PELAKSANAAN + Link2 Materi TRAINING "Effective SUPERVISORY & LEADERSHIP Sk...
Penilaian otentik
1. PENILAIAN
dalam KURIKULUM 2013
BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
DAN PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2. Daftar Isi
1
Kebijakan Umum Penilaian
2
Penilaian Proses dan Kompetensi secara Utuh
3
Penilaian Kompetensi Sikap
4
Penilaian Kompetensi Pengetahuan
5
Penilaian Kompetensi Keterampilan
6
Model Rapor
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
4. Landasan Penilaian
UU No 20 Tahun 2003
PP No 32 Tahun 2013
Permendikbud No 54 Tahun 2013
Permendikbud No 64 Tahun 2013
Permendikbud No 65 Tahun 2013
Permendikbud No 66 Tahun 2013
Permendikbud No 81 A Tahun 2013 ,
Lampiran IV
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
5. Pengertian
Penilaian adalah proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar
Peserta Didik
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk
memperoleh, menganalisis, dan menafsirkan data
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang
dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip penilaian,
sehingga menjadi informasi yang bermakna dalam
pengambilan keputusan
Penilaian dapat dilakukan selama pembelajaran
berlangsung (penilaian proses) dan setelah
pembelajaran usai dilaksanakan (penilaian
hasil/produk)
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
6. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
1. Sahih
2. Objektif
Prinsip
3. Adil
4. Terpadu
5. Ekonomis
6. Transparan
7. Menyeluruh dan
kesinambungan
8. Sistematis
9. Akuntabel
10.Edukatif
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
1. Pendekatan penilaian:
Penilaian Acuan Kriteria
Pendekatan
(PAK)
2. Didasarkan pada perolehan
Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM).
3. KKM Pengetahuan dan
Keterampilan: > 2.66
4. KKM Sikap: Baik
8. Belajar Tuntas
Belajar Tuntas (mastery learning): peserta didik
tidak diperkenankan mengerjakan pekerjaan
berikutnya, sebelum mampu menyelesaikan
pekerjaan dengan prosedur yang benar, dan
hasil yang baik.
“Jika peserta didik dikelompokkan berdasarkan
tingkat kemampuannya untuk beberapa mata
pelajaran dan diajarkan sesuai dengan
karakteristik mereka, maka sebagian besar dari
mereka akan mencapai ketuntasan”.
(John B. Carrol, A Model of School Learning
)
9. Belajar Tuntas
(lanjutan)
Guru harus mempertimbangkan antara waktu
yang diperlukan berdasarkan karakteristik peserta
didik dan waktu yang tersedia di bawah kontrol
guru (John B. Carrol)
“Peserta didik yang belajar lambat perlu waktu
lebih lama untuk materi yang sama, mereka dapat
berhasil jika kompetensi awal mereka terdiagnosis
secara benar dan mereka diajar dengan metode
dan materi yang berurutan, mulai dari tingkat
kompetensi awal mereka”
(JH. Block, B. Bloom)
10. Otentik
Memandang penilaian dan
pembelajaran secara terpadu
Mencerminkan masalah dunia nyata
bukan dunia sekolah
Menggunakan berbagai cara dan kriteria
Holistik (kompetensi utuh merefleksikan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap)
11. Berkesinambungan
Memantau proses, kemajuan, dan
perbaikan hasil terus menerus dalam
bentuk Ulangan Harian, Ulangan Tengah
Semester, Ulangan Akhir Semester, dan
Ulangan Kenaikan Kelas, ujian kenaikan
Tingkat, Ujian Akhir Sekolah, Ujian
Nasional
12. Berdasar Acuan kriteria/patokan
Prestasi kemampuan peserta didik
TIDAK DIBANDINGKAN
dengan peserta kelompok, tetapi dengan
kemampuan yang dimiliki sebelumnya dan
patokan yang ditetapkan
14. Menggunakan Berbagai cara
dan alat penilaian
Mengembangkan dan menyediakan
sistem pencatatan yang bervariasi
Menggunakan penilaian yang
bervariasi: Tertulis, Lisan, Produk,
Portofolio, Unjuk Kerja, Proyek,
Pengamatan, dan Penilaian Diri
15. Sistem Penilaian Kurikulum 2013
N
o
Jenis Penilaian
Pelaksana
Waktu
1
Penilaian otentik
Guru
Berkelanjutan
2
Penilaian diri
Siswa
Sebelum ulangan harian.
3
Penilaian projek
Guru
Setiap akhir bab atau tema pel
4
Ulangan harian
(dapat berbentuk penugasan)
Guru
Terintegrasi dengan proses
pembelajaran
5
Ulangan Tengah Semester dan
Ulangan Akhir Semester
6
Ujian Tingkat Kompetensi
7
Ujian Mutu Tingkat Kompetensi
8
Ujian Sekolah
9
UN sbg Ujian Tingkat
Kompetensi pd akhir jenjang
Guru (di bawah
Setiap Semester
koord. satuan pend)
Sekolah (kisi-kisi
dari Pemerintah)
Pemerintah
Setiap tingkat kompetensi
(tidak bersamaan dengan UN)
Setiap akhir tingkat
kompetensi (bukan akhir
jenjang sekolah)
Sekolah
Akhir jenjang sekolah
Pemerintah
Akhir jenjang sekolah
16. Sistem Penilaian Kurikulum 2013
1. Penilaian Otentik
Waktu: terus menerus (Berkelanjutan)
2. Penilaian Projek
Waktu: Akhir Bab/Tema
3. Ulangan Harian
Waktu: Setiap proses pembelajaran
4. UTS/UAS
Waktu: Setiap Semester
1. Ujian Tingkat Kompetensi (bukan
UN)
Waktu: Tiap tingkat kompetensi
2. Ujian Sekolah
Waktu: Akhir jenjang sekolah
Guru
Pemerintah
1. Ujian Tingkat Kompetensi (UN)
Waktu: Akhir jenjang sekolah
2. Ujian mutu Tingkat Kompetensi
Waktu: Setiap akhir tingkat
kompetensi
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Siswa
Penilaian Diri
Waktu: Sebelum ulangan harian
17. Ujian Tingkat Kompetensi
Kelas
Kelas XII
Kelas XI
Kelas X
Kelas IX
Kelas VIII
Kelas VII
Kelas VI
Kelas V
Kelas IV
Kelas III
Kelas II
Kelas I
Tingkat Kompetensi VI
Tingkat Kompetensi V
Uji Tingkat Kompetensi VI
Uji Tingkat Kompetensi V
Tingkat Kompetensi IVa Uji Tingkat Kompetensi IVa
Tingkat Kompetensi IV
Uji Tingkat Kompetensi IV
Tingkat Kompetensi III
Uji Tingkat Kompetensi III
Tingkat Kompetensi II
Uji Tingkat Kompetensi II
Tingkat Kompetensi I
Uji Tingkat Kompetensi I
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
18. Ruang Lingkup Penilaian
Tes Tulis
Observasi
Tes Lisan
Penugasan
Penilaian diri
Penilaian antar
peserta didik
Jurnal
•Tes Praktek
• Projek
• Portofolio
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
21. Penilaian Proses dan Penilaian
Hasil
Kompetensi
Proses
Hasil
Observasi (langsung atau
tidak langsung)
Penilaian Diri
v
v
Penilaian teman sejawat
v
Jurnal
Sikap
Teknik
v
v
Tes Tulis
v
Pengetahuan Tes Lisan
v
Penugasan
v
v
Tes Praktik
v
v
v
v
v
v
Ketrampilan Projek
Portofolio
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
23. Pengertian
Sikap bermula dari perasaan yang terkait dengan
kecenderungan seseorang dalam merespon
sesuatu/objek.
Sikap juga sebagai ekspresi dari nilai-nilai atau
pandangan hidup yang dimiliki oleh seseorang.
Sikap dapat dibentuk, sehingga terjadi perilaku atau
tindakan yang diinginkan.
Kompetensi sikap yang dimaksud dalam panduan ini
adalah ekspresi dari nilai-nilai atau pandangan
hidup yang dimiliki oleh seseorang dan diwujudkan
dalam perilaku.
23
24. Penilaian sikap
Penilaian kompetensi sikap dalam pembelajaran
merupakan serangkaian kegiatan yang dirancang
untuk mengukur sikap peserta didik sebagai hasil
dari suatu program pembelajaran.
Penilaian sikap juga merupakan aplikasi suatu
standar atau sistem pengambilan keputusan
terhadap sikap.
Kegunaan utama penilaian sikap sebagai bagian
dari pembelajaran adalah refleksi (cerminan)
pemahaman dan kemajuan sikap peserta didik
secara individual.
24
25. Cakupan Penilaian Sikap (SMP)
Penilaian sikap
spiritual
Menghargai dan menghayati
ajaran agama yang dianut
Penilaian sikap
sosial
1. jujur
2. disiplin
3. tanggung jawab
4. toleransi
5. gotong royong
6. santun
7. percaya diri
25
26. Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi
Sikap
Teknik
Bentuk Instrumen
Observasi
(langsung atau
tidak langsung)
Penilaian Diri
Pedoman observasi
Daftar cek dan skala
penilaian disertai rubrik
Lembar Penilaian Diri
Penilaian Teman
sejawat (peer
evaluation)
Jurnal
Lembar penilaian teman
sejawat
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Lembar Jurnal
29. Contoh Indikator
Sikap dan pengertian
Sikap spiritual
Menghargai dan
menghayati ajaran
agama yang dianut
Contoh Indikator
•Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan sesuatu.
•Menjalankan ibadah tepat waktu.
•Memberi salam pada saat awal dan akhir presentasi
sesuai agama yang dianut.
•Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan Yang Maha
Esa;
•Mensyukuri kemampuan manusia dalam
mengendalikan diri
•Mengucapkan syukur ketika berhasil mengerjakan
sesuatu.
•Berserah diri (tawakal) kepada Tuhan setelah
berikhtiar atau melakukan usaha.
•Menjaga lingkungan hidup di sekitar rumah tempat
tinggal, sekolah dan masyarakat
•Memelihara hubungan baik dengan sesama umat
ciptaan Tuhan Yang Maha Esa
•Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha Esa sebagai
bangsa Indonesia.
•Menghormati orang lain menjalankan ibadah sesuai
dengan agamanya.
29
30. Contoh Indikator
Sikap dan pengertian
Sikap sosial
1. Jujur
adalah perilaku dapat
dipercaya dalam
perkataan, tindakan, dan
pekerjaan.
Contoh Indikator
•
Tidak menyontek dalam mengerjakan
ujian/ulangan
•
Tidak menjadi plagiat
(mengambil/menyalin karya orang lain
tanpa menyebutkan sumber)
•
Mengungkapkan perasaan apa adanya
•
Menyerahkan kepada yang berwenang
barang yang ditemukan
•
Membuat laporan berdasarkan data
atau informasi apa adanya
•
Mengakui kesalahan atau kekurangan
yang dimiliki
30
31. Contoh Indikator
Sikap dan pengertian
Sikap sosial
2. Disiplin
adalah tindakan yang
menunjukkan perilaku
tertib dan patuh pada
berbagai ketentuan dan
peraturan.
Contoh Indikator
• Datang tepat waktu
• Patuh pada tata tertib atau aturan
bersama/ sekolah
• Mengerjakan/mengumpulkan tugas
sesuai dengan waktu yang
ditentukan
• Mengikuti kaidah berbahasa tulis
yang baik dan benar
31
32. Contoh Indikator
Sikap dan pengertian
Sikap sosial
3. Tanggungjawab
adalah sikap dan perilaku
seseorang untuk
melaksanakan tugas dan
kewajibannya, yang
seharusnya dia lakukan,
terhadap diri sendiri,
masyarakat, lingkungan
(alam, sosial dan budaya),
negara dan Tuhan Yang Maha
Esa
Contoh Indikator
•Melaksanakan tugas individu dengan baik
•Menerima resiko dari tindakan yang
dilakukan
•Tidak menyalahkan/menuduh orang lain
tanpa bukti yang akurat
•Mengembalikan barang yang dipinjam
•Mengakui dan meminta maaf atas
kesalahan yang dilakukan
•Menepati janji
•Tidak menyalahkan orang lain utk
kesalahan tindakan kita sendiri
•Melaksanakan apa yang pernah dikatakan
tanpa disuruh/diminta
32
33. Contoh Indikator
Sikap dan pengertian
Sikap sosial
4. Toleransi
adalah sikap dan tindakan
yang menghargai
keberagaman latar
belakang, pandangan, dan
keyakinan
Contoh Indikator
•
•
•
•
•
•
•
•
Tidak mengganggu teman yang berbeda
pendapat
Menerima kesepakatan meskipun berbeda
dengan pendapatnya
Dapat menerima kekurangan orang lain
Dapat mememaafkan kesalahan orang lain
Mampu dan mau bekerja sama dengan siapa
pun yang memiliki keberagaman latar
belakang, pandangan, dan keyakinan
Tidak memaksakan pendapat atau keyakinan
diri pada orang lain
Kesediaan untuk belajar dari (terbuka
terhadap) keyakinan dan gagasan orang lain
agar dapat memahami orang lain lebih baik
Terbuka terhadap atau kesediaan untuk
menerima sesuatu yang baru
33
34. Contoh Indikator
Sikap dan pengertian
Sikap sosial
5. Gotong royong
adalah bekerja bersama-sama dengan
orang lain untuk mencapai tujuan
bersama dengan saling berbagi tugas
dan tolong menolong secara ikhlas.
Contoh Indikator
•Terlibat aktif dalam bekerja bakti
membersihkan kelas atau sekolah
•Kesediaan melakukan tugas sesuai
kesepakatan
•Bersedia membantu orang lain tanpa
mengharap imbalan
•Aktif dalam kerja kelompok
•Memusatkan perhatian pada tujuan
kelompok
•Tidak mendahulukan kepentingan
pribadi
•Mencari jalan untuk mengatasi
perbedaan pendapat/pikiran antara diri
sendiri dengan orang lain
•Mendorong orang lain untuk bekerja
sama demi mencapai tujuan bersama
34
35. Contoh Indikator
Sikap dan pengertian
Sikap sosial
6.
Santun atau sopan
adalah sikap baik dalam
pergaulan baik dalam
berbahasa maupun bertingkah
laku. Norma kesantunan
bersifat relatif, artinya yang
dianggap baik/santun pada
tempat dan waktu tertentu
bisa berbeda pada tempat dan
waktu yang lain.
Contoh Indikator
•Menghormati orang yang lebih tua.
•Tidak berkata-kata kotor, kasar, dan
takabur.
•Tidak meludah di sembarang tempat.
•Tidak menyela pembicaraan pada waktu
yang tidak tepat
•Mengucapkan terima kasih setelah
menerima bantuan orang lain
•Bersikap 3S (salam, senyum, sapa)
•Meminta ijin ketika akan memasuki
ruangan orang lain atau menggunakan
barang milik orang lain
•Memperlakukan orang lain sebagaimana
diri sendiri ingin diperlakukan
35
36. Contoh Indikator
Sikap dan pengertian
Sikap sosial
7. Percaya diri
adalah kondisi mental atau
psikologis seseorang
yang memberi keyakinan
kuat untuk berbuat atau
bertindak
Contoh Indikator
•Berpendapat atau melakukan
kegiatan tanpa ragu-ragu.
•Mampu membuat keputusan dengan
cepat
•Tidak mudah putus asa
•Tidak canggung dalam bertindak
•Berani presentasi di depan kelas
•Berani berpendapat, bertanya, atau
menjawab pertanyaan
36
37. Observasi
Observasi merupakan teknik penilaian yang
dilakukan secara berkesinambungan dengan
menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan
instrumen yang berisi sejumlah indikator
perilaku yang diamati.
Observasi langsung dilaksanakan oleh guru
secara langsung tanpa perantara orang lain.
Sedangkan observasi tidak langsung dengan
bantuan orang lain, seperti guru lain, orang tua,
peserta didik, dan karyawan sekolah.
37
38. Teknik Observasi
Bentuk instrumen yang digunakan untuk
observasi adalah pedoman observasi yang
berupa daftar cek atau skala penilaian (rating
scale) yang disertai rubrik. Daftar cek
digunakan untuk mengamati ada tidaknya
suatu sikap atau perilaku.
Rentang skala hasil pengamatan antara lain
berupa:
Selalu, sering, kadang-kadang, tidak pernah
Sangat baik, baik, cukup baik, kurang baik
38
39. Agar observasi lebih efektif dan terarah
Dilakukan dengan tujuan jelas dan
direncanakan sebelumnya. Perencanaan
mencakup indikator atau aspek yang akan
diamati dari suatu proses.
Menggunakan pedoman observasi berupa
daftar cek atau skala penilaian.
Pencatatan dilakukan selekas mungkin.
Kesimpulan dibuat setelah program
observasi selesai dilaksanakan
39
40. Pedoman Observasi Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v) pada kolom
skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik
: ………………….
Kelas
: ………………….
Tanggal Pengamatan
: …………………..
Materi Pokok
: …………………..
No
Aspek Pengamatan
1
2
3
Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu
Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan
Memberi salam sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
Mengungkapakan kekaguman secara lisan maupun tulisan
terhadap Tuhan saat melihat kebesaran Tuhan
Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat
mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
4
5
Skor
1
2
3
4
41. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan teknik penilaian
dengan cara meminta peserta didik untuk
mengemukakan kelebihan dan
kekurangan dirinya dalam konteks
pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri menggunakan daftar
cek atau skala penilaian (rating scale)
yang disertai rubrik.
41
42. Kriteria penyusunan lembar penilaian diri:
Pertanyaan tentang pendapat, tanggapan dan
sikap, misal: sikap responden terhadap sesuatu
hal.
Gunakan kata-kata yang sederhana dan mudah
dimengerti oleh responden.
Usahakan pertanyaan yang jelas dan khusus
Hindarkan pertanyaan yang mempunyai lebih dari
satu pengertian
Hindarkan pertanyaan yang mengandung sugesti
Pertanyaan harus berlaku bagi semua responden
42
43. LEMBAR PENILAIAN DIRI
(Sikap: Jujur)
Nama Peserta Didik :
………………….
Kelas
:
………………….
Materi Pokok
:
………………….
Tanggal
:
………………….
PETUNJUK
•Bacalah pernyataan yang ada di dalam kolom dengan teliti
•berilah tanda cek (√) sesuai dengan sesuai dengan kondisi dan keadaan kalian
sehari-hari
No
Pernyataan
1
2
Saya tidak menyontek pada saat mengerjakan ulangan
Saya menyalin karya orang lain dengan menyebutkan
sumbernya pada saat mengerjakan tugas
Saya melaporkan kepada yang berwenang jika menemukan
barang
Saya berani mengakui kesalahan yang saya dilakukan
Saya mengerjakan soal ujian tanpa melihat jawaban teman
yang lain
3
4
5
TP
KD
SR
SL
Keterangan :
•SL = Selalu , apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
•SR = Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan
•KD = Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan
•TP = Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
44. Jurnal
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar
kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang
kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan
dengan sikap dan perilaku.
Kelebihan yang ada pada jurnal adalah
peristiwa/kejadian dicatat dengan segera. Dengan
demikian, jurnal bersifat asli dan objektif dan dapat
digunakan untuk memahami peserta didik dengan lebih
tepat.
Kelemahan yang ada pada jurnal adalah reliabilitas yang
dimiliki rendah, menuntut waktu yang banyak, perlu
kesabaran dalam menanti munculnya peristiwa sehingga
dapat mengganggu perhatian dan tugas guru,
44
45. Hal perlu diperhatikan dlm membuat jurnal
Catatan atas pengamatan guru harus
objektif
Pengamatan dilaksanakan secara selektif,
artinya yang dicatat hanyalah kejadian/
peristiwa yang berkaitan dengan
Kompetensi Inti.
Pencatatan segera dilakukan (jangan
ditunda-tunda)
45
46. Pedoman umum penskoran jurnal:
Penyekoran pada jurnal dapat dilakukan dengan menggunakan
skala likert. Sebagai contoh skala 1 sampai dengan 4.
Guru menentukan aspek-aspek yang akan diamati.
Pada masing-masing aspek, guru menentukan indikator yang
diamati.
Setiap aspek yang sesuai dengan indikator yang muncul pada diri
peserta didik diberi skor 1, sedangkan yang tidak muncul diberi
skor 0.
Jumlahkan skor pada masing-masing aspek.
Skor yang diperoleh pada masing-masing aspek kemudian
direratakan
Nilai Sangat Baik (SB), Baik (B), Cukup (C), dan Kurang (K)
ditentukan dengan cara menghitung rata-rata skor dan
membandingkan dengan kriteria penilaian
46
48. Penilaian teman sejawat
Penilaian antar peserta didik merupakan
teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk saling menilai terkait dengan
pencapaian kompetensi.
Instrumen yang digunakan untuk penilaian
antar peserta didik adalah daftar cek dan
skala penilaian (rating scale) dengan teknik
sosiometri berbasis kelas.
Guru dapat menggunakan salah satu dari
keduanya atau menggunakan dua-duanya.
48
49. Lembar Penilaian Teman Sejawat
Sikap Disiplin
Petunjuk :
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta
didik, dengan kriteria sebagai berikut :
4 = selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
3 = sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan
kadang-kadang tidak melakukan
2 = kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan
sering tidak melakukan
1 = tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik yang dinilai : ………………….
Kelas
: ………………….
Tanggal Pengamatan
: …………………..
Materi Pokok
: …………………..
Skor
No
Aspek Pengamatan
1
2
3
4
1
Masuk kelas tepat waktu
2
Mengumpulkan tugas tepat waktu
3
Memakai seragam sesuai tata tertib
4
Mengerjakan tugas yang diberikan
5
Tertib dalam mengikuti pembelajaran
6
Membawa buku teks sesuai mata pelajaran
Jumlah Skor
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
50. Pedoman Penskoran
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4
Perhitungan skor akhir menggunakan rumus:
Contoh :
Skor diperoleh 19, skor tertinggi 4 x 6 pernyataan = 24,
maka skor akhir : 19/24 X 4 = 3, 17
Peserta didik memperoleh nilai :
Sangat Baik : apabila memperoleh skor
Baik
: apabila memperoleh skor
Cukup
: apabila memperoleh skor
Kurang
: apabila memperoleh skor
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
A – dan A
B - , B, dan B +
C -, C, dan C +
D dan D +
51. No.
Rentang Nilai
˂
1
0
D
2
1,00 ˂
D+
3
1,33 ˂
C-
4
1,66 ˂
C
5
2,00 ˂
C+
6
2,33
˂
B-
7
2,66
˂
B
8
3,00
˂
B+
9
3,33
˂
A-
10
3,66
˂
A
Keterangan
≤
1,00 Nilai D = lebih dari 0 dan kurang dari atau
sama dengan 1.
≤ 1,33 Nilai D+ = lebih dari 1 dan kurang dari atau
sama dengan 1,33.
≤ 1,66 Nilai C- = lebih dari 1,33 dan kurang dari
atau sama dengan 1,66.
≤ 2,00 Nilai C = lebih dari 1,66 dan kurang dari atau
sama dengan 2,00.
≤ 2,33 Nilai C+ = lebih dari 2,00 dan kurang dari
atau sama dengan 2,33.
≤ 2,66 Nilai B- = lebih dari 2,33 dan kurang dari
atau sama dengan 2,66.
≤ 3,00 Nilai B = lebih dari 2,66 dan kurang dari atau
sama dengan 3,00.
≤ 3,33 Nilai B+ = lebih dari 3,00 dan kurang dari
atau sama dengan 3,33.
≤ 3,66 Nilai A- = lebih dari dan kurang dari 3,33
atau sama dengan 3,66.
≤ 4,00 Nilai A = lebih dari 3,66 dan kurang dari
atau sama dengan 4,00.
51
53. Contoh Pengolahan Nilai Rapor
Skor Akhir
Sikap
Jujur
Disiplin
1
2
3
4
3.2 2.4 3.7 3.5
3.4 3.2 3.1 3.5
Rata
5
6
7
8
9 10 Rata
3 2.78 2.5 2.33 3.4 3.1 2.9
3.4 3.4 3.0 3.5 2.9 3.0 3.24
Percaya
Diri
1.7 2.9 2.3 2.4
3.5
Skor Akhir
1.4
3.5
1.5 3.6 2.1
B
B+
2.5
B-
2.88
B
Deskresi Catatan :
Menunjukkan sikap baik dalam kejujuran, kedisiplinan, dan percaya diri.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Nilai
Akhir
55. Pengertian
Penilain potensi intelektual yang terdiri dari tahapan
mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mensintesis, dan mengevaluasi (Anderson & Krathwohl,
2001).
Seorang pendidik perlu melakukan penilaian untuk
mengetahui pencapaian kompetensi pengetahuan peserta
didik.
Penilaian terhadap pengetahuan peserta didik dapat
dilakukan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
Kegiatan penilaian terhadap pengetahuan tersebut dapat
juga digunakan sebagai pemetaan kesulitan belajar peserta
didik dan perbaikan proses pembelajaran.
55
56. Cakupan
Peraturan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan Nomor 66 Tahun 2013 tentang
Standar Penilaian Pendidikan dalam
lampirannya menuliskan bahwa untuk semua
mata pelajaran di SMP, Kompetensi Inti yang
harus dimiliki oleh peserta didik pada ranah
pengetahuan adalah memahami pengetahuan
(faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya
terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
56
57. Pengetahuan Faktual
Berisi konvensi (kesepakatan) dari elemenelemen dasar berupa istilah atau simbol
(notasi) dalam rangka memperlancar
pembicaraan dalam suatu bidang disiplin ilmu
atau mata pelajaran (Anderson, L. & Krathwohl,
D. 2001).
Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek
pengetahuan istilah, pengetahuan khusus dan
elemen-elemennya berkenaan dengan
pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang,
tanggal, sumber informasi, dan sebagainya.
57
58. Pengetahuan Faktual
Berisi konvensi (kesepakatan) dari elemenelemen dasar berupa istilah atau simbol
(notasi) dalam rangka memperlancar
pembicaraan dalam suatu bidang disiplin ilmu
atau mata pelajaran (Anderson, L. & Krathwohl,
D. 2001).
Pengetahuan faktual meliputi aspek-aspek
pengetahuan istilah, pengetahuan khusus dan
elemen-elemennya berkenaan dengan
pengetahuan tentang peristiwa, lokasi, orang,
tanggal, sumber informasi, dan sebagainya.
58
59. Contoh Pengetahuan Faktual
pengetahuan tentang langit, bumi, dan matahari;
pengetahuan tentang fakta-fakta mengenai kebudayaan dan
pranata sosial;
pengetahuan tentang karya tulis ilmiah dalam bentuk buku dan
jurnal;
pengetahuan tentang simbol-simbol dalam peta;
pengetahuan tentang matahari yang mengeluarkan sinar panas;
pengetahuan tentang fakta-fakta yang penting dalam bidang
kesehatan;
pengetahuan tentang desa dan kota;
pengetahuan tentang bola dan bentuk peralatan olahraga
lainnya;
pengetahuan tentang berbagai tindakan kriminal di masyarakat;
lambang-lambang dalam matematika seperti, lambang “5”, “+”,
“∈”, dan “∪”;
pengetahuan tentang berbagai bentuk lukisan yang dipamerkan.
59
60. Pengetahuan Konseptual
Memuat ide (gagasan) dalam suatu disiplin ilmu yang
memungkinkan orang untuk mengklasifikasikan sesuatu
objek itu contoh atau bukan contoh, juga
mengelompokkan (mengkategorikan) berbagai objek.
Pengetahuan konseptual meliputi prinsip (kaidah),
hukum, teorema, atau rumus yang saling berkaitan dan
terstruktur dengan baik (Anderson, L. & Krathwohl, D.
2001).
Pengetahuan konseptual meliputi pengetahuan
klasifikasi dan kategori, pengetahuan dasar dan umum,
pengetahuan teori, model, dan struktur
60
61. Contoh Pengetahuan Konseptual
pengetahuan tentang teori evolusi dan rotasi bumi;
pengetahuan tentang macam-macam hubungan interaksi
dan sistem sosial;
pengetahuan tentang struktur kalimat yang benar dan
bagian-bagiannya;
pengetahuan tentang fungsi peta dalam geografi;
pengetahuan tentang hukum-hukum fisika dasar;
pengetahuan tentang makanan sehat;
pengetahuan tentang prinsip-prinsip pemerintahan desa;
pengetahuan tentang prinsip-prinsip pertandingan dan
perlombaan dalam olahraga;
pengetahuan tentang dasar-dasar pengembangan karakter
mulia;
pengetahuan tentang penjumlahan dan pengurangan;
pengetahuan tentang prinsip-prinsip dasar melukis.
61
62. Pengetahuan prosedural
Adalah pengetahuan tentang bagaimana
urutan langkah-langkah dalam melakukan
sesuatu.
Pengetahuan prosedural meliputi
pengetahuan dari umum ke khusus dan
algoritma, pengetahuan metode dan teknik
khusus dan pengetahuan kriteria untuk
menentukan penggunaan prosedur yang
tepat (Anderson, L. & Krathwohl, D. 2001).
62
63. Contoh Pengetahuan prosedural
pengetahuan tentang prosedur pemanfaatan panas matahari sebagai sumber
tenaga;
pengetahuan tentang prosedur pendirian organisasi sosial;
pengetahuan tentang mengartikan kata yang didasarkan pada analisis struktur
kalimat;
pengetahuan tentang langkah-langkah pembuatan gambar peta;
pengetahuan tentang langkah-langkah pengukuran tegangan listrik;
pengetahuan tentang pola makan yang baik dan sehat;
pengetahuan tentang tata cara pemilihan kepala desa;
pengetahuan tentang langkah-langkah yang benar dalam start pada nomor lari
dan nomor jalan;
pengetahuan tentang langkah-langkah pengembangan karakter mulia bagi
peserta didik di sekolah;
pengetahuan tentang langkah-langkah penjumlahan bilangan yang terdiri atas
tiga angka;
pengetahuan tentang teknik-teknik penerapan dan pembuatan karya lukis
menggunakan cat air di atas kanvas.
63
64. Teknik dan instrumen penilaian
Indikator pencapaian kompetensi pengetahuan
dijabarkan dari Kompetensi Dasar (KD) yang merupakan
jabaran dari Kompetensi Inti (KI) di setiap mata
pelajaran.
Penyusunan instrumen penilaian ditentukan oleh kata
kerja operasional yang ada di dalam KD dan indikator
pencapaian kompetensi yang dirumuskan.
Kata kerja operasional pada indikator juga dapat
digunakan untuk penentuan item tes (pertanyaan/soal),
seperti dicontohkan pada tabel berikut (Morrison, et.al.,
2011):
64
65. Kemampuan mengingat
Kata kerja yang biasa digunakan:
sebutkan
berilah label
cocokkanlah
berilah nama
buatlah urutan
apa
kapan
di manakah
berilah contoh
tirukanlah
pasangkanlah
65
66. Kemampuan memahami
Kata kerja yang biasa digunakan:
buatlah penggolongan
gambarkan
buatlah ulasan
jelaskan
ekspresikan
kenalilah ciri
tunjukkan
temukan
buatlah laporan
kemukakan
buatlah tinjauan
pilihlah
ceritakan
66
67. Kemampuan menerapkan (aplikasi)
Kata kerja yang biasa digunakan:
terapkan
pilihlah
demonstrasikan
peragakan
tuliskan penjelasan
buatlah penafsiran
tuliskan operasi
praktikkan
tulislah rancangan
persiapan
buatlah jadwal
buatlah sketsa
buatlah pemecahan
masalah
gunakanlah
67
68. Kemampuan menganalisis
Kata kerja yang biasa digunakan:
tuliskan penilaianmu
buatlah suatu perhitungan
buatlah suatu pengelompokan
tentukan kategori yang dipakai
bandingkan
bedakan
buatlah suatu diagram
buatlah inventarisasi
periksalah
lakukan pengujian
68
69. Kemampuan mengevaluasi
Kata kerja yang biasa digunakan:
buatlah suatu penilaian
tuliskan argumentasi atau alasan
jelaskan apa alasan memilih
buatlah suatu perbandingan
jelaskan alasan pembelaan
tuliskan prakiraan
ramalkan apa yang akan terjadi
bagaimanakah laju peristiwa
69
70. Kemampuan merancang
Kata kerja yang biasa digunakan:
kumpulkan
susunlah
buatlah disain (rancangan)
rumuskan
buatlah usulan bagaimana mengelola
aturlah
rencanakan
buatlah suatu persiapan
buatlah suatu usulan
tulislah ulasan
70
71. Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk Instrumen
Tes Tulis
Tes Lisan
Daftar pertanyaan
Penugasan
Pengetahuan
PG, Isian, Jawaban singkat,
menjodohkan, benar-salah, uraian
Lembar penugasan (PR, kliping)
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
73. Contoh Pengolahan Nilai Rapor
Skor
KD
Tes
84
76
80
84
3.1
3.2
3.3
3.4
Rata-Rata Skor Akhir
Penugasan
90
84
70
87
Skor Akhir
Skala 1 - 100 Skala 1 - 4
86
3.44
79
3.16
77
3.08
85
3.40
3.22
Cara Konversi Skor ke skala 1 - 4
Deskripsi Catatan :
Menguasai semua kompetensi dengan baik terutama dalam memahami aspek
ruang dan waktu serta pengertian dinamika interaksi manusia.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
75. Pengertian
Penilaian pencapaian kompetensi keterampilan
merupakan penilaian yang dilakukan terhadap peserta
didik untuk menilai sejauh mana pencapaian SKL, KI,
dan KD khusus dalam dimensi keterampilan.
SKL dimensi keterampilan untuk satuan pendidikan
tingkat SMP/MTs/SMPLB/Paket B adalah lulusan
memiliki kualifikasi kemampuan pikir dan tindak yang
efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret
sesuai dengan yang dipelajari disekolah dan sumber lain
sejenis (Permendikbud 54 tahun 2013 tentang SKL).
SKL ini merupakan tagihan kompetensi minimal setelah
peserta didik menempuh pendidikan selama 3 tahun
atau lebih dan dinyatakan lulus.
75
76. Cakupan
Cakupan penilaian dimensi keterampilan meliputi keterampilan
peserta didik yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang
sama dalam sudut pandang/teori. Keterampilan ini meliputi:
keterampilan mencoba, mengolah, menyaji, dan menalar.
Dalam ranah konkret keterampilan ini mencakup aktivitas
menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan
membuat.
Sedangkan dalam ranah abstrak, keterampilan ini mencakup
aktivitas menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan
mengarang.
Pada setiap akhir tahun pelajaran, sesuai dengan Permendikbud
Nomor 68 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur
Kurikulum SMP-MTs, kompetensi inti keterampilan (KI-4), yang
menjadi tagihan di masing-masing kelas adalah sebagai berikut.
76
77. Indikator penilaian
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan merupakan
ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang
berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi
dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan
dikembangkan oleh guru dari KI dan KD dengan
memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap
peserta didik.
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan dirumuskan
dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, antara lain: mengidentifikasi,
menghitung, membedakan, menyimpulkan, menceritakan
kembali, mempraktekkan, mendemonstrasikan,
mendeskripsikan, dsb.
77
78. Indikator penilaian
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan merupakan
ukuran, karakteristik, ciri-ciri, pembuatan atau proses yang
berkontribusi/menunjukkan ketercapaian suatu kompetensi
dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi keterampilan
dikembangkan oleh guru dari KI dan KD dengan
memperhatikan perkembangan dan kemampuan setiap
peserta didik.
Setiap kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi dua
atau lebih indikator pencapaian kompetensi keterampilan,
hal ini sesuai dengan keluasan dan kedalaman kompetensi
dasar tersebut. Indikator-indikator pencapaian kompetensi
belajar dari setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang
digunakan untuk melakukan penilaian.
78
79. Teknik dan bentuk instrumen penilaian
a. Teknik penilaian kompetensi keterampilan
1. Tes praktik
adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku
sesuaidengan tuntutan kompetensi.
Tes praktik dilakukan dengan mengamati kegiatan peserta
didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas
tertentu seperti: praktik di laboratorium, praktik salat,
praktik olahraga, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, membaca puisi/deklamasi, dan sebagainya.
Untuk dapat memenuhi kualitas perencanaan dan
pelaksanaan tes praktik
79
80. Teknik dan bentuk instrumen penilaian
a. Teknik penilaian kompetensi keterampilan
2. Tes Projek
adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang
meliputikegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan
secaratertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
Penilaian projek merupakan kegiatan penilaian terhadap
suatu tugas yang harus diselesaikan dalam periode atau
waktu tertentu.
Tugas tersebut berupa suatu investigasi sejak dari
perencanaan, pengumpulan, pengorganisasian, pengolahan
dan penyajian data.
Penilaian projek dapat digunakan untuk mengetahui
pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, penyelidikan
dan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran
dan indikator/topik tertentu secara jelas.
80
81. Teknik dan bentuk instrumen penilaian
a. Teknik penilaian kompetensi keterampilan
2. Tes Projek
Pada penilaian projek, setidaknya ada 3 (tiga) hal yang perlu
dipertimbangkan: (a) kemampuan pengelolaan: kemampuan
peserta didik dalam memilih indikator/topik, mencari
informasi dan mengelola waktu pengumpulan data serta
penulisan laporan, (b) relevansi, kesesuaian dengan mata
pelajaran dan indikator/topik, dengan mempertimbangkan
tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam
pembelajaran, dan (c) keaslian: proyek yang dilakukan
peserta didik harus merupakan hasil karyanya, dengan
mempertimbangkan kontribusi guru berupa petunjuk dan
dukungan terhadap projek peserta didik.
81
82. Penilaian Proyek
Penilaian mencakup :
1.
Penilaian Proses
a.
b.
c.
2.
Perencanaan
Pelaksanaan
Penyajian
Penilaian Hasil
a.
b.
c.
Isi laporan
Bahasa
Estetika
Instrumen: Pedoman Penskoran
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
83. Teknik dan bentuk instrumen penilaian
a. Teknik penilaian kompetensi keterampilan
3. Tes Portofolio
adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang
tertentu yang bersifat reflektif-integratif
untukmengetahui minat, perkembangan, prestasi,
dan/ataukreativitas peserta didik dalam kurun
waktu tertentu.
Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata
yang mencerminkankepedulian peserta didik
terhadap lingkungannya.
83
84. Teknik dan bentuk instrumen penilaian
a. Teknik penilaian kompetensi keterampilan
3. Tes Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang
didasarkan pada kumpulan informasi yang menunjukkan
perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu
periode tertentu.
Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik atau
hasil ulangan dari proses pembelajaran yang dianggap
terbaik oleh peserta didik.
Akhir suatu periode hasil karya tersebut dikumpulkan dan
dinilai oleh guru.
Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan
peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan
kemampuan peserta didik dan terus melakukan perbaikan. 84
85. Teknik dan bentuk instrumen penilaian
b.
Bentuk instrumen penilaian kompetensi keterampilan
1. daftar cek (Check-list)
Contoh daftar cek
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Daftar Tanda Cek)
Nama peserta didik: ________
No.
Aspek Yang Dinilai
1
Teknik awalan
2
Tdk baik
Sikap/posisi tubuh saat di udara
4
Baik
Teknik tumpuan
3
Kelas: _____
Teknik mendarat
Skor yang dicapai
Skor maksimum
Keterangan: Baik mendapat skor 1, Tidak baik mendapat skor 0
4
85
86. Teknik dan bentuk instrumen penilaian
b.
Bentuk instrumen penilaian kompetensi keterampilan
2. Skala Penilaian (Rating Scale)
Contoh rating scales
Penilaian Lompat Jauh Gaya Menggantung
(Menggunakan Skala Penilaian)
Nama Siswa: ________
No.
Kelas: _____
Aspek Yang Dinilai
Nilai
1
1.
Sikap/posisi tubuh saat di udara
4.
4
Teknik tumpuan
3.
3
Teknik awalan
2.
2
Teknik mendarat
Jumlah
Skor Maksimum
16
Keterangan: 1 = tidak kompeten; 2 = cukup kompeten; 3 = kompeten; 4 = sangat kompeten
86
87. Teknik dan Instrumen Penilaian
Kompetensi
Teknik
Bentuk Instrumen
Contoh
Tes Praktik
Bermain peran, IPA,
Shalat, Olah raga,
Membaca, Menyanyi
Proyek
Daftar cek, skala
penilaian
Bakti sosial, pentas
seni, Penghijauan
Portofolio
Keterampilan
Daftar cek, skala
penilaian
Daftar cek, skala
penilaian
Makalah, Piagam,
Kumpulan Puisi,
Laporan Penelitian
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
89. Kelas
Kegiatan
Tema
Contoh Lembar Pengamatan Bermain Peran
Nama
: ............................
: Bermain peran
: Proklamasi Kemerdekaan
Partisipasi
Aspek Penilaian
Penghayatan Peran
Kerjasama
Rata-Rata
Nilai
Pedoman Penskoran
Aspek Penilaian
Partisipasi
Penghayatan
Peran
Kerjasama
•
•
•
•
•
•
•
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
Deskripsi
Keterlibatan dalam bermain peran
Peran dari tokoh yang diperankan
Penjiwaan terhadap tokoh
Kesesuaian kostum tokoh
Semangat bermain peran
Membantu teman
Tenggang rasa dengan teman
Nilai
60 – 100
60 – 100
60– 100
90. Contoh Penilaian Projek
Kelompok : ……………………..
Kelas
: ……………………...
Tema
: Semangat dan komitmen pendiri negara
No
Aspek Penilaian
Skor
A
Perencanaan :
1.Kesesuaian Tema
2.Pembagian Tugas
1. apabila projek kurang sesuai tema
2. apabila projek cukup sesuai tema
3. apabila projek sudah sesuai tema
B
Pelaksanaan :
1.Kerjasama
2.Kesesuaian dengan rencana
3.Partisipasi anggota
Masing-masing sub aspek menggunakan
skala 1 - 3
C
Pelaporan :
1.Estetika
2.Bahasa
3.Isi laporan
Masing-masing sub aspek menggunakan
skala 1 - 3
Rata-Rata Skor
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
91. Lembar Penilaian Gagasan Kreatif
Kelas
Nama
Topik
: ............................
: ............................
: Energi Alternatif
No
Aspek Penilaian
1 Kebermaknaan Gagasan
2 Pemahaman pengetahuan
pendukung gagasan
3 Argumentasi gagasan
4 Bahasa dan Penulisan
5 Estetika (penjilidan, kerapihan,
dll)
Jumlah Nilai
Pedoman penskoran
4 = sangat baik ; 3 = baik; 2 = cukup; 1 = kurang
Skor
Catatan
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
92. Pengolaahan Nilai Keterampilan
Pengolahan nilai dapat menggunakan bobot
yang sama atau berbeda untuk teknik
penilaian
Rumus pengolahan nilai
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
93. Contoh Pengolahan Nilai Rapor
KD
4.1
4.2
4.3
Skor
Tes Praktik
Projek
84
76
60
Rata-Rata Skor Akhir
Portofolio
90
84
70
Skor Akhir
Skala 1 - 100
Skala 1 - 4
87
3.48
80
3.20
65
2.60
3.09
Cara Konversi ke skala 1 - 4
Deskripsi Catatan :
Memiliki kemampuan yang sangat baik dalam mengamati kebudayaan
dan fikiran masyarakat Indonesia, perlu ditingkatkan dalam
mengobservasi dan menyajikan bentuk-bentuk dinamika interaksi
manusia
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
95. Permendikbud No 66 Tahun 2013
Bab II bagian E
Laporan hasil penilaian oleh pendidik berbentuk:
1) nilai dan/atau deskripsi pencapaian kompetensi,
untuk hasil penilaian kompetensi pengetahuan dan
keterampilan termasuk penilaian hasil pembelajaran
tematik-terpadu.
2) deskripsi sikap, untuk hasil penilaian kompetensi sikap
spiritual/religius dan sikap sosial.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
96. Model Rapor SMP (1) Cakupan
Sikap Sosial dan Spiritual
No
Mapel
Pengetahuan
Ketramp.
A-
B+
Dalam
Mapel
Antar
mapel
SB, B, C, K
(diisi dari
Guru)
Disimpulkan
secara utuh
dari sikap
peserta didik
dalam Mapel
(Deskripsi
Koherensi)
(diisi oleh Wali
Kelas didahului
diskusi dengan
semua guru
mapel)
Kelompok A
1
Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
2
PPKn
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Ilmu Pengetahuan Alam
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
7
Bahasa Inggris
Kelompok B
1
Seni Budaya
2
Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
3
Prakarya
97. Model Rapor SMP (2) Deskripsi Nilai
No.
Kelompok A
Mapel
1
Pendidikan Agama dan Budi
Pekerti
2
Pendidikan Pancasiladan
Kewarganegaraan
3
Bahasa Indonesia
4
Matematika
5
Ilmu Pengetahuan Alam
6
Ilmu Pengetahuan Sosial
7
Bahasa Inggris
Kompetensi
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Kelompok B
1
SeniBudaya
2
Pendidikan Jasmani, Olahj
Raga, dan Kesehatan
Prakarya
3
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Sikap sosialdan spiritual
Pengetahuan
Keterampilan
Catatan
98. Konversi Nilai Pengetahuan, Keterampilan, Sikap
Predikat
Nilai Kompetensi
Pengetahuan
Ketrampilan
A
4
4
A-
3.66
3.66
B+
3.33
3.33
B
3
3
B-
2.66
2.66
C+
2.33
2.33
C
2
2
C-
1.66
1.66
D+
1.33
1.33
D
1
1
Sikap
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
SB
B
C
K
99. Rentang Nilai
No.
1
2
SKOR
0.00 ˂
Nilai
skor ˂ 1,00
1,00 ˂ skor ≤
1,33
D
D+
3
1,33 ˂
skor
≤
1,66
C-
4
1,66 ˂
skor
≤
2,00
C
5
2,00 ˂
skor
≤
2,33
C+
6
2,33
˂
skor
≤
2,66
B-
7
2,66
˂
skor
≤
3,00
B
8
3,00
˂
skor
≤
3,33
B+
9
3,33
˂
skor
≤
3,66
A-
10
3,66
˂
skor
≤
4,00
A
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
101. Kriteria Kenaikan Kelas
Kriteria kenaikan kelas ditentukan oleh satuan
pendidikan, dengan ketentuan minimal:
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam
dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan,
minimal sama dengan KKM.
3. Mencapai nilai sikap untuk semua mata pelajaran
minimal baik.
4. Tidak terdapat nilai kurang dari KKM maksimal pada
tiga mata pelajaran.
5. Ketidakhadiran siswa tanpa keterangan maksimal 15
% dari jumlah hari efektif.
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
102. Kriteria Kelulusan
1. menyelesaikan seluruh program
pembelajaran
2. memperoleh nilai minimal baik pada
penilaian akhir untuk seluruh mata
pelajaran
3. lulus ujian sekolah/madrasah; dan
4. lulus Ujian Nasional
Penilaian Proses dan Hasil Belajar
103. Kerucut Pengalaman
Yang Diingat
10%
Baca
Tingkat
Keterlibatan
20%
Dengarkan
Verbal
Lihat Gambar/
Diagram
30%
Lihat Video/Film
Lihat Demonstrasi
50%
Terlibat dalam Diskusi
70%
Menyajikan/Presentasi
Visual
90%
Terlibat
Bermain Peran
Melakukan Simulasi
Berbuat
Mengerjakan Hal yang Nyata
“Belajar yang berhasil lahir dari mengerjakannya” (Wyatt $ Looper, 1999)