Dokumen tersebut membahas tentang program Kewaspadaan Standar dan Pencegahan Penyakit Infeksi Terkait Pelayanan Kesehatan. Dokumen ini menjelaskan pentingnya kebersihan tangan, penggunaan alat pelindung diri, pengendalian lingkungan, dan pengelolaan limbah untuk mencegah penularan infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan.
2. Pencapaian Hasil Belajar
Peserta pembekalan mampu menerapkan tentang program
Kewaspadaan Standar
PencapaianIndikator Hasil Belajar
Peserta pelatihan Mampu Tentang :
a. Memahami Program PPI
b. Menerapkan Kewaspadaan Standar
01
02
5. salah satu masalah
kesehatan
diberbagai negara
di dunia
wardanelayunus@gmail.com.2022
Penyakit Infeksi terkait pelayanan
kesehatan/
Healthcare Associated
Infection (HAIs)
background
6. “ Adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama proses
perawatan di rumah sakit atau fasilitas pelayanan
kesehatan lainnya, dimana tidak infeksi atau dalam
masa inkubasi saat masuk rawat serta dapat muncul
setelah pulang rawat dan juga infeksi yang dapat
terjadi pada PETUGAS di fasilitas pelayanan
kesehatan karena pekerjaanya
.
6
PENGERTIAN HAIs
7. Agent
reservoirs
Portal of exit
Means of
transmission
Portal of entry
Host
rangkaian yang
harus ada untuk
menimbulkan
infeksi
wardanelayunus@gmail.com.2022
apabila satu mata rantai
diputus atau dihilangkan,
maka penularan infeksi
dapat dicegah atau
dihentikan
8. Program
PPI
di fasyankes
meningkatkan kualitas
pelayanan di fasyankes,
sehingga melindungi sumber
daya manusia kesehatan,
pasien dan masyarakat dari
penyakit infeksi yang terkait
pelayanan kesehatan
wardanelayunus@gmail.com.2022
9. PROGRAM PPI
PMK NO.27 TAHUN 2017TENTANG PPI
PEDOMAN TEKHNISPPI DI FKTP TAHUN 2020
1. KEWASPADAAN ISOLASI : KEWASPADAAN
STANDAR & Kewaspadaan Transmisi
2. PENCEGAHAN PPI DENGAN BUNDLES HAIs
3. SURVEILANS HAIs
4. PENDIDIKAN &PELATIHAN PPI
5. PENGGUNAAN AB YANG BIJAK
MONITORINGDAN EVALUASI :
AUDIT MEMASTIKAN MASALAH
ICRA UPAYA PENYELESAIAN MASALAH
wardanelayunus@gmail.com
10. KEWASPADAAN ISOLASI (ISOLATION
PRECAUTION)
• Kewaspadaan adalah Tindakan pencegahan
• Isolasi merupakan memisahkan
•
Mencegah risiko kontaminasi melalui cairan tubuh,
darah, sekret, ekskresi, kulit yang tidak utuh. baik
pada pasien yang didiagnosis, diduga terinfeksi atau
kolonisasi, terutama saat memberikan pelayanan
kepada pasien atau di masyarakat
Kewaspadaan ini diterapkan untuk
mencegah dan memutus rantai
penularan penyakit lewat kontak,
droplet, dan udara
KEWASPADAAN STANDAR
KEWASPADAAN TRANSMISI
wardanelayunus@gmail.com.2022
11. KEWASPADAAN
STANDAR
Kewaspadaan Transmisi
a. Kewaspadaan Transmisi Kontak
b. Kewaspadaan Transmisi Droplet
c. Kewaspadaan Tranmisi Udara (Airborne
Bundles PPI dan PPI pada Penggunaan
Peralatan Kesehtan Lainnya
a. Bundles PPI IDO Minor, ISK, PLABSI
b. PPI pada Penggunaan Peralatan Kesehtan
Lainnya
Kewaspadaan Standard
a. Kebersihan Tangan
b. Penggunaan APD
c. Pengendalian Lingkungan
d. pengelolaan Limbah hasil pelayanan
Kesehatan
e. Pengelolaan Peralatan Perawatan
pasien dan alat Medis lainnya
f. Pengelolaan Linen
g. Penyuntikan yang aman
h. Kebersihan Pernafasan atau Etika
batuk
i. Penempatan Pasien
j. Perlindungan Kesehatan petugas
wardanelayunus@gmail.com.2022
12. Kewaspadaan Standar penting
utk mencegah Transmisi darah,
produk darah dan cairan tubuh
Dan salah satunya adalah
melakukan KEBERSIHAN
TANGAN sebagai PILAR PPI
KEBERSIHAN
TANGAM
01
13. INGAT :
1. TIDAK MENGGUNAKAN ASSESORISTINGAN
2. KUKU SELALU PENDEK TAMPA PEWARNA KUKU
KEBERSIHANTANGAN
KEBERSIHAN TANGAN WAJIB
BUKAN KEWAJIBAN
15. CAMPURAN 97 ml ALKOHOL 70 %
DALAM 3 ML CAIRAN DLICEIN, JIKA
DIBUAT SECARA MASSAL TIDAK
LEBIH DARI 50 LITER PERSEKALI
PEMBUATAN
Komposisi cairan Cairan handrub
Semua petugas paham 5 moment dan
6 Langkah
Mematuhi Langkah kebersihan tangan
secara berurutan baik dan benar
Tersedia sarana kebersihan tangan
NO assesoris di tangan dan kuku
pendek tampa pewarna
Tersedia sarana kebersihan tangan
PASTIKAN
wardanelayunus@gmail.com.2022
18. ALAT PELINDUNG DIRI
(APD)
Alat pelindungdiri (APD)adalahperangkat
alat yangdirancangsebagai penghalang
terhadappenetrasi zat, partikel padat, cair,
atauudara untuk melindungi pemakainya
dari cedera ataupenyebaran infeksi atau
penyakit
Melindungi pasiendari Mikroorganismeyang
adapadapetugas kesehatandansebaliknya
PenggunaanAPDsesuai denganindikasi
danjenispaparan
19. 19
Key Partners
Insert your content
Key Activities
Insert your content
Value Propositions
Insert your content
Customer Relationships
Insert your content
Customer Segments
Insert your content
Key Resources
Insert your content
Channels
Insert your content
Revenue Streams
Insert your content
ALAT PELINDUNG DIRI (APD)
DIGUNAKAN SESUAI INDIKASI DAN JENIS PAPARAN
wardanelayunus@gmail.com.2022
20. 1. APD harus digunakan di tempat dan waktu yang
ditentukan
sesuai indikasi dan resiko pajanan : Petugas
menilai resiko darah, cairan tubuh,
eksresi/sekresi atau bahan infeksius
dalam ukuran yang benar
2. Semua APD harus memenuhi standar keamnan,
perlindungan dan keselamatan petugas/pasien
3. Hindari kontak antara APD yang terkontaminasi
dengan alat/permukaan lingkungan
4. Tidak berbagi APD yang sama antara dua
petugas/individu
5. Segera lepaskan APD setiap selesai prosedur
6. Lakukan kebersihan tangan setelah melepaskan
APD utk prosedur yang baru
PRINSIP
PENGGUNAAN APD
21.
22. 5 R (Rapih, Resik, Rajin,
Ringkas, Rawat )
PENGENDALIA
N LINGKUNGAN
03
23. Flowchart PowerPoint
PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
upaya perbaikan kualitas
udara, kualitas air dan
permukaan lingkungan,
serta desain dan konstruksi
bangunan dilakukan untuk
mencegah transmisi
mikroorganisme kepada
pasien, petugas dan
pengunjung.
23
SISTIM AIR : Sumber air, Persyaratan
Kesehatan air, system pengelolaan air
limbah Medis dan Non Media
VENTILASI
RUANGAN:Sistim
ventilasi Alami,
Mekanikdan
campuran
KONSTRUKSI BANGUNAN:
Disain bangunan, Tata ruang,
Kebersihan Lingkungan
SISTIM
PENCAHAYAAN:
Jendela/Pintu,
Lampu
wardanelayunus@gmail.com.202
24. FlowchartPowerPoint 24
PENGENDALIAN
LINGKUNGAN
PEMBERSIHAN
LINGKUNGAN
Yes No
Dilakukan2kali
sehari dan jika
diperlukan
Lingkungantidak
tertata rapi dan
tampakkotor
Yes No
GunakanTroli
kebersihan,APD
dan cairan
disinfektan
Petugas
menggunakan
satuemberberisi
air tanpa APD
?
Pertahankan kondisi lingkungan sehat
Sirkulasi udara di dalam ruangan 6-12
perputaran/jam dan utk kamar
mandi/WC 10 kali
Permukaan lingkungan bersih
Area pemeriksaan pasien khusus
terpisah dengan area administrasi
Penataan peralatan tampak rapi dan
mudah dibersihkan
Sarana kebersihan tangan
Pembersihan rutin ( minimal 2 kali
sehari)
Pengelolaan limbah
wardanelayunus@gmail.com.202
26. PEMBERSIHAN TUMPAHAN DAN PERCIKAN
Spill Kit B3
Topi, sarung tangan, kacamata, masker, serok dan sapu kecil,
cairan detergen, cairan klorin 0,5 % dan kain perca/tisu/koran
bekas), plastik warna kuning.
Topi, sarung tangan, kacamata, masker, gaun, serok dan
sapu kecil, detergen, larutan tertentu berdasarkan bahan
kimianya, dan kain perca/tisu/koranbekas), plastik warna coklat
Spiil Kit Infekisus
wardanelayunus@gmail.com.2022
Prosedur pembersihan tumpahan cairan Infeksius:
1. Petugas menggunakanAPD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
3. Serap cairan yang tumpah dengan kain
perca/handuk/tisu/koran bekas penyerap bersih yang
dapat menyerap sampai bersih kemudian buang ke
kantong warna kuning (kantong infeksius).
4. Tuangkan cairan detergen kemudian serap dengan kain
perca/handuk/tisu/koran bekas masukan ke kantong
warna kuning.
5. Lanjutkan dengan cairan klorin 0.5 % kemudian serap dan
buang ke kantong warna kuning (kantong infeksius).
Prosedur pembersihan tumpahan cairan B3:
1. Petugas menggunakanAPD.
2. Beri tanda untuk menunjukan area adanya tumpahan.
3. Tumpahan bahan kimia: tuangkan air bersih pada tumpahan, lalu
keringkan dengan kertas/koran/kain perca kemudian masukan ke
kantong warna coklat, tuangkan detergen dan serap/keringkan
dengan kertas/koran/kain perca buang ke kantong warna coklat.
Berikan label B3 pada plastik warna coklat tumpahan kimia.
4. Tumpahan reagen: lokalisir area tumpahan dengan menaburkan
Natrium Bicarbonat (Bicnat) sekitar area tumpahan, kumpulkan
bekas resapan kedalam plastik hitam/coklat, kemudian bersihkan
lantai dengan detergen kemudian serap dan buang ke kantong
warna hitam/coklat.
5. Buang plastik sampah infeksius ke tempat penampungan sampah
infeksius dan kumpulkan limbah tumpahan B3 dalam ruang
penyimpanan limbah B3.
27. DEKONTAMINASI AMBULANS
1. BERSIHKAN secara berkala dan setiap selesai
penggunaan ambulan
2. Petugas menggunakan APD (masker, gaun, sraung
tangan, pelindung wajah) jika terkena percikan darah
atau benda infekisus pada area selaput mukosa maka
lakukan tindak lanjut pembersihan
3. Bersihkan area yang bersentuhan dengan pasien,
peralatan yang terkontaminasi : streacher, rails, dinding,
lantai dan alat ainnya
4. Gunakan desinfektan yang mengandung Natium
hipoklorit 0,5 %
5. Jika ada tumpahan darah/cairan tubuh/bahan
kimia/infeksius lakukan prosedur dengan Spill Kits
6. Segera lepaskan APD dan lakukan kebersihan tangan
7. Pembuangan limbah dan APD sesuai Prosedur
29. Next Step Slide Presentation 29
Melindungi pasien, petugas
, pengunjung dan
masyarakat sekitar
fasyankes dari penyebaran
infeksi akibat limbah yang
tidak dikendalikan termasuk
resiko cidera
PENGELOLAAN
LIMBAH
TUJUAN
01
02
03
04
Limbah InfekisuS :
terkontaminasi
darah, cairan
tubuh, sekresi,
eksresi, ruang
isolasi .
Limbah B3 dari
pelayanan medis dan
penunjang medis
yang berasal dari
sitotoksis dan limbah
bahan kimia
Limbah Benda
tajam adalah
semua limbah
yang dapat
melukai kulit dan
masuk ke
pembuluh darah .
KATEGORI
LIMBAH
Limbah Non
InfekisuS : semua
Limbah yang tidak
terkontaminasi
darah, cairan
tubuh, sekresi,
eksresi, dan
berasal dari limbah
umum
wardanelayunus@gmail.com.202
30. PENAMPUNGAN LIMBAH SEMENTARA ( TPS)
RUANGAN PELAYANAN PENAMPUNGAN SEMENTARA PEMBUANGANAKHIR
Jika fasilitas insinerasi tidak tersedia,
limbah klinik dapat ditimbun dengan
kapur dan ditanam.
1. Menggali lubang, dengan
kedalaman sekitar 2,5 meter
2. Tebarkan limbah klinik di dasar
lubang sampai setinggi 75 cm.
Tambahkan lapisan kapur. Lapisan
limbah yang ditimbun lapisan kapur
masih bisa ditambahkan sampai
ketinggian 0,5 meter di bawah
permukaan tanah
3. Akhirnya lubang tersebut harus
ditutup dengan tanah.
1. TPAPEMDA : Limbah Non
Infeksius
2. Insenerator : Limbah Infeksius
Cooler
box utk
benda
tajam
34. DEKONTAMINASI PERALATAN KESEHATAN
Dekontaminasi
Melepaskankotorandanmikroorganismepatogen
dari benda-benda sehingga amandipegang,untuk
diproseslebihlanjut,digunakanataudibuang.
Pembersihan Disinfeksi Sterilisasi
Sumber: World Health Organization. 2016. Decontamination and reprocessing of medical
devices for health-care facilities. World Health Organization. Diakses dari:
https://www.who.int/infection-prevention/publications/decontamination/en/
37. PROSEDUR STERILISASI PERALATAN
KESEHATAN DI FKTP
KRITIKAL
SEMI
KRITIKAL
NON
KRITIKAL
1. Sterilisasi dengan pemanas uap (steam) : Temperature maksimal
250F (121 C) dengan tekanan 15 Psi dalam waktu 15 -20 menit ,
autoklaf membutuhkan waktu 30 menit dengan suhu 121 C, tulis
tanggal sterilisasi dan tanggal kadaluarsa
2. Jika menggunakan proses sterilisasi panas kering : temperature
340 F (170C) dalam waktu 1 jam dan jika suhu 320 F (a60 C)
membutuhkan waktu 2 jam
1. Proses DTT : Perendaman dengan Desinfektan ( Klorin 5,25 %
selama 15-20 menit), Glutaradehyde 2 % atau
Hypochloride Hydrogen 6 % selama 15 -20 Menit dan
pastikan semua permukaan terendam cairan
2. Proses DTT dengan perebusan dan pengukusan
dilakukan 20 menit dihitungsetelah air mendidih atau
sampai terbentuk nya uap air mendidih
1. Pencucian dilakukan dengan deterjen dan air mengalir
kemudian dikeringkan dengan cara digantung
2. Didisinfeksi dengan alcohol 70 % : stetoscope, thermometer
dll
3. Pembersihan permukaan dengan cairan klorin 0.05 % dengan
,enggosok permukaan
wardanelayunus@gmail.com.2022
40. KATEGORI
LINEN
BERSIH adalah linen yang sudah dilakukan
LINEN
proses pencucian dan siap untuk dipakai dalam
pelayanan Kesehatan umum (bukan Tindakan steril)
adalah linen yang sudah dilakukan
LINEN STERIL
proses pencucian dan sterilisasi untuk diaakai pada
timdakan aseptik
sudah
LINEN KOTOR adalah Linen yang
dipakai oleh pasien/keluarga/petugas
LINEN KOTOR TERNODA (INFEKSIUS) adalah linen
yang terkontaminasi darah, cairan tubuh, sekresi dan
eksresi atau
Linen
Kotor
wardanelayunus@gmail.com.2022
41. PENGUMPULAN
LINEN INFEKSIUS
PENGGANTIAN LINEN PASIEN
•Linen Tidak diletakan dilantai,langsung masukan
kedalam kantong kuning
•Pastikan tidak terbawa
alkes,kertas,faeces,DIapersdll
•Petugas gunakan APD sesuai tingkat
risiko,dilakukan oleh perawat
PENGUMPULAN LINEN INFEKSIUS
•Petugas perawatan mengumpulkan linen infeksius
dari kamar pasien
•Pengumpulan/disposal APD petugas ( re use )
•Seluruh linen infeksius di letakan pada dirty room yg
memudahkan pengambilan petugas Linen
TRANSPORTASI LINEN KOTOR
• Petugas linen melakukan pengambilan linen kotor(
HAND OVER dg PETUGAS RUANG EPRAWATAN &
PENCATATAN)
• Lakukan transportasi ( dengan kereta tertutup)
• Petugas linen menggunakan APD
sesuai standar
PENANGANAN LINEN DI
RUANG PERAWATAN
wardanelayunus@gmail.com.2022
LINEN PASKA PENANGANAN PASIEN
COVID -19 ADALAH LINEN INFEKSIUS
BED MAKING DILAKUKAN SESUAI
JADWAL
PEMBATASAN PETUGAS UTK
KERUANG
43. PENYUNTIKAN YANG AMAN adalah penyuntikan
yang dilakukan dengan mengindahkan Prinsip prinsip
yang benar sehingga aman untuk pasien dan petugas
dari resiko terinfeksi
ASEPTIC TECHNIQUE adalah penanganan secara
steril terhadap obat -obat, jarum/spuit, vial, ampul
mulai dari penyimpanan, persiapan sampai
penyuntikan sehingga kesterilan tetap terjamin.
SINGLE DOSE adalah pemberian obat dalam
kemasan vial/ampul dengan menggunakan satu jarum
dan spuit untuk satu kali pemberian pada satu
pasien.
MULTI DOSE adalah pemberian obat dalam bentuk
vial/ampul untuk lebih dari satu kali pemberian pada
pasien yang sama dengan menggunakan jarum dan
spuit steril pada setiap penyuntikan
wardanelayunus@gmail.com.2022
46. Penyuntikan yang Aman
pelatihan ipcn.doc.file. diklat.2017
1. Tidakmemakaiulangjarumsuntik berulang
2. Upayakan tidak memakai obat- obat/cairan
multidose
3. Pertahankan teknik aseptik danantiseptik
pada pemberian suntikan
4. Segerabuangjarumsuntik habis pakai
5. Tidak melakukan recappingjarumsuntik
habis pakai
48. Menutup mulut dan hidung
saat batuk /bersin
Pakai tisu, saputangan, masker
kain/medis bila tersedia, buang
ke tempat sampah
Lakukan cuci tangan
MENEMPATKAN PASIEN DENGAN J
ARAK SETIDAKNYA 1METER
DARI PASIEN LAIN
TERDAPAT TANDA PERINGATAN KEBERSIHAN PERNAPASAN DAN
ETIKA BATUK
Masker medis < 4 -6 jam atau
kotor/basah : ganti
wardanelayunus@gmail.com.2022
Etika batuk dan kebersihan pernafasan
49. Sarana kebersihan pernafasan dan Etika Batuk
1.Tissu/SapuTangan
2.Saran KebersihanTangan
3.Masker
4.TempatSampah
5. Poster etika batuk dan
kebersihan pernfasan
wardanelayunus@gmail.com.2022
50. Pasang tanda di pintu masuk dan di tempat-tempat strategis ( mis : pintu
masuk, ruang tunggu) dalam pengaturan rawat jalan dan rawat inap
dengan instruksi kepada pasien dan orang lain dengan gejala infeksi
pernapasan
Menyediakan wadah tissudan tanpa sentuh (mis. tutup yang dioperasikan
dengan pedal kaki atau terbuka, keranjang sampah berlapis plastik) untuk
pembuangan tisu
Menyediakan sumber daya dan petunjuk untuk melakukan kebersihan
tangan di dalam atau di dekat ruang tunggu dalam pengaturan rawat jalan
dan inpatinet, menyediakan dispencer yang terletak di lokasi yang strategis
dari pelumas tangan berbasisalkohol dan di mana wastafel tersedia,
persediaan untuk mencuci tangan
53. PENEMPATAN PASIEN
adalah menempatkan pasien pada
tempat yang telah ditetukan
berdasarkan metode transmisi
dengan mengatur jarak , penataan
sirkulasi udara untuk mempermudah
pencegahan infeksi silang pada
pelayanan Kesehatan dengan
mempertimbangkan aspek
keamanan serta keselamatan pasien
maupun petugas Kesehatan
wardanelayunus@gmail.com.2022
54. PENEMPATAN PASIEN SESUAI
TRANSMISI
54
1. Ruang tersendiri/Kohort
system
2. Saranan & Kepatuhan
Kebersihan tangan
3. MenggunakanAPD sesuai
Indikasi
4. Pembersihan Peralatan &
lingkungan
5. Ventilasi udara netral
1. Ruang tersendiri/Kohort system
2. Saranan & Kepatuhan Kebersihan
tangan
3. Menggunakan APD : Masker
medis, Gaun, pelindung wajah
4. Gerakan Pasien dibatasi , Jika
pasien berpindah menggunakan
masker bedah
5. Ventilasi udara netral
1. Ruang tersendiri/Kohort system
2. Saranan & Kepatuhan Kebersihan
tangan
3. MenggunakanAPD sesuai Masker
N95
4. Pintu Ruang tertutp, ventilasi udara
tekanan negative 12 x perputaran/jam
5. Mobilisasi pasien dibatasi : masker
bedah
wardanelayunus@gmail.com.202
55. PENEMPATAN PASIEN (PMK No 27 tahun 2017)
Pasien infeksius terpisah
dengan pasien non infeksius.
55
01
03
Bila tidak tersedia ruang tersendiri,
dibolehkan dirawat bersama pasien
lain yang jenis infeksinya sama
dengan menerapkan sistem cohorting.
Jarak antara tempat tidur minimal 1
meter.
(kontak,droplet, airborne).
02
Penempatan pasien disesuaikan
dengan pola transmisi infeksi
penyakit pasien (kontak, droplet,
airborne) sebaiknya ruangan
tersendiri.
04
Semua ruangan terkait cohorting
harus diberi tanda kewaspadaan
berdasarkan jenis transmisinya
56. PENEMPATAN PASIEN (PMK No 27 tahun 2017)
Pasien yang tidak dapat menjaga
kebersihan diri atau lingkungannya
seyogyanya dipisahkan tersendiri.
56
05 06
Mobilisasi pasien infeksius yang
jenis transmisinya melalui udara
(airborne) agar dibatasi di
lingkungan fasilitas pelayanan
kesehatan
Pasien HIV tidak diperkenankan dirawat
bersama dengan pasien TB dalam satu
ruangan tetapi pasien TB-HIV dapat dirawat
dengan sesama pasien TB.
0
.7
58. 1. Pemahaman petugas terhadap resiko
penularan penyakit/infeksi
2. Pemeriksaan berkala terhadap semua
petugas kesehatan terutama pada area
risiko tinggi (MCU)
3. Pemberian immunisasi vaksin ( terutama
pada area resiko tinggi)
4. Tersedia Alat Pelindung Diri (APD) dan
penggunaan baju kerja
5. Tersedia kebijakan penatalaksanaan paska
luka tusuk jarum bekas pakai
6. Kepatuhan petugas terhadap standar
Perlindungan Kesehatan
Petugas
wardanelayunus@gmail.com.202
59. 8-59
FLOW CHART LUKA TUSUK JARUM
Tertusuk jarum
terkontaminasi
Terpajan cairan
tubuh
Keluarkan
darah, cuci dg
air mengalir
Cuci dg air
mengalir
Segera lapor ke
atasan
Buat laporan
Treatment klinik staf
Periksa darah HCV, HBV, HIV
HBsAg, anti HCV pasien (-) HIV psn (+) 🠆 dr
Follow up
Ulang 3, 6 bl Follow up Dr
wardanelayunus@gmail.com.202
60. KESIMPULAN
1. Program PPI adalah : Kewaspadaan isolasi, Penerapan PPI terkait Bundles
HAIs, Surveilans, Diklat PPI, Penggunaan AB bijaksanan, Monitoring melalui
ICRA dan Audit PPI
2. Kewaspadaan Standar adalah upaya pencegah infeksi melalui risiko
kontaminasi cairan tubuh, darah, sekret, ekskresi, kulit yang tidak utuh. baik
pada pasien yang didiagnosis, diduga terinfeksi atau kolonisasi, terutama
saat memberikan pelayanan kepada pasien atau di masyarakat
3. Pelaksanana Kewaspadaan Standar terdiri dari Kebersihan tangan, APD,
Pengendalian Lingkungan , pengelolaan Limbah, Pengelolaan Peralatan
Perawatan pasien dan alat Medis lainnya , Pengelolaan Linen , Penyuntikan
yang aman , Kebersihan Pernafasan atau Etika batuk , Penempatan Pasien,
Perlindungan Kesehatan petugas
wardanelayunus@gmail.com.2022