SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
1
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam proses kehidupan, organisme senantiasa berusaha mempertahankan
kelangsungan hidupnya tak terkecuali pada ikan. Salah satu mekanisme dalam
menjaga kelangsungan hidup adalah dengan melakukan proses metabolism yang
didapat dari asupan makanan. Organisme memerlukan makanan dan oksigen
untuk melakukan metabolisme di seluruh tubuhnya. Berbagai proses metabolism
menghasilkan sisa (sampah) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi,
baik berupa bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh seperti oksigen maupun
hasil metabolism dan sisa-sisanya dilakukan oleh sistem peredaran darah.
Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola yang
sama, namun tiap-tiap kelompok mempunyai peredaran darah tertentu yang
mempunyai anatomi organ peredaran darah. Darah pada ikan mempunyai dua
komponen utama yaitu sel-sel dan plasma darah. Pada dasarnya sel-sel darah
dapat dibagi atas tiga unsur eritrosit, leukosit dan trombosit. Diantara tipe
tersebut, sel-sel darah merah merupakan yang paling banyak jumlahnya (Raharjo,
1980). Darah dalam tubuh memiliki fungsi sebagai pengangkut bagi berbagai
macam senyawa dan zat-zat yang diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat
pertahanan tubuh terhadap ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu tubuh.
Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam
proses pengangkutan materi-materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung
hemoglobin yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak
dari pada oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga
2
menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel
darah merah. Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya yang
sangat berperan sebagai benteng tubuh dari berbagai ancaman. Dellman and
Brown (1989) menyatakan bahwa leukosit memiliki bentuk khas, nucleus,
sitoplasma dan organel dan semuanya bersifat mampu bergerak pada keadaan
tertentu.
1.2. Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui,
menghitung, dan menentukan jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah
putih (leukosit) pada ikan.
Sedangkan manfaat praktikum ini dapat memberikan informasi tentang
jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) pada ikan
terutama pada ikan lele (Clarias gariepinus).
3
II. TINJAUAN PUSTAKA
Ikan merupakan organisme yang hidup di air sebagian besar ikan
melakukan semua kegiatan hidupnya di dalam air. Karena didalam tubuh ikan
terdapat air dan kulit ikan merupakan suatu membrane yang semi permeable
terhadap air serta materi-materi yang ada didalamnya, maka interaksi antara air
yang ada didalam tubuh ikan dan air yang ada diluar tubuh ikan mungkin terjadi
(Pulungan,et al, 2010 ).
Berdasarkan bentuk tubuh dan sifat-sifatnya, ikan lele diklasifikasikan
dalam suatu tata nama sehingga memudahkan dalam identifikasi. Adapun
sistematika dan klasifikasi Ikan Lele Dumbo menurut Kholish Mahyuddin (2008)
sebagai berikut : Filum Chordata, Kelas Pisces, Sub Kelas Telestoi, Ordo
Ostariophysi, Sub Ordo Siluroidae, Family Clariidae, Genus Clarias dan Spesies
Clarias gariepinus. Secara umum ikan lele memiliki tubuh yang licin dan tidak
bersisik tetapi berlendir. Jika ikan ini terkejut, warna tubuhnya berubah menjadi
loreng seperti mozaik hitam-putih layaknya lele dumbo pada umumnya. Mulutnya
lebar dan dilengkapi kumis sebanyak 4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba
pada saat mencari makan atau bergerak, yakni nasal, maxilar, mandibular luar,
dan mandibular dalam.
Untuk memudahkan berenang, ikan lele dilengkapi sirip tunggal dan sirip
berpasangan. Sirip tunggal yang dimiliki adalah sirip punggung, sirip ekor, dan
sirip dubur, sedangkan sirip berpasangan adalah sirip perut dan sirip dada. Sirip
dada yang runcing dan keras disebut patil, berguna sebagai senjata dan alat bantu
4
untuk bergerak. Warna punggungnya hitam kehijauan dan warna perutnya putih
kekuningan (Anonim, 2007).
Ikan memiliki fisiologi yang terdapat dalam tubuh ikan. Fisiologi ikan
mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik
dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin
dan reproduksi. Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal artinya terdapat satu
jalur sirkulasi peredaran darah. Mulai dari jantung ,darah menuju insang untuk
melakukan pertukaran gas. Selanjutnya darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi
kesegenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil .Selain itu ,sebagian
darah dari insang. Pertama, sebelum dihubungkan ke sistem vena,peranan kedua
organ ini mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk seksresi gas kearah cairan
mata (Fujaya,2004).
Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung ,vena,arteri dan
kapiler. Fungsi peredaran darah yaitu sebagai lattranspor antara lain
transporoksigen, karbondioksida, sari – sari makanan maupun hasil metabolisme.
Darah berfungsi untuk mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh,
membawa oksigen ke jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang
mengalami suatu pertukaran oksigen dari air dengan CO yang terjadi pada
pembuluh yang terdapat pada daerah insang sehingga membuat darah pada ikan
lebih banyak jumlahnya bila dibandingkan dengan mamalia (Bachtiar, 2002).
Darah ikan tersusun atas cairan plasma dan sel-sel darah yang terdiri dari
sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit) dan keping darah
(trombosit). Volume darah dalam tubuh ikan teleostei, heleostei dan chondrostei
5
adalah sekitar 3% dari bobot tubuh, sedang ikan chondrocthys memiliki darah
sebanyak 6,6% dari berat tubunya.
Sel-sel darah putih tidak sama seperti sel darah merah. Jumlahnya paling
sedikit 150.000 sel / mm3 pada sebagian besar ikan. Pada golongan Cyprinus
carpio misalnya sekitar 0,032 x 106 sel / mm3 – 0,146 x 106 sel / mm3. Sel darah
putih terbagi menjadi empat jenis, yaitu granulosit, trombosit, limfosit dan
monosit (Alifuddin, 2002).
Sel darah merah ikan berinti berfungsi untuk mengikat oksigen. Eritrosit
bewarna merah merah kekuningan, bentuknya lonjong, kecil dan ukurannya
sekitar 7 – 36 μm. Jumlah eritrosit tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000 – 3.000.000
butir, tergantung jenis dan ukuran ikan. Sel darah putih pada ikan tidak bewarna.
Jumlah sel darah putih tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000 – 150.000 butir. Bentuk
sel darah putih ini lonjong sampai bulat, Larger et al (1977) dalam Lies (2007).
Jumlah darah pada ikan dapat dilihat dengan cara berikut:
1. Darah diencerkab didalam test tube dengan pelarut yang mempunyai
tekanan osmosa yang sama dengan darah.
2. Larutan darah tersebut dimasukkan kea lam Haemosytometer dan jumlahnya
dihitung dibawah mikroskop.
6
III. WAKTU DAN TEMPAT
3.1. Waktu dan Tempat
Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 2 Maret
2015 Jam 08.00 WIB – 10.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau.
3.2. Bahan dan Alat
Adapun bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini adalah darah
ikan Lele (Clarias gariepinus), aquades, larutan hayem, larutan turk.
Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah haemocytometer, pipet tetes,
objek glass, cover glass, jarum suntik, counter, tabung reaksi, mikroskop, kertas
saring dan kapas.
3.3. Metode Praktikum
Metode yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah metode
observasi dengan melakukan pengamatan langsung di bawah mikroskop serta
melakukan pencatatan hasil pada buku laporan sementara.
3.4. Prosedur Praktikum
Cara menghitung sel darah merah:
1. Ambillah darah ikan dari stock darah yang ada. Isaplah darah ikan
menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5. Usahakan bekerja secepat
mungkin agar darah tidak membeku.
2. Isaplah larutan hayem sampai strip 101. Pengenceran yang dilakukan adalah
200 kali.
7
3. Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari
tengah dan kocoklah atau goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti
membentuk angka delapan, agar larutan bercampur dengan darah secara
merata.
4. Ambillah kamar hitung Burker lengkap dengan cover glass.
5. Buanglah 1 tetes darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskan ke
dalam kamar hitung untuk pemeriksaan selanjutnya.
6. Lihatlah di bawah mikroskop, saudara akan melihat butir-butir darah merah
dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Dalam 1 kotak besar
terdapat 16 kotak kecil. Hitunglah sel-sel darah yang terdapat dalam 80
kotak kecil (5 kotak besar).
7. Jumlah sel darah merah per mili liter dihitung dengan rumus menurut
Schaperclaus :
N = n x 104
Keterangan :
N = jumlah sel darah merah dalam 1 mililiter darah
n = jumlah sel darah merah yang terdapat pada 80 kotak kecil
Cara menghitung sel darah putih adalah:
1. Ambillah darah ikan dari stock darah yang ada. Isaplah darah ikan
menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5. Usahakan bekerja secepat
mungkin agar darah tidak membeku.
2. Isaplah larutan turk sampai strip 101. Pengenceran yang dilakukan adalah
200 kali.
8
3. Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari
tengah dan kocoklah atau goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti
membentuk angka delapan, agar larutan bercampur dengan darah secara
merata.
4. Ambillah kamar hitung Burker lengkap dengan cover glass.
5. Buanglah 1 tetes darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskan ke
dalam kamar hitung untuk pemeriksaan selanjutnya.
6. Lihatlah dibawah mikroskop, saudara akan melihat butir-butir darah putih
dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Hitunglah sel-sel darah
putih yang terdapat dalam 4 kotak besar (kotak-kotak yang dibatasi oleh 3
garis halus).
7. Jumlah sel darah putih dihitung dengan rumus :
N = n x 500
Keterangan :
N = jumlah sel darah putih dalam 1 mililiter darah
n = jumlah sel darah putih yang terdapat pada 4 kotak besar yang terletak
pada / sudut kamar hitung.
9
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1.Hasil
Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil dari
perhitungan sel darah dan sel darah putih sebagai berikut:
a. Sel darah merah (eritrosit)
N/ml = Jumlah total sel terhitung (n) x 104
= 277 x 10.000
= 2.770.000 sel/ml atau 277 x 104 sel/ml
A
61
B
58
D
64
C
33
E
61
b. Sel darah putih (leukosit)
N/ml = Jumlah total sel terhitung (n) x 500
= 412 x 500
= 206.000 sel/ml atau 206 x 103 sel/ml
A
112
C
120
B
85
D
95
10
4.2. Pembahasan
Hasil dari praktikum yang telah didapatkan adalah jumlah sel darah merah
(eritrosit) adalah 277 x 104 sel/ml dan jumlah sel darah putih (leukosit) adalah 206
x 103 sel/ml. Pada dasarnya darah terdiri dari plasma, sel darah merah dan sel
darah putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung dari musim, spesies serta
kondisi kesehatan ikan. Pada ikan- ikan budidaya di Pekanbaru, seperti ikan mas,
nila, baung, patin, lele, dan bawal, jumlah sel darah merah sekitar 2-3 juta sel/ ml.
Sedangkan jumlah sel putih sekitar 200.000- 300.000 sel/ ml (Lukistyowati et al
2006).
Eritrosit (sel darah merah) ikan berinti, bewarna merah kekuningan.
Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron
bergantung kepada spesies ikannya. Jumlah eritrosit tiap-tiap mm3 darah berkisar
antara 20.000-3.000.000. pangangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada
jumlah hemoglobin (pigmen pernapasan) yan terdapat didalam eritrosit
(Mudjiman, 2001).
Sel darah merah ikan berinti berfungsi untuk mengikat oksigen. Eritrosit
berwarna merah kekuningan, bentuknya lonjong, kecil dan ukurannya sekitar 7-36
µm. Jumlah eritrosit tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000-3.000.000 butir (Leager
et al 1999) tergantung pada jenis dan ukuran ikan.
Sel darah putih pada ikan tidak berwarna. Jumlah sel darah putih tiap
mm3 darah ikan terdapat sekitar 20.000-150.000 butir. Bentuk sel darah putih ini
lonjong sampai bulat (Leager et al 1999). Chinabut et al (2000) menyatakan
bahwa untuk ikan dewasa yang sehat total leukosit yang terdapat pada tubuh
11
berkisar antara 20.000-150.000 sel/ mm3. meningkatnya jumlah leukosit dapat
dijadikan petunjuk adanya fase pertama infeksi, stess maupun leukemia.
12
V. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa jumlah sel
darah merah (eritrosit) pada ikan Lele (Clarias gariepinus)”.adalah 277 x 104
sel/ml dan jumlah sel darah putih (leukosit) adalah 206 x 103 sel/ml. Hal ini berarti
jumlah sel darah merah dan putih pada ikan Lele sesuai standarnya.
Pada ikan- ikan budidaya seperti ikan mas, nila, baung, patin, lele, dan
bawal, jumlah sel darah merah sekitar 2-3 juta sel/ ml. Sedangkan jumlah sel putih
sekitar 200.000- 300.000 sel/ ml.Pada dasarnya darah terdiri dari plasma, sel darah
merah dan sel darah putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung dari musim,
spesies serta kondisi kesehatan ikan.
5.2. Saran
Para praktikan dapat melakukan perhitungan sel darah merah ataupun putih
dengan teliti agar kesalahan dalam perhitungan sel darahnya tidak terjadi. dapat
melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh serta menggunakan waktu
praktikum dengan sebaik-baiknya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Bachtiar, Y. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Pembesaran Ikan Mas
di Kolam Pekarangan. Jakarta : Agromedia Pustaka. 79 hal.
Brown KMT. 2000. Applied Fish Pharmacology. Kluwer Academic Publisher.
Netherland.309 ps. (Terjemahan)
Chinabuts,S., E. Limsuan dan P. Kitsawar. 2002. Histology of the Walking
Catfish (Clarias batrachus). AAHRI. Bangkok, Thailand.96 pp.
Ddellman,D.H, and Brown, M.E. 1999. Buku Teks histology Veteriner I.
Universitas Indonesia. Press. Jakarta.279 hal.
Faisal, 2001.Peranan Kiambang (Pistia stratiotes.L) dalam Menurunkan
Toksisitas Insektisida Baycarb 500 EC terhadap Benih Ikan Mas (Cyprinus
carpio.L).Skripsi. Fakultas Perikanan Universitas Riau, Pekanbaru.60 hal
(tidak diterbitkan).
Kimball,W. John. 2002. Biology Jilid 1 dan 2. IPB. Erlangga: Bogor.
Lies, Irdawati. 2007. Eritrosit dan Leukosit Ikan Nila Merah (Oreochromis sp)
yang Dipelihara Pada pH Berbeda yang Mengandung Alumunium
Potasium Sulfat.
Lehninger, A.L. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jilid 2. Erlangga. Jakarta.
Ornamental Aquatic Trade Association (OATA). 2001. Koi Herpes Virus (KHV).
United Kingdom. 33 pcs. (Terjemahan)
Rivard, G. 2002. The Circulatory System, In Fish Physiology. Volume 4 London
Academic Press. P : 133-172. (Terjemahan).
14
LAMPIRAN
15
Lampiran 1.Alat-Alat Yang Digunakan
Pensil Pena
Penggaris Penghapus
Nampan / Baki Tissue
Tabung reaksi Objek dan Cover glass
16
Mikroskop Penuntun Praktiku
Pipet tetes Jarum suntik
PENUNTUN PRAKTIKUMI
FisiologiHewan Air
Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan
Uversitas Riau
Pekanbaru
2005

More Related Content

What's hot

Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
 
Biologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIBiologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIQuirella Bellinda
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASIM Ikram
 
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1Sihabudin257
 
Biologi - Bab 5 - Sistem Sirkulasi
Biologi - Bab 5 - Sistem SirkulasiBiologi - Bab 5 - Sistem Sirkulasi
Biologi - Bab 5 - Sistem SirkulasiKrisdiana 1911
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipAsfar Syafar
 
Presentasi sistem peredaran darah
Presentasi sistem peredaran darahPresentasi sistem peredaran darah
Presentasi sistem peredaran darahAgoes Setyawan
 
Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1oshinizumi
 
Darah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiDarah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiAsfar Syafar
 
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MABuku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MAenda151510
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiafahira_ila
 
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XISistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XIamrinarosada7x
 

What's hot (19)

Apusan darah
Apusan darahApusan darah
Apusan darah
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
 
Biologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XIBiologi peredaran darah kelas XI
Biologi peredaran darah kelas XI
 
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASISTRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
STRUKTUR DAN FUNGSI SEL PENYUSUN JARINGAN PADA SISTEM SIRKULASI
 
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
Pembelajaran Sistem Peredaran Darah SMP semester 1
 
Biologi - Bab 5 - Sistem Sirkulasi
Biologi - Bab 5 - Sistem SirkulasiBiologi - Bab 5 - Sistem Sirkulasi
Biologi - Bab 5 - Sistem Sirkulasi
 
Darah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natipDarah i preparat darah natip
Darah i preparat darah natip
 
Makalah hematologi
Makalah hematologiMakalah hematologi
Makalah hematologi
 
Sistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah ManusiaSistem Peredaran Darah Manusia
Sistem Peredaran Darah Manusia
 
Makalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merahMakalah sel-darah-merah
Makalah sel-darah-merah
 
Presentasi sistem peredaran darah
Presentasi sistem peredaran darahPresentasi sistem peredaran darah
Presentasi sistem peredaran darah
 
Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1Darah 1234230402603985-1
Darah 1234230402603985-1
 
Makalah Eritrosit
Makalah EritrositMakalah Eritrosit
Makalah Eritrosit
 
Darah
DarahDarah
Darah
 
Materi biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fixMateri biologi x ppt bab 5 fix
Materi biologi x ppt bab 5 fix
 
Darah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasiDarah ii hemolisa krenasi
Darah ii hemolisa krenasi
 
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MABuku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
Buku Sistem Sirkulasi untuk siswa SMA/MA
 
Sistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusiaSistem peredaran darah manusia
Sistem peredaran darah manusia
 
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XISistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
Sistem Peredaran Darah - Biologi SMA Kelas XI
 

Viewers also liked

Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialGoogle
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialGoogle
 
'Sistem Ekskresi.pdf'
'Sistem Ekskresi.pdf''Sistem Ekskresi.pdf'
'Sistem Ekskresi.pdf'gunungmulyo
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)jackruto
 
La Transformación Digital necesaria en la Industria Financiera para mejorar l...
La Transformación Digital necesaria en la Industria Financiera para mejorar l...La Transformación Digital necesaria en la Industria Financiera para mejorar l...
La Transformación Digital necesaria en la Industria Financiera para mejorar l...Asociación de Marketing Bancario Argentino
 
Dr Bacchus Featured Magazines
Dr Bacchus Featured MagazinesDr Bacchus Featured Magazines
Dr Bacchus Featured MagazinesSoroya Bacchus
 
華藝世界美術資料庫2012
華藝世界美術資料庫2012華藝世界美術資料庫2012
華藝世界美術資料庫2012airiti-all
 
классные часы
классные часыклассные часы
классные часыmsikanov
 
Ww2 slidecast
Ww2 slidecastWw2 slidecast
Ww2 slidecastkailam14
 
неделя игры и игрушки
неделя игры и игрушкинеделя игры и игрушки
неделя игры и игрушкиmsikanov
 
чебурашка
чебурашкачебурашка
чебурашкаmsikanov
 
8 марта 449
8 марта 4498 марта 449
8 марта 449msikanov
 
Cómo las tecnologías de colaboración y Virtualización aumentan la producti...
Cómo las tecnologías  de colaboración y  Virtualización  aumentan la producti...Cómo las tecnologías  de colaboración y  Virtualización  aumentan la producti...
Cómo las tecnologías de colaboración y Virtualización aumentan la producti...Asociación de Marketing Bancario Argentino
 

Viewers also liked (20)

Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan TerestrialMakalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
Makalah Sistem Ekskresi Hewan Akuatik dan Terestrial
 
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus) SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO  (Clarias gariepinus)
SEKSUALITAS IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
 
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrialEkskresi hewan akuatik & terestrial
Ekskresi hewan akuatik & terestrial
 
'Sistem Ekskresi.pdf'
'Sistem Ekskresi.pdf''Sistem Ekskresi.pdf'
'Sistem Ekskresi.pdf'
 
Bahan Makanan dan Zat Makanan
Bahan Makanan dan Zat MakananBahan Makanan dan Zat Makanan
Bahan Makanan dan Zat Makanan
 
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN (Menghitung Denyut Nadi)
 
La Transformación Digital necesaria en la Industria Financiera para mejorar l...
La Transformación Digital necesaria en la Industria Financiera para mejorar l...La Transformación Digital necesaria en la Industria Financiera para mejorar l...
La Transformación Digital necesaria en la Industria Financiera para mejorar l...
 
Dr Bacchus Featured Magazines
Dr Bacchus Featured MagazinesDr Bacchus Featured Magazines
Dr Bacchus Featured Magazines
 
009.safetymanagement v3
009.safetymanagement v3009.safetymanagement v3
009.safetymanagement v3
 
華藝世界美術資料庫2012
華藝世界美術資料庫2012華藝世界美術資料庫2012
華藝世界美術資料庫2012
 
классные часы
классные часыклассные часы
классные часы
 
Ww2 slidecast
Ww2 slidecastWw2 slidecast
Ww2 slidecast
 
Moscow Service Jam
Moscow Service JamMoscow Service Jam
Moscow Service Jam
 
неделя игры и игрушки
неделя игры и игрушкинеделя игры и игрушки
неделя игры и игрушки
 
sap
sap sap
sap
 
чебурашка
чебурашкачебурашка
чебурашка
 
Biomedische Technologie
Biomedische TechnologieBiomedische Technologie
Biomedische Technologie
 
Bestuurskunde
BestuurskundeBestuurskunde
Bestuurskunde
 
8 марта 449
8 марта 4498 марта 449
8 марта 449
 
Cómo las tecnologías de colaboración y Virtualización aumentan la producti...
Cómo las tecnologías  de colaboración y  Virtualización  aumentan la producti...Cómo las tecnologías  de colaboración y  Virtualización  aumentan la producti...
Cómo las tecnologías de colaboración y Virtualización aumentan la producti...
 

Similar to Isi eritrosit

Sistem peredaran-darah lapooran
Sistem peredaran-darah lapooranSistem peredaran-darah lapooran
Sistem peredaran-darah lapooranJeending Wong
 
-sistem sirkulasi hewan -
 -sistem sirkulasi hewan  - -sistem sirkulasi hewan  -
-sistem sirkulasi hewan -nurahlina08
 
sirkulasi_dan_hematologi.ppt
sirkulasi_dan_hematologi.pptsirkulasi_dan_hematologi.ppt
sirkulasi_dan_hematologi.pptfristapakpahan
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darahLaksmi_Perwira
 
Alat pembelajaran IPA SD tentang peredaran darah pada manusi
Alat pembelajaran IPA SD tentang peredaran darah pada manusiAlat pembelajaran IPA SD tentang peredaran darah pada manusi
Alat pembelajaran IPA SD tentang peredaran darah pada manusidcomunitypgsd
 
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darahIpa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darahSMPK Stella Maris
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangNugroho Tristyanto
 
BSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdf
BSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdfBSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdf
BSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdfEulisArumsari
 
Sistem Sirkulasi Manusia
Sistem Sirkulasi ManusiaSistem Sirkulasi Manusia
Sistem Sirkulasi ManusiaRina Riannur
 
Makalah kajian biologi
Makalah kajian biologiMakalah kajian biologi
Makalah kajian biologirahmawatiama23
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.pdf
SISTEM PEREDARAN DARAH.pdfSISTEM PEREDARAN DARAH.pdf
SISTEM PEREDARAN DARAH.pdfmulianamuli2
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darahsicua050896
 

Similar to Isi eritrosit (20)

Laporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan airLaporan fisiologi hewan air
Laporan fisiologi hewan air
 
Sistem peredaran-darah lapooran
Sistem peredaran-darah lapooranSistem peredaran-darah lapooran
Sistem peredaran-darah lapooran
 
-sistem sirkulasi hewan -
 -sistem sirkulasi hewan  - -sistem sirkulasi hewan  -
-sistem sirkulasi hewan -
 
sirkulasi_dan_hematologi.ppt
sirkulasi_dan_hematologi.pptsirkulasi_dan_hematologi.ppt
sirkulasi_dan_hematologi.ppt
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
1.2 konsep sistem peredaran darah
1.2 konsep sistem peredaran darah1.2 konsep sistem peredaran darah
1.2 konsep sistem peredaran darah
 
Sistem peredaran darah
Sistem peredaran darahSistem peredaran darah
Sistem peredaran darah
 
Alat pembelajaran IPA SD tentang peredaran darah pada manusi
Alat pembelajaran IPA SD tentang peredaran darah pada manusiAlat pembelajaran IPA SD tentang peredaran darah pada manusi
Alat pembelajaran IPA SD tentang peredaran darah pada manusi
 
Alat praktikum ipa
Alat praktikum ipaAlat praktikum ipa
Alat praktikum ipa
 
Biologi Anatomi ikan nila hitam
Biologi Anatomi ikan nila hitamBiologi Anatomi ikan nila hitam
Biologi Anatomi ikan nila hitam
 
Lks
LksLks
Lks
 
Sistem transportasi
Sistem transportasiSistem transportasi
Sistem transportasi
 
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darahIpa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
Ipa8 kd7-struktur dan fungsi sistem peredaran darah
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
 
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yangPerbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
Perbandingan hasil pemeriksaan kadar hematokrit mikro pada darah yang
 
BSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdf
BSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdfBSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdf
BSE Kelas 8 IPA Semester 1 Materi Sistem Peredaran Darah.pdf
 
Sistem Sirkulasi Manusia
Sistem Sirkulasi ManusiaSistem Sirkulasi Manusia
Sistem Sirkulasi Manusia
 
Makalah kajian biologi
Makalah kajian biologiMakalah kajian biologi
Makalah kajian biologi
 
SISTEM PEREDARAN DARAH.pdf
SISTEM PEREDARAN DARAH.pdfSISTEM PEREDARAN DARAH.pdf
SISTEM PEREDARAN DARAH.pdf
 
Power point peredaran darah
Power point peredaran darahPower point peredaran darah
Power point peredaran darah
 

Recently uploaded

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5ssuserd52993
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfDimanWr1
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)3HerisaSintia
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxRezaWahyuni6
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptArkhaRega1
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASKurniawan Dirham
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxnerow98
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docxbkandrisaputra
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxadimulianta1
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxFuzaAnggriana
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxmawan5982
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptxGiftaJewela
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfCloverash1
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxbkandrisaputra
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Abdiera
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxawaldarmawan3
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..ikayogakinasih12
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptxMiftahunnajahTVIBS
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDmawan5982
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapsefrida3
 

Recently uploaded (20)

JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
JAWAPAN BAB 1 DAN BAB 2 SAINS TINGKATAN 5
 
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdfAksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
Aksi nyata disiplin positif Hj. Hasnani (1).pdf
 
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
Karakteristik Negara Mesir (Geografi Regional Dunia)
 
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptxMateri Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
Materi Pertemuan Materi Pertemuan 7.pptx
 
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 pptppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
ppt-modul-6-pend-seni-di sd kelompok 2 ppt
 
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATASMATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
MATERI EKOSISTEM UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS
 
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptxPPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
PPT Integrasi Islam & Ilmu Pengetahuan.pptx
 
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docxLembar Observasi Pembelajaran di  Kelas.docx
Lembar Observasi Pembelajaran di Kelas.docx
 
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptxPerumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
Perumusan Visi dan Prakarsa Perubahan.pptx
 
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptxDESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
DESAIN MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA BERBASIS DIGITAL.pptx
 
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docxTugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
Tugas 1 pembaruan dlm pembelajaran jawaban tugas tuton 1.docx
 
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
421783639-ppt-overdosis-dan-keracunan-pptx.pptx
 
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdfKelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
Kelompok 1_Karakteristik negara jepang.pdf
 
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocxLembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
Lembar Catatan Percakapan Pasca observasidocx
 
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
Modul Ajar Biologi Kelas 11 Fase F Kurikulum Merdeka [abdiera.com]
 
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptxKONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
KONSEP KEBUTUHAN AKTIVITAS DAN LATIHAN.pptx
 
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
AKSI NYATA NARKOBA ATAU OBAT TERLARANG..
 
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
11 PPT Pancasila sebagai Paradigma Kehidupan dalam Masyarakat.pptx
 
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SDtugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
tugas 1 tutorial online anak berkebutuhan khusus di SD
 
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genapDinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
Dinamika Hidrosfer geografi kelas X genap
 

Isi eritrosit

  • 1. 1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam proses kehidupan, organisme senantiasa berusaha mempertahankan kelangsungan hidupnya tak terkecuali pada ikan. Salah satu mekanisme dalam menjaga kelangsungan hidup adalah dengan melakukan proses metabolism yang didapat dari asupan makanan. Organisme memerlukan makanan dan oksigen untuk melakukan metabolisme di seluruh tubuhnya. Berbagai proses metabolism menghasilkan sisa (sampah) yang harus dikeluarkan oleh tubuh. Peredaran materi, baik berupa bahan-bahan yang diperlukan oleh tubuh seperti oksigen maupun hasil metabolism dan sisa-sisanya dilakukan oleh sistem peredaran darah. Sistem peredaran darah semua hewan vertebrata mempunyai pola yang sama, namun tiap-tiap kelompok mempunyai peredaran darah tertentu yang mempunyai anatomi organ peredaran darah. Darah pada ikan mempunyai dua komponen utama yaitu sel-sel dan plasma darah. Pada dasarnya sel-sel darah dapat dibagi atas tiga unsur eritrosit, leukosit dan trombosit. Diantara tipe tersebut, sel-sel darah merah merupakan yang paling banyak jumlahnya (Raharjo, 1980). Darah dalam tubuh memiliki fungsi sebagai pengangkut bagi berbagai macam senyawa dan zat-zat yang diperlukan tubuh, mengatur jaringan tubuh, alat pertahanan tubuh terhadap ancaman dari luar dan menjaga kestabilan suhu tubuh. Eritrosit merupakan salah satu sel darah yang sangat berperan dalam proses pengangkutan materi-materi di dalam tubuh. Eritrosit mengandung hemoglobin yang memungkinkannya mampu mengangkut oksigen lebih banyak dari pada oksigen tersebut bergerak sendiri dalam plasma darah. Hemoglobin juga
  • 2. 2 menyebabkan warna merah pada darah, sehingga eritrosit disebut dengan sel darah merah. Sedangkan leukosit merupakan salah satu sel darah lainnya yang sangat berperan sebagai benteng tubuh dari berbagai ancaman. Dellman and Brown (1989) menyatakan bahwa leukosit memiliki bentuk khas, nucleus, sitoplasma dan organel dan semuanya bersifat mampu bergerak pada keadaan tertentu. 1.2. Tujuan dan Manfaat Adapun tujuan dari praktikum ini adalah praktikan dapat mengetahui, menghitung, dan menentukan jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) pada ikan. Sedangkan manfaat praktikum ini dapat memberikan informasi tentang jumlah sel darah merah (eritrosit) dan sel darah putih (leukosit) pada ikan terutama pada ikan lele (Clarias gariepinus).
  • 3. 3 II. TINJAUAN PUSTAKA Ikan merupakan organisme yang hidup di air sebagian besar ikan melakukan semua kegiatan hidupnya di dalam air. Karena didalam tubuh ikan terdapat air dan kulit ikan merupakan suatu membrane yang semi permeable terhadap air serta materi-materi yang ada didalamnya, maka interaksi antara air yang ada didalam tubuh ikan dan air yang ada diluar tubuh ikan mungkin terjadi (Pulungan,et al, 2010 ). Berdasarkan bentuk tubuh dan sifat-sifatnya, ikan lele diklasifikasikan dalam suatu tata nama sehingga memudahkan dalam identifikasi. Adapun sistematika dan klasifikasi Ikan Lele Dumbo menurut Kholish Mahyuddin (2008) sebagai berikut : Filum Chordata, Kelas Pisces, Sub Kelas Telestoi, Ordo Ostariophysi, Sub Ordo Siluroidae, Family Clariidae, Genus Clarias dan Spesies Clarias gariepinus. Secara umum ikan lele memiliki tubuh yang licin dan tidak bersisik tetapi berlendir. Jika ikan ini terkejut, warna tubuhnya berubah menjadi loreng seperti mozaik hitam-putih layaknya lele dumbo pada umumnya. Mulutnya lebar dan dilengkapi kumis sebanyak 4 pasang yang berfungsi sebagai alat peraba pada saat mencari makan atau bergerak, yakni nasal, maxilar, mandibular luar, dan mandibular dalam. Untuk memudahkan berenang, ikan lele dilengkapi sirip tunggal dan sirip berpasangan. Sirip tunggal yang dimiliki adalah sirip punggung, sirip ekor, dan sirip dubur, sedangkan sirip berpasangan adalah sirip perut dan sirip dada. Sirip dada yang runcing dan keras disebut patil, berguna sebagai senjata dan alat bantu
  • 4. 4 untuk bergerak. Warna punggungnya hitam kehijauan dan warna perutnya putih kekuningan (Anonim, 2007). Ikan memiliki fisiologi yang terdapat dalam tubuh ikan. Fisiologi ikan mencakup proses osmoregulasi, sistem sirkulasi, sistem respirasi, bioenergetik dan metabolisme, pencernaan, organ-organ sensor, sistem saraf, sistem endokrin dan reproduksi. Sistem peredaran darah ikan bersifat tunggal artinya terdapat satu jalur sirkulasi peredaran darah. Mulai dari jantung ,darah menuju insang untuk melakukan pertukaran gas. Selanjutnya darah dialirkan ke dorsal aorta dan terbagi kesegenap organ-organ tubuh melalui saluran-saluran kecil .Selain itu ,sebagian darah dari insang. Pertama, sebelum dihubungkan ke sistem vena,peranan kedua organ ini mungkin sebagai ventilasi kontrol dan untuk seksresi gas kearah cairan mata (Fujaya,2004). Sistem peredaran darah pada ikan terdiri dari jantung ,vena,arteri dan kapiler. Fungsi peredaran darah yaitu sebagai lattranspor antara lain transporoksigen, karbondioksida, sari – sari makanan maupun hasil metabolisme. Darah berfungsi untuk mengedarkan suplai makanan kepada sel-sel tubuh, membawa oksigen ke jaringan tubuh, membawa hormon dan enzim ke organ yang mengalami suatu pertukaran oksigen dari air dengan CO yang terjadi pada pembuluh yang terdapat pada daerah insang sehingga membuat darah pada ikan lebih banyak jumlahnya bila dibandingkan dengan mamalia (Bachtiar, 2002). Darah ikan tersusun atas cairan plasma dan sel-sel darah yang terdiri dari sel-sel darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih (leukosit) dan keping darah (trombosit). Volume darah dalam tubuh ikan teleostei, heleostei dan chondrostei
  • 5. 5 adalah sekitar 3% dari bobot tubuh, sedang ikan chondrocthys memiliki darah sebanyak 6,6% dari berat tubunya. Sel-sel darah putih tidak sama seperti sel darah merah. Jumlahnya paling sedikit 150.000 sel / mm3 pada sebagian besar ikan. Pada golongan Cyprinus carpio misalnya sekitar 0,032 x 106 sel / mm3 – 0,146 x 106 sel / mm3. Sel darah putih terbagi menjadi empat jenis, yaitu granulosit, trombosit, limfosit dan monosit (Alifuddin, 2002). Sel darah merah ikan berinti berfungsi untuk mengikat oksigen. Eritrosit bewarna merah merah kekuningan, bentuknya lonjong, kecil dan ukurannya sekitar 7 – 36 μm. Jumlah eritrosit tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000 – 3.000.000 butir, tergantung jenis dan ukuran ikan. Sel darah putih pada ikan tidak bewarna. Jumlah sel darah putih tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000 – 150.000 butir. Bentuk sel darah putih ini lonjong sampai bulat, Larger et al (1977) dalam Lies (2007). Jumlah darah pada ikan dapat dilihat dengan cara berikut: 1. Darah diencerkab didalam test tube dengan pelarut yang mempunyai tekanan osmosa yang sama dengan darah. 2. Larutan darah tersebut dimasukkan kea lam Haemosytometer dan jumlahnya dihitung dibawah mikroskop.
  • 6. 6 III. WAKTU DAN TEMPAT 3.1. Waktu dan Tempat Kegiatan praktikum ini dilaksanakan pada hari senin tanggal 2 Maret 2015 Jam 08.00 WIB – 10.00 WIB bertempat di Laboratorium Biologi Perairan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Riau. 3.2. Bahan dan Alat Adapun bahan yang digunakan dalam kegiatan praktikum ini adalah darah ikan Lele (Clarias gariepinus), aquades, larutan hayem, larutan turk. Sedangkan alat-alat yang digunakan adalah haemocytometer, pipet tetes, objek glass, cover glass, jarum suntik, counter, tabung reaksi, mikroskop, kertas saring dan kapas. 3.3. Metode Praktikum Metode yang digunakan pada pelaksanaan praktikum ini adalah metode observasi dengan melakukan pengamatan langsung di bawah mikroskop serta melakukan pencatatan hasil pada buku laporan sementara. 3.4. Prosedur Praktikum Cara menghitung sel darah merah: 1. Ambillah darah ikan dari stock darah yang ada. Isaplah darah ikan menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5. Usahakan bekerja secepat mungkin agar darah tidak membeku. 2. Isaplah larutan hayem sampai strip 101. Pengenceran yang dilakukan adalah 200 kali.
  • 7. 7 3. Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari tengah dan kocoklah atau goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti membentuk angka delapan, agar larutan bercampur dengan darah secara merata. 4. Ambillah kamar hitung Burker lengkap dengan cover glass. 5. Buanglah 1 tetes darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskan ke dalam kamar hitung untuk pemeriksaan selanjutnya. 6. Lihatlah di bawah mikroskop, saudara akan melihat butir-butir darah merah dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Dalam 1 kotak besar terdapat 16 kotak kecil. Hitunglah sel-sel darah yang terdapat dalam 80 kotak kecil (5 kotak besar). 7. Jumlah sel darah merah per mili liter dihitung dengan rumus menurut Schaperclaus : N = n x 104 Keterangan : N = jumlah sel darah merah dalam 1 mililiter darah n = jumlah sel darah merah yang terdapat pada 80 kotak kecil Cara menghitung sel darah putih adalah: 1. Ambillah darah ikan dari stock darah yang ada. Isaplah darah ikan menggunakan pipet batu merah sampai strip 0,5. Usahakan bekerja secepat mungkin agar darah tidak membeku. 2. Isaplah larutan turk sampai strip 101. Pengenceran yang dilakukan adalah 200 kali.
  • 8. 8 3. Pegang kedua ujung pipet dengan jari jempol dan jari telunjuk atau jari tengah dan kocoklah atau goyangkan pipet tersebut dengan gerakan seperti membentuk angka delapan, agar larutan bercampur dengan darah secara merata. 4. Ambillah kamar hitung Burker lengkap dengan cover glass. 5. Buanglah 1 tetes darah dan kemudian tetesan berikutnya diteteskan ke dalam kamar hitung untuk pemeriksaan selanjutnya. 6. Lihatlah dibawah mikroskop, saudara akan melihat butir-butir darah putih dalam kotak-kotak besar dan kotak-kotak kecil. Hitunglah sel-sel darah putih yang terdapat dalam 4 kotak besar (kotak-kotak yang dibatasi oleh 3 garis halus). 7. Jumlah sel darah putih dihitung dengan rumus : N = n x 500 Keterangan : N = jumlah sel darah putih dalam 1 mililiter darah n = jumlah sel darah putih yang terdapat pada 4 kotak besar yang terletak pada / sudut kamar hitung.
  • 9. 9 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, maka diperoleh hasil dari perhitungan sel darah dan sel darah putih sebagai berikut: a. Sel darah merah (eritrosit) N/ml = Jumlah total sel terhitung (n) x 104 = 277 x 10.000 = 2.770.000 sel/ml atau 277 x 104 sel/ml A 61 B 58 D 64 C 33 E 61 b. Sel darah putih (leukosit) N/ml = Jumlah total sel terhitung (n) x 500 = 412 x 500 = 206.000 sel/ml atau 206 x 103 sel/ml A 112 C 120 B 85 D 95
  • 10. 10 4.2. Pembahasan Hasil dari praktikum yang telah didapatkan adalah jumlah sel darah merah (eritrosit) adalah 277 x 104 sel/ml dan jumlah sel darah putih (leukosit) adalah 206 x 103 sel/ml. Pada dasarnya darah terdiri dari plasma, sel darah merah dan sel darah putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung dari musim, spesies serta kondisi kesehatan ikan. Pada ikan- ikan budidaya di Pekanbaru, seperti ikan mas, nila, baung, patin, lele, dan bawal, jumlah sel darah merah sekitar 2-3 juta sel/ ml. Sedangkan jumlah sel putih sekitar 200.000- 300.000 sel/ ml (Lukistyowati et al 2006). Eritrosit (sel darah merah) ikan berinti, bewarna merah kekuningan. Eritrosit dewasa berbentuk lonjong, kecil dan berdiameter 7-36 mikron bergantung kepada spesies ikannya. Jumlah eritrosit tiap-tiap mm3 darah berkisar antara 20.000-3.000.000. pangangkutan oksigen dalam darah bergantung kepada jumlah hemoglobin (pigmen pernapasan) yan terdapat didalam eritrosit (Mudjiman, 2001). Sel darah merah ikan berinti berfungsi untuk mengikat oksigen. Eritrosit berwarna merah kekuningan, bentuknya lonjong, kecil dan ukurannya sekitar 7-36 µm. Jumlah eritrosit tiap mm3 darah ikan sekitar 20.000-3.000.000 butir (Leager et al 1999) tergantung pada jenis dan ukuran ikan. Sel darah putih pada ikan tidak berwarna. Jumlah sel darah putih tiap mm3 darah ikan terdapat sekitar 20.000-150.000 butir. Bentuk sel darah putih ini lonjong sampai bulat (Leager et al 1999). Chinabut et al (2000) menyatakan bahwa untuk ikan dewasa yang sehat total leukosit yang terdapat pada tubuh
  • 11. 11 berkisar antara 20.000-150.000 sel/ mm3. meningkatnya jumlah leukosit dapat dijadikan petunjuk adanya fase pertama infeksi, stess maupun leukemia.
  • 12. 12 V. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa jumlah sel darah merah (eritrosit) pada ikan Lele (Clarias gariepinus)”.adalah 277 x 104 sel/ml dan jumlah sel darah putih (leukosit) adalah 206 x 103 sel/ml. Hal ini berarti jumlah sel darah merah dan putih pada ikan Lele sesuai standarnya. Pada ikan- ikan budidaya seperti ikan mas, nila, baung, patin, lele, dan bawal, jumlah sel darah merah sekitar 2-3 juta sel/ ml. Sedangkan jumlah sel putih sekitar 200.000- 300.000 sel/ ml.Pada dasarnya darah terdiri dari plasma, sel darah merah dan sel darah putih. Jumlah sel darah ini bervariasi, tergantung dari musim, spesies serta kondisi kesehatan ikan. 5.2. Saran Para praktikan dapat melakukan perhitungan sel darah merah ataupun putih dengan teliti agar kesalahan dalam perhitungan sel darahnya tidak terjadi. dapat melakukan praktikum dengan sungguh-sungguh serta menggunakan waktu praktikum dengan sebaik-baiknya.
  • 13. 13 DAFTAR PUSTAKA Bachtiar, Y. 2002. Kiat Mengatasi Permasalahan Praktis Pembesaran Ikan Mas di Kolam Pekarangan. Jakarta : Agromedia Pustaka. 79 hal. Brown KMT. 2000. Applied Fish Pharmacology. Kluwer Academic Publisher. Netherland.309 ps. (Terjemahan) Chinabuts,S., E. Limsuan dan P. Kitsawar. 2002. Histology of the Walking Catfish (Clarias batrachus). AAHRI. Bangkok, Thailand.96 pp. Ddellman,D.H, and Brown, M.E. 1999. Buku Teks histology Veteriner I. Universitas Indonesia. Press. Jakarta.279 hal. Faisal, 2001.Peranan Kiambang (Pistia stratiotes.L) dalam Menurunkan Toksisitas Insektisida Baycarb 500 EC terhadap Benih Ikan Mas (Cyprinus carpio.L).Skripsi. Fakultas Perikanan Universitas Riau, Pekanbaru.60 hal (tidak diterbitkan). Kimball,W. John. 2002. Biology Jilid 1 dan 2. IPB. Erlangga: Bogor. Lies, Irdawati. 2007. Eritrosit dan Leukosit Ikan Nila Merah (Oreochromis sp) yang Dipelihara Pada pH Berbeda yang Mengandung Alumunium Potasium Sulfat. Lehninger, A.L. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Jilid 2. Erlangga. Jakarta. Ornamental Aquatic Trade Association (OATA). 2001. Koi Herpes Virus (KHV). United Kingdom. 33 pcs. (Terjemahan) Rivard, G. 2002. The Circulatory System, In Fish Physiology. Volume 4 London Academic Press. P : 133-172. (Terjemahan).
  • 15. 15 Lampiran 1.Alat-Alat Yang Digunakan Pensil Pena Penggaris Penghapus Nampan / Baki Tissue Tabung reaksi Objek dan Cover glass
  • 16. 16 Mikroskop Penuntun Praktiku Pipet tetes Jarum suntik PENUNTUN PRAKTIKUMI FisiologiHewan Air Fakultas Perikanandan Ilmu Kelautan Uversitas Riau Pekanbaru 2005