2. 1
2
3
PPI
Upaya untuk Mencegah dan meminimalkan terjadinya infeksi pada pasien,
petugas, pengunjung dan masyarakat sekitar Pelayanan Kesehatan atau
HAIS (Healt Associated Infection)
HAIS
Infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di RS atau Faskes
Lainnya.
- Ketika pasien masuk tidak ada infeksi & tidak dalam masa inkubasi
- Infeksi muncul ketika pulang dari faskes (2-3 hari)
- Terjadi karena pekerjaan pada petugas pelayanan
3. 1
2
3
01 02
1. Umur : balita, usia lanjut
2. Penyakit komorbid : DM,
HT, GGK
3. Suseptibilitas
03
Unsur- Unsur yang Terlibat dalam HAIS
1. Bakteri : Gram Positif,
Gram negatif, anaerob
2. Virus : DNA & RNA
3. Jamur : Candida
4. Parasit : Protozoa, cacing
Agent : Penyebab Infeksi
Host : dipengaruhi Environment : Lingkungan
1. Kelembapan udara
4. 1
2
3
RUANG LINGKUP PPI
KEWASPADAAN ISOLASI
SURVEILANS
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
PENGURANGAN RESIKO DG PENERAPAN
BUNDLE
PENGGUNAAN ANTIMIKROBA
RASIONAL
5. 2
3
1
KEWASPADAAN ISOLASI
Standar Transmisi
1. Kebersihan Tangan
2. Penggunaan APD
3. Peralatan perawatan Pasien
4. Penanganan Linen
5. Pengendalian Lingkungan
6. Penanganan Limbah
7. Perlindungan Kesehatan Karyawan
8. Penempatan Pasien
9. Etika Batuk/ bersin
10. Penyuntikan yang aman
11. Praktik lumbal punksi
1. Kontak
2. Dromplet
3. Airborn
6. 2
3
1 Kuku harus selalu terpotong
pendek, tidak boleh memakai
perhiasan dan tidak boleh
memakai kuku palsu saat
merawat pasien
Lakukan cuci tangan 6 Langkah
saat 5 moment
Cuci tangan dengan Handwash
40-60 detik atau Handrub 20-
30 detik
KEBERSIHAN TANGAN
7. 2
3
1 Alat pelindung diri (APD) :
Sarung tangaN
Masker
Kaca mata pelindung
Pelindung wajah
Gaun
Sepatu tertutup
PENGGUNANAAN APD
9. 2
3
1 PERALATAN PERAWATAN PASIEN
Petugas mengumpulkan
alat
Setelah selesai, petugas mengeluarkan alat
dengfan korentang
Petugas mencuci alat sampai bersih dengan
sabun
Petugas mengeringkan alat dengan handuk
bersih
yang berisi set nebulizer
Memasukan alat kedalam sterilisator
selama 20 menit
Meletakkan alat yang bersih ke bak
instrumen
Memasukkan alat dalam lemari
penyimpanan
Petugas melakukan
pencatatan
10. 2
3
1
Limbah padat dibuang ke tempat sampah infeksius (kuning)
terdapat sisa cairan tubuh/darah maka harus dibuang ke
IPAL dahulu
Ikat rapat kantong plastik limbah medis yang sudah terisi ¾
bagian atau paling lama 12 jam, diangkut ke TPS B3, atau
disimpan dalam coldstorage.
Teknis pengangkutan limbah : Petugas mengekas dalam
wadah/kardus sesuai jumlah limbah, lalu wrapping (isolasi
rapat) atau dilapisi plastik seluruh lapisan dan pastikan tidak
bocor. Berikan label limbah sangat infkesius.
Bila akan diangkut ke pengolah maka limbah B3 medis yang
telah diikat didesinfeksi menggunakan desinfektan berbasis
klorin konsentrasi 0,5%.
Lakukan desinfeksi dengan klorin 0,5% di TPS secara
menyeluruh sekurang-kurangnya sekali dalam sehari.
Penyimpanan limbah B3 medis padat paling lama 2x24 jam
pada suhu ruangan.
Limbah ditimbang dan diangkut oleh pihak ketiga yang sudah
mengadakan MOU.
PENANGANAN LIMBAH
11. 2
3
1 Perlindungan Kesehatan Karyawan
Perlindungan kesehatan
petugas
Penyediaan sarana dan prasarana
kewaspadaan standar
Bila terkena pajanan
lakukan sesuai protap
tatalaksana pajanan
Pemeriksaan kesehatan secara berkala
Lakukan kewaspadaan standar
12. 3
1
2 1 2 3 4 5
Membilas dengan air mengalir dengan
sabun/cairan antiseptik sampai bersih
bila darah, cairan tubuh atau limbah
B3 mengenai kulit yang utuh tanpa
luka/tusukan, jika luka tusuk bilas
dengan air mengalir dengan
sabun/cairan antiseptik sampai bersih
diarea yang tertusuk jarum
segera mencuci mata dengan air
mengalir (irigasi) bila darah (15
menit), cairan tubuh atau limbah B3
terpercik ke mata, dengan cara
memiringkan posisi kepala ke arah
mata yang terkena percikan
tidak boleh menekan dan menghisap
dengan mulut bagian tubuh yang
tertusuk
Petugas mencatat dan melaporkan
setiap kejadian terkena pajanan
kepada kepala puskesmas, Komite PPI
dan K3
segera meludahkan atau
berkumur dengan air bersih
beberapa kali, bila darah atau
cairan tubuh atau limbah B3
mengenai mulut
segera menghembuskan keluar
dan membersihkan hidung
dengan air bersih bila darah
atau cairan tubuh atau limbah B3
memercik ke hidung
PENANGANAN PAJANAN
13. 2
3
1 PENYUNTIKAN YANG AMAN
Setelah selesai, petugas mengeluarkan alat
dengfan korentang
Petugas mencuci alat sampai bersih dengan
sabun
Petugas mengeringkan alat dengan handuk
bersih
yang berisi set nebulizer
Memasukan alat kedalam sterilisator
selama 20 menit
Meletakkan alat yang bersih ke bak
instrumen
Memasukkan alat dalam lemari
penyimpanan
Petugas melakukan
pencatatan
14. 2
3
1 PENANGANAN LINEN
sebelum linen diantar ke tempat pencucian linen, terlebih dahulu petugas
yang berada diruangan menghilangkan semua bahan padat (misalnya
feses) dari linen yangsangat kotor dengan menggunakan APD yang
sesuai
Petugas yang menangani linen harus menggunakan APD
(sarung tangan, celemek, masker dan sepatu boot).
Sebelum dicuci linen ditimbang terlebih dahulu.
Kemudian linen kotor di catat sesuai dengan jenisnya
proses pencucian linen dipisahkan antara linen yang infeksius
dan non infeksius.
Untuk perendaman linen infeksius menggunakan klorin 0,5%
dan air panas dengan suhu 700 C selama 25 menit.
15. 2
3
1
Tempatkan pasien diruangan terpisah bila terdapat kontaminasi luas terhadap
lingkungan (misal dengan cairan keluar, diare, perdarahan massive).
Kamar terpisah dengan pintu tertutup, diwaspadai transmisi melalui udara, kekontak
atau sumber luka (misal luka dengan infeksi kuman gram positif).
Kamar terpisah/kohoting, fentilasi di buang keluar dengan ex houst kearah yang tidak
dilalui orang (misal kasus TBC)
Kamar terpisah dengan udara terkunci bila diwaspadai transmisi airbone luas (misal
kasus varisela)
Kamar terpisah bila pasien kurang mampu menjaga kebersihan (anak gangguan mental).
Bila kamar terpisah tidak memungkinkan untuk fasilitasi gunakan system kohorting
Kasus di laporkan ke ruangan dengan telepon sebelumnya
PENEMPATAN PASIEN
17. 3
1
2
?
A. Pencegahan dan penanganan Infeksi
B. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
C. Penanganan dan Pengendalian Infeksi
D. Pencegahan dan Pengurangan Infeksi
18. 3
1
2
?
A. Pasien batuk dan pilek masuk ke UGD
B. Pasien DM DF yang akan direncanakan operasi
C. Pasien yang mengalami infeksi daerah operasi
D. Pasien TB yang dirawat diruang isolasi
19. 3
1
2
A. APD, Etika Batuk/ bersin
B. Kebersihan tangan
C. Perawatan peralatan pasien
D. Kontak, droplet, airborn
20. 3
1
2
A. Sebelum kontak dengan alat medis
B. Sebelum kontak dengan pasien
C. Sebelum tindakan aseptic
D. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien
21. 3
1
2
A. Cuci tangan dengan air dan sabun jika tangan terloihat kotor
B. Gosok tangan dengan handcrub jika tangan terlihat kotor
C. Cuci tangan dengan air sabun dengan durasi 20-60 detik
D. Gosok tangan dengan handrub dengan durasi 30-40 detik
22. 3
1
2
A. Menggunakan masker untuk sekali shif
B. Menulis laporan dengan tangan masih menggunakan handscoon
C. Menggunakan 1 pasang handscoon untuk semua pasien
D. Menggunakan APD sesuai standar
23. 3
1
2
A. Jangan sampai terkena kulit dan membrane mukosa
B. Rendam linen kotor di area perawatan
C. Jangan mengibaskan linen
D. Jangan meletakkan linen di lantai
24. 3
1
2
A. Menggunakan spuit yang besar agar obat dapat sekalian dimasukkan
B. Jarum suntik bekas pasien disimpan agar dapat digunakan kembali
C. Suntik pasien dengan mempertahankan teknik septik dan aseptik
D. Boleh melakukan recapping
26. 3
1
2
A. Bilas dengan air mengalir dengan sabun/ antiseptik sampai bersih
B. Bilas dengan air mengalir dengan sabun/ antiseptik sampai bersih diarea
yang tertusuk jarum
C. Menekan dan menghisap dengan mulut bagian tubuh yang tertusuk
D. Semua benar