SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kanker adalah pertumbuhan abnormal yang cenderung menyerang
jaringan disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh.
Pembagian kanker kulit berupa kelompok melanoma dan kelompok non
melanoma. Kelompok non melanoma dibedakan atas karsinoma sel basal,
karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma adneksa kulit. Karsinoma sel basal
adalah neoplasma maligna dari nonkeratizing cell yang terletak pada lapisan basal
epidermis dan merupakan karsinoma kulit non melanoma terbanyak dan paling
sering ditemukan. Ukuran tumor bervaiasi dari yang berdiameter beberapa
millimeter hingga beberapa sentimeter. Karsinoma sel basal juga memiliki nama
lain yaitu basalioma, ulkus rodent. Kanker ini biasanya tidak bermetastasis,
berkembang lambat, infasif, dan mengadakan destruksi lokal (Marwali, 2000).
Karsinoma sel basal terjadi pada 80% dari jumlah kasus kanker kulit.
Umumnya terdapat di daerah wajah dan paling banyak timbul pada orang kulit
putih yang kulitnya miskin pelindung terhadap sinar ultraviolet dari cahaya
matahari. Paling sering muncul pada usia diatas 40-70 tahun dan lebih di jumpai
pada pria dengan perbandingan 2 : 1, mungkin di karenakan kaum pria lebih
banyak ke luar rumah dan perpapar sinar matahari. Tumor ini berasal dari sel
lapisan basal atau dari lapis luar sel folikel rambut pada permulaan berbentuk
nodulus kecil pada kulit yang sklerotik. Kelainan ini secara lambat meluas dan

1
cenderung bertukak. Pinggirnya mirip bekas gigitan tikus karena itu diberi nama
ulkus rodent (Marwali, 2000).
Patogenesis karsinoma sel basal yang telah banyak diketahui adalah peran
paparan sinar ultraviolet sinar matahari yang menyebabkan terjadinya mutasi
pada gen supresor. Disamping itu telah banyak dipelajari adanya peran faktor
keturunan pada patogenesis karsinoma sel basal. Dipelajari pula peran
immunosupresor dalam patogenesis karsinoma sel basal namun mekanisme
pastinya belum diketahui (Brunner and Suddarth, 2001).
Diagnosis

karsinoma

sel

basal

ditegakkan

melalui

anamnesis,

pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik dengan
gambaran klasik yang dikenal sebagai “ulkus rodent”. Pemeriksaan penunjang
terdiri atas foto polos di daerah lesi untuk melihat infiltrasi dan biopsi insisi untuk
menentukan diagnosis histopatologis (Danielle, 2000).
Terapi berupa eksisi pada jaringan kulit sehat disekitarnya lalu dilakukan
pemeriksaan sediaan beku untuk memastikan bahwa tepi luka eksisi sudah bebas
tumor. Radiasi sedapat mungkin dihindari mengingat dampak negatif sinar
ionisasi. Terapi dapat juga dilakukan dengan pembedahan beku (Brunner and
Suddarth, 2001).
Berdasarkan data medical record di Ruang Bedah Wanita Kemuning
Lantai III Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung tiga bulan
terakhir (Januari sampai Maret) tahun 2013, distribusi sepuluh penyakit terbesar
pasien yang dirawat dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini.

2
Tabel 1: Distribusi Sepuluh Penyakit Terbesar di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai
III Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung
No
Jenis Penyakit
Jumlah
Presentasi (%)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
14.

Injuri of Head
Intracranial of SOL
Hidrocephalus
Intracranial Hemoragi
Subdural Hematoma
Intracranial Wound
Malformation of Sylvius
Bone Defect
Hernia Nucleus Pulposus
Enchephalocole
Basal Cell Carcinoma

129
58
27
11
9
6
4
4
3
2
1

50,98
22,92
10,67
4,34
3,55
2,37
1,58
1,58
1,18
0,79
0,39

Jumlah
253
100%
Sumber: Medikal Record Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III Rumah Sakit Umum Pusat
dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Januari sampai Maret 2013.

Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa kasus penyakit basal cell
carcinoma termasuk penyakit yang jarang terjadi yaitu dalam tiga bulan terakhir
baru terjadi satu kasus (0,39%) dari 253 pasien yang dirawat di Ruang Bedah
Wanita Kemuning Lantai III RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari –
Maret 2013. Dapat dikatakan bahwa kejadian penyakit basal cell carcinoma
sangat jarang terjadi, akan tetapi perlu penanganan dan perawatan yang
komprehensif, maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan
judul „„Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. T dengan Gangguan Sistem
Integumen: Post Op Craniotomy POD VII a/i Basal Cell Carcinoma di Ruang
Bedah Wanita Kemuning Lantai III RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung’’.

3
B. Ruang Lingkup Pembahasan
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis membatasi ruang lingkup
pembahasan yaitu Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. T dengan Gangguan
Sistem Integumen: Post Op Craniotomy POD VII a/i Basal Cell Carcinoma
di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III RSUP dr. Hasan Sadikin
Bandung.

C. Tujuan
1. Tujuan umum
Penulis dapat memperoleh pengalaman secara nyata dan mampu
melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma, secara langsung
dan komprehensif meliputi aspek bio, psiko, sosial

dan spiritual yang

didasarkan pada ilmu keperawatan.
2. Tujuan khusus
a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian secara komprehensif pada klien
dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell
Carcinoma.
b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas
masalah pada klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op
Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma.
c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien dengan
gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell
Carcinoma.

4
d. Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan
rencana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem
integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma.
e. Penulis mampu mengevaluasi hasil tindakan yang dilakukan dan membuat
catatan perkembangan pada klien dengan gangguan sistem integumen:
Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma.
f. Penulis mampu mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada klien
dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell
Carcinoma.

D. Manfaat
1. Bagi Rumah Sakit
Bahan informasi kepada instansi rumah sakit dalam rangka meningkatkan
pelayanan keperawatan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i
Basal Cell Carcinoma.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi institusi pendidikan dalam
menyusun program kurikulum pendidikan terutama diaplikasikan pada
penerapan asauhan keperawatan dengan gangguan sistem integumen: Post Op
Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma.
3. Bagi Profesi Keperawatan
Diharapkan mampu memberikan masukan kepada profesi keperawatan
khususnya asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem integumen:
Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma.

5
4. Bagi Penulis
Merupakan pengalaman berharga bagi penulis dalam meningkatkan wawasan
dan dapat memberi dorongan semangat sebagai calon tenaga keperawatan
dimasa yang akan datang.

E. Metode Telaahan
Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini
yaitu; metode deskripsi dalam bentuk studi kasus berdasarkan pendekatan suatu
proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana
keperawatan, implementasi, evaluasi dan catatan perkembangan.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut :
a. Observasi
Mengamati keadaan klien yang meliputi bio, psiko, sosial, kultural dan
spiritual.
b. Wawancara
Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan yang diperoleh baik
secara langsung dari klien maupun melalui keluarga yang dijadikan data
subjektif yang mendukung terhadap adanya masalah klien.
c. Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik adalah pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan
fisik kepada klien dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi.

6
d. Studi Dokumentasi
Membaca catatan perawat dan catatan medis yang berhubungan dengan klien
selama di rawat di rumah sakit.
e. Studi Literatur dan Kepustakaan
Mengumpulkan informasi dan bahan-bahan bacaan dari berbagai literatur
yang relevan dengan kasus yang diambil.

F. Waktu Pelaksanaan
Studi kasus dilaksanakan pada tanggal 24 s/d 27 Mei 2013.

G. Tempat Pelaksanaan
Studi kasus dilaksanakan di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III
Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung.

H. Sistematika Telaahan
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis membagi pembahasan dalam 4
(empat) BAB yaitu :
BAB I :

Pendahuluan
Yang membahas tentang latar belakang, ruang lingkup
pembahasan,

tujuan,

manfaat,

metode

telaahan,

waktu

pelaksanaan, tempat pelaksanaan dan sistematika telaahan.
BAB II :

Tinjauan Teoritis Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem
Integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma

7
Dalam bab ini diuraikan mengenai konsep dasar medis yang
terdiri dari pengertian, anatomi dan fisiologi sistem integumen,
etiologi,

patofisiologi,

manifestasi

klinik,

pemeriksaan

diagnostik, penatalaksanaan medis dan komplikasi serta konsep
dasar asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian,
diagnosa

keperawatan,

perencanaan,

implementasi

dan

evaluasi.
BAB III :

Tinjauan Kasus dan Pembahasan
Dalam bab ini tentang laporan kasus yang merupakan Asuhan
Keperawatan pada Klien Ny. T dengan Gangguan Sistem
Integumen: Post Op Craniotomy POD VII a/i Basal Cell
Carcinoma di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III RSUP
dr. Hasan Sadikin Bandung yang disusun berdasarkan proses
keperawatan

yang

mencakup

pengkajian,

diagnosa

keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi, serta
catatan perkembangan. Sedangkan pembahasan menjelaskan
tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang ada di bahas
secara sistematis mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan,
perencanaan, implementasi dan evaluasi.
BAB IV :

Kesimpulan dan Rekomendasi
Bab ini berisikan kesimpulan dari pelaksanaan studi kasus dan
rekomendasi yang merupakan alternatif tujuan.

8

More Related Content

What's hot

What's hot (9)

Sc panggulsempit benar
Sc panggulsempit benarSc panggulsempit benar
Sc panggulsempit benar
 
Zzzz
ZzzzZzzz
Zzzz
 
Bab iii
Bab iiiBab iii
Bab iii
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  letak...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod letak...
 
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
Asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod i leta...
 
154685121 karya-tulis-ilmiah
154685121 karya-tulis-ilmiah154685121 karya-tulis-ilmiah
154685121 karya-tulis-ilmiah
 
178
178178
178
 
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan me...
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan  me...Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan  me...
Hubungan pengetahuan ibu hamil tentang risiko persalinan dengan keputusan me...
 
KB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia InternaKB 2 Radang Genitalia Interna
KB 2 Radang Genitalia Interna
 

Similar to Bab i AKPER PEMKAB MUNA

Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...Operator Warnet Vast Raha
 
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat ReproduksiKB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksipjj_kemenkes
 
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docxRahelNoriwari
 
Satuan acara penyuluhan ca.kulit
Satuan acara penyuluhan ca.kulitSatuan acara penyuluhan ca.kulit
Satuan acara penyuluhan ca.kulitjems Akhbar
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.pjj_kemenkes
 
Asuhan keperawatan tumor tulang.
 Asuhan keperawatan tumor tulang. Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.pjj_kemenkes
 
M4 kb2 keperawatan bedah
M4 kb2 keperawatan bedahM4 kb2 keperawatan bedah
M4 kb2 keperawatan bedahppghybrid4
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienYelmi Reni Putri SY
 

Similar to Bab i AKPER PEMKAB MUNA (20)

Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod  l...
Kti asuhan keperawatan pada klien ny. r dengan post op sectio caesarea pod l...
 
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat ReproduksiKB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
KB 1 Tumor Jinak Alat Reproduksi
 
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
332875291-Sap-CA-Buli-Wafa (1).docx
 
Satuan acara penyuluhan ca.kulit
Satuan acara penyuluhan ca.kulitSatuan acara penyuluhan ca.kulit
Satuan acara penyuluhan ca.kulit
 
Tumor ganas genitalia
Tumor ganas genitaliaTumor ganas genitalia
Tumor ganas genitalia
 
Lp ameloblastoma
Lp ameloblastomaLp ameloblastoma
Lp ameloblastoma
 
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
Asuhan Keperawatan Pada Pasien Dengan Gangguan Sistem Pernafasan Akibat Kanker
 
Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3Modul 1 kb 3
Modul 1 kb 3
 
Kanker kandung kemih
Kanker kandung kemihKanker kandung kemih
Kanker kandung kemih
 
Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.
 
Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.
 
Asuhan keperawatan tumor tulang.
 Asuhan keperawatan tumor tulang. Asuhan keperawatan tumor tulang.
Asuhan keperawatan tumor tulang.
 
Bab i
Bab iBab i
Bab i
 
Saad ca paru
Saad ca paruSaad ca paru
Saad ca paru
 
Saad ca paru Akper pemkab muna
Saad ca paru Akper pemkab munaSaad ca paru Akper pemkab muna
Saad ca paru Akper pemkab muna
 
Ca mammae
Ca mammaeCa mammae
Ca mammae
 
M4 kb2 keperawatan bedah
M4 kb2 keperawatan bedahM4 kb2 keperawatan bedah
M4 kb2 keperawatan bedah
 
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
Saad ca paru AKPER PEMKAB MUNA
 
Saad ca paru AKPER PEMDA MUNA
Saad ca paru AKPER PEMDA MUNA Saad ca paru AKPER PEMDA MUNA
Saad ca paru AKPER PEMDA MUNA
 
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasienMekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
Mekanisme koping dan kesiapan diri preoperatif pada pasien
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

Bab i AKPER PEMKAB MUNA

  • 1. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kanker adalah pertumbuhan abnormal yang cenderung menyerang jaringan disekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh. Pembagian kanker kulit berupa kelompok melanoma dan kelompok non melanoma. Kelompok non melanoma dibedakan atas karsinoma sel basal, karsinoma sel skuamosa, dan karsinoma adneksa kulit. Karsinoma sel basal adalah neoplasma maligna dari nonkeratizing cell yang terletak pada lapisan basal epidermis dan merupakan karsinoma kulit non melanoma terbanyak dan paling sering ditemukan. Ukuran tumor bervaiasi dari yang berdiameter beberapa millimeter hingga beberapa sentimeter. Karsinoma sel basal juga memiliki nama lain yaitu basalioma, ulkus rodent. Kanker ini biasanya tidak bermetastasis, berkembang lambat, infasif, dan mengadakan destruksi lokal (Marwali, 2000). Karsinoma sel basal terjadi pada 80% dari jumlah kasus kanker kulit. Umumnya terdapat di daerah wajah dan paling banyak timbul pada orang kulit putih yang kulitnya miskin pelindung terhadap sinar ultraviolet dari cahaya matahari. Paling sering muncul pada usia diatas 40-70 tahun dan lebih di jumpai pada pria dengan perbandingan 2 : 1, mungkin di karenakan kaum pria lebih banyak ke luar rumah dan perpapar sinar matahari. Tumor ini berasal dari sel lapisan basal atau dari lapis luar sel folikel rambut pada permulaan berbentuk nodulus kecil pada kulit yang sklerotik. Kelainan ini secara lambat meluas dan 1
  • 2. cenderung bertukak. Pinggirnya mirip bekas gigitan tikus karena itu diberi nama ulkus rodent (Marwali, 2000). Patogenesis karsinoma sel basal yang telah banyak diketahui adalah peran paparan sinar ultraviolet sinar matahari yang menyebabkan terjadinya mutasi pada gen supresor. Disamping itu telah banyak dipelajari adanya peran faktor keturunan pada patogenesis karsinoma sel basal. Dipelajari pula peran immunosupresor dalam patogenesis karsinoma sel basal namun mekanisme pastinya belum diketahui (Brunner and Suddarth, 2001). Diagnosis karsinoma sel basal ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan fisik dengan gambaran klasik yang dikenal sebagai “ulkus rodent”. Pemeriksaan penunjang terdiri atas foto polos di daerah lesi untuk melihat infiltrasi dan biopsi insisi untuk menentukan diagnosis histopatologis (Danielle, 2000). Terapi berupa eksisi pada jaringan kulit sehat disekitarnya lalu dilakukan pemeriksaan sediaan beku untuk memastikan bahwa tepi luka eksisi sudah bebas tumor. Radiasi sedapat mungkin dihindari mengingat dampak negatif sinar ionisasi. Terapi dapat juga dilakukan dengan pembedahan beku (Brunner and Suddarth, 2001). Berdasarkan data medical record di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung tiga bulan terakhir (Januari sampai Maret) tahun 2013, distribusi sepuluh penyakit terbesar pasien yang dirawat dapat dilihat pada tabel 1 berikut ini. 2
  • 3. Tabel 1: Distribusi Sepuluh Penyakit Terbesar di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung No Jenis Penyakit Jumlah Presentasi (%) 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 14. Injuri of Head Intracranial of SOL Hidrocephalus Intracranial Hemoragi Subdural Hematoma Intracranial Wound Malformation of Sylvius Bone Defect Hernia Nucleus Pulposus Enchephalocole Basal Cell Carcinoma 129 58 27 11 9 6 4 4 3 2 1 50,98 22,92 10,67 4,34 3,55 2,37 1,58 1,58 1,18 0,79 0,39 Jumlah 253 100% Sumber: Medikal Record Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung Periode Januari sampai Maret 2013. Dari tabel di atas dapat dikemukakan bahwa kasus penyakit basal cell carcinoma termasuk penyakit yang jarang terjadi yaitu dalam tiga bulan terakhir baru terjadi satu kasus (0,39%) dari 253 pasien yang dirawat di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung periode Januari – Maret 2013. Dapat dikatakan bahwa kejadian penyakit basal cell carcinoma sangat jarang terjadi, akan tetapi perlu penanganan dan perawatan yang komprehensif, maka penulis tertarik untuk menyusun Karya Tulis Ilmiah dengan judul „„Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. T dengan Gangguan Sistem Integumen: Post Op Craniotomy POD VII a/i Basal Cell Carcinoma di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung’’. 3
  • 4. B. Ruang Lingkup Pembahasan Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis membatasi ruang lingkup pembahasan yaitu Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. T dengan Gangguan Sistem Integumen: Post Op Craniotomy POD VII a/i Basal Cell Carcinoma di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung. C. Tujuan 1. Tujuan umum Penulis dapat memperoleh pengalaman secara nyata dan mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma, secara langsung dan komprehensif meliputi aspek bio, psiko, sosial dan spiritual yang didasarkan pada ilmu keperawatan. 2. Tujuan khusus a. Penulis mampu melaksanakan pengkajian secara komprehensif pada klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. b. Penulis mampu merumuskan diagnosa keperawatan berdasarkan prioritas masalah pada klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. c. Penulis mampu menyusun rencana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. 4
  • 5. d. Penulis mampu melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. e. Penulis mampu mengevaluasi hasil tindakan yang dilakukan dan membuat catatan perkembangan pada klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. f. Penulis mampu mendokumentasikan hasil asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. D. Manfaat 1. Bagi Rumah Sakit Bahan informasi kepada instansi rumah sakit dalam rangka meningkatkan pelayanan keperawatan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. 2. Bagi Institusi Pendidikan Diharapkan menjadi bahan pertimbangan bagi institusi pendidikan dalam menyusun program kurikulum pendidikan terutama diaplikasikan pada penerapan asauhan keperawatan dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. 3. Bagi Profesi Keperawatan Diharapkan mampu memberikan masukan kepada profesi keperawatan khususnya asuhan keperawatan klien dengan gangguan sistem integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma. 5
  • 6. 4. Bagi Penulis Merupakan pengalaman berharga bagi penulis dalam meningkatkan wawasan dan dapat memberi dorongan semangat sebagai calon tenaga keperawatan dimasa yang akan datang. E. Metode Telaahan Metode yang digunakan penulis dalam penulisan karya tulis ilmiah ini yaitu; metode deskripsi dalam bentuk studi kasus berdasarkan pendekatan suatu proses keperawatan yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, rencana keperawatan, implementasi, evaluasi dan catatan perkembangan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Observasi Mengamati keadaan klien yang meliputi bio, psiko, sosial, kultural dan spiritual. b. Wawancara Mengumpulkan data dengan melakukan komunikasi lisan yang diperoleh baik secara langsung dari klien maupun melalui keluarga yang dijadikan data subjektif yang mendukung terhadap adanya masalah klien. c. Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik adalah pengumpulan data dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada klien dengan cara inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. 6
  • 7. d. Studi Dokumentasi Membaca catatan perawat dan catatan medis yang berhubungan dengan klien selama di rawat di rumah sakit. e. Studi Literatur dan Kepustakaan Mengumpulkan informasi dan bahan-bahan bacaan dari berbagai literatur yang relevan dengan kasus yang diambil. F. Waktu Pelaksanaan Studi kasus dilaksanakan pada tanggal 24 s/d 27 Mei 2013. G. Tempat Pelaksanaan Studi kasus dilaksanakan di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III Rumah Sakit Umum Pusat dr. Hasan Sadikin Bandung. H. Sistematika Telaahan Dalam penulisan karya tulis ini, penulis membagi pembahasan dalam 4 (empat) BAB yaitu : BAB I : Pendahuluan Yang membahas tentang latar belakang, ruang lingkup pembahasan, tujuan, manfaat, metode telaahan, waktu pelaksanaan, tempat pelaksanaan dan sistematika telaahan. BAB II : Tinjauan Teoritis Asuhan Keperawatan Gangguan Sistem Integumen: Post Op Craniotomy a/i Basal Cell Carcinoma 7
  • 8. Dalam bab ini diuraikan mengenai konsep dasar medis yang terdiri dari pengertian, anatomi dan fisiologi sistem integumen, etiologi, patofisiologi, manifestasi klinik, pemeriksaan diagnostik, penatalaksanaan medis dan komplikasi serta konsep dasar asuhan keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB III : Tinjauan Kasus dan Pembahasan Dalam bab ini tentang laporan kasus yang merupakan Asuhan Keperawatan pada Klien Ny. T dengan Gangguan Sistem Integumen: Post Op Craniotomy POD VII a/i Basal Cell Carcinoma di Ruang Bedah Wanita Kemuning Lantai III RSUP dr. Hasan Sadikin Bandung yang disusun berdasarkan proses keperawatan yang mencakup pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi, serta catatan perkembangan. Sedangkan pembahasan menjelaskan tentang kesenjangan antara teori dan fakta yang ada di bahas secara sistematis mulai dari pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi dan evaluasi. BAB IV : Kesimpulan dan Rekomendasi Bab ini berisikan kesimpulan dari pelaksanaan studi kasus dan rekomendasi yang merupakan alternatif tujuan. 8