatur ruang kurang lebih 1,5 jam. 3.Pemisahan antara antigen dan antibody akan mulai berdifusi ke lapisan lain pada perbatasan kedua cairan. Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002. Hal : 276-283
  • 38. Test Presipitat CincinTest Presipitat Cincin HASIL Hasil(+) : terdapat lapisan tipis endapan (presipitat) di antara dua larutan INTERPRETASI Muncul reaksi presipitat (endapan) pada bercak darah yang berasal dari manusia
  • 39. Penentuan Golongan DarahPenentuan Golongan Darah Tes Absorpsi-Elusi metode: 1. antiserum diteteskan pada bercak darah, biarkan beberapa saat agar antibody bereaksi mengikat antigen 2.serum yang tidak bereaksi dicuci supaya antibodi yang berlebihan dapat dihilangkan 3.panaskan dalam temperatur 55'C, agar ikatan antibodi dan antigen terlepad (elution process) 4.antibodi yang terlepas ditambah dgn sel darah merah yang telah diketahui golongan darahnya Idris, A.M. Pedoman Ilmu Kedokteran Forensik. Edisi Pertama. Jakarta : Binarupa Aksara. 2002. Hal : 276-283
  • 40. • hasil yang diharapkan : terjadi aglutinasi