1. Laporan Praktikum Dasar Fisiologi Ternak. No. 1 : 1-6 (Halaman)
PREPARAT DARAH NATIP, WAKTU BEKU, WAKTU PENDARAHAN,
LAJU ENDAP DARAH DAN BERAT JENIS
M. Asfar Syafar*, Musdalifa Mansur**
*
Peserta Praktikum Dasar Fisiologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas Hasanuddin
**
Staf Asisten Laboratorium Dasar Fisologi Ternak, Fakultas Peternakan Universitas
Hasanuddin
ABSTRAK
Praktikum ini bertujuan untuk melihat bagaimana bentuk dari sel darah, lamanya waktu
beku darah, waktu koagulasi, waktu pendarahan, waktu laju endap darah dan berat jenis darah.
Hasil yang diperoleh bahwa dalam darah terkandung komponen penting yang terdiri atas
plasma darah (eritrosit dan leukosit) dan sel darah (trombosit). Kesimpulan dari laporan ini
adalah darah merupakan bagian penting bagi tubuh yang terdiri atas dua komponen penting
yaitu plasma darah dan sel darah. Waktu koagulasi merupakan waktu dimana darah mulai
keluar dari tubuh sampai terbentuknya benang fibrin. Waktu pendarahan adalah waktu mulai
terjadinya tetes darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring. Laju endap darah
(LED) adalah kecepatan mengendapnya sel darah merah hingga terbentuknya plasma. Berat
jenis darah berkisar antara 1,025-1,030 tergantung pada konsentrasi plasma protein.
Kata kunci : Darah, Preparat darah natip, Waktu koagulasi, Waktu pendarahan, Laju endap
darah.
volume darah, sedangkan sel darah adalah
komponen selluler dari darah termasuk sel
darah merah (eritrosit), sel darah putih
(leukosit) dan keping-keping darah
(trombosit). Beberapa sel darah, seperti
leukosit dapat berpindah melalui pembuluh
darah untuk melawan infeksi.
Fungsi utama dari darah adalah
sebagai media transport yaitu mengangkut
oksigen ke jaringan dan mengembalikan
karbondioksida dari jaringan ke paruiparu, untuk mencapai gas ini sel darah
mengandung protein khusus yaitu
hemoglobin karena sewtiap sel darah
merah mengandung sekitar 640 juta
molekul hemoglobulin, selain itu darah
juga berfungsi sebagai regulasi dan
pertahanan tubuh, yaitu mencegah dari
pendarahan dan pertahanan tubuh dari
penyakit. Volume darah di dalam tubuh
sekitar sepertiga belas berat badan orang
sehat atau kurang lebih 4 – 5 liter. Melihat
PENDAHULUAN
Darah adalah cairan yang terdapat
pada semua hewan tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat dan oksigen
yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan kimia hasil
metabolisme, dan juga sebagai pertahanan
tubuh terhadap virus atau bakteri. Darah
merupakan suatu cairan yang sangat
penting bagi manusia karena berfungsi
sebagai alat transportasi serta memiliki
banyak kegunaan lainnya untuk menunjang
kehidupan. Tanpa darah yang cukup
seseorang dapat mengalami gangguan
kesehatan dan bahkan dapat mengakibatkan kematian.
Darah memiliki dua komponen
penyusun yaitu plasma dan sel darah.
Plasma darah merupakan bagian dari
komponen darah yang berwarna kekuningkuningan yang jumlahnya sekitar 60% dari
1
2. M. Asfar Syafar – I 111 12 286
begitu pentingnya fungsi dan peranan darah
dalam tubuh manusia, maka sangat perlu
untuk mengetahui proses terjadinya
peredaran darah, laju endap darah, berat
jenis darah, waktu koagulasi, bentuk
preparat darah natip, dan waktu
pendarahan.
Pada percobaan waktu koagulasi
dengan menggunakan pipa kapiler, kita
mengeluarkan darah dari ujung jari
kemudian memasukkannya kedalam pipa
kapiler sampai 4/5 panjang pipa. Kemudian
kita menggengam pipa kapiler dalam
tangan untuk mempertahankan suhu tubuh,
menunggu selama 2 menit kemudian
mematahkan pipa 2 cm hingga terbentuk
benang fibrin. Mencatat waktu terjadinya
koagulasi.
Pada percobaan waktu pendarahan, kita mengeluarkan darah dari ujung jari
dengan menggunakan laser pen, kemudian
menyerap setiap tetesan darah dengan
menggunakan kertas saring hingga tidak
ada lagi noda pada kertas saring, kemudian
mencatat waktu keseluruhan yang
dibutuhkan.
Pada percobaan laju endap darah
kita menyediakan sampel darah yang telah
dicampur dengan antikoagulan (natrium
sitrat atau EDTA) masing-maisng darah
sapi/ayam ras/ayam buras/kerbau. Kemudian kita memasukkan sampel darah kedalam
tabung westergreen hingga mencapai tanda
minus,
selanjutnya
kita
mencatat
penurunan eritrosit darah setelah 30, 60 dan
90 menit.
Pada percobaan berat jenis darah
kita memasukkan darah ke dalam tabung
laktodensimeter, kemudian menempatkannya di permukaan yang rata dan datar.
Selanjutnya memasukkan laktodensimeter
kedalam tabung dan membaca skalanya.
Membandingkan berat jenis pada berbagai
sampel darah.
MATERI DAN METODE
Alat yang digunakan pada
praktikum ini terdiri atas: glass objek, cover
glass, mikroskop, laktodensimeter, cawan
petri berlapis parafin, laser pen, stopwach,
tabung-tabung reaksi dengan raknya, dan
tabung Westergreen lengkap dengan
raknya. Bahan yang digunakan pada
praktikum ini terdiri atas: sampel darah
manusia dan darah sapi, darah ayam ras,
ayam buras dan kerbau, kapas, kertas
saring, antikoagulan EDTA, pipa kapiler,
heparin, larutan NaCl 0,9%, dan alkohol
70%.
Pada percobaan preparat darah
natip, kita menyiapan objek glass yang
bersih dan kemudian meneteskan 1-2 tetes
larutan NaCl 0,9%. Kemudian di
sebelahnya kita meletakkan satu tetes darah
dari ujung jari (mengambil secara aseptik).
Kemudian kita mencampur kedua macam
tetesan tersebut dan menutupnya dengan
cover glas. Menyerap cairan berlebih
dengan kertas saring, lalu mengamati
dibawah mikroskip dengan pembesaran
obyektif 10x, 40x, dan bila perlu 100x
dengan menggunakan minyak emersi.
Melakukan percobaan yang sama masingmasing dengan menggunakan sampel darah
laki-laki dan perempuan.
Pada percobaan waktu koagulasi
dengan menggunakan cawan petri, kita
mengeluarkan darah dari ujung jari sambil
mencatat waktunya, kemudian meneteskan
1-2 tetes darah tersebut pada cwan petri
berlapis parafin. Dengan menggunakan
jarum pentul kita menusuk darah dan
mengangkat
perlahan-lahan
secara
berulang-ulang hingga nampak adanya
benang fibrin.
2
3. M. Asfar Syafar – I 111 12 286
HASIL DAN PEMBAHASAN
a) Preparat Darah Natip
Berdasarkan hasil praktikum maka
didapat data seperti pada tabel berikut:
Tabel1. Hasil Pengamatan Preparat Darah Natip
Jenis Darah
Gambar
Sel darah merah (eritrosit)
Sel darah putih (leukosit)
Keping darah (trombosit)
Preparat : Darah manusia
Perbesaran: 100x
Dari hasil pengamatan terlihat
adanya komponen- komponen darah yang
terdiri atas eritrosit, leukosit, dan trombosit
yang tersebar dalam plasma darah. Hal ini
sesuai dengan pendapat Sonjaya (2013),
bahwa komponen selluler dari darah
termasuk sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (leukosit), dan keping-keping
darah (trombosit). Hal ini juga sesuai
dengan pendapat Frandson (1992), yang
menyatakan bahwa elemen-elemen darah
yang memiliki bentuk meliputi sel-sel
darah merah (eritrosit), sel-sel darah putih
(leukosit), dan keping-keping darah
(platelet).
Sel darah putih terlihat sangat
berbeda dengan sel darah merah ini
disebabkan karena sel darah putih memiliki
inti sel. Hal ini sesuai dengan pendapat
Sonjaya (2013), bahwa perbedaan leukosit
dan eritrosit adalah leukosit selalu
mempunyai inti sel dan sitoplasma serta
mampu bergerak bebas.
Keping-keping darah (trombosit)
merupakan sel darah yang paling kecil dari
kedua sel darah yang lain letaknya tidak
teratur atau tersebar. Hal ini sesuai dengan
pendapat Sonjaya (2013), bahwa trombosit
merupakan fragmen sel yang berdiameter
2-4µ, dibentuk dalam sumsum tulang dan
limpa dan mempunyai masa hidup 8-10
hari.
3
4. M. Asfar Syafar – I 111 12 286
b) Penetapan Waktu Koagulasi
Berdasarkan hasil praktikum maka
didapat data seperti pada tabel berikut:
Tabel 2. Hasil Pengamatan Waktu Koagulasi
Cawan Petri
Pipa Kapiler
Laki-laki (♂)
Perempuan
(♀)
Laki-laki (♂)
Perempuan
(♀)
180 detik
437 detik
214 detik
186
Detik
Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa waktu koagulasi pada
cawan petri untuk laki-laki adalah 180
detik sedangkan pada perempuan selama
437 detik. Sedangkan waktu koagulasi
pada pipa kapiler untuk laki-laki selama
214 detik sedangkan perempuan 186 detik.
Dimana waktu koagulasi pada perempuan
lebih lambat dibandingkan dengan lakilaki. Hal ini disebabkan karena kandungan
garam kalsium dalam tubuh kurang
akibatnya akan sangat berpengaruh
terhadap pemecahan trombosit yang
mengandung tromboplastin yang penting
dalam
pembekuan
darah,
dimana
tromboplastin akan bertemu protrombin
dan dengan bantuan kalsium dan vitamin K
akan menjadi trombin yang dapat
mengubah fibrinogen menjadi fibrin. Hal
ini sesuai dengan pendapat Guyton (1983),
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
waktu koagulasi darah yaitu adanya
pembentukan tromboplastin, adanya ion
kalsium dan substansi tambahan faktor
trombosit bereaksi dengan faktor anti
hemofilik membentuk tromboplastin,
protrombin, prokonvertin, akselerator
konversi serum protrombin, dan ion
kalsium.
c) Waktu Pendarahan
Berdasarkan hasil praktikum maka
didapat data seperti pada Gambar berikut:
Tabel 3. Hasil Pengamatan Waktu Pendarahan
Jenis Kelamin
Laki-laki
(♂)
Perempuan
(♀)
Waktu
35 detik
64 detik
Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak, 2013.
Dari tabel diatas diperoleh hasil
waktu pendarahan pada laki-laki 35 detik
sedangkan pada perempuan 64 detik,
dimana waktu pendarahan pada perempuan
lebih lambat daripada laki-laki. Hal ini
disebabkan dari besar kecilnya luka,
dimana semakin kecil luka maka darah
yang keluar juga sedikit sehingga waktu
pendarahan yang diperlukan juga singkat,
begitupun sebaliknya semakin besar luka
4
5. M. Asfar Syafar – I 111 12 286
maka darah yang keluar juga banyak
sehingga
waktu pendarahan yang
diperlukan juga banyak. Hal ini sesuai
dengan pendapat Sonjaya (2013), bahwa
faktor-faktor
yang
mempengaruhi
pendarahan adalah besar kecilnya luka,
suhu, status kesehatan, umur, besarnya
tubuh dan aktivitas, kadar hemoglobin
dalam plasma dan kadar globulin dalam
darah.
d) Laju Endap Darah (LED)
Berdasarkan hasil praktikum maka
didapat data seperti pada tabel berikut:
Tabel 4. Hasil Pengamatan Laju Endap Darah (LED)
Waktu
Jenis
Ternak
30 menit
60 menit
0,1
Sapi
0,3 mm
mm
Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak,2013
Dari tabel diatas, terlihat bahwa
keadaan mula-mula sel menyebar secara
menyeluruh,
merata
dan
tidak
menggumpal. Setelah 30 menit sel mulai
mengendap sehingga mulai nampak cairan
plasma yang berwarna kekuning-kuningan
dimana pada tabung terlihat tinggi plasma
0,1 mm, setelah 60 menit terlihat tinggi
plasma pada tabung, yaitu 0,3 mm, dan
pada menit ke 90 terlihat tinggi plasma
menjadi 0,5 mm. Hal ini sesuai dengan
pendapat Frandson (1992), bahwa apabila
suatu sampel darah diberi zat untuk
mencegah penggumpalan dan dibiarkan
tenang tak terganggu, sel-selnya akan turun
dan mengendap(settle) ke bagian dasar,
hingga akan terlihat suatu cairan di bagian
90 menit
0,5 mm
atas yang berwarna menyerupai jerami
yang disebut plasma darah. Lebih lanjut
dikemukakan Schmid K (1997), bahwa
faktor-faktor yang mempengaruhi Laju
Endap Darah (LED) yaitu eritrosit, faktor
plasma dan faktor teknik. Jumlah eritrosit
darah yang kurang dari normal, ukuran
eritrosit yang lebih besar dari normal dan
eritrosit yang mudah beraglutinasi akan
menyebabkan Laju Endap Darah (LED)
cepat.
e) Berat Jenis Darah
Berdasarkan Praktikum Fisiologi
Ternak Dasar yang telah dilakukan
diperoleh :
Tabel 5. Hasil Pengamatan Berat Jenis Darah
Sampel Darah
Berat Jenis
Sapi
Ayam Kampung
Ayam Ras
Rata- rata
Sumber: Data Hasil Praktikum Fisiologi Ternak Dasar, 2013.
Berdasarkan tabel diatas dapat
diketahui bahwa rata-rata berat jenis darah
dari keseluruhan sampel adalah 1,027.
Nilai ini dapat dikatakan memiliki berat
jenis yang normal karena berada diantara
1,02 - 1,05. Hal ini sesuai dengan pendapat
1,026
1,022
1,032
1,027
Tambayon (2001) yang menyatakan
plasma darah adalah komponen cairan
darah, dimana sel darah ditutup yang 55 %
dari volume darah dan merupakan cairan
kekuning-kuningan. Berat jenis berkisar
5
6. M. Asfar Syafar – I 111 12 286
antara 1,025-1,030 tergantung
konsentrasi plasma protein.
pada
DAFTAR PUSTAKA
Frandson, R. D. 1992. Anatomi dan
Fisiologi Ternak. Gadjah Mada
University Press, Yogyakarta.
KESIMPULAN
Kesimpulan dari praktikum ini
adalah darah merupakan bagian penting
bagi tubuh yang terdiri atas dua komponen
penting yaitu plasma darah (eritrosit dan
leukosit) dan sel darah (trombosit). Waktu
koagulasi merupakan waktu dimana darah
mulai keluar dari tubuh sampai
terbentuknya benang fibrin.
Waktu
pendarahan adalah waktu mulai terjadinya
tetes darah pertama sampai tidak ada lagi
noda di kertas saring. Laju endap darah
(LED) adalah kecepatan mengendapnya
sel darah merah hingga terbentuknya
plasma. Berat jenis darah berkisar antara
1,025-1,030 tergantung pada konsentrasi
plasma protein.
Guyton, Arthur C. 1983. Fisiologi Manusia
dan Mekanismenya terhadap
Penyakit. EGC Penerbit Buku
kedokteran. Jakarta.
Schmid, K. and Friends. 1997. Animal
Physiology:
Adaptation
and
Environment.
Cambridge
University Press. USA.
Sonjaya, H. 2013. Bahan Ajar
Fisiologi Ternak Dasar. Fakultas Peternakan. Universitas Hasanuddin, Makassar.
Tambayon. 2001. Anatomi dan Fisiologi
Keperawatan. Penerbit Buku
Kedokteran EGC. Jakarta.
6