Pendekatan institusionalisme baru menekankan peran negara sebagai pembuat keputusan independen dan bukan hanya sebagai subsistem sosial atau alat penindasan kelas. Pendekatan ini menganalisis organisasi dan peran institusi negara serta interaksinya dalam membentuk kebijakan.
2. PENDEKATAN
• Cara pandang akan mempengaruhi apa yg kita
lihat
• Vernon Van Dyke Pendekatan: kriteria utk
menyeleksi masalah dan data yg relevan
• Pendekatan mencakup: standar/tolak ukur utk
memilih maslah, menentukan data yg akn
dipilih dan dikesampingkan
3. Pendekatan Institusionalisme (1)
Berkembang abad ke-19 sblm PD II
Miriam Budiarjo, Pendekatan institusionalisme
adalah
• Fokus pokok : Negara
• Yg dibahas antara lain Unsur Legal dan Unsur
Institusional seperti:
a. Sifat undang-undang
b. Kedaulatan
c. Hub. Antara lembaga negara (LN)
d. Kekuasaan formal dan yuridis LN
4. Pendekatan Institusionalisme (2)
• Lembaga Negara : Eksekutif, Legislatif,
Yudikatif
• Contoh :
LEMBAGA NEGARA YG DIBAHAS
LEGISLATIF Tugas dan Fungsi
Hub dg Eksekutif dan Yudikatif
Struktur Organisasi
Hasil kerjanya
• Pembahasan lbh statis dan deskriptif
5. Pendekatan Institusionalisme (3)
• Rhodes (dlm Marsh, 2010:109), Pendekatan
Institusionalisme adalah suatu objek masalah
yg mencakup :
a. Peraturan
b. Prosedur
c. Organisasi formal pemerintahan
6. Pendekatan Institusionalisme (4)
• Peters (dalam Mars, 2010:110) ciri ‘proto-teori’
institusionalisme antara lain:
a. Normatif (berusuran dg pemerintahan yg
baik)
b. Strukturalis (struktur menentukan perilaku
politik)
c. Historisis (pengaruh sentral thd sejarah)
d. Legalis (hukum memainkan peran penting
dlm memerintah)
7. Pendekatan Institusionalisme (5)
• Contoh karya :
a. Ilmu Negara Umum (Algemene Staatsleer)
karya R. Kranenburg
b. Finer (1932) membandingkan institusi politik
di AS, Inggris, Perancis dan Jerman
c. Woodrow Wilson (1956) membandingkan
sistem presidensial dg sistem parlementer
• Pendekatan ini terus melayani dg baik dlm sub
bidang konstitusi dan admin. publik
8. KRITIK
PENDEKATAN INSTITUSIONALISME
• Kurang analitis
• Kurang memberikan peluang utk lahirnya teori
baru
• Bersifat normatif daripada melihat fakta
• Tidak melihat politik sbg sebuah Proses
• Tidak menghiraukan institusi informal diluar
negara
9. PENDEKATAN BEHAVIORAL (1)
• Berkembang stlh PD II th 1950-an
• Sebab Kemunculannya :
a. Sifat deskriptif dr ilmu politik dianggap tidak
memuaskan krn tidak realistis
b. Ketertinggalan ilmu politik dg ilmu lainnya
c. Kritikan thd pendekatan institusionalisme
10. PENDEKATAN BEHAVIORAL (2)
• Satuan analisis bergeser dari institusi ke manusia
(pelaku/aktor)
• Pertanyaan mendasar dr pendekatan ini :
Mengapa org berperilaku sbgm mereka lakukan?
• Yg dibahas adalah
a. Perilaku manusia
b. Kegiatan
c. Orientasiny thd kegiatan seperti: sikap, motivasi,
persepsi, evaluasi, tuntutan, harapan
• Interdisipliner, berhub dg budaya, sosiologis dan
psikologis
11. PENDEKATAN BEHAVIORAL (3)
• David Easton, Ciri khas pendekatan ini antara lain:
a. Perilaku politik menampilkan keteraturan
b. Perbedaan jelas antara fakta dan Norma
c. Bebas nilai (objektif)
d. Sistematis dan theory building
e. Ilmu politik murni
• Masy dipandang sbg suatu sistem sosial dan
negara sbg sistem politik yg menjadi subsistem
sosial.
12. Contoh PENDEKATAN BEHAVIORAL
• Karya Gabriel Almond dan Sidney Verba tg
Civic Culture (1962), studi tg Budaya lima
negara demokrasi.
• David Easton dan Gabriel Almond tg Political
System Analysis yg lebih dikenal dg pandangan
struktural-fungsional
13. Contoh (2)
• Partisipasi Politik massa di negara Demokratis
• Pengambilan suara
• Analisis perilaku elit sperti perilaku
kepemimpinan, tindakan tertentu yg mereka
ambil perilaku presiden, anggota dpr,
menteri, ketua partai politik dsb
14. KRITIK
• Ilmuwan institusionalis mengkritik pendekatan
perilaku :
a. terlau steril bebas nilai
b. shg tidak mengusahakan mencarai solusi ats
permasalahan
c. Dianggap mengangkat maslah yg kurang
penting dan
d. Tidak mengangkat masalah sosial spt konflik
15. PERBEDAAN
INSTITUSIONALISME BEHAVIOURALISME
Menekankan pd nilai-nilai dan norma-norma
Fakta
Penelitian Filsafat Penelitian Empiris
Ilmu Terapan (problem solving) Ilmu Murni
Historis-Yuridis Sosiologis-Psikologis
Kualitatif Kuantitatif
16. KONSEP ILMU POLITIK
TEORI STRUKTURAL FUNGSIONAL
(KONSEP KONSENSUS)
TEORI KONFLIK
Bahwa masy statis atau berada dlm
keadaan berubah secr seimbang
Setiap masy tunduk pd proses perubahan
Keteraturan dalam masy Pertikaian dan konflik dlm sistem sosial
Setiap elemen masy menjaga stabilitas Elemen kemasy menyumbang terjadinya
disintegrasi dan perubahan
Masy scr informal terikat oleh nilai,
norma dan moral
Keteraturan masy berasal dr pemaksaan
thd anggotanya oleh mrk yg berada diatas
Kohesi diciptakan oleh nilai bersama masy Peran kekuasaan dlm mempertahankan
ketertiban dlm masy
17. MARXISME
• Marx mengakui bahwa konflik bersumber dr
perubahan yg tjd dlm Model Produksi yg
terdiri atas :
1. Kekuatan Produksi (forces of production):
bahan mentah dan alat produksi
2. Hubungan/Relasi Produksi (relations of
production)
18. MARXISME (2)
• Kekuatan produksi menghasilkan
komoditas/barang/nilai yg dibutuhkan masy dan
yg akhirny akan menentukan bentuk/relasi
produksi yg hanya terdiri dari dua yaitu :
kelompok yg memiliki/pemilik dan kelompok yg
tdk memiliki/bkn pemilik.
a. Klmp sosial yg menghasilkan profit dan krnnya
menguasai kapital
b. Klmp sosial yg hny mampu menjual tenaga kerja
saja.
• Inilah yg Marx katakan sbg STRUKTUR KELAS
19. MARXISME (3)
• Adany struktur kelas tsb menentukan hub
kelas yg menjadi basis eksploitasi dan konflik
sosial dlm masy modern. Relasi tsb antara lain:
1. hub. Produksi primer = majikan-buruh
2. Hub. Produksi sekunder = asosiasi pemilik
modal-sarikat buruh
3. Hub. Politik dan sosial yg bersumber dari 1 &
2 = lembaga pendidikan, lembaga sosial yg
mencerminkan hub majikan-buruh
20. PENDEKATAN NEO-MARXIS (1)
• Neo-Marxis mrp aliran yg menggunakan
pemikiran Marx mengenai kapitalis dan sejarah
dan memakai metode analisisnya.
• Mrk ingin membahas masalah sosial dari
perspektif yg holistik dan dialektis yg memberi
tekanan utama pd kegiatan negara dan konflik
kelas.
• Holistik artinya gejala sosial mrp satu kesatuan yg
tdk boleh dibagi2 spt politik tlepas dri ekonomi,
ekonmi tlepas dr kebudayaan dsb.
21. PENDEKATAN NEO-MARXIS (2)
• Neo-Marxis mengkritik Marx yg hanya
cenderung menekankan determinasi ekonomi.
• Neo-Marx menempatkan ekonomi sbg faktor
penting dlm politik, tetapi politik tdk
seluruhnya ditentukan ekonomi.
• Neo-Marx juga mengkritik pendekatan
Behavioral (Struktural fungsionalis).
22. PENDEKATAN NEO-MARXIS (3)
Behavioral Neo-Marxis
Terlampau mengutamakan
harmoni dan keseimbangan
sosial dalam suatu sistem politik
Gejala Politik dapat diatasi
melalui rasio , itikad baik, dan
kompromi
Konflik antar kelas merupakan
proses dialektis paling penting
dalam mendorong
perkembangan masy.
Semua gejala Politik hrs dilihat
dlm rangka konflik antar kelas.
23. KARYA PENDEKATAN NEO-MARXIS
Goerge Luckas (1885) tg reifikasi dan kesadaran
Kelas
Antonio Gramsci (1891-1937) tg Hegemoni
Herber Marcuse (1898-1979), Jurgen Habermas
(1929) tokoh-tokoh teori kritis
Paul Baran dan Andre Gunder Frank tg Teori
Ketergantungan
24. PENDEKATAN RASIONAL (1)
• Pendekatan ini lahir pada saat dunia sdg
berlomba-lomba membangun ekonomi dan akhir
dr peperangan besar.
• Terpengaruh dari Ilmu Ekonomi
• Bidang ilmu yg dikenal Public Choice dan
Collective Choice bahkan Political Economy
Science
• Tokoh-tokohnya : James Buchanan, Anthony
Downs, Gordon Tullock, Manchur Olsen
• Dikenal sbg Mazhab Virginia School
25. PENDEKATAN RASIONAL (2)
• Meningkatkan ilmu politik menjadi ilmu
science
• Membuat simplifikasi radikal dan memakai
model matematika utk menjelaskan dan
menafsirkan gejala politik
• Melihat ada kaitan erat antara politik dan
ekonomi terutama dlm menentukan kebijakan
publik
26. PENDEKATAN RASIONAL (3)
• Pelaku rational choice : politisi, birokrat, aktor
ekonomi.
• Pola pendekatannya :
a. Mempunyai tujuan
b. Sumber daya terbatas
c. Membuat alternatif cara utk mencapai tujuan
27. KRITIK
• Struktural-fungsionalis mengkritik pendekatan
ini krn menganggap manusia selalu rasional
sdgkan kenyataannya manusi sering tdk
rasional disebabkan adanya faktor lain misal
faktor budaya, agama, sejarah dan moralitas
• Lebih menonjolkan kepentingan pribadi
mengabaikan kesejahteraan dan kepentingan
umum (individualistik dan materialistik)
• Seolah tidak lagi memperdulikan etika
28. PENDEKATAN INSTITUSIONALISME
BARU (1)
• Theda Skocpol (1985), Bringing the State Back
In
• Menolak pemikiran bahwa negara adalah sub
sistem dr sistem sosial yg berfungsi sbg
pembuat keputusan dan mengalokasi fasilitas
• Menolak pemikiran Marxis bahwa negara itu
hanya instrumen utk penindasan kelas atau
gelanggang utk perjuangan antar kelas.
29. PENDEKATAN INSTITUSIONALISME
BARU (2)
• Maka lahirlah pendekatan institusionalisme
baru.
• Pendekatan ini menjelaskan
a. bgm organisasi institusi itu
b. Apa tanggung jawab dari setiap peran
c. Bagaimana peran dan institusi berinteraksi